ABSTRAK
PENGETAHUAN,SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DALAM MENCEGAH PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI WILAYAH PUSKESMAS
KELURAHAN CILILITAN TAHUN 2006
Retno Ayu Septianingrum, 2007. Pembimbing utama : dr. Felix Kasim M.Kes.
Penyakit demam berdarah dengue ( DBD) telah menjadi penyakit endemik di kota-kota besar di Indonesia. Sejak terjadinya KLB Nasional DBD pada tahun 2004 yang lalu, angka kejadian DBD di DKI Jakarta masih cukup tinggi, bahkan yang paling tinggi diantara propinsi lainnya di Indonesia. Selain itu gerakan PSN di Wilayah kerja Puskesmas kelurahan Cililitan belum efektif, sehingga masih banyak terjadi kasus DBD. Cililitan juga termasuk daerah yang rawan banjir.
Tujuan penelitian adalah melakukan peninjauan terhadap warga kelurahan Cililitan tentang pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam program PSN.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, rancangan cross sectional dengan instrumen penelitian berupa kuesioner yang berisi 31 pertanyaan. Subyek penelitian adalah penduduk di wilayah kerja kelurahan Cililitan. Teknik yang digunakan adalah cluster random sample yaitu 4 Rukun Warga yang terdiri dari 1160 kepala keluarga.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan, sikap dan perilaku responden terhadap program PSN dalam mencegah penyebaran penyakit demam berdarah secara keseluruhan sudah baik.
Saran kepada pihak Puskesmas agar merekrut dan melatih lebih banyak kader kesehatan berusia muda, perlu dirancang kegiatan pelatihan mengenai PSN bagi kader, penyuluhan kepada masyarakat mengenai program PSN disertai kerjasama dengan tokoh masyarakat, aparat pemerintah daerah dan tokoh agama untuk ikut memasyarakatkan program PSN.
ABSTRACT
SOCIETY’S KNOWLEDGE, ATTITUDE AND PRACTICE TO THE PROGRAM OF MOSQUITO’S NEST FIGHT IN ORDER TO AVOID THE SPREAD OF DENGUE
FEVER DISEASES IN CILILITAN’S SOCIETY HEALTH CENTER 2006
Retno Ayu Septianingrum, 2007. Tutor : dr.Felix Kasim M.Kes
Dengue High Fever (DHF) has become endemic in many cities in Indonesia. since the national dengue outbreak happen in 2004, the incidence of DHF in Jakarta were still high, even it becomes the highest amount of incidence among all province in Indonesia. Beside that the program of mosquito’s nest fight in Cililitan’s society health center in order to avoid the spread of dengue fever disease still ineffective and Cililitan is easy to flood area.
The purpose of this study is to review Cililitan society’s knowledge, attitude and practice to the program of mosquito’s nest fight in order to avoid the spread of dengue fever disease.
This research uses a cross-sectional descriptive method, using a standardized 31 questions questionnaire as research instrument. Using cluster random sample technique, 4 citizenship with 1160 samples of households in Cililitan’s society health center work area were interviewed to explore their KAP as study subjects.
The study result shows that respondents have a good KAP to the program of mosquito’s nest fight in order to avoid the spread of dengue fever disease. All respondents have already heard of the disease and most of all knew and answered the main symptoms of dengue fever question correctly.
The proposed solution for Cililitan’s society health center is to recruit and train more younger health volunteers, development of special training program for health volunteers, community discussion about the program of mosquito’s nest fight in conjuction with public figure co-operation, local authority , religion figure to popularize the program of mosquito’s nest fight.
