• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIVASI KERJA GURU TIDAK TETAP SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH UPT TK DAN SD KECAMATAN DONOROJO Motivasi Kerja Guru Tidak Tetap Sekolah Dasar Negeri (Studi Kasus di Wilayah UPT TK dan SD Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan Tahun 2013).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MOTIVASI KERJA GURU TIDAK TETAP SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH UPT TK DAN SD KECAMATAN DONOROJO Motivasi Kerja Guru Tidak Tetap Sekolah Dasar Negeri (Studi Kasus di Wilayah UPT TK dan SD Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan Tahun 2013)."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

M OTIVASI KERJA GURU TIDAK TETAP SEKOLAH DASAR NEGERI DI W ILAYAH UPT TK DAN SD KECAM ATAN DONOROJO

KABUPATEN PACITAN TAHUN 2013

PUBLIKASI ILM IAH

Diajukan kepada

Program St udi M agist er M anajem en Pendidikan

Univer sit as M uhammadiyah Surakart a unt uk M emenuhi Salah Sat u Syarat Guna M emper oleh Gelar M agist er Pendidikan

Oleh:

SLAM ET NIM : Q 100110203

PROGRAM STUDI M AGISTER M ANAJEM EN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA

(2)

M OTIVASI KERJA GURU TIDAK TETAP SEKOLAH DASAR NEGERI DI W ILAYAH UPT TK DAN SD KECAM ATAN DONOROJO

KABUPATEN PACITAN TAHUN 2013

PUBLIKASI ILM IAH

Oleh:

SLAM ET NIM : Q 100110203

Telah Disetujui Oleh

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

M OTIVASI KERJA GURU TIDAK TETAP SEKOLAH DASAR NEGERI DI W ILAYAH UPT TK DAN SD KECAM ATAN DONOROJO

KABUPATEN PACITAN TAHUN 2013

1

Slamet , 2Abdul Ngalim, 3Sumar di 1

M ahasisw a UM S 2

St af Pengajar UM S 3

St af Pengajar UM S

ABSTRACT

The purpose of research is to describe. ( 1 ) The effort of honorer t eacher (GTT) of element ary school in UPT TK-SD of Donorojo Dist rict . ( 2 ) To discribe mot ivation of honorer t eacher (GTT) of elem ent ary school in UPT TK-SD Donorojo Dist rict .

The t ype of the research is inductive qualit ative research,it has the purpose t o find the discription of honorer t eacher’s (GTT) mot ivation , t he priciples and explanat ion of conclusion . This research is lim it ed t o the m ot ivat ion of honorer t eacher (GTT) in t he UPT TK-SD Donorojo District , Pacit an. The main data obt ained from The design of the research is limit ed to the motivat ion of honorer t eacher (GTT) in t he UPT TK-SD Donorojo District ,Pacit an. The main dat a obt ained from informat s such as school principal, t eacher and ot hers. The met hods of dat a collect ion by observat ion, det ail int erview s and docum ent ation met hods. Analysis of dat a in t his research is an int eract ive of analysis ( M iles dan Huberm an ). The validit y t est of dat a is t riangulasi dat a by cheking t hrught t riangulasi discussion of dat a sources.

The result of this research are : (1) The effort of t he honorer t eacher (GTT) in Donorojo Subdist rict s based on the Kosw ara crit eria and the crit eria of Tehnical Guidance DP-3 includes t he excellent cat egory. In this case, the average of t eacher’ s dicipline and orderliness achive 93,05, and bced on Kosw ara t he honorer t eacher (GTT) have been w orked according t o t he t eacher’s assignment , t hose are : m ake t he lesson plan (RPP), do the t eaching and studying bassed on t he lesson plan (RPP), do the t eaching and learning’s evaluation, the t eacher w as a mast er of t he lesson’ s m at erial and analysis t he result ’s evaluat ion.giving evidence t he average of t eacher’s dicipline and orderliness a chieve 93,05. (2) There are som e reasons behind the m ot ivat ion of honorer t eacher ( GTT ) t hat w ork in elem ent ary schols in t he UPT TK-SD Do norojo Dist rict s. Some of t hose reasons are asrequirem ent of cont inuing t o the open of universit y, a civil seruant orient ation, solaries orient ation, job orient ation, applyng the owned science as t he charit y.

(4)

PENDAHULUAN

Terbitnya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 t ent ang guru dan

dosen, disam but sangat antusias oleh kalangan pendidik khususnya guru sekolah

dasar dan m enengah. Karena dalam undang-undang t ersebut t erdapat point

yang sangat pent ing, bahw a guru berhak m endapat kan t unjangan profesi

maupun tunjangan fungsional.Kesejaht eraan guru dit ingkat kan dengan diberikan

t unjangan sert ifikasi sebesar sat u kali gaji pokok. Profesi guru yang t adinya

dipandang sebelah m at a oleh m asyarakat pen cari kerja , seiring keluarnya

undang –undang t ersebut kini pekerjaan guru m ulai dilirik dan diminat i oleh

masyarakat baik kalangan baw ah, m enengah maupun kalangan atas. M ereka

yang lulusan LPTK at au berijazah keguruan mulai m enyerbu lem baga sekolah

melamar sebagai guru sukw an at au GTT dengan harapan nantinya bisa diangkat

menjadi CPNS.

