METODE PENELITIAN
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2007).
Dengan metode penelitian kualitatif, analisis datanya adalah secara deskriprif karena peneliti hanya menggambarkan secara sistematis, faktual, akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti (Ihalauw, 2000).
Sedangkan menurut Nazir (2005 : 54), metode penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sustem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa dalam masa sekarang.
Sehingga, penelitian ini adalah penelitian yang berusaha untuk menjelaskan suatu fenomena atau masalah yang ada berdasarkan dari data yang telah didapatkan di lapangan.
Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Sumber data primer atau subyek yang diteliti adalah moneylenders serta para pedagang pasar yang meminjam dari moneylenders tersebut sebagai informan kunci (key informant).
Metode Pengumpulan Data
1. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan informan kunci secara lisan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan pihak yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2007). Metode wawancara yang digunakan adalah wawancara mendalam (in-depth interview). Wawancara ini adalah untuk menggali data tentang moneylenders dan pedagang-pedagang yang meminjam dana dari moneylenders di Pasar Tradisional Rejosari Salatiga.
2. Metode Observasi
Observasi menurut Raco (2010 : 112) adalah bagian dalam pengumpulan data. Bogdan dalam Moleong (2007 : 164), mendefinisikan pengamatan berperan serta sebagai penelitian yang bercirikan interaksi sosial yang memakan waktu cukup lama antara peneliti dengan subyek dalam lingkungan subyek, dan selama itu data dalam berntuk catatan lapangan dikumpulkan secara sistematik dan berlaku tanpa gangguan. Observasi dalam penelitian ini adalah observasi terbuka, dimana informan kunci mengetahui secara langsung dari peneliti bahwa peneliti mengumpulkan data dari sumber data. Metode ini dilakukan dengan cara mengobservasi lingkungan tempat pedagang berdagang sehingga keadaan pasar bisa dilihat secara objektif, secara langsung.
Teknik Analisis Data
Menurut Patton dalam Moleong (2007 : 280), teknik analisis data adalah proses kategori urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar, ia membedakannya dengan penafsiran yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan di antara dimensi-dimensi uraian.
Jadi analisis data adalah usaha untuk mengatur dan mengurutkan data yang terkumpul dari berbagai sumber. Setelah seluruh data terkumpul, maka peneliti akan mengolah dan menganalisis data dengan analisis deskriptif. Deskripsi analitik menurut Sugiyono (2010 : 169) adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Sehingga peneliti akan menguraikan dan mendeskripsikan data dari hasil wawancara dengan informan kunci dan observasi yang telah dilakukan di lapangan.
LOKASI PENELITIAN
Lokasi penelitian untuk penelitian ini yaitu di Pasar Tradisional Rejosari Salatiga. Pasar tradisional ini sempat terkena musibah kebakaran pada tahun 2008 sehingga membuat pedagang kehilangan tempat untuk mencari nafkah. Kemudian pasar ini dipindah ke sebelah pasar, sebagai pasar darurat hingga sekarang. Keadaan pasar darurat tersebut tidak layak dan tidak nyaman untuk digunakan sebagai tempat berjualan, sehingga setelah pasar kebakaran, pendapatan pedagang berkurang karena pembeli beralih ke pasar tradisional lain. Dan untuk modal berjualan mereka, karena mayoritas pedagang kehilangan barang-barang dan tempat berjualan saat kebakaran, maka mereka menggunakan jasa penyedia modal informal atau