• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIPOLAR. oleh: Ahmad rhean aminah dianti Erick Nuranysha Haviz. Preseptor : dr. Dian Budianti amina Sp.KJ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BIPOLAR. oleh: Ahmad rhean aminah dianti Erick Nuranysha Haviz. Preseptor : dr. Dian Budianti amina Sp.KJ"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BIPOLAR

oleh:

Ahmad rhean

aminah dianti

Erick

Nuranysha Haviz

BIPOLAR

oleh:

Ahmad rhean

aminah dianti

Erick

Nuranysha Haviz

Preseptor :

dr. Dian Budianti amina Sp.KJ

Preseptor :

(2)

Definisi Bipolar

Definisi Bipolar

Gangguan bipolar (GB) merupakan gangguan

jiwa yang bersifat episodik dan ditandai oleh

gejala-gejala manic, hipomanik, depresi, dan

campuran, biasanya rekuren serta dapat

berlangsung seumur hidup. Setiap episode

dipisahkan sekurangnya dua bulan tanpa gejala

penting mania atau hipomania. Tetapi pada

beberapa individu, gejala depresi dan mania

dapat bergantian secara cepat, yang dikenal

dengan rapid cycling. Episode mania yang

ekstrim dapat menunjukkan gejala-gejala

psikotik seperti waham dan halusinasi.

Gangguan bipolar (GB) merupakan gangguan

jiwa yang bersifat episodik dan ditandai oleh

gejala-gejala manic, hipomanik, depresi, dan

campuran, biasanya rekuren serta dapat

berlangsung seumur hidup. Setiap episode

dipisahkan sekurangnya dua bulan tanpa gejala

penting mania atau hipomania. Tetapi pada

beberapa individu, gejala depresi dan mania

dapat bergantian secara cepat, yang dikenal

dengan rapid cycling. Episode mania yang

ekstrim dapat menunjukkan gejala-gejala

psikotik seperti waham dan halusinasi.

(3)

EPIDEMIOLOGI

EPIDEMIOLOGI

Menurut American Psychiatric Association

• GB I mencapai 0.8% dari populasi

• GB II mempengaruhi sekitar 0,5% dari populasi • GB II lebih umum pada wanita

Menurut American Psychiatric Association

• GB I mencapai 0.8% dari populasi

• GB II mempengaruhi sekitar 0,5% dari populasi • GB II lebih umum pada wanita

(4)

Etiologi

Etiologi

Faktor genetik Faktor biologis Faktor lingkungan

(5)

Gejala klinis

Episode

manik

Episode

(6)

Episode manik

Episode manik

1. Peningkatan aktivitas

2. Peningkatan pembicaraan

3. Pengurangan kebutuhan tidur

4. Sosialisasi / pergaulan yang

berlebihan

1. Peningkatan aktivitas

2. Peningkatan pembicaraan

3. Pengurangan kebutuhan tidur

4. Sosialisasi / pergaulan yang

(7)

Episode depresif

Episode depresif

1. Konsentrasi dan perhatian

berkurang

2. Kepercayaan diri berkurang

3. Gagasan perasaan bersalah

4. Gagasan atau perbuatan

membahayakan diri

1. Konsentrasi dan perhatian

berkurang

2. Kepercayaan diri berkurang

3. Gagasan perasaan bersalah

4. Gagasan atau perbuatan

(8)

Diagnosis

Diagnosis

Berdasark

an DSM IV

Berdasark

an DSM IV

Ganggu an mood bipolar I Ganggu an mood bipolar I Ganggu an mood bipolar II Ganggu an mood bipolar II

(9)

Berdasarkan PPDGJ III

Berdasarkan PPDGJ III

F31.0 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Hipomanik

F31.1 Gangguan afektif Bipolar, Episode kini Manik Tanpa Gejala Psikotik

F31.2 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik dengan gejala psikotik

F31.3 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Ringan atau Sedang

F31.4 gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa gejala psikotik

F31.5 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat dengan Gejala Psikotik

F31.6 Gangguan Afektif Bipolar Campuran

F31.7 Gangguan Afektif Bipolar, kini dalam Remisi F31.8 Gangguan Afektif Bipolar Lainnya

F31.9 Gangguan Afektif Bipolar YTT

F31.0 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Hipomanik

F31.1 Gangguan afektif Bipolar, Episode kini Manik Tanpa Gejala Psikotik

F31.2 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik dengan gejala psikotik

F31.3 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Ringan atau Sedang

F31.4 gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa gejala psikotik

F31.5 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat dengan Gejala Psikotik

