• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN I- 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum merupakan salah satu unit usaha milik daerah, yang yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum. PDAM terdapat di setiap provinsi, kabupaten, dan kotamadya di seluruh Indonesia. PDAM merupakan perusahaan daerah sebagai sarana penyedia air bersih yang diawasi dan dimonitor oleh aparat - aparat eksekutif maupun legislatif daerah.

Pada jaringan PDAM faktor- faktor masalah yang sering timbul yaitu faktor kualitas air dan debit air. Untuk masalah kualitas air masalah faktor- faktor yang paling sering timbul itu yaitu air keruh, air mengeluarkan bau yang tidak sedap. Air yang keruh berasal dari lapisan pipa jaringan ataupun ketika dilakukan pemompaan untuk meningkatkan tekanan air di sejumlah wilayah menjadikan lapisan kotoran di pipa ikut terbawa. Akibatnya kotoran yang menempel di pipa menjadikan air keruh dan masuk ke instalasi pelanggan PDAM.

Permasalahan pada debit air yang menjadi faktor- faktor terjadinya masalah , yaitu permasalahan di sistem perpipaan pelanggan, terjadinya kebocoran pada pipa persil, permasalahan pada sistem perpipaan dinas ( primer, sekunder, tersier ), adanya penghentian aliran dalam rangka perbaikan pipa, air valve tidak berfungsi sehingga terjadinya sumbatan udara, permasalahan pada sistem produksi, turunnya debit produksi akibat perubahan musim, permasalahan pada sistem pipa transmisi air baku, perbaikan pada pipa transmisi, Terganggunya fungsi perlengkapan pipa (valve, air valve, wash-out).

Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan di jalan budi mulya RT 13/12, Pademanagan Barat, Jakarta Utara, survey ini dilakukan di 1 RT sebagai sample dan permasalahan yang terjadi pada RT 13/12 juga terjadi pada RT lainnya di daerah Pademagan Barat. Terdapat beberapa masalah yang ditemukan antara lain; air keruh dan pembagian air yang tidak merata dengan frekuensi satu kali dalam seminggu terdapat beberapa rumah yang tidak mendapatkan air.

(2)

PENDAHULUAN I- 2 Berdasarkan pada permasalahan diatas, tidak hanya di Pademangan Barat yang mengalami permasalahan tersebut. Tetapi juga dibeberapa tempat yang mengalami permasalahan serupa, seperti di Bandung dan Banda Aceh, yaitu air keruh dan pembagian air yang tidak merata.

Dari keseluruhan faktor pada jaringan PDAM yang disebutkan, dampak yang terjadi bila tidak diperbaiki dapat menyebabkan kekecewaan pelanggan terhadap supplier air bersih, bahkan bisa mengakibatkan pelanggan berpindah ke air tanah.

Menurut( administrator PDAM kota bandung, 2012 ), bahwa yang menjadi faktor – faktor masalah pada kuantitas jaringan pada PDAM yaitu : 1) Permasalahan di sistem perpipaan pelanggan. 2) Stopkran yang ada di pelanggan rusak (dalam posisi (tertutup). 3) Terjadinya bocoran pada pipa persil. 4)Permasalahan pada sistem perpipaan dinas (primer, sekunder, tersier) 5)Adanya penghentian aliran dalam rangka perbaikan pipaAdanya gangguan pada sistem perlengkapan pipa (tersumbatnya aliran air oleh benda-benda padat, air valve tidak berfungsi sehingga terjadinya sumbatan udara). 6) Permasalahan pada sistem produksi. 7)Turunnya debit produksi akibat perubahan musim. 8) Adanya gangguan pada pompa sumur bor dalam.d. Permasalahan pada sistem pipa transmisi air baku. 9)Perbaikan pada pipa transmisi.Terganggunya fungsi perlengkapan pipa (valve, air valve, wash-out).

Beberapa faktor yang mempengaruhi air mengalir tidak setiap saat : Pada saat ini debit air baku yang diolah oleh PDAM belum memungkinkan untuk menjangkau seluruh area pelayanan dengan pengaliran 24 jam. Sehingga beberapa area pelayanan dilakukan pengaturan waktu pengaliran dan durasi (lamanya) pengaliran. Hal ini untuk mendapatkan tekanan air yang cukup, sehingga pengaliran dapat dilakukan.

Faktor – faktor sambungan air minum diputus : 1) Pelanggan mengajukan penghentian sementara (PS). 2) Pelanggan mempunyai tunggakan rekening air minum. 3)Masyarakat melakukan pencurian air melalui sambungan liar. 4) Penjualan air tanpa seijin PDAM

Faktor – faktor yang mempengaruhi tekanan tidak stabil : 1). Tekanan air pada perpipaan sangat tergantung pada debit produksi, elevasi (ketinggian) lokasi pelanggan, dan jarak lokasi pelanggan. 2). Debit produksi menurun, tekanan di pelanggan akan turun. 3) Elevasi tempat tinggal pelanggan lebih tinggi dari pelanggan lainnya, akan mendapatkan tekanan yang

(3)

PENDAHULUAN I- 3 lebih rendah. 4) Jarak pelanggan dari pusat produksi air yang lebih jauh dari pelanggan lainnya, akan mendapatkan tekanan yang lebih rendah.

