• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KOMPETENSI PROFESIONAL, KETERAMPILAN PROSES DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU SMK NEGERI 3 MEDAN SEBAGAI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KOMPETENSI PROFESIONAL, KETERAMPILAN PROSES DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU SMK NEGERI 3 MEDAN SEBAGAI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KOMPETENSI PROFESIONAL,

KETRAMPILAN PROSES DAN MOTIVASI TERHADAP

KINERJA GURU SMK NEGERI 3 MEDAN SEBAGAI

RINTISAN SEKOLAH BERTARAP INTERNASIONAL

TESIS

Oleh

IMAM KUSNODIN

NIM.071188130006

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Dalam Memeroleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

HUBUNGAN KOMPETENSI PROFESIONAL,

KETRAMPILAN PROSES DAN MOTIVASI TERHADAP

KINERJA GURU SMK NEGERI 3 MEDAN SEBAGAI

RINTISAN SEKOLAH BERTARAP INTERNASIONAL

TESIS

Oleh

IMAM KUSNODIN

NIM.071188130006

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Dalam Memeroleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)

i

A B S T R A K

Imam Kusnodin.2012.Hubungan Kompetensi Profesional, Keterampilan Proses, dan Motivasi terhadap Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan.Tesis.Medan: Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Rumusan masalah dalam penelitian ini terdiri atas: (1). Apakah kompetensi profesional guru berhubungan dengan kinerja guru SMK Negeri 3 Medan?, (2). Apakah ketrampilan proses guru berhubungan dengan kinerja guru SMK Negeri 3 Medan?, (3). Apakah motivasi guru berhubungan dengan kinerja guru SMK Negeri 3 Medan?, (4). Apakah kompetensi profesional dan ketrampilan proses guru berhubungan dengan kinerja guru SMK Negeri 3 Medan?, (5). Apakah kompetensi profesional dan motivasi guru berhubungan dengan kinerja guru SMK Negeri 3 Medan?, (6). Apakah keterampilan proses dan motivasi guru berhubungan dengan kinerja guru SMK Negeri 3 Medan?, (7). Apakah kompetensi profesional, ketrampilan proses dan motivasi guru berhubungan dengan kinerja guru SMK Negeri 3 Medan?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan: (1). hubungan kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru SMK Negeri 3 Medan, (2). hubungan ketrampilan proses guru terhadap kinerja guru SMK Negeri 3 Medan, (3). hubungan motivasi guru terhadap kinerja guru SMK Negeri 3 Medan, (4). hubungan kompetensi profesional dan ketrampilan guru terhadap kinerja guru SMK Negeri 3 Medan, (5). hubungan kompetensi profesional dan motivasi guru terhadap kinerja guru SMK Negeri 3 Medan, (6). hubungan keterampilan proses dan motivasi guru terhadap kinerja guru SMK Negeri 3 Medan, dan (7). hubungan kompetensi profesional, keterampilan proses dan motivasi guru terhadap kinerja guru SMK Negeri 3 Medan.

Populasi penelitian ini terdiri dari guru SMK Negeri 3 Medan sebanyak 70 orang, dengan ketentuan 20 orang guru sebagai responden uji coba, dan 50 orang guru sebagai responden penelitian. Untuk memeroleh data tentang kinerja guru, dilakukan observasi terhadap data pendukung dan kegiatan guru dalam proses pembelajaran, dan untuk memeroleh data tentang kompetensi profesional guru, keterampilan proses dan motivasi guru digunakan angket penelitian.Teknik analisis data menggunakan korelasi sederhana dan korelasi berganda, dan regresi sederhana dan regresi berganda pada taraf signifikansi α = 0,05.

Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi profesional guru dengan kinerja guru SMK Megeri 3 Medan dengan koefisien korelasi sebesar ry1 = 0,857, dan konstribusi efektif sebesar 14,162%, (2) terdapat

hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi proses guru dengan kinerja guru SMK Megeri 3 Medan dengan koefisien korelasi sebesar ry2 = 0,727, dan konstribusi efektif sebesar

21,253%, (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi dengan kinerja guru SMK Megeri 3 Medan dengan koefisien korelasi sebesar ry3 = 0,717, dan konstribusi efektif

sebesar 40,484%, (4) terdapat hubungan yang positif dan signisifikan antara Kompetensi Profesional dan atau Keterampilan Proses, dan atau Motivasi secara bersama-sama dengan Kinerja Pembelajaran Guru SMK Negeri 3 Medan dengan koefisien korelasi sebesar ry.12 = 0,870, (5)

terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kompetensi Profesional dan Motivasi secara bersama-sama dengan Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan dengan koefisien korelasi sebesar ry.13 =

0,861, (6) terdapat hubungan yang positif dan searah antara Keterampilan Proses dan Motivasi secara bersama-sama dengan Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan dengan koefisien korelasi sebesar ry.23 = 0,776, dan (7) terdapat hubungan yang positif dan searah antara Kompetensi

Profesional, Keterampilan Proses, dan Motivasi secara bersama-sama dengan Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan dengan koefisien korelasi sebesar ry.123 = 0,871, dengan konstribusi sebesar

87,10% dan sisa sebesar 12,90% diperkirakan dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar kompetensi profesional, keterampilan proses, dan motivasi.

(6)

ii

A B S T R A C T

Kusnodin Imam. 2012. Relations Professional Competence, Process Skill, and Motivation on the Performance of SMK negeri 3 Medan. Thesis. Medan: State Uneversity Graduate School.

