PERBEDAAN ANTARA SMA NEGERI FAVORIT
DENGAN SMA NEGERI KURANG FA VORIT
Dl KOTA
MEDAN
TESIS
~ ~S
Oleh:
~'
IPARATNAMUTIARA
tJ:J,.
NIM: 025030148
$
;::.
1>iajul(g n Vnt uk_:M. r.menu
fri
cFersyaratan
([)afam :M.emperokli
qeW.r
:Magister <Peru:fufik_a n
Program Stu.di)fdministrasi fPerufUfi{an
z
~
Plv\
07
67(ffl..gr
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS
NEGERJ
MEDAN
ME DAN
TESIS
PERBEDAAN ANTARA SMA NEGERI FAVORIT
DENGAN SMA NEGERI
KURANG
FA VORIT
DI KOTA MEDAN
Disusnn dan Diajukan Ok:h :
IPA RATNA MUTIARA NIM. 025030148
Telah Dipertahankan di Dcpan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal !9 Febmari 2005 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Salah Sah1 Syarat tmtuk Memperoleh Gelar Magister Pemlidikan
Pada Program Studi Administrasi Pc:udidikan
Menyetujui, Tim Pcmbimbing
(Prof. Dr. Belferik Manullang)
Medan, 19 Februari 2005
Lembar Persetu,juan Akhir Tesis
PI,:RBEDAAN ANTARA SMA NEGERI FAVORIT
DENGAN SMA NEGERI KlJRANG FAVORIT
Dl KOTA MEDAN
No. Nama
1.
2.
Prof. Dr. Belferik Manullang Pembimbing I
Syarifuddin. M.Sc .. Ph.D Pembimbing II
Dr. Abdul Hamid K. M.Pd Penguji
4. Dr. M. Badiran, M.Pd. Penguji
Dr. Siman. M.Pd.
Pengttii
Mahasiswa
Nama : IPA RATNA M UTlARA
NfM : 025030148 Tanggal Ujian : 19 Febmari 2005
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis persembahkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan raJunat dan kcschatan kepada penults sehingga penulis dapat
menyelesaikan te!>i!> ini.
Pemalis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Belferik Manullang dan Syarifuddin, M .Sc .,Ph.D. yang telah banyak
membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyclcsaikan tcsis ini. Penuli~ juga
mcngucapkan lerima kasih kepada :
Pertama, Bunda Prof. Dr. Hj . Djanius Djamin, S.H., M .S. selaku Rektor
Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang selaku Direktur
PPs-Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Jr. Zainuddin, M.Pd. selaku Ketua Prodi
Administrasi Pendidikan, Dr. Siman, M .Pd. sclaku Sekretaris Prodi Administrasi
Pendidikan, Bapak dan lbu Dosen serta Pegawai PPs-Universitas Ncgcri Mcdatl yang
tclah mcmberikan kesernpatan dan fasilitas belajar selan1a penulis mengikuti Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Kedua, Doscn Pcnguji Dr. Abdul Hamid K, M.Pd. , Dr. M. Badiran, M.Pd. ,
dan Dr. Siman, M .Pd. yang telah banyak memberikan masukan dan saran kepada
penulis untuk kesempumaan tesis ini.
Ketiga, Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, kepala-kepala sckolah, guru·
guru, dan siswa-siswa SMA Negeri 1, 2, .1, 4, 14, 17, dan 18 Medan yang telah
memberi izin, bantuan, dan infonnasi bagi penulis selama rnelakukan penelitian.
Keempat, Rekan-rekan mahasiswa PPs-Unimed yang telah memberikan
bantuan dan dorongan kepada pcnulis dalam rangka pcnyclcsaian tcsis ini, khusus
kepada Dewi, Chairul, Asrul, Agus, Warno, Soryan, dan Hasrita.
Persembahan khusus kepada suami tcrcinta Drs. Syamsul Bahri Nasution
yang dengan penuh pengertian, kesabaran, ketabahan, pengorbanan, dan selalu
mendorong penulis menyelesaikan studi ini. Dan buat anak-anakku tercinta : Anggita
Fahrina Nasution, Angrayni Dian Novia Nasution, Yahsaml lkhsan Nasution, dan
keponakan saya yang banyak membantu Hennywati Luhis dan Faisal Anshan
Tobing. Juga saya persembahkan kepaua ayahanda!ibunda tercinla (Aim) H. Karang
Siregar/(1\lmh) Hj. Siti Roliah Harahap. Juga ayahanda/ibunda mertua (l\lm) H. Abu
Bakar Husin Nasution/Hj Hasanah Lubis, saudara-sauclara saya Hj_ Darlina Sire gar,
Ida Bulan Siregar, Nur /\inun Siregar, Nisma Siregar, /\sni Siregar, khususnya
Abangda Alm. H. Mod.irin Hcnd1·a lralcnd L. Tobing, S.H. M.B.A.
