ABSTRAK
Eva Yuliana, NIM : 709341037. Pengaruh Model Pembelajaran Think-Aloud Pair Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Sis wapada mata pelajaran Kearsipan di SMK BM Muhammadiyah 04 Medan Tahun Pe mbelajaran 2013/2014. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi Unversitas Negeri Medan Tahun 2013.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah ada Pengaruh Model Pembelajaran Think-Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kearsipan Di SMK BM Muhammadiyah 04 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Think-Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kearsipan Di SMK Muhammadiyah 04 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen yaitu dengan memberikan perlakuan yang berbeda pada kedua kelompok penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI AP SMK BM Muhammadiyah 04 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 57 siswa terdiri dari 2 kelas yaitu kelas XI AP1 sebagai kelas Eksperimen yang berjumlah 30 orang dan XI AP2 sebagai kelas Kontrol yang berjumlah 27 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Instrumen atau teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk multiple choice sebanyak 10 item.
Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji normalitas untuk mengetahui apakah sampel itu berdistribusi normal atau tidak. Uji homogenitas untuk mencari sampel varians yang sama atau homogen. Uji hipotesis yaitu jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 74,67dengan standar deviasi 10,08. Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah sebesar 67,78 dengan standar deviasi 12,20. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan statistik uji- t dengan dk=n1+n2-2 pada taraf signifikan 95%. Dari perhitungan hipotesis diperoleh thitung sebesar 2,344 dan ttabel sebesar 1,672. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa thitung>ttabel (2,344 > 1,672) dengan kata lain hipotesis diterima.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Think-Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kearsipan Di SMK Muhammadiyah 04 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.
ABSTRACT
Eva Yuliana, NIM: 709 341 037. Influence Learning Model Think-Aloud Pair Proble m Solving Against Student Results on Archival subjects in BM SMK Muhammadiyah 04 Medan Year Study 2013/2014. Thesis, Department of Economics Educational Administration Educational Studies Program, Faculty of Economics of University of Medan District in 2013.
The problem in this study is "Whether there is influence-Learning Model Think Aloud Pair Problem Solving (Tapps) on Student Learning Outcomes In Subjects BM SMK Muhammadiyah Filing In Medan 04 Year Study 2013/2014?". The purpose of this study was to determine the effect of learning model Think-Aloud Pair Problem Solving (Tapps) on learning outcomes of students in the subjects of archives at SMK Muhammadiyah 04 Medan Year Study 2013/2014.
The method used is an experimental method is to give different treatment in both study groups. The population in this study were all class XI AP SMK Muhammadiyah BM 04 Medan Year Study 2013/2014. The sample used in this study is 57 students consisting of 2 classes of XI AP1 class as a class experiment were 30 and XI AP2 as a control class that numbered 27 people. The sampling technique used is total sampling. Instruments or techniques of data collection in this study is the achievement test in the form of multiple choice as many as 10 items.
The data analysis technique used to determine the normality test whether the sample was normally distributed or not. Test for homogeneity of variance for the same sample or homogeneous. Hypothesis testing is the answer while the formulation of research problems.
Results of data analysis showed that the average value of the experimental class 74.67 with a standard deviation of 10.08. While the average value of the control class is at 67.78 with a standard deviation of 12.20. Hypothesis testing is done by using a t-test statistic with dk= n1 + n2 - 2 at the 95% significance level. Hypotheses derived from the calculation tcount ttable 2,344 and 1,672. Hypothesis testing results show that t> t table (2.344> 1.672) in other words, the hypothesis is accepted.
From these results it can be concluded that there is a learning model effect Think-Aloud Pair Problem Solving (Tapps) on learning outcomes of students in the subjects of archives at SMK Muhammadiyah 04 Medan Year Study 2013/2014.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT, Pencipta dan Pengendali alam
semesta, atas segala nikmat dan hidayah yang tiada terkira sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik yang berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Think Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kearsipan SMK BM Muhammadiyah 04 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014”. Shalawat dan salam tercurah kepada Baginda Rasullah SAW, keluarga dan para sahabat serta seluruh generasi setelahnya.