F31.6 Gangguan Afektif Bipolar Campuran

F31.7 Gangguan Afektif Bipolar, kini dalam Remisi F31.8 Gangguan Afektif Bipolar Lainnya

(10)

PENGOBATAN BIPOLAR TERBAGI ATAS DUA

YAITU SECARA FARMAKOLOGI DAN NON

FARMAKOLOGI

PENGOBATAN BIPOLAR TERBAGI ATAS DUA

YAITU SECARA FARMAKOLOGI DAN NON

FARMAKOLOGI

1. Litium

Farmakologi : Sejumlah kecil litium

terikat dengan protein. Litium

dieksresikan dalam bentuk utuh

hanya melalui ginjal.

Indikasi : Episode mania akut, depresi,

mencegah

bunuh

diri,

dan

bermanfaat sebagai terapi rumatan

GB.

1. Litium

Farmakologi : Sejumlah kecil litium

terikat dengan protein. Litium

dieksresikan dalam bentuk utuh

hanya melalui ginjal.

Indikasi : Episode mania akut, depresi,

mencegah

bunuh

diri,

dan

bermanfaat sebagai terapi rumatan

GB.

(11)

Dosis : Respons litium terhadap mania

akut dapat dimaksimalkan dengan

menitrasi dosis hingga mencapai dosis

terapeutik yang berkisar antara

1,0-1,4 mEq/L. Perbaikan terjadi dalam

7-14 hari. Dosis awal yaitu 20

mg/kg/hari. Dosis untuk mengatasi

keadaan akut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan untuk terapi

rumatan. Untuk terapi rumatan, dosis

berkisar antara 0,4-0,8 mEql/L. Dosis

kecil dari 0,4 mEq/L, tidak efektif

sebagai terapi rumatan. Sebaliknya,

gejala toksisitas litium dapat terjadi

bila dosis ³ 1,5 mEq/L.

Dosis : Respons litium terhadap mania

akut dapat dimaksimalkan dengan

menitrasi dosis hingga mencapai dosis

terapeutik yang berkisar antara

1,0-1,4 mEq/L. Perbaikan terjadi dalam

7-14 hari. Dosis awal yaitu 20

mg/kg/hari. Dosis untuk mengatasi

keadaan akut lebih tinggi bila

dibandingkan dengan untuk terapi

rumatan. Untuk terapi rumatan, dosis

berkisar antara 0,4-0,8 mEql/L. Dosis

kecil dari 0,4 mEq/L, tidak efektif

sebagai terapi rumatan. Sebaliknya,

gejala toksisitas litium dapat terjadi

bila dosis ³ 1,5 mEq/L.

(12)

2.valproat

2.valproat

Farmakologi: Terikat dengan protein. Diserap dengan cepat setelah pemberian oral.

Konsentrasi puncak plasma valproat sodium dan asam valproat dicapai dalam dua jam sedangkan sodium divalproat dalam 3-8 jam. Awitan absorbsi divalproat lepas lambat lebih cepat bila dibandingkan dengan tablet biasa. Absorbsi menjadi lambat bila obat diminum bersamaan dengan makanan. Ikatan valproat dengan protein meningkat bila diet mengandung rendah lemak dan menurun bila diet mengandung tinggi lemak.

Dosis: Dosis terapeutik untuk mania dicapai bila konsentrasi valproat dalam serum

berkisar antara 45 -125 mg/mL. Untuk GB II dan siklotimia diperlukan divalproat dengan konsentrasi plasma < 50 mg/mL. Dosis awal untuk mania dimulai dengan 15-20 mg/kg/hari atau 250 – 500 mg/hari dan dinaikkan setiap 3 hari hingga mencapai konsentrasi serum 45- 125 mg/mL. Efek samping, misalnya sedasi, peningkatan nafsu makan, dan penurunan leukosit serta trombosit dapat terjadi bila konsentrasi serum > 100 mg/mL. Untuk terapi rumatan, konsentrasi valproat dalam plasma yang dianjurkan adalah antara 75-100 mg/mL.

Farmakologi: Terikat dengan protein. Diserap dengan cepat setelah pemberian oral.

Konsentrasi puncak plasma valproat sodium dan asam valproat dicapai dalam dua jam sedangkan sodium divalproat dalam 3-8 jam. Awitan absorbsi divalproat lepas lambat lebih cepat bila dibandingkan dengan tablet biasa. Absorbsi menjadi lambat bila obat diminum bersamaan dengan makanan. Ikatan valproat dengan protein meningkat bila diet mengandung rendah lemak dan menurun bila diet mengandung tinggi lemak.

