• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 362006002 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 362006002 BAB III"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam melakukan analisis dan bahasan terhadap suatu persoalan penelitian, ada berbagai alternatif metode penelitian yang digunakan untuk menjawab persoalan penelitian. Oleh sebab itu, perlu dirumuskan secara tepat langkah-langkah yang harus dilakukan. Metode penelitian yang digunakan akan dipetakan meliputi jenis pendekatan, jenis penelitian, unit amatan dan unit analisa, populasi dan sampel,uji validitas dan reliabiltas, teknik pengumpulan dan teknik analisis data.

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Pendekatan kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan (Kriyantono dalam Ayundra,2009). Jenis Penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Jenis penelitian deskriptif berarti menjelaskan atau mendeskripsikan secara sistematis fakta atau bidang tertentu secara cermat dan faktual (Sugiyono dalam Ayundra, 2009). Metode kuantitatif deskriptif yang digunakan untuk menghitung frekuensi kemunculan ciri feminin yang terdapat dalam majalah Cosmopolitan Men adalah metode analisis isi.

2. Teknik Analisis Isi

(2)

memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang.

Terkait tujuan dari analisis isi untuk meninjau isi komunikasi dalam teks, perlu diketahui beberapa pertanyaan tipikal yang dapat dijawab dengan metode analisis isi, diantaranya adalah (Ekomadyo, 2006):

1. Pertanyaan tentang prioritas/ hal penting dari isi teks, seperti frekuensi, dimensi, aturan dan jenis- jenis citra atau cerita dari peristiwa yang direpresentasikan

2. Pertanyaan tentang “bias” informasi dalam teks, seperti komparasi relatif tentang durasi, frekuensi, prioritas atau hal yang ditonjolkan dalam berbagai representasi

3. Perubahan historis dalam modus representasi

3. Populasi dan Sampel

Populasi menurut Soegiyono (1994) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rubrik dalam majalah Cosmopolitan Men edisi Desember 2006, Juni-November 2008, Desember 2008-Mei 2009,

Agustus-November 2010, Edisi III/2011 dengan mempertimbangkan kontinuitas majalah Cosmopolitan Men sehingga dapat terlihat perkembangan yang terjadi di dalam majalah Cosmopolitan Men secara berkala.

Peneliti menggunakan penarikan sampel secara purposive atau bertujuan untuk mewakili populasi. Purpsoive or judgment sampling (Neuendorf,2002) is the type of sampling involves the researcher making a decision as to what units he

or she deems appropriate to include in the sample (Sample bertujuan adalah salah

(3)

merujuk kepada tujuan penelitian ini yang melihat kandungan nilai feminin dalam majalah Cosmopolitan Men. Oleh karena itu, sampel yang dipilih adalah rubrik Fashion Opening, Fashion Outfit Advice, Grooming Opening,Grooming Q&A,

Connecting, Ask Cosmo Men Anything, From The Editor, Miss V, Cosmo Men

Cooking.

4. Unit Analisis dan Unit Amatan

Unit analisis adalah lima nilai feminin yang sudah diturunkan ke dalam indikator, yaitu suka bersolek, konsumtif, emosional, kasih sayang dan orientasi rumah. Unit amatan dalam penelitian ini adalah elemen yang terkandung dalam rubrik, yaitu elemen tekstual dan visual. Pada tataran teks, elemen yang diamati adalah judul, subjudul, dek, isi/bodytext dan kotak. Pada tataran visual, elemen yang diamati adalah artwork, foto model laki-laki dan foto model perempuan pada majalah Cosmopolitan Men.

5. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

Definisi konseptual menurut Masri Singarimbun (dalam Mardalis, 2007) adalah generalisasi sekelompok fenomena tertentu sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan setiap fenomena yang sama. Variabel dalam penelitian ini akan didefiniskan berdasarkan teori atau penjelasan umum sebelum diturunkan menjadi definisi operasional yang menjelaskan secara konkrit variabel tersebut. Rubrik majalah Cosmopolitan Men dan ciri feminin merupakan dua variabel yang terdapat dalam penelitian ini, sehingga kedua variabel tersebut akan didefinisikan dalam sisi konseptual dan operasional.

