• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN ARSITEKTUR KONTEMPORER PADA FASAD BANGUNAN ISLAMIC CENTER DI TULANG BAWANG BARAT LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN ARSITEKTUR KONTEMPORER PADA FASAD BANGUNAN ISLAMIC CENTER DI TULANG BAWANG BARAT LAMPUNG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Prosiding Seminar Intelektual Muda #5, Inovasi Keberlanjutan Lingkungan Binaan melalui Riset dan Karya Desain , 22 Febuari 2021, hal: 6-11, ISBN 978-623-91368-3-3, FTSP, Universitas Trisakti.

WIBINAYA CHANDRA

6

PENERAPAN ARSITEKTUR KONTEMPORER PADA FASAD

BANGUNAN ISLAMIC CENTER DI TULANG BAWANG BARAT

LAMPUNG

IMPLEMENTATION OF CONTEMPORARY ARCHITECTURE

ON THE FACADE OF ISLAMIC CENTER BUILDING IN TULANG

BAWANG BARAT LAMPUNG

Wibinaya Chandra*

1

, Ady Rizalsyah Thahir

2

, Punto Wijayanto

3

1,2Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Jakarta Barat

3Jurusan Arsitektur, Universitas Trisakti, Jakarta

*e-mail: 1wibinaya052001600069@std.trisakti.ac.id, 2adythahir@ trisakti.ac.id, 3punto.wijayanto@trisakti.ac.id,

ABSTRAK

Islamic Center merupakan pusat kegiatan keislaman, kegiatannya berupa pembinaan dan pengembangan dasar ajaran agama Islam. Tulang Bawang Barat Islamic Center yang terletak di Tulang Bawang Barat, Lampung, Indonesia. Merupakan salah satu bangunan Islamic Center di Indonesia, dengan menampilkan unsur yang berbeda. Sisi luar bangunan atau fasad pada bangunan dibentuk untuk melindungi bangunan dari polusi, cuaca buruk, dan panas. Tampilan fasad menjadi daya tarik utama visual untuk memaksimalkan bangunan. Melalui Metodologi kualitatif, fasad Islamic Center akan ditinjau unsur arsitektur kontemporer yang terdapat pada bangunan. Data yang diperlukan diperoleh melalui sumber sekunder yaitu studi literatur dan data lainnya. Metode analisis dan pengolahan data dilakukan dengan cara menelusuri penerapan tema kontemporer dalam konteks teori pada fasad bangunan, terutama unsur atap, dinding, jendela, dan pintu pada keempat sisi tampak bangunan. Hasil yang diperoleh pada fasad bangunan Islamic Center Tulang Bawang Barat adalah telah terlihat menerapkan konsep Arsitektur Kontemporer. Yaitu, pada atap yang berbentuk dinamis, pada bagian dinding bangunan yang memiliki struktur kokoh dan menggunakan material yang ramping, pada jendela bangunan menggunakan prinsip keterbukaan ruang, pada desain pintu utama menerapkan continuous space.

Kata kunci : Islamic Center, Tulang Bawang Barat, Fasad, Arsitektur Kontemporer.

ABSTRACT

The Islamic Center is a center for Islamic activities, its activities are in the form of fostering and developing the basic teachings of Islam. Tulang Bawang Barat Islamic Center which is located in Tulang Bawang Barat, Lampung, Indonesia. It is one of the buildings Islamic Center in Indonesia, showing different elements. The outer side of the building or the facade of the building is formed to protect the building from pollution, bad weather, and heat. The appearance of the facade is the main visual attraction to maximize the building. Through a qualitative methodology, the facade of the Islamic Center will be reviewed the contemporary architectural elements contained in the building. The required data is obtained through secondary sources, namely literature studies and other data. The method of data analysis and processing is carried out by tracing the application of contemporary themes in the theoretical context of the building facades, especially the elements of the roof, walls, windows and doors on the four sides of the building's view. The results obtained on the facade of the building Tulang Bawang Barat Islamic Center seen to have implemented the concept of Contemporary Architecture. That is, on a roof that is dynamic in shape, on a part of a building wall

(2)

7 that has a structure sturdy and using a sleek material, the windows building use the principle of openness of space, the main door design implement continuous space.

