• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL, DISIPLIN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI DINAS Pengaruh Komitmen Organisasional, Disiplin Kerja, Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Di Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Surakart

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL, DISIPLIN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI DINAS Pengaruh Komitmen Organisasional, Disiplin Kerja, Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Di Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Surakart"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL, DISIPLIN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI DINAS

KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh: ANA PUSPITA SARI

B 200 090 092

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)
(3)

3

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL, DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI DINAS

KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN SURAKARTA ANA PUSPITA SARI

B 200 090 092

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh komitmen organisasional, disiplin kerja, dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja pegawai di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surakarta.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif yang menjadi obyek penelitian ini adalah pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surakarta. Sampel yang digunakan berjumlah 44 orang pegawai yang ditentukan menggunakan cara simple random sampling dimana anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji analisis regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasional (X1) berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surakarta, sedangkan disiplin kerja (X2) dan motivasi kerja (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surakarta.

Kata kunci: komitmen organisasional, disiplin kerja, motivasi kerja, prestasi kerja

(4)

4 A. PENDAHULUAN

Indonesia dalam menghadapi era globalisasi baik nasional, regional

maupun global menuntut organisasi swasta maupun pemerintah untuk

mengadakan inovasi-inovasi baru guna menghadapi tuntutan perubahan dan

berupaya menyusun kebijakan yang selaras dengan perubahan lingkungan.

Berhasilan atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuanya tergantung

pada keberhasilan dari sumber daya manusia organisasi itu sendiri dalam

menjalankan tugasnya.

Dalam Undang-undang No. 43 tahun 1999 tentang pokok-pokok

kepegawaian Bab I butir 8 dijelaskan bahwa manajemen PNS adalah keseluruhan

upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan derajat profesionalisme

penyelenggaraan tugas, fungsi, dan kewajiban kepegawaian meliputi

perencanaan, pengadaan pengembangan kualitas, penempatan promosi,

penggajian, kesejahteraan, dan pemberhentian. Pada intinya manajemen

kepegawaian lebih berorientasi pada profesionalisme sumber daya manusia PNS

yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat serta jujur, adil, dan

merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintah, dan pembangunan.

Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan

oleh Irawati dan Mustakim (2010) tentang pengaruh komitmen organisasional,

disiplin kerja, dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada Balai

Pelaksanaan Teknis Bina Marga Wilayah Magelang. Berbeda dengan penelitian

sebelumnya, peneliti sekarang menganalisis pengaruh komitmen organisasional,

disiplin kerja, dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja pegawai di Dinas

Kebersihan dan Pertamanan Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komitmen

organisasional, disiplin kerja, dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja pegawai

di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surakarta. Untuk mengetahui apakah

komitmen organisasional, disiplin kerja, dan motivasi kerja berperan

meningkatkan prestasi kerja pegawai di Dinas Kebersihan dan Pertamanan

(5)

5 B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Komitmen Organisasional

Robbins (dalam Sopiah, 2008:156) mendefinisikan komitmen

organisasional sebagai suatu sikap yang merefleksikan perasaan suka atau

tidak dari karyawan terhadap organisasi. Komitmen organisasional dapat

diartikan sebagai unsur orientasi hubungan antara individu dengan

organisasinya, yang mana orientasi hubungan tersebut mengakibatkan

individu atas kehendak sendiri dan bersedia memberikan sesuatu demi

merefleksikan dukungannya bagi tercapainya tujuan organisasi. Komitmen

organisasional merupakan dimensi perilaku penting yang dapat digunakan

untuk menilai kecenderungan karyawan untuk bertahan sebagai anggota

organisasi dan bersedia berusaha keras bagi pencapaian tujuan organisasi

dimana mereka bekerja. Menurut Mayer, Allen, dan Smith (dalam Sopiah,

2008:157) ada tiga komponen komitmen organisasional yaitu:

a. Affective commitment, terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari

organisasi karena adanya ikatan emosional.

b. Continuance commitment, muncul apabila karyawan tetap bertahan pada

suatu organisasi karena membutuhkan gaji dan keuntungan-keuntungan

lain, atau karena karyawan tersebut tidak menemukan pekerjaan lain.

c. Normative commitment, timbul dari nilai-nilai dalam diri karyawan.