Dengan dikeluarkannya Perat uran Pem erint ah Nom or 48 t ahun 2005

juga disambut sangat gem bira oleh para GTT, karena dalam PP t ersebut berisi

t ent ang pengangkat an Tenaga Honorer (GTT/ PTT) menjadi Calon Pegaw ai negeri

Sipil (CPNS). Bagi m ereka yang m asuk sukw an t erhitung sebelum 30 Desem ber

2005, t erjaring lolos menjadi CPNS. Yang m enjadi kendala bagi GTT dengan

t erbit nya PP t ersebut adalah yang masuknya set elah 30 Desem ber 2005 at au

yang m asuk mulai t anggal 1 Januari 2006 mereka t idak berhak m enjadi CPNS. Hal

ini dit egaskan dalam PP 48 Tahun 2005 pasal 8 yang menyebut kan bahw a “ Sejak

dit et apkannya Perat uran Pemerint ah ini, sem ua Pejabat Pem bina kepegaw aian

dan Pejabat lain di lingkungan inst ansi dilarang mengangkat t enaga honorer at au

yang sejenis kecuali dit et apkan dengan perat uran pem erint ah“ . Dengan

demikian GTT yang masuk sejak t anggal 1 Januari 2006 berst at us sebagai GTT

murni yang diangkat oleh sekolah dan komit e sekolah, dengan konsekw ensi gaji

dan fasilitas lain yang mencukupi adalah sekolah, sert a t anpa ada jaminan dari

pemerint ah.

Dat a guru SDN di w ilayah UPT TK-SD kecamat an Donorojo pada t ahun

(5)

jum lah t ersebut 76 orang diant aranya adalah Guru GTT m urni yang diangkat

oleh sekolah bekerjasama dengan kom it e sekolah. Segala fasilit as besert a

kesejaht eraan yang menanggung sepenuhnya adalah sekolah . M ereka t ersebar

di 32 lembaga Sekolah dasar.Fakt or inilah yag m enarik penelit i untuk m enget ahui

lebih lanjut, m ot ivasi apa yang membuat guru GTT t et ap bert ahan dalam

keadaannya, yait u dengan gaji yang minim t anpa ada jaminan pemerint ah

t ent ang kelayakan hidup, mem punyai beban t anggung jaw ab sam a sert a

dit untut kinerja yang sama dengan guru PNS.

Berdasarkan uraian di at as maka peneliti t ert arik untuk melakukan

penelitian m engenai apa alasan m ereka t et ap t ermot ivasi bekerja sebagai guru

GTT di Sekolah Dasar Negeri. Tujuan penelit ian ini adalah untuk m endiskripsikan

kinerja guru GTT sert a m endiskrepsikan m otivasi apa yang mendorong guru GTT

t et ap bert ahan untuk bekerja di Sekolah Dasar Negeri Wilayah UPT TK-SD

Kecam at an Donorojo Kabupat en Pacit an.

M ETODE PENELITIAN

Jenis penelit ian ini adalah penelit ian kualit at if, yait u penelitian yang

menghasilkan dat a deskript if berupa kat a-kat a t ert ulis at au lisan dari

orang-orang yang dapat diamat i, Bogdan dan Tailor ( dalam M oleong, 2012: 271).

Sumber data at au inform an dalam penelitian ini adalah guru GTT akt if di sekolah

dasar negeri di wilayah UPT TK-SD Kecam at an Donorojo. Sumber dat a atau

informan dipilih secara purposive dan snow ball m enurut Bogdan dan Bilken

(dalam Sugiyono ,2010 :302). Penelit ian ini mendiskripsikan kenerja guru GTT

dan mot ivasi guru GTT sekolah dasar negeri di w ilayah UPT TK-SD kecam at an

Donorojo. Pelaksanaan penelit ian dilakukan selam a enam bulan, mulai dari

Januari sam pai dengan Juni 2013.

Dat a diperoleh dari hasil w awancara, observasi, dan dokum entasi.