5.1 Definisi Konseptual Feminin

Femininitas merupakan variabel dalam penelitian ini, peneliti mengerucutkan ke dalam lima indikator feminin. Lima indikator feminin tersebut, diantaranya adalah:

1. Suka merawat diri/ bersolek

Solek : Serba elok (ttg pakaian,hiasan,dsb); suka berhias diri (berdandan); cara berhias diri (berpakaian)

(4)

2. Sangat emosional

Emosi: keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan, kecintaan).

Emosional : menyentuh perasaan; mengharukan; dengan emosi; beremosi 3. Konsumtif

Konsumtif: bersifat konsumsi (hanya memakai, tidak menghasilkan sendiri); bergantung pada hasil produksi orang lain

4. Kasih Sayang

Kasih sayang: ungkapan perasaan cinta dan suka yang tulus tanpa imbalan. 5. Orientasi rumah / domestik

Orientasi: kiblat

Domestik : mengenai (bersifat) rumah tangga

Rumah tangga : yang berkenaan dengan urusan kehidupan dalam rumah (seperti hal belanja rumah); berkenaan dengan keluarga

5.2 Definisi Konseptual Rubrik Majalah

Rubrik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai kepala karangan (ruangan tetap) dalam surat kabar dan majalah. Rubrik merupakan jantung dari sebuah majalah karena merupakan pusat dari informasi terkait tema tertentu yang diusung tiap edisi. Satu rubrik biasanya terdiri dari beberapa artikel, dalam konteks Cosmopolitan Men satu rubrik biasanya memuat satu sampai tiga artikel. Rubrik memiliki elemen-elemen yang mengisi atau memenuhi setiap halaman rubrik baik secara tekstual maupun visual, diantaranya adalah judul, subjudul, deck, isi/bodytext, kotak dan secara visual adalah artwork, foto produk, foto model laki-laki dan foto model perempuan.

5.3 Definisi Operasional Feminin

Definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang amat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama (Singarimbun,1989:46). Definisi operasional harus bersifat eksplisit, lengkap dan memadai. Oleh karena itu, perumusan definisi operasional diilustrasikan dengan menggunakan contoh-contoh tekstual yang komprehensif sehingga memudahkan dalam proses koding.

(5)

a. Suka merawat diri dan bersolek

a.1 Menggunakan produk-produk perawatan tubuh yang tergolong produk kecantikan, seperti deodoran, pembersih wajah, parfum, hand&body lotion, pelembab wajah, pelembab bibir, gel rambut, masker wajah, eye gel treatment. a.2 Berkunjung ke tempat-tempat perawatan tubuh,seperti salon, spa, pusat kecantikan (beauty centre)

a.3 Menampilkan produk-produk fashion, seperti t-shirt, kemeja, blazer,shirt, sweater, jaket, ikat pinggang, jeans, tas, dasi, topi, syal, vest, celana panjang, celana pendek, sepatu, kacamata,jam tangan, gelang, jas, cardigan, dompet, kalung.

a.4 menampilkan karakterisitik suka bersolek, diantaranya adalah kulit wajah halus (tanpa jerawat, komedo dan flek), berkulit putih, alisnya tertata rapi, bibir tidak pecah-pecah, tidak membiarkan rambut (di bagian wajah dan tubuh) tumbuh panjang dan lebat, harum/wangi.

b. Konsumtif

b.1 Mencantumkan harga setiap produk (kecantikan dan fashion) yang memiliki kisaran harga: <Rp 100.000 , Rp100.000 – Rp 499.999, Rp 500.000 – Rp 999.999, Rp 1.000.000 – Rp 1.499.999, Rp 1.500.000 – Rp 1.999.999, Rp 2.000.000 – Rp 2.499.999, >Rp 2.500.000

b.2 Menampilkan label merek- merek, seperti: 707, Guess, MUJI, Louis Vuitton, Mark&Spencer, Topman/Topshop, Versace, Hermes, Raoul, Bally, Next, Banana Republic, Aldo, Masimo Dutti, DKNY, Calvin Klein, Bershka, Zara, Ermenegildo Zegna, Esprit, Giordano, Orbis, Hugo Boss, (X)SML, Pedro, Aigner, Contempo, Fossil, Gap, Baracuda, Per Sempre, Oakley, Mango, Nautica, Samuel&Kevin, Karl Lafengerd, TOD’s, Bottega Veneta, Nike

