• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENGIKUTSERTAKAN ANAK BERLATIH DI SEKOLAH SEPAKBOLA SE- KOTA MEDAN TAHUN 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENGIKUTSERTAKAN ANAK BERLATIH DI SEKOLAH SEPAKBOLA SE- KOTA MEDAN TAHUN 2012."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

Muhammad Fazrin

NIM : 608321117

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

MUHAMMAD FAZRIN, Motivasi Orang Tua Dalam Mengikutsertakan Anak Berlatih Di Sekolah Sepakbola Se- Kota Medan Tahun 2012 .

(Pembimbing: IBRAHIM WIYAKA)

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2012.

Motivasi dalam dunia pendidikan dan olahraga beregu khusnya sepakbola

sering diperbincangkan karena motivasi merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan prestasi anak dalam berolahraga, sekolah sepakbola sebagai sarana

perkembangan bakat usia pemula dan remaja yang bertujuan membekali anak

dengan keterampilan, teknik, taktik, mental yang kuat dalam menekuni sepakbola

menambah motivasi bagi anak untuk berprestasi yang mungkin selama ini tidak

tersalurkan. Motivasi bisa datang dari dalam ataupun dari luar, selain motivasi

dari pelatih, orang tua juga berperan aktif dalam memotivasi anak dalam

berprestasi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi Orang Tua Dalam

Mengikutsertakan Anak Berlatih Di Sekolah Sepakbola Se- Kota Medan Tahun

2012.

Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan tehnik survey memakai

angket tertutup, digunakan untuk menjawab permasalahan yang dicapai pada

masa sekarang. Adapun jumlah sampel sebanyak 134 orang yang diperoleh

dengan tehnik cluster sampling. Sehingga populasi berhak menjadi sampel.

Instrumen yang digunakan untuk menjaring data motivasi Orang Tua Dalam

Mengikutsertakan Anak Berlatih Di Sekolah Sepakbola Se- Kota Medan Tahun

2012 adalah angket yang sebelum dilakukan penelitian angket terlebih dahulu di

uji cobakan, setelah di uji cobakan kemudian dicari validitas dan reliabilitas

angket. Setelah dapat validitas dan reliabilitas angket dari 60 ternyata yang valid

hanya 27 butir. Dengan menggunakan angket dapat diketahui motivasi Orang Tua

Dalam mengikutsertakan Anak Berlatih Di Sekolah Sepakbola Se- Kota Medan

Tahun 2012.

Dapat disimpulkan bahwa motivasi Orang Tua Dalam Mengikutsertakan

(5)

persentase jumlah keseluruhan adalah 83,67% termasuk dalam kategori sangat

tinggi. Hasil analis data deskriptif persentase menunjukkan bahwa Motivasi Orang

Tua Dalam Mengikutsertakan Anak Berlatih Di Sekolah Sepakbola Se- Kota

Medan Tahun 2012 berdasarkan indikator dan sub indikator diperoleh hasil

sebagai berikut: 1). Motivasi Intrinsik melalui: - Meningkatkan kebugaran jasmani

89,17% dengan kategori sangat tinggi, - Mengembangkan sikap patuh, disiplin,

sportif dan berjiwa besar 84,76% dengan kategori sangat tinggi, - Memperoleh

teman bermain sebaya 86,38% dengan kategori sangat tinggi, - Menyalurkan hobi

anak 83,60% dengan kategori sangat tinggi, - Mengembangkan bakat anak

86,63% dengan kategori sangat tinggi. 2). Motivasi Ekstrinsik melalui : - Ingin

mendapat pujian 82,84% dengan kategori sangat tinggi, - Memperoleh

penghargaan 79,19% dengan kategori tinggi, - Ingin mendapat hadiah 78,42%

dengan kategori tinggi, - Mendapat prestasi yang tinggi dan terkenal 79,35%

dengan kategori tinggi, - Kondisi suasana berlatih yang menyenangkan 85,58%

(6)

DAFTAR ISI

B. IdentifikasiMasalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. RumusanMasalah ... 7

E. TujuanPenelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. LANDASAN TEORITIS 9 A. KajianTeoritis ... 9

1. Hakekat Sekolah Sepakbola... 9

2. HakekatMotivasi ... 11

3. Hakekat Motivasi Orang Tua ... 20

B. KerangkaBerpikir ... 24

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 26

A. LokasidanWaktuPenelitian ... 26

B. PopulasidanSampel ... 27

C. MetodePenelitian ... 30

D. DisainPenelitian ... 31

E. InstrumenPenelitian ... 33

F. TeknisAnalisis Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Deskripsi Data Penelitian ... 37

(7)

