• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PRAKTEKKERJA BATU ANTARA METODE PEMBELAJARAN SIMULASI DAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI PROGRAM KEAHLIAN KONSTRUKSI BATU BETON TAHUN PELAJARAN2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR PRAKTEKKERJA BATU ANTARA METODE PEMBELAJARAN SIMULASI DAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI PROGRAM KEAHLIAN KONSTRUKSI BATU BETON TAHUN PELAJARAN2012/2013."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PRAKTEK KERJA BATU ANTARA

METODE PEMBELAJARAN SIMULASI DAN METODE

PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA

KELAS XI SMK NEGERI 1 MERDEKA

BERASTAGI PROGRAM KEAHLIAN

KONSTRUKSI BATU BETON

TAHUN PELAJARAN

2012/2013

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

FEBRYANTO P SIREGAR

NIM. 508111023

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

(2)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PRAKTEK KERJA BATU ANTARA

METODE PEMBELAJARAN SIMULASI DAN METODE

PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA

KELAS XI SMK NEGERI 1 MERDEKA

BERASTAGI PROGRAM KEAHLIAN

KONSTRUKSI BATU BETON

TAHUN PELAJARAN

2012/2013

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

FEBRYANTO P SIREGAR

NIM. 508111023

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

(3)
(4)
(5)

SAHABAT YANG AKAN SELALU KU KENANG

(Alm) AMRAN MARTUNAS PANJAITAN

FAM I LY

FAT H ER & M O T H ER I LOVE U

K amu T elah M enerima Kristus Yesus T uhan Kita. K arena I tu H endaklah H idupmu T etap D i D alam D ia

(Kolose 2 : 6)

Terima kasih Yesus Kristus atas berkat yang telah Engkau berikan hingga pada hari ini

Terima kasih kepada

A y a hku (a lm ) D r s. O Si r ega r I buku L. M a r bun

Atas kasih sayang yang selalu mengiringi langkahku

dimanapun aku berada.

D an kepada Adik – Adik yang sangat ku cintai

(6)

ABSTRAK

Febryanto P Siregar, NIM 508111023, Perbedaan Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Antara Metode Pembelajaran Simulasi dan Metode Pembelajaran Demonstrasi Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Program Keahlian Konstruksi Batu Beton Tahun Pelajaran 2012/2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar praktek kerja batu siswa kelas XI SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2012/2013 yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran simulasi dan metode pembelajaran demonstrasi.

Sampel penelitian ini adalah sebagian siswa kelas XI Jurusan Teknik Bangunan di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi yang diambil secara acak pada kelas dengan undian sehingga didapat, Kelas XI Batu dan Beton Kel. A sebagai kelas Eksperimen dengan jumlah siswa 20 orang dan Kelas XI Batu dan Beton sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 20 orang. Jadi total subjek yang diteliti adalah sebanyak 40 orang.

Rancangan penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental dimana yang diteliti hanya hasil post-test praktek batu. Adapun instrumen penelitian ini adalah job sheet yang telah mengandung langkah-langkah untuk melakukan praktek. Dalam pengumpulan data, digunakan tes hasil belajar berupa tes praktek yang disusun oleh peneliti dan disetujui guru mata pelajaran dan dosen pembimbing.

Dalam uji normalitas post-test pada kedua kelas diperoleh bahwa Lhitung<Ltabel, sehingga distribusi dinyatakan normal. Pada uji Homogenitas data post-test menunjukkan Fhitung = 1,87 < FTabel = 4,096, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kedua kelas memiliki varians yang sama atau Homogen.