Keywords : Islamic Center, West Tulang Bawang, Facade, Contemporary Architecture.

A. PENDAHULUAN A.1. Latar Belakang Islamic Center merupakan pusat kegiatan keislaman yang kegiatannya terdiri dari pembinaan dan pengembangan dasar ajaran agama Islam. Islamic Center di Indonesia dapat dikatakan sebagai pusat aktivitas kebudayaan Islam dengan kegiatan-kegiatan Islam yang murni. Tulang Bawang Barat Islamic Center merupakan salah satu bangunan Islamic Center di Indonesia dengan karakter yang memiliki ciri khas pada bentuk bangunanya. Tulang Bawang Barat Islamic Center menampilkan unsur simbolis Islam melalui jumlah Asmaul Husna dengan mengaplikasikan 99 lubang cahaya pada atap masjid sebagai interpretasi pada Al-Quran. (Syahputra, 2013) Fungsi bangunan pada Islamic Center bersifat fleksibel, dalam artian dapat mengikuti perkembangan sesuai dengan kebutuhan pada zamannya dan dapat menjadi wadah dalam kegiatan keislaman bagi umat muslim.

Fasad merupakan sisi luar dari suatu bangunan. Pada dasarnya fasad bangunan berfungsi untuk melindungi bangunan dari gangguan luar, seperti hujan, cuaca buruk dan panas. Tampilan pada fasad merupakan daya tarik utama dari desain arsitektural yang berfungsi untuk memperindah bangunan secara visual. Dalam konteks visual fasad, Islamic Center Tulang Bawang Barat memiliki peranan penting dalam menampilkan dan memudahkan masyarakat untuk mengenal Islamic Center Tulang Bawang Barat sebagai ciri khas kawasan. (Rahayu, 2018) Pada perancangan masjid umumnya ditemukan bentuk atap kubah yang merupakan bentuk kalsik bangunan masjid, namun arsitek bangunan ini merancangnya dengan sentuhan yang berbeda, dan sekaligus memberi makna bahwa atap kubah bukanlah identitas dari bentuk bangunan masjid.

Penerapan Arsitektur Kontemporer pada fasad bangunan merupakan salah satu elemen utama yang memberi makna pada fungsi suatu bangunan. Unsur-unsur fasad meliputi jendela, pintu, dinding, dan bidang atap. Dalam hal ini, konsep arsitektur kontemporer diterapkan pada tampilan visual fasad bangunan dan mengintegrasikannya dengan kondisi lingkungan sekitar.

A.2. Maksud dan Tujuan

Dalam publikasi ilmiah ini penulis bermaksud untuk mengidentifikasi penerapan prinsip-prinsip Arsitektur Kontemporer pada elemen fasad bangunan Tulang Bawang Barat Isamic Center. Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisis konsep fasad Arsitektur Kontemporer pada bangunan di bangunan Tulang Bawang Barat Islamic Center, yang terdiri dari bangunan Masjid As Sobur dan bangunan bangunan Balai Sessat Agung. Diharapkan penulisan ini dapat dijadikan masukan dalam inovasi perancangan bangunan kontemporer di Indonesia, khususnya bangunan masjid dan selanjutnya dapat membuat penelitian baru tentang Arsitektur Kontemporer di Indonesia bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

B. STUDI PUSTAKA B.1. Islamic Center

Islamic Center merupakan pusat kegiatan keislaman, yang terdiri dari kegiatan pembinaan dan pengembangan dasar ajaran agama Islam yang meliputi: ibadah, muamalah, taqwa, dan dakwah (Rupmoroto, 1981).

Islamic Center memiliki filosofi yang berasal dari negara barat, masyarakat agama Islam merupakan minoritas yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kegiatan-kegiatan Islam, pada

(3)

Prosiding Seminar Intelektual Muda #5, Inovasi Keberlanjutan Lingkungan Binaan melalui Riset dan Karya Desain , 22 Febuari 2021, hal: 6-11, ISBN 978-623-91368-3-3, FTSP, Universitas Trisakti.

