• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI TENTANG AKTIVITAS BUDIDAYA IKAN KERAMBA DI DESA SILALAHI KECAMATAN SILAHISABUNGAN KABUPATEN DAIRI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI TENTANG AKTIVITAS BUDIDAYA IKAN KERAMBA DI DESA SILALAHI KECAMATAN SILAHISABUNGAN KABUPATEN DAIRI."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI TENTANG AKTIVITAS BUDIDAYA IKAN

KERAMBA DI DESA SILALAHI KECAMATAN

SILAHISABUNGAN KABUPATEN DAIRI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

RINA MAYAWI SIDABUTAR

NIM. 071233320090

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Rina Mayawi Sidabutar

Nim : 071233320090

Jurusan : Pendidikan Geografi

Fakultas : Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil jiblakan/plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atau hukuman atas perbuatan tersebut.

Medan, September 2012

Saya yang membuat pernyataan,

Rina Mayawi Sidabutar

(5)

ABSTRAK

Rina Mayawi Sidabutar, NIM: 071233320090. Studi Tentang Aktivitas Budidaya Ikan Keramba di Desa Silalahi Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1)usaha para petani mengelola keramba ditinjau dari segi modal, benih/bibit ikan dan pemberian pakan (2)tindakan petani dalam pengendalian hama dan penyakit ikan (3)cara petani dalam penanganan pasca panen dilihat dari Produksi/panen dan Pemasaran. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Silalahi Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi.

Penelitian dilaksanakan pada tahun 2011. Populasi yang diambil seluruh petani keramba yang berjumlah 32 kepala keluarga dan sekaligus sebagai sampel penelitian. Tekhnik pengumpulan data adalah komunikasi tidak langsung. Tekhnik analisis data dengan deskriptif kualitatif.

(6)

DAFTAR ISI

A. LatarBelakangMasalah... 1

B. IdentifikasiMasalah... 6

C. VariabelPenelitiandanDefenisiOperasional... 34

D. TekhnikPengumpulan Data... 36

E. TekhnikAnalisa Data... 36

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN... 37

A. KondisiFisik ... 37

(7)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 46

A. HasilPenelitian... 46

B. Pembahasan... 65

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... ... 78

A. Kesimpulan... 74

B. Saran... 75

DAFTARPUSTAKA... 77

(8)

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berpikir... 33

2. Peta Desa Silalahi………..38

3. Peta Kecamatan Silahisabungan………39

4. Peta Kabupaten Dairi………40

5. Benih Ikan Yang Sudah Ditebar Ke Dalam Keramba...52

6. Pakan Ikan...55

7. Ikan Yang Mati Dibiarkan Di Dalam Keramba...60

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Angket……….79

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai negara kepulauan yang dikelilingi laut, Indonesia mempunyai

sumber daya alam laut yang besar baik sumber daya hayati maupun non hayati.

Selain perairan laut, luas daratan Indonesia juga menyimpan perairan tawar yang

begitu luas. Sebagaimana perairan laut perairan tawar juga menyimpan potensi

sumberdaya alam yang tidak sedikit yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan

penduduk Indonesia.

Pembangunan sumberdaya perikanan menjadi salah satu andalan bagi

bangsa Indonesia untuk turut serta mengatasi krisis moneter yang berlangsung

sejak tahun 1997. Sejalan dengan arah kebijakan menekankan pada program

pengembangan agribisnis perikanan dengan tujuan menggalakkan perikanan

budidaya yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan, memperkuat dan

mengembangkan usaha perikanan tahap nasional secara efisien, lestari dan

berbasis kerakyatan, memelihara kelanjutan sumberdaya perikanan serta

ekosistem peairan umum serta memperkuat pengawasan dan pengendalian dalam

pemanfaatan sumberdaya perikanan. Langkah-langkah tersebut merupakan upaya

konsisten untuk mencapai misi pembangunan perikanan yakni dalam rangka (1)

Peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan dan pembudidaya ikan; (2)

Peningkatan pera sektor perikanan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi

nasional dan pembangunan daerah; (3) Peningkatan kecerdasan dan kesehatan

(11)

peningkatan daya dukung serta kualitas lingkungan perairan umum (REPETA

DKP 2004).

Usaha budidaya perikanan saat ini semakin berkembang dan bervariasi.

Usaha budidaya perikanan diharapkan mampu memenuhi permintaan perikanan

yang terus meningkat sejalan dengan meningkatnya populasi manusia di dunia.

