• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mikrobiologi Pangan BAB 13 Food Borne Disease

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Mikrobiologi Pangan BAB 13 Food Borne Disease"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 13

FOOD BORNE DISEASE

(PENYAKIT BAWAAN

BAHAN PANGAN)

(2)

Foodborne disease (sering juga disebut sebagai keracunan makanan) adalah sakit yang ditimbulkan karena mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi. Dari 76.000 kasus foodborne disease di US, 5000 diantaranya berakhir dengan kematian

Foodborne disease terbagi menjadi 3 tipe: 1. Food Infection

Biasanya disebabkan oleh bakteri atau mikrobia lain yang menginfeksi tubuh setelah mengkonsumsi suatu jenis makanan. Contoh:

Salmonelle, Vibrio parahaemolyticus, Campylobacter jejuni, Vibrio cholera, Listeria monocytogenes, Yersinia enterocolitica, Aermonas hydrophilla

2. Food Intoxication / food poisoning

Disebabkan oleh racun yang dihasilkan oleh mikrobia, termasuk bakteri yang menghasilkan exotoxin. Exotoxin adalah racun yang dihasilkan oleh bakteri, yang tetap ada meskipun bakterinya sudah mati. Contoh:

Clostridium botulinum, Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Clostridium perfringenes

(3)

Sebagian besar keracunan makanan disebabkan oleh bakteri patogen, fungi, virus, dan parasit.

Gejala keracunan makanan: - muntah, sakit perut, diare

- pusing, sakit kepala, mata berkunang-kunang

Keracunan makanan biasanya disebabkan oleh proses persiapan, produksi dan penyimpanan makanan yang tidak sesuai (kurang

(4)

Penyebab Foodborne Disease

Di UK, keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri adalah:

Campylobacter jejuni 77,3%, Salmonella 20,9%, E. coli 1,4%, dan bakteri lain < 0,1%.

Gejala keracunan baru timbul 12–72 jam setelah mengkonsumsi makanan yang beracun.

Bakteri penyebab foodborne disease:

a) Sering terjadi: Campylobacter jejuni , Clostridium perfringens,

Salmonella sp., E. coli

b) Umum terjadi: Bacillys cereus, Listeria monocytogenes, Shigella sp., Staphyloccus aureus, Streptococcus, Vibrio cholerae, Vibrio

parahaemolyticus, Vibrio vulnificus, Yersinia enterocolitica, Yersinia pseudotuberculosis.

c) Jarang terjadi: Brucella sp, Corynebacterium ulcerans, Coxiella burnetil, Plesiomonas shigelloides

(5)

Keracunan makanan juga dapat disebabkan oleh eksotoksin.

Eksotoksin dihasilkan oleh sel bakteri. Eksotoksin dapat menyebabkan penyakit, walaupun bakteri yang menghasilkan eksotoksin tersebut

telah mati. Gejala keracunan timbul 1-6 jam setelah mengkonsumsi makanan yang terinfeksi.

Contoh bakteri yang menghasilkan eksotoksin : Clostridium botulinum, Clostridium perfringens, Stapylococcus aureus, Bacillus cereus.

Clostridium botulinum. Bakteri ini hidup di tanah, karenanya mudah sekali mengkontaminasi bahan makanan. C. botulinum dapat

mengkontaminasi hampir semua jenis makanan, baik yang berkadar karbohidrat tinggi maupun yang berkadar protein tinggi.

2. Virus

(6)

3. Parasit

Infeksi oleh parasit meliputi: -Platyhelminthes

-Nematode -Protozoa

5. Racun alami

Bahan pangan tertentu secara alami mengandung racun. Contoh: racun jamur, singkong

(7)
(8)

Penyebab foodborne disease secara garis besar dibagi menjadi 2: - Bacterial foodborne diseases (disebabkan oleh bakteri)

(9)

Bacterial Food-borne Disease

Terjadi setelah menyantap makanan yang terkontaminasi oleh bakteri hidup atau oleh toksin yang dihasilkan oleh bakteri tsb. Apabila kita mengkonsumsi makanan yang mengadung bakteri, maka bakteri tersebut akan tumbuh dan berkembang-biak pada saluran

pencernaan kita.

Bacterial foodborne disease disebabkan oleh:

1) Campylobacter jejuni 2) Salmonella sp

3) Escherichia coli

(10)

1. Food-borne disease karena

Campylobacter jejuni

C. jejuni adalah penyebab diare terbanyak. C. jejuni tumbuh optimum pada suhu 42 C. Racun C. jejuni berasal dari bakteri dan racun yang dihasilkan oleh bakteri ini.

(11)

2. Food-borne disease karena

Salmonella sp (

Salmonelosis

)

Penyakit ini berasal dari hewan, ditularkan kepada manusia melalui ternak yang terkontaminasi, seperti daging, susu, telur, salad. Terdapat lebih dari 50 spesies Salmonella yang menyebabkan foodborne

diseases, seperti Salmonella typhimurium, S. cholerasuis, dan S. sonnei.

Mikroorganisme ini berkembang biak di dalam usus dan menimbulkan gejala penyakit gastroenteritis akut seperti muntah, mual, diare, sakit kepala, nyeri perut dan demam. Lama inkubasi 12 – 36 jam. Tingkat kematian 1%

(12)

3. Food-borne disease karena

Escherichia coli

E. coli strain O157:H7 mampu menghasilkan racun. Infeksi beberapa strain E. coli menyebabkan diare dan bahkan kematian.

E. coli O157:H7 menghasilkan racun yg berbahaya. E. coli mampu hidup pada tempat yang miskin nutrisi. Masa inkubasi adalah 3 – 9 hari setelah mengkonsumsi makanan, yaitu sakit perut, diare,

(13)

4. Food-borne disease karena

Listeria monocytogenes

(

Listeriosis

)

L. monocytogenes adalah baktei gram positif yang hidup di tanah dan air.

Listeriosis jarang terjadi pada manusia sehat, tetapi berbahaya bagi orang yang terinfeksi HIV, orang yg sedang kemoterapi, orang tua, wanita hamil dan anak-anak.

