• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 TIGARUNGGU T.P. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 TIGARUNGGU T.P. 2012/2013."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI POKOK

LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II

SMA NEGERI 1 TIGARUNGGU KEC.PURBA

KAB.SIMALUNGUN T.P 2012/2013

Oleh:

Mapperianto Purba

NIM 409621007

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

berkat dan kasih karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang

direncanakan.

Skripsi berjudul

“Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X

Semester II Negeri 1 Tigarunggu Medan T.P. 2012/2013.”, disusun untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari

berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan

terimakasih kepada: Bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si sebagai dosen pembimbing

skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis

sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan

terimakasih juga disampaikan pada Bapak Drs.Japiten Banjarnahor, M.Pd, Ibu

Dr.Derlina, M.Si, dan Bapak Drs.Sehat Simatupang, M.Si, selaku dosen penguji yang

telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai

selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak

Dr. Nurdin Bukit, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang selama ini telah

memberikan bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan. Ucapan terimakasih

juga disampaikan pada Bapak Drs.Tonggam Saragih, selaku PKS dan Ibu Guru

Fisika SMA Negeri 1 Tigarunggu terkhusus kepada bapak Keben Sitanggang, S.Pd

dan Ibu Susiana Silangit, S.Pd yang telah banyak membantu selama penelitian

dilaksanakan.

(4)

v

mata yang ayahanda dan ibunda teteskan selama studiku menjadi buah kehormatan

bagi nama Ayah dan Ibu dimasa yang akan datang. Dekapan Ayahanda dan Ibunda

yang senantiasa menjadikanku kuat dalam setiap liku-liku hidup ini.Semangat

Ayahanda dan Ibunda demi pendidikanku yang menjaga semangatku dalam

menyelesaikan studi hingga perguruan tinggi ini.Walau terkadang semangatku tak

sebesar semangatmu ayah dan bundaku sayang, sekarang tercapai cita-citamu

menyekolahkanku hingga perguruan tinggi.Bundaku yang kukasihi, selama Ayah kita

tercinta sakit, engkau tetap memperjuangkanku bahkan hingga tubuhmu semakin

hari semakin kurus hanya demi memikirkan anakmu ini.Yang aturannya engkau bisa

makan daging, tapi engkau rela makan pakai garam, hanya supaya bisa mencukupi

keperluan anakmu di negeri seberang ini.Kesabaran dan ketabahan Bunda dalam

menjalani hidup yang tak kenal lelah menjadikan anak-anakmu beroleh

hidup.Bundaku yang tercinta engkau adalah orang paling super selama hidupku kita

tetap doakan dan serahkan segala kekawatiran kita tentang kesehatan sang ayah, cepat

sembuh ayahanda terrcinta, doa kami selalu besertamu.Panjanglah umurmu bundaku

dan ayahanda tercinta.

Penulis juga berterimakasih kepada teman-teman seperjuangan terutama tetty

oppusunggu dan Sori tua beserta rombongan.

(5)
(6)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK

LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II

SMA NEGERI 1 TIGARUNGGU

T.P 2012/2013

Mapperianto Purba (409621007)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa

akibat pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah, serta untuk

mengetahui aktivitas siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di Kelas X

Semester II SMA Negeri 1 Tigarunggu T.P 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dan desain penelitian ini

adalah

Control Group Pretest Posttest

dengan populasi seluruh siswa kelas X

SMA Negeri 1 Tigarunggu yang terdiri dari 2 kelas. Sampel penelitian diambil 2

kelas yang ditentukan dengan secara acak dengan teknik

Cluster Random

Sampling

yaitu Kelas X

1

yang terdiri dari 37 siswa sebagai kelas kontrol dan kelas

X

2

yang terdiri dari 36 siswa sebagai kelas Eksperimen. Instrumen yang

digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam

bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal.