Dosis: Dosis terapeutik untuk mania dicapai bila konsentrasi valproat dalam serum

berkisar antara 45 -125 mg/mL. Untuk GB II dan siklotimia diperlukan divalproat dengan konsentrasi plasma < 50 mg/mL. Dosis awal untuk mania dimulai dengan 15-20 mg/kg/hari atau 250 – 500 mg/hari dan dinaikkan setiap 3 hari hingga mencapai konsentrasi serum 45- 125 mg/mL. Efek samping, misalnya sedasi, peningkatan nafsu makan, dan penurunan leukosit serta trombosit dapat terjadi bila konsentrasi serum > 100 mg/mL. Untuk terapi rumatan, konsentrasi valproat dalam plasma yang dianjurkan adalah antara 75-100 mg/mL.

(13)

Indikasi: Valproat efektif untuk mania akut,

campuran akut, depresi mayor akut, terapi

rumatan GB, mania sekunder, GB yang tidak

berespons dengan litium, siklus cepat, GB

pada anak dan remaja, serta GB pada lanjut

usia.

.

Mekanisme kerja : mengurangi hambatan lepasan

listrik abnormal didalam otak. Asam valproat

bisa memperkuat kerja GABA pada

sinaps-sinaps inhibisi. Mekanisme kerjanya di

perkirakan berdasarkan hambatan enzim

yang menguraikan GABA (g-amino-butyric

acid) sehingga kadar neorotrasnmitor ini di

otak meniingkat.

Indikasi: Valproat efektif untuk mania akut,

campuran akut, depresi mayor akut, terapi

rumatan GB, mania sekunder, GB yang tidak

berespons dengan litium, siklus cepat, GB

pada anak dan remaja, serta GB pada lanjut

usia.

.

Mekanisme kerja : mengurangi hambatan lepasan

listrik abnormal didalam otak. Asam valproat

bisa memperkuat kerja GABA pada

sinaps-sinaps inhibisi. Mekanisme kerjanya di

perkirakan berdasarkan hambatan enzim

yang menguraikan GABA (g-amino-butyric

acid) sehingga kadar neorotrasnmitor ini di

otak meniingkat.

(14)

3. lamotrigin

3. lamotrigin

Lamotrigin efektif untuk mengatasi episode bipolar depresi. Ia menghambat kanal Na+. Selain itu, ia juga menghambat pelepasan glutamat.

Farmakokinetik :Lamotrigin oral diabsorbsi dengan cepat. Ia dengan cepat

melewati sawar otak dan mencapai konsentrasi puncak dalam 2-3 jam. Sebanyak 10% lamotrigin dieksresikan dalam bentuk utuh.

Indikasi: Efektif untuk mengobati episode depresi, GB I dan GB II, baik

akut maupun rumatan. Lamotrigin juga efektif untuk GB, siklus cepat.

Dosis: Berkisar antara 50-200 mg/hari.

Mekanisme kerja : slah satu mekanisme yang di usulkan tindakan untuk

lamotrigin melibatkan efek pada saluran sodium. Farmakologi menunjukkan bahwa tegangan sensitif menghambat saluran sodium sehingga menstabilkan membran dan akibatnya modulasi pemancar rilis presinaptif asam amino terangsang (misalnya glutamat dan aspartam)

Lamotrigin efektif untuk mengatasi episode bipolar depresi. Ia menghambat kanal Na+. Selain itu, ia juga menghambat pelepasan glutamat.

Farmakokinetik :Lamotrigin oral diabsorbsi dengan cepat. Ia dengan cepat

melewati sawar otak dan mencapai konsentrasi puncak dalam 2-3 jam. Sebanyak 10% lamotrigin dieksresikan dalam bentuk utuh.

Indikasi: Efektif untuk mengobati episode depresi, GB I dan GB II, baik

akut maupun rumatan. Lamotrigin juga efektif untuk GB, siklus cepat.

Dosis: Berkisar antara 50-200 mg/hari.

Mekanisme kerja : slah satu mekanisme yang di usulkan tindakan untuk

lamotrigin melibatkan efek pada saluran sodium. Farmakologi menunjukkan bahwa tegangan sensitif menghambat saluran sodium sehingga menstabilkan membran dan akibatnya modulasi pemancar rilis presinaptif asam amino terangsang (misalnya glutamat dan aspartam)

(15)
(16)
(17)

Terapi non farmakologis

Terapi non farmakologis

1. Konsultasi

Suatu konsultasi dengan seorang psikiater atau psikofarmakologis selalu sesuai bila penderita tidak menunjukkan respon terhadap terapi konvensional dan medikasi.