Formulation of the problem in this study consisted of:

(1). Whether the professional competence of teachers associated with teacher performance of SMK Negeri 3 Medan. (2). Whether the process skill of teachers associated with teacher performance of SMK Negeri 3 Medan (3). Whether the motivation of teachers associated with teacher performance of SMK Negeri 3 Medan (4). Whether the professional competence and process skill of teachers associated with teacher performance of SMK Negeri 3 Medan (5). Whether the professional competence and motivation of teachers associated with teacher performance of SMK Negeri 3 Medan (6). Whether the process skill and motivation of teachers associated with teacher performance of SMK Negeri 3 Medan (7). Whether the professional competence, process skill and motivation of teachers associated with teacher performance of SMK Negeri 3 Medan

This research aims to identity and describe:

(1). Relationship professional competence of the teachers on teacher performance SMK Negeri 3 Medan (2). Relationship process skill of the teachers on teacher performance SMK Negeri 3 Medan (3). Relationship motivation of the teachers on teacher performance SMK Negeri 3 Medan (4). Relations professional competence and process skill of the teachers on teacher performance SMK Negeri 3 Medan (5). Relations professional competence and motivasion of the teachers on teacher performance SMK Negeri 3 Medan (6). Relations process skill and motivasion of the teachers on teacher performance SMK Negeri 3 Medan (7). Relations professional competence, process skill and motivasion of the teachers on teacher performance SMK Negeri 3 Medan

This study population consisted of SMK negeri 3 Medan by 70 people, whit the provesions of 20 teachers as responden trials, and 50 teachers as respondents research. To obtain data on the tacher performance observations of the supporting data and activities of teachers and the learning process and to obtain data on professional competence, process skill, and motivation of teacher to use research questionnaires. Data analysis technique using simple correlation and multiple

correlation and simple regrestation and multiple regrestation analysis at significance level α = 0,05.

Results of data analysis showed that:

(1). There is a positive and significant relationship between the professional competence of teachers and teacher performance SMK Negeri 3 Medan with correlation coefitien ry1 = 0,857, and the effective contribution of 14,162% (2). There is a positive and significant relationship between the process skill of teachers and teacher performance SMK Negeri 3 Medan with correlation coefitien ry2 = 0,727, and the effective contribution of 21,253% (3). There is a positive and significant relationship between the motivation of teachers and teacher performance SMK Negeri 3 Medan with correlation coefitien ry3 = 0,717, and the effective contribution of 40,484% (4). There is a positive and significant relationship between the professional competence and process skill together with the performance of SMK Negeri 3 Medan with correlation coefitien ry12 = 0,870 (5). There is a positive and significant relationship between the professional competence and motivation together with the performance of SMK Negeri 3 Medan with correlation coefitien ry13 = 0,861 (6). There is a positive and significant relationship between the process skill and motivation together with the performance of SMK Negeri 3 Medan with correlation coefitien ry23 = 0,776 (7). There is a positive and direct relationship between the professional competence, process skill and motivation together with the performance of SMK Negeri 3 Medan with correlation coefitien ry123 = 0,871, with a contribution of 87,10% and 12,90% for the remaining astimeted is influenced by factors beyond professional competence, process skill and motivation

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan taufik dan hidayahNya sehingga

akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan guna melengkapi dan memenuhi persyaratan

Ujian Magister Pendidikan pada Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah

Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Selanjutnya shalawat berangkaikan salam

keharibaan Junjungan Ummat Rasulullah Muhammad SAW yang membawa pencerahan

keimanan menuju keridhoan Allah SWT.

Penulis menyadari begitu banyak kesulitan dalam menyelesaikan penulisan tesis ini,

namun berkat usaha dan kerja keras, bantuan dari segenap keluarga dan berbagai pihak

akhirnya tesis ini dapat diselesaikan walaupun masih dari kesempurnaan.

Penulis menghaturkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada seluruh pihak yang

telah memberikan dorongan semangat, motivasi, bantuan, dan bimbingan dalam pelaksanaan

penelitian hingga laporan penelitian ini dapat dipaparkan. Ucapan terimakasih tertuju,

kepada:

1. Ayahanda Selamat Karto dan Ibunda Sukatmi, dan Ayahanda Mertua Amiruddin dan

Ibunda Mertua Yusidar (Alm) yang telah memberikan cinta kasih dan do’a keselamatan

kepada penulis dalam mengharungi kehidupan.

2. Teristimewa kepada isteri tercinta Yanti,S.Pd atas ketulusan dan kasihnya yang tiada henti

dalam mendorong penulis menyelesaikan penelitian ini, serta kepada anaknda Dian

Pratiwi Kusnodin, Aulia Aflah Kusnodin, dan Muhammad Rizky Ramadhan Kusnodin

atas segala kasih dan sayangnya mendukung penulis.

(8)

iv

4. Prof.Dr. Belferik Manullang selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri

Medan sekaligus sebagai Pembimbing

5. Syarifuddin, M.Sc. Ph.D., selaku Asidir I Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan

sekaligus sebagai Pembimbing

6. Prof.Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan

Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan

7. Prof.Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd., selaku Penguji

8. Dr. Zulkifli Matondang,M.Si, selaku penguji

9. Dr.Irsan Rangkuti,M.Pd.,M.Si selaku penguji

10.Bapak Drs.H.Usman Lubis,MM, selaku Kepala SMK Negeri 3 Medan

11.Bapak dan Ibu Guru – SMK Negeri 3 Medan selaku responden penelitian

12.Rekan sejawat penulis pada angkatan ke-12 AP/B1 tahun 2007, khususnya

Drs.Hermanto,M.Pd.,sebagai teman berdiskusi dalam menyelesaikan tesis ini

Akhirnya penulis sadar bahwa penelitian ini masih banyak dari kekurangan dan

ketuntasan agar dapat membantu berbagai pihak dalam menganalisis persoalan berkaitan

dengan penelitian ini, dengan sebuah pengharapan tesis ini memberikan setitik manfaat bagi

dunia pendidikan khususnya pendidikan menengah kejuruan di Kota Medan. Semoga segala

dukungan serta kerjasama yang diberikan mendapat imbalan kebajikan dari Allah SWT.