Key words : Dengue High Fever, knowledge, attitude, practice
Halaman
JUDUL………...………….i
LEMBAR PERSETUJUAN………..ii
SURAT PERNYATAAN………..iii
ABSTRAK……….iv
ABSTRACT……….v
PRAKATA……….vi
DAFTAR ISI………...…viii
DAFTAR TABEL………...xiii
DAFTAR GRAFIK...xvi
DAFTAR BAGAN………...…..xvii
DAFTAR LAMPIRAN……….…xviii
BAB I PENDAHULUAN………...1
1.1 Latar Belakang………..1
1.2 Identifikasi Masalah………..2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………..2
1.3.1 Maksud penelitian………...2
1.3.2 Tujuan Penelitian………..2
1.4 Kegunaan Penelitian ……….3
1.5 Kerangka Penelitian………..4
1.6 Metodologi Penelitian………...5
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian………5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………6
2.1 Tinjauan Mengenai Konsep Pengetahuan,Sikap dan Perilaku Kesehatan……….6
2.2 Tinjauan Mengenai Penyakit Demam Berdarah Dengue……….8
2.2.1 Definisi……….8
2.2.2 Etiologi……….8
2.2.4 Epidemiologi………..10
2.2.4.1 DBD di Indonesia………...10
2.2.4.2 DBD Secara Internasional………..12
2.2.5 Patogenesis……….13
2.2.6 Manifestasi infeksi virus dengue………16
2.2.7 Gambaran Klinis...17
2.2.7.1 Anamnesis...17
2.2.7.2 Pemeriksaan Fisik………...19
2.2.7.3 Pemeriksaan penunjang………..20
2.2.8 Diagnosis Banding...21
2.2.9 Penatalaksanaan...22
2.2.9.1 Demam Dengue...23
2.2.9.2 Demam Berdarah Dengue………..24
2.2.9.2.1 Fase Demam………...25
2.2.9.2.2 Penggantian Volume Plasma………...26
2.2.9.2.3 Jenis Cairan Rekomendasi WHO………...27
2.2.9.3 DSS………....27
2.2.9.3.1 Penggantian Volume Plasma Segera………27
2.2.9.3.2 Pemeriksaan Hematokrit untuk memantau penggantian Volume Plasma...28
2.2.9.3.3 Koreksi Gangguan Metabolik dan Elektrolit.28 2.2.9.3.4 Pemberian Oksigen...29
2.2.9.3.5 Transfusi Darah...29
2.2.9.3.6 Pemantauan...29
2.2.10 Komplikasi...30
2.2.11 Prognosis...30
2.3.1.Alasan perlunya menggerakan masayarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue
(PSN-DBD)...31
2.3.2 Hal-hal yang perlu diketahui mengenai nyamuk DBD...32
2.3.3 Cara Melaksanakan PSN-DBD...33
2.3.4 Hal-hal Yang Harus Diwaspadai Dalam Kemungkinan Penularan DBD...34
2.3.5 Hal-hal Yang Dapat Dilakukan Oleh Kader dan Tokoh Masyarakat Dalam Pencegahan DBD...34
2.3.6 Cara Memeriksa Jentik nyamuk...34
2.4 Tinjauan Mengenai Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk di Puskesmas Kelurahan Cililitan………..35
2.5 Tinjauan mengenai Gerakan PSN DBD ” 30 MENIT ” Sekali Seminggu Secara Serentak...36
2.5.1 Pengertian...36
2.5.2 Tempat Pelaksanaan...37
2.5.3 Sasaran PSN DBD...37
2.5.4 Cara PSN DBD 3M PLUS...37
2.5.5 Sosialisasi Pelaksanaan...38
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN...40
3.1 Metode Penelitian...40
3.2 Rancangan Penelitian...40
3.3 Instrumen Penelitian...40
3.4 Pengumpulan Data...41 3.4.1 Sumber data...41
3.4.2 Populasi...41
3.4.3 Tehnik Sampling...41
3.4.4 Kriteria Sampling...42
3.5 Pengolahan dan Analisis Data...42
3.7 Penyajian Data...46
BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN...47
4.1 Gambaran Lokasi Penelitian...47
4.1.1 Keadaan Geografis………..47
4.1.2 Keadaan Demografis………...47
4.1.3 Keadaan Sosial Ekonomi………47
4.1.3.1 Perumahan….………..48
4.1.3.2 Pendidikan ...49
4.1.3.3 Agama……….49
4.1.3.4 Mata Pencaharian………50
4.1.3.5 Sarana Kesehatan………51
4.2 Hasil Penelitian dan pembahasan………...51
4.2.1 Identitas Responden……….52
4.2.1.1 Usia………..52
4.2.1.2 Pekerjaan……….53
4.2.1.3 Pendidikan………...54
4.2.2 Pertanyaan Tentang Pengetahuan Terhadap Penyakit Demam Berdarah dan Pemberantasan Sarang Nyamuk………..55