WIBINAYA CHANDRA

8 akhirnya kegiatan-kegiatan Islam tersebut

dipusatkan dalam suatu wadah yang disebut Islamic Center. (Karim, 2010).

Di Indonesia (Departemen Agama, 1993) Islamic Center merupakan lembaga keagamaan yang berfungsi sebagai pusat pembinaan dan pengembangan agama Islam sebagai wadah pelaksana dakwah.

B.2. Tulang Bawang Barat Lampung Islamic Center

Tulang Bawang Barat Islamic Center berlokasi di Lampung, Indonesia memiliki luas area 50.000 m² dengan daya tampung sekitar 10.000 orang. Kompleks Islamic Center ini terdiri dari bangunan Masjid As Sobur dirancang vertikal yang mempresentasikan prinsip hubungan manusia dengan Tuhan dan bangunan Balai Sessat Agung dirancang horizontal yang mempresentasikan hubungan manusia dengan manusia lainnya. Kompleks ini bukan hanya menandai pentingnya kehidupan keagamaan dan masyarakat di daerah ini, tetapi juga menjadi salah satu sarana objek wisata di Tulang Bawang Barat.

Gambar 1. Peta Lokasi Tulang Bawang Barat Islamic Center (Sumber: Google Maps, tahun: 2020) Keterangan : Tampak atas dari lokasi tapak Tubaba.

Gambar 2. Tampak Masjid Dan Sessat Agung Tulang Bawang Barat Islamic Center (Sumber:

www.archify.com, tahun: 2020)

Keterangan : Tampak fasad dari bangunan Tubaba.

B.3. Fasad

Dalam menentukan komposisi pada fasad perlu dipertimbangkan segala ketentuan fungsionalnya untuk menciptakan kesatuan yang selaras, dengan memperhatikan struktur yang proporsional, unsur horizontal dan vertikal yang tertata, pemilihan warna, material, dan elemen-elemen dekoratif. Serta hal-hal pendukung untuk

lebih sempurna antara lain yaitu, proporsi bukaan, tinggi bangunan, prinsip pengulangan seperti motif pada bangunan, keseimbangan komposisi (Krier, 1988).

Komposisi pada fasad bangunan adalah perlengkapan visual bentuk, yang menjadi objek transformasi dan modifikasi bentuk elemen pada fasad bangunan, meliputi sosok, tekstur, orientasi, ukuran, dan posisi (Ching, 1979).

Elemen fasad dari sebuah bangunan merupakan salah satu faktor yang dapat membentuk karakter pada fasad bangunan. Elemen tersebut terdiri dari atap, dinding, dan lantai (Lippsmeier, 1980).

B.4. Arsitektur Kontemporer

Arsitektur Kontemporer sangat mengutamakan bentuk dan karakter bangunan yang futuristik dan inovatif namun tetap terdapat nilai filosofi lokal di dalamnya. Karakter Arsitektur Kontemporer dapat terlihat pada perancangan bentuk yang sarat makna, pemilihan bentuk struktur, penggunaan material, dan penataan lansekap pada perancangan.

Arsitektur Kontemporer merupakan suatu gaya aliran arsitektur yang memiliki ciri khas tertentu, pada kebebasan berekspresi dan kreativitas bentuk yang berbeda (Hilberseimer, 1964).

Arsitektur Kontemporer merupakan acuan terhadap tradisi dan sejarah, untuk menunjukan elemen-elemen arsitektural yang baru (Rossi, 1990).

Pada Arsitektur Kontemporer yang memiliki fasad yang identik dengan penggunaan material yang ramping, kontras, dinamis, dan keragaman dalam penggunaan material.

