• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVICION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA STANDAR KOMPETENSI PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR KELAS X SEMESTER II SMK SWASTA ERA UTUMA I PANCURBATU TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVICION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA STANDAR KOMPETENSI PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR KELAS X SEMESTER II SMK SWASTA ERA UTUMA I PANCURBATU TAHUN"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVICION) UNTUK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA STANDAR KOMPETENSI PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR KELAS X SEMESTER II

SMK SWASTA ERA UTAMA 1 PANCURBATU T. A 2011/2012

SKRIPSI

Dinyatakan Telah Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH :

Anar Pandapotan Pardede NIM. 061255110014

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Anar Pandapotan Pardede, NIM. 061255110014. “Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Divicion) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Pada Standar Kompetensi Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur Kelas X Semester II SMK Swasta

Era Utama 1 Pancurbatu Tahun Ajaran 2011/2012”. Skripsi Jurusan Teknik

Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan, 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Mengetahui Penggunaan Dan Pemeliharaan Alat Ukur Mekanik Dan Pneumatic dengan menerapkan salah satu model pembelajaran kooperatif yaitu model pembelajaran Kooperative Tipe STAD di kelas X semester genap Tahun Ajaran 2011/2012.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, dengan menerapkan model pembelajaran Kooperative Tipe STAD. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TKR2 SMK Swasta Era Utama 1 Pancurbatu. Teknik pengumpulan data penelitian aktivitas belajar siswa mengunakan lembar observasi, sedangkan hasil belajar siswa dilakukan dengan mengunakan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yakni menjelaskan arah perubahan peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam penerapan model pembelajaran Kooperative Tipe STAD.

Dari analisis data dengan penerapan model pembelajaran Kooperative Tipe STAD, pada siklus I rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar (62,02%) dan pada siklus II rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar (80,46%). Ini menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran Kooperative Tipe STAD dari siklus I ke siklus II sebesar (18,44%). Pada siklus I diperoleh skor rata-rata hasil belajar siswa pada postes 67,75 dan pada siklus II skor rata-rata hasil belajar siswa pada postes 80 dengan peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar (12,25%). Pada siklus II ini telah tercapai indikator ketuntasan belajar yang ditetapkan, jika paling sedikit 70% dari jumlah siswa dalam kelas telah mencapai ketuntasan perorangan ≥ 70% tujuan pembelajaran.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran Kooperative Tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur sub materi Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Mekanik dan Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Electric, Pneumatic kelas X TKR2 SMK Swasta Era Utama 1 Pancurbatu.

(5)

ABSTRACT

Anar Pandapotan Pardede, NIM. 061255110014. ”Implementation Of

Cooperative Learning Of Type STAD (Student Teams Achivement Divicion) To Improve Activities and Learning Outcomes the standart of competence and maintenance of measuring divices use X Class second semester SMK

Swasta Era Utama 1 Pancurbatu School Year 2011/2012.” Manjoring in

Mechanical Engineering Thesis, Faculty Of Engineering, University State Of Medan, 2012.

This study aims to determine the increase in the activity of learning and learning outcomes of students in learning to know the use and maintenance of mechanical and electrical gauges, pneumatic by applying a model of cooperative learning stad of type X class the second semester of the school year 2011/2012.

This research is the Classroom Action Research (PTK) which consists of two cycles, by applying the model of type STAD Cooperative Learning. The subject of this study is the whole class X TKR2 SMK Swasta Era Utama 1 Pancurbatu. Data collection techniques students' research activities using observation sheets, while the results of student learning is done using the test. data analysis technique used is descriptive analysis that explains the increased activity and changes in student learning outcomes in the application of type STAD Cooperative learning models.

From the analysis of the data to the application of type STAD Cooperative learning models, the cycle I mean the learning activities of students (62.02%) and on average the second cycle of learning activities for students (80.46%). This indicates an increase in activity after implementing a model of student learning type STAD Cooperative learning from cycle I to cycle II for (18.44%). At Cycle I obtained an average score of student learning outcomes at 67.75 and pasa postes second cycle the average score of student learning outcomes at 80 postes with an increase from cycle I to cycle II for (12.25%). In the second cycle has been achieved exhaustiveness learn yag indicators applied, if at least 70% of the number of students in the class has achieved ≥70% completeness of individual study target.