Pada uji hipotesis dengan menggunakan uji t diperoleh bahwa, setelah kelas eksperimen dikenai pembelajaran metode simulasi dan kelas kontrol dengan metode demonstrasi, nilai thitung dikonsultasikan dengan ttabel pada dk=40 dan α=0,05, diperoleh harga ttabel = 2,0588, berarti thitung = 4,88866 > ttabel = 2,0588, maka dinyatakan Ho ditolak dan Ha diterima bahwa terdapat perbedaan antara hasil belajar praktek kerja batu antara siswa kelas X program keahlian konstruksi batu dan beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2012/2013 yang diajarkan menggunakan metode pembelajaran simulasi dengan metode pembelajaran demonstrasi.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesempatan dan hikmat sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi ini berjudul ”Perbedaan Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Antara Metode

Pembelajaran Simulasi dan Metode Pembelajaran Demonstrasi Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Program Keahlian Konstruksi Batu Beton Tahun Pelajaran 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas

Teknik.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik isi maupun tutur bahasanya. Oleh sebab itu, melalui kesempatan ini penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penyusun banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak berupa materi, dukungan moril dan informasi. Dalam kesempatan ini penyusun tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jintar Tampubolon, M.Pd, selaku dosen pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan waktu, nasehat, arahan serta petunjuk kepada penulis dalam penyusunan proposal ini.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan dan sekaligus dosen narasumber.

4. Bapak Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan.

5. Ibu Ir. Meuthia Fadila, M.Eng Se selaku dosen Pembimbing Akademik dan sekaligus dosen narasumber.

6. Bapak Drs. Ronald Butar-Butar, M.Pd dan Bapak Kristian, ST, M.Pd, selaku dosen narasumber.

7. Bapak/Ibu Dosen serta Asisten Dosen di lingkungan Universitas Negeri Medan, khususnya di Fakultas Teknik.

(8)

9. Teristimewa kepada orang tua saya yang tercinta, Ayahanda Drs. O. Siregar (+) dan Ibunda L. br Marbun yang telah membina, mendidik, memberikan dukungan dan semangat kepada saya sampai sekarang, cintamu takkan pernah pudar.

10. Adik-adik yang saya sayangi yaitu Franklin Siregar, Fitria Siregar dan Fransiskus Siregar yang selalu mendoakan dan menjadi motivasi buat saya menjadi kakak yang terbaik.

11. Terima kasih kepada K_Leng Society (24 Februari) sebagai kelompok belajar yang telah membantu saya dalam perkuliahan pada awal semester.

12. Kepada Kelompok belajar Happy Sonk yang menjadi Rival abadi (El Clasico) selama dalam perkuliahan.

13. Terima kasih kepada The Bonek Mofas yang telah memberi banyak pengalaman selama perjalanan hidup dan perkuliahan.

14. Terima Kasih kepada Fransiska Simamora yang telah banyak membantu dalam setiap permasalahan yang saya hadapi dalam perkuliahan.

15. Kepada Rekan – rekan mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan khususnya Edimarwanto O, Nikosari Manurung Erwin Tampubolon (Irma Marbun), Rihold Simanjuntak, Erikson Siahaan, Rustam Tambunan, Gihon Pangaribuan dan Riky Pardede yang telah banyak membantu saya dalam perkuliahan dan khususnya dalam pembuatan skripsi ini.

16. Adik – adik yang saya sayangi perkuliahan yang telah banyak membantu dalam perkuliahan yaitu Hilda Pasaribu dan Natalia Barutu.

17. Teman – teman yang selama 3 tahun ini menjadi keluarga di tempat tinggal saya Jalan Rela No 118A Sandy Manihuruk, Sefry Sitanggang, Imral, Leo, Pra Costa, Maslon, Minarti, Ramasinta dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberi motivasi.

18. Kepada Rekan – rekan mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan stambuk ’08 telah banyak membantu saya yaitu Dimpu Nababan, Yusuf Panjaitan, Jendro Sipahutar, Erik Bangun, Edy Sinaga, Toni K Gulo, Dedek Suhendro, Faisal dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberi motivasi.

(9)

20. Kepada abang / kakak stambuk ’06 dan ’07 yang saya sayangi yang telah banyak memberi saya pelajaran tentang hidup bersosial di kampus.