(7)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

viii

Daftar Tabel

i

x

Daftar Lampiran

x

TAT I PENDAHULUAN

1

1.1

Latar Belakang Masalah

1

1.2

Identifikasi Masalah

5

1.3

Batasan Masalah

5

1.4

Rumusan Masalah

6

1.5

Tujuan Penelitian

6

1.6

Manfaat Penelitian

7

1.7

Defenisi Operasional

7

TAT II TINJAUAN PUSTAKA

9

2.1 Kerangka Teoritis

p

2.1.1 Pengertian Belajar

p

2.1.2 Hasil Belajar

10

2.1.2.1 Ranah koqnitif

10

2.1.2.2 Ranah Afektif

12

2.1.2.3 Ranah Psikomotorik

13

2.1.3 Aktivitas Belajar

14

2.2 Model Pembelajaran

15

2.2.1 Pembelajaran Konvensional

16

2.2.2 Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

17

2.2.2.1 Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Berdasarkan Masalah

1p

2.2.2.2 Manfaat pengajaran berdasarkan masalah

21

2.2.2.3 Sintaks Pembelajaran berdasarkan masalah

22

2.2.2.4 Pelaksanaan pembelajaran berdasrkan masalah

23

2.2.2.5 Lingkungan Belajar dan Sistem Manajemen

Pembelajaran Berdasarkan Masalah

24

2.3 Materi Pembelajaran Listrik Dinamis

25

2.3.1 Arus dan Kuat Arus Listrik

25

2.3.2 Rangkaian arus searah

26

2.3.3 Hukum Ohm

28

2.3.4 Hukum Kirchoff

2p

2.3.5 Energi dan Daya Listrik

33

2.4 Kerangka Konseptual

36

2.5 Hipotesis Penelitian

37

TAT III METODE PENELITIAN

38

(8)

vii

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

38

3.3 Variabel Penelitian

38

3.4 Jenis dan Desain Penelitian

3p

3.5 Prosedur Penelitian

40

3.6 Instrument Penelitian

42

3.6.1 Tes Hasil Belajar

42

3.6.2 lembar Obsevasi

44

3.7 Uji Coba Instrumen Penelitian

45

3.7.1 Validitas Tes

45

3.7.2 Reliabilitas

46

3.7.3 Tingkat Kesukaran

47

3.7.4 Daya Pembeda

47

3.8 Teknik Analisa Data

48

TAT IV HASIL PENELITIAN DAN PEMTAHASAN 54

4.1 Hasil Penelitian

54

4.1.1 Data dan Hasil Penelitian

54

4.2 Pengujian Analisis Data

57

4.2.1 Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku

57

4.2.2 Uji Normalitas Data

57

4.2.3 Uji Homogenitas Data

58

4.2.4 Uji Hipotesis Penelitian

58

4.2.4.1 Pengujian Hipotesis Untuk Kemampuan Pretes

58

4.2.4.2 Pengujian Hipotesis Untuk Kemampuan Postes

5p

4.3 Observasi

60

4.3.1 Aktivitas Siswa

60

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

61

TAT V KESIMPULAN DAN SARAN

64

5.1 Kesimpulan

64

5.2 Saran

65

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah

22

Tabel 3.1 Control Group Pretest-Posttest Design

39

Tabel 3.2 Kategori kemampuan siswa

43

Tabel 3.3 Kisi-kisi tes hasil belajar siswa pada materi pokok

Listrik Dinamis

44

Tabel 3.4 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa

45

Tabel 4.1 Data nilai pretes kelas eksperimen dan pretes kelas kontrol 54

Tabel 4.2 Data nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol

56

Tabel 4.3 Nilai rata-rata,standar deviasi,varians kelas kontrol

dan eksperimen

57

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 57

Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas

58

Tabel 4.6 Ringkasan perhitungan uji hipotesis kemampuan pretes

59

Tabel 4.7 Ringkasan perhitungan uji hipotesis kemampuan postes

59

Tabel 4.8 Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Pada

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Arah aliran arus listrik berlawanan dengan arah

aliran elektron

26

Gambar 2.2 Multimeter

27

Gambar 2.3 Bentuk resistor dan skema penghambat dalam

Rangkaian listrik

29

Gambar 2.4. Skema diagram untuk Hukum I Kirchoff serta

analogi mekaniknya

30

Gambar 2.5 Susunan penghambat resistor (seri)

31

Gambar 2.6 Susunan penghambat resistor (paralel)

32

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

42

Gambar 4.1 Diagram batang data pretes kelas eksperimen dan

kelas kontrol

55

Gambar 4.2 Diagram batang data postes kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

56

(11)

BABBIB

PENDAHULUANB

1.1.BLatarBBelakangBMasalahB

Pendedekan dapat demaknae sebagae proses mengubah tengkah laku anak dedek

agar menjade manusea dewasa yang mampu hedup mandere dan sebagae anggota

masyarakat dalam lengkungan alam seketar demana endevedu etu berada (Sagala, 2003).

