i
PANDUAN
PENULISAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN
KARAWANG
BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
ii
Edisi ke-2
Panduan Penulisan
Laporan Praktik Kerja Lapang (PKL)
Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang
Penyusun:
TIM PENYUSUN PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG POLITEKNIK KP KARAWANG
Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang
Jalan Lingkar Tanjungpura-Klari, Karang Pawitan, Karawang Hak Publikasi ada Pada POLITEKNIK KP KARAWANG Dilarang Memperbanyak Sebagian Atau Seluruh Isi Buku Ini Dalam Bentuk Apapun, Tanpa Izin Tertulis Penerbit
iv DAFTAR ISI
A. PANDUAN PENULISAN PROPOSAL DAN LAPORAN AKHIR
PKL ... 1
1. PENDAHULUAN ... 1
2. FORMAT PROPOSAL DAN LAPORAN AKHIR PKL ... 1
2.1 Sistematika Penulisan ... 1
2.2 Bagian Awal ... 2
2.2.1 Sampul depan ... 2
2.2.2 Lembar Judul ... 2
2.2.3 Lembar Pengesahan... 2
2.2.4 Kata Pengantar ... 2
2.2.5 Daftar Isi ... 2
2.2.6 Daftar Tabel, Gambar, dan Lampiran ... 3
2.3. Bagian Utama ... 3
2.3.1 Pendahuluan ... 3
2.3.2 Tinjauan Pustaka ... 3
2.3.3 Metode Praktik ... 3
2.3.4 Hasil dan Pembahasan ... 4
2.4 Bagian Akhir ... 5
2.4.1 Penutup ... 5
2.4.2 Daftar Pustaka ... 5
2.4.3 Lampiran ... 5
3. Tata Cara Penulisan Proposal ... 6
3.1 Bahan dan Ukuran Naskah ... 6
3.1.1 Naskah ... 6
3.1.2 Sampul ... 6
3.1.3 Warna sampul ... 6
3.1.4 Ukuran ... 6
3.2 Pengetikan... 6
3.2.1 Jenis dan ukuran huruf ... 6
3.2.3 Jarak baris ... 7
3.2.4 Bahasa ... 7
3.2.5 Tata letak ... 8
v
3.2.6 Alinea Baru ... 8
3.2.7 Pembagian bab ... 8
3.2.8 Penomoran ... 8
3.2.9 Persamaan ... 9
3.2.10 Tabel dan gambar ... 9
3.2.11 Kutipan dan Referensi ... 10
3.2.12 Penulisan Daftar Pustaka ... 11
4. Kekhasan Proposal dan Laporan PKL berdasarkan Program Studi ... 14
4.1 Teknik Pengolahan Produk Perikanan (TPPP) ... 14
4.2. Program studi Teknik Penangkapan Ikan (TPI) ... 14
4.3 Teknik Kelautan (TKL) ... 16
DAFTAR PUSTAKA ... 18 LAMPIRAN
vi DAFTAR TABEL
1 Persyaratan ikan segar ... 9 2 Tugas khusus untuk setiap kegiatan PKL di prodi TPPP berdasarkan
kurikulum 2016 ... 14 3 Tugas khusus untuk setiap kegiatan PKL di prodi TPPP berdasarkan
kurikulum 2019 ... 14 4 Tugas khusus untuk setiap kegiatan PKL di prodi TPI berdasarkan
kurikulum 2016 ... 15 5 Tugas khusus untuk setiap kegiatan PKL di prodi TPI berdasarkan
kurikulum 2019 ... 15 6 Tugas khusus untuk setiap kegiatan PKL di prodi TKL berdasarkan
kurikulum 2016 ... 16 7 Tugas khusus untuk setiap kegiatan PKL di prodi TKL berdasarkan
kurikulum 2019 ... 17
vii DAFTAR GAMBAR
1 Ikan bandeng (nama latin) ... 10 2 Pengaruh waktu ekstraksi terhadap persen peroleh quercetin .. 31 3 Pengaruh suhu ekstraksi terhadap persen perolehan quercetin 31 4 Diagram alir proses pembuatan krim rumput laut ... 32
viii DAFTAR LAMPIRAN
1 Contoh sampul depan proposal ... 19
2 Contoh sampul Laporan akhir PKL ... 20
3 Halaman Judul ... 21
4 Lembar Pengesahan ... 22
5 Contoh Kata Pengantar ... 23
6 Contoh Daftar Isi ... 24
7 Contoh Daftar Tabel ... 25
8 Contoh daftar gambar ... 26
9 Contoh Daftar Lampiran ... 27
10 Contoh Latar belakang Prodi TPPP... 28
11 Contoh Latar Belakang Prodi TKL ... 29
12 Contoh latar belakang prodi TPI... 30
13 Contoh Gambar grafik ... 31
14 Contoh Diagram alir ... 32
15 Contoh Daftar Pustaka ... 33
16 Contoh Rencana Kegiatan ... 34
1
A. PANDUAN PENULISAN PROPOSAL DAN LAPORAN AKHIR PKL 1. PENDAHULUAN
Proposal Praktik Kerja Lapang (PKL) merupakan karya tulis yang harus dipersiapkan taruna sebagai syarat untuk memprogram praktik kerja lapangnya dan merupakan bagian dari perencanaan penyusunan laporan akhir PKL. Proposal ini dikembangkan dari tema PKL yang diambil untuk meningkatkan kecakapan dari taruna dalam mengaplikasikan materi yang telah didapatkan di Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Proposal dimaksudkan agar taruna dapat mempersiapkan pelaksanaan PKL secara sistematis, metodologis dan logis, sehingga tugas PKL dilaksanakan dengan benar dan dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. Adapun laporan akhir PKL merupakan karya tulis mengenai hasil kegiatan PKL yang dilaksanakan sesuai dengan proposal yang telah disetujui.
Tujuan dari disusunnya Buku Panduan Penulisan Praktik Kerja Lapang (PKL) adalah sebagai acuan umum bagi taruna dan pembimbing dalam penyusunan laporan PKL sehingga diperoleh kesamaan persepsi dan langkah-langkah antisipasinya dalam penyusunan naskah laporan akhir PKL. Serta sebagai acuan umum taruna dalam teknik penulisan laporan ilmiah yang sesuai dengan kode etik ilmiah. Teknik penulisan tersebut meliputi bagaimana mengembangkan pemikiran yang dituangkan dalam sebuah pendahuluan, sehingga arah dan inti dari pembahasan akan mudah dipahami.
2. FORMAT PROPOSAL DAN LAPORAN AKHIR PKL 2.1 Sistematika Penulisan
Sistematika proposal dan laporan akhir PKL dikelompokkan dalam tiga bagian yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.
Proposal PKL Laporan PKL
a. Bagian awal
Sampul Depan
Lembar Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran b. Bagian utama
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Metode Praktik c. Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Lampiran (opsional)
a. Bagian awal
Sampul Depan
Lembar Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran b. Bagian utama
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Metode Praktik
Hasil dan Pembahasan
Penutup c. Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Lampiran
2 2.2 Bagian Awal
Bagian Awal proposal dan laporan PKL terdiri dari sampul depan, lembar judul, lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran
2.2.1 Sampul depan
Halaman sampul memuat judul, nama lengkap taruna (jangan disingkat), logo Politeknik KP Karawang, nama program studi, Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan tahun penulisan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Judul Proposal/Laporan PKL memenuhi kriteria singkat, jelas, dan menunjukkan topik yang diangkat, serta tidak membuka peluang penafsiran yang beragam.
b. Nama Taruna harus ditulis lengkap.
c. (Lampiran 1 dan 2).
2.2.2 Lembar Judul
Halaman judul memuat judul, nama lengkap taruna (jangan disingkat), nomor induk taruna, sebagai salah satu syarat melanjutkan ke semester berikutnya, logo Politeknik KP Karawang, nama program studi, Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan tahun ditulis (Lampiran 3).