These results prove that the application of models of type STAD Cooperative learning can enhance the activity and learning outcomes and the use of the material sub Maintenance Tool Use and Maintain Measuring Equipment Use and Maintenance of Mechanical and Electrical Test Equipment, Pneumatic Class X TKR2 SMK Swasta Era Utama 1 Pancurbatu

(6)

KATA PENGANTAR

Pujian, hormat dan Kemuliaan penulis panjatkan kepada Tuhan Yang

Maha Esa, atas segala rahmat dan berkatNya yang memberikan kesehatan dan

hikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi ini berjudul ” Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Aktivitas dan

Hasil Belajar pada Standard Kompetensi Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur

Kelas X Semester II SMK Swasta Era Utama 1 Pancurbatu T.A 2011/2012”

ditulis untuk persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Dalam penulisan Skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik

UNIMED.

2. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.

3. Bapak Drs. Selamat Riadi selaku ketua Prodi Teknik Mesin

4. Bapak Drs. Pudin Saragih, M. Pd, selaku Sekretaris Teknik Mesin

5. Bapak Prof. Dr, Abdul Hasan Saragih, M.Pd, selaku dosen pembimbing

yang banyak memberi bimbingan dan arahan dalam penyelesaian skripsi

ini.

6. Orang tua Penulis (P.Pardede dan D. Br Tamba) dan seluruh keluarga

(Tumpal Pardede, Bintora Pardede, Sahat Mindo Tua Pardede, Novitasari

Pardede) yang selalu mendukung penulis dalam perkuliahan baik doa,

(7)

7. Keluarga E. Manihuruk yang telah banyak mendukung penulis dan juga

mendukung orang tua penulis

8. Para dosen Teknik Mesin yang terus memberikan semangat dan dukungan.

9. Terima kasih sang kekasih, Meylina Damanik yang selalu memberikan

semangat dan motivasi.

10.Teman-teman stambuk 2006 , teman-teman satu kosku (A Dragon A

Heart, Agusto, Alex, Boy, Beljoken, Jonatan, Dodi) yang selalu

menghibur dan memberi semangat saat pembuatan Skripsi ini.

11.Pak Jonia Girsang, S.Pd yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan dalam pembuatan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan

skripsi ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa karena keterbatasan penulis.

Untuk itu penulis terlebih dahulu meminta maaf yang sebesar-besarnya dan

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna

menyempurnakan tugas akkhir ini.

Semoga kasih dan anugrahnya senantiasa selalu beserta kita semua,

akhirnya penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca.

Medan, Juli 2012

(8)

DAFTAR ISI

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kerangka Teoritis ... 8

1. Hakikat Model Pembelajaran ... 8

2. Hakikat Model Pembelajaran Cooperative Learning ... 9

a. Pengertian Pembelajaran Cooperative Learning ... 9

b. Ciri-ciri Pembelajaran Cooperative Learning ... 14

(9)

d. Kelebihan Pmbelajaran Cooperative Learning ... 17

e. Elemen-elemen Pembelajaran Cooperative Learning ... 18

3. Hakikat Pmbelajaran Student Team Achievement Divicion (STAD) 20 a. Pengertian model pembelajaran tipe STAD ... 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Siklus ... 45

1. Perencanaan (Plan) Siklus I ... 45

2. Pelaksanaan (Action) Siklus I ... 45

3. Pengamatan (Obsevation) Siklus I ... 47

4. Refleksi (Reflection) Siklus I ... 49

B. Siklus II ... 52

(10)

2. Pelaksanaan (Action) Siklus II ... 52

3. Pengamatan (Obsevation) Siklus II ... 54

4. Refleksi (Reflection) Siklus II ... 56

C. Temuan Penelitian ... 58

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60

BAB V KESIMPULAN,IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan ... 64

B. Implikasi ... 65

C. Saran ... 66

(11)