Medan, 03 Desember 2012 Penulis,

(9)

v B. Identifikasi Masalah 8 C. Pembatasan Masalah 9

1. SMK Rintisan Bertaraf Internasional 13

2. Tujuan SMK RSBI 16

3. Dokumen Kurikulum yang Diperkaya 21

4. Kinerja Guru 25

4.1. Guru Sebagai Pendidik 34 4.2. Guru Sebagai Pengajar 39 4.3. Guru Sebagai Pembimbing/Pengarah 40 4.4. Guru Sebagai Pelatih 43 4.5. Guru Sebagai Penilai 44 5. Kompetensi Profesional Guru 51 6. Keterampilan Proses 65

7. Motivasi 72

B. Penelitian Yang Relevan 81 C. Kerangka Pemikiran 81

1. Hubungan antara kompetensi profesional guru dengan kinerja guru SMK Negeri 3 Medan

81

2. Hubungan antara kemampuan profesional dan keterampilan proses guru dengan kinerja guru SMK Negeri 3 Medan.

82

3. Hubungan antara kemampuan profesional dan motivasi guru

dengan kinerja guru SMK Negeri 3 Medan. 82 4. Hubungan antara keterampilan proses guru dengan kinerja guru

SMK Negeri 3 Medan.

83

5. Hubungan antara keterampilan proses dan motivasi guru dengan kinerja guru SMK Negeri 3 Medan.

83

6. Hubungan antara motivasi guru dengan kinerja guru SMK Negeri 3 Medan.

(10)

vi

7. Hubungan antara kemampuan profesional, motivasi dan keterampilan proses guru dengan kinerja guru SMK Negeri 3

D. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian 92 E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 93 1. Teknik Pengumpulan Data 93 2. Penyusunan Instrumen Penelitian 93

3. Skala Pengukuran 96

4. Uji Coba Instrumen 97 F. Teknik Analisis Data 102 G. Pengujian Hipotesis 103

H. Hipotesis Statik 106

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 107 A. Deskripsi Data Variabel Penelitian 107 1. Variabel Kompetensi Profesional (X1) 108

2. Variabel Keterampilan Proses (X2) 110

3. Variabel Motivasi (X3) 112

4. Variabel Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan (Y) 114 B. Pengujian Persyaratan Analisis 117

1. Uji Normalitas 117

2. Uji Homogenitas 118

3. Uji Linieritas 119

4. Uji Multikolinieritas 121

5. Uji Independensi 122

C. Pengujian Hipotesis Penelitian 123 1. Hipotesis Pertama: Hubungan Kompetensi Profesional dengan

Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan

123

2. Hipotesis Kedua: Hubungan Keterampilan Proses dengan Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan

125

3. Hipotesis Ketiga: Hubungan Motivasi dengan Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan

126

4. Hipotesis Keempat: Hubungan Kompetensi Profesional dan Keterampilan Proses secara bersama-sama dengan Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan

127

5. Hipotesis Kelima: Hubungan Kompetensi Profesional dan Motivasi secara bersama-sama dengan Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan

128

6. Hipotesis Keenam: Hubungan Keterampilan Proses dan Motivasi secara bersama-sama dengan Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan

130

7. Hipotesis Ketujuh: Hubungan Kompetensi Profesional, Keterampilan Proses, dan Motivasi secara bersama-sama dengan

(11)

vii Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan

D. Analisis Koefisien Determininasi 132 E. Analisis Korelasi Parsial 134 F. Konstribusi terhadap Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan 136 1. Konstribusi Efektif 136 2. Konstribusi Relatif 136 G. Pembahasan Hasil Penelitian 137

1. Hubungan antara Kompetensi Profesional dengan Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan

137

2. Hubungan antara Keterampilan Proses dengan Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan

140

3. Hubungan antara Motivasi dengan Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan

143

4. Hubungan antara Variabel Bebas ( Kompetensi Profesional dan atau Keterampilan Proses, dan atau Motivasi secara bersama-sama dengan Kinerja Pembelajaran Guru SMK Negeri 3 Medan.

146

H. Keterbatasan Penelitian 150 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN-SARAN

A. Simpulan 151

B. Implikasi 152

C. Saran-saran 153

DAFTAR PUSTAKA 154

(12)

ix

DAFTAR GAMBAR Halaman

Gambar 1 Dimensi Kerja 27

Gambar 2 Paradigma Penelitian 86

Gambar 3 Histogram Penyebaran Data Kompetensi Profesional 109

Gambar 4 Histogram Penyebaran Data Keterampilan Proses 111

Gambar 5 Histogram Penyebaran Data Motivasi 113

Gambar 6 Histogram Penyebaran Data Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan

(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1.A Instrumen Uji Coba – Kompetensi Profesional 157

Lampiran 1.B Instrumen Uji Coba – Keterampilan Proses 160

Lampiran 1.C Instrumen Uji Coba - Motivasi 165

Lampiran 1.D Instrumen Uji Coba - Kinerja Guru 172

Lampiran 2.A Input Data Penelitian - Kompetensi Profesional 184

Lampiran 2.B Input Data Penelitian - Keterampilan Proses 185

Lampiran 2.C Input Data Penelitian - Motivasi 186

Lampiran 2.D Data Input Responden Uji Coba - Kinerja 187

Lampiran 3.A Validitas Instrumen Penelitian 188

Lampiran 3.B Reliabilitas Instrumen Penelitian 192

Lampiran 4.A Instrumen Penelitian Kompetensi Profesional 196

Lampiran 4.B Instrumen Penelitian – Keterampilan Proses 198

Lampiran 4.C Instrumen Penelitian Motivasi 202

Lampiran 4.D Instrumen Penelitian Kinerja Guru 207

Lampiran 5.A Input Data Penelitian - KOMPETENSI PROFESIONAL 217

Lampiran 5.B Input Data Penelitian - KETERAMPILAN PROSES 218

Lampiran 5.C Input Data Penelitian - MOTIVASI 219

(14)

