• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu oleh Ibu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Johan Pahlawan, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu oleh Ibu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Johan Pahlawan, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan wahana pemberdayaan

masyarakat, yang dibentuk dan dikelola oleh masyarakat, dengan bimbingan dari

petugas Puskesmas, lintas sektor, dan lembaga terkait lainnya untuk

menyelenggarakan lima program prioritas secara terpadu pada satu tempat yang

sama guna meningkatkan kemampuan masyarakat agar hidup sehat (Ekasari,

2007). Meskipun Posyandu bersumber daya masyarakat, pemerintah tetap ikut

andil terutama dalam hal penyediaan bantuan teknis dan kebijakan.

Melalui Posyandu, diharapkan terjadinya peningkatan status gizi anak dan

teridentifikasinya dengan cepat kasus kurang gizi pada anak dan kasus lain-lain di

beberapa provinsi di Indonesia (Kresno, 2008). Pada saat ini pemerintah sudah

mempersiapkan langkah dan strategi untuk mengembalikan fungsi dan kinerja

Posyandu agar layanan kesehatan dasar masyarakat tercapai.

Berdasarkan hasil kunjungan ke Posyandu, ternyata Posyandu belum

sepenuhnya diterima oleh masyarakat sebagai tempat mengupayakan pemenuhan

kebutuhan kesehatan dasar dan peningkatan status gizi anak. Fungsi dan kinerja

Posyandu secara umum masih belum menunjukkan hasil yang optimal. Terbukti

masih banyak orang tua balita yang belum memanfaatkan pelayanan Posyandu.

Selama ini para orang tua enggan untuk mengikuti kegiatan Posyandu di desanya.

(2)

menyembuhkan anak sakit dan orang tua sendiri kurang mendapatkan informasi

yang cukup tentang Posyandu.

Selama satu dekade terakhir terjadi penurunan cakupan kedatangan ibu yang

membawa balitanya ke Posyandu. Data yang paling kuat diperoleh dari temuan

Indonesia Family Life Survey (IFLS) di mana terjadi penurunan sebesar 12%

terhadap penggunaan Posyandu baik oleh balita laki-laki maupun oleh balita

perempuan tahun 2000. Selain cakupan, kualitas layanan dari Posyandu itu sendiri

juga menurun yang dengan indikasi adanya 14% penurunan cakupan pemantauan

pertumbuhan dari tahun 1997-2000, serta rendahnya kepemilikan KMS hanya

sebesar 24% pada kurun waktu yang sama (Marks, 2003 dalam Gizikesmas,

2007).

Dari data IFLS diketahui bahwa pada saat terjadi penurunan cakupan

Posyandu, pemanfaatan terhadap layanan kesehatan pribadi atau swasta

meningkat dengan cakupan signifikan. Penggunaan bidan praktek meningkat

sebesar 100%. Angka ini mengindikasikan kecendrungan masyarakat untuk

mendapatkan layanan kesehatan hanya saat mereka merasa membutuhkan,

utamanya saat mereka sakit, bukan untuk mendapatkan layanan pemantauan

kesehatan gizi seperti yang diberikan di Posyandu. Keadaan ini dimungkinkan

karena pergeseran kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan, sehingga

Posyandu ditinggalkan, dan masyarakat beralih ke layanan kesehatan pribadi

ataupun swasta (Gizikesmas, 2007).

Berdasarkan data yang di peroleh dari Puskesmas Johan Pahlawan, kegiatan

(3)

Menuju Sehat (KMS) sebanyak 2.915 balita ( 71,2%), yang mendapatkan

penimbangan sebanyak 682 balita ( 16,7%) balita dan terdapat 4 orang balita

Bawah Garis Merah (BGM). Belum diketahui faktor apa saja yang dapat

mempengaruhi pemanfaatan Posyandu di wilayah Puskesman Johan Pahlawan

oleh ibu-ibu balita di wilayah tersebut.

