• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO Hubungan Indeks Massa Tubuh Dan Volume Oksigen Maksimal (VO2 Maks) Dengan Metode Queen’s College Step Test Pada Remaja Usia 13 – 15 Tahun Di SMPN 4 Sukoharjo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO Hubungan Indeks Massa Tubuh Dan Volume Oksigen Maksimal (VO2 Maks) Dengan Metode Queen’s College Step Test Pada Remaja Usia 13 – 15 Tahun Di SMPN 4 Sukoharjo."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

   

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2 MAKS) DENGAN METODE QUEEN’S COLLEGE STEP TEST PADA

REMAJA USIA 13 – 15 TAHUN DI SMPN 4 SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Syarat Memperoleh 

Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi

Disusun Oleh :

DEWI PUTRI WULANDARI NIM: J110 080 066

JURUSAN DIPLOMA IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

PENGESAHAN

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME OKSIGEN

MAKSIMAL (VO2 MAKS) DENGAN METODE QUEEN’S COLLEGE STEP

TEST PADA REMAJA USIA 13 – 15 TAHUN DI SMPN 4

SUKOHARJO

Telah disetujui oleh : Pembimbing Utama

Agus Widodo, SST.Ft, M.Fis NIK. 1001018

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

(3)

ABSTRAK

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI, MARET 2013 DEWI PUTRI WULANDARI / J110080066

“HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME OKSIGEN

MAKSIMAL (VO2 MAKS) DENGAN METODE QUEEN’S COLLEGE STEP

TEST PADA REMAJA USIA 13 – 15 TAHUN DI SMPN 4 SUKOHARJO”

(Dibimbing oleh : Bapak Agus Widodo, SSt. FT. M. Fis dan Bapak Wijianto, SST.Ft)

Latar Belakang : Indeks massa tubuh (IMT) adalah nilai yang diambil dari perhitungan antara berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) seseorang. Interpretasi IMT tergantung pada umur dan jenis kelamin anak, karena anak lelaki dan perempuan memiliki lemak tubuh yang berbeda.

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dan Volume Oksigen

Maksimal (VO2 Maks) dengan metode Queen’s College Step Test pada remaja usia

13 – 15 tahun di SMPN 4 Sukoharjo.

Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah Observasional. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah survei cross sectional, artinya peneliti mempelajari korelasi antara Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap kebugaran jasmani responden pada satu saat / point time approach

Hasil : Hasil uji statistik menunjukkan tidak adanya hubungan antara Indeks Massa

Tubuh dengan VO2 Maks siswa di SMPN 4 Sukoharjo dengan nilai p=0,779. Hasil

penelitian yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif dengan korelasi yang sedang pada anak laki-laki dan tidak terdapat hubungan pada anak perempuan

antara IMT dengan VO2 Maks dengan nilai r<0,05 dan r>0,05.

Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Volume

Oksigen Maksimal (VO2 Maks) dengan metode Queen’s College Step Test pada

remaja usia 13 – 15 tahun di SMPN 4 Sukoharjo.

kata kunci : Indeks Massa Tubuh (IMT), Volume Oksigen Maksimal (VO2 Maks)

(4)

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak

dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.

Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita

dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria (Rumini & Sundari, 2004).

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, maka permasalahan

dirumuskan sebagai berikut:

Apakah ada hubungan indeks massa tubuh dan Volume Oksigen Maksimal

(VO2 Maks) dengan metode Queen’s College Step Test pada remaja usia 13 – 15

tahun di SMPN 4 Sukoharjo?

Tujuan Penelitian

Tujuan di lakukannya penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dan Volume Oksigen

Maksimal (VO2 Maks) dengan metode Queen’s College Step Test pada remaja usia

13 – 15 tahun di SMPN 4 Sukoharjo.

Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Untuk menambah ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman dalam

(5)

bidang fisioterapi di masa yang akan datang, serta di akademik khususnya dalam

membuat suatu penelitian dan analisa kasus.

2. Bagi Masyarakat

Adapun secara umum di masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat untuk:

a Mendapatkan gambaran tentang hubungan indeks massa tubuh dan Volume

Oksigen Maksimal (VO2 Maks) dengan metode Queen’s College Step Test

pada remaja usia 13 – 15 tahun di SMPN 4 Sukoharjo.

b Mendapatkan gambaran tentang hubungan indeks massa tubuh dengan

metode Queen’s College Step Test pada remaja usia 13 – 15 tahun di SMPN

4 Sukoharjo.

c Mendapatkan gambaran tentang hubungan Volume Oksigen Maksimal (VO2

Maks) dengan metode Queen’s College Step Test pada remaja usia 13 – 15

tahun di SMPN 4 Sukoharjo.