4.2.2.1 Pengetahuan Responden Mengenai Penyakit DBD….55 4.2.2.2 Pengetahuan Responden Terhadap program PSN……60
4.2.3 Pertanyaan Tentang Sikap Terhadap Penyakit Demam Berdarah dan PSN………..63
4.2.3 Pertanyaan Tentang Perilaku Terhadap Penyakit Demam Berdarah dan PSN………..68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...74
5.1 Kesimpulan...74
5.2 Saran...74
LAMPIRAN...78
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Jumlah kasus DBD,angka kematian propinsi dan kabupaten yang terjangkit,
dan insidensi tiap tahun di Indonesia 1968-1998……….11
Tabel 4.1 Jumlah dan Komposisi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Cililitan Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin……….48
Tabel 4.2 Keadaan Perumahan di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Cililitan………..48
Tabel 4.3 Pembagian Penduduk Menurut Pendidikan………...………...49
Tabel 4.4 Pembagian Penduduk Menurut Agama………...…………..49
Tabel 4.5 Pembagian Penduduk Menurut Mata Pencaharian…………..….…50
Tabel 4.6 Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Cililitan……….…….51
Tabel 4.7 Distribusi usia responden………..52
Tabel 4.8 Distribusi pekerjaan responden………...53
Tabel 4.9 Distribusi pendidikan responden………...…54
Tabel 4.10 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “ Pernahkah anda mendengar tentang penyakit demam berdarah dengue (DBD)?”………55
Tabel 4.11 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “demam berdarah dapat disebabkan oleh apa ?”……….…55
Tabel 4.12 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “ apakah demam berdarah dapat menular ?”………56
Tabel 4.13 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “bagaimana cara penularan demam berdarah ?”………...57
Tabel 4.14 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “apakah demam berdarah dapat dicegah?”………..57
Tabel 4.16 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “dapatkah anda
menyebutkan gejala utama penyakit demam
berdarah?”…………...59
Tabel 4.17 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “apakah didaerah tempat tinggal anda(satu RT/RW) pernah dilakukan gerakan pemberantasan sarang
nyamuk dalam waktu 6 bulan terakhir
ini?”………...60
Tabel 4.18 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “pernahkah anda
mendengar dan tahu tentang program 3M
plus?”……….61
Tabel 4.19 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “Apakah didaerah tempat tinggal anda (satu RT/RW) pernah dilakukan penyemprotan nyamuk demam
berdarah dalam waktu 6 bulan terakhir
ini?”………...61
Tabel 4.20 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “apakah didaerah tempat tinggal anda pernah diadakan penyuluhan mengenai pemberantasan sarang nyamuk?”……….62
Tabel 4.21 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “apakah anda ikut serta dalam gerakan pemberantasan sarang nyamuk di wilayah kerja Puskesmas kelurahan Cililitan dalam waktu 6 bulan terakhir ini?”………...63
Tabel 4.22 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “menurut anda apakah kegiatan pemberantasan sarang nyamuk penting untuk dilakukan?”………...63
Tabel 4.23 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “Apakah anda pernah mengikuti penyuluhan mengenai pemberantasan sarang nyamuk didaerah tempat tinggal anda?”………...64
Tabel 4.25 Distribusi jawaban responden terhadap pertaanyaan “apakah anda pernah menjalankan program 3M plus didalam lingkungan tempat tinggal anda?”………66