Konsumsi ikan dunia dalam kurun waktu yang singkat semakin meningkat sejalan

dengan pertumbuhan penduduk, dari 93,6 jt ton (1998) menjadi 103 jt ton (2003).

Sementara itu konsumsi ikan perkapita juga meningkat dalam kurun waktu yang

sama,dari 15,8 jt ton (1998) menjadi 16,3 jt ton (2003) meningkatnya konsumsi

ikan perkapita disebabkan oleh meningkatnya kesadaran akan konsumsi makanan

yang sehat dan bergizi.

Pada dasarnya kegiatan perikanan di Indonesia dapat dibedakan menjadi

dua yaitu perikanan penangkapan dan perikanan budidaya. Perikanan

penangkapan dilakukan di perairan umum sedangkan perikanan budidaya

dilakukan di daerah perairan darat. Salah satu jenis perikanan budidaya adalah

pemeliharaan ikan di keramba di danau atau waduk. Guna mendapatkan hasil

yang optimal, pemanfaatan lahan di danau atau waduk harus memperhatikan

faktor-faktor geografis, hidrologis, serta flora dan fauna.

Melihat potensi perairan dan sumberdaya manusia serta sumberdaya ikan

yang ada, maka budidaya ikan di Indonesia cukup prospektif baik untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri maupun untuk eksport.

Prospektifnya pasar untuk ikan dapat dilihat dari terus meningkatnya jumlah

penduduk dan makin sadarnya konsumen untuk mengkonsumsi ikan (Ghufran,

(12)

meningkatkan konsumsi ikan perkapita dimasyarakat, meningkatkan pendapatan

dan kesejahteraan masyarakat, dan juga diarahkan untuk dapat menjadi andalan

pemerintah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Berdasarkan

pengamatan terhadap pengembangan budidaya ikan di keramba saat ini,

pelaksanaannya masih kurang optimal. Banyak faktor penyebab kurang

optimalnya pelaksanaan ini, selain masalah di tingkat petani, disinyalir penyebab

lainnya karena belum dirumuskan suatu strategi yang sesuai untuk

diimplementasikan (Saputra, 1988).

Banyak petnani ikan mengeluh bahwa tingkat kematian ikan tinggi. Tetapi

mereka tidak mengetahui sebab kematian tersebut dan tidak mengerti

prisip-prinsip mana yang dapat membantu mengatasi keadaan tersebut. Sehubungan

dengan hal ini memang perlu dilakukan pengembangan dan penguasaan

pengetahuan di bidang perikanan (Eddy Afrianto, 1988).

Perikanan adalah seluruh kegiatan yang ada hubungannya dengan

memanfaatkan sumber daya hayati perairan baik hewan maupun tumbuhan

dengan tujuan hasilnya untuk dijual atau dipergunakan sendiri. Menurut Penebar

Swadaya, (2010) perikanan dalam arti sempit adalah usaha pemeliharaan ikan

yang sebelumya hidup secara liar di alam menjadi ikan peliharaan. Usaha

perikanan darat sudah cukup lama digeluti oleh masyarakat, namun masih dengan

cara-cara yang bersifat tradisional. Salah satu sistem pembudidayaan ikan yang

masih tergolong bertekhnologi rendah atau sederhana tetapi bernilai ekonomis

tinggi adalah pembudidayaan ikan dengan menggunakan keramba apung yang

(13)

dibangun dengan tekhnologi modern dengan memakai pipa atau sejenis drum

dengan memakai jaring yang halus dan kasar.

Produksi ikan di Indonesia yang berasal dari pemeliharaan dan

penangkapan hingga tahun 1980 baru dapat memenuhi 10 kg/orang/tahun dengan

demikian usaha perikanan masih harus ditingkatkan sehingga memadai 4 hingga 5

kali lipat dari kemampuan yang ada. Adanya dorongan dan bantuan pemerintah

sehingga membuat petani makin terdorong untuk mengembangkan usaha

budidaya perikanan.

Permintaan ikan di pasaran saat ini semakin meningkat karena ikan

merupakan bahan makanan yang bermutu tinggi. Ikan merupakan salah satu

sumber zat gizi penting bagi proses kelangsungan hidup manusia. Sebagai bahan

pangan, ikan mengandung zat gizi utama berupa protein 8,7-20%, lemak 0,1-22%,

mineral 1,0-1,5% dan mengandung vitamin yang tinggi. Protein adalah bagian

yang sangat penting di dalam makanan manusia, karena setiap kilogram berat

tubuh manusia memerlukan 1 gr protein perhari untuk mempertahankan

kesehatannya. Mengingat sumber perikanan di Indonesia cukup besar dimana

lautan lebih luas daripada daratan sehingga pemerintah menetapkan bahwa 2/3

dari kebutuhan protein hewani dipenuhi dari ikan, sehubungan dengan gagasan

tersebut maka berdasarkan ketetapan gizi, rakyat Indonesia paling sedikit harus

dapat memakan ikan kurang lebih 29,5 kg/orang/tahun.

http://id.shvoong.com/medcineandhealth/1ikangizisuperkomplit/22 November

2010,10:10.