21. Kepada adik-adik stambuk ’09 khususnya Astuty Tarigan, Kristina Pasaribu, Omry Simanjuntak, Okto, Rikson, Ahermadany, Samwel, Rizky, Rizaldi, dan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberi motivasi.

22. Kepada adik-adik stambuk ’10 khususnya Bronson, Roni, Franciska, Mitha, Mery, Meliana, Nancy, Lyli, Vita, Dimar, Brian, Oryza, Riko, Herman dan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberi motivasi.

23. Kepada adik-adik stambuk ’11 dan ’12 khususnya Rinaldi, Justin, Lasta, Jhesica, Irpan, Anatholy, Debora, Winda, Doris, Santa, Maria dan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberi motivasi.

24. Kepada N-HKBP yang telah menjadi sahabat saya selama berada di kampung halaman khususnya Inang Pdt. Sarma Siregar, Pdt Simon Manurung, Ade Chandra Siregar, Kak Kuteng, Kak Santi, Mario, Morris, Kristian, Romina, Albert, Andre, Derma, Febri, Devi, Rani, Iban Tuty dan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberi motivasi.

25. Sahabatku sekaligus Lae ku yang gaor di Pendidikan Teknik Bangunan yang akan selalu kukenang Alm. Amran Panjaitan, yang telah memberi saran dan motivasi kepada saya dan terima kasih atas persahabatan kita selama ini (I miss U Lae ku).

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf atas keterbatasan yang ada. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuju kemungkinan keberhasilan di dalam dunia pendidikan. Akhir kata penulis menghaturkan banyak ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Tuhan Yesus memberkati.

Medan, Januari 2013 Penulis

(10)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah 7

C. Batasan Masalah 8

D. Rumusan Masalah 8

E. Tujuan Penelitian 9

F. Manfaat Penelitian 9

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS 11

A. Kerangka teoritis 11

1. Metode Pembelajaran Simulasi 11

2. Metode Pembelajaran Demonstrasi 18

3.

Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Memasang

Sudut Dan Pertemuan Siku – Siku Dua Tembok Dengan

Tebal ½ Bata, Dengan Ikatan ½ Bata 20

4. Pedoman Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) 29

B. Kerangka Konseptual 32

1. Pengaruh Pembelajaran Simulasi Terhadap Hasil Belajar

PraktekKerja Batu Memasang Sudut Dan Pertemuan Siku –

Siku DuaTembok Dengan Tebal ½ Bata,

Dengan Ikatan ½ Bata 32

2.

Pengaruh Model Pembelajaran Demonstrasi Terhadap

(11)

Pertemuan Siku – Siku Dua Tembok Dengan Tebal ½ Bata,

Dengan Ikatan ½ Bata 34

C. Pengajuan Hipotesis 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36

A. Lokasi dan Waktu Penelitian 36

B. Populasi dan Sampel Penelitian 36

C. Variabel Penelitian 37

D. Defenisi Operasional 38

E. Desain Penelitian 39

F. Kerangka Penelitian 40

G. Instrumen Penelitian 42

H. Teknik Pengumpulan Data 43

I. Uji Syarat Analisis Data 50

J. Teknik Analisis Data 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 57

A. Uji Persyaratan Analisis 57

B. Teknik Analisis Data 58

C. Pembahasan Hasil Penelitian 59

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 62

A. Kesimpulan 62

B. Implikasi 62

C. Saran 63

DAFTAR PUSTAKA 65

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Data Hasil Belajar Praktek Kerja Batu SMK Negeri 1

Merdeka Berastagi T. A. 2009/2010 dan 2010/2011 6

Tabel 2.1. Struktur Metode Pembelajaran Simulasi 16 Tabel 3.1. Jumlah Sampel Penelitian 37 Tabel 3.2. Quasi Experimental 40

