PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI POKOK
LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II
SMA NEGERI 1 TIGARUNGGU KEC.PURBA
KAB.SIMALUNGUN T.P 2012/2013
Oleh:
Mapperianto Purba
NIM 409621007
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
berkat dan kasih karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X
Semester II Negeri 1 Tigarunggu Medan T.P. 2012/2013.”, disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
terimakasih kepada: Bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si sebagai dosen pembimbing
skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis
sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terimakasih juga disampaikan pada Bapak Drs.Japiten Banjarnahor, M.Pd, Ibu
Dr.Derlina, M.Si, dan Bapak Drs.Sehat Simatupang, M.Si, selaku dosen penguji yang
telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak
Dr. Nurdin Bukit, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang selama ini telah
memberikan bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan. Ucapan terimakasih
juga disampaikan pada Bapak Drs.Tonggam Saragih, selaku PKS dan Ibu Guru
Fisika SMA Negeri 1 Tigarunggu terkhusus kepada bapak Keben Sitanggang, S.Pd
dan Ibu Susiana Silangit, S.Pd yang telah banyak membantu selama penelitian
dilaksanakan.
v
mata yang ayahanda dan ibunda teteskan selama studiku menjadi buah kehormatan
bagi nama Ayah dan Ibu dimasa yang akan datang. Dekapan Ayahanda dan Ibunda
yang senantiasa menjadikanku kuat dalam setiap liku-liku hidup ini.Semangat
Ayahanda dan Ibunda demi pendidikanku yang menjaga semangatku dalam
menyelesaikan studi hingga perguruan tinggi ini.Walau terkadang semangatku tak
sebesar semangatmu ayah dan bundaku sayang, sekarang tercapai cita-citamu
menyekolahkanku hingga perguruan tinggi.Bundaku yang kukasihi, selama Ayah kita
tercinta sakit, engkau tetap memperjuangkanku bahkan hingga tubuhmu semakin
hari semakin kurus hanya demi memikirkan anakmu ini.Yang aturannya engkau bisa
makan daging, tapi engkau rela makan pakai garam, hanya supaya bisa mencukupi
keperluan anakmu di negeri seberang ini.Kesabaran dan ketabahan Bunda dalam
menjalani hidup yang tak kenal lelah menjadikan anak-anakmu beroleh
hidup.Bundaku yang tercinta engkau adalah orang paling super selama hidupku kita
tetap doakan dan serahkan segala kekawatiran kita tentang kesehatan sang ayah, cepat
sembuh ayahanda terrcinta, doa kami selalu besertamu.Panjanglah umurmu bundaku
dan ayahanda tercinta.
Penulis juga berterimakasih kepada teman-teman seperjuangan terutama tetty
oppusunggu dan Sori tua beserta rombongan.
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II
SMA NEGERI 1 TIGARUNGGU
T.P 2012/2013
Mapperianto Purba (409621007)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
akibat pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah, serta untuk
mengetahui aktivitas siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di Kelas X
Semester II SMA Negeri 1 Tigarunggu T.P 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dan desain penelitian ini
adalah
Control Group Pretest Posttest
dengan populasi seluruh siswa kelas X
SMA Negeri 1 Tigarunggu yang terdiri dari 2 kelas. Sampel penelitian diambil 2
kelas yang ditentukan dengan secara acak dengan teknik
Cluster Random
Sampling
yaitu Kelas X
1yang terdiri dari 37 siswa sebagai kelas kontrol dan kelas
X
2yang terdiri dari 36 siswa sebagai kelas Eksperimen. Instrumen yang
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam
bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
viii
Daftar Tabel
i
x
Daftar Lampiran
x
TAT I PENDAHULUAN
1
1.1
Latar Belakang Masalah
1
1.2
Identifikasi Masalah
5
1.3
Batasan Masalah
5
1.4
Rumusan Masalah