C. Pembahasan Penelitian ... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

A. Kesimpulan ... 49

B. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 51

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

6. Gambar Pelatih dan Peneliti Memberikan Arahan Kepada Orang Coba .. ...… 93

7. Gambar Peneliti Membagikan Angket Kepada Orang Coba ... ..…. 94

8. Gambar Peneliti Sedang Berdiskusi Dengan Pelatih SSB Tasbih………..…… 95

9. Gambar Sampel SSB Tasbih Mengisi Angket………...……. 96

10. Gambar Peneliti Membagikan Angket Kepada Sampel ………...……. 97

11. Gambar Sampel SSB Harapan Bangsa Mengisi Angket ………..……. 97

12. Gambar Sampel SSB Mandiri Mengisi Angket……….……. 98

13. Sampel Berfoto Dengan Atlet SSB Mandiri………..………. 98

14. Gambar Peneliti Memberikan Arahan Kepada Atlet SSB Bintang Timur ..…. 99

15. Gambar Sampel SSB Bintang Timur Mengisi Angket ... ..…. 99

16. Gambar Peneliti Memberikan Arahan Kepada Sampel SSB Bima…………. 100

17. Gambar Peneliti Membagikan Angket Kepada Sampel SSB Bima…….…… 101

18. Gambar Pelatih dan Peneliti Memberikan Arahan Kepada Atlet SSB SPM… 102 19. Gambar Peneliti Membagikan Angket Kepada Atlet SPM………...…… 103

20. Gambar Peneliti Bersama Pelatih SSB USU Junior……….….…… 104

21. Gambar Sampel SSB USU Junior Mengisi Angket……….…….… 104

22. Gambar Peneliti Memberi Arahan Kepada Sampel SSB Generasi Kosek….... 105

23. Gambar Sampel SSB Generasi Kosek Mengisi Angket………..….…. 105

24. Gambar Peneliti Memberi Arahan Kepada Sampel SSB Selebes Putra…..… 106

25. Gambar Peneliti Memberi Penjelasan Kepada Atlet SSB Rajawali……..….. 108

26. Gambar Lapangan SSB Rajawali………..…... 108

27. Gambar Lapangan SSB Sejati Pratama……… 109

28. Gambar Peneliti Memberi Penjelasan Kepada Sampel SSB Sejati…….…… 110

29. Gambar Sampel SSB Kebun Bunga Mengisi Angket……….…… 111

30. Gambar Peneliti Bersama Atlet SSB Cemara Putra Sampali…………..……. 112

31. Gambar Lapangan SSB OP Ladon………...…… 113

32. Gambar Peneliti Memberi Penjelasan Kepada Atlet SSB OP Ladon…..…… 113

(9)

34. Gambar Peneliti Bersama Sampel SSB Albatros……….…… 115

35. Gambar Lapangan SSB Patriot ... … 116

36. Gambar Sampel SSB Patriot Sedang Mengisi Angket ... … 117

37. Gambar Peneliti Membagikan Angket Kepada Sampel SSB Bintang Muda….118

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Angket Motivasi Orang Tua Dalam Mengikutsertakan Anak

Berlatih Di Sekolah Sepakbola Se- Kota Medan Tahun 2012 ... 53

2. Hasil Uji Coba angket (Validitas Angket) Pada Orang Tua Siswa SSB PTP. Wilayah I Sumut ... 58

3. Hasil Angket yang Telah Valididas ... 59

4. Perhitungan Kuadrat dan Perkalian Tiap Variabel Untuk Menghitung Validitas dan Reliabilitas Angket ... 61

5. Perhitungan Validitas Angket ... 63

6. Perhitungan Reliabilitas Angket ... 67

7. Ringkasan Perhitungan Validitas Angket ... 69

8. Rekapitulasi Data Angket Motivasi Orang Tua Dalam Mengikutsertakan Anak Berlatih Di Sekolah Sepak Bola Se- Kota Medan Tahun 2012 ... 70

9. Cara Perhitungan Presentasi Data Tiap Indikator/sub indikator ... 74

10. Deskripsi Data Hasil Penelitian Angket Motivasi Orang Tua Dalam Mengikutsertakan Anak Berlatih Di Sekolah Sepakbola Se Kota Medan Tahun 2012 ... 77

11. Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment ... 81

12. Nama dan Data SSB yang Menjadi Sampel Penelitian ... 82

13. Data SSB Anggota Pengcab PSSI Medan ... 89

(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Medan adalah kota yang memiliki pemerintahan sendiri di bawah

pimpinan seorang Wali Kota. Masyarakat Kota Medan terdiri dari beberapa

golongan dan suku bangsa yang menggemari berbagai kegiatan olahraga.