Tabel 4.26 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “menurut anda apakah kegiatan penyemprotan nyamuk demam berdarah penting untuk dilakukan?”……….67
Tabel 4.27 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “apakah secara rutin anda membersihkan dan menguras bak mandi anda?”……...67
Tabel 4.28 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “apakah dikeluarga anda ada yang pernah menderita demam berdarah dalam waktu 6 bulan terakhir ini?”………..69
Tabel 4.29 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “Jika ada dikeluarga anda yang menunjukan tanda-tanda gejala demam berdarah, tindakan pertama apa yang anda lakukan?”………..69
Tabel 4.30 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan”berapa kali anda menguras bak mandi anda?”……….69
Tabel 4.31 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “berapa kali anda menguras dan membersihkan tempat penampungan air?”………...70
Tabel 4.32 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “apakah anda menutup rapat-rapat tempat penampungan air anda?”………… ….70
Tabel 4.33 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “ apakah anda mengubur/menyingkirkan barang-barang bekas anda kedalam karung atau kantong plastik sebelum dibuang ketempat sampah?”……...71
Tabel 4.34 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “apakah anda mempunyai kebiasaan menggantungkan pakaian/kain anda?”….…72
DAFTAR GRAFIK
Halaman Grafik 2.1 Insidens dan kabupaten yang terjangkit DBD di
DAFTAR BAGAN
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Kuesioner………78
Lampiran 2 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Cililitan………...85
Lampiran 3 Data Kasus DBD Bersumber Surveilans Aktif Rumah Sakit Perbulan dan Kecamatan di DKI Jakarta Tahun 2005……….86
Lampiran 4 Data Kasus DBD Bersumber Surveilans Aktif Rumah Sakit Perbulan dan Kecamatan di DKI Jakarta Tahun 2006……….88
Lampiran 5 Contoh Surat Pemberitahuan Penderita/Tersangka DBD dari Rumah Sakit...89
1.1 Latar Belakang
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) telah menjadi penyakit endemik di
kota-kota besar di Indonesia, termasuk DKI Jakarta. Dalam 10 tahun pertama
sejak ditemukan disurabaya 1968, sudah seratusan wilayah kabupaten/kota
terjangkit DBD. Kini, minimal 334 wilayah telah terinfeksi.Bahkan, tidak ada
satupun propinsi yang terbebas dari kasus demam berdarah. Letak geografis
Indonesia, laju pertumbuhan penduduk, perubahan iklim, tingkat kepedulian dan
pengetahuan masyarakat yang rendah serta sanitasi yang buruk menyebabkan
kasus DBD terus ada bahkan cenderung meningkat. ( Nila Karina. 2006)
Berdasarkan data kasus surveilans aktif Rumah sakit perbulan dan kecamatan
di DKI Jakarta tahun 2006, sampai bulan Juli 2006 jumlah penderita DBD di
wilayah Jakarta timur paling tinggi dibandingkan wilayah Jakarta lainnya, yaitu
mencapai 6823 kasus, sementara wilayah Jakarta pusat hanya 2603 kasus,
wilayah Jakarta utara 3092 kasus, wilayah Jakarta Barat 2369 kasus, dan wilayah
Jakarta Selatan 4684 kasus. ( Seksi Surveilans Epidemiologi DinKes DKI Jakarta.
2006).
Menurut Cahyono, Seksi Penyakit Menular DinKes Jakarta Timur, Kelurahan
Cililitan termasuk salah satu kelurahan yang rawan penyakit DBD, selain
kelurahan Kramat Jati, kelurahan Cawang dan kelurahan Kampung
Tengah.(Bhakti Husada. 2006 ). Terbukti, sampai bulan Juli 2006 jumlah
penderita DBD yang tercatat di puskesmas kelurahan Cililitan telah mencapai 54
kasus.
