PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP SWASTA
PAB 10 MEDAN ESTATE T.A. 2013/ 2014
Oleh :
Novi Indah Sari NIM 409111055
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP SWASTA
PAB 10 MEDAN ESTATE T.A. 2013/ 2014
NOVI INDAH SARI (409111055) ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan kontekstual (CTL) terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan SPLDV di kelas VIII SMP Swasta PAB 10 Medan Estate T.A. 2014/2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Swasta PAB 10 Medan Estate yaitu sebanyak 3 kelas. Pengambilan sampel penelitian ini adalah sampel bertujuan, yaitu siswa kelas VIII sebanyak 1 kelas berjumlah 14 orang siswa. Kelas ini diajarkan dengan menggunakan pendekatan kontekstual.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah dan hidayahnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Pendekatan Kontekstual (CTL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Swasta PAB 10 Medan Estate T.A. 2013/2014”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan matematika di Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu sudah sewajarnya apabila penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Asmin, M.Pd selaku pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran guna kesempurnaan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. M. Panjaitan. M.Pd, Bapak Drs. Togi, M.Pd, Bapak Drs. J. Ambarita, M.Pd, selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran mulai ari perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasi juga disampaikan kepada Bapak Dr. W. Rajagukguk, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik.
Ucapan terimakasih juga disampaikan penulis kepada Bapak Rektor UNIMED, Prod. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, beserta seluruh Pembantu Rektor selaku pimpinan UNIMED, Bapak Prof. Dr. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan FMIPA, beserta Pembantu Dekan I, II, dan III di lingkungan UNIMED. Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika. Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika dan Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Matematika, dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis dan telah memberikan banyak ilmu pengetahuan selama perkuliahan.
v
Ardiansyah Putra yang juga selalu memberikan dukungan dan motivasi. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sabarto, SH, selaku Kepala SMP Swasta PAB 10 Medan Estate dan Bapak Pangondian, S.Pd, selaku guru bidang studi matematika SMP Swasta PAB 10 Medan Estate yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada sahabt-sahabatku (Elvi Zahara , Zakia Balqis, Dini Seftiani, Ona Putri Oktavera, Rika Zanidar, Imam Prayogo, Suhadi Habibi, Aisyah Fitri, Oki Oktaviani, Nurhasanah, Abkar) dan seluruh anak Reguler B 09 yang telah memberikan semangat dan motivasi, serta membantu penulis selama perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahas. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.
Medan, Januari 2014 Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 5
1.3 Batasan Masalah 5
1.4 Rumusan Masalah 6
1.5 Tujuan Penelitian 6
1.6 Manfaat penelitian 6
1.7 Defenisi Operasional 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka teoritis 8
2.2 Pendekatan Kontekstual 13
2.3 Komponen Pendekatan kontekstual 16
2.4 Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan Pendekatan
Kontekstual 22
2.5 Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel 23
2.6 Kerangka Konseptual 27
2.7 Hipotesis Penelitian 27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian 29
3.2.Populasi dan Sampel 29
3.3.Variabel dan Instrumen Penelitian 29
3.4.Jenis dan Desain Penelitian 30
3.5.Prosedur Penelitian 30
3.6.Instrumen Penelitian 32
vii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 40
4.2 Pembahasan 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 45
5.2 Saran 45
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Hasil belajar dan berbagai faktor yang berpengaruh menurut
Jhon M. Keller 12
Gambar 2.2 Bagan keterkaitan antarkomponen pembelajaran kontekstual 15
Bagan 3.1 Prosedur Penelitian 31
ix
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Perbedaaan pembelajaran kontekstual dengan pembelajaran
konvensional 18
Tabel 3.1 Rancangan penelitian 30
Tabel 3.2 Kisi-kisi tes 33
Tabel 3.3 Teknik penskoran tes hasil belajar 33
Tabel 3.4 Uji regresi linear 37
Tabel 4.1 Nilai statistik pendekatan kontekstual dan hasil belajar siswa 40
Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov test 41
Tabel 4.3 Koefisien persamaan regresi 42
Tabel 4.4 ANOVA 43
1
Salah satu masalah pembelajaran di pendidikan dasar dan menengah adalah masih adanya pola pembelajaran yang sangat teoritis dan kurang bervariasi. Kegiatan pembelajaran di kelas sering textbook oriented dan kurang dikaitkan dengan likungan dan situasi dimana siswa berada. Seringkali kegiatan kelas melalui metode ceramah dan diikuti dengan latihan mengerjakan soal-soal atau pemberian tugas rumah. Hal ini dapat membuat siswa sering merasa bosan dan motivasi belajarnya juga menurun. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu ada kegiatan pelatihan atau penyelenggaraan bagi guru-guru agar lebih mendalami berbagai metode dan teknik yang nantinya dapat mereka terapkan di kelas masing-masing. Melalui pelatihan yang bersifat “learning by doing”, yaitu antara lain lebih banyak berupa kegiatan praktek diharapkan guru akan lebih kreatif, dan mampu mengembangkan kegiatan pembelajaran yang lebih bermakna. Pola pembelajaran dengan teknik yang baervariasi diharapkan dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa.