B.5. Prinsip Arsitektur Kontemporer

Terdapat 7 prinsip Arsitektur Kontemporer sebagai berikut: (a) struktur bangunan yang kokoh, (b) bentuk bangunan yang ekspresif dan dinamis, (c) konsep ruang dengan kesan terbuka, (d) keterkaitan antara ruang luar dan ruang dalam, (e) kenyamanan secara maksimal, (f)

(4)

9 penggunaan material yang tidak tebal sebagai

pelapis atau fasad dan (g) eksplorasi pada elemen lansekap (Schirmbeck, 1987).

Terdapat 4 prinsip Arsitektur Kontemporer sebagai berikut: (a) bentuk bangunan yang memiliki daya tarik, (b) keragaman dalam penggunaan bahan, (c) perancangan bentuk sesuai dengan karakter bangunan, dan (d) komposisi tata letak bangunan pada tapak (Louis I. Kahn, 1962).

Terdapat 3 indikasi Arsitektur Kontemporer sebagai berikut : (a) ekspresi bangunan yang memiliki karakter yang khusus, (b) perbedaan dengan lingkungan sekitar, (c) serta memiliki impresi, kesan, dan penghayatan yang kuat (Gunawan, 2011).

C. METODE

Metode yang digunakan oleh penulis yaitu metode penelitian kualitatif, dengan melakukan tahapan sebagai berikut:

a. Penggunaan data sekunder yaitu studi literatur dan sumber data sekunder lainnya. (L. Moleong, 1994) data sekunder yang diperoleh berbentuk tulisan dan gambar (bukan angka) yang disimpulkan dalam bentuk deskriptif berupa narasi.

b. Metode analisis dan pengolahan data (L. J. Moleong, 2001) dilakukan dengan cara menelusuri penerapan tema kontemporer dalam konteks teori pada objek.

c. Hasil penelusuran dideskripsikan sebagai kesimpulan.

D. HASIL STUDI/PEMBAHASAN

Dalam hasil studi berikut ini akan membahas tentang penerapan Arsitektur Kontemporer pada bangunan Masjid As Sobur dan bangunan Balai Sessat Agung.

D.1. Masjid As Sobur

Untuk menelusuri konsep kontemporer pada bangunan Tulang Bawang Barat Islamic Center digunakan pendekatan unsur fasad yaitu atap,

jendela, dinding, dan pintu utama pada Masjid As Sobur, sebagai berikut: a. Atap

Gambar 3. Atap Masjid As Sobur Islamic Center (Sumber: youtu.be/cDpMIklR444, tahun: 2020)

Jenis atap menggunakan atap beton bertulang yang memiliki kemiringan dan terdapat 99 lubang cahaya pada bagian atap. Bentuk atap tidak menggunakan kubah hal ini mencirikan kebebasan berekspresi, keinginan untuk menampilkan sesuatu yang berbeda.

b. Dinding

Gambar 4. Dinding Masjid As Sobur Islamic Center (Sumber: youtu.be/cDpMIklR444, tahun: 2020)

Dinding pada bangunan ini menggunakan material beton ekspos yang berbentuk persegi panjang dan menggunakan strutur beton bertulang. Pada bagian dinding tidak ada ornamen.

Material dinding menggunakan beton ekspos sehingga memiliki struktur bangunan yang kokoh, bentuk bangunan yang dinamis, material yang kontras, dan memiliki kesan yang kuat.

c. Jendela

Gambar 5. Jendela Masjid As Sobur Islamic Center

(Sumber: https://mosqpedia.org, tahun: 2020) Bukaan yang mengelilingi bangunan lantai dasar terbuka menggunakan material beton bertulang.

(5)

Prosiding Seminar Intelektual Muda #5, Inovasi Keberlanjutan Lingkungan Binaan melalui Riset dan Karya Desain , 22 Febuari 2021, hal: 6-11, ISBN 978-623-91368-3-3, FTSP, Universitas Trisakti.

