• Tidak ada hasil yang ditemukan

SABUN MANDI. Disusun Oleh : Nosafarma Muda (M )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SABUN MANDI. Disusun Oleh : Nosafarma Muda (M )"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

SABUN MANDI

Disusun Oleh :

Winda Puspita S (M0307070) Arista Margiana (M0310009) Fadilah Marsuki (M0310018)

Hartini (M0310022)

Ika Lusiana (M0310024)

Isnaeni Nur (M0310026)

Isya Fitri A (M0310027)

Nosafarma Muda (M0310033) Nurul Ihsaniati (M0310036) Priska Julia H (M0310038)

Silami Dwi (M0310051)

Yunita hesti (M0310057)

(2)

INTRODUCTION

 Sabun mandi adalah surfaktan yang digunakan dengan air

untuk membersihkan, merawat dan melindungi kulit. Sabun

sendiri tidak pernah secara aktual ditemukan, namun berasal

dari pengembangan campuran antara senyawa alkali dan

lemak/minyak. Sabun mandi biasanya berbentuk padatan

tercetak yang disebut sabun batangan dan juga sabun dalam

bentuk cair yaitu sabun cair.

(3)
(4)

INTRODUCTION

 Sabun tercipta dari reaksi saponifikasi. Saponifikasi (saponification) adalah reaksi yang terjadi ketika minyak / lemak dicampur dengan larutan alkali (NaOH atau KOH).

reaksinya adalah :

C

3

H

5

(OOCR)

3

+ 3 NaOH -> C

3

H

5

(OH)

3

+ 3 NaOOCR

(5)

 Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan gliserin sebagai produk samping.

 Istilah saponifikasi dalam literatur berarti ―soap

making‖. Akar kata ―sapo‖ dalam bahasa Latin yang

artinya soap / sabun.

(6)

ACTIVE AND NON ACTIVE

INGREDIENTS

(7)

Active Ingredients

Sodium Lauryl Sulfate (SLS) adalah salah satu bahan

pembersih surfaktan yang dapat mengangkat kotoran dan

noda minyak

(8)

Diethanolamine adalah racun digunakan dengan DEA cocamide

dan DEA lauramide, sebagai pengemulsi dan pembuat busa

(9)

Glycerin merupakan humektan sehingga dapat berfungsi sebagai pelembab dalam kulit

Lactic acid berfungsi untuk mencerahkan kulit

(10)

Stearic acid berfungsi untuk membuat sabun natural dan sabun

transparan dimana untuk mengeraskan sabun dan menstabilkan

busa

(11)

Surfaktan

merupakan molekul yang memiliki gugus polar yang suka air (hidrofilik) dan gugus non polar yang suka minyak (lipofilik) sekaligus, sehingga dapat mempersatukan campuran yang terdiri dari minyak dan air. Surfaktan adalah bahan aktif permukaan, yang bekerja menurunkan tegangan permukaan cairan, sifat aktif ini diperoleh dari sifat ganda molekulnya.

Bagian polar molekulnya dapat bermuatan positif, negatif

ataupun netral, bagian polar mempunyai gugus hidroksil

semetara bagian non polar biasanya merupakan rantai alkil

yang panjang .

(12)

Gliserin pada sabun mandi bertindak sebagai humektan. Gliserin hadir dalam semua lipid alami, atau lemak. Humektan menyerap air dari sumber lain. Gliserin menarik air dari kedua lingkungan dan lapisan kulit yang lebih rendah, yang membantu untuk meningkatkan jumlah air di lapisan permukaan kulit Anda. Bahan tersebut dapat membantu mencegah kekeringan

Humektan

(13)

Sodium laureth sulfate adalah agen pembersih yang mungkin berasal dari kelapa. Betaine Cocamidopropyl adalah agen pembersih dikenal sebagai surfaktan, yang berarti mengurangi lemak dan menghilangkan kotoran.