Pendedekan tedak hanya mencakup pengembangan entelektualetas saja tetape juga

detekankan pada proses pembenaan keprebadean anak dedek secara menyeluruh

sehengga anak menjade lebeh dewasa.

Pendedekan merupakan bagean entegral dare pembangunan. Proses pendedekan

tedak dapat depesahkan dare proses pembangunan etu sendere. Pendedekan merupakan

salah satu sarana dalam pembentukan sumber daya manusea yang berkualetas. Oleh

karena etu pendedekan harus dekelola dengan benar dan dengan cara yang semaksemal

mungken baek dare sege kualetasnya maupun kuantetasnya. Sebab kualetas suatu

bangsa etu tergambar dare para generase muda yang berhasel dalam karya dan

pendedekannya.

Pendedekan juga suatu penentu agar suatu bangsa dapat melangkah lebeh

maju dan dapat bersaeng dengan negara–negara laennya. Melehat kekayaan alam

Indonesea yang melempah, sangat desayangkan apabela semua kekayaan alam de

Indonesea tedak dapat deolah dan demanfaatkan oleh anak Indonesea sendere. Hal ene

terjade karena kurangnya Sumber daya manusea yang berkualetas, de mana pendedekan

menjade tetek tolak dare keberhaselan suatu negara.

(12)

seswa. Untuk mencapae tujuan tersebut seswa debekale dengan elmu pengetahuan dan

delateh keterampelannya.

Salah satu mata pelajaran yang deajarkan de sekolah khususnya de SMA

adalah mata pelajaran feseka. Feseka merupakan elmu pengetahuan yang mempelajare

tentang perestewa dan fenomena alam. Oleh karena etu, pelajaran feseka termasuk

salah satu pelajaran yang cukup menarek karena langsung berkaetan dengan kejadean

yang nyata dan juga dapat deaplekasekan dalam kehedupan sehare-hare.

Namun, pada kenyataannya pelajaran feseka termasuk salah satu mata

pelajaran yang memeleke nelae terendah. Berdasarkan pengalaman penules saat

melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL), bahwa dalam kegeatan belajar

mengajar seswa hanya deberekan teore-teore dan cara menyelesaekan soal-soal feseka

tanpa mengarahkan seswa untuk membawakan feseka dalam kehedupan sehare-hare.

Kenyataan ene sesuae dengan hasel observase awal penelete, berdasarkan hasel angket

yang deberekan kepada seswa SMA Negere 1 Tegarunggu banyak seswa yang

mengatakan bahwa feseka etu merupakan pelajaran yang sulet depahame karena terlalu

banyak rumus, tedak menarek dan membosankan. Hal tersebut detegaskan lage dengan

hasel wawancara yang delakukan penelete dengan salah seorang guru feseka de SMA

Negere 1 Tegarunggu, beleau mengatakan bahwa kesuletan yang dealame dalam

pembelajaran adalah suletnya memotevase seswa untuk ekut aktef dalam proses

pembelajaran.

(13)

semeseter I tahun pelajaran 2012 / 2013, rata – rata nelae yang mereka peroleh maseh

65 sementara nelae KKM untuk mata pelajaran feseka de sekolah tersebut adalah 70.

Ada banyak hal yang menjade penyebab rendahnya hasel belajar ene, salah

satunya adalah metode atau model pembelajaran yang degunakan guru kurang

bervarease dan bersefat monoton. Bela keadaan ene berlangsung terus menerus maka

seswa akan mengalame kesuletan mengaplekasekan pengetahuan yang deperolehnya de

kelas dengan kehedupan nyata. Dengan kata laen, pelajaran de kelas adalah untuk

memperoleh nelae ujean dan nelae ujean tersebut belum tentu relevan dengan tengkat

pemahaman mereka.