2.2.3 Lembar Pengesahan
Halaman pengesahan memuat judul PKL dan nama taruna, nomor induk taruna, disetujui oleh komisi pembimbing (Pembimbing utama selanjutnya disebut Pembimbing I dan Pembimbing pendamping selanjutnya disebut Pembimbing II), diketahui oleh ketua program studi dan direktur Politeknik KP Karawang (Lampiran 4 ) 2.2.4 Kata Pengantar
Kata pengantar menjelaskan secara singkat mengenai informasi sekilas urgensi judul yang diambil pada PKL, waktu pelaksanaan, lokasi, serta ucapan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu pelaksanaan. Penyampaian terima kasih dapat diberikan kepada orang atau lembaga yang berkaitan langsung atas bantuan teknis, saran, atau dukungan. Ucapan terima kasih ditulis dengan kata- kata yang serius, wajar, tanpa memuji, tidak terkesan main-main, serta menghindari ungkapan-ungkapan yang berlebihan (Lampiran 5).
2.2.5 Daftar Isi
Daftar isi memuat seluruh isi laporan sebagai petunjuk bagi pembaca yang berminat membaca keseluruhan atau suatu bab atau sub bab tertentu (Lampiran 6)
3
2.2.6 Daftar Tabel, Gambar, dan Lampiran
Daftar Gambar, Daftar Tabel, dan Daftar Lampiran dituliskan dalam halaman berbeda seperti pada Lampiran 7, 8, dan 9.
2.3. Bagian Utama 2.3.1 Pendahuluan
Pendahuluan memuat latar belakang atau alasan kuat dilakukannya PKL, tujuan PKL dan manfaat PKL. Didalam pendahuluan dijelaskan pula pendekatan umum pemilihan bahan baku, metode yang digunakan, dan pendekatan latar belakang dalam pemilihan topik dan perusahaan tempat PKL yang dipilih. Ketentuan penyusunan pendahuluan diuraikan sebagai berikut:
a. Pendahuluan tidak berbelit-belit dan tidak dimulai dengan latar belakang yang sangat global dan umum, akan tetapi lebih fokus pada permasalahan yang ada sehingga perlunya untuk dilakukan PKL
b. Tujuan dan manfaat yang akan dicapai pada PKL, serta menggunakan kata kerja yang hasilnya dapat diukur dan dilihat berdasarkan tujuan khusus setiap PKL.
2.3.2 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka disusun untuk melandasi penulis dalam memilih metode yang sesuai, proses pelaksanaannya, serta penyusunan argumentasi pada bagian pembahasan. Bagian ini disusun berdasarkan literatur-literatur pada bidang yang akan dilakukan pada kegiatan PKL secara singkat, jelas, dan sistematik dari teori, temuan, atau hasil-hasil penelitian yang relevan pada topik PKL yang diambil. Pustaka yang dikutip merupakan sumber primer yaitu diutamakan dari artikel ilmiah (jurnal bereputasi) dan selainnya dapat bersumber dari buku (text book). Kutipan disusun dengan di- parafrase/dijabarkan dalam bentuk intisari, makna pengertian atau meramunya dengan hasil-hasil karya yang lain. Dengan demikian, kutipan yang dibuat akan berbeda dengan bentuk asli hasil karya dari pencetus ide, tetapi masih dapat dipahami isi pengertian atau konsepnya.
2.3.3 Metode Praktik
Bagian ini mendeskripsikan cara-cara yang ditempuh dalam menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan oleh setiap program studi disetiap PKL yang diambil. Penulisan bagian metode praktik menguraikan tiga sub bagian dibawah ini yang mencakup:
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Informasi tentang waktu dan lokasi kegiatan praktik kerja lapang dicantumkan sesuai dengan waktu yang digunakan di lokasi praktik, tempat praktik dapat berupa perusahaan dan instansi lengkap
4
dengan wilayah geografis, astronomis, dan administratifnya.
2. Alat dan bahan
Alat dan bahan yang dituliskan pada bagian ini adalah alat utama maupun pendukung yang digunakan selama praktik kerja lapang secara lengkap.
3. Prosedur Kerja
Pada sub-bagian ini diuraikan tahapan atau langkah operasional pelaksanaan secara rinci dan sistematis. Prosedur kerja dapat berupa prosedur pengambilan data primer maupun sekunder dari perusahaan taruna melaksanakan PKL, serta cara menganalisis atau teknik mengolah data yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil PKL. Pendeskripsian prosedur tersebut dapat diperjelas dengan diagram alir (Lampiran 14)
4. Rencana Kegiatan
Pada sub-bagian ini diuraikan rencana kegiatan dengan jadwal waktu yang jelas dalam bentuk tabel untuk menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan oleh setiap program studi pada periode waktu PKL yang ditetapkan. Contoh dari rencana kegiatan dapat dilihat pada Lampiran 16
2.3.4 Hasil dan Pembahasan
Bagian hasil dan pembahasan terdiri dari dua sub bab pokok yaitu 1. Keadaan umum lokasi praktik kerja lapang (PKL)
2. Hasil dan Pembahasan
Bagian keadaan umum lokasi praktik kerja lapang (PKL) mendeskripsikan secara detail profil perusahaan, sejarah perusahaan, sarana kerja, ruang lingkup kegiatan perusahaan (misalnya bidang penelitian dan pengembangan, atau kegiatan produksi di lokasi), struktur organisasi dan manajemen perusahaan, dan informasi-informasi yang mendukung dalam praktik kerja lapang. Informasi dalam keadaan umum wajib dilengkapi dengan foto keadaan lokasi praktik, peta lokasi, gambar dan keterangan yang dapat membantu. Adapun struktur organisasi dan manajemen perusahaan dibuat sesuai dengan struktur organisasi dan manajemen yang diterapkan ditempat praktik kerja lapang (PKL) dengan bantuan gambar bagan struktur.
Adapun pada bagian hasil dan pembahasan, hasil kerja PKL taruna ditulis secara sistematis berdasarkan sub pokok bahasan berdasarkan tujuan yang akan dicapai. Penyusunan bagian ini menuntut penulis agar mampu mengemukakan pendapat atau buah hasil pemikirannya berdasarkan data yang diperoleh dengan didukung pustaka yang relevan. Data yang disajikan dapat berupa tabel, grafik, gambar yang telah diolah (bukan data mentah tanpa diolah). Dalam penyusunannya bagian ini dilakukan secara bersamaan, yaitu setiap
5
penyajian hasil langsung diikuti dengan pembahasannya. Dengan demikian sub pokok pembahasan disusun secara sistematis dan diarahkan untuk menjawab tujuan yang telah ditentukan.
2.4 Bagian Akhir
Bagian akhir laporan PKL terdiri dari tiga bagian yakni: penutup, daftar pustaka, dan lampiran.
2.4.1 Penutup
Pada sub bagian ini akan dijabarkan kesimpulan pada praktik kerja lapang yang memuat jawaban dari tujuan yang sudah ditentukan pada bagian pendahulan. Apabila kegiatan PKL mengambil data primer bidang kelautan atau perikanan dan dianalisis menggunakan beberapa metode, maka kesimpulan yang dibuat sekilas mengenai seperti apa kondisi umum yang ada berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan. Penulisan dapat dibuat dalam bentuk narasi maupun menggunakan penomoran.
2.4.2 Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan bentuk penghargaan dan pengakuan atas karya atau pendapat orang lain, serta menghindari penulis dari tindakan plagiasi. Pustaka acuan harus memenuhi kriteria: relevan, mutakhir, dan primer. Gunakan acuan yang sangat relevan dengan topik yang dihadapi, terutama yang terbit dalam 1-10 tahun terakhir kecuali bahan pustaka yang tidak ada pembaharuan. Yang dimaksud dengan acuan primer terutama adalah hasil kajian dan bahasan yang berasal dari kajian ilmiah. Buku ajar termasuk acuan sekunder dan buku-buku praktis kurang layak digunakan dalam karya ilmiah.
Dengan demikian semua pustaka yang disitasi pada bagian isi laporan harus dicantumkan pada bagian daftar pustaka dan dapat ditelusuri keberadaanya. Teknik penulisan dan pengutipan pustaka secara detil disajikan dalam bab 3 pada buku panduan ini.