2. Diet

Terkecuali pada penderita dengan monoamine oxidase inhibitors (MAOIs), tidak ada diet khusus yang dianjurkan. Penderita dianjurkan untuk tidak merubah asupan garam, karena peningkatan asupan garam membuat kadar litium serum menurun dan menurunkan efikasinya, sedangkan mengurangi asupan garam dapat meningkatkan kadar litium serum dan menyebabkan toksisitas.

1. Konsultasi

Suatu konsultasi dengan seorang psikiater atau psikofarmakologis selalu sesuai bila penderita tidak menunjukkan respon terhadap terapi konvensional dan medikasi.

2. Diet

Terkecuali pada penderita dengan monoamine oxidase inhibitors (MAOIs), tidak ada diet khusus yang dianjurkan. Penderita dianjurkan untuk tidak merubah asupan garam, karena peningkatan asupan garam membuat kadar litium serum menurun dan menurunkan efikasinya, sedangkan mengurangi asupan garam dapat meningkatkan kadar litium serum dan menyebabkan toksisitas.

(18)

3.Aktivitas

Penderita dengan fase depresi harus didukung untuk melakukan olahraga/aktivitas fisik. Jadwal aktivitas fisik yang reguler harus dibuat. Baik aktivitas fisik dan jadwal yang reguler meupakan kunci untuk bertahan dari penyakit ini. Namun, bila aktivitas fisik ini berlebihan dengan peningkatan perspirasi dapat meningkatkan kadar litium serum dan menyebabkan toksisitas litium.

4.Edukasi Penderita

Pengobatan penderita gangguan bipolar melibatkan edukasi penderita awal dan lanjutan. Tujuan edukasi harus diarahkan tidak hanya langsung pada penderita, namun juga melalui keluarga dan sistem disekitarnya. Lagipula, fakta menunjukkan peningkatan dari tujuan edukasi ini, tidak hanya meningkatkan ketahanan dan pengetahuan mereka tentang penyakit, namun juga kualitas hidupnya.

3.Aktivitas

Penderita dengan fase depresi harus didukung untuk melakukan olahraga/aktivitas fisik. Jadwal aktivitas fisik yang reguler harus dibuat. Baik aktivitas fisik dan jadwal yang reguler meupakan kunci untuk bertahan dari penyakit ini. Namun, bila aktivitas fisik ini berlebihan dengan peningkatan perspirasi dapat meningkatkan kadar litium serum dan menyebabkan toksisitas litium.

4.Edukasi Penderita

Pengobatan penderita gangguan bipolar melibatkan edukasi penderita awal dan lanjutan. Tujuan edukasi harus diarahkan tidak hanya langsung pada penderita, namun juga melalui keluarga dan sistem disekitarnya. Lagipula, fakta menunjukkan peningkatan dari tujuan edukasi ini, tidak hanya meningkatkan ketahanan dan pengetahuan mereka tentang penyakit, namun juga kualitas hidupnya.

Referensi

Dokumen terkait

Lingkungan sosial yang dapat menunjang penguatan kelompok tani adalah petani, gapoktan, Dinas pertanian, Balai penelitian, Laboratorium hama dan penyakit, PPAH,

Kelebihan dari besi hollow tersendiri yaitu lebih cepat pemasanganya karena berat dari besi ini lebih ringan, lebih kuat karena terbuat dari besi baja, lebih murah, anti karat

Nomor : 671/Distamben – Pokja/SU-KJBP/Pen-PQ/04 Tanggal 25 Juni 2014 Pokja Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bintan Tahun Anggaran 2014

Sehubungan dengan penawaran perusahaan saudara pada proses Pengadaan Barang / Jasa Kelompok Kerja Pengadaan Barang Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2016, pada

Demikian untuk diketahui secara luas dan para peserta yang keberatan atas pengumuman pemenang ini diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan, masa sanggah yang diberikan

Public Service Grant Berbasis Riset adalah hibah yang diberikan LP2M kepada dosen tetap Universitas Al Azhar Indonesia untuk kegiatan pengabdian masyarakat yang

(1) Atas dasar permohonan wajib pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 atau permintaan karena jabatan, Kepala DPPKAD meminta Bidang Pengelola Pajak dan

Linear array transducer, bentuk gelombang lurus dengan frekuensi tinggi 7,5-10Mhz untuk pemeriksaan organ yang lebih dangkal terutama struktur dari leher, empiema, efusi pleura,