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, dibutuhkan proses pembelajaran yang salah satunya adalah pembelajaran matematika. Matematika diajarkan pada dasarnya untuk membantu melatih pola pikir siswa agar dapat memecahkan masalah dengan kritis, logis, cermat dan tepat. Di samping itu juga agar kepribadian siswa terbentuk serta terampil menggunakan metematika dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan pendapat Mayasari (http://www.depdiknas.go.id) bahwa pembelajaran matematika di sekolah dimaksudkan untuk melatih penalaran dan logika berpikir para siswa, sehingga siswa memiliki pola pikir yang sistematis, rasional, logis, kritis, kreatif dan inovatif dalam menerapkan matematika di kehidupan sehari-hari.
2
peradaban manusia. Erlangga (http://www.erlangga.co.id/artikel/pendidikan.html, 2006) menyatakan :
“Matematika sebagai ilmu dasar, memegang peranan yang cukup penting dalam banyak bidang ilmu terapan. Setelah sukses diterapkan dalam bidang astronomi dan mekanika, matematika telah berkembang menjadi alat analisis yang penting dalam bidang fisika dan juga engineering. Dengan demikian matematika telah menjadi komponen esensial dalam kegiatan hidup”.
Menurut Sudradjat (http://pustaka.unpad.ac.id/archives, 2007) juga dikemukakan bahwa penggunaan matematika dalam bidang industri berkembang pesat, dan matematikawan telah memberikan konstribusi pada keunggulan teknis dan penghematan biaya melalui pemodelan, analisis, dan komputasi yang cerdik. Soeriatmaja (http://www.agmi.or.id, 2006) mengungkapkan :“Matematika itu penting. Tanpa matematika, dunia akan hancur. Matematika bisa digunakan untuk kemakmuran negeri ini dan bisa membantu Indonesia keluar dari kondisi krisis, termasuk dalam persoalan linkungan”.
Hal ini juga sesuai dengan pendapat Cockroft (dalam Abdurrahman, 2002:253) mengatakan bahwa:
Matematika perlu diajarkan pada siswa karena: (1) Selalu digunakan dalam segi kehidupan; (2) Semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) Merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas; (4) Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) Meningkatkan kemampuan berfikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; dan (6) Memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.
Namun pembelajaran matematika bagi kebanyakan pelajar tidaklah mudah. Banyak kendala yang dihadapi seperti dalam hal ketelitian, visualisasi, kecepatan dan ketepatan dalam menghitung. Hambatan-hambatan ini menciptakan sugesti buruk terhadap matematika sebagai pelajaran yang sulit dan juga menimbulkan rasa malas untuk mempelajarinya. Reaksi berantai ini terus berlanjut dan semakin memperkuat anggapan bahwa ‘Matematika adalah pelajaran yang sulit dan menakutkan’.
diperoleh keterangan bahwa hasil belajar matematika siswa di sekolah tersebut masih rendah serta proses belajar-mengajar yang berlangsung hanya satu arah yaitu hanya guru yang berperan aktif memberikan informasi sedangkan siswa hanya menerima dan pasif, hal tersebut juga dapat membawa suasana yang tidak menarik perhatian, membuat siswa merasa bosan dalam proses pembelajaran sehingga berpengaruh terhadap pencapaian kemampuan dan hasil belajar tidak optimal. Seperti yang diungkapkan oleh Marpaung (dalam Kurniawati, 2008: 3) bahwa:
Rendahnya prestasi belajar matematika siswa dapat disebabkan oleh faktor kemampuan guru dalam menerapkan metode atau strategi pembelajaran yang kurang tepat, misalnya proses pembelajaran yang berpusat pada guru sementara siswa lebih cenderung pasif.
Nilai rata-rata dalam mata pelajaran matematika siswa kelas VIII di SMP SWASTA PAB 10 MEDAN ESTATE yakni hanya mencapai 55. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah adalah 65. Kriteria Ketuntasan Minimal merupakan target kompetensi yang harus dicapai siswa dan acuan yang menentukan kompeten atau tidaknya siswa.
Agar pembelajaran tidak berpusat pada guru dan siswa juga lebih aktif dalam proses pembelajaran maka guru perlu memilih suatu metode pembelajaranyang mendorong keterlibatan siswa secara aktif dan juga dapat menumbuhkan respon positif dalam proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan optimal. Oleh karena itu kretifitas seorang guru dalam mengajar matematika menjadi faktor yang sangat berpengaruh agar matematikam menjadimata pelajaran yang menyenangkan dan menarik di dalam kelas. Kreatifitas bukanlah suatu bakat tetapi bisa dipelajari dan harus silatih. Hal yang harus dilakukan oleh seorang guru antara lain dengan menerapkan metode yang sesuai dan berusaha menambah pengetahuan tentang materi matematika itu sendiri.
4
guru terus berusaha menyusun dan menerapkan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi agar siswa tertarik dan lebih aktif dalam belajar matematika.
Ada beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengaktifkan siswa, salah satunya dengan menggunakan pendekatan kontekstual (CTL), seperti yang dikemukakan oleh Nurhadi,dkk (2004 : 13) mengatakan bahwa :
Pembelajaran Kontekstual (Contextual teaching and Learning) adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinyadengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari – hari, sementara siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan dari proses mengkonstruksi sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat.