2.4.3 Lampiran
Lampiran merupakan bagian akhir dari sistematika laporan praktik. Pemuatan lampiran ditujukan untuk melengkapi atau menunjang uraian pada bagian utama laporan. Lampiran menyajikan materi yang erat kaitannya dengan metode, hasil, dan pembahasan yang dianggap terlalu terperinci atau terlalu panjang untuk disajikan di dalam bagian utama naskah, tetapi menunjang pembahasan tersebut. Materi lampiran dapat berupa contoh-contoh perhitungan statistika, keterangan tambahan, contoh kasus, peta, analisis data yang ekstensif, penurunan rumus, daftar pernyataan program komputer atau diagram alir, prosedur percobaan, diagram rangkaian alat, borang kuesioner atau survei, dan sebagainya yang jika dimasukkan ke dalam tubuh tulisan akan mengganggu alur paparan.
6 3. Tata Cara Penulisan Proposal 3.1 Bahan dan Ukuran Naskah
Bahan dan ukuran naskah mencakup: naskah, sampul, warna sampul, tulisan pada sampul dan ukuran
3.1.1 Naskah
Naskah dibuat pada kertas HVS ukuran A4 80 gram dan mulai bab 1 dicetak bolak balik.
3.1.2 Sampul
Dibuat dari kertas karton (soft cover) dan dilaminasi, tulisan yang tercetak pada sampul dapat mengikuti ketentuan berikut:
a. Judul harus memenuhi kriteria singkat, jelas, dan menunjukkan masalah yang diteliti, serta tidak membuka peluang penafsiran yang beragam.
b. Jika proposal maka diatas judul ditulis PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANG
c. Jika laporan akhir maka diatas judul ditulis LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG
d. Nama Taruna harus ditulis lengkap (DENGAN NIT)
e. Nama program studi, Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang
3.1.3 Warna sampul
Warna sampul untuk program studi TPPP adalah hijau (green, accent 6, darker 25%), Program studi TKL adalah biru (Blue, accent 5 darker 25%) dan program studi TPI adalah jingga (orange, accent 2, darker 25%)
3.1.4 Ukuran
Ukuran kertas adalah A-4 dengan berat 80 gram.
3.2 Pengetikan
Pada pengetikan disajikan jenis huruf, bilangan dan satuan, jarak baris, batas tepi, pengisian ruang, alinea baru, permukaan kalimat, bab, sub bab, rincian kebawah dan letak simetris.
3.2.1 Jenis dan ukuran huruf
a. Naskah atau paragraph isi diketik dengan font Times New Roman dengan ukuran font 12.
b. Judul tabel dan gambar menggunakan Times New Roman dengan ukuran font 11
c. Sumber pustaka pada tabel dan gambar menggunakan Times New Roman dengan ukuran font 10
d. Daftar pustaka diketik dengan font Times New Roman dengan ukuran font 12
7
e. Istilah dalam bahasa asing yang tidak dapat diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, atau istilah bahasa asing wajib ditulis dengan huruf Italic (cetak miring)
3.2.2 Bilangan dan satuan
a. Angka dapat ditulis dengan angka arab (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9) dan angka romawi yang terdiri atas 7 huruf dasar berupa huruf kecil dan huruf kapital (i, v, x, l,c, d, m atau I, V, X, L, C, D, M).
b. Bilangan diketik dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat, misalnya 10 g bahan, ditulis : sepuluh gram bahan
c. Bila bilangan yang dituliskan dengan kata melebihi 2 suku kata, maka dituliskan dengan angka. Misalnya 15, ditulis: lima belas;
21, ditulis: bukan dua puluh satu, tetapi tetap 21.
d. Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi satuan SI. Misal: m, g, kg, kal.
e. Tanda desimal dalam bilangan dinyatakan dengan koma (0,24) bukan titik (0.24).
f. Angka yang menyatakan kisaran dan ditulis dalam teks dapat dipisahkan dengan kata sampai (misalnya: ... mulai tahun 1974 sampai 1978 ...), sedangkan bila ditulis dalam tabel, digunakan tanda pisah (-) (1974-1978).
3.2.3 Jarak baris
Jarak antara dua baris dibuat 1 spasi untuk semua bagian laporan
Jarak tepi (margin) a. Halaman ganjil
Tepi atas : 3 cm Tepi bawah : 3 cm Tepi kiri : 4 cm Tepi kanan : 3 cm b. Halaman genap
Tepi atas : 3 cm Tepi bawah : 3 cm Tepi kiri : 3 cm Tepi kanan : 4 cm 3.2.4 Bahasa
a. Bahasa yang digunakan dalam penulisan adalah Bahasa Indonesia baku yang sesuai dengan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
b. Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan kata ganti orang pertama, orang kedua dan orang ketiga contoh : saya, aku, kita, engkau, mereka, kalian dan lain-lain
8
c. Istilah-istilah yang digunakan adalah istilah Indonesia atau istilah asing yang sudah dilafalkan sesuai pengucapan dalam bahasa Indonesia
d. Bahasa Inggris atau istilah asing lainnya di tuliskan miring (Italic) 3.2.5 Tata letak
Tabel dan gambar harus proporsional dan terlihat jelas. Tabel dan gambar hasil pindai yang kurang jelas harus ditulis dan digambar ulang.
3.2.6 Alinea Baru
Alinea baru dimulai pada ketikan keenam dari batas tepi kiri atau 1,25 cm atau 1 tab.
3.2.7 Pembagian bab
a. Bab tidak dituliskan, langsung penomoran dan judul babnya diketik dengan huruf Times new Roman ukuran 12, dan cetak tebal (bold)
Contoh: 1. Pendahuluan
b. Sub bab ditulis dari tepi kiri, semua kata dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan kata depan, dicetak tebal (bold), dan tanpa diakhiri dengan titik
Contoh: 1.1 Latar Belakang
c. Subsub bab ditulis dari tepi kiri, tidak dicetak tebal huruf pertama huruf besar dan tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub sub bab dimulai dengan alinea baru.
Contoh: 1.1.1 Kandungan Gizi Makanan 3.2.8 Penomoran
1. Halaman
a. Bagian awal proposal/laporan diberi halaman dengan huruf romawi dengan huruf kecil (i, ii, iii…dst) diletakkan pada tengah kertas bagian bawah.
b. Halaman dengan huruf romawi dimulai dari lembar pengesahan (tapi tidak perlu ditampilkan)
c. Bagian isi proposal/laporan akhir PKL ditulis diberi nomor urut dengan angka arab dimulai pada bab 1 dengan (1, 2, 3… dst ) sampai halaman terakhir.
d. Halaman gasal diletakkan pada lembar kanan dan halaman genap pada lembar kiri.
e. Tabel dan Gambar
Tabel dan gambar diberi nomor urut dengan angka arab, dan setelah angka dimulai dengan huruf besar (capital)
Contoh: Tabel 1 Spesifikasi Ikan
Gambar 1 Ikan bandeng (nama latin)
9 3.2.9 Persamaan
a. Persamaan dituliskan menggunakan Microsoft equation, dengan huruf Cambria Math dengan font 12,
b. Persamaan hasil pindai, harus ditulis ulang
c. Persamaan harus disertai indeks atau urutan dengan ketentuan seperti contoh berikut:
𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 (%) = 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 (𝑔𝑟𝑎𝑚)
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 (𝑔𝑟𝑎𝑚)𝑥 100% (1) 3.2.10 Tabel dan gambar
1. Tabel
a. Tabel tidak boleh terpotong kecuali kalau memang panjang sehingga tidak dimungkinkan diketik dalam satu halaman. Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan nomor tabel dan kata lanjutan.
b. Kolom diberi nama dan dijaga agar pemisah antara yang satu dengan yang lain cukup jelas.
c. Kalau tabel lebih besar dari ukuran kertas sehingga harus dibuat memanjang maka tabel diletakkan sebelah kiri atas dengan posisi landscape.
d. Di atas dan di bawah tabel diberi pemisah garis batas seperti pada contoh tabel di bawah.
e. Isi tabel diketik dengan font times new roman ukuran 11 pt dan diletakkan secara simetris pada tengah kertas
f. Tabel yang lebih dari dua halaman diitempatkan pada lampiran g. Sumber pustaka tabel diletakan dibawah tabel tabel dengan
format “sumber : (nama belakang pengarang, tahun) ukuran font 10
h. Jarak judul tabel ke badan tabel diatur dengan layout spacing 0 pt.