IV
Mcdan, 19 Fcbruari 2005
ABSTRACT
IPA RATNA MUTIARA. Differences Between Fa•,rourite and Non Favourite
Public Senior High School in Medan. Thesis. Meda11 2005. A master Thesis in
The Departement of Education Administration, School of Post Graduate
Studies, The State University of M~an (UNIMED)
The research aimed of this study is to know differences in: (1) The leadership of the headmaster; (2) Teacher's effectiveness; (3) Student's potential and
characteristics between favourite and non favourite Public Senior High School
in
Medan. Three favourite Senior High School and Non Favorit Senior High School, in
which 30 students ; 10 teachers and the head master of each school, were surveyed.
Students were asked about the head master's and teacher's perfonnance as well as
about the students characteristics using questionera1re. Teachers were asked about the
head master's performance and the teachers effectiveness using qucstionaire. While
the head masters were interviewed or how they manage the school. Data were
analysed using two way ANA VA followed by Tukey Test. The results showed that
the favourite of a Senior High School doesn't depend on head master' s leadership and
ABSTRAK
IPA RATNA MUTIARA. Perbedaan antara SMA--SMA Ncgcri Favorit dengan
SMA-SMA Negeri Kurang Favorit di Kota Medan. Thesis. Mcdan 2005.
Program Administrasi Pendidikan l,ascasarjana, Universitas Negeri Medan.
Pcnc!itian uu bcrtujuan untuk mengetahui perhedaan dalam:
( 1) Kcpemimpinan Kepala Sekolah (2) Keefektifan Guru, (3) Karakteristik dan Potensi siswa di antara SMA-SMA Negeri Favorit dengan SMA-SMA Ncgcri kurang
Favorit di Medan. Tiga SMA Negeri Favorit dan tiga SMA Ncgcri Kurang Favorit
yang terdiri dari : 30 orang siswa, 10 orang guru, dan kepala seko\ah dari setiap
sekolah yang akan menjadi rcspondcn. Para siswa menjawab tentang penampilan
kcpala sckolah dan guru-gurunya, juga tentang karakteristik siswa dengan
mcngunakan kuesioner. Para guru menjawab tentang penampilan guru dan
keefekti fan guru dalam pernbelajaran dengan menggunakan kues10ner. Scmcntara
bagairnana kepala sekolah mengelola sekolah dilakukan dengan teknik wawancara. B
Data dari siswa dan guru dianalisis dengan menggunakan Analisis Varians (ANA VA)
dua jalur yang dilanjutkan dengan Uji Tukey. Hasil pcnclitian mcnunjukkan bahwa
SMA-SMA Favorit tidak bcrgantung pada kcefeklifan kepala sekolah dan
gurunya, tetapi lebih bcrgantung kcpada potensi dan karakteristik siswa.
DAFTARISl
ABSTRACT ... ..
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ...
iii
I)A~"""'l"'AR lSI ... ···-···-···-···- v
DAFTAR T.\BEL ... ,...
\11I)AFl'AR GAM BAR...
IX DAFT AR LAMP IRAN ... ... ... ... X BABI PENDAIIULUAN ... .. A Latar Belakang Masalah ... . B. ldentifikasi Masalah ... . 4C. Pembatasan Masalah . ... . . .. . . .. . .. .. . . . .. . . .. . . .. . .. . . 6
D. Rumusan Masalah ... ... ... . 6
Cl
z
E.Tujuau
Penelitian ... . F. Man fa at Penelitian ... ... .. 7 7 BABII LANDASAN TEORETIS ... . 8A. Penget1ian Sekolah F avorit.. ... ... .... . 8
B. Manajernen Sekolah ... . .. .. ... . 11
C. Manajemen Kesiswaan ... .. l4 D. Kccfctifan dan Pemberdayaan Guru ... .. 16
E. Kepemimpinan Kepala Sekolah ... ... . 21
BAH Ill METODOLOGI PENELITIAN ... .
32
A. Tempat dan Waktu Penclitian ... . 32
B. Populasi dan Sampel.. ... ..
32
C. lndikator Penelitian ... .. 33
D. Teknik Pengumpulan Data ... .. 35
E. Analisis Data ... .. 35
DAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... .