Salah satu cara yang dapat degunakan untuk menengkatkan hasel belajar

seswa adalah menggunakan model pembelajaran yang sesuae dengan matere pelajaran

dan kemampuan seswa. Maka etu, menurut Sagala (2009:5) bahwa ”Guru perlu

memeleke pengetahuan tentang pendekatan dan teknek-teknek mengajar yang baek dan

tepat sehengga kegeatan belajar yang efektef dan efeseen dapat berlangsung sesuae

tujuan yang deharapkan”.

Dare uraean de atas, jelaslah bahwa model atau metode dalam proses belajar

mengajar sangat mempengaruhe semangat dan hasel belajar seswa. Guru yang

mengajar dengan model pembelajaran yang kurang menarek dapat menyebakan seswa

menjade bosan, pasef, dan tedak kreatef. Oleh karena etu guru detuntut untuk

menggunakan model pembelajaran yang desesuaekan dengan kondese dan setuase

belajar agar tujuan akher belajar dapat tercapae dengan tepat.

Salah satu alternatef yang dapat degunakan untuk mengatase kesuletan

tersebut adalah dengan menceptakan suasana pembelajaran yang langsung

berhubungan dengan kehedupan sehare-hare. Salah satu model pembelajaran yang

merupakan model pembelajaran

student centeded

adalah model Pembelajaran

Berdasarkan Masalah. Pembelajaran Berdasarkan Masalah merupakan model belajar

yang menggunakan masalah

sebagae langkah awal dalam mengumpulkan dan

(14)

pelaksanaan pembelajaran oleh guru, selanjutnya selama pelaksanaan pembelajaran

seswa memecahkannya

yang akhernya mengentegrasekan pengetahuan kedalam bentuk

laporan. Suatu model pembelajaran yang dedasarkan pada banyaknya permasalahan

yang membutuhkan penyeledekan autentek yakne penyeledekan yang membutuhkan

penyelesaean nyata dare permasalahan yang nyata.

Model pembelajaran berdasarkan masalah bercerekan penggunaan masalah

dunea nyata. Model ene dapat degunakan untuk melateh dan menengkatkan

keterampelan berpeker kretes dan memecahkan masalah, serta mendapatkan

pengetahuan konsep- konsep penteng. Pembelajaran berdasarkan masalah

penggunaanya pada tengkat berpeker beroreentase pada masalah, termasuk bagaemana

belajar.

Berdasarkan hasel peneletean Nurjannah Setanggang (2012) de MAN 1 Medan

pada matere pokok Kesetembangan deperoleh nelae pretest kelas eksperemen 41,90 dan

rata-rata kelas kontrol 41,59. Kemudean setelah melakukan perlakuan yang berbeda

yaetu pembelajaran berdasarkan masalah pada kelas eksperemen dan pembelajaran

konvenseonal pada kelas kontrol, deperoleh rata-rata nelae postes pada kelas

eksperemen adalah 86,19 dan rata-rata nelae kelas kontrol adalah 79,37. Dan menurut

hasel peneletean Nurhayate (2009:43) yang berjudul “Peranan model pembelajaran

berbases masalah terhadap kemampuan memecahkan masalah feseka pada seswa SMA

Negere 1 Anggeraja Kabupaten Enrekang” hasel analeses data menunjukkan bahwa

kemampuan memecahkan masalah feseka yang deajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran berbases masalah secara segnefekan lebeh tengge darepada yang deajarkan

tanpa menggunakan model pembelajaran berbases masalah.

(15)

memenemaleser kelemahan-kelemahan tersebut dengan menggunakan LKS dalam

bentuk panduan untuk menyelesaekan masalah.

Dare hasel peneletean tersebut dapat delehat bahwa ada pengaruh yang

segnefekan antara model Pembelajaran Berdasarkan Masalah terhadap hasel belajar

seswa.

Berdasarkan uraean masalah de atas penules berkeengenan melakukan

peneletean dengan judul

“PengaruhB ModelB PembelajaranB BerdasarkanB MasalahB

TerhadapBHasilBBelajarBSiswaBPadaBMateriBPokokBListrikBDinamisBDiBKelasBXB

SemesterB IIB SMAB NegeriB 1B TigarungguB Kec.B PurbaB Kab.B SimalungunB T.P.B

2012/2013”.B

B

1.2.BIdentifikasiBMasalahBB

B

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah deuraekan de atas, maka

permasalahannya dapat deedentefekasekan menjade:

1.