Wawancara dilakukan untuk m emperoleh deskripsi t ent ang m ot ivasi at au

alasan-alasan para guru GTT yang bekerja sekolah dasar w ilayah UPT TK-SD Kecam at an

Donorojo Kabupat en Pacit an. Pengam bilan dat a observasi dilakukan untuk

(6)

Dokum ent asi digunakan untuk m enelusuri dat a hist oris dan data resmi GTT yang

berada di sekolah, UPT TK-SD dan Dinas Pendidikan yang berupa ident it as , rekap

absensi dokum en pem belajaran.Analisis dat a dimulai dengan menelaah seluruh

dat a yang dikumpulkan dari berbagai sumber, yait u dari hasil w awancara,

dokument asi, dan pengam at an. Analisis dat a m enurut Pat t on (dalam M oleong,

2012: 280) adalah proses m engat ur urut an dat a, mengorganisasikannya ke

dalam suat u pola, kat agori dan sat uan uraian dasar. Dalam proses analisis dat a

penelitian kualit at if ada t iga komponen yang saling berkait an dan saling

berint eraksi yait u, reduksi dat a, sajian dat a, dan penarikan simpulan (M oleong,

2012: 281).

HASIL PENELITIAN DAN PEM BAHASAN Kinerja Guru GTT.

Kinerja adalah prest asi kerja yang dicapai seseorang dalam melakukan

suatu pekerjaan. Pengert ian kinerja (prest asi) adalah hasil kinerja secara kualit as,

kuantit as, yang dicapai oleh seorang pegaw ai dalam m elaksanakan t ugasnya

sesuai dengan t anggung jaw ab yang diberikan kepadanya.Dalam bahasa Inggri s

ist ilah kinerja adalah perform ance. Art i Perform ance at au kinerja adalah hasil

kerja yang dapat dicapai oleh seseorang at au kelom pok orang dalam suatu

organisasi, sesuai dengan w ew enang dan t anggung jaw ab m asing-masing dalam

rangka upaya mencapai tujuan. Ham zah (2012:93) yang dimaksud dengan kinerja

guru sekolah dasar m erupakan gam baran hasil kerja yang dilakukan guru sekolah

dasar t erkait dengan t ugas yang diem bannya yang m erupakan t anggung

jawabnya.

Kinerja guru dalam penelitian ini m engam bil unsur t entang kedisiplinan

dan ket ert iban guru GTT sekolah dasar negeri di w ilayah UPT TK-SD Kecam at an

Donnorojo. Kedisiplinan yang dimaksud mencakup t ent ang t ingkat kehadiran

absensi m asuk sesuai dengan jadw al kerja. Sedangkan ket ert iban t erkait dengan

kelengkapan administ rasi pembelajaran diantaranya adalah program t ahunan,

program sem est er, RPP,perbaikan dan pengayaan. Penelitian yang sam a pernah

(7)

,bahw a penilaian kinerja guru berdasarkan perencanaan pem belajaran,

pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pem belajaran sert a disiplin tugas.

Penelit ian lain juga pernah dilakukan oleh M essa M edia Gust i (2012:11) dalam

penelitiannya yang mengungkapkan, bahw a kinerja guru diukur dari pelaksanaan

ket ert iban m engajar yang dibukt ikan dengan kelengkapan administ rasi

pembelajaran dan kedisiplinan guru yang dibuktikan kehadiran guru dan

ket epat an w akt u. Berbeda dengan Pujiyant i dan Isroah dalam penelit iannya,

mereka m engungkapkan , bahw a kinerja guru dapat diukur hanya m elalui

pelaksanaan kegiat an pem belajaran yaitu pengelolaan kelas yang bisa m embuat

suasana belajar kondusif.

Dalam penelitian ini pem bahasan kinerja guru GTT peneliti m engambil

dat a t ent ang unsur kedisiplinan m asuk kerja dan ket ert iban t ent ang pem enuhan

perangkat pem belajaran. Adapun unsur kedisiplinan dalam penelitian ini ,

peneliti m engambil dat a dari rekapit ulasi kehadiran guru GTT w ilayah UPT

kecam at an Donorojo dari dat a labul bulan Januari sam pai bulan Juni 2013,

karena penelit i m elaksanakan penelitian pada sem est er genap t ahun ajaran

2012/ 2013. Pem bahasan kinerja guru GTT dalam penelitian ini merujuk pada

juknis Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) dan krit eria knerja guru dari

Kosw ara.Untuk krit eria m enurut juknis DP-3 adalah sebagai berikut .

0 - 25 = sangat jelek 26 - 49 = kurang baik 50 - 69 = sedang 70 - 84 = baik

85 - 100 = sangat baik ( 2010 : 12 )

Sedangkan menurut Kosw ara (2008 : 81 ) guru t elah melaksanakan kinerja

dengan baik apabila telah melaksanakan tugas guru, yaitu merencanakan

program belajar m engajar yang dituangkan dalam RPP, m elaksanakan proses

belajar mengajar sesuai dengan RPP, m enilai proses belajar m engajar, menguasai

bahan pelajaran dan m elakukan analisis hasil penilaian.

