BUKU
AJAR
tvilKP0BI0t00l
I(TD()I(TTPAN
EDISI REVISIBUKU
AJAR.
ililKP0BI0L00l
KID()KTIPAN
STAF PENGAJAR
BAGIAN
MIKROBIOLOGI
FAKULTAS
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS INDONESIA
^1$3-u
ilfrg
-*,,.vJ:*L"
BINARUPA
AKSARA
PublisherJudul:
Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran
Editor: Staf Pengajar Bagian Mikrobiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Koordinator Penerbitan: Dr. Lyndon Saputra Layout: Manina Susilowati
ISBN 929-583-424-X
@ Hak Terbit BINARUPA AKSARA Publisher Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
Dilarang memperbanyak, mencetak, ataupun menerbitkan sebagian maupun seluruh isi buku ini
tanpaizin tenulis dari penerbit.
BINARUPA AKSARA Publisher,
(Kelompok KARISMA Publishing)
Gedung Karisma, Jl. Moh. Toha No. 2 Pondok Cabe
Cjputat - Tangerang 15418. E-Mail: [email protected]
PENYUSUN
BUKU
Agus SyahrurachmanAidilfiet
Chatim Amin Soebandrio\7.K.
Anis Karuniawati A.U.S. Santoso B.M. Flasrul Harun Budiman Bela Fera Soemarsono H. Abdul Rahim H. Karsinah Lina IsjahLucky Hartati Moehario Mardiastuti H.
\7.
Mathilda Lintong Miriam Triyatni RN.
AsmonoPritiwi
Sudarmono Retno I. Sastrosoewignjo RobertUtji
R. Sardjito Suharno Josodiwondo Suharto Suhud Sumaatmadja Sujudi Susiana Assani Tertia Hutabarat T. Mirawati Sudiro IJsman Chatib'WarsaKATAPENGANTAR
Buku
PenuntunKuliah Mikrobiologi
Kedokteranini
merupakan perbaikandiktat Kumpulan Kuliah
Mikrobiologi
Kedokteran yang selamaini
digunakansecara intern di Bagian Mikrobiologi FKUI. Buku yang terutama ditujukan bagi
para mahasiswa kedokteran
ini,
diharapkan juga dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa di bidang kesehatan lainnya dan para klinisi.Mikrobiologi berkembangamat pesat dalam beberapa dekade terakhir, untuk itu kami berusaha menyesuaikan isi buku dengan perkemban gar_yangmutakhir.
Namun sebagai akibatnya penerbitan buku menjadi tertunda-tunda. -Walaupun demikian kamipun menyadari bahwa sementara buku ini dicetak, perkembangan
ilmu masih tetap berlangsung: sehingga untuk melengkapi kekurangan tersebut diharapkan para mahasiswa berusaha membaca berbagai tulisan ilmiah.
Jakarta
I
o
't>
il
SAMBUTAN
S1'ukur alhamdulillah, keinginan
untuk
menerbitkanbuku
penuntun kuliah bidang mikrobiologi kedokteran akhirnya dapat terkabul. Dengan diterbitkan-nya bukuini,
semoga mahasiswa serta staf pengajardi
bidang kedokteran danbidang lain yang terkait dapat memanfaatkannya.
Mikrobiologi, seperti halnya cabang ilmu lainnya, mengalami perkembangan
yangamat pesat. Karena itu, tak dapat dipungkiri bahwa buku ini hanyalah satu
titik
kecil
dalam usaha mengembangkan penerapanilmu
mikrobiologi
diIndonesia.
Bagaimana pun juga, kita sambut baik lahirnya buku
ini
dan dengan harapanbuku
ini
akan dapat secara berkala direvisiuntuk
dapat terus berpacu denganperkembangan mikrobiologi.
Jakarta
.
Prof. Dr.
H.
SujudiDAFTAR
ISI
BAGIANI:
BAKTERIOLOGIDASAR""
"""15
BAB1
SEJARAHMIKROBIOLOGI
'"'17
SuiudiBAB2
KLASIFIKASI DANTAKSONOMIKUMAN
...21
Aidilfiet Chatim
BAB
3
ULTRASTRUKTUR, MORFOLOGI DAN PEWARNAANKUMAN
.'''
.''24
Susiana Assani
BAB4
FISIOLOGIPERTUMBUHANKUMAN
...33
Suharto dan Aidilfiet Chatim
BAB5
METABOLISMEKUMAN
...38
Pratiwi Sudarmono dan Aidilfiet Chatim
BAB6
FLORA NORMAL SERTA HUBUNGAN KUMAN DENGAN HOSPESDAN
LINGKUNGANNYA
.''' .'
42Suharto
BAB
7
GENETIKA DANRESISTENSI
.
. .49Pratiwi Sudarmono
BABS
STERILISASIDANDESINFEKSI
...55
Aidilfiet Chatim dan Suharto
BAB
9
DASAR PEMERIKSAAN KUMAN-KUMAN AEROB,MIKROAEROFILIK DAN
ANAEROB
.7010
Buku Ajar Mikrobiologi KedokteranBAB1O
INFEKSINOSOKOMIAL....
'''
,.75
Suharto dan Robert Utji
BAGIAN
ll
:IMUNOLOGI"
'...'77
BAB
11
PENGANTARIMUNOLOGI
,''79
Sujudi
BAB12 ANTIGEN
..''''82
Sujudi, Suharto, dan A. Soebandrio
BAB13
ANTTBoDT(TMUNOGLOBULTN)
.
....84
Sujudi, Suharto, dan A. Soebandrio
BAB14 SISTEMKOMPLEMEN.,..
....88
Sujudi, Suharto, dan A. Soebandrio
BAB15 PROSESKEKEBALAN
...92
Sujudi dan Tertia Hutabarat
BAB16 REAKSIANTIGENDENGANANTIBODI
..,...107
Sujudi, Suharto, dan A. SoebandrioBAB17 HIPERSENSITIVITAS
...,116
Sujudi, Suharto, dan A. SoebandrioBAGlANlll:
BAKTERIOLOGIMEDIK
"'....123
BAB,I8 KOKUSPOSITIFGRAM
...125
IJsman Chatib Warsa
BAB
19
BATANG POSITIFGRAM
. ..
151Abdul Rahim, Mathilda Lintong, Suharto, dan Suharno Josodiwondo
BAB2O KOKUSNEGATIFGRAM
...172
Suharno Josodiwondo
BAB
21
BATANG NEGATIFGRAM
. . . . ,185Daftar
Isi
11BAB22
KUMAN TAHANASAM
...",'227
Robert Utji dan Hasrul Harun
BAB
23
NOCARDIA
. . .239Robert Utjidan Hasrul Harun
BAB
24
SPIROCHAETALES
' . .243 Suharno JosodiwondoBAB25 RICKETTSIA
"'...263
Suharno Josod.iwondo BAB26
CHLAMYDIA
' ' '272 Suharno JosodiwondoBAB27 MYCOPLASMA''
'''282
Suharno JosodiwondoBAGIANIV:
VIROLOGIDASAR
""'285
BAB
28
VIROLOGIDASAR
' . '287Agus Syahrurachman
BAB29 STRUKTURDANSTABILITASVIRUS
...291
Agus Syahrurachman
BAB
30
PENGGOLONGANVIRUS
. . . .297Agus Syahrurachman
BAB31 REPRODUKSIVIRUS
...306
Agus Syahrurachman
BAB32 PATOGENESISVIRUS
..
....3,I8
. Agus Syahrurachman
BAB
33
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENYAKITVIRUS
..
.32812
Buku Ajar Mikrobiologi KedokteranBAGIANV:
VIROLOGIMEDIK
..'...337
BAB
34
SINDROM KLINIK UMUM INFEKSIVIRUS
..
339R. Sardjito
BAB35 ADENOVIRIDAE
.,.354
R. Sardjito8A836
HERPESVIRIDAE.
...357
R. SardjitoBAB37 POXYVIRIDAE.".
..381 R. SardjitoBAB38 PICORNAVIRIDAE'
.'386
R. SardjifoBAB39 ORTHOMYXOVIRIDAE
...
395 R. SardjitoBAB4O PARAMYXOVIRIDAE
....'
.'398
R. SardjitoBAB4,I CORONAVIRIDAE.
..'401
KarsinahBAB42 RE0VIR|DAE....
....403
KarsinahBAB43 RHABDOVIRIDAE.
...405
t'
KarsinahBAB44 F|LOV|R|DAE'...
...413
T. MirawatiSudlroBAB45 FLAV|V|R|DAE"'.
...416
Agus Sjahrurachman8A846 TOGAVIR|DAE...
....440
T. MirawatiSudiroDaftar
Isi
13BAB
47
VIRUSHEPATITIS
"
''
451Retno lswariSasfrosoewignjo dan Miriam Triyatni (HCV)
BAB
48
HUMAN TMMUNODEFTCTENCY V|RUS (HrV).