36
A. Hasil Penelitian ... .. 36
D.
Pembahasan Hasil Penenlitian ... ..66
C. Keterbatasan Penelitian ... .. 71
nAnv
SIMPULAN, IMPLIKASI, ()AN SARAN ... .. 72A. Simpulan ... . 72
B. Implikasi Hasil Penelitian ... . 73
C. Saran-Saran ... . 74
Cl
DAFT AR PUST AKA ... . 76ANGKET SISWA ... .
78
ANGKET GURU ... .
82
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH ... . 84
DAFT AR T ABEL
TABEL 4.1 Perbedaan antara Kepala-kepala SMA Negeri Favorit dan
Kepala-kepala
SMA
Negeri Kurang Favoritmelibatk:an
unsur-unsur sekolah dalam perencanaan sekolah... 37
T ABEL 4.2 Perbedaan antara Kepala-kepala SMA Negeri Favorit dan
Kepala-kepala SMA Negeri Kurang Favorit dalam
memperhatkan iklim sekolah ... .
TABEL 4.3 Perbedaan antara Kepala-kepala SMA Negeri Favorit dan
Kepala-kepala SMA Negeri Kurang Favorit dalam
memantau pemberian nilai siswa ... ..
TABEL 4.4 Perbedaan antara Kcpala-kcpala SMA Negeri Favorit dan
TABEL4.5
Kepala-kepala SMA Negeri Kurang Favorit dalam meninjau
perencanaan pcmbelajaran ... ... .
Perbedaan antara Kepala-kepala SMA Negeri Favorit dan
Kepala-kepala SMA Negeri Kurang Favorit dalam
memberikan kesempatan kepada guru untuk
meningkatkan kualitas SDM-nya ... .
T ABEL 4.6 Perbedaan an tara Kepala-kepala SMA Negeri F avorit dan Kepala-kepala SMA Negeri Kurang Favorit dalam
membangkitkan motivasi guru ... ... .... ... ... ... ... 42
lABEL 4.7 Perbedaan antara Kepala-kepala SMA. Negeri Favorit dan
Kepala-kepala SMA Negeri Kurang Favorit dalam
[image:11.612.31.570.65.694.2]memimpin sekolah... .. .. .. . ... . . .. ... .. . . .. .. . . .. . . . .. . . .. . . 43
TABEL 4.8 Perbedaan antara Kepala-kcpala SMo\ Nege1i Favorit dan
Kepala-kepala SMA Negeri Kurang Favorit dalam menerapkan
Disiplin ... ... ... ... 44
TABEL 4.9 Perbedaan antara Kepala-kepala SMA Ncgeri Favorit
dan
Kepala-kepala SMA Negeri Kurang Favorit dalam memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengikuti berbagai kegiatan
ekstrakurikuler ... ... ... .
Perbedaan antara Kepala-kepala SMA. Negeri Favorit dan
Kepala-kepala SMA Negeri Kurang Favor:it dalam rnelibatkan
orang tua siswa untuk meningkatkan mutu sekolah ... .
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Sumber infonnasi sekolah
Gambar4.2 Alasan siswa memilih SMA
Gambar4.3 Jumlah jam/ minggu siswa mcngikuti bimbingan studi
Gambar 4.4 Siswa pertama kali mengikuti bimbingan studi
Gambar 4.5 Tutor bimbingan studi bagi siswa
Gambar4.6 Mata pelajaran yang mendapat bimbingan
Gambar4.7 Pilihan perguman t.inggi yang dituju
Gambar 4.8 Frekuensi siswa yang terlambat
Gambar4.9 Sanksi yang diterima siswa terlambat
Gambar 4.10 J umlah guru yang terlambat
Gambar 4.11 Frekuensi supervisi kepala sekolah
Gambar4.12 Frekuensi kunjungan kepala sekolah ke kelas
Gambar4.l3 Jumlah gum yang mcngadakan remedial
Gambar 4.14 Jumlah SP yang disiapkan gum
Gambar4.15 Frekuensi supervisi kepala sekolah
Gambar4.16 Frekuensi pertemuan kepala sekolah dcngan gwu
Gambar4.17 Frekuensi kepala sekolah menerima satan dari guru
Gambar4.18 Frekuensi
kepala sekolah memberikan motivasi
A. Latar Belakang Masalah
BABI
PENDAHULlJAN
lnstitut Teknologi Bandung (fTB), Universitas Indonesia (Ul), dan
Universitas
GajahMada (UGM) rnerupakan pergurnan tinggi yang cendcrung paling
diminati oleh caJon
mahasiswa dan
orang tua.Kuliah di
Perguruan Tinggi inimerupakan prestasi sekaligus juga prestise. Hal ini dikarenakan tingginya tingkat
persaingan
yang
dilalui caJon mahasiswa agar dapatduduk
di bangku kuliahdi
pcrguruan tinggi yang favorit tersebut Para mahasiswa yang terseleksi adalahputra-putri terbaik dari scluruh tanah
air.Tidaklah mengherankan kalau alumni dari
lembaga -- lembaga pendidikan tinggi tersebut rata - rata lebih rnudah memperoleh
pekerjaan setelah mereka lulus. Dengan prestasi tcrscbut, kcpopuleran perguruan -·
perguruan tinggi tersebut terus saja semakin populer. Hagi pemcrintah pcrguruan
tinggi seperti ini merupakan teladan bagi sebagian besar perguruan tinggi lainnya di
Indonesia.