Upaya pencegahan dan pemberantasan DBD sebaiknya difokuskan pada
implentasi program 3M (menguras, menutup tempat air, menyingkirkan
/mengubur barang bekas), peningkatan kemampuan petugas serta peningkatan
besar Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Masyarakat dihubungkan dengan upaya
PSN menghadapi DBD.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis
mengangkat masalah mengenai penyakit demam berdarah dalam penelitian
terutama untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku warga dalam
program PSN. Dalam penelitian ini, penulis akan mengulas mengenai penyakit
demam berdarah, faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya KLB demam
berdarah, bagaimana program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), dan
bagaimana pengetahuan sikap dan perilaku warga terhadap program PSN,
khususnya diwilayah kerja Puskesmas kelurahan Cililitan, Kota Jakarta.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk melakukan peninjauan terhadap warga
kelurahan Cililitan tentang pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam
program Pemberantasan Sarang Nyamuk.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui :
1. Seberapa besar pengetahuan warga kelurahan Cililitan tentang bahaya demam
berdarah dengue
2. Bagaimana Sikap warga kelurahan Cililitan dalam menghadapi penyakit
Demam Berdarah Dengue.
3. Bagaimana Perilaku Masyarakatnya dalam menjalankan program PSN untuk
1.4 Kegunaan Penelitian
Penulis mengharapkan Hasil penelitian ini berguna untuk:
1. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai penyakit demam
berdarah.
2. Memberi informasi kepada masyarakat mengenai program pemberantasan
sarang nyamuk.
3. Memberi Informasi kepada pihak Puskesmas Cililitan tentang pengetahuan,
sikap, dan prilaku masyarakatnya terhadap program pemberantasan sarang
nyamuk.
4. Memberikan informasi dan bahan-bahan pertimbangan kepada pihak
Puskesmas Cililitan dalam memilih jalan keluar yang akan ditempuh untuk
memecahkan masalah dalam menjalankan program Pemberantasan Sarang
Nyamuk di wilayah kerjanya.
5. Bagi penulis, penelitian ini merupakan perwujudan aplikasi Ilmu
Kesehatan Masyarakat yang diperoleh selama masa pendidikan di Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.
6. Bagi penelitian berikutnya, penelitian ini dapat dijadikan bahan
1.5 Kerangka Pemikiran
PROGRAM PSN
ANGKA KEJADIAN
DBD
MORTALITAS MORBIDITAS ANGKA
KEJADIAN DBD
KEBERHASILAN DIPENGARUHI OLEH: - PENGETAHUAN,SIKAP,PERILAKU
MASYARAKAT
- SARANA DAN PRASARANA - KEDISIPLINAN PETUGAS
- KERJASAMA LINTAS SEKTORAL DAPAT DICAPAI MELALUI:
COMBI(COM MUNICATION ON
BEHAVIORAL
PROSES :
- PEMBERDAYAAN
- DARI,OLEH,UNTU
K DAN BERSAMA MASYARAKAT
- SESUAI SOSBUD
- MEMPENGARUHI
LINGKUNGAN
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :
Metode Penelitian : Deskriptif
Rancangan Penelitian : Cross Sectional
Teknik Pengambilan Data : Survey, melalui wawancara langsung
Instrumen pokok penelitian : kuesioner
Populasi : Penduduk di wilayah kerja kelurahan
Cililitan, Jakarta Timur.
Sampel : Cluster Random Sampling
Jumlah sampel : 4 Rukun Warga yang terdiri dari1160
kepala keluarga.
Teknik Analisis Data : Secara deskriptif melalui perhitungan
pada tabel distribusi frekuensi
dengan analisis univariat.