. . . .465R. Sardjito
BAB
49
VIRUSTUMORIGENIK
. . . 483Agus Syahrurachman
SEJARAH
MIKROBIOLOGI
Mikrobiologi adalah suatu ilmu yang
mempela-jari makhluk hidup yang sangar kecil (diameter kurang dari 0,1 mm) yang
tidak
dapat dilihatdengan mata biasa tanpa bantuan suatu peralatan
khusus.
Makhluk
ini,
yang disebut jasadrenik
ataumikroorganisme, terdapat
di
mana-mana.Di
an-taranya adayangbermanfaat bagi kehidupan
ma-nusia, tetapi banyak pula yang merugikan seperri
misalnya yang menimbulkan berbagai penyakit.
Mikrobiologi meliputi berbagai disiplin
ilmu
seperti bakteriologi, imunologi, virologi,
miko-logi
dan parasitologi.Ilmu-ilmu
ini
telahber-kembang dengan pesarnya dari tahun ke tahun, sehingga merupakan disiplin-disiplin yang
ter-pisah dan berdiri sendiri-sendiri.
Dalam
mikrobiologi
kedokteran, dipelajari mikroorganisme yang ada kaitannya denganpe-nyakit (infeksi); dan dicari jalanbagaimana cara pencegahan, penanggulangan serta
pemberantas-annya.Ilmu ini terus berkembang tanpa hentinya karena mikroorganisme sebagai makhluk hidup mampu menyesuaikan diri terhadap
lingkungan-nya yafig baru, sehingga hal
ini
akan tetapmeru-pakan rantangan bagi
ilmu
kedokteran. SebagaiSujudi
contoh, dengan ditemukann ya : i ::. I i. i::,: t, :. :,.,: ..,, ;,,,.,.
:,:,,t"t;i yang merupakan suatu kemenangan besar
bagi ilmu kedokteran dalam memerangi kuman-kuman penyebab infeksi, tidaklah berarti bahwa
kuman-kuman tersebut telah terkalahkan, karena
kenyataannya mereka tetap mampu
menimbul-kan
infeksi. Ditemukannya jenis-jenis kumanbaru, sifat-sifat yang baru dari kuman dan jenis
infeksi yang "keras kepala" atav yangtidak mau
sembuh semuanya
ini
merupakanbtrkti
bahwakuman-kuman
tadi
mampu mengadaptasikandiri terhadap lingkungannya yang baru.
Penyakit infeksi sebenarnya sudah dikenal
sejak zaman dulu. Manusia purba menganggap
bahwa penyakit infeksi merupakan suatu kutukan
para dewa atas dosa-dosa manusia sehingga untuk
menyembuhkan
penyakit
tersebut dilakukan pengorbanan-pengorbanan. Kemudian muncul Hipocrates dengan anggapannya bahwapenye-bab infeksi
terdiri
dari dua faktor, yaitu faktorintrinsik
yang terdapat dalam tubuh penderitadan faktor ekstrinsik yang terdapat di luar yaitu
yang berhubungan dengan udara yang karena
sesuatu hal yang tidak diketahui berubah men_
jadi buruk/rusak (malaria). t7
18
Buku Ajar Mikrobiologi KedokteranMuncul selanjutnya teori .r.r:t'i ;i'i,i:r : "'':1 r,' ;,.,,''-,, "
yang mengatakan bahwa makhluk hidup dapat
timbul dari benda-benda mati. Teori ini bertahan
untuk beberapa lama. Teori ini kemudian
diting-galkan karena terdapat penemuan-penemuan
baruyangdiawali dengan berhasilnya Anton van
Leeuwenhoek melihat makhluk-makhluk kecil
dalam berbagai cairan dengan
memperguna-kan "mikroskop"-nya (Gambar 1.1).
Makhluk-makhluk kecil inilah yang sekarang
kita
kenalsebagai kuman dengan bentuk-bentuk kokus, basil dan spirilum (Gambar 1.2). Louis Pasteur
Gambar 1.1. Bagan mikroskop Leeuwenhoek: a. Lensa; b. farum untuk meletakkan sediaan; c dan d.
Alat pengatur fokus. Qinsser Microbiologt
edisi 19, bal. 2) h
;ftf
'***m
^#r'a$i""''l
*&'sx
t4 ,zrftcti {$, 146w{
^ e#n{h, te**P
vv#Gambar 1.2. Gambar bakteri asal mulut yang dibuat oleh Leeuwenhoek. (Zinsser Microbiology edisi
19,hal.2)
(1860) memanfaatkan penemuan Leeuwenhoek
tadi
untuk
membuktikan ketidakbenaran teori generatio spontaned^Ia
melakukan percobaan dengan memanaskan kaldu di dalam suatu labu balon dengan tujuan mematikan jasad-jasad renik y ang ter dapatdi
dalam ny a. T ernyata setelahdi-diamkan selama beberapa waktuo kaldu tersebut
menjadi keruh. Percobaannyayang berikut
ada-lah serupa dengan percobaanny^y^ng terdahulu tetapi dengan mempergunakan labu balon
berle-her panjang yang bagian tengahnya berbentuk
huruf
U
yang terisi cairan, sehingga udara luar tidak dapat berhubungan dengan kaldu yang ter-dapatdi
dalam labu. Dengan percobaannyaini
terbukti
bahwa kaldu dalam labu tetap jernih,tetapi akan menjadi keruh apabila cairan di dalam leher U tadi dibuang yang memungkinkan udara
luar langsung masuk ke dalam labu. Kesimpulan percobaan
ini
adalah bahwa kekeruhan kaldutersebut terjadi akibat pertumbuhan mikroba
yang terdapat di dalam udara (Gambar 1.3).
Mikroba-mikroba dalam ,adara
intlah
yangmenjadi penyebab pembusukan sampah,
ma-kanan
dan
minuman.Ia
mengatakan bahwa mikroba-mikrobaini
mungkin membahayakanmanusia.
Kebenaran teori Pasteur
ini
dibuktikan oleh Lister, seorang ahli bedah yang telah melakukan tindakan-tindakan aseptik pada waktupembe-dahan
dengan
mempergunakan desinfektanyang dapat mematikan mikroba-mikroba yang terdapat
di
dalam udara. Dengan tindakannyaini
angkakematian karena
infeksi
sesudahoperasi ternyata sangat menurun.
Sejarah Mikrobiologi 19
Bersamaan waktunya dengan Pasteur, seorang
dokter Jerman Robert Koch (1876) mengadakan
penelitian terhadap kuman-kum an anthrax yang menyerang ternak. Dalam penelitiannya
ini
iaberhasil mengasingkan kuman a,nthrax dalam
bentuk biakan murni (pwre cubwre)dengan
mem-pergunakan perbenihan kuman (medium), dan
membuktikan bahwa kuman-kuman yang
di
asingkan
ini
mampu menimbulkan penyakityang sama
bila
dimasukkanke
dalam rubuh binatang percobaan yang peka.Berdasarkan penemuan ini Koch
memformu-lasikan
kriteria
mengenai kuman-kumanini
yang kita kenal sebagai Postulat Koch, yaitu:
1,.
Kuman
harus selalu dapat ditemukan didalam tubuh binatang yang sakit, tetapi tidak
dalam binatang yang sehat.
2.
Kuman tersebut harus dapat diasingkan dandibiakkan dalam bentuk biakan
murni
di luar tubuh binatang tadi.3.
Biakan murni kuman tersebut harus mampu menimbulkan penyakit yang sama pada bina-tang percobaan.4.
Kuman tersebut dapat diasingkan kembali dari binatang percobaan tadi.Pada tahun 1,900, semua jenis kuman
penye-bab berbagai penyakit penting telah dapat
dike-t ahui sepert i B ac il I u s antlt r ac i s, C o r7 n eb acteriwm
diptherim, Salmonelk typbosa, Neisseria gononlneae,
Closaidium
pffingms,
Clostridium reani, Shigellad,y s entriae, Tr ep o ne ma p allidum dan lainlain.
Dengan majunyateknologi dan semakin
20
Buku Ajar Mikrobiologi Kedolcteranjasad
renik
yang lebih kecil dari kuman yangmampu menembus saringan kuman yaitu yang disebut virus. Beberapa contoh misalnya virus
mosaik tembakau yang ditemukan oleh
Iwanow-sky (1892) dan Beyerinck (1S99), virus penyebab
';i4;:.:!,.;i:|i- i':;:t.::.i!l: :j.;.r'.';:.,t' pada ternak (Loffler
&
Frosch, 1898),
virus
demam kuning padama-nusia flWalter Reed dkk, 1900), virus kuman atau
bakteriofaga (Twort
&
d'Herelle t9I5).Melihat
kenyataan bahwa seseorang yangsembuh dari suatu penyakit tidak mudah untuk
mendapatkan penyakit yangsama untuk kedua
kalinya, telah mendorong para penyelidik untuk
melakukan penelitian tentang kekebalan.