Berdasarkan hasil penelit ian t ent ang dat a kedisiplinan dan ket ert iban

(8)

diambil dari dat a t ent ang absensi kehadiran guru yakni dari bulan Janu ari

sam pai bulan Juni 2013 rat a-rat a kehadirannya adalah 94,5% yang ident ik

dengan nilai 94,5. Sedangkan untuk ket ert iban guru GTT yang dperoleh dat a dari

perangkat pem belajaran yang dibuat oleh guru GTT dari Program t ahunan ,

Program sm est er, RPP , daft ar nilai , analisis dan perbaikan pengayaan dengan

rat a-rat a 91,6% identik dengan nilai 91,6.

Dengan dem ikian hasil penelit ian t ent ang kinerja guru GTT kecam at an

Donorojo menurut krit eria pada Juknis DP-3 maupun krit eria Kosw ara dapat

dikat akann sangat baik. M enurut juknis DP-3 nilai kedisiplinan 94,5 dan nilai

ket ert iban 91,6 , maka nilai rat a-rat anya adalah 93,05. Sedangkan m enurut

Kosw ara GTT t elah melaksanakan t ugas sesuai dengan krit erianya yait u,

membuat program t ahunan, progrm sem est er, m em buat RPP, melaksanakan

penilaian sert a m elaksanakan analisis hasil penilaian.

M otivasi Guru GTT.

M otivasi m enurut Sardirman (2012:73) motivasi sebagai daya upaya yang

mendorong seseorang unt uk melakukan sesuat u. M otivasi dapat dikat akan

sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

akt ifit as-akt ifit as t ert ent u dem i m encapai suatu tujuan. Ist ilah m ot ivasi t ersebut

juga dipert egas oleh Hamzah (2012:3) yang menyat akan, m ot ivasi sebagai

kekuatan yang t erdapat dalam diri individu. Berkait an dengan hal t ersebut m aka

mot ivasi dapat disimpulkan sebagai m enjelaskan keinginan, arah, int ensit as, dan

keajegan perilaku yang diarahkan oleh tujuan. Dalam mot ivasi t erdapat

konsep-konsep upaya unt uk m em enuhi kebutuhan, berpret asi, berafiliasi, kebiasaan dan

keinginan seseorang untuk hidup bersam a.

Secara um um t eori motivasi dibagi dalam dua kat agori, t eori kandungan

(cont ent ), yang m emusat kan perhat ian pada kebutuhan dan sasaran t ujuan, dan

t eori proses, yang banyak berkait an dengan bagaim ana orang berperilaku dan

mengapa m ereka berperilaku dengan cara t ert ent u. M enurut M aslow (dalam

(9)

kebutuhan fisiologis, akan rasa aman, cint a kasih at au kebutuhan sosial,

penghargaan dan aktualisasi diri.

Ducan ( dalam Ham zah, 2012:87 ) mengem ukakan, bahw a motivasi kerja

berkait an dengan dorongan yang m uncul dari seseorang untuk m elakukan t ugas

berdasarkan t anggungjaw abnya sesuai dengan yang t ujuan yang ingin dicapai.

Dari akt ivit asnya secara implisit mot ivasi kerja guru menurut Hamzah (2012:

72) t ampak t erlihat pada; (1) t anggung jaw ab dalam m elakukan kerja, (2)

prest asi yang dicapainya, (3) pengembangan diri, dan (4) kemandirian dalam

bert indak. Dari uraian t ersebut diket ahui bahw a mot ivasi m erupakan salah sat u

fakt or yang t urut menent ukan kinerja seseorang. Besar kecilnya pengaruh

mot ivasi seseorang t ergant ung pada seberapa banyak int ensit as mot ivasi yang

diberikan. M otivasi kerja guru t idak lain adalah suatu dorongan dari dalam dan

luar diri manusia unt uk bekerja sesuai dengan tujuan dan cit a-citanya.

M enurut Abraham H. M aslow ( dalam Ham zah:41 ) mengat akan bahw a

manusia mem punyai lim a kebutuhan yaitu: (1) kebut uhan fisiologis, sepert i

sandang, pangan, papan, (2) kebutuhan rasa aman sepert i aman m ent al dan

psikologisnya, int elekt ualnya, (3) kebut uhan prest ice sebagai simbol st at us

sosial, (5) kebutuhan akt ualisasi untuk m engem bangkan pot ensi yang t erdapat

dalam diri seseorang sehingga menjadi kem am puannya nyat a. Sepert i yang

diungkapkan Abraham M aslow mot ivasi dalam penelitian ini juga sangat

dominan dalam m enentukan kinerja guru GTT Sekolah Dasar Negeri di W ilayah

UPT TK-SD Kecamat an Donorojo.