Cleansing Agen

(14)

Non Active Ingredients

NaOH disebut kaustik soda atau soda api digunakan untuk menetralisir asam

Alcohol 96 % (ethanol atau ethyl alcohol) berfungsi

sebagai pelarut pada proses pembuatan sabun

transparan

(15)

EDTA berfungsi sebagai antioksidan dan termasuk

dalam kategori preservative, mencegah sabun menjadi

tengik

(16)

Water

Air adalah senyawa polar, minyak senyawa nonpolar, pada prinsipnya senyawa polar-nonpolar tidak bisa bercampur, sabun mempunyai 2 sisi, bagian kepala

merupakan gugus yang polar (karboksilat) dan bagian ekor yg panjang merupakan rantai alkana yg

nonpolar, jadi si sabun ini bertindak sbg makelar air dan minyak, sabun2 akan mengelilingi si minyak

ditengahnya, yg ekor nonpolar ke minyak.

(17)

Memberikan aroma wangi yang khas. Senyawa di bawah termasuk dalam gugus fungsi ester yang kita ketahui dapat memberikan berbagai macam aroma.

Fragrance (Parfum)

Methylparaben

Ethylparaben

(18)

 Emulsi bahan stabilisasi

Distearyl amida asam ftalat adalah emulsifier yang sangat baik dan meningkatkan stabilitas emulsi dan suspensi dalam suhu tinggi.

 Pigmen basah & Dispersant

 Kemampuan Kompatibilitas yang baik dan tidak mempengaruhi sistem busa

 Biodegradable

Distearyl Phthalic Acid Amide

(19)

Sabun mandi berdasarkan bentuknya terbagi menjadi 3 :

•Padat

•Lunak

•Cair

Perbedaan bentuk ini akibat adanya perbedaan reaksi diantara ketiganya. Sabun hasil reaksi dengan sodium hidroksida (NaOH) biasanya lebih keras dibandingkan dengan penggunaan Potasium Hidroksida (KOH).

Pembuatan Sabun Mandi

(20)

Reaksi Saponifikasi

Saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak oleh adanya basa lemah

(misalnya NaOH). Sabun merupakan hasil produk dari trigliserida dan basa

alkali yang mempunyai produk samping berupa gliserol.

(21)

Saponifikasi yang telah dipaparkan diatas akan

menghasilkan sabun yang masih mentah (neat

soap). Neat soap selanjutnya masih diberi

tambahan pewarna, pewangi, pelembut, dll

(22)

Bagaimana cara mensintesis trigliserida?

 Trigliserida merupakan ester dari gliserol dan tiga asam lemak yang terdapat pada minyak tumbuhan dan hewan

 Contoh : minyak sawit, minyak kelapa, minyak zaitun

+ CH – OH CH2 – OH CH2 – OH 3 R – O – C – H

O

CH – O – C – R2

CH2 – O – C – R3 CH2 – O – C – R1

O

O

O

+ 3H20

ASAM LEMAK GLISEROL TRIGLISERIDA

(cpo) AIR

(23)

Apakah produk samping (gliserol) dibuang begitu saja?

Gliserol pada produk samping pembuatan sabun mandi akan

diolah karena berguna pada industri kosmetik, pada sabun

mandi gliserol ini biasanya ditemukan dalam bentuk gliserin

yang berperan sebagai surfaktan.

(24)

BENTUK KOTORAN YANG

MENEMPEL PADA KULIT….??

Kotoran yang menempel pada KULIT manusia

umumnya berupa lemak.

(25)

PRINSIP UTAMA PENGANGKATAN KOTORAN PADA TUBUH

Gaya tarik antara molekul kotoran, sabun, dan air

―LIKE DISOLVE LIKE‖

(26)

Proses kerja nya

 Air yang merupakan senyawa polar menginduksi awan elektron sabun sehingga dapat membantu larutnya asam lemak yang juga merupakan senyawa non polar.

 Sabun terbentuk dari minyak dan lemak, berarti bersifat non polar, sedangkan air merupakan senyawa polar, KOK BISA??

 Dalam reaksi saponifikasi terbentuk gliserol. Gliserol

punya 3 gugus –OH yang mudah larut dalam air.

(27)

Reaksi pengangkatan kotoran

dengan menggunakan sabun mandi

Cara kerja sabun adalah dengan cara mengikat

minyak di dalam air, sehingga akhirnya minyak dan

kotoran yang melekat karena minyak dapat dibilas

dengan mudah.

(28)

Perbedaan Sabun Cair dan Sabun Padat

Vs

(29)

SABUN CAIR

Sabun mengandung asam lemak garam alkali dan deterjen.