Hal yang sama juga terjadi di tingkat lembaga pendidikan yang lebih rendah,
seperti Sekolah Mcncngah Atas (SMA), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan
Sekolah Dasar (SD) bahkan Taman Kanak·kanak (TK) juga memiliki tingkat
popularitas yang berbeda, mulai dari yang sangat populer hingg~ yang sangat tidak
populer. Meskipun belum ada penelitian penyebab populcr tidaknya sualu sekolah,
namun kualitas lulusan yang dihasilkan pada umumnya diduga merupakan alasan
terdengar masyarakat mcmbicarakan bah.wa SMA Negeri I dan SMA Negeri 4
merupakan di antara SMA Ncgeri lerfavorit di Medan, karena selama beberapa tahun
bahka11 puluhan tahun scbagian besar alwnninya bisa masuk ke Perguruan T inggi
Negeri yang top pula. Untuk
SMA-SMA
swasta, di antara sekian banyak SMA di Medan, SMA Santo Thomas1
danSMA
Sutomo, misalnya juga telah dikenal populer.Namun, kenapa sualu sekolah lebih populer dibanding sekolah Jainnya belum
diketahui secara empirik Pengelolaan suatu SMA diduga seringj uga berubah dengan
bertukamya pimpinan sekolah tersebut tetapi kepopuleran suatu sckolah pada umunya
tidak banyak berubah terutarna di SMA Negeri. Karcna itu, perlu dikctahui gambaran
yang akurat alasan mengapa suatu sekolah dianggap favori t oleh masyarakat.
Dan
yang lcbih penting lagi apakah sekolah yang favorit memang lebih baik keluarnnnya
dibanding dcngan sekolah lainnya yang kurang favorit.
Kajian tcntang sckolah favoril
atau
yang kurang favorit sepengetahuan pcnulis belum ada diteliti. Untuk melakukan kajian teori sekolah favorit dan sekolahkurang favorit penulis mengacu pada teori kriteria "sekolah unggul", "sekolah baik",
dan "sckolah e reklif'. Kajian yang akan menjadi acuan pada penelitian ini adalah
kajian
sckolah cfcktif.Pada umumnya konsep efektif tidaknya sebuah sekolah selalu dikaitkan
dengan proses, yaitu perubahan dari
input
ke dalamoutput.
Scmuainput
yang masukke dalam suatu sekolah atau sistem se kolah tennasuk para murid dengan segala
karakteristik tertentu yang ada pada mereka, serta semua hantuan keuangan dan
materi pada mereka.
Output
mcliputi prestasi yang dicapai siswa pada akhir masapcndidikannya. Proses itu sendiri adalah keseluruhan kegiatan yang berkaitan dengan
pembelajaran seperti kurikulum, metode pembelajaran dan alokasi waktu.