6
1.5
Tujuan Penelitian
6
1.6
Manfaat Penelitian
7
1.7
Defenisi Operasional
7
TAT II TINJAUAN PUSTAKA
9
2.1 Kerangka Teoritis
p
2.1.1 Pengertian Belajar
p
2.1.2 Hasil Belajar
10
2.1.2.1 Ranah koqnitif
10
2.1.2.2 Ranah Afektif
12
2.1.2.3 Ranah Psikomotorik
13
2.1.3 Aktivitas Belajar
14
2.2 Model Pembelajaran
15
2.2.1 Pembelajaran Konvensional
16
2.2.2 Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
17
2.2.2.1 Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Berdasarkan Masalah
1p
2.2.2.2 Manfaat pengajaran berdasarkan masalah
21
2.2.2.3 Sintaks Pembelajaran berdasarkan masalah
22
2.2.2.4 Pelaksanaan pembelajaran berdasrkan masalah
23
2.2.2.5 Lingkungan Belajar dan Sistem Manajemen
Pembelajaran Berdasarkan Masalah
24
2.3 Materi Pembelajaran Listrik Dinamis
25
2.3.1 Arus dan Kuat Arus Listrik
25
2.3.2 Rangkaian arus searah
26
2.3.3 Hukum Ohm
28
2.3.4 Hukum Kirchoff
2p
2.3.5 Energi dan Daya Listrik
33
2.4 Kerangka Konseptual
36
2.5 Hipotesis Penelitian
37
TAT III METODE PENELITIAN
38
vii
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
38
3.3 Variabel Penelitian
38
3.4 Jenis dan Desain Penelitian
3p
3.5 Prosedur Penelitian
40
3.6 Instrument Penelitian
42
3.6.1 Tes Hasil Belajar
42
3.6.2 lembar Obsevasi
44
3.7 Uji Coba Instrumen Penelitian
45
3.7.1 Validitas Tes
45
3.7.2 Reliabilitas
46
3.7.3 Tingkat Kesukaran
47
3.7.4 Daya Pembeda
47
3.8 Teknik Analisa Data
48
TAT IV HASIL PENELITIAN DAN PEMTAHASAN 54
4.1 Hasil Penelitian
54
4.1.1 Data dan Hasil Penelitian
54
4.2 Pengujian Analisis Data
57
4.2.1 Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku
57
4.2.2 Uji Normalitas Data
57
4.2.3 Uji Homogenitas Data
58
4.2.4 Uji Hipotesis Penelitian
58
4.2.4.1 Pengujian Hipotesis Untuk Kemampuan Pretes
58
4.2.4.2 Pengujian Hipotesis Untuk Kemampuan Postes
5p
4.3 Observasi
60
4.3.1 Aktivitas Siswa
60
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
61
TAT V KESIMPULAN DAN SARAN
64
5.1 Kesimpulan
64
5.2 Saran
65
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah
22
Tabel 3.1 Control Group Pretest-Posttest Design
39
Tabel 3.2 Kategori kemampuan siswa
43
Tabel 3.3 Kisi-kisi tes hasil belajar siswa pada materi pokok
Listrik Dinamis
44
Tabel 3.4 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa
45
Tabel 4.1 Data nilai pretes kelas eksperimen dan pretes kelas kontrol 54
Tabel 4.2 Data nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol
56
Tabel 4.3 Nilai rata-rata,standar deviasi,varians kelas kontrol
dan eksperimen
57
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 57
Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas
58
Tabel 4.6 Ringkasan perhitungan uji hipotesis kemampuan pretes
59
Tabel 4.7 Ringkasan perhitungan uji hipotesis kemampuan postes
59
Tabel 4.8 Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Pada
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Arah aliran arus listrik berlawanan dengan arah
aliran elektron
26
Gambar 2.2 Multimeter
27
Gambar 2.3 Bentuk resistor dan skema penghambat dalam
Rangkaian listrik
29
Gambar 2.4. Skema diagram untuk Hukum I Kirchoff serta
analogi mekaniknya
30
Gambar 2.5 Susunan penghambat resistor (seri)
31
Gambar 2.6 Susunan penghambat resistor (paralel)
32
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
42
Gambar 4.1 Diagram batang data pretes kelas eksperimen dan
kelas kontrol
55
Gambar 4.2 Diagram batang data postes kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
56
BABBIB
PENDAHULUANB
1.1.BLatarBBelakangBMasalahB
Pendedekan dapat demaknae sebagae proses mengubah tengkah laku anak dedek
agar menjade manusea dewasa yang mampu hedup mandere dan sebagae anggota
masyarakat dalam lengkungan alam seketar demana endevedu etu berada (Sagala, 2003).