3. Bagi Institusi

a Memberikan referensi dan bahan pembanding dalam kegiatan yang ada

hubungannya terhadap pelayanan kesehatan.

b Memberikan ruang sudut pandang fisioterapi dalam menganalisa tentang

hubungan indeks massa tubuh dan Volume Oksigen Maksimal (VO2 Maks)

dengan metode Queen’s College Step Test pada remaja usia 13 – 15 tahun di

(6)

Kerangka Teori

Indeks massa tubuh (IMT) adalah nilai yang diambil dari perhitungan antara

berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) seseorang. IMT tidak mengukur lemak tubuh

secara langsung, tetapi penelitian menunjukkan bahwa IMT berkorelasi dengan

pengukuran secara langsung lemak tubuh seperti underwater weighing dan dual

energy x-ray absorbtiometry (Strawn et al., 2002).

Kardiorespirasi adalah kemampuan dari jantung, paru-paru, pembuluh darah, dan kelompok otot yang benar untuk melakukan latihan-latihan yang keras dalam waktu yang lama, seperti jalan cepat, jogging, berenang, senam aerobik, mendayung, bersepeda, dan lainlain (Kravitz, 2001).

VO2 maks adalah hasil dari curah jantung maksimal dan ekstraksi O2

maksimal oleh jaringan, dan keduanya meningkat dengan latihan. Perubahan yang

terjadi pada otot rangka dengan latihan adalah peningkatan jumlah mitokondria dan

enzim yang berperan dalam metabolisme oksidatif. Terjadi peningkatan jumlah

kapiler dengan distribusi darah ke serat otot menjadi lebih baik. Efek akhir ialah

ekstraksi O2 yang lebih sempurna dan akibatnya untuk beban kerja yang sama,

peningkatan pembentukan laktat lebih rendah. Peningkatan aliran darah ke otot

menjadi lebih rendah dan karena hal ini, kecepatan denyut jantung dan curah jantung

(7)

METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMPN 4 Sukoharjo.

2. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Maret 2013.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Observasional. Pendekatan yang digunakan

dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif (Sugiyono, 2008). Metode

pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah survei cross

sectional, artinya peneliti mempelajari korelasi antara Indeks Massa Tubuh (IMT)

terhadap kebugaran jasmani responden pada satu saat / point time appoach

(Notoatmojo, 2002).

Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMPN 4 Sukoharjo yg berusia 13-15

tahun dengan total populasi 220 siswa.

Sampel

Dari hasil survey pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti didapatkan sampel

(8)

DEFINISI OPERASIONAL

a. IMT merupakan petunjuk untuk menentukan kelebihan berat badan

berdasarkan Indeks Quatelet (berat badan dalam kilogram dibagi dengan

kuadrat tinggi badan dalam meter (kg/m2)).

b. VO2 maks yakni angka terbesar dimana oksigen dapat dikonsumsi selama

latihan maksimal. VO2 maks dapat diukur dengan menggunakan Queens

College Step Test yang dimodifikasi yang memprediksi nilai VO2 maks

(McArdle, 2001).

Teknik analisa data

1. Uji Statistik

a. Uji Pengaruh

Uji hipotesis data yang digunakan adalah Uji Korelasi

Parametrik. Namun sebelum dilakukan uji korelasi parametrik, maka

data harus memenuhi uji prasyarat parametrik yaitu uji normalitas

data.

b. Uji Normalitas data

Uji normalitas data yang digunakan untuk mengetahui apakah

data berdistribusi normal atau tidak. Subyek penelitian ini lebih dari

30 orang (p > 0,05), maka uji normalitas menggunakan

Kolmogorov-smirnov. Data dikatakan berdistribusi normal karena nilai p > 0,05.

Karena data tidak memenuhi uji prasyarat parametrik, maka

(9)

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil

1. Karakteristik subyek menurut usia

Tabel 4.1. Distribusi subyek menurut Usia pada Data Penelitian di SMPN 4

Sukoharjo

Usia Jumlah %

13 tahun 20 37,04

14 tahun 24 44,44

15 tahun 10 18,52

Total 54 100.0

Sumber : Data primer diolah, 2013

2. Karakteristik subyek menurut jenis kelamin

Tabel 4.2. Distribusi subyek menurut jenis kelamin pada Data Penelitian di

SMPN 4 Sukoharjo

Jenis Kelamin Jumlah %

Laki-laki 22 40,74

Perempuan 32 59,26

Total 54 100.0

Sumber : Data primer diolah, 2013

Berdasarkan tabel 4.2 di atas diketahui bahwa responden terbanyak

adalah berjenis kelamin perempuan dengan jumlah sebanyak 32 siswa

(10)

Hasil Analisis Data

Hasil uji hubungan antara IMT dengan VO2 Maks ditampilkan pada tabel

4.7.

Tabel 4.7 Hasil Uji Korelasi antara IMT dengan VO2 Maks

Variabel R P

IMT – VO2 Maks 0,039 0,779

(Sumber Data Primer, 2013)

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan nilai korelasi Spearman’s Rank

sebesar 0,039 dengan signifikansi p=0,779 pada uji korelasi antara IMT

dengan VO2 Maks. Kesimpulan yang diambil adalah tidak terdapat

hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dengan Volume Oksigen

Maksimum (VO2 Maks) pada subyek penelitian di SMPN 4 Sukoharjo.

