• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACING PADA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT DI KELAS IV SD NEGERI 101877 TANJUNG MORAWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACING PADA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT DI KELAS IV SD NEGERI 101877 TANJUNG MORAWA."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING PADA MATA PELAJARAN IPS

POKOK BAHASAN MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT DI KELAS IV SD NEGERI 101877 TANJUNG MORAWA T.A 2012/2013

Skripsi diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Prasekolah Dan Sekolah Dasar

OLEH:

PUTRI MANDASARI NIM: 109311080

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas hidayah

dan kharunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

merupakan salah satu syarat bagi penulis untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan PGSD SI pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada Alm.

Ayahanda serta ibunda dan segenap keluarga tercinta yang dengan penuh kasih

sayang, perhatian, dan kesabaran telah menuntun penulis untuk bersabar dan

tawakal menghadapai tantangan dalam penulisan skripsi ini.

Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang

dihadapi penulis namun semua itu dapat diatasi karena bantuan yang tulus dari

berbagai pihak terutama Dosen pembimbing yang penuh perhatian dan kesabaran

atas kekurangan penulis mengenai masalah penelitian.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

tak terhingga kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis melaksanakan

studi di Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Ibrahim Gultom, M.pd selaku Dekan Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Pembantu Dekan I, Bapak Pembantu Dekan II, dan Bapak Pembantu

(6)

4. Bapak Drs. Khairul Anwar,M.pd selaku Ketua Jurusan PGSD dan Bapak Drs

Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekretaris Jurusan PGSD serta Bapak Akden

Simanihuruk selaku Ketua Prodi PGSD.

5. Ibu Dra. Herawaty Bukit, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

penuh kesabaran dan perhatian memberikan bimbingan, pengarahan, petunjuk

demi terselesaikannya skripsi ini.

6. Ibu Dra Masta Ginting, M.Pd sebagai Dosen Penyelaras I dan Ibu Risma S,

M.Pd sebagai Dosen Penyelaras II serta Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku

Dosen Penyelaras III yang telah banyak memberikan saran dan masukan

kepada peneliti dalam penulisan skripsi ini.

7. Ibu Sahniar, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 101877 Tanjung Morawa

yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian serta Bapak dan Ibu Guru

SD Negeri 101877 Tanjung Morawa yang telah banyak memberikan bantuan

dan kerjasama penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut.

8. Alm. Ayahanda dan Ibunda yang telah dengan sabar mendengarkan keluh

kesah penulis, memberikan penguatan, dan tak henti-hentinya berdoa untuk

keberhasilan penulis serta abang yang telah ikut membantu menyemangati

penulis untuk terus semangat berjuang demi meraih cita-cita dan adik yang

juga ikut memberikan motivasi dan doa bagi penulis.

9. Teman-teman C Ekstensi angkatan 2009 yang telah berbagi suka maupun

duka bersama penulis selama mengikuti perkuliahan.

10.Dan terkhususnya kepada sahabat – sahabat tercinta Triastuti nasution, Kiki

amelia, Seri wahyuni siregar, Leni karmila rambe, Lidya arwi, Sri ayu andira

(7)

ABSTRAK

PUTRI MANDASARI, 109311080, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Guided Teacing Pada Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Masalah Sosial Di Lingkungan Setempat Di Kelas IV SD Negeri 101877 Tanjung Morawa, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2013.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 101877 Tanjung Morawa, jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran guided teacing sebagai sasaran utama bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran guided teacing, untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 101877 Tanjung Morawa dan untuk mengetahui perbedaan belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran guided teacing pada pembelajaran IPS pokok bahasan perjuangan melawan penjajah di SD Negeri 101877 Tanjung Morawa.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pembelajaran model Guided Teaching dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada materi pokok masalah sosial di lingkungan setempat di kelas IV SD Negeri 101877 Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2012/2013, dimana kegiatan dilakukan saat pembelajaran IPS berlangsung.

Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini penulis melakukan tes dan observasi. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif dengan menguraikan persentase yang digunakan.

