• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI 101769 TEMBUNG T.A 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI 101769 TEMBUNG T.A 2011/2012."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGGUN AAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE

A MATCH DALAM MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V

SD NEGERI 101769 TEMBUNG T.A 2011/2012

S KRIPS I

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar S arjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

NIA RAHMAYANI NIM:108 313 222

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)

6

ABS TRAK

Nia Rahmayani, NIM.108313222, “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Dalam Meningkatkan Hasil Belajar S iswa Pada Mata Pelajaran IPS Di Kelas V S D Negeri 101769 Tembung T.A 2011/2012”.

M asalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya pada materi pokok Jasa dan peranan para tokoh perjuangan dalam memepersiapkan kemerdekaan Indonesia.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi pokok Jasa dan peranan para tokoh perjuangan dalam memepersiapkan kemerdekaan Indonesiadengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan dan masing-masing pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu 2x35 menit.Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri 101769 Tembung yang berjumlah 30 orang siswa.Objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar, dalam pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data adalah tes dan lembar observasi. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa, observasi digunakan untuk melihat aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match.

Hasil penelitian dari 30 orang siswa, siswa yang tuntas belajar pada kondisi awal hanya 7 orang siswa (23,33%) dan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 23 orang siswa (76,67%) dengan nilai rata-rata kelas sebesar 46,67. Sementara KKM untuk mata pelajaran IPS yang ditetapkan di SD Negeri 101769 Tembung yaitu 65 jadi siswa dapat dikatakan tuntas belajar jika memperoleh nilai 65 dan suatu kelas dikatakan tuntas apabila PKK mencapai 80%.Setelah dilakukan tindakan pada siklus I siswa yang tuntas menjadi sebanyak 16 orang siswa (53,33%) dan siswa yang belum tuntas sebanyak 14 orang siswa (46,67%) dengan nilai rata-rata kelas sebesar 63,33. Pada siklus II siswa yang tuntas belajar sebanyak 26 orang siswa (86,67%) dan siswa yang belum tuntas tinggal 4 orang siswa (13,33%) dengan nilai rata-rata kelas sebesar 80,33.

(6)

10

2.1.1 Hakekat M odel Pembelajaran Kooperatif ... 6

2.1.2 Jenis -Jenis M odel Pembelajaran Kooperatif ... 9

2.1.3 M ake A M atch (M encari Pasangan)... 11

2.1.4 Kelebihan Dan Kelemahan M ake A M atch ... 13

(7)

11

2.1.6 Hakikat Hasil Belajar ... 15

2.1.7 Faktor-Faktor Yang M empengaruhi Hasil Belajar... 17

2.1.8 Hakikat Pembelajaran IP S... 18

2.1.9 M ateri pokok jasa dan peranan para tokoh perjuangan dalam memepersiapkan kemerdekaan Indonesia ... 19

2.2 Kerangka Berfikir ... 23

3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 24

3.5 Desain Penelitian ... 25

4.1.1 Deskripsi Hasil Prasiklus ... 34

4.1.2 Hasil Pelaksanaan Tes Awal (Pre tes) ... 36

(8)

12

1. Perencanaan Tindakan Siklus I ... 39

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I... 39

3. Pengamatan/Observasi Siklus I ... 44

4. Refleksi Siklus I ... 47

4.1.4 Pelaksanaan Dan Hasil Penelitian Pada Siklus II ... 51

1. Perencanaan Tindakan Siklus II ... 51

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 51

3. Pengamatan/Observasi Siklus II... 55

4. Refleksi Siklus II ... 57

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 60

BAB V KES IMPULAN DAN S ARAN ... 67

5.1 Kesimpulan ... 67

5.2 Saran ... 68

(9)

13

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1: Langkah-langkah make a match... 14

Tabel 3.1 : Jadwal rencana pelaksanaan penelitian ... 33

Tabel 4.1 : Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal (Pre-tes) ... 36

Tabel 4.2 : Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa Pada Tes Awal ... 37

Tabel 4.3 : Hasil Pengamatan Kegiatan M engajar Guru Siklus I ... 45

Tabel 4.4 : Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I... 46

Tabel 4.5 : Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I (post-tes I)... 47