Pelaku olahraga ini terdiri dari berbagai golongan baik masyarakat biasa,

pegawai pemerintahan, karyawan swasta, dan anak sekolah, olahraga yang

paling menonjol di Kota Medan adalah sepakbola, bola voli, atletik, bola

basket, dan banyak cabang olahraga lainnya. Begitu banyak kegiatan olahraga

yang dilakukan dan semuanya telah menunjukkan prestasi yang

membanggakan sehingga memotivasi orang tua menjadikan anaknya sebagai

atlet kota Medan.

Olahraga sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang

berkembang di Indonesia. Perkembangan olahraga sepakbola ini terlihat

dengan adanya kejuaraan- kejuaraan baik tingkat daerah, kota maupun

nasional serta terbukti dengan kejuaraan Liga Primer Indonesia (LPI) dan

Indonesia Super League ( ISL). Permainan sepakbola merupakan cabang

olahraga yang dapat dimainkan dan banyak digemari oleh anak-anak, remaja,

pemuda dan orang dewasa. Di sekolah- sekolah mulai tingkat dasar, tingkat

(12)

9

Seperti olahraga lainnya, sepakbola dalam perkembangannya memiliki

sejarah tersendiri. Olahraga sepakbola perkembangannya, banyak mengalami

perubahan sesuai dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan

teknologi, baik perubahan fasilitas dan perlengkapan maupun peraturan-

peraturan permainan dan perwasitan sejak berdiri sampai sekarang.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadikan manusia

lebih giat dalam beraktifitas yang bertujuan untuk membekali diri dengan

ilmu, keterampilan ( skill ), terutama dalam bidang olahraga khususnya dalam

cabang olahraga sepakbola. semakin berkembangnya sepakbola menjadikan

sepakbola menjadi industri besar yang dapat menghasilkan lapangan pekerjaan

dan bahan pembicaraan yang menarik di perbincangkan bagi pecinta olahraga.

Sepakbola telah menyita perhatian masyarakat dunia. Banjirnya

informasi sepakbola yang di sajikan oleh media cetak dan elektronik

menciptakan antusianisme. Ini berlaku bagi semua kalangan lintas usia yang

ada dalam masyarakat. Fenomena ini mencapai puncaknya ketika pada akhir

pekan jutaaan warga dunia melibatkan diri dalam sepakbola. Peranan yang

diambil pun beragam mulai jadi pemain, pelatih, pengurus, orang tua, fans

fanatik atau sekedar simpatisan. Bak magnet yang berdaya tarik kuat,

sepakbola telah menjadi permainan dunia.

Kondisi sosiologis ini tentunya berpengaruh banyak kepada proses

pembinaan pemain dari sejak usia muda, hingga ke top level. Layaknya

pabrik, proses pembinaan usia muda kini perlu di kelola secara lebih

(13)

sesuai dengan tuntutan sepakbola moderen. Hal ini yang mendorong para

pemerhati sepakbola khususnya di daerah kota Medan untuk mendirikan suatu

wadah pembinaan usia muda. Hal ini dapat dilihat dari munculnya

sekolah-sekolah sepakbola di kota Medan seperti contoh Sekolah Sepakbola (SSB)

Patriot, Sekolah Sepakbola (SSB) Sejati Pratama, Sekolah Sepakbola (SSB)

Generasi Kosek, Sekolah Sepakbola (SSB) Gumarang, Sekolah Sepakbola

(SSB) Tasbih dan lain- lain. Sekolah sepakbola di kota Medan ini juga

berperan aktif dalam perkembangan sepakbola saat ini. Hal ini dapat dilihat

dari aktifnya SSB mengikuti kompetisi-kompetisi resmi yang diselenggarakan

oleh PSSI dan ikut serta dalam seleksi atlet-atlet muda untuk membela timnas

usia muda. Menyeimbangi perkembangan sepakbola yang semakin pesat ini,

SSB di kota Medan terus meningkatkan kualitas. Ini terlihat dari peralatan

yang semakin lengkap, lapangan yang memadai, pelatih yang berpengalaman

dan bersertifikat, manajemen yang terstruktur, serta peningkatan metode

latihan yang terkini.