Edward Jenner (1749-1823) melihat bahwa pemerah susu sapi yang mendapatkan infeksi
cacar sapi (cowpox) ternyata kebal terhadap
pe-nyakit
cacar (i:r:,,,::!:.:t:.. atav ,-:t;i:i:|J. Ia kemudian menyusun suatu konsep tentang vaksinasi dan berhasil membangkitkan atau menimbulkankeke-balan pada orang-orang terhadap cacar i, tt't,;"i ! i, i,;:i
dengan jalan memvaksinasinya memakai cacar sapi
(cowpox). EdwardJenner ini kemudian dicontoh
oleh Pasteur
untuk
membuat vaksin terhadappenyakit :.; i:t it : i.: t,,'. : i : i t i t :. a, a it : !.; i" ts:: dan ::r j.tr r,.
Selain bidang kekebalan juga telah
dilaku-kan
percobaan-percobaan dengan bahan-bahankimia
untuk
mengobatisuatu infeksi.
Per-kembangan kemoterapi
ini
dimulai tahun 1935ketika Domagk menemukan bahwa prontosil
(sul-fanilamida) sangat bermanfaat terhadap infeksi oleh streptokokus.
Penemuan penisilin oleh Alexander Fleming
(1929) dilanjutkan oleh Florey 8c Chain (1940)
untuk
mempergun akannya dalam pengobatan,y^ng
ternyata hasilnya sangar menakjubkan.Penemuan penisilin
ini
kemudian disusul oleh penemuan-penemuan antibiotika lainnya yang jumlahnya sangat banyak.Ternyata kemoterapi
ini
selain bermanfaat,juga
menimbulkan persoalan-persoalan baru, seperti misalnya kuman yang semula pekater-hadap
sesuatuantibiotik,
berubah
menjadiresisten, juga timbulnya reaksi-reaksi alergi serta
gangguan-gangguan pada normal ecologic flora
pada tubuh manusia.
Tidak dapat disangkal lagi bahwa mikrobiologi telah mengubah pandangan manusia mengenai
timbulnya penyakit-penyakit dan
menyingkir-kan
pendapat atau
kepercayaan terhadapqt: i; trai i t; s fltt i;.; ;ar;.:it serta menempatkan proses
pembusukan atau fenomena-fenomena lain yang
senrpa pada tempat yang sebenarnya dalam
tr
FIKASI
DAN
OMI
KUMAN
Aidiffiet
ChatimUntuk
klasifikasi dan determinasi kumandipa-kai
buku
Bergqt'sManual
of
DeterminatiaeBacteriologlt
yang
menggambarkan sifat-sifatkuman secara terperinci.
Bakteri'
dan bakteri
hijau
diklasifikasikansebagai tanaman
primitif
karena:-
mempunyai dinding sel seperti tanaman-
beberapa jenis bakteri dan semua bakteri hijaubersifat fotosintetik
Dalam BergE bakteri dan bakteri hijau
dima-sukkan dalam satu golongan tersendiri yang
di-sebut proca ry otae (prokariota). Prokariota
mem-punyai inti
primitif
dan berkembang biak secaraamitosis menjadi dua bagian.
Inti
terdiri
dariDNA
yang terbuka dan tidak terbungkus dalam suatu selaput atau membran. Eubacteria (bakterisejati)
dan
Archaebacteriaftakteri
purba) termasuk procaryotae. Yang parogen terhadap manusia, termasuk dalam Eubacteria. Sedangkaneukariota mempunyai
inti
yang sebenarnya danmengalami mitosis.
Prokariota
bersel tunggal (uniseluler) danklasifikasiny a adalah sebagai berikut:
KLASI
TAKSON
-
Kingdom : Procaryotae-
Divisio : Cyanobacteria-
Divisio II: BacteriaBakteria dibagi dalam
tiga
kelas dan pem-bagian selanjutnya adalah-
Ordo yangberakhiran -
ales-
Familia yangberakhiran
-
ace e-
Tribus yangberakhiran
-
eiae-
Genus-
SpesiesContoh
: Ordo Familia Genus SpesiesNomenklatur
(pemberian
nama)Sepeni halnya t^naman, kuman juga mengguna-kan dua nam4 yaitu nama binomial Binnnial name),
yang diajukan
oleh
Linnaeusuntuk
ranamanpada
tahun
1753. Jadi nama kuman selaluter-diri
dari nama genus dan epitbeton specifi.cum.Nama genus dimulai dengan
huruf
besar danepitheton specificum
ditulis
denganhuruf
kecil. ActinomycetalesMycobacteriaceae
Mycobacterium
fuIy c o bacteriu m t ub erc ul o s is
22
Buku Ajar Mikrobiologi KedokteranMisalnya Staplrylococctts d'ureus.
Nama
genussedapatnya memberikan keterangan mengenai
genus tersebut.
Nama kuman dapat beras
al
dari kata baruyang disesuaikan dalam bahasa latin atau nama
seseorang (penyelidik) yang dilatinkan'
Spesies adalah suatu jenis mikroorganisme yang
sudah tertentu. Spesies bakteri ditentukan oleh:
t.
Sifat-sifat struktural yangterdiri
dari
ben-tuk,
besar, cara pergerakan, reaksi terhadappewarnaan
Gram
sefta pertumbuhanma-kroskopik (sifat-sifat koloni).
2.
Sifat-sifatbiokimia dan
kebutuhan akannutrisi, produk-produk akhir metabolisme, susunan
biokimiavri
komponen
sel
danmetabolit-metabolitnya.
3.
Sifat-sifat fisiologisnya terhadap oksigen,temperatur, pH dan respons terhadap zat-z
t
antibakteri.
4.
Sifat ekologi.5.
Komposisi basaDNA,
homologi dansifat-sifat genetik.
Strain adalah biakan murni kuman tersusun dari keiompok kuman yang merupakan keturunan kuman dari satu isolat. Misalnya: Stapbylococcus
aureus strain Oxford, merupakan kuman standar
untuk macam-macam kepeduan di laboratorium.
Spesies bakteri men gandrng strain-strain
(galur-galur) mikroorganisme yang sifat-sif.atny a secara
garis besar sama
tetapi
memiliki
perbedaan-perbedaan. Biovar ft iotip) merupakan s tr ain y ang
dipilih sebagai strain y angterbaik untuk mewakili suatu spesies. \Taiaupun demikian strain-strain biovar (biotip) tidak dapat memperlihatkan semua
slfat strain-strain dalam suatu spesies, sehingga
untuk menentukan bentuk-bentuk tertentu pada
variasi
strain
digunakan penentuan subspesiesseperti serotip (serovar),
pathotip
(pathovar), mo,rphotip (morphovar), fagatip (phagovar).Contoh:
Bacillus Clostridium Micrococcus Erwinia Pasteurella Salmonella Salmonella typhi Salmonella pullorwm Brucella Brucella abortus Hemopbilws influenzae Clostridium raelchii Nama-nama di atas adname). Sedangkan seh
dipakai adalah: gonococcus-go sifilis Hansen Koch, tbc Pneumococcus batang
spindle, pintalan yang
halus
butir kecil dari nama Erwin
dart nama Pasteur
dari nama Salmon
typhi
merupakanpenyebab
tifoid
ditemukan padaayam dari nama Bruce
: penyebab abortus pada
ternak.
: pertama kali diasingkan
dari penderita influenza
dan disangka sebagai
pe-nyebab influenza ditemukan oleh \7elch
alah nama il miah (s c ient ifi' c
ari-hari yang lebih banyak
Neisseria gonorrboeae
Treponema pallidurn.
Mycobacteriwm leprae
fuIy c obacterium tub erculo s is
Klasifikasi
bakteri
patogen
Berbeda dengan nomenklatur, tidak ada klasifi-kasi bakteri yang resmi. Bergey's Manual
of
Sys-.tematic Bacteriologlt edisi ke-8 tidak
mengguna-kan lagi taksa yang lebih tinggi karena
ketidak-jelasan hubungan genetika. Bergey\ Manual yang
terakhir
membagiprokariota
dalam
empardivisio utama:
I.
Gracilicutes
: bakteri negatif GramII. Firmicutes
: bakteri positif GramIII. Tenericutes
: bakteri tanpa dinding selIV. Archaeb acteria
I,
II
danIII
termasuk dalam Eubacteria.Taksonomi
numerik
Menggambarkan persamaan, kemiripan dan per-bedaan karakteristik bakteri. Jaccard similarity
coefficient (S1) menyatakan sifat-sifat yang positif
saja. Sedangkan Simple matchingcofficient (S sttt)
menyatakan sifat-sifat yang positif dan negatif. Koefisien-koefisien rersebur menggambarkan
persentase
sifat-sifat
yang
sama
di
^nt^r^
organisme-organisme.
Klasifikasi dan Taksonomi Kuman 23
2
=
jumlah sifat-sifat yangadapadakedua strain!