Gejala meliputi sakit perut, demam dan muntah.

(14)

5. Food-borne disease karena

Staphylococcus sp

Disebabkan oleh enterotoksin yang dihasilkan Staphylococcus aureus. Bakteri ini akan mati pada saat makanan dimasak, tetapi enterotoksin yang dihasilkan oleh bakteri ini tahan pada suhu 100 C selama beberapa menit.

(15)

6. Food-borne disease karena

Clostridium perfringens

Infeksi bakteri ini pada makanan terutama terjadi pada daging yang sudah dimasak dan disimpan selama jangka waktu 24 jam, kemudian dimasak lagi secara cepat sebelum dikonsumsi. Masa inkubasi 6-24 jam.

(16)

7. Food-borne disease karena

Clostridium botulinum

Disebabkan oleh eksotoksin yang dihasilkan oleh C. botulinum. Infeksi bakteri ini pada makanan terutama terdapat pada makanan kaleng. Bakteri ini berbentuk spora pada makanan kaleng.

(17)

Infeksi Bakteri pada Produk

Makanan

1. Daging unggas

2. Seafood

- Pada saat disimpan pada suhu dingin, jumlah E. coli menurun. - Enterobacteraceae dan Psychrophiles biasanya meningkat.

- Salmonellla spp sering menginfeksi daging unggas. Bakteri ini berasal telur mentah dan daging mentah.

- Clostridium botulinum tipe E, terutama jika seafood tsb berasal dari dasar laut atau permukaan laut. Contoh: udang, kerang, kepiting

(18)

3. Susu dan makanan berbasis susu

4. Buah dan Sayuran

- Susu segar tidak bleh langsung dikonsumsi, karena terdapat

Streptococcus sp

- Listeria monocytogenes

- Pada yogurt, kadang terdapat bakteri patogen Streptococcus faecalis dan Streptococcus faecium

- Sayuran yang dimakan mentah (lettuce, wortel, semangka, dll) sebaiknya dicuci dengan air yang mengandung klorin,

- Clotridium botulinum

(19)

Fungi Food-borne Disease

Fungi hidup sebagai parasit. Fungi berperan untuk mendekomposisi zat komplek. Dari sekitar 100.000 spesies jamur, 100 diantaranya bersifat patogen (beracun).

Fungi terdiri dari 2 golongan:

- Mold: mampu menghasilkan toksin yang menyebabkan food-borne disease - Yeast: Candida albicans, Cryptococcus neoformans

Fungi menghasilkan mycotoxin, yang tahan pada suhu tinggi dan tidak dapat dihilangkan dengan proses pemasakan. Mycotoxin terdiri dari:

1) Aflatoxin 2) Fumonisin

(20)

1. Aflatoxin

Aflatoxin dihasilkan oleh mold Aspergillus sp. Aflatoxin yang

berbahaya bagi manusia adalah tipe B1, B2, G1 dan G2 (B = blue, G = green).

Aspergillus sp mengkontaminasi kacang, jagung dan biji-bijian lain, tepung, bumbu.

Kondisi optimum bagi pertumbuhan Aspergillus sp adalah suhu 25-30 C dan kelembaban 88 - 94%.

(21)

2. Fumonisin

Fumonisin adalah myxotoxin yang dihasilkan oleh mold Fusarium sp. Fumonisin terdapat pada jagung dan serealia lainnya.

3. Alternaria toxin

Toksin ini dihasilkan oleh Alternaria sp pada biji-bijian.

Alternaria alternata adalah spesies yang paling banyak

memproduksi alternaria toxin, terutama pada serealia, biji sunflower, olives, buah-buahan.

4. Ochratoxin

Ochratoxin dihasilkan oleh Aspergillus ochraceus dan Penicilium verrucosum. Toksin ini beiasanya terdapat pada daging babi,

Referensi

Dokumen terkait

Berikut ini hasil wawancara dengan ibu Teti di Kelurahan Pasar yang mengatakan bahwa: “Cara mendidik anak itu dengan cara memberi suri teladan (contoh yang baik) untuk anak,

Tipe paling umum dari mesin ini adalah mesin pembakaran dalam putaran empat stroke yang membakar bensin. Pembakaran dimulai oleh sistem ignisi yang membakaran spark

Strategi pembelajaran ETH dengan menggunakan Talking Stick ini bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan struktur atom

Beberapa masalah yang dikemukakan pada latar belakang di atas yaitu belum diketahuinya teknologi pengolahan mengenai buah Dengen oleh masyarakat sekitar, buah Dengen belum

Misalkan dilihat dari proporsi penempatan asset bank dalam bentuk penempatan dana pada BI (SBI), surat-surat berharga, dan kredit dari kelima bank yang mempunyai ranking tinggi

Puji Syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan Hidayah-Nya Skripsi dengan judul “Penanganan Kasus Siswa yang Melakukan Kekerasan

metode TOPSIS untuk merekomendasikan Tablet PC yang akan dipilih dikarenakan TOPSIS dapat memberikan rekomendasi kandidat dari sejumlah alternatif merek Tablet PC, dengan

Apakah dari motivasi, pembelajaran terhadap kondisi aktual yang terjadi (sikap) seperti prediksi terhadap peluang kerja yang ada, persepsi mengenai prospek jurusan