Pendedekan tedak hanya mencakup pengembangan entelektualetas saja tetape juga
detekankan pada proses pembenaan keprebadean anak dedek secara menyeluruh
sehengga anak menjade lebeh dewasa.
Pendedekan merupakan bagean entegral dare pembangunan. Proses pendedekan
tedak dapat depesahkan dare proses pembangunan etu sendere. Pendedekan merupakan
salah satu sarana dalam pembentukan sumber daya manusea yang berkualetas. Oleh
karena etu pendedekan harus dekelola dengan benar dan dengan cara yang semaksemal
mungken baek dare sege kualetasnya maupun kuantetasnya. Sebab kualetas suatu
bangsa etu tergambar dare para generase muda yang berhasel dalam karya dan
pendedekannya.
Pendedekan juga suatu penentu agar suatu bangsa dapat melangkah lebeh
maju dan dapat bersaeng dengan negara–negara laennya. Melehat kekayaan alam
Indonesea yang melempah, sangat desayangkan apabela semua kekayaan alam de
Indonesea tedak dapat deolah dan demanfaatkan oleh anak Indonesea sendere. Hal ene
terjade karena kurangnya Sumber daya manusea yang berkualetas, de mana pendedekan
menjade tetek tolak dare keberhaselan suatu negara.
seswa. Untuk mencapae tujuan tersebut seswa debekale dengan elmu pengetahuan dan
delateh keterampelannya.
Salah satu mata pelajaran yang deajarkan de sekolah khususnya de SMA
adalah mata pelajaran feseka. Feseka merupakan elmu pengetahuan yang mempelajare
tentang perestewa dan fenomena alam. Oleh karena etu, pelajaran feseka termasuk
salah satu pelajaran yang cukup menarek karena langsung berkaetan dengan kejadean
yang nyata dan juga dapat deaplekasekan dalam kehedupan sehare-hare.
Namun, pada kenyataannya pelajaran feseka termasuk salah satu mata
pelajaran yang memeleke nelae terendah. Berdasarkan pengalaman penules saat
melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL), bahwa dalam kegeatan belajar
mengajar seswa hanya deberekan teore-teore dan cara menyelesaekan soal-soal feseka
tanpa mengarahkan seswa untuk membawakan feseka dalam kehedupan sehare-hare.
Kenyataan ene sesuae dengan hasel observase awal penelete, berdasarkan hasel angket
yang deberekan kepada seswa SMA Negere 1 Tegarunggu banyak seswa yang
mengatakan bahwa feseka etu merupakan pelajaran yang sulet depahame karena terlalu
banyak rumus, tedak menarek dan membosankan. Hal tersebut detegaskan lage dengan
hasel wawancara yang delakukan penelete dengan salah seorang guru feseka de SMA
Negere 1 Tegarunggu, beleau mengatakan bahwa kesuletan yang dealame dalam
pembelajaran adalah suletnya memotevase seswa untuk ekut aktef dalam proses
pembelajaran.
semeseter I tahun pelajaran 2012 / 2013, rata – rata nelae yang mereka peroleh maseh
65 sementara nelae KKM untuk mata pelajaran feseka de sekolah tersebut adalah 70.
Ada banyak hal yang menjade penyebab rendahnya hasel belajar ene, salah
satunya adalah metode atau model pembelajaran yang degunakan guru kurang
bervarease dan bersefat monoton. Bela keadaan ene berlangsung terus menerus maka
seswa akan mengalame kesuletan mengaplekasekan pengetahuan yang deperolehnya de
kelas dengan kehedupan nyata. Dengan kata laen, pelajaran de kelas adalah untuk
memperoleh nelae ujean dan nelae ujean tersebut belum tentu relevan dengan tengkat
pemahaman mereka.