Tabel 4.6 : Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I ... 48

Tabel 4.7 : Hasil pengamatan kegiatan M engajar guru siklus II... 55

Tabel 4.8 : Hasil pengamatan aktivitas siswa siklus II... 57

Tabel 4.9 : Nilai hasil belajar siswa pada siklus II (Post-Tes II)... 58

Tabel 4.10: Deskripsi ketuntasan belajar siswa pada siklus II ... 59

Tabel 4.11: Rekapitulasi Nilai Hasil Belajaar Siswa Keseluruhan ... 61

Tabel 4.12: Peningkatan Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Siklus 63 Tabel 4.13: Rekapitulasi Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran .... 64

(10)

14

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1:Skema Kerangka Konseptual ... 23

Gambar 2: Bagan Desain Penelitian... 25

Gambar 3: Grafik Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal... 38

Gambar 4: Peneliti M enjelaskan M ateri Pelajaran... 40

Gambar 5 : Peneliti menjelaskan peraturan sesi review ... 42

Gambar 6 : Suasana kelas saat sesi review dengan teknik mke a match.... 43

Gambar 7 : Siswa mempersentasikan hasil kerjanya ... 43

Gambar 8 : Grafik hasil belajar siswa pada siklus I ... 49

Gambar 9 : Suasana kelas saat siswa mengerjakan tugas ... 52

Gambar 10: Aktivitas siswa saat sesi review ... 54

Gambar 11: Siswa mempersentasikan hasil kerjanya ... 54

Gambar 12: Grafik Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II... 60

(11)

15

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Rencana pelaksanaan pembelajaran (Siklus I) ... 70

Lampiran 2: Rencana pelaksanaan pembelajaran (Siklus II) ... 76

Lampiran 3 : Soal sesi review ... 82

Lampiran 13:Hasil Jawaban Siswa Pada Saat Pre-tes ... 99

Lampiran 14:Hasil Jawaban Siswa Pada Saat Post-tes I ... 100

Lampiran 15: Hasil Jawaban Siswa Pada Saat Post-tes II... 101

Lampiran16: Daftar nama siswa kelas V/B SDNegeri 101769 Tembung .. 102

Lampiran 17: Jadwal pelaksanaan penelitian ... 103

Surat izin penelitian Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed

(12)

16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Proses belajar mengajar yang diselenggarakan di lingkungan pendidikan

formal atau sekolah dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. Untuk

mencapai perubahan tersebut tentunya perlu usaha yang maksimal dari guru dalam membangkitkan semangat dan minat siswa dalam belajar sehingga

terciptalah suasana pembelajaran yang kondusif dan bermakna bagi siswa yang

pada akhirnya dapat mengarahkan siswa untuk terampil aktif dan saling berinteraksi dalam setiap kegiatan pembelajaran sehingga siswa memiliki

pemahaman serta hasil belajar yang maksimal.

Namun berdasarkan observasi yang peneliti lakukan saat mengikuti

Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SD Negeri 101769

Tembung.Peneliti menemukan suatu permasalahan yaitu rendahnya hasil belajar siswa.Salah satunya yaitu pada mata pelajaran IPS. Hal ini dapat dilihat dari nilai

ujian yang diperoleh masing-masing siswa khususnya kelas dimana dari 30

siswa, siswa yang mendapatkan nilai di atas 65 hanya 11 siswa atau berkisar

36,66%, dan yang mendapat nilai di bawah 65 sebanyak 19 siswa atau berkisar 63,33%. Sementara KKM mata pelajaran IP S yang ditetapkan di SD Negeri

101769 Tembung yaitu 65. Berdasarkan prinsip belajar tuntas, pembelajaran dikatakan berhasil apabila seluruh siswa menguasai 65% materi yang diajarkan

guru sedangkan pada kenyataan di lapangan siswa yang dapat menguasai dan

(13)

17

tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SD Negeri 101769 Tembung

tersebut.

Rendahnya nilai ujian IP S yang diperoleh masing-masing siswa kelas

dikarenakan, Siswa kelas kurang memahami materi IPS.Hal ini disebabkan

selama ini guru mengajarkan materi IPS hanya menggunakan buku pegangan dari

sekolah sebagai media pembelajaran tanpa didukung oleh sumber-sumber belajar lainnya sehingga siswa kurang memahami materi IP S dengan baik.Hal ini tampak

dari banyaknya siswa yang mengerjakan PR di sekolah dengan menyontek

pekerjaan temanya.

Kurang bervariasinya guru dalam menggunakan metode

pembelajaran.Dimana guru menyampaikan materi IPS hanya dengan

menggunakan metode Terangkan Catat Latihan (TCL). Sehingga aktivitas

keterlibatan atau partisifasi siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran IPS kurang maksimal dan pada akhirnya proses pembelajaran jadi pasif dan membosankan

bagi siswa. Hal ini tampak dari banyaknya siswa yang malas dan tidak

mengerjakan tugas dari guru.

