i
PROPOSAL PENELITIAN
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
AKUNTANSI SISWA KELAS X AK MELALUI PENERAPAN
KOLABORASI METODE
PROBLEM SOLVING
DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN
TALKING STICK
DI SMK NEGERI 1 TANJUNG PURA
TAHUN AJARAN 2011/2012
Diajukan Untuk Mengikuti
Seminar Proposal Penelitian Dalam Penyusunan Skripsi
Oleh
Meliana Simarmata
708114197
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
vi DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 5
1.3Rumusan Masalah ... 6
1.4Pemecahan Masalah ... 6
1.5Tujuan Penelitian ... 8
1.6Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10
2.1 Kerangka Teori ... 10
2.1.1 Hakekat Metode Problem solving ... 10
2.1.2 Hakekat Model Pembelajaran Talking Stick ... 14
vii
pembelajaran Talking Stick ... 17
2.1.4 Aktivitas Belajar Siswa ... 21
2.1.5 Hasil Belajar Akuntansi ... 24
2.2 Penelitian yang Relevan ... 27
2.3 Kerangka Berpikir ... 29
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31
3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 31
3.3 Definisi Operasional ... 31
3.4 Prosedur Penelitian ... 33
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 37
3.6 Teknik Analisis Data ... 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 42
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 42
4.1.1 Hasil observasi aktivitas belajar siswa ... 43
4.1.2 Hasil tes belajar siswa ... 44
4.2 Analisis Data... 45
viii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57
5.1 Kesimpulan ... 57
5.2 Saran ... 58
DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Tindakan Kelas……… 36
Tabel 3.2 Format Observasi Aktivitas Siswa………... 37
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa……… 43
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas……….. 33
Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Aktivitas belajar Siswa…………. 43
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus
Lampiran 2 Materi Pembelajaran
Lampiran 3 Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 4 Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 5 Soal Pretes
Lampiran 6 Kunci Jawaban Pretes
Lampiran 7 Soal Postes Siklus I
Lampiran 8 Kunci Jawaban Postes Siklus I
Lampiran 9 Soal Postes Siklus II
Lampiran 10 Kunci Jawaban Postes Siklus II
Lampiran 11 Tabel Skor Perkembangan Individu Siklus I
Lampiran 12 Tabel Skor Perkembangan Individu Siklus II
Lampiran 13 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Lampiran 14 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
iv ABSTRAK
Meliana Simarmata, NIM. 708114197. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Akuntansi melalui Penerapan Kolaborasi Metode Problem Solving dengan Model Pembelajaran Talking
Stick di SMK Negeri 1 Tanjung Pura Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi
Jurusan Pendidikan Ekonomi, Prodi Pendidikan Akuntansi, Universitas Negeri medan, 2012.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa dengan menerapakan kolaborasi metode Problem Solving dengan model pembelajaran Talking Stick di SMK Negeri 1 Tanjung Pura.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Tanjung Pura yang terletak di Jl. Tengku Amir Hamzah, Gang Rukun, Tanjung Pura tahun pembelajaran 2011/2012. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X AK yang berjumlah 40 orang. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah tes dan observasi. Tes yang digunakan adalah essay test yang diambil dari buku paket siswa. Observasi aktivitas belajar siswa dilakukan secara langsung pada saat proses belajar mengajar dengan menerapkan kolaborasi metode Problem Solving dengan model pembelajaran Talking Stick.
Berdasarkan pengamatan aktivitas belajar siswa, proses belajar mengajar dengan menerapkan kolaborasi metode Problem Solving dengan model pembelajaran Talking Stick dapat menuntun siswa lebih aktif dan lebih bersemangat dalam belajar. Berdasarkan hasil analisis data terjadi peningkatan aktivitas siswa, pada siklus I terdapat 14 orang siswa (35%) yang termasuk dalam criteria aktif dan sangat aktif dan di akhir siklus II meningkat hingga mencapai 32 orang siswa (80%). Dari hasil analisis tersebut, peningkatan aktivitas sebesar 45%. Sedangkan hasil tes yang dilaksanakan, terdapat peningkatan hasil belajar siswa yaitu dari 40 siswa hanya 25 (62,50%) siswa yang tuntas belajar pada siklus I menjadi 36 siswa (90%) pada siklus II. Sebagai indikator ketuntasan belajar klasikal ditetapkan 80% siswa memperoleh nilai 70.