Hal senada juga diungkapkan oleh University of Washington, 2001 (dalam Trianto, 2009: 105) pembelajaran kontekstual adalah
Pengajaran yang memungkinkan siswa-siswa TK sampai dengan SMA untuk menguatkan, memperluas dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademik mereka dalam berbagai macam tatanan dalam sekolah dan luar sekolah agar dapat memecahkan masalah- masalah dunia nyata. Pembelajaran kontekstual terjadi apabila siswa menerapkan dan mengalami apa yang sedang diajarkan dan mengacu pada masalah-masalah dunia nyata berhubungan dengan peran dan tangung jawab mereka sebagai anggota keluarga, warga negara , siswa dan tenaga kerja. Pendekatan CTL memiliki ada tujuh komponen utama CTL yaitu: (1) kontruktivisme (contructivism), (2) menemukan (inquiry), (3) bertanya (questioning), (4) masyarakat belajar (learning community), (5) pemodelan (modeling), (6) refleksi (reflection) dan (7) penilaian yang sebenarnya (authentic assessment).
Medan Estate karena kurang pahamnya siswa tentang konsep dasar persamaan linear dua variabel. Rata-rata yang diperoleh dalam mengerjakan soal adalah 55”.
Oleh karena itu, peneliti memilih untuk diteliti yaitu materi sistem persamaan linear dua variabel. Dengan demikian peneliti ingin mencari tahu bagaimana pengaruh pendekatan kontekstual (CTL) terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin mengetahui pengaruh pendekatan kontekstual (CTL) terhadap hasil belajar siswa sehingga peneliti mengambil judul “Pengaruh Pendekatan Kontekstual (CTL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Swasta PAB 10 Medan Estate Tahun Ajaran 2013/2014”.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang tersebut di atas, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Metode mengajar guru yang tidak variatif, sehingga siswa merasakan situasi belajar yang menjemukan.
2. Belum ada pengaruh pendekatan kontekstual (CTL) pada proses belajar-mengajar.
3. Rendahnya hasil belajar matematika siswa.
4. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV).
5. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini dibatasi untuk mengetahui pengaruh pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual (CTL) terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV).
6
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi malasah yang telah diuraikan diatas maka, rumusan masalah penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pendekatan kontekstual (CTL) terhadap hasil belajar matematika siswa SMP SwastaPAB 10 Medan Estate pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh pendekatan kontekstual (CTL) terhadap hasil belajar matematika siswa SMP Swasta PAB 10 Medan Estate pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV).
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan pemikiran atau masukan yang berarti terhadap peningkatan kualitas pendidikan, terutama:
1. Bagi siswa, sebagai pengalaman belajar dalam mengekspresikan agar termotivasi untuk meningkatkan hasil belajarnya.
2. Bagu guru, dapat menambah pengetahuan mengenai strategi-strategi pembelajaran baru dalam berbagai materi pembelajaran matematika. 3. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan dan pengalaman berharga bagi
peneliti dalam memecahkan permasalahan belajar dan mengajar nantinya sebagai guru.
4. Bagi pembaca dapat dijadikan bahan masukan bagi penelitian sejenis.
1.7 Defenisi Operasional
Adapun yang menjadi defenisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
2. Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan model pembelajaran dimana membantu guru SMP Swasta PAB 10 Medan Estatemengaitkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa SMP Swasta PAB 10 Medan Estatemembuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari pada materi Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV). Beberapa komponen utama dari model pembelajaran CTL yang akan diterapkan di SMP Swasta PAB 10 Medan Estate, yaitu:
a. Kontruktivisme (Contructivism)
Kontruktivisme adalah pengetahuan yang dibangun oleh siswa SMP Swasta PAB 10 Medan Estatesedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. b. Inkuiri (Inquiry)
Inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa SMP Swasta PAB 10 Medan Estatediharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri.
c. Bertanya (Questioning)
Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berfikir siswa. Dimana siswa SMP Swasta PAB 10 Medan Estatemenggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahuinya.
d. Masyarakat Belajar (Learning Community)
45 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh pendekatan kontekstual terhadap hasil belajar siswa di kelas VIII SMP Swasta PAB 10 Medan Estate T.A. 2013/2014.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan adalah:
1. Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran matematika yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Kepada guru dan calon guru matematika yang ingin menerapkan pendekatan kontekstual sebaiknya dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. 2002. Pendidikan Bagi anak Kesulitan Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Andriyati, dkk. 2011. Ringtone Matematika: Ringkasan Teori dan Evalusai SMP/MTS Kelas VII, VIII, IX. Jakarta: PT Grasindo.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Mana jemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. ---,2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Cunayah, Cucun. 2009. Pelajaran Matematika Bilingual Untuk SMP/MTS Kelas
VIII. Bandung: CV Yrama Widya.
Emzir. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. 2009. Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan FMIPA Unimed. Medan: FMIPA UNIMED.
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.
Purwanto, Ngalim. 2010. Prinsip-Prinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Kencana.
ii