Faktor-faktor keefektifan sekolah dianggap sangat penting untuk memajukan
sekolah. Menurut Moedjiarto (2001 : 6 ), faktor-faktor keefektifan sekolah adalah :
(I) Dedikasi guru yang tinggi; (2) Kepemimpinan kepala sckolah yang kuat; (3)
Kepercayaan
pacta
siswadan guru bahwa prestasi
akademiktinggi bisa dicapai; (4)
Pemantauan yang kontinu terhadap kemajuan siswa; (5) lklim belajar yang positif; (6)
Kesempatan yang cukup untuk belajar; (7) Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam
program sekolah. Hal ini juga sejalan dengan pcndapat tjf'ective School Consortia
Network ( 1987) hahwa karakteristik sekolah yang efektif adalah scbagai berikut : ( 1)
lklim sekolah yang positif; (2) Proses perencanaan; (3) Tujuan akadt!mik; (4)
Kurikulum yang jelas; (5) Pemantauan terhadap kemajuan siswa; (6) Kcefektifan
guru; (7) Kepemimpinan administratif~ (8) Kcsempatan, tanggung jawab, dan
partisipasi s1swa; (9) Pelibatan orang tua dan masyarakat; ( 1 0) Ganjaran dan
insentif; (11) Tata tertib dan disiplin. Sckolah efektif memerlukan tindakan
perubahan. Sekolah efektif mcnjadi model yang diharapkan di dalamnya harus
tercipta kepemimpinan yang efektif oleh kepala sekolah. Mengajar efektif oleh guru,
bclajar cfek."tif oleh murid, dan manajemen efektif oleh kepala sekolah. Manajcmcn
efektiftentang perubahan adalah suatu peningkatan.
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa sekolah yang baik dan bennutu
adalah sekolah yang dikelola secara efektif. Sccara umum dapat dikemukakan, bahwa
kriteria sekolah yang "baik" atau "sekolah cfcktif' itu, memiliki kelebihan dan
keunggulan dari sckolah lainnya sama halnya seperti sekolah "favorit".
B. Idcntifikasi Masalah
Diduga hanyak faktor yang dapat menyebabkan suatu sekolah mcnjadi favorit
mulai dari prasarana, sarana, banyaknya lulusan yang bcrhasil yang diketahui
masyarakat, kualitas pemhelajaran yang baik, kualitas pengelolaan yang kuat, serta
kualitas siswa yang menjadi input.
Oitinjau dari fungsinya terhadap proses pcmbclajaran, prasarana berfungsi
secara tidak langsung tetapi turut andil untuk mcnjadikan favorit tidaknya sekolah.
Yang tennasuk dalam prasarana sckolah adalah tanah, halaman, pagar, gedung,
tanaman, air, listrik, telepon, serta pcrabot Scdangkan sarana berfungsi langsung
terhadap proses pembelajaran sepcrti alat pcmbclajaran, alat peraga, alat praktik dan
media pemhelajaran. Proses pembel~jaran akan berjalan cfcktif bila ditunjang dengan
prasarana dan sarana yang memadai. Banyaknya lulusan yang berhasil yang diketahui
masayarakat juga turut mendukung favorit tidaknya sekolah.
Keefektillm atau kualitas
pembelajaran yang baik merupakan salah satu karakteristik yang berpengaruh pada prestasi akademik siswa di sekolah. Semakincfcktif scorang guru melakukan lugas dan kt:giatannya, maka akan semakin tinggi
prestasi akademik s1swa. Pcmbclajaran cfektif adalah pernbelajaran yang
menciptakan iklim kondusif bagi siswa untuk dapat bel
ajardengan baik dan berhasil.
Seorang
guruyang
efektif paling tidak terampil membuka pclajaran, terampil menjelaskan dengan pelajaran dengan berbagai metode, terampil daiam memberikanpenguatan dan terampil menutup pelajaran.
Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif dupat dilihat herdasarkan kriteria
berikut : (1) Mampu membcrdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses
pembelajaran dcngan baik, lancar dan produktif; (2) Dapat mcnyclcsaikan tugas dan
peke~jaan scsuai dengan waktu yang telah ditetapkan; (3) Mampu mcnjalin hubungan
yang harmonis dengan masyarakat sehingga dapat melibatkan mcreka secara aktif
dalam rangka mc~j udkan tujuan sekolah dan pendidikan ; (4) Berhasil mcnerapkan
prinsip k:epemimpinan yang scsuai dengan tingkat kedewasaan guru dan pegawai lain
di sekolah; (5) Bekerja dengan tim manajemen ; ( 6) Berhasil mewujudkan tujuan
sekolah secara produktif sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Kualitas atau mutu siswa yang menjadi input di SMA-SMA Negeri favorit
memiliki nilai UAN yang rata-rata lebih tinggi dibadingkan dengan SMA-SMA
Negeri kurang favorit.
Untuk mencapai mutu sualu sekolah yang baik, sekolah tersehut seharusnya
efektif datam pengelolaannya. Tcrdapat sej umlah faktor yang rnenjadi indikator
efektif tidaknya suatu sekolah yang meliputi : ( 1) Dedikasi guru yang tinggi, (2)
Kepemimpinan kepala sekolah yang kuat, (3) Kcpcrcayaan kepada siswa dan guru
bahwa prestasi akademik tinggi bisa dicapai, (4) Pemantauan yang kontinu terhadap
kemajuan siswa, (5) lkhm belajar yang positif, (6) Kesempatan yang cukup untuk belajar, serta (7) Pclibatan orang tua dan masyarakat dala.m prO!:,JTam sekolah.