Tabel 3.3. Kerangka Penelitian 41 Tabel 3.4. Format Penilaian Dengan Menggunakan Metode Simulasi 44 Tabel 3.5. Format Penilaian Dengan Menggunakan

Metode Demonstrasi 45 Tabel 3.6. Kriteria Penilaian Tes Praktek Dengan Menggunakan

Metode Simulasi 46

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Pasangan Sudut Siku-Siku Dua Tembok Dengan Tebal

½ Bata, Dengan Ikatan ½ Bata 24

Gambar 2.2. Proyeksi Miring Pasangan Sudut Siku-Siku Dua Tembok

Dengan Tebal ½ Bata, Dengan Ikatan ½ Bata 24

Gambar 2.3. Pasangan Pertemuan Siku-Siku Dua Tembok Dengan Tebal ½ Bata, Dengan Ikatan ½ Bata 25

Gambar 2.4. Proyeksi Miring Pasangan Pertemuan Siku-Siku Dua

Tembok Dengan Tebal ½ Bata, Dengan Ikatan ½ Bata 25

Gambar 2.5. Batu Bata 26

Gambar 2.6. Agregat Halus dan Kasar 27

Gambar 2.7. Semen 27

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan suatu langkah yang

sangat penting pada tahap pembangunan dewasa ini, diantaranya dengan

meningkatkan mutu pendidikan. Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan

banyak hal yang harus diperhatikan, yaitu proses belajar mengajar (PBM) yang

merupakan unsur penting yang harus diperhatikan karena dengan pelaksanaan

proses mengajar yang baik tersebut tujuan pendidikan akan tercapai. Proses

belajar mengajar akan menunjukkan hasil yang baik apabila unsur yang terkait di

dalamnya saling mendukung. Guru merupakan unsur yang penting dalam proses

belajar mengajar karena walaupun kurikulum disajikan secara sempurna, sarana

dan prasarana terpenuhi dengan baik, apabila guru belum berkualitas maka proses

belajar mengajar belum bisa dikatakan baik.

Tansu (dalam Urip 2006: http//anp.Wordpress.com), menyatakan bahwa

“Yang menjadi masalah dalam bidang pendidikan adalah terpuruknya kualitas

pendidikan di Indonesia”. Hal ini tidak dapat disangkal akibat minimnya sarana

prasarana dan juga tenaga kependidikan yang berkualitas, yang merupakan modal

utama dalam mencapai tujuan pendidikan.

Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan

sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan warga

(15)

2

mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Menurut

Mulyasa (2008:13) bahwa tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan mengacu

kepada tujuan umum pendidikan berikut:

1) Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. 2) Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. 3) Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut sesuai dengan kejuruannya.

Pendidikan merupakan wadah untuk mendidik dan melatih seseorang agar

menjadi tenaga yang terampil dibidangnya seperti Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK). Hal ini sesuai dengan Undang – Undang No. 20 tahun 2003 tentang

sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa “Secara umum pendidikan

kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik

untuk bekerja dalam bidang tertentu”.

Dilihat dari pernyataan di atas, maka sekolah menengah kejuruan (SMK)

dituntut menghasilkan tenaga yang terampil dan bermutu serta cukup menguasai

bidang yang digelutinya sehingga tantangan yang dihadapi peserta didik nantinya

dapat teratasi.

Sejalan dengan uraian di atas maka pedoman pelaksanaan kurikulum

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1999 menganut prinsip sebagai berikut : (1)

Berbasis luas, kuat dan mendasar, (2) Berbasis kompetensi, (3) Pembelajaran

(16)

3

industri, (5) Perkuatan kemampuan daya manusia dan kemandirian pengembangan

dari tamatan.

Berdasarkan prinsip tersebut maka disusunlah tujuan SMK Program

Keahlian Teknik konstruksi Batu dan Beton Bangunan dalam Depdikbud (1999 :

2), yaitu :

1) menyiapkan siswa memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap professional, 2) menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu berkompetensi, dan mampu mengembangkan diri, 3) menyiapkan siswa agar menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisih kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan dating, 4) menjadi warga Negara yang produktif, adaktif dan kreatif.