Kurang tepatnya guru dalam memilih model pembelajaran yang sesuai

dengan materi sehingga siswa kurang berminat mengikuti pelajaran IPS. Hal ini tampak dari banyaknya siswa yang bermain-main, ribut di dalam kelas, bercerita

bersama teman sebangkunya, dan tidak memperhatikan guru mengajar di depan

kelas. Dan pada saat diadakanya evaluasi diakhir pembelajaran nilai yang diperoleh masing-masing siswa rendah.

(14)

18

perlu menggunakan sumber-sumber belajar dan strategi/model pembelajaran yang

sesuai dengan materi dalam membelajarkan materi IPS. Salah satunya melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. M odel

pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang dapat melibatkan partisipasi siswa dalam suatu kelompok kecil sehingga siswa dapat saling

berinteraksi. M ake a match (membuat pasangan) merupakan salah satu jenis

model pembelajaran kooperatif yang dapat berfungsi untuk menggali materi, mendalami materi serta melatih materi. Dengan teknik siswa disuruh mencari

pasangan kartu yang merupakan soal/jawaban yang berisikan tentang konsep atau materi yang diajarkan dalam suasana yang menyenangkan.

Adapun hasil penelitian yang dilakukan oleh Suryanti (2011), ditemukan

bahwa melalui model kooperatif dengan teknik make a match dapat memberikan manfaat dalam perbaikan proses pembelajaran di kelas diantaranya: “materi

pembelajaran yang disampaikan dengan teknik make a match lebih menarik perhatian siswa sehingga mampu menciptakan suasana belajar aktif dan

menyenangkan, serta mampu meningkatkan hasil belajar siswa hingga mencapai

taraf ketuntasan belajar sesuai standar yang ditentukan”.

Dari uraian di atas terlihat bahwa permasalah-permasalahan tersebut masih

bisa diatasi dengan melakukan upaya perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan alternatif pemecahan masalah melalui penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match. Dengan demikian, peneliti tertarik

(15)

19

siswa pada mata pelajaran IP S di kelas V SD Negeri 101769 Tembung T.A

2011/2012”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, terlihat banyak hal-hal yang terkait dalam masalah pembelajaran IPS dan hasil belajar siswa. Diantaranya

masalah-masalah tersebut adalah :

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

2. Siswa kurang memahami materi IPS sehingga banyak siswa yang

mengerjakan PR di sekolah dengan menyontek pekerjaan temanya.

3. Guru kurang bervariasi dalam menggunakan model pembelajaran sehingga

proses pembelajaran jadi pasif dan membosankan bagi siswa.

4. Kurang tepatnya guru dalam memilih model pembelajaran yang sesuai

dengan materi sehingga siswa kurang berminat mengikuti pelajaran IP S.

1.3Pembatasan Masalah

M asalah penelitian difokuskan pada tindakan peningkatan hasil belajar melalui Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe M ake a M atch pada mata

pelajaran IPS materi pokok Jasa dan peranan para tokoh perjuangan dalam

memepersiapkan kemerdekaan Indonesiadi kelas V SD Negeri 101769 Tembung T.A 2012”.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah dengan menggunakan model

(16)

20

siswa pada mata Pelajaran IPS di kelas V SD Negeri 101769 Tembung T.A

2012?”

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: “M eningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi pokok materi pokok Jasa dan peranan para

tokoh perjuangan dalam memepersiapkan kemerdekaan Indonesiamelalui

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dikelas V SD Negeri 101769 Tembung TA 2012”.

1.6Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, diharapkan hasil penelitian

ini dapat bermanfaat :

a. Bagi Siswa, diharapkan dengan diterapkannya model pembelajaran ini

siswa dapat lebih aktif saat PBM berlangsung sehingga pemahaman dan hasil belajarnya dapat meningkat.

b. Bagi Guru, diharapkan dapat sebagai bahan masukan dalam memilih dan

menggunakan model pembelajaran yang tepat dan bervariasi dalam pengajaran IPS sehingga dapat memperbaiki proses pembelajaran dan

meningkatkan hasil belajar siswa selanjutnya.

c. Bagi Sekolah, diharapkan dapat sebagai sumbangan informasi dan dapat

dijadikan contoh untuk meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya di

(17)

21

d. Bagi Peneliti (calon guru), diharapkan dapat sebagai bahan masukan,

(18)

85

BAB V

KESI MPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas yang telah

dilakukan oleh peneliti di SD Negeri 101769 Tembung, maka peneliti dapat

menerik kesimpulan bahwa:

1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match, ternyata

mampu meningkatkan hasil belajar siswa hingga mencapai tingkat

ketuntasan belajar secara kalsikal. Dimana pada tahap awalrata-rata hasil

belajar siswa adalah 46,67 dan ketuntasan belajar klasikalnya23,33%,

kemudian siklus I rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi63,33,

ketuntasan belajar klasikalnya juga meningkat menjadi 53,33%.