Pesatnya perkembangan sepakbola, membuat para pecinta olahraga

sepakbola mendirikan sekolah sepakbola (SSB) baik di kota maupun di desa.

Sekolah sepakbola di bentuk sebagai tempat latihan sepakbola yang bagi usia

pemula, remaja dan dewasa, yang merupakan sarana perkembangan bakat

dalam bermain sepakbola.

Sekolah Sepakbola (SSB) sebagai sarana perkembangan bakat usia

pemula dan remaja yang bertujuan membekali anak dengan keterampilan,

(14)

motivasi bagi anak- anak untuk berprestasi yang mungkin selama ini tidak

tersalurkan, dengan adanya sekolah sepakbola maka semua potensi yang

terpendam dapat tersalurkan. Sekolah Sepakbola ( SSB) merupakan sarana

yang positif bagi anak untuk menghindari dampak negatif globalisasi

informasi dan teknologi, dengan menuntut mereka dengan bimbingan dan

latihan sepakbola, semakin mempunyai keterampilan, anak juga mempunyai

jasmani yang sehat, kuat dan mempunyai potensi untuk maju.

Sekolah Sepakbola biasa di singkat dengan SSB belakangan ini

berkembang sangat pesat sekali di seluruh Daerah di Indonesia dan banyak

Sekolah Sepakbola yang baru juga bermunculan, sehingga akan tumbuh bibit-

bibit muda yang selama ini begitu banyaknya di Indonesia. Semangat untuk

menemukan pemain sepakbola mulai dari usia dini/muda memang sangat

penting sekali, karena pemain- pemain usia dini itu masih mudah dibentuk dan

secara teori dasar sepakbola juga mudah diajarkan.

Negara Indonesia yang sangat luas ini dengan iklim dan kondisi yang

relatif aman dan banyak tersedia Sumber Daya Alam memikat banyak

Investor di segala bidang. Sektor olahraga sepakbola terlihat banyak sekali

peminat - peminat dari Luar Negeri untuk membangun, mendirikan Sekolah

Sepakbola baru dan mengadakan kerjasama dengan Sekolah Sepakbola Lokal

untuk membina bibit muda pemain Sepakbola. Sebagai contoh Sekolah

Sepakbola yang rencana didirikan oleh Club besar Eropa, Real Madrid,

(15)

Motivasi dalam dunia pendidikan dan olahraga sering diperbincangkan

karena motivasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan prestasi

anak dalam berolahraga, baik motivasi datang dari dalam ataupun motivasi

yang dari luar. Selain motivasi dari pelatih, orang tua juga berperan aktif

dalam memotivasi anak dalam berprestasi.

Peranan orang tua dalam memilih kegiatan untuk anaknya dapat di

lihat pada setiap hari latihan, di mana orang tua rela dan bersedia mengantar

dan menunggu anak hingga latihan berakhir dan ada juga orang tua yang

mengantar lalu meninggalkan anak kemudian di jemput kembali pada akhir

latihan. Gambaran ini menunjukkan bahwa anak dalam mengikuti latihan

sepakbola di kontrol penuh oleh orang tuanya masing- masing, namun tidak

semua orang tua melakukan hal tersebut.

Adapun motivasi orang tua memilih olahraga sepakbola untuk kegiatan

anaknya ini berasal dari diri sendiri atau ada dorongan dari luar ( orang lain)

sehingga orang tua harus menurutinya.

Sebagai hasil pengamatan dan wawancara penulis dengan pelatih dan

orang tua yang dilaksanakan di 17 SSB yang ada di kota Medan mulai tanggal

12 April 2012 s/d 5 Mei 2012 dimana pilihan orang tua anak pada olahraga

sepakbola untuk kegiatan anak mempunyai banyak alasan dan pertimbangan

yang dikemukakan berupa olahraga sepakbola membutuhkan biaya sedikit,

mudah mempelajarinya, agar menjadi atlet yang berprestasi, mengisi waktu

luang sepulang sekolah, lapangan tempat latihan dekat rumah, supaya tubuh

(16)

memilih cabang olahraga tersebut. Dan banyak orang tua mencurahkan

perhatian dan selalu memberikan dukungan kepada anak pada saat melakukan

pertandingan atau pada saat anak mengalami masalah dalam berlatih

sepakbola.