1.7 Lokasi dan Waktu penelitian
1.7.1 Lokasi penelitian
• Puskesmas kelurahan Cililitan, kota Jakarta timur.
1.7.2 Waktu penelitian
Penelitian dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dilaksanakan sejak bulan April
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
Pengetahuan, sikap dan perilaku responden terhadap program PSN DBD dalam mencegah penyebaran penyakit demam berdarah secara keseluruhan sudah baik. Gerakan pemberantasan sarang nyamuk di wilayah kerja Puskesmas kelurahan Cililitan telah dilaksanakan secara rutin, salah satunya adalah pemeriksaan jentik nyamuk yang dilakukan oleh para kader kesehatan.
5.2 Saran
Perlu dipikirkan oleh puskesmas kelurahan Cililitan untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat luas mengenai program Pemberantasan Sarang Nyamuk, terutama kegiatan pemeriksaan jentik nyamuk dititikberatkan pada manfaat kegiatan PSN dan prosedur pemeriksaan jentik nyamuk, sehingga diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk turut serta dan mendukung kegiatan tersebut.
Abdul L., Partogi M.N., Antonius P., Muhammad V.G., Sukman T.P. 2005. Dengue. Buku Kuliah 2 Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 11. Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UI.h.614.
Alan R.Tumbekala. 2005.Diagnosis Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue. Demam Berdarah Dengue. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. h. 73 – 79.
Batunahal P.P.Gultom.2006.Comunication on Behavioral Impact. Jakarta : Subdit Arbovirus Dit.Jen.PPM &PLP.h. 1.
Bhakti Husada . 2006. Demam Berdarah.
http://www.infeksi.com/hiv/articles.php?Ing= in&pg=53.htm. 19 Januari 2007.
Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta. 2004 . Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN ) 30 Menit Sekali Seminggu.http://www.dinkes-dki.go.id/db.htlm. 6 April 2006.
Isnar, Hagop. 2006. Dengue. http://www.emedicine.com/ ped/ topic559.htm. 6 April 2006.
Nila Karina. 2006. Demam Berdarah Akankah berhenti http://www.kompas.com/kesehatan/news/0601/17/074745.htm.8 April 2006.
Shepherd, Suzanne. 2006. Dengue Fever.
http://www.emedicine.com/med /topic 528.htm. 6 April 2006.
Soedarto.1996. Demam Berdarah Dengue. Penyakit-penyakit Infeksi Indonesia. Jakarta: Widya Medika. h.36-42.
Soekidjo Notoadmojo. 2000. Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : P T Rineke Cipta.h.128-130.
Sri Rezeki H.Hadinegoro, Soegeng Soegianto, Suharyono Wuryadi, Thomas Seroso. 2005. Tatalaksana Demam Dengue/ Demam Berdarah Dengue pada Anak. Demam Berdarah Dengue. Jakarta : Balai Penerbit FK UI. h. 104 - 112.
Subdit Arbovirus Dit.Jen PPM & PLP Departemen Kesehatan R.I. .2004. Tinjauan Mengenai Program Pemberantasan Sarang Nyamuk Dalam
Rangka Menanggulangi Penyakit DBD. http://www.penyakit
Suhendro, Leonard N., Khie Chen, Herdiman T.P. 2006. Demam Berdarah Dengue. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jakarta: Departemen ilmu penyakit dalam FK UI.h.1731-1732.
Sumarmo Poorwo Soedarmo. 2005. Masalah Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Demam Berdarah Dengue. Jakarta : Balai Penerbit FK UI. h.1-3.
Thomas Suroso, Ali Imran Umar. 2005. Epidemiologi dan Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia saat ini. Demam Berdarah Dengue. Jakarta : Balai Penerbit FK UI. h. 17 – 18.
T.H. Rampengan, dan I.R Laurentz.1997. Demam Berdarah Dengue (Dengue Renjatan Syndrome). Penyakit Infeksi Tropik pada Anak. Jakarta :EGC. h.136-138.