WIBINAYA CHANDRA

10 Pada jendela atau bukaan menggunakan

konsep ruang dengan kesan terbuka yang dapat menimbulkan daya tarik bagi pengguna.

d. Pintu Utama

Gambar 6. Pintu Masjid As Sobur Islamic Center (Sumber: dreamfile.wordpress.com, tahun: 2020) Pintu utama tidak terdapat daun pintu dan dirancang dengan perbedaan permukaan lantai sehingga terjadi batas bangunan dalam dan luar yang terbuka tanpa batas visual. Pintu terbuka lebar membentang pada sisi timur bangunan masjid sehingga menciptakan unsur ruang menerus dari luar kedalam bangunan.

Dapat disimpulkan bahwa telah terlihat prinsip Arsitektur Kontemporer pada fasad bangunan Masjid As Sobur yaitu: dinamis, kontras, material alami, keterbukaan bangunan, material yang ramping, kebebasan bereskpresi, continuous space, dan struktur bangunan yang kokoh.

D.2. Balai Sessat Agung

Untuk menelusuri konsep kontemporer pada bangunan Tulang Bawang Barat Islamic Center digunakan pendekatan unsur fasad yaitu atap, jendela, dinding, dan pintu utama pada Balai Sessat Agung, sebagai berikut: a. Atap

Gambar 7. Atap Balai Sessat Agung (Sumber: https://youtu.be/cDpMIklR, tahun: 2020) Pada bagian atap terdapat 9 tingkatan bentuk atap pelana yang menggunakan material beton dan dikombinasikan dengan material kayu sebagai elemen pelapis. Bentuk atap di desain

dengan atap pelana yang berjajar dan menumpuknumpuk sehingga memuculkan kesan dinamis.

b. Dinding

Gambar 8. Dinding Balai Sessat Agung (Sumber: www.archify.com/id, tahun: 2020)

Seluruh bagian dinding bangunan menggunakan material beton bertulang yang dikombinasikan dengan material kayu sebagai elemen pelapis. Dinding pada bangunan menggunakan material ramping sebagai pelapis yaitu partisi kayu.

c. Jendela

Gambar 6. Jendela atau Bukaan Balai Sessat Agung (Sumber: www.archify.com/id, tahun: 2020)

Jendela atau bukaan pada bangunan ini terbuka mengelilingi lantai 2 bangunan dengan menggunakan material kayu berongga. Jendela atau bukaan terbuka mengelilingi bangunan tersebut dan menggunakan material kayu sehingga terkesan alami dan bertekstur khas.

d. Pintu

Gambar 6. Pintu Balai Sessat Agung

(Sumber: http://pertiwicahaya156.blogspot.com, tahun: 2020)

(6)

11 Bagian pintu lantai dasar menggunakan

material kayu, sedangkan akses pintu menuju lantai dua bangunan menggunakan tangga yang material beton bertulang. Pintu menggunakan material alami yang bertekstur khas yaitu kayu sedangkan akses ke lantai dua hanya menggunakan tangga yang bermaterial beton bertulang dan menerapkan sirkulasi menerus.

Dapat disimpulkan bahwa telah terlihat prinsip Arsitektur Kontemporer pada fasad bangunan Balai Sessat Agung yaitu: dinamis, kontras, material alami, keterbukaan bangunan, material yang ramping, kebebasan bereskpresi, continuous space, dan struktur bangunan yang kokoh.

E. KESIMPULAN

Kesimpulan pada penelusuran ini membuktikan bentuk masjid ini tidak seperti bangunan masjid pada umumnya, desain fasad pada bangunan Masjid As Sobur dan Balai Sessat Agung di kawasan Tulang Bawang Barat Islamic Center ini sudah menerapkan konsep Arsitektur Kontemporer yang tertera di bagian hasil studi/pembahasan.

Prinsip Arsitektur Kontemporer yang diterapkan struktur bangunan yang kokoh, bentuk bangunan yang dinamis, kontras dengan lingkungan sekitar, dan kebebasan berekspresi.

F. UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penulisan dan penyusunan jurnal ilmiah ini, penulis tidak luput dari kesalahan serta kekurangan pada keterbatasan yang dimiliki. Dengan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihakpihak yang selama proses penulisan jurnal ilmiah ini telah membantu dalam penyempurnaan jurnal ini.