Ditinjau dari segi perusahaan, bagi beberapa daerah, perikanan merupakan

(14)

Sebagai salah satu bukti para petani di Kabupaten Sukabumi, Cianjur dan Tasik

Malaya pada umumnya tidak berusaha melepaskan usaha perikanannya disamping

bertani. Pemeliharaan ikan dengan baik akan mendatangkan keuntungan beberapa

kalilipat daripada usaha bercocok tanam. Usaha mencapai produksi ikan yang

sesuai dengan sasaran masing-masing petani mempunyai tingkat perbedaan

produksi, hal ini dikarenakan karena adanya faktor perbedaan tingkat ekonomi

(Rochdianto, 1991).

Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk mengembangkan

usaha pemeliharaan dalam keramba atau kantong jaring apung, dimana Sungai

Musi, danau seperti Danau Maninjau, Danau Kerinci, Danau Toba, Danau Poso,

dan lain-lain, rawa-rawa yang tersebar di seluruh nusantara memberikan

seluas-luasnya kesempatan dan peluang bagi pengembangan usaha budidaya perikanan,

sehigga produksi dan produktivitas perairan umum dapat ditingkatkan guna

memenuhi kebutuhan konsumen yang selalu meningkat setiap tahun.

Sumatera Utara dengan Danau Tobanya yang memiliki luas perairan

1.102,60 km2 dan berada 30-1500 meter dpl merupakan salah satu danau yang

berpotensi dalam pengembangan usaha budidaya perikanan. Hal ini terlihat

dengan berkembangnya para petani yang menjadikan budidaya ikan sebagai mata

pencaharian utama ataupun sampingan yang mampu membantu pendapatan

keluarga.

Desa Silalahi merupakan desa yang berada di pesisir Danau Toba, yang

penduduknya memanfaatkan pesisir Danau Toba sebagai tempat pembudidayaan

ikan dengan sistem keramba jaring terapung. Usaha budidaya ikan dengan sistem

(15)

tahun, belum mengalami perkembangan. Hal tersebut dikarenakan oleh beberapa

factor antara lain:

1. Keterbatasan lahan dan modal

2. Kurangnya pengadaan bibit ikan

3. Sumberdaya manusia (SDM) yang masih rendah. (Hasil wawancara dengan

camat Silahisabungan)

Pengamatan terhadap pengusaha perikanan di Desa Silalahi tentunya

memiliki karakteristik yang berbeda dengan usaha perikanan keramba di wilayah

lain. Pada kesempatan ini penulis berkeinginan untuk mengkaji aktifitas budidaya

ikan keramba guna mendapatkan karakteristik yang khas tentang perikanan

keramba di Desa Silalahi.

B. Identifikasi Masalah

Tujuan yang hendak dicapai dalam pembangunan pertanian adalah

meningkatkan pendapatan untuk kesejahteraan keluarga petani. Sesuai dengan

latar belakang yang telah dipaparkan maka identifikasi masalah dapat

dikemukakan tentang berbagai permasalahan dalam pengembangan perikanan

keramba yang meliputi modal, benih/bibit ikan, lingkungan sosiologis, pakan

ikan/pemberian makanan tambahan, pengendalian hama dan penyakit ikan,

keamanan, kondisi perairan, tenaga kerja, luas keramba, pemasaran, transportasi,

permasalahan, pelatihan-pelatihan yang dilakukan pemerintah dalam usaha

perikanan keramba, penyuluhan oleh pemerintah kepada masyarakat tentang

budidaya ikan keramba, tata cara pembenihan ikan, berbagai usaha pengawetan

(16)

C. Pembatasan Masalah

Masalah tentang usaha perikanan jarring apung yang akan diungkap pada

penelitian ini meliputi : modal, benih/bibit ikan, pakan ikan, pengendalian hama

dan penyakit ikan, produksi dan pemasaran.

D. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah yang telah dikemukakan maka peneliti

merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pengelolaan usaha keramba jaring terapung yang dilakukan

petani dilihat dari modal, benih/bibit dan pakan ikan di Desa Silalahi

Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi?