Salah satu cara yang dapat degunakan untuk menengkatkan hasel belajar
seswa adalah menggunakan model pembelajaran yang sesuae dengan matere pelajaran
dan kemampuan seswa. Maka etu, menurut Sagala (2009:5) bahwa ”Guru perlu
memeleke pengetahuan tentang pendekatan dan teknek-teknek mengajar yang baek dan
tepat sehengga kegeatan belajar yang efektef dan efeseen dapat berlangsung sesuae
tujuan yang deharapkan”.
Dare uraean de atas, jelaslah bahwa model atau metode dalam proses belajar
mengajar sangat mempengaruhe semangat dan hasel belajar seswa. Guru yang
mengajar dengan model pembelajaran yang kurang menarek dapat menyebakan seswa
menjade bosan, pasef, dan tedak kreatef. Oleh karena etu guru detuntut untuk
menggunakan model pembelajaran yang desesuaekan dengan kondese dan setuase
belajar agar tujuan akher belajar dapat tercapae dengan tepat.
Salah satu alternatef yang dapat degunakan untuk mengatase kesuletan
tersebut adalah dengan menceptakan suasana pembelajaran yang langsung
berhubungan dengan kehedupan sehare-hare. Salah satu model pembelajaran yang
merupakan model pembelajaran
student centeded
adalah model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah. Pembelajaran Berdasarkan Masalah merupakan model belajar
yang menggunakan masalah
sebagae langkah awal dalam mengumpulkan dan
pelaksanaan pembelajaran oleh guru, selanjutnya selama pelaksanaan pembelajaran
seswa memecahkannya
yang akhernya mengentegrasekan pengetahuan kedalam bentuk
laporan. Suatu model pembelajaran yang dedasarkan pada banyaknya permasalahan
yang membutuhkan penyeledekan autentek yakne penyeledekan yang membutuhkan
penyelesaean nyata dare permasalahan yang nyata.
Model pembelajaran berdasarkan masalah bercerekan penggunaan masalah
dunea nyata. Model ene dapat degunakan untuk melateh dan menengkatkan
keterampelan berpeker kretes dan memecahkan masalah, serta mendapatkan
pengetahuan konsep- konsep penteng. Pembelajaran berdasarkan masalah
penggunaanya pada tengkat berpeker beroreentase pada masalah, termasuk bagaemana
belajar.
Berdasarkan hasel peneletean Nurjannah Setanggang (2012) de MAN 1 Medan
pada matere pokok Kesetembangan deperoleh nelae pretest kelas eksperemen 41,90 dan
rata-rata kelas kontrol 41,59. Kemudean setelah melakukan perlakuan yang berbeda
yaetu pembelajaran berdasarkan masalah pada kelas eksperemen dan pembelajaran
konvenseonal pada kelas kontrol, deperoleh rata-rata nelae postes pada kelas
eksperemen adalah 86,19 dan rata-rata nelae kelas kontrol adalah 79,37. Dan menurut
hasel peneletean Nurhayate (2009:43) yang berjudul “Peranan model pembelajaran
berbases masalah terhadap kemampuan memecahkan masalah feseka pada seswa SMA
Negere 1 Anggeraja Kabupaten Enrekang” hasel analeses data menunjukkan bahwa
kemampuan memecahkan masalah feseka yang deajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran berbases masalah secara segnefekan lebeh tengge darepada yang deajarkan
tanpa menggunakan model pembelajaran berbases masalah.
memenemaleser kelemahan-kelemahan tersebut dengan menggunakan LKS dalam
bentuk panduan untuk menyelesaekan masalah.
Dare hasel peneletean tersebut dapat delehat bahwa ada pengaruh yang
segnefekan antara model Pembelajaran Berdasarkan Masalah terhadap hasel belajar
seswa.