Dapat disimpulkan bahwa penerapan kolaborasi metode Problem Solving dengan model pembelajaran Talking Stick pada kompetensi dasar Membukukan Jurnal Penyesuaian di kelas X AK SMK Negeri 1 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2011/2012 dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini berarti bahwa kolaborasi metode Problem Solving dengan model pembelajaran Talking Stick dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran akuntansi.
v ABSTRACT
Meliana Simarmata, NIM. 708114197. Effort To Grow Up Activity and Student Accounting Learning Result in X Accounting Class by Implementation Combined of Problem Solving Method with Talking Stick
Model in SMK Negeri 1 Tanjung Pura Academic Years 2011/2012. Thesis Of Economy Education Major, Accounting Education Study Program, State University Of Medan, 2012.
The problem in this research is “The low activity and student learning result in accounting subjects”. The purpose of this research was to known the increasing of activity and student accounting result by implementation combined of Problem Solving method with Talking Stick model in SMK Negeri 1 Tanjung Pura. The research was conducted in SMK Negeri 1 Tanjung Pura, located at Jl. Tengku Amir Hamzah, Gang Rukun, Tanjung Pura, academic year 2011/2012. Subjects in this research were student in grade X AK in SMK Negeri 1 Tanjung Pura amounting to 40 peoples. Techniques used to collect the data in this research use of test and observation. The test was used was an essay test is taken from student’s textbook. Observation of student learning activities carried out directly on teaching and learning process by applying combined of Problem Solving Method with Talking Stick model.
Based on the observation of student’s activities, the studying use process by implementation combined of Problem Solving method with Talking Stick model could lead the students to be more active and added their spirit on studying. Based on the analysis of that the improvement was conducted on the student’s studying activities at the Ist cycle there was 14 persons (35%) in active and very active criteria and at the 2nd cycle became 32 persons (80%). From this analysis, the improvement was conducted on the student’s studying activities 45%. Meanwhile, from the result of the test show there was increasing of the student’s result studying from 40 students 25 student (62,50%) were completed on studying at Ist cycle became 36 students (90%) at 2nd cycle. As an indicator the classical studying completeness was decided 80% students got value ≥70.
It can be concluded that the by implementation combined of Problem Solving method with Talking Stick model in the basic of competence to understand the financial statement of service company in class X AK SMK Negeri 1 Tanjung Pura academic years 2011/2012 to increase the activity of learning and student’s Learning result. This means that by implementation combined of Problem Solving method with Talking Stick model can be used as an alternative in learning accounting.
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi ini, pendidikan dirasakan menjadi hal yang penting bagi
masyarakat Indonesia guna menopang kemajuan zaman yang terlampau pesat
perkembangannya. Pendidikan merupakan proses pembelajaran yang dilakukan
melalui pendidikan formal, non formal serta keluarga. Didalam pendidikan
terdapat proses belajar mengajar yang merupakan inti dari proses pendidikan
formal di sekolah, yang di dalamnya terjadi interaksi antara berbagai komponen
pengajaran. Komponen - komponen tersebut dapat dikelompok kan ke dalam tiga
ketegori utama, yaitu: guru, isi atau materi pelajaran dan siswa. Interaksi antara
ketiga komponen utama tersebut melibatkan sarana dan prasarana yang meliputi
metode, media, dan penataan lingkungan tempat belajar sehingga tercipta situasi
belajar - mengajar yang menyenangkan. Hal ini dimaksudkan agar proses belajar
mengajar tersebut dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Keberhasilan proses pembelajaran merupakan muara dari seluruh aktivitas
yang dilakukan oleh guru dan siswa, sehingga dapat diartikan bahwa kegiatan -
kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru mulai dari merancang pembelajaran,
memilih dan menentukan materi ajar, melakukan berbagai pendekatan, strategi
dan metode pembelajaran serta memilih dan menentukan teknik evaluasi,
semuanya dilakukan demi tercapainya keberhasilan belajar siswa. Meskipun guru
secara sungguh - sungguh telah berupaya merancang sedemikian rupa dan
2
belajar tetap saja akan dijumpai oleh seorang guru. Hal ini merupakan pertanda
bahwa belajar merupakan kegiatan yang dinamis sehingga guru perlu secara terus
menerus mencermati perubahan- perubahan yang terjadi pada siswa di kelas.
Akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh
siswa, karena kurang dikaitkan dengan ilmu-ilmu yang lain serta kehidupan sehari
– hari sehingga pelajaran akuntansi itu sukar dan sulit dimengerti. Kegiatan
pembelajaran yang sering dilakukan guru dalam pembelajaran akuntansi dinilai
masih belum tepat sasaran dan penerapannya cenderung masih dibatasi dengan
konteks buku tertentu saja.
