• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 / HUK / 2016 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 / HUK / 2016 TENTANG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 / HUK / 2016

TENTANG

PANITIA KERJA PEMERINTAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

PENYANDANG DISABILITAS

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :

a. bahwa dalam perkembangan pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Penyandang Disabilitas diperlukan penambahan anggota selain kementerian/lembaga yang tercantum dalam Keputusan Menteri Sosial Nomor 4/HUK/ 2016 tentang Panitia Kerja Pemerintah Pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Penyandang Disabilitas untuk menjadi panitia kerja, sehingga perlu diganti;

b. bahwa mereka yang namanya tercantum dalam Lampiran Keputusan ini, memenuhi syarat menjadi anggota Panitia Kerja Pemerintah Pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Penyandang Disabilitas;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Sosial tentang Panitia Kerja Pemerintah Pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Penyandang Disabilitas;

(2)

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

2. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 199);

3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

4. Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015 tentang Kementerian Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 86);

5. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1845);

Memperhatikan : 1. Surat Menteri Sekretaris Negara Nomor B-1020/M.Sesneg/D-1/HK.00.03/11/2015 tanggal

4 Nopember 2015 tentang Penunjukan Wakil Pemerintah Untuk membahas Rancangan Undang- Undang tentang Penyandang Disabilitas;

2. Surat Menteri Sekretaris Negara Nomor B-03/M.Sesneg/D-1/HK.00.03/01/2016 tanggal

5 Januari 2016 tentang Penambahan Wakil Pemerintah Untuk membahas Rancangan Undang- Undang tentang Penyandang Disabilitas;

(3)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL TENTANG PANITIA KERJA PEMERINTAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG- UNDANG TENTANG PENYANDANG DISABILITAS.

KESATU : Panitia Kerja Pemerintah Pembahasan Rancangan Undang- Undang tentang Penyandang Disabilitas dengan nama-nama keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Panitia sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU terdiri atas:

a. pengarah;

b. ketua;

c. wakil ketua;

d. sekretaris; dan e. anggota.

KETIGA : Panitia sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU mempunyai tugas untuk melakukan pembahasan terkait dengan materi muatan Rancangan Undang-Undang tentang Penyandang Disabilitas yang diputuskan untuk dibahas oleh Panitia Kerja.

KEEMPAT : Pengarah sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA huruf a mempunyai tanggung jawab untuk:

a. melaporkan perkembangan pembahasan dan penyusunan Rancangan Undang-Undang tentang Penyandang Disabilitas dan/atau permasalahan yang dihadapi kepada Presiden untuk memperoleh keputusan atau arahan; dan

b. menyampaikan rumusan akhir Rancangan Undang- Undang tentang Penyandang Disabilitas, disertai penjelasan secukupnya.

(4)

KELIMA : Ketua sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA huruf b bertanggung jawab mengoordinasikan pelaksanaan dan pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Penyandang Disabilitas.

KEENAM : Wakil ketua sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA huruf c bertanggung jawab membantu Ketua mengoordinasikan pelaksanaan dan pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Penyandang Disabilitas.

KETUJUH : Sekretaris sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA huruf d bertanggung jawab menyiapkan bahan pelaksanaan penyusunan dan pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Penyandang Disabilitas.

KEDELAPAN : Anggota sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA huruf e bertanggung jawab melaksanakan dan membahas Rancangan Undang-Undang tentang Penyandang Disabilitas.

KESEMBILAN : Semua pembiayaan yang dikeluarkan sehubungan dengan ditetapkannya Keputusan ini, dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Biro Hukum Kementerian Sosial.

KESEPULUH : Dengan ditetapkannya Keputusan ini, Keputusan Menteri Sosial Nomor 4/HUK/2016 tentang Panitia Kerja Pemerintah Pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Penyandang Disabilitas, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(5)

KESEBELAS : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 26 Februari 2016

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

KHOFIFAH INDAR PARAWANSA

Salinan, Keputusan ini disampaikan kepada Yth : 1. Menteri Sekretaris Negara.

2. Menteri Dalam Negeri.

3. Menteri Perhubungan.

4. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

5. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

6. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

7. Menteri Hukum dan HAM.

8. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

9. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

10. Menteri Pariwisata.

11. Menteri Kesehatan.

12. Menteri Keuangan.

13. Menteri Ketenagakerjaan.

14. Yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan.

(6)

LAMPIRAN

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 15 / HUK / 2016

TENTANG : PANITIA KERJA PEMERINTAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENYANDANG DISABILITAS.