Seiring dengan banyaknya anak berlatih di Sekolah Sepakbola (SSB)

menimbulkan keingintahuan tentang apa motivasi orang tua dalam

mengikutsertakan anak berlatih di sekolah sepakbola. Apakah ini disebabkan

karena fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan

penghargaan dan kebutuhan prestasi.

Berdasarkan alasan di atas peneliti mencoba melakukan penelitian

untuk mengungkapkan apa sebenarnya yang memotivasi orang tua dalam

mengikutsertakan anak berlatih di sekolah sepakbola se-kota Medan tahun

2012.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang

masalah, maka dapat di identifikasi beberapa masalah sebagai berikut: faktor-

faktor apa sajakah yang dapat memotivasi orang tua dalam mengikutsertakan

anak berlatih di sekolah sepakbola se-kota Medan ? Jenis motivasi mana yang

paling dominan memotivasi orang tua, dalam mengikutsertakan anak berlatih

di sekolah sepakbola se-kota Medan ? Apakah orang tua termotivasi

mengikutsertakan anak berlatih di sekolah sepakbola untuk kegiatan anaknya

karena suka bermain sepakbola? Apakah tidak ada pilihan yang lain lagi bagi

(17)

manakah motivasi orang tua dalam mengikutsertakan anak berlatih disekolah

sepakbola se-kota Medan? Apakah motivasi diri sendiri dominan

mempengaruhi orang tua dalam mengikutsertakan anak berlatih di sekolah

sepakbola se-kota Medan ? Apakah motivasi dari orang lain dominan

mempengaruhi orang tua dalam mengikutsertakan anak berlatih di sekolah

sepakbola se-kota Medan? Apakah ada pengaruh positif motivasi orang tua

terhadap keberhasilan anak?

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus, maka dibuat pembatasan

masalah untuk menghindari persepsi masalah yang lebih luas dan berlebihan

dalam penelitian ini, adapun batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

Motivasi orang tua dalam mengikutsertakan anak berlatih di sekolah

sepakbola se-kota Medan Tahun 2012

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan Pada uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah

dan pembatasan masalah maka dapat di rumuskan permasalahan yang akan di

teliti yaitu : Bagaimanakah tingkat motivasi orang tua dalam

mengikutsertakan anak berlatih di sekolah sepakbola se-kota Medan Tahun

2012

E. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian haruslah mempunyai tujuan, adapun tujuan yang di

(18)

tingkat motivasi orang tua dalam mengikutsertakan anak berlatih di sekolah

sepakbola se-kota Medan Tahun 2012

F. Manfaat Penelitian

Dari kegiatan penelitian yang di lakukan semoga dapat memberi

manfaat bagi pengembangan Sekolah Sepakbola ( SSB) se-kota Medan karena

itu penelitian ini di harapkan dapat:

1. Sebagai masukan bagi setiap orang tua untuk menjadikan acuan dalam

memilih kegiatan olahraga untuk anak.

2. Sebagai masukan guna peningkatan peran serta orang tua untuk kemajuan

dan perkembangan Sekolah Sepakbola ( SSB) Se-kota Medan.

3. Hasil penelitian ini dapat sebagai bahan masukan dan informasi bagi orang

tua dalam meningkatkan prestasi anak.

4. Hasil penelitian ini juga di harapkan dapat berguna bagi pembina dan

pelatih dalam meningkatkan prestasi atlet yang berlatih di sekolah

sepakbola se-kota Medan.

5. Sebagai sumbangan pikiran dan bahan kajian bagi peneliti lain untuk

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian analisa data pada BAB IV maka hasil

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : motivasi orang tua dalam

mengikutsertakan anak berlatih di sekolah sepakbola se- kota Medan tahun

2012 termasuk dalam kategori sangat tinggi.

B. Saran

Berdasarkan penelitian diatas, maka perlu disampaikan beberapa saran

yang berhubungan dengan penelitian ini sebagai berikut:

1. Kepada orang tua agar tetap berperan aktif dalam memberikan motivasi

kepada anak demi peningkatan prestasi sehingga dapat memberikan

kemajuan dan perkembangan Sekolah Sepakbola.

2. Kepada orang tua agar terus memberikan dorongn kepada anak dalam

melakukan latihan sepakbola, karena dengan dorongan orang tua maka

anak akan termotivasi untuk meraih prestasi yang baik.

3. Kepada orang tua diharapkan mendukung program SSB untuk lebih

berprestasi yaitu dengan cara membayar uang latihan anak tepat waktu

yang nantinya dipergunakan untuk membenahi fasilitas perlengkapan

untuk menuju prestasi yang lebih baik.