Namun, scpcrti diuraikan di atas tadi, keefek1ifan sekolah bukanlah
satu-satunya faktor yang mcncntukan keberhasilan suatu sekolah . Input berupa siswa
diduga cukup menentukan tingkat keberhasilan program pendidikan yang dijalankan.
C. Pemhahasan Masalah
Penulis helum menemukan literatur baik hasil penditian maupun herupa
hipotesis favorit tidaknya suatu sekolah mcskipun tdah ada berbagai pendapat
masyarakat. Karena itu, penulis ingin mengctahui faktor-faktor yang menentukan
kefavoritan suatu sekolah ditinjau dari kcpcmimpinan sekolah kepala sekolah,
keefektifan
guru, serta
kualitasdan karakleristik siswa yang masuk ke SMA-SMA
favorit.
D. I•crtanyaan Penelitian
Bertitik tolak dari fokus penelitian di atas, maka yang menjadi pertanyaan
penelitian
adalah:
1. Apakah alasan utama siswa memilih sekolah tcmpal belajar mereka?
2. Apakah ada perbedaan yang berarti dalam hal kepemimpinan antara
kepala-kepala SMA Negeri favorit dengan kepala-kepala SMA Negeri kurang
favorit?
3.
Apakah ada perbedaan yang berarti dalamhal
keefektifan dan pemberdayaan guru antara SMA-SMA Negeri favorit dengan SMA-SMA Negeri kuranglavorit?
4. Apakah ada pcrbcdaan yang berarti dalam hal karakteristik dan kualitas siswa
E. Tujuan Penelitian
Derdasarkan pada pertanyaan-pertanyaan di atas, maka
tujuan pcnclitian ini
adalah mengungkapkan :
I . Alasan utama siswa memilih sekolah tcmpat bclujar mereka.
2.
Perbedaan yang berartidalam
hal kepemimpinan antara kcpala-kepalaSMA
Negeri favorit dengan kepala-kepala SMA Ncgcri
kurang
favorit.3 . Perbedaan
yang
berarti dalam hal keefektifan dan pcmbcrdayaan guru antara SMA-SMA Negcri favorit dcngan SMA-StvlA Nt:gt:ri kurang f~tvorit.4 . Perhedaan
yang
berarti dalam hal karakterist.ik dan kualitas siswaantara
SMA-SMA Negeri favorit
de11gan
SMA-SMANegeri kurang
favorit.I•.
Manfaat PenelitianHasil penclitian ini diharapkan bcrmanHiat baik secara teoretis maupun secara
praktis. Manfaat secara teoretis diharapkan dapat mempcrkaya khasanah ilmu
pengetahuan, k.hususnya di bidang pendidikan, dan dapat dijadikan sebagai acuan
bagi
peniliti-peneliti yang akan datang. Secara praktis diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :I. Kepala sekolah sebagai bahan masukan untuk meningkatkan mutu sekolah
2. Guru-guru sebagai bahan
masukan
untukmeningkatkan profesionalisme guru
dalam mengelola pembelajaran.
3 . Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan sebagai bahan masukan dalam
meningkatkan
mutupendidikan khususnya
dilingkungan
KotaMedan.
BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. SIMPULAN
Dengan melihat data dan analisis statistik yang telah diuraikan pada bab IV,
maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai herikut:
I. Hasil analisis secara deskriptif memmjukkan bahwa alasan utama siswa memilih
sekolah baik itu siswa dari S.MA Ncgcri favorit maupun SM/\ Negeri kurang
favorit kebanyakan karcna mcngikuti saran dari orang tua.
Hasil analisis secara deskriptif menunjukkan bahwa siswa mcmperoleh infonnasi
tentang sekolah tempat siswa belajar yang paling L·anyak aualah dari orang tua
baik itu siswa yang berada di SMA Negeri favorit mauptm siswa yang berada di
SMA Negeri kurang favorit.
Hasil analisis sccara deskriptif menunjukkan bahwa pada umumnya tidak terdapat
perbedaan yang berarti dalam hal manajemcn kcsiswaan meskiplm ada beberapa
hal yang mcmiliki perbedaan. Namtm, tidak menyebabkan perbedaan yang
signifikan antara siswa yang berada di SMA Negeri favorit maupun yang berada
di SMA Negeri kurang favorit_
Hasil analisis secara deskriptif menWljukkan bahwa tidak ada pcrbcdaan yang
berarti dalam hal keefektifan dan pemberdayaan guru, baik itu guru yang berada
di SMA Negeri favorit mauptm yang berada di SMA Ncgcri kurang favor it.