xi

Lampiran 6 Sebaran Data Penelitian 222

Lampiran 7 Uji Kecenderungan Variabel Penelitian 230

Lampiran 8 Uji Homogenitas 234

Lampiran 9 Uji Linieritas 236

Lampiran 10 Uji Multikolinieritas 238

Lampiran 11 Analisi Korelasi 241

Lampiran 12 Uji Keberartian Koefisien Korelasi 247

Lampiran 13 Persamaan Regresi 250

Lampiran 14 Analisis Korelasi Parsial 253

Lampiran 15 Uji Konstribusi 254

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu persoalan kehidupan manusia sepanjang hayatnya,

baik secara individu maupun secara kelompok sosial. Pendidikan diyakini sebagai

upaya yang paling mendasar dan strategis dalam memersiapkan sumber daya manusia.

Posisi strategis pendidikan ini, berkaitan dengan kehidupan yang lebih baik di masa

depan. Pendidikan memainkan peranan yang sangat penting dalam mengembangkan

sumber daya manusia, terutama dalam memersiapkan kader bangsa menjadi aktor

pembangunan yang mampu menampilkan keunggulan secara profesional dibidangnya

masing-masing. Agar dapat unggul di bidangnya masing-masing maka pendidikan

diharapkan dapat mengembangkan potensi individu dalam pengembangan berbagai hal,

konsep, prinsip kreativitas, tanggung jawab, dan keterampilan-keterampilan.

Pendidikan nasional berupaya meletakkan dasar proses pencerdasan bangsa dalam

meraih kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan kehidupan individu yang lebih baik.

Oleh karena itu pendidikan sangat berperan dalam meningkatkan kualitas manusia

Indonesia dan berfungsi mengembangkan kemampuan, keterampilan, serta mutu

kehidupan manusia Indonesia seutuhnya yang diselenggarakan melalui berbagai

program dan jenjang pendidikan. Hal tersebut sejalan dengan Tujuan Pendidikan

Nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20

Tahun 2003 Bab II Pasal 3, bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

(16)

2

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Pendidikan memiliki peran yang penting dalam mengembangkan kesadaran dan

tanggung jawab setiap orang agar menjadi sumber daya manusia yang siap bersaing di

dalam kehidupan masyarakat dan kehidupan global, dimana Mulyasa (2006:3)

menjelaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat

mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Hal ini bermakna bahwa pengembangan

kualitas sumber daya manusia harus diikuti oleh pengembangan proses dan kualitas

pendidikan, artinya peningkatan kualitas pendidikan harus menjadi perhatian dan sektor

utama dalam proses pembangunan bangsa.

Guru merupakan salah satu elemen penting dalam sistem pendidikan nasional,

khususnya yang dilaksanakan di sekolah. Komponen-komponen lain tidak akan

memberikan arti apabila interaksi guru dengan peserta didik tidak berkualitas. Begitu

pentingnya peran guru dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga

tidak akan ada perubahan atau peningkatan kualitas tanpa adanya perubahan dan

peningkatan kompetensi guru, dimana diyakini kualitas pendidikan akan meningkat

apabila guru melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas pula. Hal ini

memberikan makna bahwa guru berkompetensi tinggi tentunya akan mampu dan

terampil dalam memberdayakan sarana pembelajaran yang pada akhirnya akan

mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Apabila peningkatan kualitas pendidikan

(17)

3

Artinya, upaya peningkatan kualitas guru berdampak pada kualitas pembelajaran,

selanjutnya berdampak pada kualitas sekolah dan pada akhirnya berdampak pada

kualitas pendidikan secara menyeluruh.

Pengembangan proses dan kualitas pendidikan diyakini berkaitan dengan kinerja

guru, dimana guru mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis dalam

pembangunan bidang pendidikan, dan oleh karena itu perlu dikembangkan profesi guru

yang bermartabat. Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 4

menegaskan bahwa guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan

mutu pendidikan nasional. Untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, guru

wajib untuk memiliki syarat tertentu, salah satu di antaranya adalah kompetensi guru.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan, Pasal 28 dinyatakan bahwa Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik

dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Sardiman (2005:125) mengemukakan guru adalah salah satu komponen

manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha

pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh

karena itu, guru yang merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus

berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional,

sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam hal ini guru tidak

semata-mata sebagai pengajar yang melakukan transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga

(18)

4

Berbagai penelitian telah menggambarkan betapa pentingnya peranan kinerja

guru di dalam mensukseskan kegiatan pendidikan, diantaranya penelitian Sudjana dalam

Widoyo (2002:42) menunjukkan bahwa 76,6% hasil belajar siswa di pengaruhi oleh

kinerja guru, dengan rincian bahwa kemampuan guru mengajar memberikan sumbangan

32,43%, penguasaan materi pelajaran memberikan sumbangan 32,38% dan sikap guru

terhadap mata pelajaran memberikan sumbangan 8,60%. Selanjutnya studi Heynemen

dan Loxley dalam Supriadi (1999:178), pada tahun 1983 di 29 negara ditemukan bahwa

di antara berbagai pengaruh yang menentukan mutu pendidikan, diantaranya ditunjukan

oleh prestasi belajar siswa maka sepertiganya ditentukan oleh guru. Peran guru makin

penting lagi ditengah keterbatasan sarana dan prasarana sebagai mana yang dialami oleh

negara-negara sedang berkembang. Hasil lengkap studi tersebut di 16 negara sedang

berkembang, guru memberi kontribusi terhadap prestasi belajar sebesar 34% sedangkan

manajemen 22%, waktu belajar 18% dan sarana fisik 26%. Di 13 negara industri,

kontribusi guru adalah 36%, manajeman 23%, waktu belajar 22% dan sarana fisik 19%.

