BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan sebuah proses yang terdiri atas fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian kegiatan Sumber Daya Manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Terdapat banyak definisi atau pengertian tentang manajemen yang ditulis oleh beberapa orang ahli ilmu manajemen yang pada dasarnya memiliki kesimpulan yang sama. Berikut ini definisi manajemen yang dikemukakan oleh Malayu S.P. Hasibuan dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (2008:1-2) adalah :
“Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan Sumber Daya Manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Definisi manajemen menurut Mutiara Panggabean dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (2004:13) menyatakan bahwa :
”Manajemen merupakan sebuah proses yang terdiri atas fungsi- fungsi perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan mengendalikan kegiatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan secara efisien”.
2.2 Pengertian dan Peranan Manajeman Sumber Daya Manusia 2.2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu bidang
manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam
organisasi perusahaan. Unsur Manajemen Sumber Daya Manusia adalah manusia
yang merupakan tenaga kerja pada perusahaan. Dengan demikian fokus yang
mempelajari dalam manajemen ini adalah masalah yang berhubungan dengan
tenaga kerja manusia.
Berikut ini definisi Manajemen Sumber Daya Manusia yang dikemukakan oleh Mutiara Panggabean (2004:51) mengemukakan bahwa:
“Manajemen Sumber Daya Manusia dapat mendefinisikan sebagai suatu proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi, dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan“.
Sedangkan definisi yang dikemukakan oleh Anwar Prabu angkunegara (2008:2) adalah :
”Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi”.
Secara sederhana pengertian manajemen sumber daya manusia adalah mengelola sumber daya yang tersedia dalam suatu organisasi, baik organisasi publik maupun swasta, sumber daya manusia adalah yang paling penting dan sangat menentukan.
Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia tersebut mengandung pengertian bahwa pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi memiliki jangkauan yang luas. Pengelolaan sumber daya manusia tidak hanya menyangkut hal-hal ketenagakerjaan yang terjadi di dalam organisasi saja, tetapi juga harus menjangkau lingkungan organisasi yang ikut mempengaruhi perkembangan sumber daya manusia di dalam organisasi.
Jadi, Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu ilmu dan seni proses
memperoleh, memajukan atau mengembangkan, dan memelihara tenaga kerja
yang kompeten sedemikian rupa, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan
efisien dan ada kepuasan dalam pribadi.
Seperti yang dikemukakan oleh Hasibuan (2001:14), peranan Manajemen Sumber Daya Manusia adalah mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang mencakup masalah-masalah sebagai berikut :
1. Menetapkan jumlah, kualitas dan penempatan tenaga kerja yang efektif seseuai dengan kebutuhan perusahaan.
2. Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan.
3. Menetapkan program kesejateraan, pengembangan, promosi dan pemberhentian.
4. Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang akan datang.
5. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umum nya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.
6. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahan-perusahaan sejenis.
7. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
8. Melaksanakan pendidikan, latihan, dan penilaian prestasi karyawan.
9. Mengatur mutasi karyawan baik vertical maupun horizontal.
10. Mengatur pensiun, pemberhentian dan pesangonnya.
Maka dapat dipahami bahwa peranan Manajemen Sumber Daya Manusia sangat menentukan bagi terwujudnya tujuan perusahaan.
Sedangkan tujuan utama Manajemen Sumber Daya Manusia adalah untuk
meningkatkan kontribusi sumber daya manusia ( karyawan ) terhadap organisasi
yang bersangkutan. Hal ini dapat dipahami bahwa semua kegiatan organisasi
dalam mencapai tujuannya tergantung kepada manusia yang mengelola organisasi
itu. Untuk itu sumber daya manusia tersebut harus dikelola sedemikian rupa
sehingga berdaya guna dan berhasil dalam mencapai tujuan organsasi.
2.2.2 Fungsi-Fungsi Operasional Manajemen Sumber Daya Manusia
Sebagai ilmu terapan dari ilmu manajemen, maka Manajemen Sumber Daya Manusia memiliki fungsi manajemen dan fungsi operasional, yaitu:
1. Fungsi Manajerial
a. Perencanaan (Planning). Mendefinisikan sasaran, menetapkan strategi, dan menyusun bagian-bagian rencana untuk mengkoordinasikan sejumlah kegiatan.
b. Pengorganisasian (Organizing). Menentukan tugas apa yang harus dilakukan.
c. Pengarahan (Directing). Mengarahkan supaya karyawan semangat dalam bekerja.
d. Pengendalian (Controlling). Mengamati dan membandingkan pelaksanaan kerja karyawan dengan rencana serta memperbaiki jika ada penyimpangan.
