• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keterkaitan Keaktifan Ibu Hamil dalam Kelas Ibu Hamil dan Kesiapan Menghadapi Persalinan di Puskesmas Jetak T1 462008040 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keterkaitan Keaktifan Ibu Hamil dalam Kelas Ibu Hamil dan Kesiapan Menghadapi Persalinan di Puskesmas Jetak T1 462008040 BAB II"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Keaktifan

Keaktifan menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah kegiatan atau kesibukan, sedangkan menurut Rosyad Saleh, keaktifan adalah suatu kegiatan atau kesibukan yang dilakukan dengan sadar, sengaja serta mengandung suatu maksud tertentu. Keaktifan ada dua macam, yaitu keaktifan rohani dan jasmani atau keaktifan jiwa dan raga.

Keaktifan jasmani dan rohani menurut hasil penelitian Paul B. Diederich yang dikemukankan oleh Ramayulis dalam ilmu pendidikan Islam meliputi:

a. Visual activities seperti membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan dan sebagainya.

b. Oral activities seperti menerangkan, bertanya, merumuskan, mengeluarkan pendapat, interview, diskusi dan sebagainya.

c. Listening activities seperti mendengarkan uraian percakapan, diskusi, music, pidato, ceramah, presentasi dan sebagainya.

(2)

e. Mental activities seperti menangkap, meningat, memecahkan soal, menganalisa, mengambil keputusan dan sebagainya.

f. Emotional activities seperti menaruh minat gembira, berani, tenang, kagum, dan sebagainya. (Maisyaroh, 2009)

2.2. Kehamilan dan Persalinan

2.2.1. Definisi kehamilan

Definisi kehamilan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), merupakan proses yang berawal dari sel telur yang sudah matang dan keluar melalui saluran telur sehingga bersatu dengan sperma dan membentuk pertumbuhan sel baru (Depkes RI, 2007).

2.2.2. Tanda kehamilan dan tanda bahaya kehamilan

(3)

oleh janin. Tanda kehamilan juga dapat diketahui melalui deteksi Gonadotropin korionik, deteksi denyut jantung janin dan pemeriksaan ultrasonografik(Cunningham, F. Gary, dkk. 2005).

Ada beberapa tanda yang harus diperhatikan ketika ibu hamil yaitu tanda bahaya kehamilan yang meliputi keluarnya darah dari vagina secara tiba-tiba, keluarnya air ketuban sebelum waktunya, terjadi kejang, kontraksi hebat pada uterus, sakit kepala dan kaki bengkak, mual dan muntah terus menerus sehingga tidak ada asupan makanan yang masuk, selaput dan kelopak mata pucat(Cunningham, F. Gary, dkk., 2005).

2.2.3. Adaptasi kehamilan

Adaptasi kehamilan terbagi menjadi dua yaitu adaptasi fisiologi kehamilan dan adaptasi psikologi kehamilan. (Purwaningsih, 2010)

2.2.3.1. Adaptasi fisiologi kehamilan

(4)

alkalosis respiratorik, tonus dan gerakan traktus berkurang, hemoroid terjadi karena konstipasi, peningkatan tekanan vena sekunder terhadap pembesaran uterus, aliran plasma ginjal meningkat, konsentrasi kreatinin dan urea plasma menurun, prolaktin dalam plasma meningkat 10 kali lipat, striae gravidarum, pigmentasi berupa linea nigra, cloasma grafidum, bertambah berat badan umunya 11 kg, peningkatan retensi air. (Purwaningsih, 2010)

2.2.3.2. Adaptasi psikologi kehamilan

Adaptasi psikologi kehamilan terbagi menjadi stressor pada ibu hamil dan perubahan psikologis. Stressor pada saat kehamilan antara lain pengaruh hormonal, hubungan suami istri, ingin support berlebihan, perubahan hubungan, ketidaknyamanan fisik, keluarga, perubahan body image, khawatir keadaan bayi dan mudah emosi. Perubahan psikologis

(5)

2.2.4. Nutrisi ibu hamil

Nutrisi selama kehamilan adalah faktor penting dalam menentukan pertumbuhan dan perkembangan janin. Perkembangan otak janin mulai berlangsung ketika terjadi pertemuan antara sel sperma dan ovum. Perkembangan sel saraf janin sangat dipengaruhi oleh apa yang mengalir di tali pusar bayi.