Berdasarkan hasil w aw ancara penelit i dengan inform an di lapangan

bahw a ada beberapa alasan yang melat arbelakangi seseorang unt uk bekerja

sebagai GTT. Hasil penelit ian m enunjukkan bahw a ada beberapa alasan yang

melat arbelakangi seseorang unt uk mengambil keput usan sebagai GTT di wilayah

UPT TK-SD Donorojo: (1) mendapat kan surat ket erangan unt uk melanjut kan

kuliah di Universit as Terbuka, (2) Ingin menjadi pegaw ai negeri (3) M endapat kan

st at us pekerjaan yang jelas, (4) M endapat kan gaji at au honor, (5) M engam alkan

(10)

Alasan untuk m endapat kan surat ket erangan sudah bekerja di sekolah

sebagai syarat untuk m elanjut kan kuliah di Universit as Terbuka m erupakan

alasan ut am a dari beberapa inform an yang bekerja sebagai guru GTT. Beberapa

guru GTT yang bekerja di SDN w ilayah UPT TK-SD kecam at an Donorojo rat a-rat a

masih banyak yang berst at us sebagai mahasisw a Universit as Terbuka. Para

informan rat a-rat a lulusan SM K at au SM A yang m asih sangat minim t ent ang

penget ahuan keguruan yang dimiliki. Berawal t ahun 2005/ 2005 UBJJ UT M alang

bekerjasam a dengan UPT TKSD kecam at an Donorojo membuka kelompok belajar

unt uk para guru yang w akt u itu m asih berijazah SPG, karena dengan t erbit nya

UU 14 t ahun 2005 t ent ang Guru dan Dosen sem ua guru harus berkualifikasi

minim al St rat a satu (S-1). Namun dengan adanya kebijakan dari pengelola

kelompok belajar set elah beberapa t ahun berjalan selain guru yang t elah PNS,

dibuka kesempat an untuk para guru sukw an yang m asa kerjanya m inim al 2

t ahun. Beraw al dari inilah masyarakat berlom ba-lomba untuk mencari sukw an

sebagai GTT di sekolah Dasar untuk m em peroleh surat ket erangan t elah bekerja

sebagi guru sukw an karena ingin m elanjut kan ke Universit as Terbuka. Dari hasil

w aw ancara dengan beberapa inform an yang disampaikan kepada peneliti dalam

penelitian ini, bahw a pada aw alnya para inform an yang bekerja sebagai guru

sukwan (GTT) di Sekolah Dasar Negeri unt uk memperoleh surat ket erangan dari

sekolah yang akan digunakan sebagai syarat untuk melanjut kan kuliah di UT

Pokjar Donorojo. Karena unt uk bisa menjadi mahasisw a di Universis Terbuka

persyarat annya harus bisa m enunjukkan surat ket erangan bahw a mereka sudah

bekerja di sekolah minim al selama 2 t ahun. Penelit ian yang sam a juga pernah

dilakukan oleh Devi Rahman (2010:2),yang menelit i t ent ang keberadaan guru

w iyat a bakt i, bahwa dari hasil w awancara dengan informan dalam penelit iannya

para informan bekerja sebagai guru w iyat a bakt i dilat arbelakangi beberapa

alasan yang diperoleh, yang salah sat unya adalah sebagai syarat untuk

melanjut kan st udi ke Universit as Terbuka. M emang Universit as Terbuka

merupakan alt ernat if bagi m asyarakat Donorojo dan sekit arnya sebagai lembaga

(11)

selain mudah diakses,kuliah di UT Pokjar Donorojo juga lebih m urah biayanya,

mudah dijangkau karena lokasi kuliah berada di kecam at an dan masuknya pada

hari Jum ’at, Sabtu dan M inggu yang t idak m engganggu pekerjaan sebagai guru

GTT m aupun guru yang sudah PNS.

Sebagai seorang GTT past i cit a-cit anya kepingin m enjadi pegaw ai negeri.

Karena guru sekarang ini prospeknya ke depan sangat menjanjikan, dengan

adanya t am bahan gaji yang berupa tunjangan profesional sebesar sat u kali gaji

pokok, merupakan iming-iming yang sangat menggiurkan bagi masyarakat

pencari kerja. M em ang dulu guru SD itu m erupakan pekerjaan yang kurang

diminat i oleh m asyarakat karena gajinya kecil namun sekarang w alaupun cuma

guru SD sekarang ini menjadi banyak incaran m asyarakat luas, karena gajinya

dobel. Bahkan keberadaan gaji guru sekarang ini m enjadi kecemburuan sosial

dari pegaw ai negeri yang lain. Dalam penelit ian ini Ingin menjadi pegaw ai negeri

( PNS) juga m enjadi alasan dari beberapa iinforman yang berprofesi sebagai GTT

sekolah Dasar di Wilayah UPT TK-SD Kecam at an Donorojo. Pada aw alnya

memang m asuk m enjadi GTT hanya ingin mencari pengalaman untuk

memperoleh surat ket erangan bekerja sebagai syarat m elanjut kan kuliah di UT.