REFERENSI

Ching, F. D. K. (1979). Bentuk Ruang Dan Tatanan (pp. 50–51). Erlangga.

Departemen Agama, R. (1993). Petunjuk Pelaksanaan Proyek Islamic Center Di Seluruh Indonesia. Departemen Agama RI.

Dharmawan, Annisa, A. P. (2020). Penerapan Konsep Arsitektur Kontemporer Pada Selubung Bangunan Kantor Di Jakarta. Jakarta, Universitas Trisakti.

Gunawan. (2011). Reaktualisasi Ragam Art Deco Dalam Arsitektur Kontemporer. Manado, Universitas Sam Ratulangi. Hilberseimer, L. (1964). Contemporary

Architects : its roots and trends. P.Theobald.

Karim, S. (2010). Tanya Jawab Agama Islam (p. 12). A. Muis.

Krier, R. (1988). Architectural Composition (Academy ed, p. 72).

Lippsmeier, G. (1980). Bangunan Tropis (Edisi ke-2) (2nd ed., pp. 74–90). Erlangga. Louis I. Kahn. (1962). Makers of Contemporary

Architecture. George Braziller.

Moleong, L. (1994). Metodologi Penelitian Kualitatif. (p. 6). Remaja Rosdakarya. Moleong, L. J. (2001). Metodologi Penelitian

Kualitatif (p. 113). PT Remaja Rosdakarya.

Rahayu, T. (2018). Kajian Fasad & Bentuk Masjid Al-Azhar Summarecon Bekasi (Vol. 03). Bekasi, UNKRIS.

Rossi, A. (1990). From Modern to Post-Modern architecture.

Rupmoroto. (1981). Seminar Arsitektur. Islamic Art Park.

Schirmbeck, E. (1987). Idea, Form and Architecture, Design Principles in

Contemporary Architecture. Van Nostrand Reinhold Company.

Syahputra, I. (2013). Studi Perancangan Islamic Center Lhokseumawe Melalui Pendekatan Secara Modern Dengan Tetap Mempertahankan Unsur Lokal Konten Dan Spiritualitas Islam. Bandung, ITB.

Gambar

Gambar 1. Peta Lokasi Tulang Bawang Barat  Islamic Center (Sumber: Google Maps, tahun: 2020)  Keterangan : Tampak atas dari lokasi tapak Tubaba
Gambar 4. Dinding Masjid As Sobur Islamic Center  (Sumber: youtu.be/cDpMIklR444, tahun: 2020)

Referensi

Dokumen terkait

Galur IR61242- 3B-B-2 memiliki penampilan lebih baik dan ber- beda nyata dibandingkan dengan varietas pemban- ding untuk karakter tinggi tanaman, jumlah gabah isi, dan bobot

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru atau institusi sekolah dalam memfasilitasi proses belajar peserta didik yaitu: (1) memanfaatkan media yang sudah

Alhamdulillah, puji syukur saya sampaikan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta segala sesuatunya dalam hidup, sehingga saya dapat

Setelah evaluasi, fasilitator meminta para peserta yang telah menemukan balonnya untuk menaruh kembali balon tersebut ke ruangan semula agar terkumpul lagi dengan

Ada banyak sumber kalsium diantaranya telur, susu, ikan teri, ikan salmon, sardine, sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan (kacang kedelai, kacang tanah) dan wijen. Bila

Pada reaksi substitusi, atom atau gugus atom yang Pada reaksi substitusi, atom atau gugus atom yang terdapat dalam suatu molekul digantikan oleh.. terdapat dalam suatu

ketinggian level keabuan sebanyak 256 data ciri untuk setiap foto tonsil (karena citra yang digunakan berformat 8 bit). Sebelum dicari nilai-nilai ekstraksi

Warga Papua Barat menginginkan penegakkan hak asasi manusia di Papua juga karena banyaknya kekerasan, tekanan dan ancaman dari aparat TNI sendiri yang membuat warga Papua sendiri