27
BAB 3METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Ditinjau dari jenis datanya desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2007).
Adapun jenis pendekatan penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data.
Jenis penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan pada penelitian ini dimaksudkan untuk melihat respon kedukaan pasien saat pertama kali terdiagnosa HIV positif. 3.2. Variabel Penelitian
28
3.3. Definisi OperasionalBerduka adalah respon emosi yang diekspresikan ketika seseorang mengalami suatu kehilangan yang kemudian dimanifestasikan dalam bentuk perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur, dan lain sebagainya (Potter & Perry, 2005).
Respons kedukaan yang dialami seseorang karena kehilangan oleh Kubler-Ross (1991) dikemukakan dalam teori yang disebut “The Five Stages of Grief” Teori ini membagi respons psikologis dalam lima tahap, yaitu penyangkalan (denial), marah (anger), tawar - menawar (bargaining), depresi (depression) dan penerimaan (acceptance).
29
3.4. Populasi dan Sampel3.4.1 Populasi
Populasi juga dapat diartikan sebagai keseluruhan obyek penelitian apabila seseorang akan meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah pasien HIV yang mendaptkan pengobatan di Rumah Sakit Paru Dr Ario Wirawan Salatiga (RSPAW Salatiga).
3.4.2 Sampel
30
yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2002). Kriteria sampel yang digunakan adalah:1. Bersedia menjadi responden yang dibuktikan dengan mengisi lembar persetujuan.
2. Pasien dapat berkomunikasi dengan baik dan dalam keadaan sadar.
3. Pasien yang usia produktif (15 tahun – 65 tahun).
4. Pasien yang didiagnosa HIV positif yang mendapatkan pengobatan di Rumah Sakit Dr Ario Wirawan Salatiga. 3.5. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di RSPAW Salatiga. 3.6. Alat Pengumpul Data
1. Camera Digital (yang dapat merekam) 2. Buku catatan interview
3. Alat tulis
4. Format panduan wawancara dan peneliti merupakan instrumen kunci dalam pengumpulan data.
3.7. Etika Penelitian
Merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara
31
a). Informed ConsentLembar persetujuan diberikan pada subjek yang akan diteliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan. Jika subjek bersedia di teliti maka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika subjek menolak untuk di teliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.
b). Anonimity (Tanpa Nama)
Untuk menjaga kerahasiaan identitas, peneliti tidak akan mencantumkan nama subjek pada lembar yang diisi oleh subjek. Lembar tersebut hanya diberi nomor kode tertentu. c). Kerahasiaan (Anonfidentiality)
Peneliti menjamin kerahasiaan informasi yang diperoleh dari responden.
3.8. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini akan menggunakan teknik wawancara “indepth interview”/ wawancara mendalam
32
dengan Camera Digital (yang bisa merekam), dicatat di buku catatan dengan alat tulis.Tahap-tahap dalam wawancara: 1. Tahap Persiapan
Sebelum melakukan wawancara, peneliti sudah menentukan siapa orang yang akan diwawancarai karena telah mengadakan kontrak waktu dan tempat dengan responden yang telah menandatangani informed consent. Menentukan alat perekam yang akan digunakan dalam hal ini adalah tape recorder dan menyiapkan pokok-pokok pertanyaan (Moleong, 2004).
2. Tahap Observasi
Observasi adalah suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis. Inti dari observasi adalah adanya perilaku yang tampak dan adanya tujuan yang ingin dicapai. Perilaku yang tampak dapat berupa perilaku yang dapat dilihat langsung oleh mata, dapat didengar, dapat dihitung, dan dapat diukur. Selain itu, observasi haruslah mempunyai tujuan tertentu (Herdiansah, 2010).
33
subjek. Tujuan dari observasi ini adalah untuk memperkuat bukti hasil wawancara peneliti dengan partisipan dengan melihat bahasa non verbal subjek.3. Tahap Wawancara
Dalam proses wawancara peneliti bertindak sebagai orang yang netral artinya tidak memihak pada suatu konflik pendapat, peristiwa, dan semacam itu (Moleong, 2004). Pertanyaan yang diajukan perlu dikembangkan untuk mendapatkan data yang mendalam. Pertanyaan yang diajukan harus menggunakan kata-kata yang mudah dan jelas dimengerti oleh responden. Camera Digital dipasang setelah memperoleh persetujuan dari responden dan juga perlu membuat catatan lapangan.
4. Tahap Penutup
34
Data yang akan didapatkan kemudian diorganisasikan dan disistematiskan agar siap dianalisis (Moleong, 2004)3.9. Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikannya dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moleong, 2004).
35
teori substantif dengan menggunakan beberapa metode tertentu (Moleong, 2004).Langkah-langkah analisis data adalah sebagai berikut: 1. Pemrosesan Satuan
Pemrosesan data terdiri dari tipologi satuan dan penyusuan satuan.
a. Tipologi Satuan
Satuan atau unit adalah satuan suatu latar sosial. Pada dasarnya satuan itu merupakan alat untuk menghaluskan pencatatan data. Menurut Moleong (2004), satuan kehidupan sosial merupakan kebulatan dimana seseorang mengajukan pertanyaan. Moleong (2004) menamakan satuan itu sebagai satuan informasi yang berfungsi untuk menentukan atau mendefinisikan kategori.
36
b. Penyusunan SatuanSatuan di sini adalah bagian terkecil yang mengandung makna yang bulat dan dapat berdiri sendiri terlepas dari bagian yang lain. Menurut Moleong (2004) karakteristiknya ada dua, yaitu: pertama satuan itu harus “heuristik” artinya mengarah pada satu pengertian atau satu tindakan yang diperlukan oleh peneliti atau akan dilakukannya, dan satuan itu hendaknya juga menarik. Kedua, satuan itu hendaknya merupakan “sepotong” informasi terkecil yang dapat berdiri
sendiri, artinya satuan itu harus dapat ditafsirkan tanpa informasi tambahan selain pengertian umum dalam konteks latar penelitian.
Pada langkah ini hendaknya peneliti membaca dan mempelajari dari seluruh data yang telah terkumpul. Setelah itu diusahakan agar satuan-satuan itu diidentifikasikan. 2. Kategorisasi
Kategorisasi adalah penyusunan kategori, kategori disini adalah satu tumpukan yang disusun atas dasar pikiran, intuisi, pendapat, atau kriteria tertentu.
3. Penafsiran Data
37
hubungannya diberi label dengan pernyataan sederhana berupa preposisi yang menunjukkan hubungan. Proses ini dilanjutkan sampai diperoleh hubungan yang cukup padat, yaitu sampai analisis menemukan petunjuk metafora atau kerangka berfikir umum. Akhirnya akan ditemukan hubungan kunci, yaitu suatu metafora, model, kerangka umum, pola yang menolak atau garis riwayat. Hubungan kunci itu dimanfaatkan untuk menghaluskan hubungan dan menghubung-hubungkan suatu kategori dengan kategori lainnya. Hubungan kunci itu berfungsi sebagi aturan untuk digunakan sebagai kriteria inklusi-eksklusi (Moleong, 2004).Pada penelitian ini, peneliti menggunakan langkah-langkah analisis data adalah sebagai berikut:
1. Setelah dibaca beberapa kali (data yang sudah diperoleh).
2. Mencari kata kunci dari data tersebut. 3. Menentukan kategori dari kata kunci. 4. Menghubungkan antar kategori.
5. Menentukan tema dari kategori-kategori tersebut. 3.10. Validitas Data