Dari hasil penelitian yang dilakukan para ahli tersebut menunjukkan bahwa untuk

meningkatkan mutu pendidikan, maka kinerja guru (performance) merupakan prioritas

utama yang harus diperbaiki. Perbaikan pada unsur yang lainya seperti kurikulum,

sarana dan prasarana tidak memberikan pengaruh yang berarti bila tidak dibarengi

dengan perbaikan terhadap kinerja guru.

Gibson dalam Ilyas (1999:57), mengemukakan bahwa terdapat tiga faktor yang

memengaruhi kinerja, yaitu: 1) Faktor individu: kemampuan, ketrampilan, latar

belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang. 2) Faktor

(19)

5

organisasi: struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan

(reward system). Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jacksondalam Ilyas (1999:57),

mengemukakan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi kinerja individu tenaga kerja,

yaitu: 1) Kemampuan pekerja, 2) Motivasi, 3) Dukungan yang diterima, 4) Keberadaan

pekerjaan yang mereka lakukan, dan 5) Hubungan mereka dengan organisasi..

Faktor lain yang memengaruhi kinerja guru adalah kemampuan/pengetahuan.

Faktor kemampuan/pengetahuan berkaitan dengan kompetensi profesional yaitu

penguasaan pengetahuan, dimana kompetensi ini berkaitan dengan penguasaan terhadap

kemampuan yang berkaitan dengan keluasan dan kedalaman pengetahuan. Kompetensi

dimaksud meliputi pemahaman terhadap terhadap materi, struktur, konsep, dan pola

pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampunya dan dapat

mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif. Guru yang memiliki

kompetensi prfesional diharapakan akan memiliki kepercayaan diri yang baik di

hadapan para siswanya dan diantara para guru yang lain, sehingga dapat menunjukan

kinerja yang baik demi terciptanya pembelajaran yang interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif. Guru

juga diharapkan dapat meningkatkan motivasinya untuk bekerja sehingga menunjukan

kinerja yang baik demi terciptanya pembelajaran yang interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif.

Kompetensi yang diperlukan oleh guru dalam mendukung kinerjanya selanjutnya oleh

penulis disebut sebagai kompetensi profesional guru yang meliputi; penguasaan materi,

(20)

6

Disamping itu kompetensi profesional guru juga meliputi kemampuan mengembangkan

keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif.

Berdasarkan definisi kinerja yang dikemukakan oleh para ahli di atas penulis

berkesimpulan bahwa kinerja termasuk kinerja guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran berjalan efektif dan efisien apabila dipengaruhi oleh banyak faktor,

diantaranya adalah faktor motivasi , ketrampilan proses dan kemampuan/pengetahuan

atau kompetensi profesional guru.

Berkaitan dengan penelitian, mengacu pada hasil pengamatan peneliti sejak

Februari 2010 hingga September 2010 di SMK Negeri 3 Medan dan hasil wawancara

peneliti dengan Kepala SMK Negeri 3 Medan, diperoleh gambaran awal bahwa belum

semua guru menunjukan kinerja yang baik khususnya berkaitan dengan kinerja standar

Rintisan SBI, dimana sejak tahun awal tahun 2008 SMK Negeri 3 Medan telah

ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia sebagai salah satu

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) sehingga sekolah ini selayaknya

dipandang memiliki keunggulan dibanding dengan SMK lainnya, baik dalam tahap

pengembangan kemampuan/ kapasitas sumberdaya manusia, modernisasi manajemen

dan kelembagaan, maupun dalam tahap konsolidasi.

Pengembangan kemampuan/ kapasitas sumberdaya manusia dilakukan terhadap

guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan. Pengembangan kemampuan/ kapasitas

dilakukan dengan penilaian terhadap kondisi nyata sumberdaya manusia saat ini yang

ada di sekolah dan ditindaklanjuti dengan pelatihan baik yang dilaksanakan di sekolah

dengan mengundang fasilitator dari P4TK propinsi Sumatera Utara maupun

(21)

7

Internasional yang ada di pulau Jawa seperti SMK Pertanian Cimahi, SMK Negeri 7

Bandung, dan diklat di P4TK Pertanian Cianjur.

Pengembangan dan modernisasi manajemen Sekolah dilakukan untuk mengubah

manajemen Sekolah yang tradisional menjadi manajemen Sekolah yang modern dengan

melibatkan dan/atau memerankan komite Sekolah. Hasil dari pengembangan dan

modernisasi dalam bidang manajemen SMK Negeri 3 telah mendapat sertifikat ISO

9001:2008 yang dikeluarkan oleh badan sertifikat internasional SAI GLOBAL pada

tanggal 2 September 2009 dengan nomor sertifikat QEC 26194. Pengembangan dan

modernisasi kelembagaan dilakukan dengan melengkapi infrastruktur sekolah yang

mengacu pada penggunaan teknologi komunikasi dan informasi (ICT).

Konsolidasi dilakukan untuk menemukan praktek-praktek yang baik(the best

practices) dan pelajaran-pelajaran yang dapat dipetik(the lessons learned), baik melalui

diskusi fokus secara terbatas maupun diskusi fokus secara luas melalui lokakarya atau

seminar dengan menghadirkan ahli SAI GLOBAL, P4TK Propinsi Sumatera Utara dan

Guru Senior dari SMK Pertanian Cimahi.