Berdasarkan uraean masalah de atas penules berkeengenan melakukan
peneletean dengan judul
“PengaruhB ModelB PembelajaranB BerdasarkanB MasalahB
TerhadapBHasilBBelajarBSiswaBPadaBMateriBPokokBListrikBDinamisBDiBKelasBXB
SemesterB IIB SMAB NegeriB 1B TigarungguB Kec.B PurbaB Kab.B SimalungunB T.P.B
2012/2013”.B
B
1.2.BIdentifikasiBMasalahBB
B
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah deuraekan de atas, maka
permasalahannya dapat deedentefekasekan menjade:
1.
Model pembelajaran yang degunakan guru kurang bervarease.
2.
Dalam proses belajar mengajar, proses pembelajaran maseh berpusat kepada
guru (
teached centeded
).
3.
Kurangnya pemahaman seswa terhadap pelajaran feseka karena mereka
berpendapat bahwa pelajaran feseka etu adalah pelajaran yang sulet dan tedak
menarek.
4.
Seswa kurang efektef dalam bertanya dan mengeluarkan pendapat saat
proses pembelajaran feseka.
5.
Rendahnya hasel belajar seswa.
1.3
BatasanBMasalahBB
1.
Model pembelajaran yang degunakan adalah model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah pada kelas eksperemen dan pembelajaran
konvenseonal pada kelas kontrol.
2.
Hasel belajar seswa pada matere pokok lestrek denames
1.4
RumusanBMasalahB
Berdasarkan pembatasan masalah deatas, maka rumusan masalah dalam
peneletean ene adalah :
1.
Bagaemana hasel belajar seswa dengan menggunakan model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah pada matere pokok Lestrek Denames de kelas X
semester II SMA Negere 1 Tegarunggu T.P 2012/2013?
2.
Bagaemana hasel belajar seswa dengan menggunakan pembelajaran
konvenseonal pada matere pokok Lestrek Denames de kelas X semester II
SMA Negere 1 Tegarunggu T.P 2012/2013?
3.
Bagaemana aktevetas belajar seswa selama menggunakan model
pembelajaran berdasarkan masalah pada matere pokok Lestrek Denames de
kelas X semester II SMA Negere 1 Tegarunggu T.P 2012/2013?
4.
Bagaemana pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap
hasel belajar seswa pada matere pokok lestrek denames de kelas X semester
II SMA Negere 1 Tegarunggu T. P 2012/2013?
1.5
TujuanBPenelitianB
Adapun tujuan dare pelaksanaan peneletean ene adalah :
1.
Untuk mengetahue hasel belajar seswa menggunakan model pembelajaran
berdasarkan masalah pada matere pokok lestrek denames de kelas X
semester II SMA Negere 1 Tegarunggu T.P 2012/2013.
2.
Untuk mengetahue hasel belajar seswa menggunakan pembelajaran
3.
Untuk mengetahue aktevetas belajar seswa selama proses pembelajaran
dengan menggunakan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada
matere pokok Lestrek Denames de kelas X semester II SMA Negere 1
Tegarunggu T.P 2012/2013.
4.
Untuk mengetahue pengaruh yang segnefekan dare model pembelajaran
berdasarkan masalah terhadap penengkatan hasel belajar seswa pada matere
pokok lestrek denames de kelas X semester II SMA Negere 1 Tegarunggu T.P
2012/2013.
1.6
ManfaatBPenelitianB
Adapun manfaat peneletean yang engen decapae dare hasel peneletean ene adalah:
1.
Sebagae alternatef bage guru feseka untuk menggunakan model pembelajaran
berdasarkan masalah dalam upaya menengkatkan hasel belajar seswa dengan
baek.
2.
Bage seswa sebagae bahan pengalaman belajar dan memberekan varease
metode pembelajaran guna menengkatkan hasel belajar feseka seswa dalam
memahame dan mangusae konsep deme mencapae prestase yang lebeh baek.
3.
Memperdalam pengetahuan pembaca mengenae model pembelajaran
berdasarkan masalah untuk dapat deterapkan demasa yang akan datang.