Contoh:
Tabel 1 Persyaratan ikan segar
Parameter uji Satuan Persyaratan
a Organoleptik - Min. 7 (Skor 1 - 9)
b Cemaran mikroba*
- ALT
- Escherichia coli - Salmonella - Vibrio cholera
- Vibrio parahaemolyticus
koloni/g APM/g
- - APM/g
5,0 x 10⁵
<3 Negatif/25 g Negatif/25 g
<3 Sumber: (nama belakang pengarang, tahun)
2. Gambar
a. Bagan, grafik, peta, dan foto semuanya disebut gambar.
10
b. Nomor gambar yang diikuti dengan judul diletakkan simetris di bawah gambar tanpa diakhiri dengan titik, ditulis di bawah, tidak di halaman lain.
c. Gambar tidak boleh dipenggal
d. Ukuran gambar harus proporsional dan jelas
e. Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi atau ekstrapolasi atau legenda peta.
f. Grafik harus mengikuti kelengkapan sebagai berikut:
1. Thick
2. Axis title horizontal dan vertical 3. Legenda
4. Jika grafik dalam bentuk diagram batang dengan warna hitam putih, maka diagram wajib diberi arsiran
5. Jika grafik dalam bentuk garis jumlahnya lebih dari satu dengan warna hitam putih, maka grafik wajib ditambahkan simbol dengan bentuk x, □, ●, ▲, dll.
g. Letak gambar diatur supaya simetris dan center h. Gambar tidak menggunakan border.
i. Sumber pustaka gambar diletakkan di bawah judul gambar
Contoh:
Gambar 1 Ikan bandeng (nama latin)
Sumber: (nama belakang pengarang, tahun)
3.2.11 Kutipan dan Referensi
a. Sumber pustaka yang dikutip secara langsung pada naskah baik berupa kalimat, tabel, dan gambar harus dimasukkan dalam daftar pustaka.
b. Khusus untuk kutipan langsung dalam bentuk kalimat maka harus di parafrase atau dirubah kalimatnya ke dalam pemahaman penulis dengan maksud yang sama untuk menghindari plagiasi.
c. penulisan kutipan dalam kutipan maksimal hanya ada 5 (lima) dengan format : nama belakang penulis (tahun) dalam nama belakang penulis (tahun)
contoh: Yamaguchi (2010) dalam Febrianto (2019)
11
d. Tidak boleh ada penulisan kutipan dengan sumber pustaka yang tidak dapat dipertanggung jawabkan seperti blogspot, wordpress, Wikipedia, facebook, dan artikel-artikel populer yang sumbernya tidak dapat dipertanggung jawabkan.
e. Cara penulisan kutipan menggunakan style Harvard Reference Format 1 (depreceted) yaitu:
Nama belakang penulis (tahun) untuk didepan kalimat Contoh: Franklin (2019) menyatakan bahwa………
(Nama belakang penulis, tahun) untuk di akhir kalimat
Contoh: ………hubungan suhu dan kadar antioksidan (Franklin, 2019).
f. Jika penulis sumber pustaka berjumlah 2 (dua) orang dan 3 (tiga) orang, maka:
nama belakang penulis 1 dan nama belakang penulis 2 (tahun) nama belakang penulis 1, nama belakang penulis 2, dan nama belakang penulis 3 (tahun)…..
Contoh:
Franklin dan Naruhito (2019) menyatakan bahwa………
Franklin, Naruhito, dan Tominaga (2019) menyatakan bahwa…
(nama belakang penulis 1 dan nama belakang penulis 2, tahun) (nama belakang penulis 1, nama belakang penulis 2, dan nama belakang penulis 3, tahun)
untuk di belakang kalimat Contoh:
……..kadar antioksidan (Franklin dan Naruhito, 2019)
……..kadar antioksidan (Franklin, Naruhito, dan Tominaga, 2019) g. Jika penulis sumber pustaka berjumlah lebih dari 3 (tiga) maka :
nama belakang penulis 1 dkk.( tahun) untuk di depan kalimat Contoh: Franklin dkk., (2019) menyatakan bahwa………
(Nama penulis 1 dkk., tahun) untuk diakhir kalimat
Contoh: …………kadar antioksidan (Franklin dkk., 2019)
h. Untuk pengutipan berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI), American Standard Testing and Material (ASTM) maka dapat dituliskan nomor SNI atau ASTM yang diacu.
Contoh : berdasarkan SNI 19568-2016……….;
berdasarkan ASTM 04-3467………...
i. Penulisan kutipan dan referensi sangat disarankan kepada penulis menggunakan aplikasi manager referensi seperti pada Microsoft word, Mendeley, End Note, Zotero dll
3.2.12 Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka dituliskan berdasarkan style Harvard Reference Format 1 (depreceted) yaitu:
a. Disusun ke bawah menurut abjad nama belakang penulis.
12
b. Nama penulis dituliskan semua (tidak ada dkk, maupun et al) dengan format sebagai berikut :
Nama belakang, inisial nama depan penulis pertama., Nama depan, inisial nama belakang penulis kedua., nama depan, inisial nama belakang penulis ketiga …….dst
Contoh:
Towler, G. Sinnot, R. Tasdelen, M……….dst c. Penulisan daftar pustaka dari buku :
Nama belakang, huruf pertama nama depan. (tahun) Judul buku. Edisi. Diedit oleh huruf pertama nama pertama. Nama belakang. Kota terbit : Penerbit.
Contoh:
Towler, G. dan Sinnott, R. (2008) ‘Chemical Engineering Design’. 1th edn. Diedit oleh R. Kusnaryo California:
Elsevier Inc.
d. Penulisan daftar Pustaka dari Jurnal:
Nama belakang, huruf pertama nama depan (tahun) ‘Judul Jurnal’, Nama Jurnal. Penerbit, Volume (edisi), halaman. doi:.
Contoh:
Untuk jumlah penulis lebih dari 3 (tiga) orang.
Wang, Y. (2017) ‘Effects of different durations of acid hydrolysis on the properties of starch-based wood adhesive’, International Journal of Biological Macromolecules.
Elsevier B.V., 103(2), pp. 819–828. doi:
10.1016/j.ijbiomac.2017.05.102.
e. Penulisan Daftar Pustaka dari artikel pada Web Page:
Nama belakang Penulis/nama lembaga (Tahun) Judul artikel, Tanggal terbit artikel. Dapat diakses di: url (tanggal diakses).
Contoh:
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA (2018)
SUBSEKTOR PERIKANAN BUDIDAYA SEPANJANG aTAHUN 2017 MENUNJUKKAN KINERJA POSITIF, 15 Januari 2018. Dapat diakses di:
https://kkp.go.id/djpb/artikel/3113-subsektor-perikanan- budidaya-sepanjang-tahun-2017-menunjukkan-kinerja- positif (4 October 2019).
f. Penulisan daftar pustaka dari skripsi, tesis dan disertasi Untuk skripsi, tesis dan disertasi yang tidak dipublikasikan Nama belakang penulis, inisial nama depan (tahun) ‘judul’, skripsi/tesis/disertasi. Universitas, kota.
Contoh:
Artiyani, A. dan Anis (2011) ‘Bioetanol Dari Limbah Kulit Singkong Melalui Proses Hidrolisis Dan Fermentasi Dengan Saccharomyces cerevisiae’, Skripsi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
13
Untuk skripsi, tesis dan disertasi yang dipublikasikan
Nama belakang penulis, inisial nama depan (tahun) judul, Skripsi/Tesis/Disertasi. Universitas, kota.