DAFTAR GAMBAR

(12)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ... 54

Grafik 4.2 Perbandingan Ketuntasan Klasikal Siklus I dan II ... 56

Grafik 4.3 Perbandingan Observasi Aktivitas Dan Hasil Belajar

Siklus I dan II ... 61

Grafik 4.4 Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ... 62

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pelaksanaan Tindakan ... 40

Tabel 3.2 Format Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 42

Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 47

Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru SIklus I ... 47

Tabel 4.3 Perbandingan Ketuntasan Klasikal Siklus I ... 48

Table 4.4 Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 53

Table 4.5 Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan II... 53

Table 4.6 Data hasil Observasi Guru Siklus I dan II ... 54

Table 4.7 Perbandingan Ketuntasan Klasikal Siklus II ... 55

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 1

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 2

Lampiran 4 Soal Pretes Siklus I

Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Pretes Siklus I

Lampiran 6 Soal Postes Siklus I

Lampiran 7 Kunci Jawaban Soal Postes Siklus I

Lampiran 8 Hasil Pretes dan Postes Siklus I

Lampiran 9 Soal Pretes Siklus II

Lampiran 10 Kunci Jawaban Soal Pretes Siklus II

Lampiran 11 Soal Postes Siklus II

Lampiran 12 Kunci Jawaban Soal Postes Siklus II

Lampiran 13 Hasil Pretes dan Postes Siklus II

Lampiran 14 Rekapitulasi Nilai Diskusi Siswa

Lampiran 15 Penjelasan Skala Penilaian Aktivitas Belajar Siswa

Lampiran 16 Lembar Observasi Belajar Siswa Siklus I

Lampiran 17 Lembar Observasi Belajar Siswa Siklus II

Lampiran 18 IPKG I

Lampiran 19 IPKG I Siklus I

Lampiran 20 IPKG I Siklus II

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di negara

berkembang seperti Indonesia, sebab kemajuan dan masa depan bangsa terletak

sepenuhnya pada kemampuan anak didik dalam membaca dan mengikuti

kemajuan pengetahuan dan teknologi dengan segala kemudahan. Pada masa yang

akan datang, penguasaan dunia tidak lagi hanya tergantung kepada sumber daya

alam, tetapi sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang

tangguh, berpengetahuan luas, kreatif, terampil dan berkepribadian.

Sering terdengar kritikan dan sorotan tentang rendahnya mutu

pendidikan oleh masyarakat yang ditujukan oleh lembaga pendidikan, baik secara

langsung maupun melalui media. Kenyataan di sekolah masih sering ditemukan

sejumlah siswa yang memperoleh hasil belajar rendah. Rendahnya hasil belajar

khususnya di sekolah menjadi masalah yang harus mendapat banyak perhatian

dan pemecahan. Tinggi rendahnya hasil belajar siswa tersebut dapat dipengaruhi

oleh beberapa hal antara lain faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal

mencakup minat siswa, bakat, dan intelegansi sedangkan faktor eksternal antara

lain metode belajar, fasilitas belajar, media, proses belajar di sekolah maupun di

luar sekolah.

Menurut Trianto (2007:1) Rendahnya hasil belajar peserta didik dapat

(16)

2

tradisional. Pembelajaran tradisional suasana kelas cenderung teacher-centered

(berpusat pada guru) sehingga siswa menjadi pasif.

Guru di dalam dunia pendidikan sangat berperan penting untuk

mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk

mencapai tujuan pembelajaran karena guru merupakan orang yang berhadapan

langsung dengan siswa. Di dalam interaksi pendidikan, peserta didik tidak selalu

harus diberi atau dilatih, mereka dapat mencari, menemukan, memecahkan

masalah dan melatih dirinya sendiri.

Nana Sudjana (2005) Kegiatan pembelajaran tidak lain ialah pelaksanaan

proses belajar mengajar, yakni suatu proses menterjemahkan dan

menstransformasikan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum kepada para siswa

melalui interaksi belajar mengajar.

Proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses komunikasi

antara guru dengan siswa. Proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila

siswa mencapai kompetensi yang diharapkan, karena hal itu merupakan cerminan

dari kemampuan siswa dalam menguasai suatu materi. Hal ini tidak terlepas dari

kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan metode dan media yang tepat

dan efektif.

Berdasarkan hasil observasi awal di SMK Swasta Era Utama 1 Pancurbatu

diperoleh data bahwa pembelajaran alat ukur di kelas X memiliki indikasi hasil

belajar yang rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai ulangan formatif siswa di

kelas X hanya sekitar 64% siswa yang dapat dikategorikan lulus, dengan standar

ketuntasan minimal 7,0. Dapat dikatakan bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan

(17)

3

Fenomena di atas diduga terjadi disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya

karena kurang kreatifnya guru sebagai pendidik dalam menvariasikan metode –

metode pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran sehingga

membuat proses pembelajaran yang terjadi hanyalah berupa penyampaian

informasi satu arah dari guru kepada siswa. Dengan kata lain guru sangat

bergantung pada metode yang lama (tradisonal) saja yaitu ceramah, tanya jawab

dan penugasan. Pembelajaran cenderung membosankan dan kurang menarik minat

siswa sehingga membuat suasana proses belajar mengajar menjadi vakum, pasif,

tidak ada interaksi dan pada akhirnya siswa hanya termenung, mengantuk dan

membuat keributan di dalam kelas.

Di sisi lain juga ada kecenderungan bahwa aktifitas belajar siswa dalam

pembelajaran alat ukur yang masih rendah seperti bertanya atau mengemukakan

pendapat. Siswa kurang dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk

melakukan aktivitas belajar dengan baik, sehingga siswa cenderung hanya

menerima pelajaran, kurang memiliki keberanian dalam menyampaikan pendapat,

tidak bertanya bila ada materi yang kurang jelas, kurang memiliki kemampuan

merumuskan gagasan sendiri dan siswa belum terbiasa bersaing dalam

menyampaikan pendapat kepada orang lain.

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ialah

dengan perbaikan proses belajar mengajar dan perbaikan dari metode mengajar

yakni dengan menggunakan metode yang tepat pada saat proses belajar mengajar

berlangsung. Guru dalam suatu situasi mengajar harus benar – benar

memperhatikan metode mengajar yang digunakan. Hal ini seringkali

(18)

4

tertentu. Kurikulum yang terbaik atau suatu silabus yang sempurna, tidak akan ada

manfaatnya bila tidak dihidupi oleh metode mengajar yang tepat dan guru yang

berkualitas.

Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan oleh peneliti, peneliti

juga mendapatkan bahwa hasil belajar alat ukur masih rendah. Ketika peneliti

mengadakan wawancara dari guru mata diklat diketahui bahwa guru lebih sering

menggunakan metode ceramah dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas

walaupun sebenarnya banyak metode-metode mengajar yang lain yang dapat

membuat siswa lebih aktif belajar.

Salah satu usaha yang dilakukan untuk mengaktifkan belajar siswa

adalah dengan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD (Student Team Achiviement Division) yang menekankan pada

keaktifan siswa yang berbentuk kelompok. Dalam kelompok kooperatif

dibutuhkan keterampilan sosial sebagai kerja sama gotong royong seperti

kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi dan kemampuan mempercayai orang

lain. Oleh karena itu keaktifan siswa sangat diperlukan dalam pembelajaran

kooperatif. Seperti yang dikemukakan oleh Ibrahim dkk (2003) dalam Riyanto

(2008), Struktur tujuan kooperatif terjadi jika siswa dapat mencapai tujuan mereka

(19)

5

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas maka penulis mengidentifikasi

beberapa masalah sebagai berikut :

1. Apakah metode pembelajaran yang digunakan dapat meningkatkan

hasil belajar pada standar kompetensi Penggunaan Dan

Pemeliharaan Alat Ukur ?

2. Apakah lingkungan keluarga dapat mempengaruhi hasil belajar

siswa pada standar kompetensi Penggunaan Dan Pemeliharaan

Alat Ukur ?