=
jumlah sifat-sifat yang ada pada strainper-tama saja
6
=
jumlah sifat*ifat yang ada pada strain keduasaja
i
=
jumlah sifat-sifat yangtidak
ada pada keduastrain
Klasif
ikasi berdasarkan genetika
Perkembangan-perkembangan dalam biologi mo-lekuler memungkinkan diperolehnya informasi
mengenai
kekerabatan organisme-organismepada tingkat genetik berdasarkan:
-
komposisi basaDNA
-
homologi sekuensDNA
danrRNA
(RNAribosomal)
-
pola-pola metabolisme stabil yang dikontrololeh gen
-
polimer-polimer pada sel-
struktur organel dan pola regulasinya.Kekerabatan berdasarkan
homologi
asamnukleat (homologi sekuens
DNA):
,ii
6
= guanin C = sitosinA = adenin
U
LTRASTRU
KTU
R,
MORFOLOG
I
DAN
PEWARNAAN KUMAN
Susiana Assani
Struktur
bakteri
Bakteri termasuk dalam golongan prokariota,
yang strukturnya lebih sederhana dari eukariota, kecuali bahwa
struktur
dinding sel prokariota lebih kompleks dari eukariota.lnti atau
nukleus
Dengan pev/arnaan Feulgen,
inti
sel prokariotadapat dilihat dengan hanyamenggunakan
mikro-skop cahaya biasa. Pewarnaan Feulgen
sebetul-nya mewarnai molekul
DNA.
Dengan mikroskop elektron tampak bahwa
badan
inti
tidak mempunyai dindingintilmem-bran
inti. Di
dalamnya terdapat benangDNA
(DNA fibril) yang bila diekstraksi, berupa
mole-kul
tunggal danutuh
dariDNA
dengan beratmolekul
2-3
x
10e. BenangDNA
ini
disebutkromosom yang panjangnya
kira-kira
1. mm.Ekstraksi
DNA
dilakukan dengan melisiskan dinding sel secara hati-hati, kemudian dilakukan sentrifugasi; maka benangDNA
akan terpisah dari materi sel lainnya, dan dapat dimurnikan.Struktur
sitoplasma
Sel prokariota tidak mempunyai mitokondria atau
kloroplas; sehingga enzim-enz:tm untuk transpor
elektron tidak bekerja di membran sel; tetapi pada
lamelae yangberada di bawah membran sel.
Bakteri menyimpan pula makanan
cadangan-nya dalam bentuk granula sitoplasma. Granula
ini
bekerja sebagai sumber karbon, tetapi bilasumber
protein
berkurang,
karbon
dalamgranula
ini
dapat dikonversi menjadi sumber nitrogen.Granula
sitoplasma pada beberapa jenisbakteri menyimpan pula sulfur, fosfat inorganik
(= granula volutin) dan granula pada jenis kuman korine-bakteria disebut granula meta- kromarik,
karena granula tersebut bila diwarnai dengan zat
warna
biru
tua tidak
berwarnabiru,
tetapi berwarna merah. Pada sitoplasma pro- kariotatidak didapatkan struktur mikrotubulus sepeni yang ada pada eukariota.
Membran sitoplasma
A.
Struktur
Membran sitoplasma disebut juga membran sel;
yang komposisinya
terdiri
dari fosfolipid danprotein.
Membransel
dari
semuajenis
pro-kariota tidak mengandung sterol, kecuali GenusMycoplasma.
Di tempat-tempat tertentu pada membran
sito-plasma terdapat cekungan/lekukan
ke
dalam(convoluted inoagination) yang disebut mesosom.
Ada dua jenis mesosom:
L
Septal mesosom: berfungsi dalam pembe-lahan sel.2.
Lateralmesosom.Kromosom
bakteri (DNA)
melekat padaseptal mesosom.
B. Fungsi
Fungsi utama membran sitoplasma adalah:
l.
Menjadi tempat transpor bahan makanansecara selektif
2.
Pada spesies kuman aerob merupakan tempat transpor elektron dan oksidasi-fosforilasi.3.
Tempat ekspresi bagi eksoenzim yanghi-drolitik.
4.
Mengandung enzim dan molekul-molekul yang berfungsi pada biosintesaDNA,
poli
merisasi dinding sel dan
lipid
membran = fungsi biosintetik.5.
Mengandung reseptor danprotein
untuksistem kemotaktik.
C. Zat
antibakteri
yang
bekerja
padadinding
sela.
Deterjen: yang mengandung guguslipofilik
dan
hidrofilik
akan merusak membransito-plasma dan membunuh sel.
b.
Antibiotika
yang
secara spesifikmempe-ngaruhi
fungsibiosintetik
dari
membran sitoplasma^nt^ra
lain: polimiksin,
asamnalidiksat, fenetilalkohol dan novobiosin.
Ultrasnuhur Morfologi dan Pewarnaan Kuman 25
Dinding
selTekanan osmotik di dalam bakteri berkisar
an-tara 5-20 atmosfer, karena adanya transpor aktif
yang menyebabkan tingginya konsentrasi larutan
di dalam sel. Karena adanya dinding sel kuman
yang relatif sangat kuat, maka meskipun tekanan
osmodknya tinggr, sel kuman tidak pecah. Dinding
sel
ini terdiri
dari lapisan peptidoglikan, yangdisebut juga sebagai lapisan murein atau muko-peptida (semua nama
ini
adalah sinonim).Bakteri dibagi atas bakteri yang positif Gram dan negatif Gram tergantung pada responsnya
bila diwarnai dengan pewarnaan kuman
menu-rut
GRAM. Sel kuman mula-mula diwarnaide-ngan zat warna kristal ungu dan Iodium lalu
di-cuci dengan alkohol atau aseron. Kuman negatif
Gram
akan
kehilanganzat
warna ungunyasetelah dicuci dengan alkohol, sedangkan kuman
positif Gram tetap
mempertahankan 'warnaungu meskipun telah dicuci dengan alkohol. Fungsi
lain
dari dinding sel selain menjagatekanan osmotik adalah:
1.
Dinding sel memegang peranan penring dalamproses pembelahan sel.
2.
Dinding sel melaksanakan sendiri biosintesauntuk membentuk dinding sel.
3.
Berbagai lapisan tertenru pada dinding selmerupakan determinan dari antigen
permu-kaan kuman.
4.
Pada kuman negatif Gram, salah satu lapisandinding sel mempunyai aktivitas endotoksin yang
tidak
spesifik,yaitu
lipopolisakarida(LPS). LPS
ini
pada beberapa binatang26
Buku Ajar Mikrobiologi KedokteranEnzimlisosim dan beberapa obat yang meng-ganggu biosintesis peptidoglikan dapat
menye-babkan sel kuman kehilangan struktur dinding
sel. Bila cairandi sekitarnya memproteksi tekan-an osmotik dalam sel maka terjadilah sel tanpa
dinding
yang disebut protoplas pada kumanpositif Gram dan sferoplas pada kuman negatif Gram.
Bila
sel protoplas dan sferoplasini
masihmampu berkembang biak, maka disebut sebagai
kuman
Lform.
Kapsul
Banyak spesies bakteri mensintesa polimer
eks-trasel (pada umumnya polisakarida) yang
ber-kondensasi dan membentuk lapisan di sekeliling
sel dan disebut kapsul.
Pada medium agar, koloni kuman berkapsul
tarnpak sebagai
koloni
berlendir. IJmumnyakuman
berkapsullebih
tahan terhadap efekfagositosis dari daya pertahanan badan. Sejenis
kapsul pada Streptococcus tnutans misalnya, dapat
melekat erat pada permukaan gigi, membentuk
lapisan plaque pada gigi dan mengeluarkan pro-duk asam yang menyebabkan karies gigi.
Flagel
Flagel adalah bagian kuman yang berbentuk seperti benang, yang umumnya terdiri dari pro-tein dengan diameter 12-30 nanometer.
Flagel adalah alat pergerakan.
Ada tiga jenis flagel:
1.
Monotrikh: flagel tunggal dan terdapat dibagian ujung kuman.
2.
Lofotrikh: lebih dari satu flagel di satu bagianpolar kuman
3.
Amfitrikh:
flagel terdapar saru atau lebih dikedua polar dari kuman
4.
Peritrikh: flagel tersebar merata di sekelilingbadan kuman.
Protein dari flagel disebut flagellin.
Bila suspensi kuman berflagel kita kocok
kuat-kuat, maka flagel akan rontok, tetapi flagel
ter-sebut dapat tumbuh lagi sempurna dalam 3-6 menit.
Pili =
fimbriae
Beberapa kuman negatif Gram memiliki rambur
pendek dan keras yang disebut
pili.
Pili
terdiridari subunit-subunit protein. Ada dua jenis Pili:
1,.
Pili
yang memegang peranan dalam adhesikuman dengan sel tubuh hospes.
2.
Seks Pili yang berfungsi dalam konjugasi duakuman.
Virulensi dari berbagai jenis kuman patogen
tidak
hanya tergantung padatoksin
kuman,tetapi jug^
tergantung pada
Colonization Antigen, yangterryata adalahpili
biasa.Protein
M
pada Streptococcus adalah jugalapisan
fimbrial
yang merupakan antigenper-mukaan, dan lipoteicholic acid yang ada di
dalam-nya bertanggung jawab pada perlekaran Strep-tococcus group A pada sel epitel.