Ibu hamil sebaiknya mengkonsumsi makanan yang bergizi tinggi yang seimbang dan bervariasi. Makanan ibu hamil harus mengandung gizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, sayuran, buah-buahan, mineral dan vitamin. Selain itu juga perlu tambahan vitamin B1, B2,B6, B12, C, D dan E dan suplemen makan yang mengandung asam folat, omega-3 dan zat besi (Nurdiansyah, 2011).

(6)

2.2.5. Persiapan persalinan

Persiapan persalinan sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari. Banyak hal yang harus disiapkan mulai dari dana, perlengkapan bayi, perlengkapan ibu dan juga kesiapan mental ibu. Proses persalinan harus disiapkan dan dilakukan dengan benar agar tidak terjadi baby blues. Persiapan menghadapi persalinan terbagi menjadi dua yaitu kesiapan psikis/mental dan kesiapan fisik dari ibu (Nurdiansyah,2011).

2.2.5.1. Kesiapan mental Ibu

(7)

2.2.5.2. Kesiapan fisik Ibu

Kesiapan fisik ibu bisa dilakukan dengan cara pemeriksaan antenatal care (ANC). Hasil pemeriksaan ANC didokumentasikan dalam

buku KIA. Buku KIA dapat membantu ibu untuk mengetahui kondisi ibu dan janin, tanda bahaya kehamilan. Ibu akan diberikan edukasi seputar kehamilan dan proses persalinan untuk mempersiapkan ibu lebih dini menghadapi persalinan (Kaur, V., dkk, 2009).

Selain menyiapkan peralatan untuk ibu, siapkanjuga peralatan untuk bayi. ASI eksklusif yang merupakan makanan terbaik untuk bayi, pemberian asi ekslusif yaitu pemberian ASI saja selama 6 bulan akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi. Nilai lebih dari ASI adalah higienis, praktis, murah, dan banyak manfaat bayi dan juga ibu. Persiapkan ASI sedini mungkin sebelum proses persalinan, sehingga saat bayi lahir, ASI sudah siap untuk diminum. Selain itu juga menentukan tempat bersalin dan biaya persalinan.

(8)

2.2.6. Persalinan

Persalinan adalah proses pergerakan keluarnya janin, plasenta dan membrane plasenta dari dalam rahim melalui jalan lahir. (Bobak, 2004). Tanda dan gejala persalinan dimulai dari lendir vagina yang keluar semakin banyak, keluar lendir serviks berwarna kecoklatan atau bercak darah yang disebut bloody show, serviks menjadi lunak, sebagian menipis dan mulai berdilatasi. Selain itu ketuban pecah secara spontan, berat badan menurun 0,5 sampai 1,5 kg. Terjadi lonjakan energi pada ibu yang biasanya ibu merasa memiliki energy yang tinggi dan ingin membereskan rumah dan berbenah (Bobak, 2004).

Kala persalinan adalah tahapan proses persalinan dan penyelesaian persalinan sampai dengan 2 jam setelah keluarnya plasenta. Depkes RI tahun 2002 membagi kala persalinan sebagai berikut :

(9)

permulan fase aktif. Fase aktif adalah periode waktu dari awal kemajuan aktif pembukaan hingga pembukaan menjadi lengkap dan mencakup fase transsi. Pembukaan umunya dimulai dari tiga sampai 4 cm (fase laten) hingga 10 cm atau akhir kala I persalinan.

2) Kala II atau kala pengeluaran ialah masa sejak pembukaan lengkap sampai bayi lahir, lamanya pada primigravida 50 menit sampai satu jam. Persalinan kala II mulai ketika serviks telah membuka lengkap sehingga terbentuk lengkap lengkungan jalan lahir, dan berakhir dengan lahirnya bayi (Jones dkk., 2001). Secara bertahap terjadi gerakan bersamaan dengan turunnya kepala janin melalui pelvis, kontraksi menjadi lebih kuat dan mulai mengejan secara sadar sambil melakukan dorongan singkat dengan bersuara saat ekspirasi.