2. Fungsi Operasional
a. Pengadaan tenaga kerja (Procurement). Usaha-usaha untuk memperoleh jenis dan jumlah pegawai yang dibutuhkan.
b. Pengembangan (Development). Dimana diharapkan dengan adanya pengembangan dapat memberikan manfaat yang berupa peningkatan produktivitas.
c. Kompensasi (Compensation). Diartikan sebagai usaha untuk membalas jasa secara layak pada personalia untuk sumbangan mereka kepada perusahaan.
d. Integrasi (Integration). Merupakan tantangan bagi manajer personalia, sebab berkaitan dengan penyelarasan kepentingan individu, masyarakat dan organisasi karena seringkali kepentingan tersebut saling bertentangan.
e. Pemeliharaan (Maintenance). Merupakan fungsi operasional untuk
mempertahankan dan meningkatkan kondisi yang telah ada dengan
cara menciptakan komunikasi diantara karyawan.
f. Pemisahan (Separation). Pemutusan hubungan kerja yang mana fungsi ini berupaya untuk mengembalikan karyawan kepada masyarakat setelah membaktikan tenaganya kepada perusahaan.
Tujuan dari berbagai kegiatan yang telah dikemukakan di atas, baik itu fungsi manajerial maupun fungsi operasional adalah untuk membantu karyawan agar tetap bekerja guna untuk mencapai tujuan organisasi dengan sebaik mungkin.
Dengan demikian, maka manajemen sumber daya manusia dapat memberikan sumbangan yang mempunyai arti penting bagi kelancaran kerja di departemen atau bagian-bagian lainnya dalam organisasi yang bersangkutan.
2.3 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Setiap perusahaan harus mempunyai suatu sistem untuk mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data menjadi informasi dan menyampaikan informasi tersebut kepada pemakai, sistem ini disebut sistem informasi sumber daya manusia
Menurut T. Hani Handoko (2001:235) mengemukakan bahwa:
Sistem informasi sumber daya manusia (Human Resources Information System) adalah prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyiapkan, mempertahankan, menarik dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh
sebuah organisasi tentang sumber-sumber daya manusia, aktivitas- aktivitas personalia, karakteristik-karakteristik unit-unit organisasinya.
Menurut Jogiyanto (2005:249) mengemukakan bahwa :
Sistem informasi sumber daya manusia merupakan sistem informasi untuk mendukung kegiatan-kegiatan manajer di fungsi sumber daya manusia.
Sedangkan menurut Azhar Susanto (2004:88) mengemukakan bahwa : Sistem yang memberikan informasi kepada bagian sumber daya
manusia perusahaan adalah sistem informasi sumber daya manusia.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
sistem informasi sumber daya manusia adalah suatu sistem informasi yang dapat
membantu perusahaan terutama atasan dalam pengambilan keputusan untuk pengelolaan aktivitas sumber daya manusia.
Sistem informasi sumber daya manusia dirancang untuk membantu manajer membuat keputusan lebih efektif, tidak hanya sekedar memuaskan keingintahuan seseorang. Oleh karena itu, jika informasi tidak relevan dengan rencana strategik bisnis perusahaan, atau jika hal ini hanya merupakan penyerobotan privasi pribadi, informasi tersebut harus tidak dimasukkan dalam sistem informasi sumber daya manusia.
2.3.2 Manfaat Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Manfaat-manfaat khusus dari sistem informasi sumber daya manusia tersebut yang dikemukakan oleh Henry Simamora (2001:103) meliputi:
a. Memeriksa kapabilitas karyawan-karyawan saat ini guna mengisi kekosongan-kekosongan yang diproyeksikan di dalam perusahaan
b. Menyoroti posisi-posisi yang pemegang-pemegang jabatan-jabatannya diperkirakan akan dipromosikan, pensiun atau diberhentikan
c. Menggambarkan pekerjaan-pekerjaan spesifik atau kelas-kelas pekerjaan yang mempunyai tingkat perputaran, pemecatan, ketidakhadiran, kinerja dan masalah-masalah yang tinggi yang melebihi kadar normal
d. Mempelajari komposisi usia, suku dan jenis kelamin dari berbagai pekerjaan dan kelas pekerjaan guna memastikan apakah semua itu sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
e. Mengantisipasi kebutuhan rekruitmen, seleksi, pelatihan dan pengembangan dalam rangka memastikan penempatan yang tepat waktu karyawan-karyawan bermutu ke dalam lowongan-lowongan pekerjaan f. Perencanaan sumber daya manusia, untuk mengantisipasi penggantian-
penggantian dan promosi-promosi
g. Laporan-laporan kompensasi, untuk memperoleh seberapa besar setiap
karyawan dibayar, biaya-biaya kompensasi keseluruhan, biaya-biaya
financial dari setiap kenaikan-kenaikan gaji dan perubahan-perubahan
kompensasi lainnya.