Adapun penulisan skripsi dimaksud untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana S1 pada Program Studi Administrasi Perkantoran
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan skripsi ini, saya banyak menerima bantuan moril maupun materil yang tidak ternilai harganya, untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si Selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si. Selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
iv
Pembimbing Skripsi saya yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada peneliti sejak awal penelitian sampai dengan
selesainya skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen beserta seluruh staf Pegawai Pendidikan Ekonomi
Khususnya Administrasi Perkantoran, atas bimbingannya kepada peneliti selama masa perkuliahan dan penulisan skripsi ini.
6. Bapak Rahmat Kartolo, S. Pd, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK BM
Muhammadiyah 04 Medan yang telah mengijinkan poeneliti untuk melakukan penelitian di SMK BM Muhammadiyah 04 Medan dan atas
bantuannya dalam melaksanakan penelitian hingga skripsi ini selesai 7. Ibu Novianti, S.Pd selaku guru bidang studi Kearsipan SMK BM
Muhammadiyah 04 Medan, yang telah banyak membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian hingga selesai skripsi ini.
8. Yang teristimewa untuk Ayahanda Tercinta M. Arif dan Ibunda Tercinta
Warintan yang memiliki doa yang luar biasa yang tidak ada lelahnya mendukung penulis baik dari segi moril maupun materil.
9. Kakak-kakak dan adik-adikku tersayang yang selulu mendukung dan menghibur Novianti, S. Pd dan Adi Syahputra.
10.Khusus dan special untuk Raden Hendra Setiawan yang selalu menemani
dan memberikan semangat peneliti dalam penulisan skripsi ini.
11.Sahabat-sahabat terbaik, terhebat, terheboh selama berada dikampus hijau
v
terutama kelas Ekstensi lawakan seru, canda tawa selama perkuliahan takkan pernah terlupakan selamanya.
12.Teman-teman yang banyak membantu dalam penulisan skripsi ini (Sri Indah Lestari, Hasna Khalif Syarifah, Lily Suwarti, dan Tuti Widarti)
13.Sahabatku PPLT SMK Harapan Stabat yang tiada hentinya membuat lelucon konyol, dengan tingkah yang menggemaskan.
14.Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan \satu persatu yang telah
membantu peneliti, juga memberikan dukungan dan perhatiannya.
Atas segala bantuan dan jasa mereka peneliti tidak dapat
membalasnya selain doa semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmad dan RidhoNya buat kita semua.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi peneliti maupun pembaca dalam usaha peningkatan mutu pendidikan
dimasa yang akan datang.
Medan, September 2013 Penulis,
viii DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Batasan Masalah ... 4
1.4 Rumusan Masalah ... 5
1.5 Tujuan Penelitian ... 5
1.6 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 7
2.1 Kerangka Teoritis ... 7
2.1.1 Model Pembelajaran ... 7
2.1.2 ModelPembelajaranThink-Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) ... 8
ix
(TAPPS)... 8
2.1.2.2. Langkah- langkah Model Pembelajaran Think-Aloud Pair Problem Solving (TAPPS)... 10
2.1.2.3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Think-Aloud Pair Problem Solving (TAPPS)... 14
2.1.2 Metode Pembelajaran Konvensional... 15
2.1.3 Hasil Belajar Siswa ... 19
2.1.3.1PengertianBelajar... 19
2.1.3.2Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 20
2.1.3.3Pengertian Hasil Belajar ... 23
2.2 Penelitian yang Relevan ... 25
2.3 Kerangka Berfikir ... 26
2.4 Hipotesis ... 27
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 28
3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 28
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 28
3.2.1 Populasi Penelitian ... 28
3.2.2 Sampel Penelitian ... 29
3.3 Variabel dan Definisi Operasional... 29
x
3.3.2 Definisi Operasional ... 29
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 30
3.5 ProsedurPenelitian ... 31
3.5.1 Tahap Awal... 31
3.5.2 Tahap Pelaksanaan... 32
3.6 AlatdanTeknik Pengumpulan Data ... 33
3.6.1 Alat Pengumpulan Data ... 33
3.6.2 Teknik Pengumpulan Data ... 34
