1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyakit hipertensi menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit jantung dan pembuluh darah, selain
hiperkolesterolemia dan diabetes melitus. Pada saat ini,
hipertensi adalah faktor resiko ketiga terbesar yang
menyebabkan kematian dini. Menurut data statistik WHO
(2014), mencatat dalam World Health Statistics Indonesia
memiliki prevalensi laki-laki 24,0% dan perempuan prevalensi
22,6%. Indonesia menempati posisi ke tiga untuk yang laki-laki
dan posisi ke empat untuk yang perempuan dari prevalensi
tertinggi berdasarkan 10 negara berkembang di Asia
Tenggara (WHO, 2015).
Secara sederhana, hipertensi dapat diartikan
meningkatnya tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik diatas 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dalam keadaan cukup istirahat/tenang dengan
selang waktu lima menit (Kemenkes RI, 2014). Jika tekanan
darah meningkat, pembuluh-pembuluh darah menjadi tidak
elastis, mengeras dan menebal sehingga mudah sekali terjadi
tersumbat akan mengurangi aliran darah ke bagian tubuh
yang penting seperti jantung, otak dan ginjal. Aliran darah
yang berkurang ke jantung akan menyebabkan terjadinya
serangan jantung. Apabila darah terlalu sedikit mengalir ke
otak dapat menimbulkan terjadinya serangan perdarahan di
otak yang mengakibatkan kelumpuhan pada anggota tubuh
tertentu (Muhammad, 2009).
Menurut Riskesdas (2007), penyebab kematian di
Indonesia berdasarkan umur diatas 18 tahun adalah stroke,
tuberculosis (TB), dan hipertensi. Hipertensi merupakan salah
satu penyebab dari timbulnya penyakit stroke yang menyerang
otak. Prevalensi hipertensi menurut data Riskesdas tahun
(2013), terbagi atas dua yaitu berdasarkan hasil wawancara
dan pemeriksaan tekanan darah. Prevalensi berdasarkan hasil
wawancara oleh tenaga kesehatan Kalimantan Barat dengan
jumlah kasus hipertensi 8,0% lebih rendah 7% dari Provinsi
Sulawesi Utara sebagai daerah dengan prevalensi hipertensi
tertinggi di Indonesia, berdasarkan jumlah kasus ini
menempatkan Kalimantan Barat sebagai salah satu daerah
dengan prevalensi hipertensi lebih rendah dari prevalensi
Nasional yaitu sebesar 9,4%. Sedangkan, prevalensi
hipertensi berdasarkan pengukuran tekanan darah, daerah
Kalimantan Barat berada pada urutan ke enam jumlah kasus
mencapai 28,3% di bandingkan dengan daerah prevalensi
tertinggi di Indonesia Provinsi Bangka Belitung sebesar 30,9%
(RISKESDAS, 2013).
Dari sumber yang sama dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan prevalensi hipertensi di Provinsi Kalimantan Barat
berdasarkan hasil wawancara oleh Tenaga Kesehatan
menempati dibawah angka persentase rata-rata di Indonesia
tetapi berbanding terbalik dengan hasil data prevalensi
berdasarkan pengukuran Provinsi Kalimantan Barat melewati
persentase rata-rata di Indonesia tahun 2013. Dengan
demikian Provinsi Kalimantan Barat memiliki prevalensi
hipertensi yang cukup tinggi secara pengukuran tekanan
darah berdasarkan hasil prevalensi hipertensi Riskesdas
tahun 2013.