(10)

lasenta turun ke segmen bawah uterus atau ke dalam ruang vagina bagian atas. Kala III berakhir jika membran segera mengikuti plasenta dan dilahirkan bersama plasenta.

4) Kala IV atau kala perhatian masa 1-2 jam setelah bayi dan plasenta lahir. Kala ini dimaksudkan untuk mengobservasi apakah ada perdarahan post-partum.

2.3. Kelas Ibu Hamil

Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2009 meluncurkan program baru yang dinamakan kelas ibu hamil yang merupakan perwujudan dari Millenium Development Goals (MDG’s) ke-tiga sampai ke-enam, yaitu mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, mengurangi kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya. (Prasetyawati, 2012)

2.3.1. Definisi kelas ibu hamil

(11)

2.3.2. Tujuan kelas ibu

Tujuan Kelas Ibu adalah meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.

2.3.3. Sasaran Kelas Ibu hamil

Peserta Kelas ibu adalah ibu hamil pada umur 20 s/d 32 minggu, karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut terjadi keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil. Jumlah peserta kelas ibu maksimal sebanyak 10 orang setiap kelas. Suami/keluarga ikut serta minimal 1 kali pertemuan sehingga dapat mengikuti berbagai materi tentang persiapan persalinan atau materi lainnya.

2.3.4. Pelaksanaan Kelas Ibu hamil

Kelas ibu hamil difasilitasi oleh bidan/tenaga kesehatan dengan menggunakan paket Kelas Ibu Hamil yaitu Buku KIA, Flip chart (lembar balik), Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil dan Buku senam Ibu Hamil.

(12)

a. Materi diberikan secara menyeluruh danterencana sesuai dengan pedoman kelas ibu hamil yang memuat mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular seksual dan akte kelahiran.

b. Penyampaian materi lebih komprehensif karena ada persiapan petugas sebelum penyajian materi.

c. Dapat mendatangkan tenaga ahli untuk memberikan penjelasan mengenai topik tertentu.

d. Waktu pembahasan materi menjadi efektif karena pola penyajian materi terstruktur dengan baik.

e. Ada interaksi antara petugas kesehatan dengan ibu hamil pada saat pembahasan materi dilaksanakan.

f. Dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan.

g. Dilakukan evaluasi terhadap petugas Kesehatan dan ibu hamil dalam memberikan penyajian materi sehingga dapat meningkatkan kualitas sistim pembelajaran.

Fasilitator kelas ibu hamil adalah bidan atau tenaga kesehatan yang telah mendapat pelatihan fasiltator Kelas Ibu hamil atau melalui on the job training.Beberapa tahapan yang dilakukan pelaksanakan kelas ibu hamil :

(13)

c. Sosialisasi kelas ibu hamil pada Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat

d. Persiapan pelaksanaan Kelas ibu hamil e. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

2.3.5. Materi Kelas Ibu hamil 2.3.5.1. Pertemuan pertama

Materi pertama pada pertemuan Kelas Ibu hamil adalah perubahan tubuh selama kehamilan dan perawatan kehamilan.

2.3.5.1.1. Perubahan tubuh selama kehamilan

(14)

adalah minuman beralkohol, kopi, makanan yang mengandung pengawet, pewarna dan makanan yang tercemar pestisida atau logam berat.

2.3.5.1.2. Perawatan kehamilan

2.3.5.1.2.1. Kesiapan psikologis menghadapi persalinan

Kesiapan psikologis adalah saat dimana seorang perempuan dan pasangannya merasa telah ingin mempunyai anak dan merasa telah siap menjadi orang tua, mengasuh dan mendidik anak. Kesiapan dan kesehatan psikologis, kestabilan dan kematangan emosi perlu dimiliki oleh pasangan suami-istri untuk memiliki anak. Keterlibatan suami mulai pada awal kehamilan juga mempermudah ibu hamil dan persalinan, memicu produksi ASI dan meringankan ibu dalam menjalani dan mengatasi berbagai perubahan selama kehamilan.