Endospora
Beberapa genus bakteri dapat membentuk endo-spora. Yang paling sering membentuk spora
ada-lah kuman batang
positif
Gram Bacillus gents dan Clostridium. Kuman-kumanini
mengada-kan diferensiasi membentuk spora bila keadaan
lingkungannya menjadi jelek, misalnya bila
me-dium di sekitarnya kekurangan nutrisi.
Masing-masing sel akan membentuk spora, sedangkan
sel induknya akan mengalami otolisis. Spora
adalah kuman dalam bentuk istirahat. Spora
ber-sifat sangat resisten terhadap panas, kekeringan
dan zat kimiawi. Bila kondisi lingkungan telah
baik kembali spora dapat kembali melakukan
germinasi dan memproduksi sel vegetatif.
Secara morfologis, proses sporulasi terjadi
de-ngan
c
ra isolasi badaninti
yangdiikuti
denganmelipatnya membran sel ke arah dalam. Spora terdiri dari:
a.
Core: adalahsitoplasma dari spora. Didalam-nya terkandung semua unsur
untuk
kehi-dupan kuman seperti kromosom yangleng-kap,
komponen-komponenuntuk
sintesisprotein dan lain sebagainya.
b.
Dinding
spora: lapisan paling dalam darispora, terdiri dari dinding peptidoglikan dan akan menjadi dinding sel bila spora kembali ke bentuk vegetatif.
c.
Korteks: adalah lapisan yang tebal dari sporaenvelope. Juga terdiri dari lapisan peptidogli-kan tetapi dalam bentuk yang istimewa.
d.
Coat:terdiri
dari zat semacam keratin, dankeratin
inilah yang
menyebabkan sporarelatif tahan terhadap pengaruh luar.
e.
Eksosporium: adalah lipoprotein membrany ang t erdapat paling luar.
Ultrastruktur, Morfologi dan Pewarnaan Kuman 27
Pada waktu germinasi dimana spora kembali
menjadi sel vegetatif terjadi beberapa peristiwa
sebagai berikut:
1.
Aktivasi:
meskipun lingkungan membaik,spora
tidak
akan
melakukan
germinasi sampaiterjadi
aktivasi yangdiawali
olehadanya suatu zat yang merusak coat dart spora
seperti panas, asam komponen sulfhidril dan
lain sebagainya.
2.
Inisiasi: setelah teraktivasi maka spora akanmelakukan germinasi dengan menggunakan
sumber makanan
dari
media/lingkungan-
nya-3.
Outgrowth: kemudian terjadi degradasi darikorteks dan sel vegetarif baru keluar dan
hidup seperti semula.
-Morfologi
kuman
Morfologi kuman dapat dibagi dalam tiga
ben-tuk utama, yaitu: kokus, batang dan spiral.
Kokus: kuman berbentuk
bulat
dapatter-susun sebagai berikut:
-
Mikrokokus, tersendiri (single)-
Diplokokus, berpasangan dua-dua-
Pneumokokus adalah diplokokus yangber-bentuk lanset, gonokokus adalah diplokokus yang berbentuk
biji
kopi.-
Tetrade, tersusun rapi dalam kelompok empatsel.
-
Sarsina, kelompok delapan sel yang tersusunrapi dalam bentuk kubus.
-
Streptokokus, tersusun seperti rantar-
Stafilokokus, bergerombol tak reratur seperri28
Buku Ajar Mikrobiologi KedokteranBasilus: kuman berbentuk batang dengan
pan-jang bervariasi
dari
2-10kali
diameter kumantersebut:
-
Kokobasilus, batang yang sangar pendekme-nyerupai kokus
-
Fusiformis, dengan kedua ujung batangme-runcing
-
Streptobasilus, sel-sel bergandenganmemben-tuk suatu filamen.
Spiral:
-
Vibrio, berbentuk batang bengkok-
Spirilum, berbentuk spiral kasar dan kaku, tidak fleksibel dan dapat bergerak dengan flagel.-
Spirokhaeta, berbentuk spiral halus, elastik dan fleksibel, dapat bergerak dengan aksialfilamen. contoh :
-
borrelia, berbentuk gelombang-
treponema, berbentuk spiral halus dan ter-atuf-
leptospira, berbentuk spiral dengan kaitanpada satu atau kedua ujungnya.
Pewarnaan kuman
Untuk
mempelajari morfologi, srruktur,sifat-sifat kuman
untuk
membantu identifikasinya kuman perlu diwarnai.Agar memperoleh hasil pewarnaan yang baik diperhatikan faktor-faktor berikut:
-
Gelas alas bersih dan bebas lemak-
lJmur biakan: 1.8-24 jam,kecuali kuman rahanasam M.tuberculosis yang tumbuhnya sangat
lambat. Kuman mengalami perubahan dalam
morfologi dan strukturnya, sehingga hasil yang
diperoleh kurang repat,
bila
dipakai biakan berumur lebih dari 24 jam.-
Kualitas z atwarna. Ada zatwarna yang harusdibuat sesaat sebelum dipakai dan ada yang
hanya dapat disimpan
selama beberapa'waktu.
-
Tebal tipisnya sediaan. Bila sediaan terlalu tebalatau tidak rata, makapenetrasi zat w arna akan
berbeda-beda.
Cara
membuat
sediaanSuspensi kuman, yaitu satu tetes air garamfaal di
atas gelas alas ditambah biakan kuman, disebar
setipis mungkin sehingga membentuk lingkaran
dengan diameter kira-kira 1 cm. Sediaan
dibiar-kan mengering
di
rdara
atau dapat dipercepat pengeringannya dengan menghangatkandi
atasapi,
kemudian direkat/difiksasi denganmele-watkan
di
atasapi
ttgakali
dan siap untukdiwarnai.
Jenis-jenis pewarnaan kuman yang dikenal
adalah:
1.
pewarnaan negatif (back ground staining)2.
pewarnaan sederhana3.
pewarnaan diferensial4.
pewarnaan khusus.Pewarnaan
.negatif
Suspensi kuman dibuat dalam zat warna
negro-sin/tinta bak dan disebar'ratakan dengan gelas
alas
lain
(sediaan hapus).Di
sini kuman tidakdiwarnai
dan
tampak
sebagai benda-bendaini
dipakai untuk kuman yang sukar diwarnai,misalkan Sp ir o ch aet a, (frep o ne m a, Lept o sp ira dan Borrelia).
Pewarnaan sederhana
Pewarnaan ini hanya menggunakan satu macam
z
t
warn.
Misalnyabiru
metilen,air
fukhsin atau ungu kristal selamal-2
menrt. Zat warna anilin mudah diserap oleh kumanPewarnaan
diferensial
Pewarnaan diferensial menggunakan lebih dari
satu macam zat warfla
a.
PewarnaanGram
adalah pewarnaan dife-rensial yang sangat penting. Ditemukan oleh Christian Gram pada tahun 1884.b.
Pewarnaan tahan asam (acid fast staining).Misalkan
pewarnaanZiehl
Neelsen danKinyoun-Gabbett untuk membedakan
kuman-kuman
yangahan
asamdari
yang tidaktahan asam.
Pewarnaan Gram
Cara pewarnaan:
1..
Sediaan yang sudah direkat diwarnai dengankristal ungu selama 5 menit.
2.
Zatwarnadtbuang dan diganti dengan larutan lugol (!,,,, :,:,"r:, !;
r
F" il dibiarkan selama 45-60detik.
3.
Larutanlugol
dibuang dan sediaan dicuci dengan alkohol 960/o selama 30detik
ataudigoyang-goyangkan sampai
ridak
ada zatwarna yang mengalir lagi.
Ultrastruktur; Morfologi dan Pewarnaan Kuman 29
4.
Sediaandicuci
denganair
dan
diwarnaidengan
air
fukhsin
selamaI-2
menit.Sediaan dicuci, dikeringkan dan diperiksa di
bawah mikroskop.
Keterangan:
t.
Setelahdiberi karbol ungu
kristal
semuakuman
menjadi:ulgv,
zat
warna diserap dalam dinding sel dan protoplasma.2.
Pemberianlugol
menyebabkan terbentuk-nya kompleks ungu kristal-iodium yangber-warna ungu tengguli kotor.
3.
Pencucian denganalkohol
menyebabkanterjadinya
diferensiasidari dua
macamkuman:
a. Kuman tetap berwarna ungu
b. Kuman tidak berwarna, sebab zat
warra
dilarutkan oleh alkohol dan keluar dari sel
kuman.
4.
Fukhsin sebagai pewarna kontras(counter-stain)mewarnai kuman yang tidak berwarna menjadi merah.
Hasil dapat dibaca sebagai berikut:
-Kuman
positif Gram berwarna ungu-Kuman
negatif Gram berwarna merah.Sifat kuman terhadap pewarnaan Gram
meru-pakan sifat penting
untuk
membantudetermi-nasi suatu kuman.