NO. JABATAN DALAM KEDINASAN JABATAN

DALAM TIM

01 02 03

1. Menteri Sosial Pengarah

2. Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Ketua 3. Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Kementerian

Sosial Wakil

Ketua

4. Kepala Biro Hukum, Kementerian Sosial Sekretaris merangkap

Anggota

5. Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa,

Kementerian Dalam Negeri Anggota

6. Staf Ahli Bidang Aparatur dan Pelayanan Publik, Kementerian Dalam Negeri Anggota

7. Kepala Biro Hukum, Kementerian Dalam Negeri Anggota

8. Plt. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri Anggota

9. Direktur Kelembagaan dan Kerja Sama Desa, Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam

Negeri Anggota

10. Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah III, Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah,

Kementerian Dalam Negeri Anggota

11.

Kepala Sub Direktorat Sosial dan Budaya, Direktorat Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah III,

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri

Anggota

12. Asisten Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan

Kebudayaan, Sekretariat Negara Anggota

13.

Sekretaris Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Kementerian

Sosial Anggota

(7)

01 02 03

14. Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Kementerian

Sosial Anggota

15. Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Hukum dan

Reformasi Birokrasi, Kementerian Perhubungan Anggota 16. Kepala Biro Hukum, Kementerian Perhubungan Anggota

17. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat,

Kementerian Perhubungan Anggota

18. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan Anggota

19. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara,

Kementerian Perhubungan Anggota

20. Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian,

Kementerian Perhubungan Anggota

21. Kepala Biro Hukum, Sekretariat Jenderal Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Anggota

22. Direktur Bina Penataan Bangunan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat Anggota

23.

Asisten Deputi Koordinasi Kebijakan, Penyusunan dan Evaluasi Program Kelembagaan dan Tata Laksana, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Anggota

24.

Kepala Bidang Asesmen Kelembagaan III, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Anggota

25. Analis Kelembagaan/Organisasi, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Anggota

26. Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Sekretariat

Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi Anggota

27.

Direktur Pembelajaran, Direktorat Jenderal

Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset,

Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Anggota

28. Direktur Perancangan Peraturan Perundang-undangan, Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan,

Kementerian Hukum dan HAM Anggota

(8)

01 02 03

29.

Kepala Sub Direktorat Pembahasan Rancangan Undang- Undang, Direktorat Perancangan Peraturan Perundang, undangan, Direktorat Jenderal Peraturan Perundang- undangan, Kementerian Hukum dan HAM

Anggota

30. Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Anggota

31. Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Sekretariat

Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Anggota 32. Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar, Direktorat

Jenderal BUK, Kementerian Kesehatan Anggota

33. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan Anggota

34. Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Sekretariat

Jenderal Kementerian Kesehatan Anggota

35. Direktur Harmonisasi Peraturan Penganggaran,

Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan Anggota

36. Direktur Peraturan Perpajakan II, Ditjen Pajak, Kementerian Keuangan Anggota

37. Kepala Biro Hukum, Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan Anggota

38. Deputi Bidang Perlindungan Perempuan, Kementerian

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Anggota

39. Deputi Bidang Perlindungan Anak, Kementerian

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Anggota

40. Asisten Deputi Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Anggota

41. Kepala Biro Hukum dan Humas, Kementerian

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Anggota

42. Kepala Bagian Perancangan Peraturan Perundang- undangan II, Biro Hukum, Sekretariat Jenderal

Kementerian Ketenagakerjaan Anggota

43.

Kepala Sub Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Khusus, Direktorat PTDKN, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan

Anggota

(9)

01 02 03 44. Kepala Bagian Hukum dan KLN, Direktorat Jenderal Binalattas, Kementerian Ketenagakerjaan Anggota

45. Asisten Deputi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi

dan Industri, Kementerian Pariwisata Anggota

46. Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan

Industri Pariwisata, Kementerian Pariwisata Anggota 47. Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik, Kementerian Pariwisata Anggota

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

KHOFIFAH INDAR PARAWANSA

Referensi

Dokumen terkait

Perpustakaan digital merupakan salah satu aspek dalam kegiatan otomasi perpustakaan secara keseluruhan. Terdapat beberapa istilah yang berhubungan dengan perkembangan

Dipandang dari sisi ekonomi kebijakan pemerintah menaikan bahan bakar minyak, tarif telepon, dan tarif dasar listrik sendiri akan semakin memberatkan perekonomian

Dalam hukum Islam dianjurkan bahwa, apabila pembeli (pedagang) membatalkan akad jual beli, maka penjual (petani) berkewajiban untuk mengembalikan uang muka

Adapun target, realisasi dan prosentase belanja Dinas Perhubungan tahun 2020 secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.0 tentang realisasi pendapatan dan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Sosial tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Sosial tentang Forum Koordinasi Pemberdayaan Sosial

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia tentang

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Sosial tentang Tim Pengendalian Program Subsidi Pangan