2.3.5.1.2.2. Hubungan suami-istri atau senggama saat kehamilan.

Kehamilan bukan penghalang aktivitas seksual. Senggama boleh dilakukan selama kehamilan dalam keadaan sehat. Jika terjadi masalah pada kehamilan, sebaiknya konsultasikan ke petugas kesehatan.

(15)

2.3.5.1.2.4. Tanda bahaya kehamilan

Kematian pada ibu sering terjadi pada masa kehamilan, karena kurang tanggap akan tanda bahaya kehamilan dan terlambat mencari bantuan medis. Tanda bahaya kehamilan, antara lain pendarahan lewat jalan lahir, bengkak di kaki dan wajah disertai sakit kepala hebat dan kejang, demam tinggi, keluar air ketuban sebelum waktunya, gerakan bayi berkurang, ibu muntah terus dan tidak mau makan, terjadi trauma atau cidera perut karena jatuh, kecelakaan lalu lintas, dan lain-lain.

2.3.5.1.2.5. Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi

Persiapan menghadapi persalinan sudah harus dilakukan jauh-jauh hari sebelum tanggal taksiran persalinan. Persiapan yang harus dilakukan adalah memilih tempat bersalin dengan penolong tenaga medis dengan fasilitas yang lengkap, jarak tempuh dari rumah dekat, ada kendaraan untuk membawa ke tempat bersalin, ibu hamil dan keluarga tanggap tanda persalinan sehingga segera membawa ke tempat bersalin. Siapkan juga dana, calon donor darah dan kebutuhan persalinan.

2.3.5.2. Pertemuan kedua

Pertemuan kedua Kelas Ibu hamil akan membahas tentang persalinan dan perawatan nifas.

2.3.5.2.1. Persalinan

(16)

a) Adanya kontraksi rahim yang berkala dengan lama dan kekuatan tertentu. Biasanya lama kontraksi 45-75 detik.

b) Semakin lama kontraksi akan semakin kuat ditandai dengan dinding perut mengeras jika ditekan dengan telunjuk.

c) Keluarnya bercak darah d) Pecahnya kantung ketuban

Tanda bahaya persalinan adalah perdarahan pada jalan lahir, tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir, ibu tidak kuat mengejan, ibu mengalami kejang, ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat, air ketuban keruh dan berbau.

Proses persalinan akan berlangsung 12 jam sejak terasa mulas, jadi ibu masih dapat makan, minum, berjalan-jalan dan melakukan aktivitas ringan sesuai nasehat petugas kesehatan. Jika mulas bertambah, tarik nafas panjang dan hembuskan lewat mulut, atur juga pola pernafasan. Jika ingin BAB segera beritahu petugas, jangan mengejan jika petugas mengatakan pembukaan belum lengkap dan ikuti anjuran petugas. Dukungan dari keluarga dan suami sangat membantu ptoses persalinan. Sebaiknya suami menemani saat proses persalinan dan memberi semangat untuk ibu.

(17)

dipakaikan topi agar suhu bayi tetap hangat agar bayi mencari sendiri putting ibu, ini dinamakan inisiasi menyusui dini (IMD).

2.3.5.2.2. Perawatan nifas

Setelah persalinan, ibu masih dituntut untuk dapat menyusui dengan baik dan menghasilkan ASI dengan kuantitas dan kualitas baik pula. Menyusui eksklusif berarti ibu hanya memberikan ASI saja selama 6 bulan pada bayi tanpa memberikan makanan atau minuman tambahan. ASI sangat banyak manfaatnya, mengandung colostrums yang tidak dimiliki oleh susu formula merk apapun. Menyusui juga membangun hubungan psikologis antara ibu dan bayi. Manfaat menyusui bagi ibu antara lain mengurangi perdarahan pasca persalinan, mengurangi risiko anemia. Setelah selesai menyusui, sendawakan bayi agar bayi tidak tersedak.