Setelah pelaksanaan pre test awal diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu 5 orang siswa (14,29%) yang mencapai tingkat ketuntasan hasil belajar dengan nilai rata-rata 41,71. Setelah pelaksanaan siklus I dengan menggunakan model pembelajaran guided teacing diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu 13 orang siswa ( 37,14%) yang mencapai tingkat ketuntasan hasil belajar dengan nilai rata-rata 58,86. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran guided teacing diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar sebanyak 30 orang siswa (85.71%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 81,43. Dengan demikian maka dapat dikatakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran guided teacing dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 101877 Tanjung Morawa pada pelajaran IPS pada pokok bahasan masalah sosial di lingkungan setempat.

(8)
(9)

i

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ... 32

Tabel 4.1 Perolehan Nilai Siswa Pada Tes Awal ... 34

Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Awal Siswa ... 37

Tabel 4.3 Hasil Observasi Siswa Siklus I ... 45

Tabel 4.4 Hasil Observasi Kemampuan Guru Siklus I ... 46

Tabel 4.5 Nilai Siswa Pada Postes Siklus I ... 47

Tabel 4.6 Deskripsi Hasil Tes Siklus I ... 49

Tabel 4.7 Hasil Observasi Siswa Siklus II ... 55

Tabel 4.8 Hasil Observasi Kemampuan Guru Siklus II ... 56

Tabel 4.9 Hasil Belajar Pada Tes Siklus II ... 57

Tabel 4.10 Deskripsi Hsil Tes Siklus II ... 59

Tabel 4.11 Rata-rata Nilai Tes Awal Hingga Pada Siklus II ... 65

(10)

ii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto) ... 24

Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar Pada Tes Awal ... 38

Gambar 4.2 Diagram Hasil Belajar Pada Postes Siklus I ... 49

Gambar 4.3 Diagram Hasil Belajar Pada Postes Siklus II ... 60

(11)
(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Soal-soal Pretes Siklus I Dan II ... 73

Lampiran 2 Kunci Jawaban Soal-soal Pretes Siklus I Dan II ... 75

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 76

Lampiran 4 Soal Siklus I ... 81

Lampiran 5 Kunci Jawaban Siklus I ... 83

Lampiran 6 Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 84

Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus I ... 86

Lampiran 8 Rancana Pelaksanaan Pembalajaran Siswa Siklus II ... 88

Lampiran 9 Soal Siklus II ... 93

Lampiran 10 Kunci Jawaban Soal Siklus II ... 95

Lampiran 11 Lembar Observasi Siswa Siklus II... 96

Lampiran 12 Lembar Observasi Guru Siklus II ... 98

Lampiran 13 Nilai Tes Awal ... 100

Lampiran 14 Nilai Siklus I ... 102

Lampiran 15 Nilai Siklus II ... 103

Lampiran 16 Rekapitulasi Nilai Tes Awal Siklus I Dan Siklus II ... 104

Lampiran 17 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I ... 105

Lampiran 18 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus II ... 107

(13)
(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu aspek masalah pembelajaran dalam

pendekatannya yang sangat mendasari bagi pembangunan bangsa suatu negara.

Dalam penyelenggaraan pendidikan disekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik

dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar –

mengajar atau suatu proses pembelajaran. Dalam konteks pembelajaran ini, guru

dengan sadar merencanakan pembelajarannya secara sistematis dan berpedoman pada

seperangkat aturan dan rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk

kurikulum.

Pembelajaran IPS akan dimulai dengan pengenalan diri (self), kemudian

keluarga, tetangga, lingkungan RT, RW, Kelurahan/desa, kecamatan,

kota/kabupaten, provinsi, negara-negara tetangga, kemudian dunia. siswa bukanlah

sehelai kertas putih yang dapat dimanipilasi sebagai tenaga buruh yang

murah,melainkan, siswa adalah entitas yang unik, yang memiliki berbagai potensi

yang masih letent dan memerlukan proses serta sentuhan-sentuhan tertentu dalam

perkembangannya. Siswa yang memulai dari egosentrisme dirinya kemudian belajar,

akan menjafi berkembang dengan kesadaran akan ruang dan waktu yang semangkin

(15)

dalam dunianya. Maka dari itu, pendidikan IPS adalah salah satu upaya yang akan

membawa kesadaran terhadap ruang, waktu, dan lingkungan sekitar bagi siswa.