Contoh:
Artiyani, A. dan Anis (2011) ‘Bioetanol Dari Limbah Kulit Singkong Melalui Proses Hidrolisis Dan Fermentasi Dengan Saccharomyces cerevisiae’, Skripsi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
g. Penulisan daftar pustaka dari proceeding
Nama belakang penulis, inisial nama depan (tahun) ‘Judul artikel’, dalam nama prosiding, halaman, doi.
Contoh:
Dizman, C., Tasdelen, M. A. dan Yagci, Y. (2013) ‘Recent advances in the preparation of functionalized polysulfones’, dalam Prosiding Polymer International, pp.
991–1007. doi: 10.1002/pi.4525.
h. Penulisan daftar pustaka dari artikel pada surat kabar, majalah Nama belakang penulis, inisial nama depan (tahun) ‘judul artikel’, Nama surat kabar. Bulan terbit, halaman.
Contoh:
Rahmad, T. (2008) ‘harga ikan melonjak tinggi’, Jawa pos. 1th edn, April, p. 16.
i. Apabila sumber pustaka dari penulis yang sama dengan judul yang berbeda pada tahun yang sama maka pada tahunnya diberi a dan b.
Contoh:
Wang, Y. (2017a) ‘Effects of different durations of acid hydrolysis on the properties of starch-based wood adhesive’, International Journal of Biological Macromolecules. Elsevier B.V., 103(2), pp. 819–828. doi:
10.1016/j.ijbiomac.2017.05.102.
Wang, Y. (2017b) ‘Effects of different concentration of acid hydrolysis on the properties of starch-based wood adhesive’, International Journal of Biological Macromolecules. Elsevier B.V., 103(3), pp. 819–828. doi:
10.1016/j.ijbiomac.2017.05.102.
14
4. Kekhasan Proposal dan Laporan PKL berdasarkan Program Studi 4.1 Teknik Pengolahan Produk Perikanan
Luaran yang diharapkan dari setiap taruna setelah mengikuti kegiatan praktik kerja lapang adalah taruna mengetahui dan terampil dalam melakukan pengolahan produk perikanan dari bahan baku sampai menjadi produk. Hal itu dapat dicapai dengan melakukan setiap tugas yang disisipkan pada setiap kegiatan PKL secara rinci seperti berikut:
Tabel 2 Tugas khusus untuk setiap kegiatan PKL di prodi TPPP berdasarkan kurikulum 2016
PKL Tujuan
I 1. Mengerti kehidupan sehari-hari masyarakat pesisir 2. Melakukan kegiatan perikanan (pengolahan, budidaya,
dan penangkapan
II 1. Melakukan penanganan dan pengolahan tradisional pada produk olahan perikanan
III 1. Melakukan penanganan dan pengolahan modern
2. Menilai kelayakan dasar UP (GMP & SSOP) 3. Menghitung rendemen
4. Mengamati rantai dingin 5. Melakukan uji mutu (lengkap)
IV 1. Melakukan proses pengolahan
2. Mengetahui analisis keuangan 3. Menghitung rendemen
4. Melakukan uji mutu (lengkap)
5. Mengetahui segmen pasar (fokus terhadap distribusi) Tabel 3 Tugas khusus untuk setiap kegiatan PKL di prodi TPPP berdasarkan kurikulum 2019
PKL Tujuan
PPKMP 1. Mengerti kehidupan sehari-hari masyarakat pesisir
2. Melakukan kegiatan perikanan (pengolahan, budidaya, dan penangkapan
I 1. Melakukan penanganan dan pengolahan modern
2. Menilai kelayakan dasar UP (GMP & SSOP) 3. Menghitung rendemen
4. Mengamati rantai dingin 5. Melakukan uji mutu (lengkap)
II 1. Melakukan proses pengolahan
2. Mengetahui analisis keuangan 3. Menghitung rendemen
4. Melakukan uji mutu (lengkap)
5. Mengetahui segmen pasar (fokus terhadap distribusi) 4.2. Program studi Teknik Penangkapan Ikan (TPI)
Luaran yang diharapkan dari setiap taruna setelah mengikuti kegiatan praktek kerja lapang adalah taruna menguasai prinsip-prinsip teknis kegiatan penangkapan ikan dari segi operasi penangkapan ikan, navigasi, administrasi, stabilitas dan olah gerak kapal di pelabuhan dan di fishing ground, serta penanganan hasil tangkapan. Hal itu dapat dicapai dengan
15
melakukan setiap tugas yang disisipkan pada setiap kegiatan PKL secara rinci seperti berikut:
Tabel 4 Tugas khusus untuk setiap kegiatan PKL di prodi TPI berdasarkan kurikulum 2016
PKL Tujuan
PPKMP 1. Mengenal ruang lingkup kegiatan industri perikanan masyarakat pesisir berbasis teknologi sederhana
2. Mengenal lingkungan pesisir masyarakat nelayan
3. Mengenal dan membaur dengan masyarakat nelayan untuk mengetahui karakteristik kehidupan sosial ekonominya I 1. Memahami teknik operasional penangkapan ikan
2. Memahami bahan perbekalan kegiatan penangkapan ikan 3. Mengetahui lama operasi penangkapan ikan
4. Mampu menentukan fishing ground 5. Memahami alat tangkap
6. Memahami pengoperasian alat tangkap 7. Mengenal hasil tangkapan ikan
8. Memahami penanganan hasil tangkapan Ikan
II 1. Memahami persiapan kapal operasi penangkapan ikan 2. Mengetahui kelengkapan administrasi kapal penangkap ikan 3. Memahami pernavigasian kapal ikan
4. Memahami stabilitas dan olah gerak kapal ikan di pelabuhan dan fishing ground
5. Mengetahui pendapatan dan sistem bagi hasil usaha penangkapan ikan
6. Mengoperasikan alat tangkap
Tabel 5 Tugas khusus untuk setiap kegiatan PKL di prodi TPPP berdasarkan kurikulum 2019
PKL Peminatan Tata Kelola Kepelabuhanan
Peminatan Usaha Penangkapan Ikan
I 1. Memahami teknik operasional kapal penangkap ikan
2. Memahami bahan perbekalan 3. Memahami lama operasi
penangkapan ikan 4. Administrasi operasi
penangkapan
1. Memahami pernavigasian pelayaran
2. Memahami fishing ground 3. Memahami alat tangkap 4. Memahami
Pengoperasian alat
tangkap
5. Memahami Penanganan Hasil tangkapan Ikan II 1. Memahami persiapan kapal
operasi penangkapan ikan 2. Memahami bongkar hasil
tangkap di pelabuhan
3. Mengenal hasil tangkapan ikan 4. Mengetahui kelengkapan
administrasi kapal penangkap ikan
5. Mengetahui pendapatan dan sistem bagi hasil usaha penangkapan ikan
6. Distribusi hasil tangkapan
1. Operasional penangkapan ikan terpadu
2. Komoditi pilihan
3. Proses usaha
penangkapan ikan 4. Analisa usaha
5. Mempunyai pilihan usaha
16 4.3 Teknik Kelautan (TKL)
Luaran yang diharapkan dari setiap Taruna setelah mengikuti kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) adalah mengetahui dan terampil dalam mengaplikasikan teknik dan teknologi aplikasi baik secara konvensional dan inovatif dalam bidang peminatan masing-masing (Teknologi Rehabilitasi dan Konservasi PL, Ekstraksi SDPL, dan Wahana Kelautan).
