• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Nasionalisme Sukarno dan Nasionalisme Hatta: suatu studi perbandingan mengenai konsep nasionalisme menurut Sukarno dan Hatta T2 752011042 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Nasionalisme Sukarno dan Nasionalisme Hatta: suatu studi perbandingan mengenai konsep nasionalisme menurut Sukarno dan Hatta T2 752011042 BAB V"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Gerald J. Tampi 752011042 | 120

karena itu, banyak para sosiolog yang tertarik dengan paham ini. Para sosiolog ini, terkesan

dengan topik nasionalisme yang menurut mereka telah menumbuhkan suatu agenda besar

yang selama ini menjadi perhatian para sosiolog yaitu transformasi besar yang dialami umat

manusia dari masyarakat pra-modern dan masyarakat pra-industri menuju masyarakat

modern dan masyarakat industri. Dari konteks ini dapat dilihat bahwa, para sosiolog

sebenarnya hanya ingin mengembangkan suatu teori yang lebih umum tentang masyarakat.

Di belahan dunia yang lain, yaitu Afrika dan Asia, gagasan-gagasan nasionalis ini

menyulut berbagai gerakan mengganti kekuasaan Eropa dengan pemerintahan dari bangsa

bersangkutan termasuk Indonesia. Tetapi karena hanya ada sedikit bangsa yang memenuhi

syarat dikawasan ini, maka calon-calon negara pengganti yang dibentuk berdasarkan beragam

prinsip itu menyatakan kemerdekaan agar bisa memulai proses homogenisasi budaya yang

diharapkan bisa mengarah pada terjadinya pembentukkan kebangsaan.

Di Indonesia sendiri, terdapat Sukarno dan Hatta yang mengusung nasionalisme

sebagai salah satu bentuk paham perjuangan mereka. Kedua tokoh ini memiliki persamaan

dan perbedaan yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya. Terdapat beberapa poin-poin

penting yang dapat kita pelajari bersama mengenai nasionalisme dari pemikiran kedua tokoh

ini.

Pertama, Sukarno. pemikirannya tentang Nasionalisme Indonesia, berdasarkan pada perspektif kenasionalan bukan di atas dasar agama, suku, aliran, atau kelompok tertentu.

(2)

Gerald J. Tampi 752011042 | 121 Kemudian menurut Sukarno, nasionalisme Indonesia tidak bisa dilepaskan dari realita

alamiah, dimana bumi, tanah dan air terbentang. Hal inilah yang disebut Sukarno sebagai

geopolotik, yang mendasarkan keberadaan tanah air sebagai suatu pemberian, yang

diciptakan oleh Tuhan dan bukan rekayasa manusia. Selain itu, nasionalisme Indonesia

memiliki akar historis yang panjang ke masa-masa jauh sebelum kemerdekaan, yaitu pada

zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Untuk itu, di atas dasar sejarah tersebut,

nasionalisme Indonesia seharusnya diletakkan. Selanjutnya menurut Sukarno, nasionalisme

Indonesia harus didirikan di atas sebuah landasan yang kokoh di atas prinsip yang lima, yaitu

Pancasila; prinsip kebangsaan, internasionalisme (kemanusiaan), mufakat, kesejahteraan dan

ketuhanan. Tetapi yang lebih mendasar lagi adalah prinsip ‘gotong royong’, yang merupakan

semangat kebersamaan, dimana semua komponen bangsa secara sukarela menyumbangkan

seluruh kemampuan dan tenaganya, untuk kebahagiaan dan kesejahteraan bersama.

Kedua, Hatta. Kerangka pemikiran Hatta tentang nasionalisme, didasari oleh pandangannya terhadap berbagai macam fenomena yang terjadi di Indonesia.

sekurang-kurangnya terdapat 3 unsur nasionalisme yang berada di Indonesia pada waktu itu, yaitu

ningrat, intelek dan rakyat. Menurut Hatta Nasionalisme rakyatlah yang paling cocok untuk

berada di Indonesia. hal tersebut menurut Hatta, rakyat memiliki peranan yang sangat penting

dalam tumbuh kembangnya suatu bangsa atau dengan kata lain, kebangsaan tidak bisa

dipisahkan dari kerakyatan. Kedua konsep ini, merupakan butir pemikiran Hatta yang paling

mendasar dalam satu tarikan napas dan sekaligus melintasi semua gagasan Hatta tentang

persatuan, kemerdekaan, demokrasi, ekonomi dan sejumlah gagasan politiknya yang lain,

termasuk kaderisasi. Dalam hal demokrasi, terlihat dengan sangat jelas bahwa bagi Hatta

demokrasi barat berhasil diterapkan dinegara-negara maju karena sesuai dengan budaya dan

karakter masyarakat barat yang individualis. Wajar jika demokrasi barat yang diterapkan

(3)

Gerald J. Tampi 752011042 | 122 masyarakat timur yang kolektif. Namun bukan berarti demokrasi secara subtansi tidak baik.