Melalui fase rintisan ini, pengembangan Sekolah Bertaraf Internasional

diharapkan dapat memberikan hasil yang optimal, dan sistematik, sehingga apabila

SMK Negeri 3 yang ditetapkan menjadi Sekolah Bertaraf Internasional diharapkan

memiliki karakteristik keunggulan yang ditunjukkan dengan pengakuan internasional

terhadap proses dan hasil atau keluaran pendidikan yang berkualitas dan teruji dalam

berbagai aspek. Pengakuan internasional ditandai dengan penggunaan standar

pendidikan internasional dan dibuktikan dengan hasil sertifikasi berpredikat baik dari

(22)

8

(OECD) dan/atau Negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam

bidang pendidikan. Hal ini disebabkan karena mutu setiap Sekolah Bertaraf

Internasional dijamin dengan keberhasilan melaksanakan proses pembelajaran yang

efektif dan efisien. Proses pembelajaran disesuaikan dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Keberhasilan tersebut ditandai

dengan pencapaian indikator kinerja kunci minimal, yaitu memenuhi Standar Proses.

Mutu setiap Sekolah Bertaraf Internasional dijamin dengan guru yang memiliki kinerja

optimal sesuai dengan tugas profesionalnya. Pendidik memiliki peranan yang strategis

karena mempunyai tugas profesional untuk merencanakan dan melaksanakan proses

pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, serta melakukan pembimbingan dan

pelatihan. Keberhasilan tersebut ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci

minimal yaitu Standar Pendidik.

Mengacu pada temuan-temuan awal di atas dan perkembangan SMK Negeri 3

sebagai salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) maka peneliti tertarik

untuk meneliti tentang hubungan antara kompetensi profesional guru, keterampilan

proses, dan motivasi dengan kinerja guru di SMK Negeri 3 Medan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukan di atas, maka dapat

diidentifikasikan masalah-masalah yang berhubungan dengan kinerja guru, meliputi:

1. Kurangnya persiapan guru dalam kegiatan pembelajaran, baik sebelum

(23)

9

alat bantu pelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran meliputi metode

pembelajaran, maupun berakhirnya kegiatan pembelajaran.

2. Terdapat kesenjangan antara penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

dengan pelaksanaan pembelajaran, dimana RPP yang telah disusun tidak sesuai

dengan pelaksanaan di dalam kelas.

3. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat.

4. Guru kurang melibatkan peranan siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga

terjadi proses teacher-oriented.

5. Lemahnya kemampuan sebagaian guru dalam melaksanakan proses evaluasi

pembelajaran

6. Lemahnya kemampuan sebagian guru dalam menganalisis hasil-hasil evaluasi

pembelajaran

C. Pembatasan Masalah

Bertitik tolak dari identifikasi masalah tersebut, penulis melakukan penelitian

yang berkaitan langsung dengan kinerja guru, yaitu variabel bebas dan variabel

terikatnya, meliputi:

1. Kompetensi profesional (X1) yang dibatasi kemampuan guru terhadap penguasaan

materi, struktur konsep standar kompetensi dan kompetensi dasar, pola pikir

keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampunya dan dapat

mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif.

2. Keterampilan proses (X2) dibatasi pada pembelajaran yang dapat meningkatkan

(24)

10

dapat digali dan dikembangkan, sehingga dalan proses penerimaan pembelajaran

siswa mendapatkan pengalaman sendiri dalam menemukan hal-hal baru melalui:

1) pengamatan, 2) mengklasifikasi, 3) menafsirkan, 4) meramalkan, 5) menerapkan,

6) merencanakan, dan 7) mengomunikasikan.

3. Motivasi (X3) yang dibatasi pada fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, dan

perwujudan diri, `dan

4. Variabel terikat kinerja guru (Y), dibatasi pada adalah unjuk kerja atau prestasi

yang diawali dari perencanaan kerja sampai dengan batasan waktu tertentu untuk

mencapai tujuan dari pekerja dengan indikator meliputi: merencanakan kegiatan

pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan pelaksanaan kegiatan

evaluasi pembelajaran.

D. Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah kompetensi profesional guru berhubungan dengan kinerja guru SMK Negeri

3 Medan?

2. Apakah keterampilan proses guru berhubungan dengan kinerja guru SMK Negeri 3

Medan?

3. Apakah motivasi guru berhubungan dengan kinerja guru SMK Negeri 3 Medan?

4. Apakah kompetensi profesional dan ketrampilan proses guru berhubungan dengan

kinerja guru SMK Negeri 3 Medan?

5. Apakah kompetensi profesional dan motivasi guru berhubungan dengan kinerja guru

(25)

11

6. Apakah keterampilan proses dan motivasi guru berhubungan dengan kinerja guru

SMK Negeri 3 Medan?

7. Apakah kompetensi profesional, keterampilan proses dan motivasi guru berhubungan

dengan kinerja guru SMK Negeri 3 Medan?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara khusus untuk mengetahui:

1. Hubungan kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru SMK Negeri 3

Medan.

2. Hubungan keterampilan proses guru terhadap kinerja guru SMK Negeri 3 Medan.

3. Hubungan motivasi guru terhadap kinerja guru SMK Negeri 3 Medan.

4. Hubungan kompetensi profesional dan ketrampilan guru terhadap kinerja guru

SMK Negeri 3 Medan.

5. Hubungan kompetensi profesional dan motivasi guru terhadap kinerja guru SMK

Negeri 3 Medan.

6. Hubungan keterampilan proses dan motivasi guru terhadap kinerja guru SMK

Negeri 3 Medan.