Dalam melaksanakan proses belajar – mengajar khususnya pelajaran IPS

(Ilmu Pengetahuan Sosial ) banyak guru yang masih berfokus kepada metode

ceramah, pembelajaran didominasi dengan belajar menghafal fakta – fakta atau

prosedur – prosedur, dimana siswa hanya duduk, mencatat, mendengarkan dan sedikit

peluang bagi siswa bertanya. Dengan demikian suasana pembelajaran tidak kondusif

sehingga siswa menjadi pasif. Akibatnya benyak siswa yang tidak lulus dan tidak

memiliki kreatifitas dalam menghadapi masalah sehari – hari yang menarik

Dari hasil observasi dan diskusi dengan guru kelas yang peneliti lakukan

disaat PPL, di kelas IV SD Negeri 101878 Tanjung Morawa, menunjukan bahwa

hasil siswa kelas IV SD Negeri 101877 Tanjung Morawa yang berjumlah 40 siswa

pada mata pelajaran IPS pokok bahasan masalah sosial 35% siswa yang tuntas dan

65% siswa yang tidak tuntas dalam belajar. Hal ini disebabkan oleh banyaknya

konsep dasar yang bersifat teoritis yang harus dihafal dan sangat membosankan bagi

siswa, jika guru menerapkan model yang kurang tepat maka hasil yang dicapai

kurang memuaskan, dan sebaliknya juka guru menerapkan model yang tepat maka

hasil yang dicapai memuaskan. Kurangnya aktivitas siswa kecuali hanya

mendengarkan guru berbicara menyampaikan materi palajaran.

Hasil belajar siswa pada pelajaran IPS rendah yang bersifat intrinsik yaitu

kemauan belajar lebih kuat dan tidak bergantung pada faktor luar dirinya. Sedangkan

(16)

dirinya, namun dalam kenyataanya motivasi ekstrinsik yang sering terjadi. Oleh

karena itu upaya menimbulkan dan meningkatkan motivasi belajar khususnya oleh

guru, merupakan suatu hal yang perlu dan wajar. Kerjasama (kooperatif) antar siswa

sangat rendah. Motivasi belajar siswa tidak selalu timbul dalam diri siswa sebagian

siswa mempunyai motivasi yang tinggi, tetapi sebagian rendah atau bahkan tidak ada

sama sekali. Bagi siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar, besar kemungkinan

siswa tidak akan mencapai tujunnya. Banyaknya konsep IPS dalam proses belajar

mengajar dan kerjasama.

Dari masalah – masalah yang dikemukakan diatas perlu dicari setrategi baru

dalam pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Pelajaran yang

mengutamakan penguasaan kompetensi harus berpusat pada siswa ( Focus On

Learners ) memberikan pembelajaran dan pengalaman belajar yang relevan dan

model Guided Teaching dalm kehidupan nyata, ( provide relevent and contextualized

subject matter ) dan mengembangkan mental yang kaya dan kuat pada siswa.

Dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPS , tidak terlepas dari faktor yang

mempengaruhinya. Dalam hal ini diperlukan guru kreatif yang dapat membuat

pelajaran lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Suasana kelas perlu

direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan model

pembelajaran yang tepat agar siswa memperoleh kesempatan untuk berinteraksi

dengan guru atau dengan siswa yang lain sehingga dapat diperoleh hasil yang

(17)

menuntut adanya partisipasi aktif dan seluruh siswa. Jadi, kegiatan belajar berpusat

pada siswa, guru sebagai fasilitator di dalamnya agar suasana kelas lebih hidup.