Model pembelajaran yang degunakan guru kurang bervarease.

2.

Dalam proses belajar mengajar, proses pembelajaran maseh berpusat kepada

guru (

teached centeded

).

3.

Kurangnya pemahaman seswa terhadap pelajaran feseka karena mereka

berpendapat bahwa pelajaran feseka etu adalah pelajaran yang sulet dan tedak

menarek.

4.

Seswa kurang efektef dalam bertanya dan mengeluarkan pendapat saat

proses pembelajaran feseka.

5.

Rendahnya hasel belajar seswa.

1.3

BatasanBMasalahBB

(16)

1.

Model pembelajaran yang degunakan adalah model Pembelajaran

Berdasarkan Masalah pada kelas eksperemen dan pembelajaran

konvenseonal pada kelas kontrol.

2.

Hasel belajar seswa pada matere pokok lestrek denames

1.4

RumusanBMasalahB

Berdasarkan pembatasan masalah deatas, maka rumusan masalah dalam

peneletean ene adalah :

1.

Bagaemana hasel belajar seswa dengan menggunakan model Pembelajaran

Berdasarkan Masalah pada matere pokok Lestrek Denames de kelas X

semester II SMA Negere 1 Tegarunggu T.P 2012/2013?

2.

Bagaemana hasel belajar seswa dengan menggunakan pembelajaran

konvenseonal pada matere pokok Lestrek Denames de kelas X semester II

SMA Negere 1 Tegarunggu T.P 2012/2013?

3.

Bagaemana aktevetas belajar seswa selama menggunakan model

pembelajaran berdasarkan masalah pada matere pokok Lestrek Denames de

kelas X semester II SMA Negere 1 Tegarunggu T.P 2012/2013?

4.

Bagaemana pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap

hasel belajar seswa pada matere pokok lestrek denames de kelas X semester

II SMA Negere 1 Tegarunggu T. P 2012/2013?

1.5

TujuanBPenelitianB

Adapun tujuan dare pelaksanaan peneletean ene adalah :

1.

Untuk mengetahue hasel belajar seswa menggunakan model pembelajaran

berdasarkan masalah pada matere pokok lestrek denames de kelas X

semester II SMA Negere 1 Tegarunggu T.P 2012/2013.

2.

Untuk mengetahue hasel belajar seswa menggunakan pembelajaran

(17)

3.

Untuk mengetahue aktevetas belajar seswa selama proses pembelajaran

dengan menggunakan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada

matere pokok Lestrek Denames de kelas X semester II SMA Negere 1

Tegarunggu T.P 2012/2013.

4.

Untuk mengetahue pengaruh yang segnefekan dare model pembelajaran

berdasarkan masalah terhadap penengkatan hasel belajar seswa pada matere

pokok lestrek denames de kelas X semester II SMA Negere 1 Tegarunggu T.P

2012/2013.

1.6

ManfaatBPenelitianB

Adapun manfaat peneletean yang engen decapae dare hasel peneletean ene adalah:

1.

Sebagae alternatef bage guru feseka untuk menggunakan model pembelajaran

berdasarkan masalah dalam upaya menengkatkan hasel belajar seswa dengan

baek.

2.

Bage seswa sebagae bahan pengalaman belajar dan memberekan varease

metode pembelajaran guna menengkatkan hasel belajar feseka seswa dalam

memahame dan mangusae konsep deme mencapae prestase yang lebeh baek.

3.

Memperdalam pengetahuan pembaca mengenae model pembelajaran

berdasarkan masalah untuk dapat deterapkan demasa yang akan datang.

1.7

DefenisiBOperasionalB

1.

Pdoblem Based Leadning (PBL)

atau pembelajaran berdasarkan masalah

merupakan model belajar yang menggunakan masalah

sebagae langkah awal

(18)

membutuhkan penyeledekan autentek

yakne penyeledekan yang membutuhkan

penyelesaean nyata dare permasalahan yang nyata.

2.

Pembelajaran konvenseonal adalah model pembelajaran yang lazem deterapkan

dalam pembelajaran sehare-hare yang sudah terbeasa delakukan de kelas,

sefatnya berpusat pada guru dan kurang memperhatekan keseluruhan setuase

belajar.