2. Bagaimana tindakan petani keramba dalam mengendalikan hama dan

penyakit yang menyerang ikan-ikan keramba di Desa Silalahi Kecamatan

Silahisabungan Kabupaten Dairi?

3. Bagaimana cara petani dalam penanganan pasca panen ikan keramba di

Desa Silalahi Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan maka adapun tujuan

(17)

1. Untuk mengetahui pengelolaan usaha keramba jaring terapung yang

dilakukan petani dilihat dari modal, benih/bibit dan pakan ikan di Desa

Silalahi Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi.

2. Untuk mengetahui tindakan petani keramba dalam mengendalikan hama

dan penyakit yang menyerang ikan-ikan keramba di Desa Silalahi

Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi.

3. Untuk mengetahui cara petani dalam menangani hasil panen ikan keramba

di Desa Silalahi Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan penulis dari hasil penelitian

ini adalah:

1. Sebagai bahan informasi dan input bagi pengusaha perikanan cara

keramba khususnya di Desa Silalahi Kecamatan Silahisabungan kabupaten

Dairi.

2. Agar penulis mengetahui bagaimana aktifitas budidaya prikanan keramba

di Desa Silalahi.

3. Sebagai bahan perbandingan kepada penelitian selanjutnya yang

bermaksud mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama di

(18)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Modal sangat mempengaruhi produksi ikan, semakin besar modal maka

semakin besar pula keuntungan yang akan diperoleh, sebaliknya bila modal

sedikitnmakam akan sedikit pula keuntungan yang akan diperoleh. Jumlah

modal petani keramba jaring apung di Desa Silalahi mencapai Rp. 80.000.000

hingga miliaran rupiah. Setiap petak keramba membutuhkan modal awal

paling sedikit Rp. 10.000.000,-. Keseluruhan petani keramba di Desa Silalahi

memperoleh benih dari Pematang Siantar. Pada umumnya jenis ikan yang

lebih banyak dipelihara adalah ikan nila. Ukuran benih sangat mempengaruhi

produksi ikan dimana ukuran benih yang ditebar ke dalam keramba rata-rata 3

– 4 inci dan waktu pemeliharaannya selama 4 – 5 bulan sudah dapat dipanen,

dengan berat rata-rata mencapai 400 – 500 gr / ekor. Pemberian pakan dan

jenis pakan tambahan sangat membantu pertumbuhan ikan. Keseluruhan

petani keramba di Desa Silalahi memberikan pakan berupa pelet dan sebagian

petani memberikan pakan tambahan yaitu berupa jagung. Dalam 1 hari pakan

diberikan sebanyak 2 sampai 3 kali.

2. Pengendalian hama dan penyakit ikan sangatlah penting dalam budidaya

perikanan, karena hama dan penyakit ikan merupakan faktor pengganggu

yang sangat mengancam keberhasilan suatu usaha budidaya perikanan. Hama

(19)

Sebagian petani mengatasinya dengan menutup keramba dan menggunakan

petasan untuk menghalau burung-burung tersebut. Penyakit yang menyerang

ikan-ikan peliharaan berupa virus, jamur dan bakteri, sayangnya para petani

tidak tahu cara untuk mengobati ikan-ikan yang terserang penyakit tersebut.

1. Produksi ikan dipengaruhi oleh luas keramba dan pemberian pakan. Keramba

yang memiliki ukuran 4 x 4 x 2 meter mampu mencapai hasil panen

sebanyak 2000 sampai 3000 kg ikan/petak keramba, dan ukuran keramba 4,5

x 4,5 x 2,5 meter mampu mencapai hasil panen sebanyak 4000 kg/petak

keramba. Dengan berat ikan rata-rata 400 – 500 gr/ekor. Hasil produksi

(panen) ikan keramba di Desa Silalahi sebahagian besar dipasarkan melalui

penyalur (agen), namun ada juga yang memasarkan sendiri dan ada juga yang

langsung dipasarkan ke pedagang (pengusaha periknan) besar.

B. Saran

1. Keberhasilan keramba tergantung pada modal yang besar, dengan demikian

dapat memperoleh hasil yang maksimal, dan diharapkan kepada pemerintah

agar memberikan pinjaman modal umtuk membantu kelancaran usaha

budidaya ikan dalam keramba jaring apung. Pemberian makanan tambahan

yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti jagung, daun-daunan dan dedak

mampu mengurangi beban modal pembelian pellet. Untuk itu kepada para

petani diharapkan agar lebih bijak memanfaatkan modal yang dimiliki.