b.3 Memuat frasa mencakup barang yang digemari banyak orang, seperti trend, kini, teranyar, hits, pilihan favorit, terdepan

c. Sangat emosional

(6)

c.2 Memuat frasa emosi negatif, seperti takut, kesepian, ragu, sedih, malu, tidak bahagia, putus asa, bingung/ tidak yakin, tidak percaya, tidak percaya diri, merasa terganggu, bosan

d. Kasih Sayang

d.1 memuat kata yang merujuk pada perilaku kasih sayang, seperti memberi, perhatian, dukungan, merawat, melayani

d.2 Memperlihatkan gesture yang merujuk pada perilaku kasih sayang, seperti mencium dan memeluk

e. Orientasi rumah/ domestik

e.1 Memuat frasa yang merujuk pada aktivitas rumah tangga, seperti memasak, keluarga dan rumah

6. Kategorisasi

Kategorisasi dalam metode analisis isi digunakan sebagai validitas metode dan hasil-hasilnya sangat tergantung dari kategori-kategorinya (Fluornoy,1989). Inti dan peranti utama analisis isi adalah sistem kategorinya, dimana setiap unit analisis harus dikodekan atau dengan kata lain, dialokasikan pada satu atau lebih kategori (Ngudiati,2010). Kategori itu sendiri diartikan sebagai definisi operasional atas variabel-variabel (Titscher,dkk, 2009:98). Jadi, kategori yang dibuat dalam penelitian analisis isi berfungsi memilah isi pesan yang tersurat menjadi gambaran (berupa data) yang dapat dianalisa untuk menjawab permasalahan yang diajukan. Menurut Stempel, guna menciptakan seperangkat kategori, ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan (Fachriati,2011):

1. Kategori-kategorinya harus relevan dengan tujuan- tujuan studi 2. Kategori-kategorinya hendaklah fungsional

3. Sistem kategori-kategorinya harus dapat dikendalikan

Kategorisasi dalam penelitian ini dibagi ke dalam tiga kategori, sebagai berikut:

(7)

- Kategori konsumtif - Kategori emosional - Kategori kasih sayang - Kategori orientasi rumah

B.Kategori aspek substantif nilai feminin dalam sajian visual - Kategori suka bersolek/ merawat diri

- Kategori kasih sayang C.Kategori Rubrik

- Grooming Opening

- Grooming Q&A

- Fashion Opening

- Fashion Outfit Advice

- From The Editor

- Ask Cosmo Men Anything

- Connecting

- Miss V

- Cosmo Men Cooking

7. Jenis Data

Penelitian ini adalah penelitian yang menekankan pada analisis tekstual, jadi data primer dalam penelitian ini adalah rubrik dari Cosmopolitan Men, diantaranya rubrik Fashion Opening, Fashion Outfit Advice, Grooming Opening,Grooming Q&A, Connecting, Ask Cosmo Men Anything, From The

Editor, Cosmo Men Cooking, Miss V. Data sekunder merujuk pada literatur,

jurnal, buku yang terkait dengan konteks penelitian.

8. Teknik Pengumpulan Data

(8)

peneliti memilih mengunakan instrumen, yaitu penggunaan dokumen dengan teknik analisis isi atau kajian isi.

Berelson (dalam Moleong, 2006) mendefinisikan kajian isi sebagai teknik penelitian untuk keperluan mendeskripsikan secara objektif, sistematis dan kuantitatif tentang manifestasi komunikasi. Definisi berikutnya dikemukakan oleh Krippendorff (dalam Moleong, 2006), yaitu kajian isi adalah metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang replikatif dan sahih dari data atas dasar konteksnya. Dokumen yang digunakan adalah rubrik Fashion Opening, Fashion Outfit Advice, Grooming Opening, Grooming Q&A, Connecting, Ask Cosmo Men Anything, Miss V, From

The Editor, Cosmo Men Cooking dalam majalah Cosmopolitan Men.