4. Kepada orang tua agar memberikan kepercayaan kepada pelatih dalam

(20)

51

5. Hasil penelitian ini merupakan hal yang bermanfaat bagi pelatih sebagai

bahan kajian untuk memahami tentang apa yang dibutuhkan dan

diinginkan anak. Harapannya sebagai pelatih dapat memahami dan

mengerti keinginan mereka sebagai tujuan yang sebenarnya dari kegiatan

olahraga ini dapat tercapai.

6. Kepada pelatih agar meningkatkan motivasi kepada atlet dalam berlatih

agar atlet mendapat prestasi yang baik.

7. Kepada orang tua atau masyarakat yang telah mengikutsertakan anak

berlatih di Sekolah Sepakbola se- kota Medan agar selalu memberikan

motivasi guna peningkatan prestasi anak.

8. Kepada orang tua diharapkan dapat bersikap jujur dalam mendukung anak

dalam mengembangkan bakat untuk mencapai prestasi.

9. Kepada para pembaca diharapkan setelah selesai membaca penelitian ini

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). ProsedurPendekatanSuatuPraktek. Jakarta, Rineka Cipta.

Djamarah, SyaifulBahri (2011). PsikologiBelajar, EdisiRevisi. Jakarta: RinekaCipta

Gunarsa, Singgih. (1989). PsikologiOlahraga. Bandung, Surya Grafindo.

Harsono. (1988). Coaching danAspek-AspekPsikologisDalam Coaching. Jakarta, Depdikbud, DirjenDikti, ProyekPengembangan LPTK.

Husdarta H.J.S. (2011). PsikologiOlahraga. Bandung, Alfabeta

Nazir M. (2003). MetodePenelitian. Jakarta, Ghalia Indonesia.

Nurhasan.(2001). TesdanPengukuranDalamPendidikanJasmani.Jakarta, DepartemenPendidikanNasional.

Putera, Ganesha. (2010). Kutak-KatikLatihanSepak Bola UsiaMuda. Jakarta, PT. Visigala 2000.

Raharjo, Teguh (2005).”Motivasi Anak LatihUsia Remaja DalamMemilih Masuk PerkumpulanBulutangkisdi Kabupaten Purworejo Tahun 2005.kuesioner motivasi intrinsik dalam olahraga. Vol. 25, no1243, p. 16-26. Diunduh pada tanggal 28 Juli 2012.

Santrock, John W (2007).Psikologi Pendidikan, Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Sardiman, (2010).InteraksidanMotivasiBelajarMengajar, Jakarta: RajagrapindoPersada

Setyobroto, Sudibyo (1989). Psychology Olahraga.Jakarta: PT. AnemKosongAnem

.(2001). Mental Training. Jakarta

Singarimbun, MasridanSofian.(1981). MetodePenelitian Survey. Jakarta, LP3ES, PT. Midas.

Sudijono, Anas. (2002). PengantarStatistikPendidikan.Jakarta, PT. Raja Grafindo

Persada.

(22)

49 .

Sudjana.(2002). MetodeStatika. Bandung, Tarsito.

Sujanto, Agus. (1984). PsikologiPerkembangan. Jakarta, AksaraBaru.

Referensi

Dokumen terkait

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

PENYEDIAAN JASA PERBAIKAN PERALATAN KERJA JASA PEMELIHARAAN GENSET JB: Barang/jasa JP: Jasa Lainnya.. 1

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi anggota Badan Perwakilan Desa di Kabupaten Sleman tentang kesetaraan gender dan organisasi peka gender.. Populasi

Da ri ketiga fa ktor tersebut dapat disimpulkan bahwa fa ktor yang paling signifikan dala m me mbangun stereotip perempuan dala m bahasa Indonesia adalah faktor

Ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajanan mastery learning (belajar tuntas) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Selain itu,

Udara dan Sistem Inforamsi Geografis untuk Pemetaan Potensi Rawan Kebakaran Permukiman di Sebagian Kota Yogyakarta Penggunaan Foto Udara untuk Pewilayahan Tingkat

Alih-alih program-program semacam ini selain tidak efektif menurunkan jumlah orang miskin, justru memunculkan kemiskinan baru dengan adanya fenomena rumahtangga yang

Untuk itu, dalam menilai keberhasilan pelaksanaan kinerja organisasi dilaporkan beberapa indikator kinerja sebagai kriteria keberhasilan kinerja suatu organisasi,