Nam un set elah lam a bekerja t ernyat a keinginan itu berubah ,bahwa bekerja

sebagai GTT suat u saat kepingin menjadi guru yang benar-benar PNS.Terkait

dengan alasan ini pernah dilakukan penelitian oleh M unt e (2010:12) t erhadap

guru bantu di Bangli. Hasil penelitian ini m enunjukkan, bahw a para guru bantu

yang bekerja di sekolah mengharapkan suat u saat nant i bisa diangkat m enjadi

CPNS. Terbitnya Perat uran Pem erint ah no 48 t ahun 2005 m enjadi tonggak yang

sangat menyenangkan bagi para GTT yang mulai bekerja sebelum 31 Desem ber

2005 mereka langsung diangkat m enjadi CPNS, namun t erbitnya PP t ersebut juga

menjadi momok bagi GTT yang bekerja m ulai 1 Januari 2006. Sepert i dalam

penelitian ini, para GTT m engaharapkan suat u saat nanti ada kebijakan baru dari

pemerint ah t ent ang keberadaan guru GTT yang bekerja di sekolah-sekolah.

Keinginan menjadi PNS adalah dambaan dari seluruh guru yang bekerja sebagai

(12)

negeri sipil. Sebagian inform an berharap suat u saat nant i ada kebijakan

pengangkat an pegaw ai negeri dari t enaga GTT sepert i t ahun lalu. Sepert i yang

diungkapkan beberapa informan yang bekerja sebagai guru GTT SDN yang

bekerja di wilayah UPT TK-SD Kecamat an Donorojo , bahw a ia bert ahan sebagai

guru GTT sampai sekarang harapannya untuk menjadi pegaw ai negeri sipil

(CPNS). Penelit ian yang sama juga pernah dilakukan oleh Devi Rahman (2010),

bahw a alasan inform an bekerja sebagai guru wiyat a bakti adalah ingin m enjadi

pegaw ai negeri. Tekadnya sebagai guru sukw an t idaklah sem at a-mat a

disebabkan oleh t idak adanya alt ernat ip pekerjaan m elainkan dia berharap agar

suatu saat nanti menjadi pegaw ai negari sipil (PNS).

Kebutuhan akan st at us pekerjaan yang jelas juga m enjadi alasan bagi

beberapa informan yang m em ulai kariernya sebagai seorang GTT. Bekerja

sebagai GTT m erupakan kebanggan t ersendiri bagi sebagian inform an, karena

t idak semua orang bisa bekerja sebagai GTT.St at us GTT bagi sebagaian

masyarakat m erupakan st atus pekerjaan yang jelas m em punyai prospek ke

depan yang lebih baik. Sekarang ini untuk m encari lowongan kerja di sekolah

sangat sulit sekali. Sekolah sangat selekt if sekali dalam m engambil keputusan

unt uk menerim a t enaga sokw an. Dalam kondisi tert ent u di kecamat an Donorojo

besarnya pendapat an t idak menjadi permasalahan asalkan mempunyai st atus

pekerjaan yang jelas. Alasan t ersebut didukung oleh pendapat Ham zah

(2012:87) bahw a m anusia bekerja ada lima kebut uhan yang harus t erpenuhi

salah sat unya adalah kebutuhan prest ice sebagai sim bul st at us dalam

masyarakat .Penelit ian yang sam a juga pernah dilakukan oleh M uham mad

Tayyab Alam (2011:1) hasil penelit iannya menyim pulkan bahw a m em peroleh gaji

dan st atus m erupakan alasan para guru dalam melakukan pekerjaannya. Hal

senada juga disam paikan Asdiqoh (2008:5) dalam penelitiannya t ent ang motivasi

kinerja guru yakni ada beberapa fakt or yang m empengaruhi kinerja guru yait u

dorongan unt uk bekerja, t anggung jaw ab terhadap t ugas sert a adanya

penghargaan st at us. Lain halnya dengan Nw achukwu Prince Ololube (2007:3)

(13)

kepuasan bekerja.Gaji dan st at us m enurut Prince bukan m enjadi orient asi dalam

bekerja sebagai guru. Dalam penelitian ini beberapa inform an m enyampaikan ,

bahw a bekerja sebagai guru GTT m enjadi salah sat u alt ernat if agar posisi

seseorang dapat dihargai di masyarakat . Guru di m at a masyarakat m erupakan

orang yang serba t ahu, serba bisa sehingga set iap kegiat an di m asyarakat past i

melibat kan seorang guru, t erm asuk GTT.

Selain dari beberapa alasan t ersebut di at as dalam penelitian ini juga

diperoleh beberapa alasan dari informan, yaitu m endapat kan gaji at au upah.