h. Riset sumber daya manusia, untuk melaksanakan penelitian dalam permasalahan seperti perputaran karyawan dan ketidakhadiran atau menemukan tempat yang paling produktif guna mencari calon-calon baru
i. Penilaian kebutuhan pelatihan, untuk menganalisis kinerja individu dan menentukan karyawan-karyawan mana yang memerlukan pelatihan lebih lanjut.
2.3.3 Tujuan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Menurut pendapat Ibnu Syamsi (2000:102) menuturkan bahwa tujuan sistem informasi sumber daya manusia adalah: membantu pimpinan dalam mengambil keputusan yang tepat. Cara yang banyak membantu penggunaan sistem informasi yang efektif adalah memandang informasi sebagai sumber esensial bagi organisasi sepanjang menyangkut uang, personalia, perlengkapan, peralatan dan fasilitas lainnya. Dengan menggunakan informasi yang tepat, maka efisiensi kerja dalam organisasi dapat dicapainya.
Tujuan sistem informasi yang terancang secara cermat dan dapat diandalkan sekarang ini dapat membantu manajer dalam beberapa hal:
1. Perencanaan sumber daya manusia: untuk mengantisipasi penggantian dan promosi.
2. Laporan kompensasi: untuk memperoleh informasi menyangkut seberapa besar karyawannya dibayar, biaya kompensasi keseluruhan, dan biaya finansial dari setiap peningktan gaji dan perusahan kompensasi lainnya.
3. Riset sumber daya manusia: untuk melaksanakan penelitian dalam permasalahan seperti perputaran karyawan dan ketidakhadiran atau untuk menemukan tempat yang paling produktif untuk mencari calon baru.
4. Penilaian kebutuhan pelatihan: untuk menganalisis kinerja individu
dan menentukan karyawan mana yang memerlukan pelatihan lebih
lanjut
2.3.4 Komponen Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Apabila berbicara mengenai sistem informasi sumber daya manusia tidak lepas dari input, proses dan output. Adapun model umum sistem informasi sumber daya manusia adalah sebagai berikut.
Subsistem input Subsistem Output
Sumber internal
Pemakai
Sumber lingkungan
Gambar 2.1
Model Umum Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sumber : Raymond McLeod yang diterjemahkan Hendra Teguh, (2001:527).
Sistem Informasi Manajemen. Edisi Ketujuh. Jakarta: PT Prenhallindo
Adapun penjelasan dari komponen sistem informasi sumber daya manusia sebagai berikut:
1) Subsistem input
Subsistem input terdiri sistem informasi akuntansi, subsistem penelitian sumber daya manusia dan subsistem intelijen sumber daya
Sistem informasi akuntansi
Subsistem penelitian sumber daya
manusia
Subsistem intelejen sumber daya
manusia
Subsistem perencanaan angkatan
kerja
Subsistem perekrutan
Subsistem manajemen angkatan
k j
Subsistem tunjangan Subsistem benefit
Subsistem pelaporan lingkungan Database
HIRS
Data = Inforrmasi =
manusia. Masing-masing subsistem memberikan data yang akan dientri ke dalam database. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
a) Sistem Informasi Akuntansi
Data yang disediakan oleh sistem informasi akuntansi adalah data akuntansi atau keuangan yang berhubungan dengan karyawan. Data yang ditangani oleh sistem informasi sumber daya manusia merupakan campuran elemen-elemen data personil yang relatif lebih permanen dan bersifat non keuangan atau non akuntansi dan data akuntansi yang bersifat keuangan dan cenderung lebih dinamis dibandingkan elemen data karyawan. Jadi sistem informasi akuntansi dapat menyediakan data karyawan yang bersifat keuangan untuk disimpan dalam database.
b) Subsistem Penelitian Sumber Daya Manusia
Subsistem ini mengumpulkan data melalui proyek penelitian khusus.
Subsistem ini meliputi:
(1) Penelitian suksesi, dilakukan untuk mengidentifikasi orang-orang dalam perusahaan yang merupakan calon bagi posisi yang akan tersedia
(2) Analisis dan evaluasi jabatan, mempelajari setiap jabatan dalam suatu area untuk menentukan lingkup dan mengidentifikasikan pengetahuan dan keahlian yang diperlukan
(3) Penelitan keluhan, membuat tindak lanjut yang disampaikan karyawan untuk berbagai alasan
c) Subsistem Intelijen Sumber Daya Manusia
Subsistem intelijen sumber daya manusia mengumpulkan data yang berhubungan dengan sumber daya manusia dari lingkungan perusahaan.