Pembelajaran akuntansi yang berlangsung di sekolah saat ini kebanyakan
masih menggunakan sistem penyampaian klasikal, yaitu sistem yang bertumpu
pada aktivitas guru. Pada umumnya guru cenderung menggunakan metode
ceramah dalam mengajar karena mudah dilakukan dan hanya bersifat satu arah,
serta prosesnya cepat. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya direct teaching, yaitu
guru sebagai sumber informasi dan siswa pasif menerima. Dengan kata lain, guru
dijadikan sebagai satu-satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi
pelajaran kepada siswa, sehingga siswa hanya duduk, diam dan mendengar yang
menyebabkan siswa kurang bergairah, malas dan merasa bosan dalam belajar.
Kondisi seperti ini diperkirakan akan mengakibatkan rendahnya aktivitas dan
hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di SMK Negeri 1
Tanjung Pura, jika dilihat dari cara belajar yang dilakukan oleh siswa dapat
3
pelajaran, sebagian besar siswa tidak memperhatikan dengan sungguh-sungguh.
Mereka hanya mencatat, meskipun tidak memahami yang mereka catat. Apabila
siswa mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran, maka hanya satu atau dua
orang siswa saja yang bertanya. Dan ketika menanggapi pertanyaan yang diajukan
guru, siswa tidak mau mengacungkan tangan sebagai tanda ingin menjawab
walaupun ada di antara mereka yang tahu menjawab pertanyaan tersebut.
Demikian juga metode yang diterapkan di kelas adalah metode ceramah,
mencatat dan mengerjakan soal, sehingga siswa pasif dan menyebabkan hasil
belajar siswa rendah. Hal ini tercermin dari nilai yang diperoleh siswa dalam
ulangan harian yaitu dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 70, hanya 18
orang dari 40 siswa yang mencapai nilai KKM atau sekitar 45% .
Dari permasalahan diatas, perlu diterapkan suatu metode atau model
pembelajaran yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
siswa SMK Negeri 1 Tanjung Pura. Usaha yang dapat dilakukan oleh guru untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa adalah dengan menerapkan
kolaborasi metode Problem Solving dengan model pembelajaran Talking Stick.
Metode Problem Solving adalah suatu penyajian materi dengan menghadapkan
siswa pada persoalan yang harus dipecahkan atau diselesaikan untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran ini siswa dilatih untuk dapat bekerja
sama dengan kelompoknya, sehingga siswa yang dalam kategori lemah dapat
memahami persoalan karena pemecahan masalah dikerjakan secara bersama –
4
Penerapan model pembelajaran ini akan lebih membantu siswa dalam
belajar jika dikolaborasikan dengan model pembelajaran Talking Stick. Model
pembelajaran Talking Stick adalah suatu model pembelajaran dengan memberikan
soal kuis yang menggunakan bantuan tongkat, dimana siswa yang mendapat
tongkat wajib menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pemberian soal
kuis dilakukan setelah materi pelajaran dipelajari oleh siswa. Model pembelajaran
Talking Stick menekankan pada kemampuan siswa untuk berani menjawab
pertanyaan yang diberikan guru dan berani mengemukakan pendapatnya serta
dapat merangsang daya ingat siswa. Selain itu, pembelajaran ini juga akan
menciptakan suasana PBM yang menyenangkan dan membuat siswa aktif.
Penerapan kolaborasi metode Problem Solving dengan model
pembelajaran Talking Stick dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam belajar
yakni dengan memberikan masalah kepada siswa untuk dibahas secara
berkelompok, kemudian setiap kelompok harus mempresentasikan hasil
diskusinya sedangkan kelompok lain sebagai pembanding. Dan untuk
memperdalam lagi pemahaman materi pelajaran, dilakukan lagi model
pembelajaran Talking Stick yaitu cara pembelajaran yang dilakukan dengan
menjalankan tongkat kepada siswa, bagi yang mendapat tongkat akan diberi
kewajiban untuk menjawab pertanyaan. Melalui model ini, siswa akan diberi
kesempatan untuk menyampaikan kembali ingatan tentang hasil diskusi mereka
secara individu sehingga siswa diharapkan betul-betul memahami dan mengingat
hasil diskusi mereka. Oleh karena itu, dengan menerapkan kolaborasi metode
5
menjadi alternatif pemecahan masalah pembelajaran di sekolah dalam upaya
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Akuntansi Siswa Kelas X Akuntansi melalui Penerapan Kolaborasi Metode
Problem Solving dengan Model Pembelajaran Talking Stick di SMK Negeri 1
Tanjung Pura Tahun Ajaran 2011/2012”.