Untuk mewujudkan tujuan SMK Program Keahlian Konstruksi Batu dan

Beton di atas maka SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi memberikan mata pelajaran

yang dibagi dalam kelompok normatif, adaptif dan produktif. Mata pelajaran

normatif yaitu berupa mata pelajaran Pendidikan Agama, Pendidikan

Kewarganegaraan dan Sejarah, Bahasa dan Sastra Indonesia serta mata pelajaran

Pendidikan Jasmani. Mata pelajaran adaptif yaitu Matematika, Bahasa Inggris,

Kewirausahaan, Fisika dan Kimia. Sedangkan mata pelajaran produktif yaitu

Gambar Teknik / RAB, Pengujian Bahan, Plesteran, Begesting dan Perancah,

Praktek Kerja Batu dan Pembesian.

Pembelajaran pada mata pelajaran Praktek Kerja Batu pada dasarnya

dimaksud untuk mendidik dan melatih siswa agar dapat berkompeten dibidang

konstruksi batu dan beton, yaitu siswa dapat mengenal dan mengetahui

bagaimanna cara melakukan pemasangan batu secara benar pada konstruksi,

(17)

4

Indikator untuk mengukur tingkat keberhasialan siswa dalam proses

pembelajaran adalah hasil belajar. Hasil belajar diukur selama proses belajar

berlangsung. Masalah yang dihadapi di dunia pendidikan adalah masalah proses

pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran, siswa kurang didorong aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Proses pembelajaran dalam kelas diarahkan pada siswa yang

mendengar dan menerima informasi yang disajikan oleh guru. Hal ini dapat

merupakan penyebab rendahnya nilai hasil belajar siswa di sekolah.

Ada beberapa faktor yang diduga memberikan pengaruh pada hasil belajar

siswa. Faktor-faktor tersebut dapat digolongkan pada dua jenis, yaitu faktor intern

dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang

sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu

yang sedang belajar. Faktor intern meliputi faktor jasmaniah (faktor kesehatan,

cacat tubuh), faktor psikologis (kecerdasan, perhatian, minat, bakat, konsep diri,

kematangan, kesiapan) dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor ekstern meliputi

faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana

rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang

kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan

siswa, disiplin sekolah), faktor masyarakat (teman bergaul, mass media, kegiatan

siswa dalam masyarakat).

Oleh karenanya guru dituntut untuk biasa menggunakan strategi

pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar mengajar. Pemilihan strategi

(18)

5

untuk mengatasi masalah keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Selain

itu, penggunaan strategi pembelajaran juga dapat mencegah kebosanan terhadap

metode yang hanya berpusat pada guru.

Berdasarkan hasil obsevasi yang dilakukan pada hari Rabu dan Kamis

pada tanggal 11 sampai 12 April, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas XI

Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton pada mata pelajaran

Praktek Kerja Batu di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi belum memenuhi syarat

standar kelulusan.

Hal ini dapat dilihat dari daftar kumpulan nilai (DKN) mata pelajaran

Praktek Pekerjaan Batu pada siswa kelas XI program Keahlian Teknik Konstruksi

Batu dan Beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi di tahun 2009/2010 dengan

siswa 21 orang, yang memperoleh nilai < 7,00 sebanyak 48% (10 orang),

memperoleh nilai 7,00 – 7,90 sebanyak 38% (8 orang) dan sisanya 8,00 – 8,90

sebanyak 14% (3 orang) dan pada tahun 2010/2011 dengan siswa 9 orang, yang

memperoleh nilai < 7,00 sebanyak 45% (4 orang), memperoleh nilai 7,00 – 7,90

sebanyak 33% (3 orang) dan sisanya 8,00 – 8,90 sebanyak 22% (2 orang).