Untuk dapat memacu siswa dalam meningkatkan hasil belajar, penelitian

dianggap cocok diterapkan disekolah tersebut, karena sesuai dengan budaya bangsa

Indonesia yang menjunjung tinggi nilai gotong-royong dsn bekerja sama dengan

sesama. Selain itu suasana positif yang timbul dari pembelajaran model Guided

Teaching bisa memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencintai pelajaran,

mencintai sekolah dan guru. Dalam kegiatan-kegiatan yang menyenangkan ini, siswa

terdorong untuk belajar berfikir. Oleh sebab itu penelitian berkeinginan untuk

memperbaiki pelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan model Guided

Teaching disekolah tersebut.

Atas dasar pemikiran diatas, maka penelitian tertarik untuk melakukan

penelitian tindakan kelas dengan judul : “ Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Melalui Model Pembelajaran Guided Teaching Pada Mata Pelajaran IPS Materi

Pokok Masalah Sosial di Lingkungan Setempat di kelas IV SD Negeri 101877

Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2012/2013 “

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, adapun identifikasi

yang akan dibahas pada penelitian ini antara lain :

1. Rendahnya hasil belajar siswa karena kurangnya kemampuan siswa memahami dan menyimpulkan meteri

(18)

3. Rendahnya aktivitas siswa akibat dari kebiasaan siswa yang selalu mendengarkan guru menerangkan materi

4. Model pembelajaran yang diterapkan guru kurang tepat karena guru kurang paham menerapkan pendekatan model Guided Teaching

5. Kurangnya motivasi belajar yang diberikan guru kepada siswa

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi diatas maka penelitian ini dibatasi pada

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Model Pembelajaran Guided Teaching

pada Mata Pelajaran IPS materi pokok masalah sosial di lingkungan setempat di kelas

IV SD Negeri 101877 Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2012/2013

1.4 Rumusan Masalah

Dengan melihat kondisi permasalahan yang ada berdasarkan pembatasan

masalah di atas, maka perumusan masalah yang dapat diambil penulis adalah “apakah

pembelajaran model Guided Teaching dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada

materi pokok masalah sosial di lingkungan setempat di kelas IV SD Negeri 101877

Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2012/2013.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran guided teacing

pada mata pelajaran IPS materi pokok masalah sosial di lingkungan setempat dikelas

(19)

1.6 Manfaat Penelitian

Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat berguna dan memberikan

manfaat bagi:

1. Bagi siswa

Mendorong siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam permasalahan

sosial dengan menggunakan model pembelajaran Guided Teaching pada mata

pelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 101877 Tanjung Morawa Tahun Ajaran

2012/2013.

2. Bagi guru

Penelitian ini dapat menjadi alternatif guru untuk meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPS model Guided Teaching pada pelajaran IPS pokok

bahasan masalah – masalah sosial di lingkungan setempat kelas IV SD Negeri

101877 Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2012/2013.

3. Bagi sekolah

Sebagai bahan masukan bagi pengambil kebijakan dalam membimbing dan

mengarahkan guru-guru untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan

melalui penggunaan Model Guided Teaching.

4. Bagi Peneliti

Sebagai bahan masukan dan referensi yang ingin mengembangkan penelitiannya

(20)
(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka diperoleh

kesimpulan bahwa penggunaan model guided teacing dapat meningkatkan hasil

belajar IPS siswa kelas IV SDN 101877 Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2012/2013.

Hal ini terbukti dari:

1. Rata-rata nilai pada pretes awal sebesar 41,71, rata-rata nilai belajar pada

siklus I sebesar 58,86, dan rata-rata nilai belajar pada siklus II meningkat

menjadi 81,43 pada siklus II.

2. Sebelum melaksanakan tindakan, hasil belajar siswa rendah dan belum

berhasil. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I diperoleh tingkat ketuntasan

belajar 37,14% yang berarti secara keseluruhan belum mencapai standar

minimal ketuntasan belajar. Hasil tes pada siklus II diperoleh tingkat

ketuntasan belajar siswa sebesar 85,71% atau dengan kata lain setelah

dilakukan siklus II siswa secara keseluruhan sudah mencapai standar

ketuntasan belajar.