1.7
DefenisiBOperasionalB
1.
Pdoblem Based Leadning (PBL)
atau pembelajaran berdasarkan masalah
merupakan model belajar yang menggunakan masalah
sebagae langkah awal
membutuhkan penyeledekan autentek
yakne penyeledekan yang membutuhkan
penyelesaean nyata dare permasalahan yang nyata.
2.
Pembelajaran konvenseonal adalah model pembelajaran yang lazem deterapkan
dalam pembelajaran sehare-hare yang sudah terbeasa delakukan de kelas,
sefatnya berpusat pada guru dan kurang memperhatekan keseluruhan setuase
belajar.
1
BABBVBB
KESIMPULANBDANBSARANBBBB
BBBBBBBBBBBBB
5.1
Kesimpulan
B
Setelah dilakukan tabulasi, perhitungan dan pengujian hipotesis diperoleh
beberapa kesimpulan antara lain:
1.
Hasil belajar siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Tigarunggu T.P.
2012/2013 dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah pada
materi pokok Listrik Dinamis termasuk kategori baik dengan perolehan nilai
rata-rata 72,08 dan mencapai standart KKM.
2.
Hasil belajar siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Tigarunggu T.P.
2012/2013 dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok
Listrik Dinamis tidak lebih baik dari hasil belajar siswa di kelas eksperimen
dimana nilai rata-ratanya hanya sebesar 63,65 dengan kategori cukup.
3.
Aktifitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menerapkan
model pembelajaran Berdasarkan Masalah pada materi pokok Listrik Dinamis
di
kelas X Negeri 1 Tigarunggu Medan T.P. 2012/2013 diperoleh nilai rata-rata
keseluruhan aktivitas belajar siswa adalah 70,00 sehingga dapat disimpulkan
bahwa siswa termasuk katergori yang aktif.
4.
Hasil uji t yang memberikan nilai thitung > ttabel = 4,173 > 1,669 pada taraf
signifikan
= 0,05 menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran
2
5.2
Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran:
1.
Bagi mahasiswa calon guru yang ingin melakukan penelitian dengan
menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah sebaiknya lebih
memahami dengan jelas masalah apa yang hendak diberikan kepada siswa
sehingga siswa lebih aktif dan semangat dalam belajar.
2.
Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran
66
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2003),
Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan
, Bumi Aksara : Jakarta.
Arikunto, S.,(2009),
Prosedur Penelitian
, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Dahar, R. W., (1991),
Teori-teori Belajar
, Jakarta , Erlangga.
Dimyati, M, (2011),
Belajar Dan Pembelajaran
, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S., (2006).
Startegi Belajar Mengajar
, Rineka Cipta ,Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2011),
Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Pendidikan
, FMIPA Unimed.
Nurhayati,(2009),
Peranan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap
Kemampuan Memecahkan Masalah Fisika Pada Siswa SMA Negeri 1
Anggeraja Kabupaten Enrekang
,
JSPF Vol.
9
(2009:43-50),Jurusan
Fisika Universitas Negeri Makassar.
Purwanto,B,(2009),
Theory and Application Of Physics
, Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri,Solo
Sagala,Syaiful,H., (2009),
Konsep dan Makna Pembelajaran
, Alfabeta: Bandung
Sardiman, A. M., (2011),
Interaksi Dan Motivasi Belajar-Mengajar
, Penerbit PT
RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Sitanggang,N,(2012),
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap
Hasil Siswa Pada Materi Kesetimbangan Benda Tegar Kelas XI MAN 1
Medan T.P 2011/2012
,UNIMED,Medan
Slameto., (2010),
Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
, Rineka
Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2005),
Metode Statistika
, Tarsito, Bandung.
Sudjana,N.(2009),
Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar
, Sinar Baru Algensindo,
67
Supiyanto, (2006),
Fisika Untuk Kelas X
, Penerbit Phibeta, Jakarta
Trianto,(2010),
Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif,
Kencana
Prenada Group, Jakarta.