Dengan standar kelulusan minimal untuk pelajaran Praktek Kerja Batu pada

Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Merdeka

Berastagi adalah 7,00. Perolehan nilai rata – rata hasil belajar Praktek Kerja Batu

(19)

6

Tabel 1.1. Perolehan Nilai Hasil Belajar Kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton

Sumber : SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi.

Dapat dikatakan bahwa hasil tersebut belum sesuai dengan yang

diharapkan. Hal ini diakibatkan karena metode pembelajaran yang digunakan saat

proses belajar mengajar tetap dan tidak pernah berubah, sehingga siswa cenderung

lebih cepat bosan dalam mengikuti pelajaran yang berdampak pada rendahnya

hasil belajar.

Untuk mengetahui masalah rendahnya hasil belajar siswa di atas, penulis

berencana menggunakan metode pembelajaran Simulasi dalam kegiatan belajar

mengajar. Karena metode pembelajaran simulasi adalah metode pembelajaran

yang membuat suatu peniruan terhadap sesuatu yang nyata, terhadap keadaan

sekelilingnya (state of affaris). Metode pembelajaran ini dirancang untuk

membantu siswa mengalami bermacam-macam proses dan kenyataan sosial dan

untuk menguji reaksi mereka, serta untuk memperoleh konsep keterampilan

pembuatan keputusan. Metode pembelajaran Simulasi diterapkan didalam dunia

(20)

7

proses sibernetika. Pendekatan simulasi dirancang agar mendekati kenyataan

dimana gerakan yang dianggap kompleks sengaja dikontrol misalnya, dalam

proses simulasi ini dilakukan dengan menggunakan simulator.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merasa tertarik untuk membuat

penelitian yang mengacu pada metode pembelajaran simulasi dengan judul

Perbedaan Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Antara Metode Pembelajaran Simulasi dan Metode Pembelajaran Demonstrasi Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Program Keahlian Konstruksi Batu Beton Tahun Pelajaran 2012/2013.”

B. Idetifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

masalah penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Mengapa hasil belajar praktek kerja batu pada siswa kelas XI Program

Keahlian Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi

Tahun Ajaran 2009 / 2010 dan 2010 / 2011 tidak dapat mencapai tingkat

kelulusan yang diharapkan ?

2. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar Praktek Kerja

Batu siswa Kelas XI Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton SMK

Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2011 / 2012 ?

3. Bagaimana hasil belajar Praktek Kerja Batu dengan pembelajaran

demonstrasi pada siswa Kelas XI Program Keahlian Konstruksi Batu dan

(21)

8

4. Apakah dengan metode pembelajaran Simulasi dapat meningkatkan hasil

belajar siswa Kelas XI Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton SMK

Negeri 1 Merdeka Berastagi ?

C. Batasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

kemampuan yang dimiliki penulis terbatas, maka batasan masalah dalam

penelitian ini hanya pada pengaruh metode pembelajaran simulasi dan metode

pembelajaran demonstrasi terhadap hasil belajar praktek kerja batu pada submateri

memasang sudut siku – siku dua tembok dengan tebal ½ bata, dengan ikatan ½ bata dan submateri memasang pertemuan siku – siku dua tembok dengan tebal ½ bata, dengan ikatan ½ bata yang dilakukan siswa Kelas XI Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2012/2013.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dijelaskan di atas maka yang

menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh metode pembelajaran simulasi terhadap hasil

belajar praktek kerja batu pada siswa Kelas XI Program Keahlian Konstruksi

Batu dan Beton ?

2. Apakah terdapat pengaruh metode pembelajaran demonstrasi terhadap hasil

belajar praktek kerja batu pada siswa Kelas XI Program Keahlian Konstruksi

Batu dan Beton ?

3. Bagaimana keaktifan dan respon siswa selama proses pembelajaran simulasi

(22)

9

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran simulasi terhadap hasil

belajar praktek kerja batu pada siswa Kelas XI Program Keahlian Konstruksi

Batu dan Beton.

2. Untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran demonstasi terhadap hasil

belajar praktek kerja batu pada siswa Kelas XI Program Keahlian Konstruksi

Batu dan Beton.

3. Untuk mengetahui aktifitas dan respon siswa selama mengikuti

pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran simulasi pada

praktek kerja batu.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk beberapa kalangan yang

terlibat di dalamnya yang akan menjadi salah satu alternatif dalam meningkatkan

hasil belajar siswa. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Menumbuhkan motivasi belajar siswa melalui metode pembelajaran

Simulasi.

2. Menambahkan pemahaman siswa dalam belajar praktek pekerjaan batu.

3. Meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.

4. Sebagai masukan bagi guru – guru SMK negeri maupun swasta dalam

(23)

10

5. Dapat menambah khsanah ilmu pengetahuan, khususnya metode

pembelajaran simulasi

6. Melatih dan menambah pengalaman bagi mahasiswa dalam pembuatan

karya ilmiah.

7. Sebagai masukan bagi mahasiswa atau calon guru untuk menerapkan

metode yang tepat dalam proses belajar mengajar.

8. Sebagai bahan yang relevan untuk mahasiswa dalam kegiatan proses

(24)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka ditarik beberapa

kesimpulan pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Skor rata-rata post test hasil belajar praktek kerja batu siswa pada kelas

eksperimen yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran

simulasi adalah 89,10.

2. Skor rata-rata post test hasil belajar praktek kerja batu siswa pada kelas

kontrol yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran

demonstrasi adalah 84,35.

3. Hasil belajar praktek kerja batu kelompok siswa yang diajar dengan

metode pembelajaran simulasi lebih baik daripada hasil belajar praktek

kerja batu kelompok siswa yang diajar dengan metode pembelajaran

demonstrasi, yang teruji secara statistik dengan nilai t Hitung 4,8886 > tTabel

2,0588.

B. Implikasi

Hasil kesimpulan menyatakan siswa yang diajar menggunakan metode

pembelajaran simulasi memperoleh hasil belajar praktek kerja batu lebih tinggi

jika dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan metode pembelajaran

demonstrasi. Dengan diterimanya hipotesis dalam penelitian ini, maka metode

(25)

61

bagi guru khususnya guru mata pelajaran praktek kerja batu dalam melaksanakan

proses pembelajaran.

Penggunaan metode pembelajaran yang tepat akan menciptakan suasana

belajar yang lebih baik demi tercapainya hasil belajar yang baik pula. Oleh karena

itu, pemilihan metode pembelajaran menjadi faktor yang sangat penting dalam

merencanakan kegiatan pembelajaran. Ada baiknya jika penggunaan metode

pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dengan mengembangkan pola pikir dan

keterampilannya lebih dioptimalkan walaupun tidak sepenuhnya harus

meninggalkan metode pembelajaran demonstrasi yang sudah diterapkan selama

ini.

Penerapan metode pembelajaran simulasi menjadi salah satu bukti bahwa

pembelajaran juga menuntut keaktifan siswa dan guru untuk mengembangkan

potensi yang ada di dalam diri siswa sehingga hasil belajar yang didapat akan

lebih optimal dan siswa akan lebih bersemangat dalam belajar.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan

saran sebagai berikut:

Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian, maka perlu disarankan beberapa

hal:

1. Metode pembelajaran simulasi dapat digunakan sebagai salah satu strategi

pembelajaran di dalam meningkatkan hasil belajar praktek kerja batu.

2. Bagi guru dan calon guru yang hendak menerapkan metode pembelajaran

(26)

62

dahulu memperkenalkan metode pengajaran ini kepada siswa, sehingga

pembelajaran dapat berjalan dengan waktu yang lebih efektif.

3. Untuk penelitian lanjutan dengan variabel yang relevan hendaknya dapat

memperbaiki kekurangan yang ada pada penelitian ini dengan membuat

perencanaan penelitian yang lebih baik lagi untuk mendapatkan hasil yang

diinginkan.