Elemen lingkungan yang menyediakan data ini meliputi pemerintah, pemasok, serikat pekerja, masyarakat global, masyarakat keuangan dan pesaing.
2) Database
Database adalah sekelompok file yang disimpan bersama untuk dapat
digunakan oleh beberapa aplikasi. Hal ini berarti bahwa data tersebut hanya perlu
sekali saja disimpan secara fisik dalam sistem komputer dan data dalam database terpisah dari sistem aplikasinya. Untuk mendukung kinerja sistem informasi, diperlukan peralatan atau elemen operasi. Elemen operasi tersebut adalah perangkat keras, perangkat lunak, database, prosedur dan personil. Penjelasan elemen operasi tersebut kecuali database sebagai berikut:
a) Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat komputer mencakup seluruh peralatan fisik komputer atau biasa disebut sebagai komputer itu sendiri. Peralatan ini mencakup peralatan masukan seperti keyboard atau mouse, peralatan keluaran seperti printer dengan berbagai jenisnya dan layar monitor, penyimpanan mencakup penyimpanan primer dan sekunder, prosesor dan komunikasi dan berupa jaringan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan dan penilaian perangkat keras antara lain volume data yang akan diolah, kecepatan pemrosesan, perkembangan teknologi.
b) Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak secara umum dibagi dua yaitu perangkat lunak sistem yang melaksanakan tugas-tugas dasar tertentu yang diperlukan semua pemakai suatu komputer dan perangkat lunak aplikasi yang membantu pengelolaan sumber daya fisik dan konseptual perusahaan. Kriteria-kriteria yang dapat dijadikan dasar untuk pemilihan dan penilaian perangkat lunak adalah kemudahan pemakaian (user friendly).
c) Prosedur
Prosedur berupa manual atau petunjuk teknis operasi yang diformalkan dalam bentuk aturan tertulis. Prosedur berisi instruksi-instruksi yang harus dilakukan oleh pemakai.
d) Personil
Sistem informasi membutuhkan personil-personil yang berkualifikasi dan
kompeten di bidang teknologi informasi dan komputer. Spesialisasi informasi
seperti operator, programmer, analis sistem, analis jaringan dan pengelola
database yang bertanggungjawab memelihara dan mengembangkan sistem.
3) Subsistem output
Bentuk dasar output/keluaran bisanya berbentuk laporan periodik, aplikasi dan jawaban atas database queries, model matematika dan sistem pakar. Subsistem yang terdapat pada subsistem output antara lain:
a) Subsistem perencanaan angkatan kerja, melibatkan semua kegiatan yang memungkinkan menajemen untuk mengidentifikasikan kebutuhan karyawan di masa datang
b) Subsistem perekrutan, perusahaan membawa karyawan baru ke dalam organisasi melalui sub sistem perekrutan
c) Subsistem manajemen angkatan kerja, merupakan subsistem terbesar mencakup promosi, penilaian kinerja, pelatihan, pengendalian posisi, relokasi, keahlian/kompensasi, suksesi, pendisiplinan
d) Subsistem kompensasi meliputi penghargaan, gaji, kompensasi eksekutif, insentif bonus dan kehadiran
e) Subsistem benefit, menyediakan paker benefit baik karyawan yang masih bekerja maupun yang akan pensiun
f) Subsistem pelaporan lingkungan diantaranya pelaporan kebijakan dan praktek sumber daya manusia perusahaan kepada pemerintah serta tanggung jawab perusahaan kepada pihak yang berkepentingan di luar perusahaan bukan manajemen
Adapun bagan komponen fungsional utama sistem informasi sumber daya manusia seperti di bawah ini.
Gambar 2.2
Komponen Fungsional Utama Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Sumber: T Hani Handoko (2001:238) dalam bukunya Manajemen Personalia
dan Sumber Daya Manusia, Edisi 2 Masukan
(Input)
Keluaran (Output) Pemeliharaan
data
Adapun beberapa dukungan yang diberikan oleh Sistem informasi sumber daya manusia dalam tingkatan strategis, taktis dan operasional adalah seperti di
bawah ini.
