21 BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam paparan tersebut, penulis menggambarkan peristiwa tersebut dalam tiga kategori waktu, yaitu: prosesi gereja, penghormatan kepada orang tua dan ketika upacara pernikahan selesai. Movement pertama yaitu prosesi gereja dengan judul The Commitment of Marriage, karya tersebut digubah dengan suasana megah. Movement
kedua dengan judul Wise Parent, pada saat penghormatan orang tua, komposisi ini digubah dengan suasana haru, syahdu dengan tempo lambat. Movement ketiga Prosperus,
komposisi tersebut digubah dengan suasana riang karena menggambarkan pada saat usai pernikahan terjadi luapan rasa bahagia diantara hadirin dan kedua mempelai.
Komposisi tersebut, menggunakan format combo band dan ensamble gesek dan tiup. Langkah awal dalam pembuatan komposisi ini harus mengetahui masing-masing karakter tiap instrument, menentukan tonalitas, dan membayangkan suasana yang diharapkan. Peristiwa pernikahan akan lebih terasa syahdu, hikmat dan megah apabila musik yang mengiringinya juga mendukung moment demi moment yang terekam di dalam prosesi tersebut.
B. Saran
Dalam penyusunan komposisi ini banyak hal yang harus dipelajari untuk memperkaya kapasitas pengetahuan musik, antara lain seperti teori musik, solffegio, harmoni, sejarah musik, dan teknik permainan musik.
Komposisi tersebut membutuhkan waktu banyak untuk latihan dan terbagi menjadi dua sesi yakni combo band dan ensemble . Masing-masing sesi minimal tiga kali
latihan, dan kemudian untuk latihan gabungan minimal dua kali.
Sebagai seorang komposer hendaknya mempelajari berbagai jenis dan gaya
22