3. Apakah minat siswa dapat mempengaruhi hasil belajar pada

standar kompetensi Penggunaan Dan Pemeliharaan Alat Ukur ?

4. Apakah fasilitas belajar dapat mempengaruhi hasil belajar pada

standar kompetensi Penggunaan Dan Pemeliharaan Alat Ukur ?

5. Apakah proses belajar yang didominasi oleh guru dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa pada penggunaan dan

pemeliharaan alat ukur ?

C. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada :

1. Penelitian ini dibatasi pada penilaian hasil belajar Penggunaan Dan

Pemeliharaan Alat Ukur di kelas X.

2. Penelitian ini dibatasi pada penerapan metode pembelajaran model

Student Teams Achievement Divicion (STAD) pada standar

(20)

6

3. Aktifitas siswa selama proses pembelajaran dengan menerapkan

metode pembelajaran Student Teams Achievement Divicion (STAD)

4. Aktivitas siswa dibatasi pada Visual activities, Drawing activities,

Motor activities, Mental activities

5. Hasil belajar pada penggunaan dan pemeliharaan alat ukur mekanik

dan penggunaan dan pemeliharaan alat ukur pneumatic.

D. Rumusan Masalah

Sesuai permasalahan yang dikemukakan dalam pendahuluan, dirumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana aktifitas siswa selama menggunakan metode Student

Teams Achievement Divicion (STAD) pada standar kompetensi

Penggunaan Dan Pemeliharaan Alat Ukur.

2. Apakah penggunaan metode pembelajaran model Student Teams

Achievement Divicion (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar

pada standar kompetensi Penggunaan Dan Pemeliharaan Alat

Ukur?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui aktifitas siswa selama menggunakan metode

Student Teams Achievement Divicion (STAD) pada standar

(21)

7

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan metode

Student Teams Achievement Divicion (STAD) pada standar

kompetensi Penggunaan Dan Pemeliharaan Alat Ukur.

F. Manfaat Penelitian

1. Sebagai metode pembelajaran baru yang diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi siswa dapat meningkatkan hasil

belajarnya dalam suasana belajar yang menyenangkan dan

memotivasi serta merangsang aktivitas belajarnya.

2. Sebagai bahan masukan bagi calon guru tentang pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan metode Student Teams

Achievement Divicion (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar

dan minat belajar siswa.

3. Sebagai bahan bandingan yang relevan bagi peneliti yang

(22)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pelaksanaan Tindakan ... 40

Tabel 3.2 Format Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 42

Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 47

Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru SIklus I ... 47

Tabel 4.3 Perbandingan Ketuntasan Klasikal Siklus I ... 48

Table 4.4 Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 53

Table 4.5 Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan II... 53

Table 4.6 Data hasil Observasi Guru Siklus I dan II ... 54

Table 4.7 Perbandingan Ketuntasan Klasikal Siklus II ... 55

(23)

DAFTAR GAMBAR

(24)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ... 54

Grafik 4.2 Perbandingan Ketuntasan Klasikal Siklus I dan II ... 56

Grafik 4.3 Perbandingan Observasi Aktivitas Dan Hasil Belajar

Siklus I dan II ... 61

Grafik 4.4 Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ... 62

(25)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 1

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 2

Lampiran 4 Soal Pretes Siklus I

Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Pretes Siklus I

Lampiran 6 Soal Postes Siklus I

Lampiran 7 Kunci Jawaban Soal Postes Siklus I

Lampiran 8 Hasil Pretes dan Postes Siklus I

Lampiran 9 Soal Pretes Siklus II

Lampiran 10 Kunci Jawaban Soal Pretes Siklus II

Lampiran 11 Soal Postes Siklus II

Lampiran 12 Kunci Jawaban Soal Postes Siklus II

Lampiran 13 Hasil Pretes dan Postes Siklus II

Lampiran 14 Rekapitulasi Nilai Diskusi Siswa

Lampiran 15 Penjelasan Skala Penilaian Aktivitas Belajar Siswa

Lampiran 16 Lembar Observasi Belajar Siswa Siklus I

Lampiran 17 Lembar Observasi Belajar Siswa Siklus II

Lampiran 18 IPKG I

Lampiran 19 IPKG I Siklus I

Lampiran 20 IPKG I Siklus II

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim., 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Aqib, Zainal. (2009). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, SMP, SMA, SMK. Bandung. Yrama Widya.