Cara menjaga kesehatan ibu nifas juga penting diperhatikan, yaitu dengan :

a. Dua jam pertama setelah persalinan petugas akan memantau kesadaran, tekanan darah dan pernapasan ibu untuk mengetahui ada tidaknya perdarahan.

b. Kontraksi rahim bukan hanya saat persalinan tetapi juga untuk mengembalikan rahim ke ukuran semula dan mencegah terjadinya perdarahan. Apabila kontraksi terlalu kuat atau tidak ada sama sekali segera panggil petugas kesehatan.

(18)

d. Banyak minum untuk mengganti cairan yang hilang saat proses persalinan. Ibu juga harus mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang untuk menunjang produksi ASI dan kondisi pasca persalinan.

e. Mobilisasi secepat mungkin untuk membantu sirkulasi darah berjalan dengan baik agar tidak terjadi pembengkakan dan thrombosis.

2.3.5.3. Pertemuan ketiga 2.3.5.3.1. Perawatan bayi

(19)

kembang bayi dengan membawa bayi ke posyandu setiap bulan dan berikan imunisasi dasar lengkap sesuai anjuran pemerintah.

2.3.5.3.2. Mitos

Banyak mitos seputar kehamilan dan kesehatan anak yang telah mendarah daging di masyarakat, bertahan karena pemberi nasehat sesuai dengan pengalaman pribadi. Namun, seiring perkembangan ilmu dan teknologi ternyata banyak mitos yang salah dan tidak efektif.

2.3.5.3.3. Penyakit menular

Penyakit menular yang harus ibu hamil ketahui antara lain:

a. IMS (Infeksi Menular Seksual) yang ditularkan melalui hubungan seks.

IMS bisa menimbulkan komplikasi jika terlambat mengetahuinya dan tidak dilakukan penanganan yang tepat. Komplikasi bisa terjadi pada perempuan, laki-laki dan bayi baru lahir.

b. HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).

(20)

c. Malaria

Malaria disebabkan oleh parasit plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Pada daerah yang endemik malaria, ibu hamil perlu waspada agar tidak terkena malaria karena dapat membahayakan janin dan ibu. Pengaruh malaria pada ibu hamil adalah demam, anemia dan menurunnya kadar gula dalam darah. Pengaruh pada janin akan terjadi aborsi spontan, lahir mati, lahir prematur, berat badan lahir rendah.

2.3.5.3.4. Akte kelahiran

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian setelah adanya industri tingkat kesejahteraan masyarakat menjadi meningkat dapat dilihat dari tingkat pendapatan masyarakat yang lebih baik, karena dengan adanya

pelaksanaan program ODF (Open efecation Free) dengan perubahan perilaku masyarakat dalam buang air besar di luar jamban di Desa Kemiri Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro,

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang atas rahmat dan kuasannya sehingga dapat terselesaikannya tugas akhir dengan judul Citra Perusahaan Daerah Air Minum

Prosedur pengerjaan penelitian Tugas Akhir ini (Gambar 3.2) dilakukan sebagai berikut. Pertama sekali adalah melakukan studi literatur. Studi literatur dilakukan dengan

Panas bumi menghasilkan energi yang bersih (dari polusi) dan berkesinambungan atau dapat diperbarui. Sumberdaya energi panas bumi dapat ditemukan pada air dan

Penelitian ini pertama-tama akan mendeskripsikan bentuk variasi bahasa k-popers di jejaring sosial Line menggunakan teori milik Chaer & Agustina; dilanjutkan

Faktur Pajak yang diterbitkan oleh Pengusaha Kena Pajak atau diterima oleh Pengusaha Kena Pajak dari penjual dengan masa pajak yang terhitung paling lama sampai dengan 3 (tiga)

Dari dua penyelidikan yang telah dijalankan pada tahun 2009 dan 2010 terhadap pelajar terpilih calon Penilaian Menengah Rendah (PMR) sekolah cemerlang daerah Segamat dan di