Beberapa perbedaan sifat yang dapat dijum-pai antan kuman positif Gram dan kuman
30
Buku Ajar Mikrobiologi KedokteranKuman
positif
Kuman negatifGram
GramDinding gel:
-Iapisan peptidoglikan lebih
tebal
lebih tipis -kadarlipid
14%
l1)2% -Resistensiterhadap
tidaklarut
larutalkali (1% KOH)
-Kepekaan
terhadap
lebihpeka
kurang peka Iodium-Toksin yang dibentuk -Resistensi terhadap
tellurit
eksotoksin
endotoksinlebih
tahan
lebih peka-Sifat tahan
asam
"*l#*,"n"r
tidakuada yanBKepekaan
terhadap
lebihpeka
kurang pekapenisilin
Kepekaan
terhadap
tidakpeka
pekastreptomisin
Sebagai pegangan dapat dicatat bahwa:
-
Kuman berbentuk kokus yang patogenter-hadap manusia bersifat positif Gram, kecuali kokus dari famili Neisseriaceae.
-
Kuman berbentuk batang dan spiral yangpa-togen bagi manusia umumnya bersifat negadf Gram, kecuali batangdari genus berikut:
fuIyco-bacterium, Corynebacterium, Listeria, Bacillus
dan Clostridium.
Ada berbagai teori tentang dasar perbedaaflyang
menyebabkan kelainan kedua golongan tersebut.
-
Teori Salton. Teori ini berdasarkan kadarlipid
yang tinggi Q)"D di dalam dinding sel kuman negatif Gram.Zatlipid ini
larut selamapen-cucian dengan alkohol.
Poripori
pada din-ding sel membesar, sehingga zat warna yangsudah diserap mudah dilepaskan dan kuman menjadi tidak berwarna.
Kuman
positif
Gram mengalami denaturasiprotein pada dinding selnya oleh pencucian
dengan alkohol. Protein menjadi keras dan
beku, pori-pori mengecil, sehingga kompleks
ungu
kristal-Iodium dipertahankan dan selkuman tetap berwarna ungu.
Bila
dinding
sel dilarutkan dengan lisosim(enzim), maka terbentuklah protoplas. Sel
melepaskan kompleks
ungu
kristal-Iodiumsetelah dicuci dengan alkohol. Jadi dinding sel
menahan keluarnya zat warna ungu.
-
Permeabilitas dinding sel.Teori
ini
berdasar-kan tebal tipisnya lapisan peptodiglikan dalam
dinding sel.
Kuman
positif
Gram
mempunyai susunandinding sel yang kompak dengan lapisan
pep-tidoglikan yang
terdiri
dari 30 lapisan.Per-meabilitas kurang dan kompleks ungu kristal Iodium tidak dapat keluar.
Kuman negatif Gram mempunyai lapisan
pep-tidoglikan yang
tipis,
hanya 1-2 lapisan dansusunan dinding sel
tidak
kompak.Permea-bilitas dinding sel lebih besar, sehingga masih
memungkinkan terlepasnya kompleks ungu kristal-Iodium.
Pewarnaan
tahan
asam-
Pewarnaan Ziehl-NeelsenCara pewarnaan:
l.
Sediaan kuman diwarnai dengan larutan fukhsin karbol dan dipanaskan dengan apikecil sehingga keluar asap, biarkan selama 5 menit.
2.
Sediaan dicuci dengan air dandimasukkan dalam larutan H2SOa 5olo selama 2 detik.Untuk kuman M. leprae digunakan larutan H2SOa 1%.
3.
Kemudiandicuci
denganalkohol
60olosehingga tidak ada warna merah mengalir.
4.
Sediaan dicuci denganair
dan diwarnai dengan larutanbiru
metilen selama L-2menit, dicuci dengan air dandikeringkan. Hasil dapat dibaca sebagai berikut:
-
Kuman tahan asam berwarna merah-
Bukan kuman tahan asam berwarna biru.Sesudah pencucian dengan asam-alkohol kuman
tahan asam mempertahankan warna merahnya,
sedangkan kuman bukan tahan asam
melepas-kan warna
ini
dan menjadi tidak berwarna.Sifat tahan asam ini disebabkan karena terda-patnya asam mikoiaty^ngterikat dalam dinding
sel. Dinding sel kuman tahan asam
terdiri
dari peptidoglikan, arabinogalaktan dan lipid,sedang-kan 50o/o dari lipid
ini
adalah asam mikolat.-
Pewarnaan
Kinyoun-Gabbett
atau
Tan ThiamHok
Cara pewarnaan:
1.
Sediaan kuman diwarnai dengan larutan Kinyoun selama 3 menit dan dicuci denganair.
2.
Sediaan diwarnai dengan larutan Gabbettselama L menit, dicuci dengan air dan di keringkan.
Ditemukannya kuman tahan asam dalam sputum penderita seringkali dihubungkan dengan
pe-Ultrastruhur, Mo{ologi dan Pewarnaan Kuman 31
nyakit tuberkulosis. Sebenarnya hasil
ini
hanyamenunjukkan adanya kuman tahan asam dan
kuman yang ditemukan ini mungkin juga bukan kuman tuberkulosis.
Pewarnaan
khusus (specialstaining)
Pewarnaan
ini
dipakai untuk mewarnaibagian-bagian sel kuman atau kuman
tertentu
yang sukar diwarnai dengan pewarnaan biasa.Misalkan:
-
Flagel dengan:Pewarnaan Gray.
Di
sini diperlukanpeman-tek
(mordant)yang
meningkatkan afinitas flagel terhadap zat warna dan memperbesardiameter flagel. Suspensi koloidal garam asam
tanat menyebabkan ter ladiny a presipitat pada
dinding sel dan flagel. Badan kuman dan flagel
membesar sehingga mudah
terlihat
denganmikroskop biasa setelah diwarnai dengan kar-bol fukhsin
Pewarnaan Novel
Pewarnaan Zettnow
Pewarnaan Fontana-Tribondeau
Ketiga pewarnaan tersebut di atas
mengguna-kan impregnasi dengan Ag.
-
Simpai dengan:Pewarnaan
Muir;
simpai berwarna biru dan badan kuman berwarna merah.Pewarnaan
Hiss; simpai
berwarna ungu muda dan badan kuman ungu tua.Pewarnaan
Gins
Burri;
adalah suatu kom-binasi pewarnaan negatif dengan pewarnaan sederhana, misalkan karbol fukhsin. Simpai32
Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran'
tidak
diwarnai danterlihat
sebagaibulatan-
Dinding spora yang tebal memerlukanpema-bulatan terang dengan latar belakang
gelap,
nasan,agarpori-porimembesardanzatwarnasedangkan badan kuman berwarna
merah.
dapat masuk.Simpai kuman mudah ditembus
zat
warfla,
-
Inti
dengan pewarnaan Feulgentetapisukarmengikat
zatw^rna'
-Difteri
dengan pewarnaan Neisser untuk-
Sporadengan:
melihat granula Babes-ErnstPewarnaan
Klein;
spora kuman berwarna
-Spirokhaeta
d.rg*
pewarnaan Becker-KrantzFrsroLoGr
PERTUMBUHAN KUMAN
Suharto dan
Aidilfiet
ChatimPada pertumbuhan kuman terjadt sintesa yang
khas dan berimbang dari komponen-komponen protoplasma dari bahan-bahan gizi (nutrien) yang
terdapat dalam lingkungannya.
Ini
merupakanproses yang terus berubah menurut waktu dan
merupakan sifat utama makhluk hidup.
Kuman-kuman merupakan kelompok organisme yang
sangat
omnivor
(memakan segalanya). Merekamampu
melaksanakan proses-prosesmetabo-lisme dengan memanfaatkan segala macam
sum-ber bahan makanan, mulai substrat anorganik sampai bahan organik yang sangat kompleks. Agaknya tidak ada satu pun persenyawaan or-ganik yang tak dapat dimanfaatkan oleh kuman.
Ini
merupakanbukti
akan kemampuan kumanuntuk mengadaptasikan dirinya dan
mencermin-kan kemamp u^nnyauntuk menanggapi rangsangan
yang sebelumnya adalah asing baginya. Meski-pun
di
ant;;r^ bermacam-macam spesies kuman terdapat perbedaan-perbedaan dalamkeperluan-ny a akan b ah an gizi, tetapi ada b ah an- b ahan gizr
yangagaknya diperlukan oleh setiap jenis kuman.
Substansi
yang
umum diperlukan
Air:
Kuman memerlukan air dalam konsentrasitinggi
(cukup)di
sekitarnya karena diperlukanbagi pertumbuhan dan perkembangbiakan.
Air
merupakan pengantar semua bahan
gizi
yang diperlukan sel dan untuk membuang semuazat-z
tyangtak
diperlukan ke luar sel. Selain untukmelancarkan reaksi-reaksi metabolik,
air
jugamerupakan bagian terbesar dari protoplasma.
Garam-garam
anorganik:
Diperlukan untukmempertahankan keadaan koloidal dan tekanan osmotik di dalam sel; untuk memelihara keseim-bangan asam-basa; dan berfungsi sebagai bagian
enzim atau sebagai aktivator reaksi enzim. Mineral: Selain karbon dan nitrogen, sel-sel hidup memerlukan sejumlah mineral-mineral fainnya
untuk pertumbuhannya.