Hal itu dapat dicapai dengan melakukan setiap tugas yang disisipkan pada setiap kegiatan PKL secara rinci seperti berikut:
Tabel 6 Tugas khusus untuk setiap kegiatan PKL di prodi TKL berdasarkan kurikulum 2016
PKL TUJUAN
I 1. Mengenal ruang lingkup teknik kelautan, karakateristik dan tipologi pantai dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat pesisir II TEKNIK KONSERVASI
1. Melakukan praktik observasi kondisi fisik pesisir dan laut (substrat, kualitas air, pencemaran)
2. Melakukan praktik identifikasi ekosistem pesisir dan laut (mangrove, lamun, terumbu karang)
3. Menerapkan kaidah K3 selama melaksanakan praktik kerja lapang
TEKNIK BANGUNAN PANTAI
1. Melakukan praktik observasi kondisi bangunan pantai/laut (jetty, breakwater, KJA, dsb)
2. Melakukan pengukuran parameter fisik laut yang berhubungan dengan struktur bangunan pantai/laut (gelombang, pasang surut, arus, angina, dsb)
3. Menerapkan kaidah K3 selama melaksanakan praktik kerja lapang
III TEKNIK KONSERVASI
Mengaplikasikan teknik/metode/teknologi dalam :
1. pengamatan lingkungan pesisir dan laut (contoh : enumerasi, transek, pengukuran parameter fisika-kimia laut, dan lainnya);
2. pengelolaan lingkungan pesisir dan laut baik konservasi maupun rehabilitasi (penyusunan dokumen RKL/RPL, pemetaan pesisir dan laut, Teknik-teknik pemulihan ekosistem pesisir dan laut, simulasi, dan atau pemodelan).
TEKNIK BANGUNAN PANTAI
Mengaplikasikan teknik/metode/teknologi dalam :
1. perencanaan bangunan pantai/laut (perancangan/desain struktur teknik, pemilihan/kesesuaian bahan bangunan pantai/laut, pemodelan, dan atau simulasi)
2. pembuatan/perawatan bangunan pantai/laut (monitoring dan perawatan/perbaikan)
17
Tabel 7 Tugas khusus untuk setiap kegiatan PKL di prodi TKL berdasarkan kurikulum 2019
PKL TUJUAN
PPKMP 1. Mengenal ruang lingkup teknik kelautan, karekateristik dan tipologi pantai dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat pesisir
I TEKNOLOGI REHABILITASI DAN KONSERVASI SDPL
1. Melakukan observasi lingkungan pesisir dan laut (contoh : enumerasi ekosistem, transek, serta pengukuran parameter fisika-kimia laut);
2. Melaksanakan praktik evaluasi kondisi lingkungan pesisir dan laut (dengan instrumental dan atau penginderaan jauh) TEKNOLOGI EKSTRAKSI SDPL
1. Melakukan pengamatan/pengukuran fisik laut (gelombang, pasang surut, arus, dan angin)
2. Melakukan praktik/mempelajari survei hidrooseanografi 3. Melakukan identifikasi biota yang memiliki potensi
pemanfaatan biologis (bioprospeksi) TEKNOLOGI WAHANA KELAUTAN
1. Melakukan pengamatan/pengukuran fisik laut (gelombang, pasang surut, arus, dan angin) dan kimia laut (oksigen terlarut, pH, N, P, dsb)
2. Melakukan praktik/mempelajari survei hidrooseanografi 3. Melakukan praktik/mempelajari kerja alat instrumentasi
kelautan
II TEKNOLOGI REHABILITASI DAN KONSERVASI SDPL
1. Melaksanakan aplikasi teknologi dalam pengelolaan lingkungan pesisir dan laut baik konservasi maupun rehabilitasi (pemetaan pesisir dan laut, teknologi inovatif pemulihan ekosistem pesisir dan laut, simulasi lingkungan peissir dan laut, dan atau pemodelan lingkunagn pesisir dan laut)
2. Mengaplikasikan teknologi dalam rangka monitoring sumberdaya pesisir dan laut (drone mapping, underwater fotografi/videografi, dan pemanfaatan teknologi relevan lainnya)
3. Melaksanakan praktik kerja di DUDI yang relevan dalam rangka mendukung upaya pembuatan purwarupa produk inovasi di bidang teknologi kelautan
4. Menerapkan K3 selama melaksanakan praktik kerja TEKNOLOGI EKSTRAKSI SDPL
1. Membuat rancangan purwarupa sistem turbin atau desalinator air laut
2. Melaksanakan praktik kerja di DUDI yang relevan dalam rangka mendukung upaya pembuatan purwarupa produk inovasi di bidang teknologi kelautan (bioprospeksi mangrove, lamun, marine microalgae)
3. Menerapkan K3 selama melaksanakan praktik kerja
18
Lanjutan Tabel 7 Tugas khusus untuk setiap kegiatan PKL di prodi TKL berdasarkan kurikulum 2019
PKL TUJUAN
II 1. Membuat rancangan purwarupa Unmanned Marine Vehicle atau Remotely Operated Vehicle
2. Membuat rancangan modulasi sensor dan mikrokontroller untuk diaplikasikan dalam bidang kelautan
3. Melaksanakan praktik kerja di DUDI yang relevan dalam rangka mendukung upaya pembuatan purwarupa produk inovasi di bidang teknologi kelautan
4. Menerapkan K3 selama melaksanakan praktik kerja
DAFTAR PUSTAKA
Institut Pertanian Bogor (2012) ‘Pedoman Penulisan Karya Ilmiah FPIK’, Bogor (ID): IPB Press.
Mendeley (no date) How to Cite Sources in Harvard Citation Format -
Mendeley. dapat diakses pada :
https://www.mendeley.com/guides/harvard-citation-guide (30 Oktober 2019).
Peat J, Elliott E, Baur L, Keena V. (2002) ‘Scientific writing easy when you know how’, London (GB): BMJ Book. Hal 292.
Teknik Kimia ITS (2016) ‘Pedoman Penulisan Tugas Akhir’, Surabaya (ID):
ITS Press.
Theses - Harvard Referencing - Library Guides at Victoria University (no
date). dapat diakses pada:
http://libraryguides.vu.edu.au/harvard/theses (18 Nopember 2019).
19 Lampiran 1 Contoh sampul depan proposal
Warna sampul: TPPP green, accent 6, darker 25%
TKL Blue, accent 5 darker 25%
TPI orange, accent 2, darker 25%
PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANG JUDUL LAPORAN PKL
(bold, time new roman 14)
Nama Taruna (time new roman 12) NIT
TEKNIK PENGOLAHAN PRODUK PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN KARAWANG
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2019
(capital, bold, time new roman 14) 4 Cm
3,2 Cm
20
Lampiran 2 Contoh sampul Laporan akhir PKL
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG JUDUL LAPORAN PKL
(bold, time new roman 14)
Nama Taruna NIT
(time new roman 12)
TEKNIK PENGOLAHAN PRODUK PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN KARAWANG
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2019
(capital, bold, time new roman 14) 4 Cm
3,2 Cm
21 Lampiran 3 Halaman Judul
JUDUL LAPORAN PKL
(bold, time new roman 14)
Nama Taruna NIT
(time new roman 12)
Sebagai salah satu syarat untuk melanjutkan ke semester berikutnya
TEKNIK PENGOLAHAN PRODUK PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN KARAWANG
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2019
(capital, bold, time new roman 14) 4 Cm
3,2 Cm
22 Lampiran 4 Lembar Pengesahan
Judul :
Nama Taruna :
NIT :
Disetujui oleh:
Komisi Pembimbing
Nama Dosen
Pembimbing I Nama Dosen
Pembimbing II
Diketahui oleh:
Ketua Program Studi
Teknik Pengolahan Produk Perikanan
Nama Dosen NIP
Direktur
Politeknik KP Karawang
Nama Direktur NIP
23 Lampiran 5 Contoh Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya Proposal Praktik Kerja Lapang (PKL) yang berjudul “……….” ini dapat diselesaikan sesuai dengan target dan waktu yang direncanakan.
Proses persiapan pelaksanaan, dan penyusunan proposal ini telah melibatkan konstribusi pemikiran dan saran konstruktif banyak pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada :
1. ……….selaku pembimbing I yang telah memberikan arahan mengenai “Proses Pengolahan dan Analisa Kelayakan Usaha Olahan Naget Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus) Di CV. Sakana Indo Prima”.
2. ……….. selaku pembimbing II atas kesediaan waktu yang telah diberikan untuk mengkoreksi dan revisi terhadap sejumlah data dan informasi.
3. ………..selaku ketua Program Studi Teknik Pengolahan Produk Perikanan.