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang diidentifikasi
adalah:
1. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas siswa kelas X Akuntansi SMK
Negeri 1 Tanjung Pura?
2. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Akuntansi
SMK Negeri 1 Tanjung Pura?
3. Apakah dengan menerapkan kolaborasi metode Problem Solving dengan
model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan aktivitas siswa
kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Tanjung Pura?
4. Apakah dengan menerapkan kolaborasi metode Problem Solving dengan
model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa
6
1.3.Rumusan Masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Apakah dengan menerapkan kolaborasi metode Problem solving dengan
model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan aktivitas siswa
kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Tanjung Pura?
2. Apakah dengan menerapkan kolaborasi metode Problem Solving dengan
model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Tanjung Pura?
1.4.Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yang digunakaan dalam penelitian tindakan kelas
(PTK) ini yaitu penerapan kolaborasi metode Problem Solving dengan model
pembelajaran Talking Stick. Penerapan metode Problem Solving dapat mendorong
siswa untuk berfikir secara sistematis dengan menghadapkannya pada
masalah-masalah. Dalam pemecahan masalah-masalah baru yang dihadapi diperlukan
pembelajaran yang menggunakan beberapa fase supaya tidak ditemukan masalah
dalam pembelajaran. Sehingga metode ini merupakan proses memikirkan dan
mencari jalan keluar bagi masalah tersebut. Dalam pelaksanaannya, setiap
kelompok diberi kesempatan untuk menampilkan hasil kerjanya di depan kelas
dan kelompok yang lain sebagai pembanding terhadap hasil kerja temannya.
Sedangkan model pembelajaran Talking Stick mendorong siswa
mengemukakan pendapat. Model pembelajaran ini dilakukan dengan bantuan
7
setelah siswa mempelajari materi pokoknya. Selain untuk melatih berbicara,
pembelajaran ini akan menciptakan suasana belajar mengajar yang
menyenangkan dan membuat siswa aktif.
Kolaborasi metode Problem Solving dengan model pembelajaran Talking
Stick merupakan penggabungan antara metode dengan model pembelajaran yang
cocok diterapkan untuk pembelajaran akuntansi. Hal ini didasarkan karena belajar
akuntansi sangat membutuhkan kerjasama dalam diskusi pemecahan masalah
yang efektif, siswa juga dituntut untuk bisa berinteraksi dengan teman-temannya
dan bertanggungjawab pada kelompoknya. Pelaksanaan kolaborasi ini adalah guru
terlebih dahulu memberikan penjelasan awal mengenai materi pelajaran yang
dipelajari kemudian guru membagi kelompok secara heterogen dengan tingkat
kemampuan yang berbeda dengan beranggotakan 6 orang atau lebih, setiap
kelompok diberikan kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama –
sama. Kemudian setiap kelompok harus memastikan bahwa anggotanya sudah
memahami materi atau masalah yang didiskusikan, kemudian setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
siswa dalam memahami materi, guru memberikan soal kuis kepada siswa dengan
bantuan tongkat dan musik. Bagi siswa yang memegang tongkat pada saat musik
dimatikan, maka siswa tersebut wajib menjawab pertanyaan guru yang
berhubungan dengan materi yang telah dipelajari.
Penerapan kolaborasi metode Problem Solving dengan model
pembelajaran Talking Stick dimaksudkan untuk membuat siswa lebih mudah
8
bahwa anggotanya telah memahami materi yang didiskusikan untuk menghadapi
soal kuis yang akan diberikan guru. Juga untuk dapat meningkatkan keberanian
siswa dalam menjawab pertanyaan dan merangsang daya ingat siswa. Melalui
penerapan kolaborasi kedua model tersebut diharapkan siswa akan lebih aktif
dalam proses belajar mengajar serta mudah dalam memahami materi pelajaran
sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Dari uraian di atas maka pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah
dengan menerapkan kolaborasi metode Problem Solving dengan model
pembelajaran Talking Stick diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar akuntansi siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Tanjung Pura T.A
2011/2012.
1.5.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diungkapkan di atas, maka yang
menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah dengan menerapkan kolaborasi metode Problem
Solving dengan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Tanjung Pura T.A
2011/2012?
2. Untuk mengetahui apakah dengan menerapkan kolaborasi metode Problem
Solving dengan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil
9
1.6.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan oleh penulis dari pelaksanaan penelitian
ini adalah :
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai kolaborasi
metode Problem Solving dengan model pembelajaran Talking Stick.