Faktor – faktor yang mempengaruhi air dirumah keruh : 1) Pengaruh adanya pekerjaan perbaikan jaringan pipa distribusi di lapangan. 2)Adanya kebocoran pipa distribusi di lapangan, yang terinfiltrasi oleh lumpur/tanah dan atau tercemar oleh limbah air kotor. 3) Pengaruh/dampak sampingan proses pencucian filter di Instalasi Pengolahan Air Minum. Faktor – faktor yang mempengaruhi air bau kaporit : 1) Adanya pembubuhan bahan kimia desinfektan (Gas Khlor, Kaporit) pada proses pengolahan air minum. 2)Air yang sehat dan memenuhi persyaratan kesehatan adalah air minum yang masih mengandung sisa khlor (Berbau Kaporit).

Menurut ( Fakhrurrazi idris, 2012 ) Aceh, dalam penelitian tentang aliran air bahwa aliran tidak mengalir dengan baik sehingga tekanan air yang di dapat menjadi relatif kecil, permasalahan tersebut dikarenakan : kebocoran pipa, penggunaan pompa yang berlebihan, dan penyambungan pipa secara illegal.

Dengan ulasan dari berbagai alasan tersebut melatar belakangi untuk mengadakan penelitian Analisis Jaringan PDAM dengan maksud untuk meningkatkan kuantitas air pada jaringan PDAM di daerah Pademangan Barat.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah yang terjadi yaitu pada kuantitas dan kualitas air. Faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas air dan debit air, untuk masalah kualitas air masalah faktor- faktor yang paling sering timbul itu yaitu air keruh, air mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Dan untuk masalah kuantitas air yatu air tidak mengalir secara merata. Karena debit air baku yang diolah oleh PDAM belum memungkinkan untuk menjangkau seluruh area pelayanan

(4)

PENDAHULUAN I- 4 dengan pengaliran 24 jam. Sehingga beberapa area pelayanan dilakukan pengaturan waktu pengaliran dan durasi (lamanya) pengaliran. Hal ini untuk mendapatkan tekanan air yang cukup, sehingga pengaliran dapat dilakukan.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebutuhan air bersih masyarakat Pademangan Barat yaitu sebagai berikut :

1. Apakah debit air di warga Pademangan Barat telah mencukupi untuk kebutuhan sehari - hari?

2. Berapakah debit air rata- rata yang di terima oleh warga pademangan barat dalam 1 hari?

1.4 Batasan Masalah dan Ruang Lingkup

Penelitian ini merupakan studi lapangan untuk memperoleh gambaran identifikasi dari jaringan distribusi air bersih oleh PDAM dalam memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Jalan. Budi Mulya, Kelurahan Pademangan Barat adalah:

1. Kuantitas air bersih yang di maksud yaitu terpenuhinya kebutuhan setiap pelanggan, yang dalam penelitian ini adalah warga Pademangan Barat.

2. Kontinuitas aliran bersih yang di maksud adalah tercukupinya pasokan air bersih sesuai dengan kebutuhan pelanggan, dan mengalir secara kontinyu selama 24 jam setiap hari.

(5)

PENDAHULUAN I- 5 1.5 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kebutuhan air minum di Jalan. Budi Mulya 8ukelurahan Pademangan Barat. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menyelesaikan masalah kuantitas air didaerah pademangan barat dengan teori – teori yang sudah ada.

2. Meningkatkan kuantitas air di Pademangan Barat.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini sistematika penulisan akan disusun menjadi 5 (lima) bab saling melengkapi dan saling berhubungan sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh. Adapun sistematika penulisan adalah uraian sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini akan menjelaskan latar belakang penulisan, tujuan penulisan, pembatasan masalah, perumusan masalah, dan metode penyelesaian masalah.

BAB II Tinjauan Pustaka

Berisi tentang dasar teori pipa, hukum kontinuitas, hukum bernouli, dan hipotesis.

BAB III Metodologi penelitian

Membahas metode penelitian yang berisikan tentang alur pikir penelitian, pembatasan penelitian, metode pengumpulan data pengolahan dan analisis data penelitian.

BAB IV Data dan Pembahasan

Membahas tentang hasil dari penelitian yang di bandingkan dengan studi literature, untuk mengetahui kondisi yang ada di daerah studi.

BAB V Kesimpulan dan Saran

Menyimpulkan hasil analisis dan memberikan saran yang bermanfaat bagi dunia konstruksi dan pembaca pada umumnya.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan apa yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan umum yang hendak diangkat dan menjadi perhatian dari penyusun adalah mengenai GKI yang belum mempunyai pegangan ajaran

Interpretasi politik kekuasaan KPK dan Polri dalam foto headline tiga surat kabar harian nasional pada penelitian ini yaitu Kompas, Koran Tempo, dan Media Indonesia

Perhitungan ketebalan kontainer Pb metode pelemahan intensitas secara deterministik yang terdahulu dengan asumsi sumber radiasi isotop Ir-192 berbentuk titik dan

Berdasarkan hal-hal yang telah penulis uraikan dalam pembahasan mengenai kesesuaian penetapan tersangka korupsi oleh KPK tanpa bukti permulaan yang cukup dengan asas due of

Kesimpulan dari penelitian ini adalah informan masih memiliki pengetahuan yang kurang mengenai penyakit kusta dan memahaminya sebagai penyakit kulit akibat makanan

Skripsi berjudul “PENGARUH RASIO KERENGGANGAN KATUP ISAP DAN KATUP BUANG TERHADAP UNJUKKERJA MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH” telah diuji dan disahkan oleh Fakultas

4.2.1 Ketersediaan ruang pada motor uji sebagai tujuan penerapan alat compact destilator menjadi dasar pemilihan dimensi pada penelitian ini, penyesuaian

carlett Whitening merupakan brand lokal perawatan kecantikan asal Indonesia yang didirikan pada tahun 2017 oleh artis Indoneisa yang bernama Felicya