Deterjen dalam sabun tersebut disebut surfactant. Zat ini bertugas membawa minyak dan kotoran yang hilang bersama siraman air mandi. Sabun tidak terlepas dari fungsi utama dari sabun sebagai zat pencuci adalah sifat surfaktan yang terkandung di dalamnya.

Surfaktan merupakan molekul yang memiliki gugus polar

yang suka air (hidrofilik) dan gugus non polar yang

suka minyak (lipofilik) sekaligus, sehingga dapat

mempersatukan campuran yang terdiri dari minyak dan

air.

(30)

SABUN CAIR

Bahan-Bahan yang dibutuhkan : 1. Minyak atau Lemak

2. NaOH / KOH 3. Air

4. Essential dan Fragrance Oils 5. Pewarna

6. Zat Aditif

Reaksi Sabun Cair :

Trigliserida + Alkali ==> Sabun + Gliserol

(31)

SABUN CAIR

Keunggulan Sabun Cair :

1. Praktis

2. Mudah larut di air sehingga hemat air

3. Mudah berbusa dengan menggunakan spon kain

4. Terhadap kuman bisa dihindari (lebih higienis )

5. Mengandung lebih banyak pelembab untuk kulit

6. Memiliki kadar pH yang lebih rendah dibanding sabun padat

7. Lebih mudah dan efisien untuk digunakan

(32)

Lanjutan . . .

Kelemahan sabun cair:

1. Cenderung boros dipakai

2. Non ekonomis

(33)

Sabun Padat

Sabun hasil reaksi dengan sodium hidroksida (NaOH) biasanya lebih keras dibandingkan dengan penggunaan Potasium Hidroksida (KOH).

Reaksi ini biasa disebut reaksi penyabunan (saponifikasi) [saponification reaction].

Oil + 3 NaOH —> 3 Soap + Glycerol

(34)

Sabun Padat

Keunggulan Sabun Padat

1. Lebih ekonomis

2. Lebih cocok untuk kulit berminyak

3. Kadar pH lebih tinggi dibanding sabun cair

4. Lebih mudah membuat kulit kering

5. Sabun padat memiliki kandungan gliserin yang

bagus untuk mereka yang punya masalah kulit

eksim

(35)

Kelemahan Sabun Padat:

1. Boros air

2. Jika untuk penyembuhan luka, sabun padat lebih menghambat proses tersebut

3. Ada kemungkinan terkontaminasi bakteri sehingga kemungkinan timbul penyakit lebih besar

4. Kurang praktis

Lanjutan . . .

(36)

Kesimpulan

 Sabun mandi adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk membersihkan, merawat dan melindungi kulit.

 Pembuatan sabun menggunakan reaksi saponifikasi

 Sabun mandi sendiri dapat dibagi menjadi sabun

cair dan padat yang memiliki keuntungan dan

kelemahan tersendiri.

Referensi

Dokumen terkait

Sonar adalah teknik yang menggunakan perambatan bunyi untuk mengemudi, berkomunikasi dengan atau mengesan objek pada atau di bawah permukaan air. Dua jenis teknologi berkongsi

divaksinasi adalah sama. Penen Penentuan st tuan status va atus vaksinas ksinasi. tatus vaks us vaksinasi h inasi harus di arus ditentuk tentukan secar an secara akura a akuratt

Glaukoma sekunder juga bisa di sebabkan oleh tindakan pasca operasi dengan Glaukoma sekunder juga bisa di sebabkan oleh tindakan pasca operasi dengan disertai

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh Kompetensi, etika auditor, risiko kesalahan, akuntanbilitas, independensi dan due professional care terhadap kualitas audit

bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan puskesmas terhadap tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, perlu ditentukan indikator-indikator

Melalui pertemuan-pertemuan tersebut diharapkan dapat (1) menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan di antara sekolah dasar anggota gugus dalam mencapai

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara optimisme dengan adversity quotient pada mahasiswa Prodi

Dengan mengajukan novel SSPJ karya Faisal Tehrani sebagai contoh, kajian Fong Peng menghujahkan bahawa hujah feminisme tentang sifat sendeng bias para penulis lelaki tidak lagi