5. Hasil anal isis secara deskriptif menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang
berarti dalam hal kepemimpinan kepala sekolah baik
itu
kepala sekolah yangz
berada pada SMA Negeri favorit maupun yang berada di SMA Negeri kura.ng
favorit
B. Implikasi Hasil Penelitian
Beberapa implikasi yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini antara lain
adalah:
1. Pembinaan Manajemcn Kcsiswaan.
Scbuah sekolah akan disehut favorit tidak muncul begitu saja, sudah pasti perlu
dukungan dari segala pihak terutama dari siswa. Pada siswa harus tmnbuh
kesadaran keinginan untuk belajar. Untuk itu kepala seko!ah hams mengadakan
pendekatan terhadap perbaikan pembelajaran dalam beberapa aspek, scpcrti
prestas·i bidang akadcmik, penerapan disiplin, peningkatan sikap dan kepribadian.
Prestasi sekolah ini dapat ditingkatkan dengan jalan menerapkan factor-faktor
keefektifan sekolah, seperti dedikasi guru yang tinggi, kepemimpinan kepala
sekolah yang kuat, pemantau yang kontinu terhadap kemajuan siswa,
menciptakan iklim belajar yang positif, pelibatan orang tua dan masyarakat dalam
program sekolah. Kepala sekolah juga memantau kemajuan siwa, koordinasi
program-program pembelajaran dan mcmberikan dorongan kepada guru agar
lcbih bcrpcran aktif. Dukungan dan dorongan ini akan menciptakan iklirn sekolah
yang positif, dan memberikan semangat dan motivasi bagi guru untuk
meningkatkan prestasi.nya.
I
z
2. Pt:!mberdayaan Guru
Peran guru sangat penting datam kegiatan di sckolah. Guru merupakan ujung tombak kcgiatan sekolah, karena guru berhadapan langsung dengan siswa. Guru
harus dapat menjalankan tugas dan fimgsinya dengan cfektif. Keefektifan guru
merupakan salah satu karak.teristik yang sangat berpengaruh pada prestasi siswa
di sekolah. Dalam hal i.nj penm kepala sekolah harus membangkitkan motivasi
gum dan bila perlu mcmbcrikan penghargaan (reward) ataupun semacam insentif
agar guru lebih bergairah meningkatkan preslasinya. Kepala sekolah juga hams memberikan kesempatan pada para guru untuk mcningkatkan ilmu dan
pengetahuannya, melalui pelatihan-pelatihan, penataran-penataran, seminar atau
rnengikuti pendidikan ke jenjang yang lebi.h tinggi seperti S1 ataupun S2.
Kcpcmimpinan Kepala Sekolah yang Kuat
Dalam pengelolaan seko\ah, pcran kepala sekolah sangat rnenonjol. Memimpin
adalah usaha mengerakkan dan mempengaruhi, memotivasi, mengajak,
mengarahkan, dan membirnbing bawahan untuk mencapai tujuan tertentu. Kepala
sekolah harus dapat menjalin kerja sama yang bail;. dengan semua ill1Sur-unsm
sekolah mutai dari gun1, pegawai, siswa, orang tua dan masyarakat. Kepala
sekolah harus dapat menjalankan fungsinya dengan efektif.
C.
Saran-SaranBerdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dan kesimpulan mak.a
diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepala sekolah kiranya pertu lcbih meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan
pemikirannya untuk memajukan sekolah yang dipimpinnya. Kcpala sekolah
mempakan orang paling depan di antara guru, pegawai, dan siswa di sekolahnya.
Maju tidaknya suatu sekolah tidak lepas dari kepemimpinan kcpala sckolahnya.
2. Kepala sekolah hams dapat mcmbcrdayakan guru secara efektif sehingga guru
dapat melakukan tugas dan kegjatannya secara efektif pula. Bila guru dapat
menunjukkan keefektifallllya maka mutu pendidikan tentu akan teraugkat dan
tentunya sekolah akan mcmiliki preslasi yang baik.
3. Kepala sekolah harus memberikan kesempatan pada guru untuk meningkatkan
ihnu dan pengetahuannya mclallli pclatihan-pelatihan, penataran-penataran atau
menugaskan guru untuk sekolah lagi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 4. Kepala sekolah perlu mcnjalin hubungan yang baik dan hannonis dengan orang
tua siswa atau maasyarakat. Pelibatan orang tua ini dapat meningkatkan prestasi
akademik siswa di sekolah.