Pada aw alnya gaji bukanlah t ujuan ut am a dari para guru GTT, karena para GTT

pada w akt u aw al bekerja rat a-rata informan masih bujangan. Namun seiring

dengan perjalanan wakt u para inform an m enjalani hidup unt uk berkeluarga

yang ot om atis kebutuhan didupnya meningkat . M eningkat nya kebutuhan hidup ,

maka gaji at au upah m eskipun nilainya sangat sedikit merupakan hal yang

pent ing unt uk menopang hidupnya. Sepert i apa yang disam paikan oleh Pujiyant i

dan Isroah (2007:4) dalam penelitiannya, bahw a m otivasi seorang guru dalam

melaksanakan pekerjaannya adalah memperoleh upah at au gaji dalam upaya

mempert ahankan kelangsungan hidup. Penelit ian Hellst en dan M ichelle Pryt a

(2009:8) juga m engungkapkan bahwa guru bekerja untuk m em peroleh gaji dan

t unjangan sert a mengem bangkan ilm u penget ahuan dan minat . Hal senada juga

disampaikan oleh M essa M edia Gust i (2012:3) dalam penelitiannya, bahw a

bahw a motivasi guru adalah adanya upah unt uk m em enuhi kebutuhan hidupnya,

sehingga guru akan lebih t erfokus dalam bekerja sesuai dengan tuntut an

profesinya. Sedangkan dalam penelit ian ini para informan berpendapat , bahw a

bekerja sebagai GTT dengan gaji dari kom it e dan tunjangan fungsional guru

swast a dari pemerintah propinsi w alaupun hanya sedikit dinilai sangat

membantu untuk m emenuhi kebutuhan sehari-hari m ereka. Gaji yang diperoleh

ini sangat berart i baginya , karena dapat m enam bah penghasilan.

Keinginan untuk mengamalkan ilm u penget ahuan yang t elah dimiliki sebagai

am al ibadah m enjadikan alasan bagi para inform an untuk m enjalani profesi

(14)

Donorojo. Hal ini didukung oleh Faust in M ukyanuzi dan Paul Benel (2000:6)

dalam penelitian yang hasilnya, bahw a para guru w alaupun dengan gaji yang

rendah t erm ot ivasi untuk m em perbaiki kw alit as m asyarakat dengan

mengam alkan ilm u m elalui dunia pengajaran. Hal senada juga disam paikan oleh

Halim ah Harun (2008:4) dalam penelit iannya, bahw a guru t erm ot ivasi untuk

mengajar karena keinginan untuk berkongsi penget ahuan dengan mengam alkan

ilmu penget ahuan m elalui dunia pengajaran. Bagi para guru GTT yang bekerja di

SDN t ermot ivsi dengan alasan mengamalkan ilmu yang dimiliki untuk

mencerdaskan m asyarakat yang di daerahnya sert a m erupakan tugas dan

kew ajiban dari sem ua insan yang beriman sebagai am al ibadah unt uk

meningkat kan kesejaht eraan hidup. Para inform an beranggapan bahw a bekerja

unt uk m encerdaskan anak m elalui dunia pengajaran dan m engam alkan ilm u

kepada anak apabila dilakukan dengan ikhlas , merupakan amal ibadah dan

t abungan akherat yang nant i akan m endapat kan im balan dari Alloh SW T.

Penut uran para informan ini juga didukung oleh Anant o Pram andhika (2011:23)

dalam penelitiannya, bahw a beberapa alasan dari guru TPQ diant aranya adalah

memanfaat kan w akt u luang untuk m engam alkan ilmu sebagi am al ibadah

kepada Alloh SWT.

SIM PULAN

(1).Berdasarkan hasil penelitian t ent ang kinerja guru GTT kecam at an Donorojo

menurut krit eria pada Juknis DP-3 m aupun kriteria Koswara dapat dikat akann

sangat baik. M enurut juknis DP-3 nilai kedisiplinan 94,5 dan nilai ket ert iban

91,6 , maka nilai rat a-rat anya adalah 93,05. Sedangkan m enurut Kosw ara GTT

t elah m elaksanakan t ugas sesuai dengan krit erianya yait u, m em buat program

t ahunan, progrm semest er, m em buat RPP, melaksanakan penilaian sert a

melaksanakan analisis hasil penilaian. (2) Ada beberapa alasan yang

melat arbelakangi m ot ivasi guru GTT yang bekerj a di Sekolah Dasar di W ilayah

UPT TK-SD kecam at an Donorojo. Beberapa alasan t ersebut adalah : Unt uk

(15)

di Universit as Terbuka, Ingin m enjadi PNS, M endapat kan st atus pekerjaan yang

jelas, mengam alkan ilmu yang dimiliki sebagai amal ibadah.

DAFTAR PUSTAKA

Alam , M uham mad Tayyab , 2011. Fact or Affect ing Teacher M ot ivation. Int ernat ional Jurnal of Businnes and Social science, Vol.2, Num.1 ,

January 2011, p.14.