Prevalensi hipertensi di Provinsi Kalimantan Barat
tahun 2013 tertinggi prevalensinya di Kabupaten Pontianak
(12,3%) dan terendah di Kabupaten Bengkayang (5,4%)
sedangkan Kabupaten Landak tercatat sebanyak (6,0%)
berdasarkan wawancara oleh tenaga kesehatan, sedangkan
berdasarkan pengukuran tekanan darah prevalensi tertinggi
pada Kabupaten Bengkayang (20,4%) sedangkan Kabupaten
Landak tercatat sebanyak (22,6%) (RISKESDAS, 2013).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Kabupaten
Landak dari data Dinas Kesehatan Kabuapten Landak
terdapat tiga penyakit yang tercatat di Dinas Kesehatan,
penyakit tersebut adalah penyakit hipertensi, penyakit jantung
koroner, dan penyakit diabetes mellitus (DinKes Kab.Landak,
2015). Dari ketiga penyakit tersebut prevalensi yang dominan
yaitu penyakit hipertensi. Data hipertensi yang diperoleh dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Landak tahun 2015, menunjukan
bahwa Kecamatan Mempawah Hulu menempati daerah
dengan kasus hipertensi tertinggi sebesar 12,45% sedangkan
prevalensi terendah di Kecamatan Sebangki sebesar 0,47%
(DinKes Kab.Landak, 2015). Peneliti melakukan pengambilan
sampel partisipan di salah satu Desa yang ada di Kecamatan
Mempawah Hulu yaitu Desa Karangan. Desa Karangan
memiliki prevalensi cukup tinggi berdasarkan data petugas
PTM (Penyakit Tidak Menular) tahun 2015 sebanyak 525
orang. Desa Karangan merupakan Desa Induk Kecamatan
Mempawah Hulu dan dekat dengan Puskesmas Karangan.
Puskesmas Karangan merupakan Puskesmas tunggal yang
dimiliki oleh Kecamatan Mempawah Hulu dan letak
adalah Desa Karangan dan desa lainnya yang terdapat di
Kecamatan Mempawah Hulu belum pernah dilakukan
penelitian mengenai penyakit hipertensi. Sehingga belum
diketahui pasti faktor penyebab penyakit hipertensi di Desa
Karangan.
Berdasarkan data Riskesdas Indonesia dan studi
pendahuluan di Kabupaten Landak, peneliti tertarik melakukan
penelitian untuk mengetahui faktor penyebab permasalah
penyakit hipertensi di Desa Karangan, Kecamatan Mempawah
Hulu, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat. Peneliti
memilih Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu,
Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat sebagai lokasi
penelitian karena lokasi tersebut belum pernah dilakukan
penelitian mengenai penyakit hipertensi.
1.2. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, fokus penelitian
yaitu untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya hipertensi
di Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten
Landak, Provinsi Kalimantan Barat terfokusnya di Desa
Karangan, sebagai salah satu Desa di Kecamatan
Mempawah Hulu sebagai prevalensi tertinggi Kabupaten
adalah “Apakah faktor penyebab dari permasalahan penyakit
hipertensi di Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu,
Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat?”.
1.3. Signifikansi dan Keunikan Penelitian
Keunikan penelitian ini adalah penelitian yang baru
dilakukan di Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu,
Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat oleh
mahasiswa FIK UKSW terkhususnya mahasiswa keperawatan
meneliti tentang faktor penyebab penyakit hipertensi.
Penelitian ini pertama kali dilakukan oleh mahasiswa
keperawatan FIK UKSW dan juga menjadi informasi baru
tentang permasalahan penyakit yang terdapat di Kalimantan
Barat terkhususnya di Desa Karangan, Kecamatan
Mempawah Hulu, Kabupaten Landak.
1.4. Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
faktor penyebab terjadinya hipertensi dalam di Desa karangan,
Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Provinsi
1.5. Manfaat Penelitian 1.5.1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat di manfaatkan
sebagai sumber informasi dan sebagai referensi untuk
meningkatkan pendidikan kesehatan tentang hipertensi.
Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah
didapat dan sekaligus menambah wawasan mengenai
hipertensi agar mampu mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
1.5.2. Manfaat Praktis
1.5.2.1. Bagi Partisipan
Partisipan dapat mengetahui penyebab
penyakit hipertensi yang sedang di deritanya dan
selanjutnya partisipan juga dapat melakukan
upaya penanganan secara mandiri yang dibantu
oleh keluarga sehingga penyakit hipertensi dapat
menurun secara perlahan.
1.5.2.2. Bagi Tenaga Kesehatan dan Pusksesmas di Karangan
Dapat mengetahui faktor penyebab
hipertensi di masyarakatnya dan dapat melakukan
pemeriksaan secara rutin tekanan darah dan
secara rutin kesehatan tentang bahaya penyakit
hipertensi oleh tenaga kesehatan di Puskesmas
yang dapat bekerja sama dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten Landak.
1.5.2.3. Bagi Peneliti
Dapat mengetahui faktor penyebab dari
hipertensi yang menjadi permasalahan di Desa
Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu,
Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat dan
dapat menjadi sumber informasi bagi peneliti