B. Keterbatasan

Penelitian ini sangat jauh dari sempurna, terdapat beberapa hal yang

menjadi keterbatasan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut :

1. Peneliti tidak memberikan perhatian pada jenis asupan makanan yang

dikonsumsi oleh responden

2. Metode penelitian yang digunakan sangat sederhana sehingga masih banyak

kesalahan dan kekurangan

3. Proporsional jumlah sampel tidak sama antara yang sangat kurus, kurus,

(11)

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian teori dan didukung adanya hasil analisis serta mengacu

pada perumusan masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dapat

disimpulkan bahwa:

Tidak terdapat hubungan antara IMT dan Volume Oksigen Maksimal (VO2 Maks)

anak usia 13-15 tahun di SMPN 4 Sukoharjo dengan nilai p = 0,779

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diambil, peneliti memberikan saran bagi

1. Pihak sekolah

Diharapkan pihak sekolah, khususnya guru olah raga memberikan kegiatan

olah raga yang digemari siswa, seperti sepak bola, berenang, yang

diharapakan siswa semakin aktif dan semakin bugar.

2. Orang tua

Diharapkan orang tua memperhatian asupan gizi anak yang seimbang dimana

anak masih dalam tahap perkembangan yang membutuhkan gizi yang baik

bukan hanya membantu aktifitas dan kebugaran anak namun dapat

meningkatkan prestasi sekolah dengan cara memberi dan menjaga status gizi

(12)

3. Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini menyimpulkan tidak ada hubungan antara Indeks Massa

Tubuh (IMT) dengan Volume Oksigen Maksimal (VO2 Maks), dengan

demikian hasil ini dapat dikembangkan lagi dengan cara menambah variabel

lain seperti penambahan jumlah responden, dan lain-lain, sehingga diharapkan

(13)

Daftar Pustaka

Adhikarmika. 2009. Pengaruh Latihan fisik Terprogram Terhadap Komsumsi Oksigen Maksimal Pada Siswa sekolah Bola Voli Tugu Muda Semarang Usia 11-13 tahun. Semarang : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Armstrong N. 2006. Aerobic Fitness of Children and Adolescent. Journal de Pediatria. 82: 406.

Bettiol H, Rona R, Chinn S. 1999. Variation in physical fitness between ethnic group in nine year olds. International Journal of Epidemiology. 28: 281-6.

Cheevers Alison, Cathrine Pettersen. 2007. Harvard step test. Amsterdam Institute of Allied Health Education European School of Physiotherapy.

Copperman N, Jacobson M. 2003. Medical nutrition therapy of overweight adolescent. Adolescent Medicine. 14: 11-21.

Deforche B, Lefevre J, Bourdeaudhuij I, Hills A, Duquet W, Bouckaert J. 2003. Physical fitness and physical activity in obese and nonobese Flemish youth. Obes Res. 11: 434-441.

Faizah Z. 2004. Faktor risiko obesitas pada murid sekolah dasar usia 6-7 tahun di Semarang (Laporan penelitian). Semarang: Universitas Diponegoro.

Meredith C. 1996. Exercise and fitness. In : Rickert V, editor. Adolescent nutrition assesment and management. New York : Chapman & Hall. p. 25-41.

Miyatake N, Nishikawa H, Fujii M. 2001. Clinical evaluation of physical fitness in male obese Japanese. Chin Med J. 114(7): 707-10.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Sahari T. 1997. Hubungan persen lemak tubuh dengan kesegaran jasmani menurut tes ACSPFT pada anak usia 6-12 tahun di 10 sekolah dasar di DKI Jakarta (tesis). Jakarta: Universitas Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan tingkat pertumbuhan sektor pertanian dan realisasi belanja modal untuk sektor pertanian di Kabupaten Bogor sebagai variabel yang akan diteliti, maka model analisis

Setelah model diperbaiki maka disusun lah buku panduan (modul) untuk mengimplementasikan model PCIM guna memberdayakan perempuan miskin

Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda

2.1 Mengenal aktifitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya 2.2 Mengenal pentingnya koperasi. dalam meningkatkan kesejahtera-

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara: (1) mengelompokkan data ke dalam tahapan proses berpikir kreatif, yaitu: persiapan, inkubasi, iluminasi,

Sehingga perusahaan mengetahui kedudukan posisi bersaing apakah masih aman atau tidak, sampai berapa lama posisi perusahaan dapat bertahan, atau bidang bisnis baru

KBK ini sangat pening karena merupakan acuan yang berstandar nasional yang dapat digunakan oleh para penyelenggara kursus dan pelaihan atau satuan pendidikan

Tujuan penelitian mengetahui hubungan pengetahuan suami tentang Keluarga Berencana (KB) dengan sikap suami dalam ber-KB di Desa Mrisen, Kecamatan Juwiring, Kabupaten