Karyawan bertahan menjadi anggota organisasi karena adanya kesadaran

bahwa komitmen terhadap organisasi merupakan hal yang seharusnya

dilakukan.

H1: Komitmen Organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surakarta.

2. Disiplin Kerja

Pengertian disiplin kerja menurut Rivai (2005:444) adalah suatu alat

yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar

(6)

6

untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua

peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Menurut

Sondang (2001:172) kedisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang

berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap, dan perilaku

karyawan sehingga para karyawan tersebut secara suka rela berusaha bekerja

secara koperatif dengan para karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi

kerjanya. Menegakkan disiplin di lingkungan kerja membutuhkan komunikasi

yang efektif, terutama peringatan bagi pegawai yang tidak disiplin dan tidak

mau merubah sikapnya. Menerapkan sikap disiplin harus dari kesadaran dari

seorang pegawai untuk mentaati peraturan, sadar dengan tugas dan

tanggungjawabnya. Ada bebrapa indicator yang mempengaruhi disiplin kerja

karyawan pada suatu organisasi diantaranya adalah:

a. Tujuan dan Kemampuan

b. Keteladanan pimpinan

c. Balas Jasa

d. Pengawasan melekat

e. Sanksi Hukuman

f. Ketegasan

g. Hubungan kemanusiaan

H2: Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surakarta.

3. Motivasi Kerja

Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau

daya penggerak. Menurut Robbins (2001:166) motivasi adalah kesediaan

untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang

dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa

kebutuhan individual. Sumber motivasi ada tiga faktor yaitu: kemungkinan

(7)

7

menjadi bagian dari perusahaan tempat mereka bekerja. Ada beberapa aspek

yang perlu diperhatikan untuk mendorong motivasi kerja pegawai dalam

lingkungan kerja yaitu: rasa aman dalam bekerja, mendapatkan gaji yang adil

dan kompetitif, lingkungan kerja yang menyenangkan, penghargaan atas

prestasi kerja, dan perlakuan yang adil dari manajemen atau pimpinan.

Pengukuran motivasi kerja berdasarkan motif, insentif, dan pengharapan.

H4: Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surakarta.

4. Prestasi Kerja

Penilaian prestasi kerja sering disebut juga penilaian kinerja karyawan

dalam suatu organisasi dimana mereka bekerja. Menurut Handoko

(2001:135) prestasi kerja adalah proses melalui mana organisasi-organisasi

mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Bagi organisasi penilaian

ini dapat memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan

umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerjanya, sedangkan

bagi para karyawan penilaian berperan sebagai umpan balik tentang berbagai

hal seperti kemampuan, keletihan, kekurangan, dan potensinya yang

bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan

karirnya.

C. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Penelitian kuantitatif digunakan untuk menguji suatu teori,

menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, menunjukkan

hubungan antar variabel, dan mengembangkan pemahaman baik dalam ilmu

alam maupun ilmu sosial.

2. Data dan Sumber Data

a. Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung

(8)

8

wawancara dan memberikan angket (kuesioner) yang meliputi angket

tentang komitmen organisasional, disiplin kerja, motivasi kerja dan

prestasi kerja yang diberikan kepada pegawai sebagai sampel (Indriantoro,

2002:146).

b. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari jurnal-jurnal penelitian,

literatur dan buku-buku kepustakaan yang ada hubungannya dengan

penelitian ini untuk dijadikan sebagai landasan teori dalam mencari

alternatif pemecahan masalah yang dicapai (Indriantoro 2002:147).

3. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan untuk menjawab permasalahn dalam

penelitian ini adalah uji instrument data (uji validitas dan uji realibilitas), uji

asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heterokesdasitas),

dan uji hipotesis (analisis regresi berganda, uji f, uji koefisien determinasi dan

uji t).

D. HASIL PENELITIAN

Hasil uji instrument data menunjukkan bahwa seluruh pertanyaaan setiap

variabel dikatakan valid dan seluruh variabel dalam penelitian ini realibel. Hasil

asumsi klasik menunjukkan bahwa model penelitian lolos dari syarat uji asumsi

klasik, yaitu data berdistribusi normal, tidak mengandung uji multikolinearitas

dan autokorelasi. Nilai konstan pada persamaan regresi adalah sebesar 4,772

dengan parameter positif, artinya apabila komitmen organisaional, disiplin kerja

dan motivasi kerja konstan maka prestasi kerja pegawai sebesar 4,772. Hal ini

menunjukkan bahwa variasi prestasi kerja dapat dielaskan oleh variabel komitmen

organisasional, disiplin kerja dan motivasi kerja.

Hasil uji F diperoleh Fhitung sebesar +24,949 > Ftabel (2,84) dengan p-value

sebesar +0,000 dan taraf signifikansi 5% (p < 0,05). Dengan demikian model

regresi yang menjelaskan komitmen organisasional, disiplin kerja dan motivasi

kerja terhadap prestasi kerja pegawai adalah goodness of fit.

Hasil uji t untuk komitmen organisasional diperoleh thitung (+1,128) < ttabel

(9)

9

Artinya komitmen organisasional berpengaruh positif tetapi tidak signifikan

terhadap prestasi kerja pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surakarta.

Hasil uji t untuk disiplin kerja diperoleh thitung (+2,528) > ttabel (1,684) dengan p

(+0,016) < 0,05 sehingga H2 dalam penelitian ini diterima. Artinya disiplin kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Dinas

Kebersihan dan Pertamanan Surakarta. Hasil uji t diperoleh thitung (+3,885) > ttabel

(1,684) dengan p (+0,000) < 0,05, sehingga H3 diterima. Artinya motivasi kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Dinas

Kebersihan dan Pertamanan Surakarta.

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda memperoleh nilai R2 sebesar

+0,626. Hal ini menunjukkan bahwa 62,6% variasi prestasi kerja dijelaskan oleh

komitmen organisasional, disiplin kerja, dan motivasi kerja, sedangkan sisanya

sebesar 37,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

E. PENUTUP 1. Simpulan

a. Variabel komitmen organisasional (X1) berpengaruh positif tetapi tidak

signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Dinas Kebersihan dan

Pertamanan Surakarta di mana nilai koefisiennya adalah positif sebesar

+0,112 dengan signifikansi +0,251, sehingga hipotesis H1 dalam

penelitian ini ditolak.

b. Variabel disiplin kerja (X2) berpengarh positif dan signifikan terhadap

prestasi kerja pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surakarta di

mana nilai koefisiennya adalah positif sebesar +0,368 dengan signifikansi

+0,016, sehingga hipotesis H2 dalam penelitian ini diterima.

c. Variabel motivasi kerja (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

prestasi kerja pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surakarta di

mana nilai koefisiennya adalah positif sebesar +0,436 dengan signifikansi

(10)

10 2. Saran

a. Bagi peneliti sebaiknya terlibat langsung dalam penyebaran kuesioner

untuk responden, yaitu pegawai instansi pemerintah dan perlu adanya

metode lain dalam pengambilan data.

b. Menambah objek penelitian dimasa datang, sehingga dapat mewakili

seluruh pegawai instansi pemerintah.

c. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menambah sampel penelitian

sehingga diperoleh untuk data yang lebih valid dan simpulan dapat

digeneralisasi.

d. Penelitian di masa akan datang hendaknya menambah variabel bebas yang

juga memiliki pengaruh terhadap prestasi kerja pegawai seperti gaya

kepemimpinan, kepuasan kerja, gaji, lingkungan kerja, kemampuan kerja,

(11)

11

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 2000. Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi. Yogyakarta: BPFE.

Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Armstrong, Michael. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerjemah: Sofyan Cikmat dan Haryanto. Jakarta: PT. Gramedia.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate: Dengan Program SPSS. Semarang:Universitas Diponegoro.

. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate: Dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.

Handoko,T.Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, Melayu Sultan Parlagutan. 2003. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Indriantoro, Nur & Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE

Irawati, Dwi dan Noor Mustakim. 2010. Pengaruh Komitmen Organisasional,

Disiplin Kerja, dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Balai Pelaksanaan Teknis Bina Marga Wilayah Magelang. Jurnal Manajemen dan

Bisnis, No.1, Hal. 1-20.

Jogiyanto. 2005. Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Kuncoro, Mudjarat. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana

Meneliti dan Menulis Tesis. Edisi 3. Jakarta: Erlangga.

Mukita, Yapi Frido. 2007. Analisa Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja

Pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Oprasional Biak. Jurnal Ilmu

Administrasi. Vol.3, No. 1, Hal. 36-42.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.43 Tahun 1999 Tentang Pokok-pokok

Kepegawaian.

(12)

12

Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: Murai Kencana.

Robbins, Stephen.P. 2001. Perilaku Organisasi. Edisi 8. Alih Bahasa: Hadayana Pujatmaka. Jakarta: PT. Prehalindo.

Sasmita, Jumiati, Khairul Anuar Mohd dan Ishak Yussof. 2009. Analisa Prestasi

Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pada Kabupaten Kota Lama dan Baru Di Provinsi Riau. Jurnal Tepak Manajemen Bisnis, Vol.1, No.1, Hal. 39-48.

Siagian, Sondang.2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Sugiyono. 2009. Metode Penlitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sumodiningrat, Gunawan.1999. Ekonometrika Pengantar. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Soelehan, Aan dan Iswandi Sukartaatmadja. 2009. Pengaruh Disiplin Kerja,

Lingkungan Kerja, dan Semangat Kerja Terhadap Prestasi Kerja Warga SMP Perintis, Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok. Jurnal Ilmiah

Ranggagading, Vol. 9, No.1, Hal. 61-69.

Wicaksono, Pandu.2010. Pengaruh Motivasi, Pola Kepemimpinan, dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan (Survey di PT. PLN Persero Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta. Skripsi Fakultas Ekonomi.

Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tidak Dipublikasikan.

Zein, Zainal A. 2007. Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Di

Kantor Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Riau, Arthavidya, Vol. 8, No. 2,

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Negeri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara adult attachment style dan kesiapan menjadi orang tua pada masa dewasa awal.. Penelitian ini menggunakan

Transformator merupakan suatu peralatan listrik elektromagnetik statis yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari suatu rangkaian listrik ke

Menurut Kusumayanti (2011) dengan jurnalnya yang berjudul Pentingnya Pengaturan Makanan Bagi Anak Autis, para ahli sepakat bahwa anak autis melakukan diet bebas kasein dan Gluten

Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua bentuk persamaan Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran

Dalam pemasaran PAUD di Kecamatan Bodeh, hal ini di dukung oleh faktor: peningkatan sarana dan prasarana (tidak memiliki apa-apa menjadi memiliki gedung dan APE),

Pengembangan Program Bahan Ajar Paket A Pasca Melek Aksara (PASMA) dengan Sistem Setoran Kompetensi (SSK) Kelas V (2016) 4.. Pengembangan Program Penilaian Hasil Belajar

Dengan adanya permainan puzzle pada aplikasi ini diharapkan siswa/siswi dapat mengingat lambang dan unsur kimia dengan cara