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Debdikbud). 1980. Petunjuk Praktek Batu dan Beton. Semarang: PT. Ciptasari Grafika

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Debdikbud). 1981. Lembaran Kerja Batu dan Kayu. Jakarta: PT. Rora Karya

Hadi, Sutrisno. 1984. Statistik. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Universitas Gadjah Mada

Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. Models of Teaching: Model-model Pengajaran (edisi kedelapan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Khansamhamnida. 2011. Uji Normalitas Data Adalah Statistik

(http:// blogspot.com/2011/02/Uji Normalitas Data Adalah Statistik.html ). Diakses pada Minggu, 09 Januari 201 Pukul 22.55 WIB.

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfa Beta

Sanjaya, Kusuma. 2010. Cara Pemasangan Batu Bata

(http://blogspot.com/2010/10/Cara Pemasangan Batu-Bata.html). Diakses pada Minggu, 28 Oktober 2012 Pukul 21.35 WIB.

Shiantosia, Boby. 2009. Pengertian kesehatan dan keselamtan kerja

(http://blogspot.com/2009/10/Kesehatan Dan Keselamatan Kerja.html). Diakses pada Minggu, 28 Oktober 2012 Pukul 21.35 WIB.

Situmorang, Eni Febri. 2011. Pengaruh metode pembelajaran drill terhadap hasil belajar menggambar teknik dasar (MTD) siswa kelas X jurusan teknik bangunan di SMK N I Berastagi T.P 2010/201. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan

Sri, Anitha. 2011. Keunggulan Dan Kelemahan Metode Demonstrasi (http://Keunggulan Dan Kelemahan Metode Memonstrasi.html). Diakses pada Minggu, 28 Oktober 2012 Pukul 21.50 WIB.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

(28)

64

Sutrisna, Putu. 2011. Uji Homogenitas (Statistika Lanjut) (http:// blogspot.com/2011/04/Uji Homogenitas Statistik Lanjut.html). Diakses pada Minggu, 09 Januari 201 Pukul 22.50 WIB.

Taniredja, Tukiran dan Faridli, Miftah. 2011. Model – Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfa Beta

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Ureechan. 2011 Variabel Penelitian Definisi Operasional Dan Skala Data (http:// wordpress.com/2011/07/14/Variabel Penelitian Definisi Operasional

Dan Skala Data). Diakses pada Minggu, 09 Januari 201 Pukul 23.15 WIB

Gambar

Tabel 1.1.
Gambar 2.1. Pasangan Sudut Siku-Siku Dua Tembok Dengan Tebal
Gambar Teknik / RAB, Pengujian Bahan, Plesteran, Begesting dan Perancah,
Tabel 1.1. Perolehan Nilai Hasil Belajar Kelas XI Program Keahlian Teknik     Konstruksi Batu dan Beton

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum, rempeyek adalah camilan dari tepung beras dan tepung tapioka yang dicampur dengan air hingga membentuk adonan kental, diberi bumbu (terutama garam dan

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non Eksklusif ( Non Exclusive Royalty – Free Rights)

Yahudi dari al-Aws, orang-orang merdeka (di kalangan) mereka dan mereka sendiri, mempunyai kedudukan yang sama dengan orang- orang yang terikat dengan piagam ini dalam loyalitas

[r]

?ROCRTn' STUDI ITI(NIX KOMPUTER JTJRUS!{X Tf, I(NOLOCT INTORMASI. ll

Standar Nasional Perpustakaan Kecamatan ini meliputi standar koleksi, sarana dan prasarana, pelayanan, tenaga, penyelenggaraan, dan pengelolaan perpustakaan. Standar ini

[r]

Kerusakan lingkungan hidup adalah salah satu bentuk ancaman nyata terhadap keamanan manusia dan stabilitas politik dan keamanan negara serta masyarakat internasional karena