Faktor-faktor yang diduga berpengaruh pada pemanfaatan pelayanan

Posyandu adalah seperti tempat tinggal, jadwal kegiatan Posyandu, ibu bekerja,

sikap, dan persepsi ibu tentang Posyandu, serta pelayanan oleh petugas Posyandu.

Penelitian Anderson (1974), misalnya, mengungkapkan bahwa pemanfaatan

pelayanan Posyandu oleh ibu-ibu balita bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti

waktu, pekerjaan, tempat tinggal dan persepsi-persepsi masyarakat.

Keberadaan Posyandu di tengah-tengah masyarakat mungkin perlu

dievaluasi kembali. Pengevaluasian itu dapat dilakukan setelah mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan Posyandu. Untuk mengetahui hal

itu perlu sebuah penelitian. Salah satunya adalah penelitian ini. Meskipun

penelitian ini hanya meneliti pemanfaatan Posyandu oleh ibu-ibu balita di wilayah

kerja Puskesmas Johan Pahlawan, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh

Barat, tetapi diharapkan dapat mengungkapkan faktor-faktor apa saja yang

(4)

2. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan penelitian ini adalah

faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi pemanfaatan Posyandu oleh

ibu-ibu balita di wilayah kerja Puskesmas Johan Pahlawan, Kecamatan Johan

Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.

3. Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang

berpengaruh terhadap pemanfaatan Posyandu oleh ibu-ibu balita di wilayah kerja

Puskesmas Johan Pahlawan, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.

4. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan deskripsi secara mendalam dan

menyeluruh tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan Posyandu

oleh ibu balita di wilayah kerja Puskesmas Johan Pahlawan, Kecamatanan Johan

Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.

Sehubungan dengan itu, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan

manfaat secara teoritis dan praktis, sebagai berikut :

4.1Bagi Penelitian

Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi tambahan bagi penelitian lanjutan

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan Posyandu oleh ibu

balita di wilayah kerja Puskesmas Johan Pahlawan, Kecamatan Johan

(5)

4.2 Bagi Instansi Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan

Dapat dijadikan sebagai bahan masukan berkenaan dengan faktor-faktor yang

mempengaruhi pemanfaatan Posyandu oleh ibu balita, serta partisipasi

kunjungan ibu balita ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Johan

Pahlawan, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.

4.3 Bagi Instansi Pendidikan

Menjadi sumber referensi mahasiswa tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi pemanfaatan Posyandu oleh ibu balita wilayah kerja

Puskesmas Johan Pahlawan, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh

Referensi

Dokumen terkait

Eksisi 'rag"en patahan tulang dan "enggantinya dengan prostetis Pada prinsipnya pengo#atan pada 'raktur hu"erus dapat dilakukan se8ara tertutup yaitu dengan 8ara

Bagi Peser ta yang ber keber atan, dapat mengajukan sanggahan ditujukan kepada Panitia Pengadaan Bar ang dan Jasa Dinas Kelautan dan Per ikanan Kota Bandar Lampung paling lambat har

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia barang/jasa yang memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan kegiatan/usaha untuk pekerjaan Jasa

Faktor – faktor yang mempengaruhi terhadap pemilihan karir menjadi Akuntan Publik diukur dengan variabel penghargaan finansial/gaji, pelatihan profesional, nilai-nilai

[r]

DI I$BUPAIEII PRIIB(ITIIIGGII ABSTRAK SKRIPSI O t E H ERRY SUCAHYO ltRP 28EOr83 ]{fRM 88.. Daniel Djoko

(2), Pasal 52 ayat (2) dan (3), Pasal 54 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah guru dan dosen yang diangkat oleh satuan pendidikan

Hal ini disesuaikan dengan target market utama DDP Cozy Auto Salon terutama para pengendara mobil Untuk menjalankan bisnis ini harus memiliki sistem pengawasan dan