Asdiqoh,Siti,2008. M otivasi Kinerja Guru. Jurnal Anugrah, 16 Sept ember 2012, Salatiga, Volume 2, halam an : 5.

Bennell,Paul, 2005. Teacher M ot ivat ion and Insent ives in Sub Saharan Afrika and Asia.” Knowledge and Skill for Development ” .Bright on,Juli 2005,p.4.

Depdikbud, 2010. Pet unjuk Tehnis Pelaksanaan Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan

(DP-3). Jakart a : Depdikbud.

Gust i, M essa M edia,2012. Pengaruh Kedisiplinan, M otivasi Kerja dan Persepsi Guru Terhadap Kinerja guru SM KN Purworejo Pasca Sert ifikasi. Eprint s

UNY, 8 Juni 2012, Yogyakart a , Volum e 2, halaman : 3.

Ham zah,Uno 2012. Teori M ot ivasi dan Pengukurannya. Jakart a : Bumi Aksara.

Harun, Halimah, 2008. M inat , M ot ivasi dan Kem ahiran M engajar Guru.Jurnal

Pendidikan.UKM , 31 Juni 2008, Jakart a,Volume 2 , halaman : 4.

M oleong,LJ, 2012. M et hodologi Penelit ian Kualit at if . Bandung : PT Remaja Rosda Karya. UNSRI.

M unt e,Hotnauli, 2005. Kinerja Guru Bantu di Kabupat en Bangli. Jurnal Pendi

dikan Yogyakart a : Pusat Perpust akaan UGM , 2005. Diunduh dari:

ht t p:/ / et d.ugm.ac.id / pada t angal :26 Juni 2013.

M usarofah, 2008. Kinerja Guru di M Ts Al Wathoniyah I Cilungup Duren Sawit Jakrt a Tim ur. Jurnal UIN, 21 Okt ober 2012 , Jakart a , Volume 02 , hal :7.

Ollolube, Nw acukw u Prince, 2007. Teacher Job St at isfact ion and M ot ivat ion for

School Efect ive Universit y of Helsinki Finlandia. Helsinki, Oktober 2007, p.7.

(16)

Pryt a, M ichelle; Hellt st en , 2009. W hy Teaching M ot ivat ion Influencing

Begunning Teacher Choice of Profession and Teaching Pract ice

Univercit y of Sascat chew an. Saskat chew an,January,2009.p.2.

Pujiyant i; Isroah, 2008. Pengaruh M ot ivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru SM AN Ciamis. Jurnal Pendidikan UNY, 6 Juni 2007 , Yogyakart a, Volume 01, halaman : 4

Rahm an, Devi, 2011. St udi Kelangsungan Hidup Guru Wiyat a bakt i Sekolah Dasar Negeri. Jurnal Pendidikan, Yogyakart a : Perpust akaan . UGM . Diunduh dari : ht t p:/ / et d.ugm.ac.id / pad a t anggal : 10 Juni 2013.

Sardiman, 2012. Int eraksi dan M ot ivasi belajar M engajar. Jakart a : PT Raja Grafika.

Sugiyono, 2009. M et hode Penelit ian Pendidikan Pendekat an Kw ant it at if ,

Kualit at if dan RD. Bandung : Alfabet a.

________, 2006. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 t ahun 2005.

Tent ang Guru dan Dosen. Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4586. Jakart a: Sinar Grafika 2006.

Referensi

Dokumen terkait

Pada mode operasi otomatis, semua operasi mulai dari starter genset, pengaturan tegangan dan frekuensi sampai sinkronisasi dilakukan sendiri oleh panel dengan bantuan

Bidang : Keagamaan (Total JKEM bidang ini minimal 1.200 menit) No Nama Program/Kegiatan Frek

Penerapan Konseling Behavioristik untuk Mengatasi Perilaku Bullying pada Siswa Kelas V SD 5 Karangbener Tahun Pelajaran 2012/2013.. Kudus: Universitas

Berdasarkan masukan dari Tim penguji pada sidang kelayakan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) yang telah dilaksanakan (seperti terlampir

yang disampaikan secara online melalui Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) untuk paket kegiatan: Pada hari ini Jum'at tanggal lima belas Juni Tahun Dua Ribu Dua Belas, kami

Tujuan Perkuliahan : Mahasiswa mampu menjelaskan tentang kajian genetika pada retardasi mental. Materi Pokok

Jalan Provinsi Km 9 Nipah-Nipah, Kelompok Kerja ULP Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun Anggaran 2014, telah melaksanakan Rapat Penyusunan Berita Acara Hasil Pelelangan untuk

Apabila dalam waktu tersebut perusahaan Saudara tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi dengan alasan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, maka perusahaan Saudara