3.7 TeknikAnalisa Data ... 37
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
4.1 Hasil Penelitian ... 41
4.2 Analisa Data ... 43
4.2.1 Uji Normalitas ... 43
4.2.2 Uji Homogenitas ... 44
4.2.3 Uji Hipotesis ... 45
4.3 Pembahasan Hasil Peneltian ... 45
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 50
5.1 Kesimpulan ... 50
5.2 Saran ... 51
xi
DAFTAR TABEL Tabel 2.1.Perbedaan Model PembelajaranThink-Aloud
Pair Problem Solving dengan Metode Konvensional ... 19
Tabel 3.1.Populasi Penelitian ... 28
Tabel 3.2.Rancangan Penelitian ... 31
Tabel 4.1.Data Hasil Belajar Siswa ... 42
Tabel 4.2. Uji Normalitas Nilai Pretest ... 43
Tabel 4.3. Uji Normalitas Nilai Post Test ... 44
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP Kelas Eksperimen ... 54
Lampiran 2. RPP Kelas Kontrol ... 74
Lampiran 3. Soal Pre Test ... 91
Lampiran 4.Soal Post Test ... 94
Lampiran 5.Jawaban Soal PreTest ... 97
Lampiran 6. Jawaban Soal Post Test ... 98
Lampiran 7.Validitas Test ... 99
Lampiran 8. Tabel Uji Validitas Test ... 101
Lampiran 9.Reliabilitas Test ... 102
Lampiran 10.Tabel Uji Reliabilitas Test ... 104
Lampiran 11. Uji Daya Beda Test ... 105
Lampiran 12. Tabel Uji Daya Pembeda Test ... 106
Lampiran 13. Indeks Kesukaran Test ... 107
Lampiran 14. Tabel Indeks Kesukaran Test ... 108
Lampiran 15. Nilai Pretest dan Postest pada Kelas Eksperimen .... 109
Lampiran 16. Nilai Pretest dan Postest pada Kelas Kontrol ... 110
Lampiran 17.Perhitungan Rata-rata, Standart Deviasi dan Varians ... 111
Lampiran 18.Uji Normalitas Data ... 115
Lampiran 19. Uji Homogenitas ... 121
Lampiran 20.Uji Hipotesis ... 123
xiv
xii
DAFTAR GAMBAR
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang di jalankan dengan
sengaja, teratur, dan berencana dengan maksud untuk membenahi dan meningkatkan kemampuan berfikir seseorang serta pengembangan kualitas
sumber daya manusia.Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia serta
mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan pendidikan nasional. Salah satu cara untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan meningkatkan mutu
pendidikan yang sebagian besar merupakan tanggung jawab professional setiap
guru.
Demi pencapaian tujuan diatas, pemerintah telah menempuh usaha yang
baru dalam pendidikan yaitu pembaharuan kurikulum, pengembangan metode pembelajaran, penyediaan bahan-bahan pengajaran, pengembangan media
pembelajaran, pengadaan alat-alat labolatorium dan peningkatan kualitas guru.
Peningkatan mutu pendidikan pada jenjang sekolah harus lebih ditingkatkan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing
dalam era globlalisasi. Upaya pembaruan proses tersebut, terletak pada tanggung jawab guru, bagaimana pembelajarn yang disampaikan dapat dipahami oleh anak didik secara benar. Guru merupakan tokoh penting keberhasilan seorang siswa
dalam menerima pelajaran yang disampaikan terkait dengan bagaimana kualitas
2
prasarana disiapkan dengan baik, namun apabila guru belum berkualitas maka
proses belajar mengajar belum bisa dikatakan baik.
Setiap mata pelajaran, termasuk kearsipan, sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku siswa diharapkan mampu mengakumulasi pengetahuan dan mencapai kompetensi, yakni perpaduan pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang diterapkan dalam kehidupan sehari- hari. Agar tujuan tersebut dapat dicapai, maka guru sebagai tenaga pendidik, termasuk guru kearsipan perlu mengupayakan
agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan efesien yang akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk itu guru harus mampu mengelola kelas dengan baik dan memilih serta menerapkan metode pembelajaran yang tepat
dalam menyampaikan materi kearsipan. Dengan demikian proses pembelajaran
ditentukan bagaimana guru dapat menggunakan metode, model, dan strategi pembelajaran yang baik. Namun usaha yang dilakukan tidak akan tercapai jika
siswa hanya duduk, diam dan mendengarkan apa yang diterangkan guru begitu saja. Guru harus dapat memotivasi siswa sehingga siswa termotivasi untuk belajar
dan hasil belajar semakin maksimal.
Sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan guru dan siswa SMK Muhammadiyah 04 Medan, bahwa hasil belajar kearsipan siswa tidak sesuai
dengan yang diharapkan.Kriteria Ketuntasan Minimal pada mata pelajaran kearsipan yang harus dicapai siswa adalah 70.Sementara dalam kegiatan pembelajaran sehari- hari standart nilai mereka masih ada yang mencapai 60
3
Melihat kondisi diatas maka guru perlu memilih dan menggunkana model
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran kearsipan yang
diajarkan sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.Untuk itu peneliti menyarankan menggunakan model pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS).
Model pembelajaran TAPPS pertama kali diperkenalkan oleh Clarapade, yang kemudian digunakan oleh Bloom dan Broder untuk meneliti proses
pemecahan masalah pada siswa SMA. Pada pembelajaran TAPPS, siswa diberi
kesempatan untuk berfikir keras dalam memecahkan masalah dan melakukan kerja sama berpasangan dalam bentuk tim dimana siswa aktif dalam pembelajaran
dan menciptakan interaksi antara guru dan siswa.
Model pembelajaran TAPPS seluruh siswa dibagi beberapa tim, satu tim terdiri dari dua pihak. Pihak satu sebagai listener dan pihak lainnya sebagai
problem solver. Dalam menyelesaikan tugas, anggota saling bekerja sama untuk memahami bahan pemmbelajaran. Hal ini berarti s iswa dituntut untuk berfikir dan
turut langsung dalam pembelajaran sehingga siswa akan menjadi terampil dalam
menyelesaikan informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan meneliti kembali hasilnya.
4
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan
beberapa masalah dalam penelitian ini:
1. Guru cenderung menggunakan metode konvensional sehingga siswa menjadi jenuh dan bosan di dalam proses belajar mengajar.
2. Kegiatan belajar mengajar hanya terfokus pada guru sehingga siswa menjadi pasif.
3. Siswa bersifat pasif dan kurang termotivasi untuk belajar yang menyebabkan
hasil pelajaran kerasipan rendah.
1.3 Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang terdapat pada penelitian ini, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun batasan masalah pada
penelitian ini adalah :
1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS)sebagai model
pembelajaran utama dan metode pembelajaran konvensional sebagai pembanding.
5
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah : “Apakah ada pengaruh model pembelajaran Thinking
Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kearsipan di SMK Muhammadiyah 04 Medan Tahun Pembelajaran
2013/2014”.
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
Think-Aloud Pair Problem Solving (TAPPS)dan metode pembelajaran konvensional
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kearsipan Di SMK Muhammadiyah 04 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.
1.6 Manfaat Penelitian
Yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam memilih model yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar siswa
2. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademisi fakultas ekonomi UNIMED dan pihak lain dalam melakukan penelitian yang sama
3. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya guru bidang studi
6
4. Sebagai bahan referensi sumbangan pikiran peneliti untuk perkembangan
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV, maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut :
1. Setelah dilakukan penelitian siswa diberi pretest sebelum diajar dengan menggunakan model diperoleh rata-rata pretes kelas eksperimen sebesar
43,33 dan standar deviasi 11,55. Dan untuk kelas kontrol diperoleh nilai
rata-rata pretest sebesar 41,11 dan standar deviasi 13,13. Sedangkan setelah siswa diajar dengan menggunakan model pembelajaran
Think-Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) diperoleh nilai rata-rata post tes
sebesar 74,67 dengan standar deviasi 10,08 dan hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh rata-rata post tes
sebesar 67,78 dengan standar deviasi 12,20. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Think-Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) lebih tinggi
dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional.
2. Dari hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh nilai thitung =sebesar 2,344
dan ttabel sebesar 1,672 pada taraf signifikan 95% maka dapat disimpulkan thitung > ttabel (2,344>1,672) ini berarti ada pengaruh positif dan signifikan model pembelajaran Think-Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kearsipan di SMK BM
51
3. Hasil penelitian membuktikan bahwa model pembelajaran Think-Aloud
Pair Problem Solving (TAPPS) menjadikan kelas lebih hidup dan dinamis
karena keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, bukan lagi seperti kebanyakan pembelajaran yaitu guru yang mendominasi kegiatan pembelajaran.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisa data dan kesimpulan yang dikemukakan
sebelumnya, maka peneliti menyarankan sebagai berikut :
1. Penerapan model pembelajaran Think-Aloud Pair Problem Solving
(TAPPS) memberikan hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan model
pembelajaran konvensional, sehingga diharapkan bagi sekolah khususnya guru- guru agar dapat menerapkan model pembelajaran Think-Aloud Pair
Problem Solving (TAPPS) pada materi lain yang sesuai dengan pembelajaran tersebut.