7. Hubungan kompetensi profesional, keterampilan proses dan motivasi guru terhadap

(26)

12

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermaksud untuk memeroleh data dan informasi yang dapat

digunakan dalam menguji kebenaran hubungan antara kompetensi profesional guru,

keterampilan proses guru, dan motivasi guru dengan kinerja guru SMK Negeri 3 Kota

Medan. Berdasarkan hal tersebut maka diharapkan manfaat penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam peningkatan

wawasan dan pengetahuan tentang kinerja guru SMK Negeri 3 Medan.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan masukan kepada Dinas Pendidikan Kota Medan dan pengelola

satuan pendidikan Menengah Kejuruan Negeri lainnya mengenai gambaran

tentang kompetensi profesional guru, keterampilan proses guru, dan motivasi

guru SMK Negeri 3 Medan.

b. Memberikan masukan kepada Dinas Pendidikan Kota Medan dan pengelola

satuan pendidikan Menengah Kejuruan Negeri mengenai gambaran tentang

kinerja guru dan kondisi yang memengaruhi kinerja guru

c. Memberikan masukan kepada Kepala SMK Negeri 3 Kota Medan mengenai

gambaran tentang kompetensi profesional guru, keterampilan proses guru, dan

motivasi guru SMK Negeri 3 Medan.

d. Memberikan masukan Kepala SMK Negeri 3 Kota Medan mengenai gambaran

tentang kinerja guru SMK Negeri 3 dan kondisi yang memengaruhi kinerja guru

(27)

152

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN-SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa

kesimpulan, yaitu:

1. hubungan antara Kompetensi Profesional dengan Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan

sangat kuat (signifikan) dan positif.

2. hubungan antara Keterampilan Proses dengan Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan

kuat (signifikan) dan positif.

3. hubungan antara Motivasi dengan Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan memiliki kuat

(signifikan) dan positif.

4. hubungan antara Kompetensi Profesional dan Keterampilan Proses secara

bersama-sama dengan Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan sangat kuat (signifikan) dan positif.

5. hubungan antara Kompetensi Profesional dan Motivasi secara bersama-sama dengan

Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan sangat kuat (signifikan) dan positif.

6. hubungan antara Keterampilan Proses dan Motivasi secara bersama-sama dengan

Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan sangat kuat (signifikan) dan positif.

7. hubungan antara Kompetensi Profesional, Keterampilan Proses, dan Motivasi secara

bersama-sama dengan Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan kuat (signifikan) dan

(28)

153

B.Implikasi

Secara sistematis diketahui bahwa Kompetensi Profesional, Keterampilan Proses, dan

Motivasi secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama terhadap Kinerja Guru SMK Negeri

3 Medan membentuk hubungan linier. Artinya, apabila Kompetensi Profesional,

Keterampilan Proses, dan Motivasi ditingkatkan secara sendiri-sendiri maupun

bersama-sama maka memengaruhi tingkat Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan. Berdasarkan

hasil-hasil tersebut, maka implikasi dari penelitian ini adalah:

1. Perlunya terus memertahankan Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan dalam proses-proses

yang berkaitan dengan Kompetensi Profesional, Keterampilan Proses maupun Motivasi.

Perubahan dan peningkatan kompetensi guru dimana diyakini kualitas pendidikan akan

meningkat apabila guru melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas pula. Hal

ini memberikan makna bahwa guru berkompetensi tinggi tentunya akan mampu dan

terampil dalam memberdayakan sarana pembelajaran yang pada akhirnya akan

mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Apabila peningkatan kualitas pendidikan

berawal dari lingkungan sekolah maka yang menjadi faktor penentu adalah guru. Artinya,

upaya peningkatan kualitas guru berdampak pada kualitas pembelajaran, selanjutnya

berdampak pada kualitas sekolah dan pada akhirnya berdampak pada kualitas pendidikan

secara menyeluruh.

2. Dalam memertahankan dan meningkatkan Kinerja Guru SMK Negeri 3 Medan,

mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan

pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta

melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan tugas pokok tentunya

(29)

154

pendidikan dan pelatihan secara berkesinambungan, sehingga tujuan-tujuan yang telah

disusun dapat tercapai dengan baik.

3. Pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan terutama dalam hal untuk meningkatkan;

kompetensi profesional, pendekatan keterampilan porses dan mencari uapaya-upaya

untuk meningkatkan motivasi kerja guru SMK Negeri 3 Medan dengan menjadikan guru-

guru yang memiki kompetensi profesional, pendekatan keterampilan porses kompetensi

profesional, pendekatan keterampilan porses dan motivasi kerja yang baik untuk

dijadikan sebagai guru model di SMK Negeri 3 Medan.

C.Saran-saran

Berdasarkan uraian-uraian di atas baik pembahasan maupun keterbatasan penelitian,

maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

Pertama, bagi para peneliti selanjutnya tentunya dapat menggunakan variabel

penelitian lain yang berhubungan dengan Kinerja Guru, diantaranya kompetensi kepala

sekolah, kinerja ketatausahaan, peranan orangtua siswa, peranan masyarakat, peranan dan

peraturan pemerintah, input peserta didik, sertifikasi guru yang tentunya dapat dianggap

sebagai faktor pendukung bagi upaya-upaya meningkatkan Kinerja Guru.

Kedua, Guru SMK Negeri 3 Medan harus terus mengasah kemampuan dalam

meningkatkan Kinerja Guru, baik peningkatan pendidikan dan pelatihan yang diperoleh

secara mandiri maupun kedinasan

Ketiga, bagi pemangku kepentingan Pendidikan di Dinas Pendidikan kiranya terus

memertahankan aspek-aspek peningkatan Kinerja Guru SMK yang diharapkan akan

(30)

154

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus, Normalitas skewness dan kuortosis dalam www.konsultanstatistik.com diunduh pada 5 Januari 2012

Arikunto, Suahrsimi. 1985. Prosedur Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suahrsimi. 1993. Prsedur Penelitian: Suatu PendekatanPraktek. Ed. Revisi II. Jakarta: Rineka Cipta

Caplin. 1993. Motif.dalam www.scribd.com.diunduh tanggal 20 April 2012

Departemen Pendidikan nsional. 2007. Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah

Bertaraf Internasional Pada Jenjang Pedidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:

Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional.

Dharma.Agus.2003. Manajemen Berbasis Sekolah.dalam Pendidikan Network.diunduh tanggal 24 Mei 2008

Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.2009.Pedoman

Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Eko Putro Widoyoko,S. Analisis Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Motivasi Belajar

Siswa.http://id.wikipedia.org. diakses: 18 Agustus 2009.