2. Sebagai bahan informasi bagi sekolah untuk mengetahui sejauh mana
penerapan kolaborasi metode Problem solving dengan model pembelajaran
Talking Stick dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
3. Sebagai referensi dan masukan bagi akademik dan pihak lain dalam
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1.
Dari hasil pengamatan aktivitas siswa menunjukkan adanya peningkatan aktivitas
siswa dalam belajar akuntansi pada kompetensi dasar “Membukukan Jurnal
Penyesuaian” dengan menerapkan kolaborasi metode
Problem Solving
dengan
model pembelajaran
Talking Stick
. Aktivitas pada siklus I, jumlah siswa dalam
kategori aktif dan sangat aktif hanya 35%, sehingga perlu dilakukan siklus II. Dan
pada siklus ini siswa lebih aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar, hal ini
dibuktikan dengan peningkatan aktivitas siswa menjadi 80% pada siklus II.
58
akuntansi siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Tanjung Pura pada tahun
pembelajaran 2011/2012.
5.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas disarankan beberapa hal, sebagai berikut:
1.
Kepada guru khususnya guru bidang studi akuntansi hendaknya menerapkan
kolaborasi metode
Problem Solving
dengan model pembelajaran
Talking Stick
pada kompetensi dasar “Membukukan Jurnal Penyesuaian” sebagai salah satu
alternatif dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar akuntansi siswa pada.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyuno. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Aqib, Zainal. dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya
Brahim, Theresia. 2007.
Peningkatan Hasil Belajar Sains Siswa Kelas IV Sekolah
Dasar, Melalui Pendekatan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati di Lingkungan Sekitar. Jurnal Pendidikan Penabur - No.09/Tahun ke-6/Desember 2007Diedirch, paul B. Dalam Sardiman 2009. Interaksi dan Motivasi BelajarMengajar. Jakarta: Rajawali Pers
Dogru, Mustafa. 2008. The Application of Problem Solving Method on Science Teacher Trainees on the Solution of the Environmental Problems.Journal of Environmental & Science Education, 2008, 3 (1), 9 – 18
Doremma. 2009. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Problem solving dengan Model pembelajaran Konvensional pada Materi Pokok bunyi di Kelas VII semester 2 SMP Negeri 5 Binjai T.P 2008/2009. Medan: Skripsi FE Unimed
Gok dan Silay. 2010. The Effects of Problem Solving Strategies on Students’ Achievement, Attitude and Motivation.Lat. Am. J. Phys. Educ. Vol. 4, No. 1, Jan. 2010
Gulo, W. 2008. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta : Grasindo
Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar . Jakarta : Bumi Aksara
Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat
Kardiman. 2007. Prinsip-prinsip Akuntansi 1. Jakarta : Yudistira.
Munawar, Indra. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar.
http://indramunawar.blogsot.com./2009/06/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-hasil.html (Diakses 25 februari 2012)
Nelfriana. 2010. Penerapan Kolaborasi Problem Solving dengan Model Pembelajaran Numbered Head Together Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI AK SMK N 7 Medan T.P.2010.2011. Skripsi: Unimed
Nurhayati. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Tipe Talking Stick di SMK Swasta AL-Fattah Medan. Medan: Skripsi FE Unimed
Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Ciputat: Quantum Teaching
Sanjaya,Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Persada Media Group
Santyasa. 2007. MetodeProblem Solving. http: //problem – solving – with – me.blogspot.com/2007/09/pembelajaran. Html. Diakses 10 Februari 2012
Sardiman A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers
Sudjana, Nana. 2008 .Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Suprijono, Agus. 2010.Cooverative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogjakarta: Pustaka Pelajar
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Jawa Timur: Mas media Buana pustaka.
Tarmizi. 2010. Model Pembelajaran talking stick. tarmiji.wordpress.com/2010/02/15 talking-stick. Diakses 15 februari 2012
Yamin, Martinis. dan Ansari, Bansu. 2008. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press
Yusmerita. 2007. Peningkatan Aktivitas Belajar Menggunakan Metode Latihan dan Pemberian Tugas pada Mata Kuliah Desain Busana I. Jurnal Pendidikan dan Keluarga UNP, ISSN 2085 – 4285, Volume I, No. 2. Diakses 12 Januari 2012.
Wahyuningsih . 2010. Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick dan Think Pair Share untuk Meningkatkan Aktifitas, Kemandirian, dan Hasil Belajar Kompetensi Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman pada Siswa Kelas XI Restoran SMK Negeri 7 Malang. Medan: Skripsi FE Unimed