2. Guru sebaiknya dapat menguasi beberapa model pembelajaran untuk
menunjang kinerja guru, agar proses pembelajaran tidak bersifat monoton dan guru tidak hanya menggunakan metode konvensional.
3. Bagi sekolah diharapkan dapat menjadi wadah untuk dapat terus meningkatkan mutu pendidikan dengan mewajibkan guru untuk dapat menguasai beberapa model pembelajaran agar guru tidak hanya
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta
Barkley, Elizabert E. 2012. Teknik-teknik Pembelajaran Kolaboratif, Bandung: Nusa Media
Djamarah, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Edisi Revisi. Jakarta: Bineka Cipta.
Ferawati, Bersalina. 2011. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Mind Mapping dengan TAPPS Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar akuntansisiswa kelas XI SMA Negeri TAPPS 8 Medan T.P. 2010/2011. Medan: Skripsi Unimed
Hamid, Rimba. 2008. Pengembangan Model Pembelajaran Aktif Jurnal Pendidikan No. 7/ Tahun IV /September 2008. http://www.jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/920816170.pdf (diakses 29 Februari 2013)
Hasani. 2010. Model Pembelajaran TAPPS 2.
http:///modelpembelajrantapps/2010/02/07. Diakses 2 Maret 2013
Hasibuan, Zulhamsyah.2008. Penerapan Model Pembelajaran Pada Materi Bangun Ruang Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematiika Siswa SMP Negeri 5 Medan Tahun Pelajaran 2008/2009. Medan: Skripsi FMIPA Unimed.
Jhonson, Scott. D. (1999).The Effect of Thinking Aloud Pair Problem Solving on the Troubleshooting Ability of Aviation Thecnician Students.Journal of Industrial Teacher Education Vol 37, No. 1.http:///www.google.com. Diakses 2 Maret 2013
Musanif. 2007. Dalam Subhani, Armin. 2010. Pengertian TAPPS.http:///www.google.com/model-pembelajaran-tapps. Diakses 2 Maret 2013
Rohimah, Maryam. 2012. Metode Ceramah Dalam Pembelajaran. http://share-
pangaweruh.blogspot.com/2012/06/metode-ceramah-dalam-pembelajaran.html. Diakses tanggal 11 Maret 2013. Pukul 10.50 WIB
Sagala, S. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
53
Setyawan, Heru, 2011. Pengertian, Kelebihan dan Kelemahan Metode Ceramah.FTK, 2011.Pedoman Kuliah Microteching Jurusan/Prodi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK). UIN Sunan Gunung Djati Bandung: Tidak Diterbitkan.
Slameto, 2010.Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya.Jakarta : Rineka Cipta
Soedijarto. 1993. Dalam Tahar, Irzan. 2012. Hubungan motivasi terhadap hasil belajar pada mahasiswa pendidikan jarak jauh. http://disdikpora-boyolali.info/page/25/jurnal-penelitian.aspx. Diakses tanggal 11 Maret 2013. Pukul 11.20 WIB
Stice.(2007). Dalam Hasani. 2010. Strategi Belajar TAPPS 2.http:///modelpembelajarantapps/2010/02/07/. Diakses 1 Maret 2013.
Sudjana. 2005. MetodeStatistika. Bandung: Tarsito
---.2006. Dalam Sukiniarti. 2012. Hubungan kemandirian terhadap hasil belajar pada mahasiswa pendidikan jarak jauh. http://disdikpora-boyolali.info/page/20/jurnal-penelitian.aspx. Diakses tanggal 11 Maret 2013. Pukul 11.18 WIB
Sudrajat. 2008. (http://akhmadsudrajat.wordpress.com.2008), (diakses 25 Februari 2013).
Sunarto. 2008. Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Fisika Listrik Dinamis Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) Dengan Lembar Kerja Terstruktur (LKT) Pada Siswa Kelas IX A SMP Negeri 2 BoyolaliTahun Pelajaran 2008/2009. http://disdikpora-boyolali.info/page/86/jurnal-penelitian.aspx. Diakses tanggal 11 Maret 2013. Pukul 11.18 WIB
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek . Jakarta : Perpustakaan Nasional