9. Validitas dan Reliabilitas

Validitas mempunyai arti sejauh mana ketetapan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Alat ukur harus memiliki tingkat akurasi yang baik, terutama apabila alat ukur tersebut digunakan sehingga validitas akan meningkatkan bobot kebenaran data yang diinginkan peneliti. Dalam penelitian ini, alat ukur yang digunakan dalam instrumen adalah kerangka- kerangka teori yang berhubungan dengan latar belakang peneliti dengan diperoleh data sekunder agar dapat memiliki tingkat validitas yang baik. (Bungin dalam Letuna,2009)

(9)

yang mencukupi bila jumlah prosentase/ kesesuaian antara pemberi koding mencapai 70% - 80%. Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus:

CR = 2M N1 + N2 Keterangan:

CR : Coeficient Reliability

M : Jumlah pernyataan yang disetujui oleh pengkoding (hakim) dan periset N1, N2 : Jumlah pernyataan yang diberi kode oleh pengkoding (hakim) dan

periset

Koefisien reliabilitas angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas, sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya.

10. Teknik Analisis Data

Menurut Effendi (1989) analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Penelitian akan diarahkan analisis isi kuantitatif. Analisis isi merupakan sebuah pendekatan kuantitatif yang menganalisis data dalam bentuk teks. Definisi dari analisis isi yang diutarakan oleh Klaus Krippendoff adalah “analysis of the manifest and latent content of a body of communicated material (as a book or film) through

classification, tabulation and evaluation of its key symbols and themes in order to

ascertain its meaning and probable effect” (Krippendoff, 2004). Penelitian

dengan melakukan analisis isi dibagi ke dalam beberapa tahapan: 1. Menentukan sampel

2. Menetapkan unit analisis dan unit amatan 3. Menyusun indikator feminin

Indikator feminin merupakan pedoman yang digunakan peneliti dalam membenturkan budaya feminin dalam Cosmopolitan Men, sehingga penentuan indikator merupakan tahapan awal dalam melakukan analisis isi.

(10)

4. Membuat kategorisasi dan lembar koding 5. Melakukan koding dan menguji reliabilitas

Koding adalah suatu proses dimana data diteliti secara sistematis ditransformasikan kepada unit-unit yang memungkinkan untuk membuat deskripsi karakter isi pesan yang relevan (Setiawan dan Siregar, 1998:63). 6. Melakukan analisis dan evaluasi

7. Melakukan koding

Koding bertujuan untuk melihat frekuensi indikator feminin yang muncul dalam teks dan visual dari sembilan rubrik Cosmopolitan Men. Dalam melakukan koding, peneliti mengklasifikasikan ke dalam indikator feminin yang telah ditetapkan. Koding memerlukan perangkat yang bernama buku kode guna mempermudah peneliti dalam interpretasi klasifikasi dari indikator feminin dengan pemberian kode pada setiap tema interpretasi.

8. Menghitung frekuensi nilai feminin yang muncul dalam Cosmopolitan Men Frekuensi dihitung berdasarkan setiap indikator feminin yang muncul dalam rubrik yang telah menjadi sampel dalam Cosmopolitan Men.

9. Menyajikan data

Hasil pengolahan data yang disajikan adalah data yang memenuhi ketentuan berupa kesepakatan dari peneliti dan intercoder. Data yang tidak memiliki angka kesepakatan antara peneliti dan intercoder, dinyatakan gugur.

10. Membahas hasil analisis data dengan teori yang digunakan dalam penelitian ini

Setelah melakukan penyajian data, peneliti membenturkan data tersebut dengan teori yang digunakan pada kerangka teori.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam,

Pada penelitian ini, penulis melakukan pemilihan terhadap data yang diperoleh pada saat penelitian mengenai persepsi pemustaka terhadap pencitraan perpustakaan, kemudian data

dilakukan agar peternak anggota kelompok dapat mempraktekan apa yang diperoleh dari.. penyuluhan

Setelah itu dilakukan perhitungan terhadap temperatur nyala api dan temperatur dinding combustor untuk mendapatkan nilai dari energi hasil pembakaran pada

sekumpulan orang laki- laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik

[r]

pada tanggal 15 Mei 2010 di Gedung Seminar Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

______ murid dapat mencapai objektif yang ditetapkan dan ______ murid yang tidak mencapai objektif akan diberi bimbingan khas dalam sesi akan datang. PdP