3. Dengan model pembelajaraan guided teacing, siswa dapat berperan aktif

dalam proses dan hasil peragaan diskusi sehingga proses belajar mengajar

(22)

saling bekerja sama dalam kelompok dan dari diskusi kelompok inilah siswa

mendapat pengalaman langsung dalam belajara IPS.

4. Dengan model pembelajaran guided teacing dapat meningkatakan hasil

belajar IPS siswa. Dari kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan dapat

disimpulkan bahwa hasil penelitian memiliki keunggulan dan kelemahan,

sehingga hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan belum sempurna dan

belum optimal sesuai dengan yang diharapkan.

Keunggulan Dari Penelitian Ini Adalah Sebagai Berikut: 1. Mendorong siswa untuk berpikir kritis.

2. Memberikan kesempatan dan membiarkan setiap orang untuk mengambil

bagian.

3. Mendorong siswa untuk mengekspresikan pendapatnya secara bebas.

4. Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sebab pembelajaran diawali

dengan pertanyaan.

5. Dapat meningkatkan kerja sama siswa karena dalam belajar dibentuk

kelompok – kelompok kecil.

Kelemahan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kadang akan terjadi kelarutan dalam pertanyaan sehingga materi yang akan

(23)

2. Lebih mengutamakan perbandingan dari materi pada penyampaian pesan

materi yang aksn disampaikan.

1.2Saran

Adapun saran yang diutarakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai guru harus mampu mengamati permaslahan belajar siswa dan juga

berusaha belajar melakukan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

2. Guru diharapkan bisa menggunakan metode atau teknik dan model

pembelajaran yang variatif sehingga siswa tidak mudah bosan dan bisa lebih

aktif dan termotivasi dalam belajar.

3. Guru diharapkan juga suka membuat media atau alat peraga dalam mengajar

sehingga siswa dapat lebih paham secara kongkret dan jelas dalam belajar

IPS.

4. Model pembelajaran guided teacing juga dapat dijadikan alternatif yang bisa

dilakukan untuk memperbaiki proses belajar sehingga tercapai hasil belajar

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman,Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Asy’ari, dkk.2006. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Erlangga

Dewi, Rosmala. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Program Pascasarjana UNIMED.

Istarani. 2011. Model Pembelajaran Inovatif. Medan.

Mustaqim, B. dan Astuty, A. 2008. Ayo Belajar IPS Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakatra: BSE

Pribadi. 2009. Model Desain Sistem pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.

Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Belajar.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Suprijono. 2009. Cooperative Learning. Surabaya. Pustaka Belajar.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta. Kencana Prenada Media Group

(25)

Gambar

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto) .......................

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang antara lain : karakteristik individu, yaitu perasaan positif atau negatif yang dirasakan oleh setiap individu;

Pemasaran online sering disebut , atau merupakan segala usaha yang dilakukan untuk melakukan pemasaran suatu produk atau jasa melalui atau menggunakan media Internet atau jaringan www

Dalam Analisis Sistem Plambing pada Hartono Lifestyle Mall Solobaru ini metode yang digunakan adalah deskriptif evaluatif, yaitu Metode penelitian yang dalam menelaah

Lampiran 1. Angket Analisis Kebutuhan Guru dan Siswa ... Pedoman Dan Hasil Wawancara Guru dan Siswa ... Lembar Validasi Kelayakan Modul Oleh Ahli Modul dan Praktisi... Hasil

CuO/WO 3 and Pt/WO 3 nanocatalysts with a nanorod morphology were used for photodegradation of organic compounds using visible light irradiation.. Both nanocatalysts

The findings of the research show that: (1) a blog-based writing medium is more effective than a diary to teach writing on recount text (2) The students with high

Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai teknologi dan alat mesin (alsin) pertanian tetapi banyak petani yang tidak mengetahui tentang keberadaan alsin, produk,

tindakan yang akan dilakukan guru, hasil belajar siswa dalam mata pelajaran. matematika