Selanjutnya padasiklus II rata-rata hasil belajar siswa menjadi 80,33,

ketuntasan belajar klasikalnyamencapai 86,67%. Kenaikan tersebut

merupakan suatu realita bahwa pembelajaran kooperatif tipe make a match

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi

pokok jasa dan peranan para tokoh perjuangan dalam mersiapkan

kemerdekaan Indonesia di kelas VB SD Negeri 101769 Tembung.

2. M odel pembelajaran kooperatif tipe make a match mampu menciptakan

suasana belajar aktif dan menyenangkan bagi seluruh siswa, selain itu

materi pembelajaran yang disampaikan melalui teknik make a match ini

lebih menarik perhatian siswa dan siswa terlihat lebih berantusias,

(19)

86

5.2 S ARAN

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan kesimpulan di atas, maka

disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Guru diharapkan melakukan pengajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match sebagai alternatif untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS khusunya pada

materi Jasa dan peranan para tokoh perjuangan dalam memepersiapkan

kemerdekaan Indonesia.

2. Disarankan kepada guru baik itu guru mata pelajaran IPS ataupun mata

pelajaran lainnya agar menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

make a matchdalam menyampaikan materi pelajaran pada siswakarena

model pembelajaran inidapat melatih siswa dalam menggali dan

mendalami materi serta dapat melibatkan siswa untuk terlibat aktif di

dalam kegiatan pembelajaran.

3. Untuk menghindari kejenuhan siswa, ajarkanlah materi pelajaran dengan

menggunakan berbagai strategi, model, tekni dan sumber lainnya.

4. Bagi peneliti berikutnya jika ingin melakukan jenis penelitian yang sama

sebaiknya dilaksanakan lebih dari satu siklus, agar tercapai hasil belajar

(20)

87

DAFTAR PUS TAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Asy’ari, dkk. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI untuk Kelas V. Jakarta:

Erlangga

Amin,Saiful. 2011. Pembelajaran Make A Match

.

(Online), dalam

http://s4iful4min.blogspot.com/2011/02/, diakses pada 10 Desember 2011

Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. M edan: Pasca Sarjana

UNIM ED

Dimyanti. 2006. Belaja dan Pembelajaran. Jakarta: Rineke Cipta

Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi

Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Lie, Anita. 2002. Memprakktian Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas.

Jakarta: Grasindo

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Raja Grafindo Pers

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineke

Cipta

Susilaningsih, Endang. Dkk. 2008.Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI Kelas V.

Jakarta: M adju Offset

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Jogjakarta: Pustaka Pelajar

Suryanti. 2011. Skripsi upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran

Matematika melalui metode Make a Match dikelas IV SD Swasta Josua 6Medan. Medan

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosdakary

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan pemberian imunisasi pada anak diharapkan akan memberikan fungsi serta manfaatnya dalam hal untuk melindungi bayi yang kadar imunitas tubuhnya masih sangat rentan

Modul pelatihan yang disiapkan sebagai panduan para juru sawer dalam membuat naskah/syair sawer serta melantunkannya yang sudah disisipi pesan tentang cara pencegahan,

No Nama Penyedia Hasil Evaluasi Administrasi 1 KAP.. Kumalahadi,Kuncara,Sugen g Pamudji

[r]

Marka kaliteyi yansıtır ifadesi 18-25 yaş aralığındaki tüketiciler tarafından %39,5 oranında önemli bulurken, %27,7 oranında çok önemli ve %20,7 oranında biraz önemli olarak

Fasilitas tersebut seperti kamar mandi, tempat menyediakan makan (warung), dan pagar pembatas sebagai pemenuh fasilitas sudah dirasakan cukup. Akan tetapi terdapat

Adanya globalisasi ini kemudian merubah ruang lingkup dari perdagangan serta bisnis dari internasional itu sendiri dimana awalnya firma tradisional yang

[r]