-
Belerang (sulfur) : seperti halnya dengannitro-gen, sulfur juga merupakan komponen
sub-stansi sel. Sebagian besar sulfur sebagai r ,.
tetapi kebanyakan mengambilnya dalam
ben-tuk
.'ri.:,
Gulfat).-
Fosfor-fosfat ij,:i-i.l : diperlukan sebagaikom-ponen asam-asam nukleat dan berupa koenzim.
-Aktivator
enzim: Sejumlah mineraldiperlu-kan sebagai aktivator enzim seperti ii:iri
jug
r" dani.-'.,:"34
Buku Ajar Mikrobiologi KedokteranSumber nitrogen: Banyak isi sel, temrama prorein,
mengandung nitro gen. Pada kuman, nitro gen
men-capai 1.0o/o berat kering sel kuman. Nitrogen yang
dipakai oleh kuman, diambil dalam bentuk:
NO:,
NOz,
NH:,
Nz dan R-NHz (R-radikal organik). Kebanyakan mikroorganisme dapatmengguna-kan
NHr
sebagai satu-satunya sumber nitrogen.COz:
diperlukan dalam proses-proses sintesadengan timbulnya asimilasi COz
di
dalam sel.Berdasarkan jenis sumber
C
yang diperlukan, kuman dibagi dalam dua golongan:Kuman
autotrof (litotrof):
adalah kuman yang hanyamemerlukan atr, garaminorganik dan COzsebagai sumber
C
bagi pertumbuhannya,men-sintesa sebagian besar metabolik organiknya dari
COz. Energi yang diperlukan diperoleh dari
ca-haya atau oksidasi bahan-bahan kimia. Kuman autotrof fotosintetik (fotolitotrof), memperoleh
energi dari cahaya. Kuman autotrof kemosintetik (kemolitotrof), memperoleh energi dari oksidasi substrat inorganik, seperti Fe, S, NH3, NO2.
Kuman
heterotrof
(organotrof): memerlukan C dalam bentuk senyawaan organik, karbohidrat,untuk
pertumbuhannya. Dalam golonganini
termasuk semua jenis kuman yang patogen bagi
manusia. Dalam laboratorium biasanya dipakai
glukosa sebagai sumber C. Energi yang
diperlu-kan diperoleh
dari
cahaya atau oksidasisenya-waan organik. Kuman heterotrof fotosintetik
(fotoorganotrof) memperoleh energi dari cahay a.
Kuman
heterotrof kemosintetik
(kemoorga-notrof) memperoleh energi dari oksidasi
senya-waan organik.
Faktor pertumbuhan: Banyak kuman heterotrof
tidak
dapat tumbuh kecuali diberikanfaktor-faktor pertumbuhan. Substansi
ini
dimasukkan dalam perbenihan dalam benruk ekstrak ragi, darah, vitamin B kompleks, asam amino, purindan
pirimidin. Vitamin
B
kompleks teruramaberperan sebagai katalisator pada reaksi-reaksi di
dalam sel.
Oz:
Berdasarkankeperluan
akan
oksigen,kuman dibagi dalam lima golongan:
a.
Kuman
anaerobobligat,
hidupanpa
C2,02 toksis terhadap golongan kuman ini.
b.
Kuman
anaerob aerotoleran,tidak
matidengan adanya C2.
c.
Kuman anaerob fakultatif, mampu tumbuh baik dalam suasana denganatil)tanpao2.
d.
Kuman
aerobobligat,
tumbuh subur biiaada oksigen dalam jumlah besar.
e.
Kuman
mikroaerofilik,
hanya
tumbuhbaik dalam tekanan C2yangrendah.
Potensial oksidasi-reduksi
(Eh)Eh
suatu perbenihan merupakanfaktor
yangmenentukan apakah suaru kumanyang
dibiak-kan
dapat tumbuh atau tidak" Eh kebanyakan perbenihan bila berkontak dengan tdara adalahkurang lebih + 0,2
-
0,4 volt padapH
Z. Kuman-kuman anaerob tidak mungkin tumbuh kecualiapabila Eh perbenihan mencapai -0,2 volt.
Pem-bentukan suasana anaerob di dalam perbenihan dapat diperoleh dengan jalan mengisap oksigen atau dengan jalan memasukkan persenyawaan mengandung sulfihidril seperti Na-tioglikolat ke
dalam perbenihan tersebut. Pertumbuhan
ber-sama kuman anaerob dan aerob juga
menurun-kan
Eh
lingkungannya. Keadaanini
sangatpenting dalam
klinik
pada lukaJuka infeksi di mana populasi campuran kuman-kuman aerobdan anaerob memungkinkan terjadinya infeksi yang dtawali dengan suasana aerob.
Temperatur
(suhu)Tiap-tiap kuman mempunyai temperatur
opti-mum
yaitu
di
mana kuman tersebut tumbuh sebaik-baiknya, dan batas-batas temperatur di mana pertumbuhan dapat terjadi. Pembelahansel terutama sangat peka terhadap pengaruh merusak dari temperatur tinggi. Bentuk-bentuk
besar dan garyil (bizarre
=
aneh) sering dijumpaipada biakan-biakan pada suhu yang lebih tinggi
daripada suhu optimum.
Berdasarkan batas-batas suhu pertumbuhan, kuman dibagi atas golongan-golongan:
-psikrofilik :
-':, sampai,"
:1.1"
i-. denganoptimum il.]
.
:'.: f i.-'-
mesofilik
: :.-.
,r :: - :. , dengan optimum-
termofilik
: t... dengan optimumTemperatur optimum biasanya merupakan refleksi dari lingkungan normal organisme
ter-sebut. Oleh karena kuman-kuman yang patogen
bagi manusiabiasanyatumbuh dengan baik pada
374 C. Salah satu contoh yang baik adalah pada
pembiakan ktman My cobacterium leprae. Setelah
bertahun-tahun mengalami kegagalan, kuman
Fisiologi Pertumbuhan Kuman 35
tersebut baru dapat dibiakkan pada telapak kaki
mencit yang mempunyai suhu badan rendah.
Hasil
ini
diperoleh dari kenyataan bahwa padamanusia, kelainan-kelainan penyakit lepra
biasa-ny a terdapat pada
kulit,
sedangkan organ-organ dalam tidak terkena.pH
PH perbenihan juga mempengaruhi pertumbuhan kuman. Kebanyakan kuman yang parogen
mem-punyai
pH
optimumZ,2-
7,6. Meskipun suaruperbenihan pada permulaannya baik bagi suatu
kuman,
tetapi
pertumbuhan selanjutnya jugaakan
terbatas karena
produk
metabolismekuman-kuman
itu
sendiri.Hal
itu
terutama dijumpai pada kuman-kuman yang bersif atfer-mentatif yang
menghasilkan sejumlah besarasam-asam organik yang bersifat menghambat.
Kekuatan
ion
dan tekanan
osmotik
Faktor-faktor seperti tekanan osmotik dan
kon-sentrasi gar am juga perlu diperhatikan. Bagi keb a-nyakan kuman sifat-sifat yang dimiliki perbenihan yang biasa dipergunakan sudah memuaskan, rerap
bagi kuman-kuman yang berasal dari air laut dan
kuman-kum
^n y angdiadaptasikan terhadap
per-tumbuhan dalam larutan gula berkadar tinggi faktor-faktor tersebut perlu diperhatikan.
Kuman-kuman yang memerlukan kadar garam tinggi disebut
halofilik,
sedangkan yang memerlukan tekanan osmotik yang tinggi disebut osmofilik. REPRODUKSI KUMANReproduksi
kuman
dapat berlangsung secara aseksual maupun secafa seksual. Termasuk dalam36
Buku Aiar Mikrobiologi Kedokteranreproduksi secara aseksual adalah pembelahan,
pembentukan tunas/ cabang dan pembentukan [ilamen.
Pembelahan
IJmumnya kuman berkembang biak secara
ami-tosis
dengan membelah meniadidua
bagian (binary dir:ision).Waktu di antara dua pembelahandisebut generation time dan
ini
berlainan untuksetiap jenis kuman, bervariasi antara 20 menit sampai 15 jam. Sebagai contoh, Mycobacterium
twberculosis mempunyai generation time L5 1am,
tumbuhnya lambat.
Pembentukan
tu nas/cabangKuman membentuk tunas, tunas akan
melepas-kan diri dan membentuk kuman baru. Reproduksi dengan pembentukan cabang didahului dengan pembentukan tunas yangtumbuh menjadi cabang
dan akhirnya melepaskan
diri.
Dapat dijumpaipada kuman dari famili Streptomycetaceae.
Pembentukan
filamen
Pada pembentukan filamen, sel mengeluarkan
sera-but panjang, filamen yang tidak bercabang. Bahan
kromosom kemudian masuk ke dalam filamen. Filamen terputus-putus menjadi beberapa bagian.
Setiap bagian membentuk kuman baru.