Diharapkan adanya pengadaan bibit unggul yang dilakukan oleh petani, selain

mengurangi beban modal pengadaan bibit unggul yang dilakukan sendiri

benih ikan sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya hasil produksi ikan itu

(20)

2. Kepada petani keramba perlu mempunyai pengetahuan tentang penyakit ikan

baik secara tekhnis ataupun teoritis demi keberhasilan usaha keramba yang

dikelola. Kepada petani keramba diharapkan untuk mengikuti penyuluhan

yang dilaksanakan oleh dinas perikanan agar petani mampu menyelesaikan

masalah-masalah yang mengganngu usaha budidaya keramba khususnya

dalam mengatasi hama dan penyakit ikan.

3. Perlu bagi petani untuk melakukan tinjauan pasar untuk mengetahui sikap dan

kebutuhsn masyarakat akan ikan, agar petani tidak mengalami kerugian pada

saat melakukan pemasaran sendiri. Diharapkan adanya kerjasama antara

petani keramba dan pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar

danau agar tidak berdampak buruk. Keselamatan lingkungan tergantung dari

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto dan Liviawaty. 1998. Beberapa Metode Budidaya Ikan. Yogyakarta : Kanisius

Asmawi, Suhaili. 1986. Pemeliharaan Ikan Dalam Keramba. Jakarta. PT Gramedia

Edilius, dkk. 1992. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Jakarta : Rineka Cipta

Ghufran. 2004. Penanggulangan Hama dan Penyakit Ikan. Jakarta. Rineka cipta

Ghufran. 2005. Budidaya Ikan di Keramba Jaring Apung. Jakarta. Rineka Cipta

Hsyim. 1975. Budidaya Ikan di Lahan Kritis. Jakarta. Rineka Cipta

http://id.shvoog.com/medicine-and-health/1826681-ikan-gizi-super-komplit/22 November 2010, 10:10

Junianto. 2003. Tekhnik Penanganan Ikan. Jakarta : Penebar Swadaya

Magdalena, Tiomaris. 2004. Suatu Studi Tentang Budidaya Ikan Dengan

Menggunakan Sistem Keramba di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS – UNIMED

Nazaruddin. 1993. Usaha Budidaya Ikan Mas. Jakarta : Penebar Swadaya

Purba, Riama. 2007. Studi Tentang Petani Keramba Ikan Nila di Kelurahan

Haranggaol Kecamatan Haranggaol Horisan Kabupaten Simalungun. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS – UNIMED

Prahasta, Arief. 2009. Agribisnis Ikan Nila. Bandung : Pustaka Grafika

Rochdianto, Agus. 1991. Budidaya Ikan di Jaring Terapung. Jepara : Penebar Jepara.

Saputra, Hendra. 1988. Membuat dan Membudidayakan Ikan Dalam Kantong

Jaring Apung. Jakarta : CV SIMPLEX

Saputra, Hendra. 1993. Pemeliharaan Ikan Dalam Kantong Jaring Apung. Jakarta : CV SIMPLEX

Referensi

Dokumen terkait

Dari keterangan diatas,maka saya akan melakukan Analisa potensi pasar sehingga nantinya akan didapat besar potensi pasar yang sebenarnya berdasarkan

Hasil dari penelitian menunjukan bahwa dengan adanya Sistem Informasi Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) Berbasis Web dapat memudahkan mahasiswa untuk melakukan

Dan mengacu pada situasi ekonomi Indonesia saat ini dan kondisi industri pakaian jadi skala kecil dan menengah di Semarang pada khususnya yang terus mengalami penurunan, maka

Model tersebut menyatakan pembangunan profesional guru perlu melibatkan perubahan amalan guru di dalam kelas, perubahan dalam hasil pembelajaran pelajar serta perubahan dalam

Improving student learning outcomes can also be seen from the mastery learning with minimum completeness criteria (KKM) set is 75. Increased again in the post test results of

Dua faktor yang mempengaruhi sikap bahasa seseorang menurut Lambert (1976) yaitu: 1) perbaikan nasib (orientasi instrumental). Orientasi instrumental banyak terjadi

Puji syukur Saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Ridho–Nya Saya dapat menyelesaikan Laporan Akhir yang berjudul: “Peranan Iklim Organisasi Terhadap

Berhubungan dengan lokus penelitian pada kajian Analisis Kesiapan Masyarakat dalam Mendukung Program JKN-KIS oleh BPJS Kesehatan di Kabupaten Sumenep,