4. ……… yang telah memberikan izin untuk melaksanakan
Praktik Kerja Lapang.
5. ……… yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapang.
Penulis menyadari bahwa proposal Praktik Kerja Lapang (PKL) ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini memberikan informasi dan manfaat bagi semua pihak.
Karawang, Nopember 2019 Nama Taruna
24 Lampiran 6 Contoh Daftar Isi
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI...
DAFTAR TABEL…...
DAFTAR GAMBAR…...
DAFTAR LAMPIRAN...
iii iv iv iv 1 PENDAHULUAN...
1.1. Latar Belakang...
1.2. Tujuan...
1.3. Manfaat...
2 TINJAUAN PUSTAKA...
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan……...
2.2 Ruang Lingkup Produksi…………..…...
2.2.1. Tinjauan Umum Ikan Nila Merah………
2.2.2 Teknik Penanganan dan Pengolahan...
2.2.3. Kemunduran Mutu Ikan...
2.2.4. Rendemen...
2.2.5. Uji Organoleptik………..
2.2.6. Analisa Keuangan……….…...
2.2.7. Analisa Segmentasi Pasar………....
3. METODOLOGI...
3.1. Waktu dan Tempat………..
3.2. Alat dan Bahan…...
3.3. Metode Praktik…...…...……….,……….
3.3.1. Prosedur Pembuatan Naget...
3.3.2. Diagram Alir Proses………...
3.3.3. Analisa Mutu...
3.3.4. Analisa Rendemen………..
3.3.5. Analisa Keuangan Pada Olahan Naget………...
3.3.6. Rencana Kegiatan………
4. HASIL DAN PEMBAHASAN………..…….
4.1 Keadaan Umum Lokasi Praktik Kerja Lapang (PKL)……...
4.2 Hasil Uji Organoleptik……….
5. PENUTUP………
5.1 Kesimpulan………..……...………..
5.2 Saran………..
DAFTAR PUSTAKA...
LAMPIRAN……….
1 1 2 2 3 3 3 3 4 4 5 5 5 7 9 10 11 11 11 12 13 13 13 13 13 14 15 15 15 16 17 19
25 Lampiran 7 Contoh Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
Halaman 1 Syarat mutu ikan nila merah (Oreochromis niloticus)………...…. 4 2 Data hasil penelitian……….…. 14
26 Lampiran 8 Contoh daftar gambar
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1 Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus)………....…. 4
2 Diagram Alir Proses……….…. 14
27 Lampiran 9 Contoh Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman 1. Data penentuan aktivitas antioksidan………....…. 4
2. Data hasil rendemen……….…. 14
28
Lampiran 10 Contoh Latar belakang Prodi TPPP 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dibudidayakan karena prospeknya yang sangat menguntungkan dan dapat dijadikan sebagai investasi jangka panjang, selain itu ikan ini mudah dipelihara dan dapat dikonsumsi oleh semua masyarakat membuat ikan nila menjadi komoditas perikanan yang memliki potensi cukup baik untuk dikembangkan. Tahun 2017 angka produksi ikan nila di Indonesia mencapai 1,15 juta ton, produksi ini naik sebesar 3,6% dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai jumlah 1,14 juta ton (KKP, 2018). Ikan nila memiliki kandungan protein cukup tinggi dan kadar lemak yang rendah, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa ikan nila memiliki kandungan gizi sebesar 79,7% (air); 17,7% (protein); 1,3%
(lemak), dan 1,3% (abu) (Aribowo, 2010). Meskipun kandungan gizinya yang cukup tinggi ikan nila mempunyai harga jual yang terjangkau yaitu sekitar Rp8.000 sampai Rp10.000/kg sehingga mengolah ikan nila menjadi produk olahan setengah jadi seperti surimi yang kemudian dapat diolah lagi mennjadi produk lanjutan seperti bakso, sosis, otak-otak, naget, dll merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan ikan yang bernilai ekonomis rendah (Abdillah, 2006).
Naget merupakan produk makanan yang menggunakan bahan dasar dari daging ikan lumat kemudian digiling dan diberi bumbu-bumbu, lalu dicetak menjadi bentuk persegi, persegi panjang, ataupun bentuk lainnya, setelah itu dilumuri dengan pelapis (coating dan breading) yang dilanjutkan dengan proses penggorengan (Thalib, 2011). Naget merupakan makanan yang memiliki gizi tinggi dikarenakan bahan dasar pengolahan naget berasal dari pangan hewani seperti daging ayam, daging sapi, dan daging ikan (Rujiah dkk., 2013).
Mengolah daging ikan menjadi naget dapat memperpanjang daya simpannya (self life), selain itu daya konsumsi masyarakat terhadap ikan pun akan meningkat. Hal penting yang perlu diketahui dalam pembuatan naget adalah penampakan produk akhir, meliputi keutuhan produk akhir, warna, rasa, tekstur, dan aroma (Rujiah dkk., 2013).
CV. Sakana Indo Prima merupakan perusahaan pengolahan yang berlokasi di daerah Jawa Barat yang mengembangkan berbagai produk olahan berbahan dasar ikan ataupun udang, salah satunya adalah naget. Diharapkan dengan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapang ini taruna/taruni Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang dapat mengetahui mutu dan alur proses pengolahan naget ikan mulai dari penerimaan bahan baku hingga mejadi produk akhir, serta mampu menganalisis usaha pembuatan naget. CV. Sakana Indo Prima dipilih sebagai tempat untuk melakukan Praktik Kerja Lapang karena tempatnya yang cukup strategis sehingga mudah dijangkau dan sudah memiliki sertifikat yang menjamin keamanan produk pangan yang diproduksi.
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam praktik kerja lapang ini penulis mengambil judul “Proses Pengolahan dan Analisa Kelayakan Usaha Olahan Naget Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus) Di CV. Sakana Indo Prima”
29
Lampiran 11 Contoh Latar Belakang Prodi TKL 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lahan basah adalah daerah peralihan antara daratan dan perairan yang dijadikan satwa liar sebagai tempat habitatnya. Air yang menggenangi lahan basah dapat tergolong ke dalam air tawar, payau, maupun air asin. Perubahan yang dialami oleh habitat di Indonesia sangat banyak terjadi, salah satunya lahan basah yang telah menjadi tipe habitat yang kelestariannya paling terancam. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat mengakibatkan terjadinya perubahan lahan basah yang berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan lahan untuk tujuan pemukiman dan pertanian.
Lahan basah berperan penting bagi lingkungan serta kelangsungan hidup manusia. Hal ini berkaitan dengan fungsi yaitu menyediakan air bersih, bahan pangan, serta material, menyimpan cadangan air tanah, mitigasi perubahan iklim serta mengendalikan banjir. Selain itu, dengan keberagaman ekosistem yang dimiliki lahan basah juga memiliki keanekaragaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis ekosistem lain, baik flora maupun fauna.
Hutan mangrove sebagai salah satu lahan basah yang banyak terdapat di Indonesia ini memiliki beragam manfaat, baik dari sisi ekologi maupun ekonomi.
Fungsi dari hutan mangrove adalah menjaga garis pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dan sungai dari pengikisan erosi dan abrasi, menahan badai dan angin kencang yang berasal dari laut, serta menahan hasil proses penimbunan lumpur. Hutan mangrove juga menyerap CO2 dan menghasilkan O2. Kemampuan hutan mangrove menyerap CO2 sangat berguna dalam usaha mengurangi pemanasan global. Beragam satwa seperti ikan, udang, kerang, kepiting, udang, dan burung mendapatkan makanan, tempat tinggal, memijah dan berkembang biak di lahan basah ini. Sedangkan fungsi dari sisi ekonomi, hutan mangrove dapat menghasilkan bahan makanan, kerajinan, maupun ekowisata berbasis mangrove.