Ending Sadbudhy Rahayu dan Nuryata,I Made.2010. Pembelajaran Masa Kini.Jakarta : Sekarmita

Fachruddin Saudagar dan Ali Idrus. 2009. Pengembanagan Profesionalitas Guru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Fitrianus.2008.Kompetensi Profesional.dalam www.tarakan.go.id.diunduh tanggal 20 Maret 2011

Gunarsa. 2003. Motif Dasar.dalam http://www.scribd.com.diunduh tanggal 20 april 2012

Hamalik,Umar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

(31)

155

Hersey, Paul dan Ken Blanchad. 1982. Manajemen Prilaku Organisasi: Pendayagunaan

Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.

Ilyas.1999.Kinerja.Jakarta: Badan Penerbit FKM UI

Irianto, Agus. 2007. Statistik Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Media Group.

Lasrin.Tanpa Tahun.Peran Guru dalam Pembelajaran.dalam lasrinkosgoro.wordpress.com. diunduh ta nggal 7 November 2009

Moekjizat. Motivasi.dalam www.scribd.com.diunduh tanggal 20 April 2012

Mulyasa,E.2006Menajadi Kepala Sekolah Profesional: Dalam Konteks Mensukseskan

MBS dan KBK. Jakarta: Rosda.

_________.2002.Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasi. Jakarta: Rosda.

Mukhlisin.Tanpa Tahun.Profesionalisme Kinerja Guru Menyongsong Masa Depan.dalam http://idezaki.blogspot.com.diunduh tanggal 13 Juni 2009.

Mustaqim.1991. Motif. dalam www.scribd.com.diunduh tanggal 20 April 2012

Nurhadi. 2004. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.4 No.7 Juni 2006.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. dalam

www.hukumonline.com. diunduh tanggal 15 Januari 2009

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Dalam

www.hukumonline.com.diunduh tanggal 15 Januari 2010

Pulias dan Young.Tanpa Tahun.Guru Sebagai Pendidik.dalam http://pepak.sabda.org .

diunduh tanggal 7 November 2009

Rabbins, Stephen, P. 2006. Prilaku Organisasi. Jakrta: Gramedia.

Raka Joni, T.1980.Pengembangan Kurikulum IKIP/IP/FKG: Suatu Kasus Pendidikan Guru

Berdasarkan Kompetensi.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

(32)

156

Richards, Lawrence O.Tanpa Tahun.Penghambat Seorang Pendidik. Dalam

http://www.Sabda.org. diundug tanggal 7 November 2009.

Ridwan.Tanpa Tahun.CiriMotivasi.dalam ridwan202.wordpress.com.diunduh tanggal 20 April 2011

______.Tanpa Tahun.Guru dan Motivasi.dalam /ridwan202.wordpress.com. diunduh

tanggal 7 November 2009

Rivai, Veithzal dan Basri,Moh. Ahmad Fauzi. 2006. Peformance Apprasial. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sagala, Syaiful. 2006. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta.

Sardiman A.M.1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo.Saudagar, Fachruddin dan Idrus, Ali. 2009. Pengembangan

Profesionalitas Guru. Jakarta: Ganung Persada.

Sinuhaji. Dahlan.2008. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi dengan Motivasi Kerja Guru SMA Negeri Kabupaten Karo. Tesis : Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan.tidak dipublikasikan

Sugita,Gede.2009.Kompetensi Guru.dalam Gede Sugita.wordpress.com, diunduh tanggal 5 Juni 2009

Sugiyono. Metode Penelitian Administrsai. Bandung: Alfabeta

Sutarjo. Tanpa Tahun.Fungsi dan Macam-macam Motivasi. dalam ridwan202.wordpress.com.diunduh tanggal 20 April 2011.

UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta. DEPUTI MENTERI SEKRETARIS NEGARA BIDANG PERUNDANG-UNDANGAN

Yatun.Tanpa Tahun.Peran-guru-dalam-pembelajaran. yatun.wordpress.com. diunduh tanggal 7 November 2009

Yuliani Indriani.2006. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Mateatika dalam

pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada sekolah Menengah Atas Kota Palembang.Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol.4 No.7 Tahun 2006

Walgito.2002. Motif.dalam www.scribd.com.diunduh tanggal 20 April 2012

Gambar

Gambar   1  Gambar   2
gambaran tentang kompetensi profesional guru, keterampilan proses guru, dan

Referensi

Dokumen terkait

Sistem telah diuji untuk menangani pelayanan pengiriman informasi di dalam lingkup antara account E-mail dengan alat bantu handphone pada jaringan GSM dpt

Analisis Aktivitas Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Lidah Mertua Optimum Pada Tahap I (Maserasi 4 hari) dan II (Sokletasi 2 kali) dengan ampisilin dan streptomisin

Dengan banyaknya pengertian yang diberikan oleh pakar tersebut maka untuk penelitian ini diambil satu pengertian yang dirasa tepat, yaitu yang menyatakan bahwa rework

• Fase selanjutnya adalah delivery , yaitu fase dimana Anda menyerahkan proyek kepada pemilik proyek. • Tahapan dalam fase delivery ini terbagi atas tiga bagian utama, yaitu

Makna yang terkandung dalam kutipan tersebut ialah lawan tutur (Euis) mengemukakan pendapatnya kepada penutur (Jumena) bahwa ia tidak pernah menyuruh Juki untuk

Pendanaan misi pemeliharaan perdamaian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a dibebankan pada bagian anggaran kementerian atau

Lima ”dogma” Media Literasi dan Lima Pertanyaan Kunci 158?. Tips Mengajar Literasi Media

lebih banyak terjadinya status gizi kurang pada anak balita dibandingkan ibu yang.. berpendidikan lebih dari SMA