Tabel 2. 1
Dukungan Yang Diberikan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Penempatan Karyawan
Pelatihan dan Pengembangan
Kompensasi Administrasi Tingkat
Strategis
Perencanaan
tenaga kerja Rencana pelaksanaan
Rencana penilaian kinerja
Beban kontrak
Rencana gaji
Tingkat Taktis Analisa beban tenaga kerja dan anggaran
Analisis turn over
Efektivitas pelatihan
Kesesuaian dengan kebutuhan jenjang karir
Analisis Efektivitas
Kompensasi atau benefit
Tingkat Operasional
Penerimaan karyawan
Rencana/jadwal kerja
Penilaian keahlian
Penilaian kinerja
Pengendalian gaji
Administrasi benefit
Sumber: Azhar Susanto. (2004). Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya. Bandung: Lingga Jaya
Dari uraian di atas dapat dilihat jelas bahwa sistem informasi sumber daya manusia dibutuhkan sebagai sebuah alat bantu dalam melakukan pekerjaan. Selain itu, sistem informasi sumber daya manusia sebagai suatu fasilitas, perlengkapan pendukung dan sarana dalam yang dapat membantu proses promosi jabatan karyawan sehingga dapat menghasilkan keputusan promosional yang tepat.
Dengan demikian secara teoritis antara sistem informasi sumber daya manusia dan
promosi jabatan karyawan memiliki hubungan positif.
2.4 Promosi Jabatan Karyawan
2.4.1 Pengertian Promosi Jabatan Karyawan
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:107) mengemukakan bahwa : Promosi adalah perpindahan yang memperbesar authority dan
responsibility karyawan ke jabatan yang lebih tinggi di dalam satuorganisasi sehingga kewajiban, hak, status, dan penghasilannya semakin besar.
Menurut Sastrohadiwiryo (2003:258) mengemukakan bahwa:
Promosi Jabatan dapat diartikan sebagai proses perubahan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dalam hierarki wewenang dan tanggung jawab yang lebih tinggi daripada dengan wewenang dan tanggung jawab yang telah diberikan kepada tenaga kerja pada waktu sebelumnya.
Menurut Manulang (2004:153) mengemukakan bahwa:
“Promosi jabatan berarti kenaikan jabatan, yakni menerima kekuasaan dan tanggung jawab lebih besar dari kekuasaan dan tanggung jawab sebelumnya.
Sedangkan menurut Hariandja (2002:157) mengemukakan bahwa:
“Promosi jabatan berarti menaikan jabatan seseorang ke jabatan lain yang memiliki tanggung jawab lebih besar dan pada level organisasi yang lebih besar.”
Dengan demikian melihat dari berbagai definisi yang telah dikemukakan di atas maka penulis mengemukakan bahwa promosi jabatan karyawan berarti perpindahan dari satu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi, wewenang dan tanggung jawab semakin besar, status serta pendapatan juga semakin tinggi. Atau dapat pula dikatakan bahwa promosi adalah proses menaikkan karyawan kepada kedudukan yang lebih bertanggung jawab.
Promosi harus dilakukan pada asas-asas/prinsip-prinsip tertentu sebagai berikut :
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:107) menjelaskan bahwa peranan
promosi karyawan adalah:
Dengan promosi berarti ada kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan serta kecakapan karyawan bersangkuan untuk menduduki suatu jabatan yang lebih tinggi. Dengan demikian, promosi akan memberikan status sosial, wewenang (authority), tanggung jawab (responsibility), serta penghasilan (outcomes) yang semakin besar bagi karyawan.
Jika ada kesempatan bagi setiap karyawan dipromosikan berdasarkan asas keadilan dan objektivitas, karyawan akan terdorong bekerja giat, bersemangat, berdisiplin, dan berprestasi kerja sehingga sasaran perusahaan secara optimal dapat dicapai.
Begitu besarnya peranan promosi karyawan maka sebaliknya manajer personalia harus menetapkan program promosi serta menginformasikannya kepada para karyawan.
2.4.2 Manfaat Promosi Jabatan Karyawan
Program promosi harus memberikan informasi tentang asas-asas, dasar- dasar, jenis-jenis dan syarat-syarat karyawan yang dapat dipromosikan dalam perusahaan bersangkutan. Program promosi harus diinformasikan secara terbuka, baik asas, jenis, dasar dan persyaratan. Maupun metode penilaian karyawan yang akan dilakukan dalam perusahaan. Jika hal ini diinformasikan dengan baik, akan menjadi motivasi bagi karyawan untuk bekerja sungguh-sungguh.
2.4.3 Asas-asas Promosi Jabatan
Asas promosi harus dituangkan dalam program promosi secara jelas sehingga karyawan mengetahui dan perusahaan mempunyai pegangan untuk mempromosikan karyawan.
Asas-asas promosi