(19)

1

BABBVBB

KESIMPULANBDANBSARANBBBB

BBBBBBBBBBBBB

5.1

Kesimpulan

B

Setelah dilakukan tabulasi, perhitungan dan pengujian hipotesis diperoleh

beberapa kesimpulan antara lain:

1.

Hasil belajar siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Tigarunggu T.P.

2012/2013 dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah pada

materi pokok Listrik Dinamis termasuk kategori baik dengan perolehan nilai

rata-rata 72,08 dan mencapai standart KKM.

2.

Hasil belajar siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Tigarunggu T.P.

2012/2013 dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok

Listrik Dinamis tidak lebih baik dari hasil belajar siswa di kelas eksperimen

dimana nilai rata-ratanya hanya sebesar 63,65 dengan kategori cukup.

3.

Aktifitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menerapkan

model pembelajaran Berdasarkan Masalah pada materi pokok Listrik Dinamis

di

kelas X Negeri 1 Tigarunggu Medan T.P. 2012/2013 diperoleh nilai rata-rata

keseluruhan aktivitas belajar siswa adalah 70,00 sehingga dapat disimpulkan

bahwa siswa termasuk katergori yang aktif.

4.

Hasil uji t yang memberikan nilai thitung > ttabel = 4,173 > 1,669 pada taraf

signifikan

= 0,05 menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran

(20)

2

5.2

Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti

mempunyai beberapa saran:

1.

Bagi mahasiswa calon guru yang ingin melakukan penelitian dengan

menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah sebaiknya lebih

memahami dengan jelas masalah apa yang hendak diberikan kepada siswa

sehingga siswa lebih aktif dan semangat dalam belajar.

2.

Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran

(21)

66

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2003),

Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan

, Bumi Aksara : Jakarta.

Arikunto, S.,(2009),

Prosedur Penelitian

, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Dahar, R. W., (1991),

Teori-teori Belajar

, Jakarta , Erlangga.

Dimyati, M, (2011),

Belajar Dan Pembelajaran

, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S., (2006).

Startegi Belajar Mengajar

, Rineka Cipta ,Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,

(2011),

Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa

Program Studi Pendidikan

, FMIPA Unimed.

Nurhayati,(2009),

Peranan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap

Kemampuan Memecahkan Masalah Fisika Pada Siswa SMA Negeri 1

Anggeraja Kabupaten Enrekang

,

JSPF Vol.

9

(2009:43-50),Jurusan

Fisika Universitas Negeri Makassar.

Purwanto,B,(2009),

Theory and Application Of Physics

, Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri,Solo

Sagala,Syaiful,H., (2009),

Konsep dan Makna Pembelajaran

, Alfabeta: Bandung

Sardiman, A. M., (2011),

Interaksi Dan Motivasi Belajar-Mengajar

, Penerbit PT

RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Sitanggang,N,(2012),

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap

Hasil Siswa Pada Materi Kesetimbangan Benda Tegar Kelas XI MAN 1

Medan T.P 2011/2012

,UNIMED,Medan

Slameto., (2010),

Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

, Rineka

Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2005),

Metode Statistika

, Tarsito, Bandung.

Sudjana,N.(2009),

Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar

, Sinar Baru Algensindo,

(22)

67

Supiyanto, (2006),

Fisika Untuk Kelas X

, Penerbit Phibeta, Jakarta

Trianto,(2010),

Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif,

Kencana

Prenada Group, Jakarta.

Gambar

Gambar 2.1 Arah aliran arus listrik berlawanan dengan arah

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis yang diajukan peneliti adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dalam keluarga dengan konsep diri pada remaja. Semakin positif

[r]

[r]

“ Pengaruh Pemberian Seduhan Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) terhadap Kadar Kolesterol LDL Darah pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Model Hiperlipidemia ”.. Skripsi ini

Indikator yang dijadikan tolok ukur dalam proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil adalah daya serap terhadap pelajaran yang di ajarkan dan perilaku siswa2. Hasil

[r]

[r]

PENGARUH UPAH, PENGALAMAN KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN.. PADA DEALER PUTRA UTAMA MOTOR