Arnawati, 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student

Teams Achievement Divicion) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata pelajaran surat menyurat kelas XI AP di SMK Negeri 1 Stabat Tahun Ajaran 2010/2011. Jurusan Pendidikan Ekonomi FE

UNIMED

A.M. Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Rajawali Press.

Arikunto , Suharsimi. 2008 . Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Aqib, Zainal. 2009 . Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, SMP, SMA, SMK. Bandung : Yrama Widya.

Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega. 1990. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : FPTK IKIP-Bandung.

Depdiknas. 2008. KTSP Standar Kompetensi Mata Pelajaran otomotif. Jakarta: Depdiknas

Dimyati. Proses Belajar Mengajar.

http://indramunawar.blogspot.com/2010/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html (06 Mei 2010)

Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Ibrahim, M, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya University Press.

Jihat, Asep. dan Haris, Abdul. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Press

(27)

Johnson& Johnson,R. 1939. Cooperative and Competion: Theoru and Research. Edina,MN: Interaction Book Company.

Karmawati. Pembelajaran Kooperatif STAD.

http://inderamunawar.blogspot.com/2010/06/hasil-belajar-pengertian-dan-defenisi.html. (06 mei 2010)

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajagrafindo Parsada.

Nurhidayat, Abdullah M. 2007. Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur. Bandung: Arfino Raya

Nana Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Yang

Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Proyoananto, Lulus. Penelitian Tindakan Kelas. www.google.com/PTK. ( 30 Januari 2012).

Riyanto. 2008. Paradigma Baru Pembelajaran. Bandung: Gramedia.

Rustaman et al. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:UPI

Sanjaya, Wina. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Kencana

Sunyono, Penelitian Tindakan Kelas. http://sunyono./2010/09/modul-penelitian-tindakan-kelas.html (09 November 2010)

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

Sugandi, A.I. 2002. Pembelajaran Pemecahan Masalah Matematika melalui

Model Belajar Kooperatif. Tesis UPI

Sulianto, Joko. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Siswa. http://id.shvoong.com/social-sciences/1961162-hasil-belajar. (06 Agustus 2011)

Soliani. 2006. Model Pembelajaran. http://digilib.upi.edu/pasca/available/etd-0711106-120357/. (14 Agustus 2011)

(28)

Tu’u. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Siswa.

http://id.shvoong.com/social-sciences/1961162-hasil-belajar. (06 Mei

2010).

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep,

Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Gambar

Gambar 3.1  Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas ...................................
Grafik 4.1 Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II .....
Tabel 3.1   Pelaksanaan Tindakan ................................................................
Tabel 3.1   Pelaksanaan Tindakan ................................................................
+3

Referensi

Dokumen terkait

ke lapangan (Gudang Produsen/Distributor) terhadap ketersedian barang yang ditawarkan dengan Jadwal Pelaksanaan yang akan ditentukan kemudian, jiika saudara tidak

[r]

Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Tidak Langsung serta Pendekatan Gabungan Langsung dan Tidak Langsung dalam Rangka Meningkatkan Kemampuan berpikir Matematika

Fokus penelitian ini mengajukan rumusan bagaimanakah pengembangan pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler serta kendala dan upaya yang dilakukan sekolah

Bagi para pengusaha kecil dan menengah yang memiliki keterbatasan dalam modal usaha untuk promosi dan menjual produk dapat memanfaatkan teknologi e-Commece ini, karena tidak

Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 285,46 ton dan 11,42 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis.. Kata Kunci :

Data atau Variabel yang digunakan adalah perkiraan ( Estimasi ) pendapatan dari asset asset yang sudah ada pada Warnet MyNet untuk tahun 2008 ke depan yang beralamat di jalan Akses

Untuk menghitung daya dukung ultimate dan penurunan pondasi tiang pancang dari data Sondir dan SPT digunakan secara analitis dan menggunakan program Metode