Hanya saja demokrasi yang perlu dikembangkan menurut Hatta adalah demokrasi yang digali

dari bangsa itu sendiri. Untuk Indonesia Hatta menilai bahwa demokrasi yang cocok adalah

demokrasi yang dibangun atas dasar kolektivitas dan kekeluargaan.

Pemikiran kedua tokoh ini, menurut penulis merupakan sebuah warisan yang harus

dipelajari oleh generasi pada saat ini. Kedua tokoh ini memiliki pemikiran nasionalisme yang

dapat mematahkan paham kedaerahan (provisialisme) yang pada saat ini sedang terjadi.

Selain itu, perbedaan-perbedaan pemahaman yang terdapat pada kedua tokoh ini, jika

dipelajari secara mendalam, dapat membentuk karakter kebangsaan kita dengan baik. Hal ini

dapat terjadi, karena konsep atau latar belakang terciptanya pemahaman nasionalisme dalam

diri kedua tokoh ini berlatar-belakang kehidupan di Indonesia. Selain itu juga, pemikiran

kedua tokoh ini dapat dikatakan sebagai penunjuk arah kemana melangkahnya bangsa ini

(4)

Gerald J. Tampi 752011042 | 123 B. Saran

1. Bagi fakultas, kiranya penelitian ini dapat memperkaya pemahaman tentang

nasionalisme dalam bidang akademik dan juga Memahami alam pikiran kedua tokoh

ini, merupakan wujud penghormatan akademik terhadap pemikiran-pemikiran yang

telah mereka sumbangkan demi kemerdekaan bangsa ini.

2. Pemerintah harus dapat lebih pro aktif dalam mengembangkan paham nasionalisme

dalam kehidupan berbangsa bagi generasi saat ini.

3. Bagi masyarakat, kesadaran sosial sebagai makhluk yang saling membutuhkan satu

dengan yang lain harus ditingkatkan, karena dalam paham nasionalisme, menjunjung

tinggi akan adanya Hak Asasi Manusia (persamaan derajat). Serta pembelajaran

nasionalisme dalam kehidupan bermasyarakat pada saat ini,sangat berguna dalam

menjaga persatuan bangsa.

4. Bagi gereja, penelitian ini kiranya dapat berguna dalam memaknai konsep

nasionalisme dalam rangka mengkritisi teologi gereja yang masih terpengaruh dunia

barat.

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini,Kamis tanggal Enam bulan September tahun Dua Ribu Dua Belas Pukul 10.00-12.00 WI B bertempat di aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bondowoso, yang bertanda tangan

Untuk mendapatkan informasi dibutuhkan teknologi kendali pada satelit agar titik koordinat dan orbit yang diinginkan tidak berubah-ubah, sehingga penentuan arah

Gambar 3: a) Schooling ikan pelagis kecil di perairan Selat Bangka pada musim timur. Stasiun 4-9 sounding akustik pada siang hari. Stasiun 1-3 dan 10-12 sounding akustik pada

Perancangan kafe & bar dengan suasana perpustakaan ini dibuat untuk memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan tempat untuk bersantai, berkumpul, dan

Kualitas hadits-hadits yang berkaitan dengan manfaat madu dalam kajian “hadits” itu memiliki predikat shahih, karena sudah memenuhi kriteria hadits shahih, diantaranya

Pada waktu membuat rekaman EKG, kita harus sadar akan adanya kesulitan teknik yang mengenai elektrokardiogram yaitu adanya artefak dan teknik perekaman yang

Dalam menyelesaikan laporan Asuhan Keperawatan ini penulis telah berusaha untuk mencapai hasil yang maksimum, tetapi dengan keterbatasan wawasan pengetahuan, pengalaman dan

Blok Diagram Sistem Keseluruhan Bagian pertama adalah Agent Telemetri Tinggi Muka Air yang berfungsi mengirimkan data hasil pencuplikan selama interval waktu tertentu ke bagian