Pada tahun 2002, Indonesia memiliki tutupan mangrove terbesar di dunia sekitar 8,5 juta hektar. Namun dalam survei lanjutan yang digelar Kementerian Kehutanan tahun 2010 silam, hutan mangrove Indonesia kini tersisa sekitar 3 juta hektare. Ratusan ribu hektare hutan mangrove telah ditebangi dan dikonversi menjadi daerah budidaya tambak. Setelah kehilangan produktivitasnya, banyak dari tambak tersebut telah ditinggalkan dan dilupakan. Pembangunan wilayah perkotaan, penebangan dan konversi lahan untuk pertanian atau tambak garam, penangkapan ikan tidak ramah lingkungan, polusi, dan panen kayu berlebihan dari hutan mangrove juga menjadi penyebab terjadinya degradasi hutan bakau (Agnika, 2019).
Sehubungan dengan pentingnya pengetahuan tentang konservasi hutan mangrove, Wetlands Internasional-Indonesia (WI-I) atau Yayasan Lahan Basah (YLBA) adalah jawaban dari berbagai tantangan dan permasalahan yang berkaitan dengan pelestarian hutan mangrove. WI-I/YLBA adalah organisasi nirlaba global yang berdedikasi untuk konservasi dan restorasi lahan basah. Lahan basah merupakan sumber air yang mendukung semua bentuk kehidupan. Visi WI-I adalah terciptanya dunia dimana lahan basah merupakan harta karun yang tidak terkira dan terus dirawat karena kecantikannya, kehidupan yang didukungnya serta berbagai sumber daya yang disediakannya. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan Praktik Kerja Lapang III di Wetlands Internasional-Indonesia atau Yayasan Lahan Basah (YLBA) untuk mempelajari lebih dalam tentang tutupan lahan vegetasi mangrove di Pesisir Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Selain untuk mengetahui tutupan lahan vegetasi mangrove, penulis akan melakukan kajian tentang K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dalam proses pelaksanaannya yang bertujuan untuk menghindari terjadinya kejadian yang tidak diinginkan. Setidaknya dapat meminimalisir dan dapat terhindar jika kita melaksanakan K3 dengan baik dan benar.
30 Lampiran 12 Contoh latar belakang prodi TPI 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Purse seine pertama kali dioperasikan oleh orang atau nelayan Amerika, berkembang ke Eropa tepatnya negara-negara Skandinavia, merambah ke Asia terutama Jepang. Setelah sampai di Jepang inilah, teknologi penangkapan ikan pelagis ini berkembag ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Diakui dunia bahwa purse seine sampai sekarang mampu memasok lebih dari sepertiga ikan-ikan pelagis untuk seluruh dunia, Begitu banyak spesies ikan pelagis yang bias ditangkap dengan menggunakan purse seine, sehingga dari ikan yang menjadi tujuan penangkapannya inilah berbagai jenis purse seine itu dikategorikan. Purse seine sampai sekarang sudah merambah hampir diseluruh dunia, dengan berbagai desain dan ukuran yang disesuaikan dengan keperluannya. Sehingga dari negara- negara yang banyak mengoperasikan purse seine dengan tangkapan ikan yang dominan, menjadi terkenal diseluruh dunia. Seperti purse seine dari Amerika, banyak digunakan untuk menangkap tuna, sehingga namanya menjadi “tuna purse seine” dari Amerika. Begitu juga dengan Islandia yang terkenal dengan hasil tangkapan ikan “capelin”, “anchovy” dari Peru, “sardine” dari Philipina,
“Mackerel” dari Jepang, “salmon”, dari Kanada, “herring” dari Islandia.
Sedangkan yang dari Indonesia, memang belum ada hasil tangkapan purse seine yang menonjol, sehingga penggunaan purse seine juga belum begitu dikenal dunia (Surur, 2010).
Purse seine berkembang di Indonesia dimulai sekitar tahun 1970 an, setelah banyaknya kesulitan untuk mendapatkan bahan-bahan pembuatan jarring dan awak kapal yang menangani alat tangkap ikan tradisional berupa paying.
Motorisasi kapal-kapal penangkap ikan yang dimulai sejak tahun 1960 an, adalah salah satu awal revolusi penangkapan ikan di Indonesi. Kapal-kapal ikan yang banyak terbuat dari kayu itu, semula memang banyak menggunakan layar sebagai tenaga penggeraknya. Mereka berangkat pada sore hari atau malam hari dan pulang pada pagi atau menjelang siang hari. Bila pada waktu pulang atau mendarat tidak ada angina, maka para awak kapal menggunakan dayung untuk mendaratkan hasil tangkapannya (Surur, 2010).
Kota Pekalongan merupakan salah satu merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki Pelabuhan perikanan yang cukup besar (tipe B), dimana armada periakanan purse seine pada 10 tahun terakhir mendominasi armada penangkapan ikan di Pelabuhan perikanan Pekalongan, disamping peningkatan jumlah armada juga terjadi peningkatan ukuran kapal yang digunakan. Untuk kaal perikanan dengan alat tangkap purse seine, dibedakan menjadi dua jenis ukuran yakni : ukuran kapal dibawah 60 GT dan kapasitas mesin dibawah 140 PK disebut dengan kapal purse seine kecil (mini purse seine) sedang ukuran kapal diatas 60 GT dan kapasitas mesin diatas 140 PK disebut dengan kapal purse seine besar (Akbar, 2003)
31 Lampiran 13 Contoh Gambar grafik
Contoh diagram batang dalam warna hitam putih (wajib diberi arsiran)
Gambar 2 Pengaruh waktu ekstraksi terhadap persen peroleh quercetin
Sumber: (Sobirin, 2018)
Contoh grafik garis dalam warna hitam putih (wajib menyertakan simbol di setiap titik)
Gambar 3 Pengaruh suhu ekstraksi terhadap persen perolehan quercetin
Sumber: (Sobirin, 2018)
*Jangan tambahkan border luar 0,00
0,05 0,10 0,15 0,20 0,25
45 50 55 60 65 70
Yield Quercetine (%)
suhu (oC) 0,00
0,05 0,10 0,15 0,20 0,25
1 2 3 4 5
Yield Quercetin (%)
waktu ekstraksi (menit)
1:10 1:15 1:20
32 Lampiran 14 Contoh Diagram alir
Gambar 4 Diagram alir proses pembuatan krim rumput laut Penerimaan bahan baku
Penghomogenan
Pembuatan Bubur Eucheuma cottonii
Pencucian Pemucatan Perendaman
Penirisan
Perendaman Penirisan
Pembuatan Bubur Sargassum sp
Perendaman deionize water
Sedian 1 Sedian 2
Pencampuran (Sedian 3)
Perendaman deionize water
Penghancuran
Penghancuran
Pembuatan Sedian Krim
Sedian krim Rumput Laut
33 Lampiran 15 Contoh Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA (2018) SUBSEKTOR PERIKANAN BUDIDAYA SEPANJANG TAHUN 2017 MENUNJUKKAN KINERJA POSITIF, 15 Januari 2018 . dapat diakses di:
https://kkp.go.id/djpb/artikel/3113-subsektor-perikanan-budidaya- sepanjang-tahun-2017-menunjukkan-kinerja-positif (4 October 2019).
Dizman, C., Tasdelen, M. A. dan Yagci, Y. (2013) ‘Recent advances in the preparation of functionalized polysulfones’, dalam Prosiding Polymer International, pp. 991–1007. doi: 10.1002/pi.4525.
Rahmad, T. (2008) ‘harga ikan melonjak tinggi’, Jawa pos. 1th edn, April, p. 16.
Towler, G. dan Sinnott, R. (2008) ‘Chemical Engineering Design’. 1th edn. Diedit oleh R. Kusnaryo. California: Elsevier Inc.
Wang, Y. (2017a) ‘Effects of different durations of acid hydrolysis on the properties of starch-based wood adhesive’, International Journal of Biological Macromolecules. Elsevier B.V., 103(2), pp. 819–828. doi:
10.1016/j.ijbiomac.2017.05.102.
Wang, Y. (2017b) ‘Effects of different concentration of acid hydrolysis on the properties of starch-based wood adhesive’, International Journal of Biological Macromolecules. Elsevier B.V., 103(3), pp. 819–828. doi:
10.1016/j.ijbiomac.2017.05.102.