DAFTAR PUST AKA
Arikunto, Suharsinj_ (1990). Manajemen Peneliliun. Jakarta: Rineka Cipla.
Banglcy, W.C. ( 1914). School /)i.w;ipline (dari /'he /Ji.w .. :ipline /Jdema). Nevv
York :
Macmilan.
I3lanchard and Hersey, K.H. ( 1977). lvlancyemen
ol
Organb.Jiional 8chavior.Utilizing Human Resources. New Jersey : Prcsticc- Hall Inc.
Bogdan R. and I3iklen. (l992). Quality Research For J<:ducation. Roston : Allyan and Bacon lnc.
Balitbangdikbud, (1993/1994). Seri Kebijak.sanaan Deparlemen Pend1d1kan dan
Kehudayaan. Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdikbud.
Beare, Hedley dkk, ( 1989). Crearing an Fxel!ent School. London : Routledge New in
Paperback
Brannen. J. (1992). Mixing Methods Qualitative and Quantifatzve Research.
England: Avebury.
Bogdan and Taylor, S.J (1993). Kualitatif : nusar-Dasar ?enelitian (tc~Jcmahan : A
Kho:t.in A11andi).
Surabaya : Usaha Nasional.Danim, Sudarwan, Prof Dr (2002) Menjmli Feneliti Kualilult/ Bandung : Pustaka Setia.
baryanto, H.M.brs.
(1998). Admimstrast J'endidtkan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. ( 1990). Kamu.~ Besar Bahasa indonesia.Jakarta : Balai Pustaka.
Engkoswara, (
1998).
Dasar-Dasar Adminislrasi Pendidikan. Jakarta :Dirjen
Dik11 Oepdikbud.Fiet, (I
99J).
Kemampuan J)asar Guru. jakarta : Raja Grafindo Pe rsada.Gaffar, (1989). J>erencanaan J>cndidikan, Teori dan metodoiogi. Jakarta: P2LPTK. Gunawan, Ary H. Drs. (1996) Administras/.'-,.ekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta
Lewis, Ramon. (2004 ). The lJJsctplme /)i/ema (f)i/ema Kedisiplinan, lertema/wn
Fmalia lra[!.iliati Lukman) Jakarta : PT Gramedia W1dia Sarana Indonesia
Lovebrrove, M.N. & Lewis, Ramon. ( 1991 ). Classroom J)i.w;ipline. Melbourne Longman Cheshide.
Moedjiarto, Prof Dr. lr (2002) . . ')ekolah UnKgu/. Jakarta: CY Duta Graha Pustaka
Mo1eong, Lexi J,
Dr.
M.A (2000) Metodoiogi Pow/irian kualitatlf- Bandung PT Remaja Rosdakarya.Muhadjh, Noeng. (1996). perencanaan dan Kebijakan F)en~embangan Sumber Daya Munusia.
Yogyakarla:
penerbitRake Sarasin.
Mulyasa, E. Dr. M.Pd. (2002). muncyemen Berbasis Sekoluh. I3andung : PT Remaja Rosdakarya.
Nasution, S. (1988). Metode f'enclitian Organisasi. Jakarta: Humi Aksara
Nurkholis, Drs. M.Ed. (2004). Kwt Sukses .Judi f'ruktisi Pendidikan.
Yogyakarta:
Penerhit PALRM.
Rohadi, Ahmad dan Abu Ahmad ( !995)
f'engeiolwm Feng,ajamnJakarta
Rineka Cipta.Schrccns, Jaap. (2000).
Improving School Ejfecttveness(Menjadikan
Sekolahefektif,
teijemahan Abas Al-Jauhari). Jakarta . PT Logos Wacana l1mu.
Surya, Muhammad, Prof. Dr. H. (2003) Percikan 1-'erjuanKan Guru. Semarang CV Aneka llmu.
Snyder dkk. ( 1994). Vision. Values and Coumge
management. New York : The free Press
],eadershtp ('or Quality Spradh:y, J.P. ( 1980). JiarOctpant Observat wn. New York : Holt, Rene hart
and Winstons.
Tilaar, I l.A.R. Prof. Dr. M. Sc. Ed. (2002). Pendtdtkan f/nruk Ma.\varakut lndonesw
Haru. Jakarta: PT Gramedia.
Wahjosumidjo, (2001 ). Kepenumpman Kepa/a Sekolah. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.