Dijum-pai terutama dalam keadaan abnormal, misalkan
bila
kuman Haemophilus inJluenzae dibiakkandalam perbenihan yang basah.
Reproduksi
secara seksualPembelahan kuman di sini didahului oleh
pela-buran bahan kromosom dari dua kuman.
Akibat-nya adalah
timbul
sel-sel kuman dengansifat-sifat yang
berasaldari
keduasel
induknya. Reproduksi semacamini
hanyaterjadi
antarakuman-kuman sejenis dari suatu famili, misalnya
Enterobacte riaceae, antara Escherichia coli dengan
Sbigella dysenteriae, antara Escbericbia coli dengan
Salmonella typhosa.
Bila kuman ditanam dalam perbenihan yang
sesuai dan pada waktu-waktu tertentu ditinjau
jumlah kuman yang hidup, maka dapat dilihat suatu
grafik yang dapat dibagi dalam empat fase, yaitu:
L
Fase penyesuaian diri (agphase)\(aktu
penyesuaianini
umumnyaberlang-sung selama
2
jam. Kuman belumberkem-bang biak dalam fase ini, tetapi aktivitas
meta-bolismenya sangat tinggi. Fase
ini
merupa-kan persiapan untuk fase berikutnya.
2.
Fase pembelahan (ogarlrytmikphase/expo-nential pbase)
Kuman berkembang
biak
dengan berlipatdua, jumlah kuman meningkat secara
ekspo-nensial.
Untuk
kebanyakan kuman faseini
berlangsung 1,8-24 jam. Pada pertengahan fase
ini
pertumbuhan kuman sangat ideal,pembelahan
terjadi
secarateratur,
semuabahan dalam sel berada dalam keadaan
seim-b ang p al an c e d gr oruth).
3.
Fase stasion er (stationary pbase)Dengan meningkatnya jumlah kuman,
me-ningkat juga jumlah hasil metabolisme yang toksis. Kuman mulai ada yang mati,
pem-belahan terhambat. Pada suatu saat terjadi jumlah kuman yang hidup tetap sama.
log kuman/cc
10
30 waktu sesudah penanaman fiam) Gambar2'. Kurva perkembangbiakana-b
log phase (2 jam): kuman menyesuaikan diriterhadap keadaan sekitamya
t*c
log phase (etponential phase): krmanberkembang biak secara logaritmik sampai jam ke-10c4:
stationary phase: jtmlah kumaq relatif konstand-e: period of decline: jumlah kuman yang mati lebih
banyak
4.
Fase kemundu r an/ penurunan (period of dccline)Jumlah kuman hidup berkurang dan
menu-run. Keadaan lingkungan menjadi sangat jelak.
Pada beberapa jenis kuman
timbul
bentuk-bentuk abnormal (bentuk-bentuk involusi)Variabilitas
Von Nageli berpendapat bahwa kuman-kuman
b erasal hany a dari b eb e rap a spesies saja y ang dap at
berubah-ubah bentuknya (teori pleornorfisme).
Hal ini mungkin disebabkan karena pada waktu
itu
belum ditemukan cara-car^ yang sempurna dalam mengasingkan dan membiakkan kuman.Cohn dan Koch berhasil memperoleh suatu
biakan
murni
kuman, dan mengatakan bahwakuman-kuman selalu
tetap
bentuknya (teoriFisiologi Pertumbuhan Kuman 37
monomorfi.sme). Ternyata bahwa suatu spesies
kuman dapat mengalami perubahan-perubahan,
baik dalam bentuk maupun dalam sifat-sifat
lain-nya tergantung pada keadaan sekitarnya. Jadi
terdapat suatu modifikasi dari monomorfisme. Kuman tidak berubah dari kokus menjadi
basi-lus atau mengadakan mutasi dari genus ke genus
lainnya, tetapi suatu spesies dapat mengalami perubahan dalam aktivitas biologis, antigenitas
serta virulensinya.
Mutasi:
adalah perubahan yangadahubungan-nya dengan gen, bersifat tetap dan dapat
diturun-kan pada keturunannya.
Fluktuasi: adalah perubahan yang bersifat
semen-tara dalam morfologi dan fisiolo g L y angbiasanya
disebabkan karena keadaan sekitarnya, misalnya kuman yang berpigmen untuk sementara waktu
dapat kehilang
n
kemampuannyauntuk
mem-bentuk pigmen.
lnvolusi
(degenerasi): Perubahan yang disertaidengan kemunduran sifat-sifat kuman, terdapat pada kuman-kuman yang sudah
terlalu
lamadisimpan/dipelihara pada perbenihan artifisial.
Adaptasi: Kuman-kuman berbeda-beda dalam
penyesuaian dirinya terhadap keadaan
sekitar-nyay^ngbaru. Kuman yang patogen dapat
kehi-langan patogenitasnya apabila ditanam pada
per-benihan, akan tetapi dapat memperoleh
patoge-nitasnya
kembali
apabiladibiakkan
melaluibinatang. Contohnya adalahperubahan koloni S
METABOLISME KUMAN
Pratiwi
Sudarmono danAidilfiet
ChatimSel kuman mengadakan kegiatan
di
daiam seluntuk pertumbuhan, pembelahan sel, pembaha-ruan komponen sel, dan lain-lain. Seluruh proses
pengolahan setelah bahan makanan masuk ke dalam sel disebut metabolisme.
Metabolisme dapat dibagi dalam dua bagian:
Anaboiisme/Asimilasi
meliputi
prosessin-tesa (pembangunan )
Katabolisme/Desimilasi meliputi proses
deg-radasi (perombakan)
Sebelum proses diperlukan pengaktifan
sub-unit yang akan dipakai dan energi tinggi (energy-r ich) y ai:,;u ATP (Adenosin Triphosphate). Energi
untuk metabolisme diambil dari proses
fermen-tasi, respirasi dan fotosintesa. Hasil reduksi
oksi
dasi pada semua proses selalu dibentuk ATP,
di-mana energi yang dibebaskan tersimpan untuk
proses selanjutnya. Senyawa dengan tingkat energi
tinggi
adalahCoA
yang sering dipakaisebagai penyalur energi. Pada fermentasi dar.r
respirasi energi diperoleh
dari
proseskatabo-lisme karbohidrat.
Kuman heterotrof, termasuk kuman patogen, menggunakanzat organtksebagai sumber C untuk
mendapatkan energi. I.(uman autotrof
membu-tuhkan C dalam bentuk anorganik. Kuman
auto-trof
kemosintetik mendapatkan energi denganoksidasi bahan organik seperri
Fe
dan NH3.Kuman autotrof fotosintetik
mendapatkanenergi
untuk
proses sintesadari
cahaya yang diolah menjadi energi kimia.Enzim yang
memegang peranan penringdalam metabolisme adalah:
-
Dehidrogenase (melancarkan reaksi reduksioksidasi suatu metabolit)
-
Flavoprotein (transpor
zatH
dalam prosesrespirasi
-
Sitokrom (proses respirasi pada kuman aerobuntuk transpor
zatHke
C'2)Metabolisme
Karbohidrat
Karbohidrat dipecah menjadi triosa dalam
ben-tuk fosfat dan piruvat
(CHICOCOOH).
Enzimyang berperan: dari golongan glikosidase dan
fosforilase. Metabolisme glukosa menjadi
piru-vat menurut Embden-Meyerhof (EMp) sebagai
berikut:
glukosa-glukosa 6 fosfat-fosfogliseraldehide
-fosfo gliserat-fosfoenolpiruvat-piruvar.
NAD
dan senyawafosfor
turut
berperandalam proses ini, seperri dalam reaksi berikut:
1.
2.
Gambar 5.1 Skema glikolisis Embden Meyerhof
Parnas Q,insser Mircrokolog,).
i i !:" '. 4.e
i 1 ll' -j. .' i' i:,tt
Metabolisme kuman den gan caralajn, misalnya:
1.
Cara melalui penrosa {osf'at (PentosaPhos-pbate Patbruay)
glukosa-glukosa 5
fosfat-6
fosfoglukonat-pentosa fosfat.
Cara
ini
dipakaiuntuk
kuman yang tidak mempunyai enzim aldolosa dan triosa PO4isomerase yang diperlukan pada EMP.
2.
Cara menurut Entner-Doudoroff(Entner-Doudoroff Pathway), melalui pembentukan deoksiglukonat.
glukosa-6
fosfoglukonat-ketodeoksigluko-nat-piruvat
+
gliseraldehid.Cara
ini
dipakai pada beberapaPseudomo-nas dan Eschericbia coli.
Metabolisme Kuman 39
Gambar 5.2 Entner-Doudoroff (Medical
Micro-biology, edisi ke-19, hal.76)
Melalui proses fermentasi piruvat dapat
di-pecah menjadi alkohol, asam laktat, asam budrat,
asam propionat, asetat, dan sebagainya.
Fermen-tasi dengan pembentukan asam campuran adalah
D-*lub.c l-*iAfpi $-Alt BJClskm+€-PO4 lr