• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh kualitas pelayanan dan nilai pelanggan terhadap kepuasan konsumen GO JEK studi kasus pada konsumen Go jek pengguna layanan Go ride di Kota Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh kualitas pelayanan dan nilai pelanggan terhadap kepuasan konsumen GO JEK studi kasus pada konsumen Go jek pengguna layanan Go ride di Kota Yogyakarta"

Copied!
141
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN NILAI PELANGGAN

TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN GO-JEK

Studi Kasus pada Konsumen Go-jek Pengguna

Layanan Go-ride di Kota Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh: Ricky Fauji

132214052

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN NILAI PELANGGAN

TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN GO-JEK

Studi Kasus pada Konsumen Go-jek Pengguna

Layanan Go-ride di Kota Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh: Ricky Fauji

132214052

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

Motto dan Persembahan

If you born poor, it’s not your mistake. If you die poor, it’s your mistake.

-Bill Gates-

People don’t care about what you say, they care about what you build.

-Mark Zuckerberg-

Skripsi ini kupersembahkan untuk:  Kedua orang tuaku, Ibuku Iswatiah dan Bapakku Joy Fauji Saputra yang telah mendukung dan menyemangatiku selama ini.

(6)
(7)
(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Nilai Pelanggan Terhadap Kepuasan Konsumen Go-jek Studi

Kasus Pada Konsumen Go-jek Pengguna Layanan Go-ride di Kota Yogyakarta”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana dan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan, dukungan, serta kerjasama dari berbagai pihak yang dengan tulus dan rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis sampai penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Albertus Yudi Yuniarto S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

(9)

viii

5. Ibu Maria Theresia Ernawati S.E., M.A. selaku dosen pembimbing II yang dengan sabar dan teliti membimbing, mengoreksi, dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Patrick Vivid Adinata S.E., M.Si. selaku dosen penguji yang telah memberikan saya nilai A dalam ujian tugas akhir penelitian bisnis.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman hidup. 8. Segenap karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

9. Papa saya Joy Fauji Saputra yang telah bekerja keras demi membiayai saya, Mama saya Iswatiah yang terus mendukung saya menyelesaikan studi, adik-adik saya Silviyanti Fauji dan Diana Fitria yang memberikan semangat kepada saya.

10.Sahabat seperjuangan saya Rian Sutrisno. Terimakasih atas kepeduliannya, kegembiraannya, dan canda tawanya selama 4 tahun ini.

11.Kekasih saya Monica Ardita. Terimakasih atas kasih sayangnya, semangatnya, dan kebahagiaannya selama ini.

12.Teman bimbingan saya Alvin alfian. Terimakasih atas pengetahuan-pengetahuannya dan cara pandang hidupnya yang menginspirasi saya.

(10)
(11)

x

DAFTAR ISI

HALAMANJUDUL ... I HALAMANPERSETUJUAN ... II HALAMAN PENGESAHAN ... III HALAMAN PERSEMBAHAN ... IV HALAMANPERNYATAANKEASLIANKARYATULIS ... V HALAMANPERNYATAANPERSETUJUANPUBLIKASI ... VI HALAMANKATAPENGANTAR ... VII

HALAMANDAFTARISI………. . X

HALAMANDAFTARTABEL ... XV HALAMANDAFTARGAMBAR ... XVI HALAMANDAFTARLAMPIRAN ... XVII HALAMAN ABSTRAK ... XVIII ABSTRACT ... XIX

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Landasan Teori... 7

1. Pemasaran ... 7

a.Pengertian Pemasaran ... 7

b.Manajemen Pemasaran ... 8

c.Konsep Pemasaran ... 9

d.Komponen Manajemen Pemasaran Jasa Terpadu ... 11

(12)

xi

a.Pengertian Pelayanan ... 13

b.Pengertian Kualitas Pelayanan ... 13

c.Karakteristiki Jasa atau Pelayanan ... 14

d.Kesenjangan Kualitas Pelayanan ... 15

e.Dimensi-dimensi Kualitas Pelayanan ... 16

3.Nilai Pelanggan ... 17

a.Pengertian Nilai Pelanggan ... 17

b.Dimensi-dimensi Nilai Pelanggan ... 18

4.Kepuasan Konsumen ... 18

a.Pengertian Kepuasan ... 18

b.Dimensi-dimensi Kepuasan Konsumen ... 20

c.Mengukur Kepuasan Konsumen ... 21

d.Manfaat Kepuasan Konsumen ... 23

e.Faktor Utama Kepuasan Konsumen ... 23

B. Penelitian-penelitian Sebelumnya ... 25

C. Kerangka Konseptual Penelitian ... 26

D. Hipotesis ... 27

1. Kualitas Pelayanan dan Nilai Pelanggan ... 27

2. Kualitas Pelayanan ... 27

3. Nilai Pelanggan ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 30

1. Subjek Penelitian ... 30

2. Objek Penelitian ... 30

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 31

1.Waktu Penelitian... 31

2. Lokasi Penelitian ... 31

(13)

xii

1. Identifikasi Variabel ... 31

2. Definisi Variabel ... 31

E. Definisi Operasional... 32

1. Kualitas Pelayanan ... 32

2. Nilai Pelanggan ... 33

3. Kepuasan Konsumen ... 34

4. Pengukuran Variabel ... 34

F. Populasi dan Sampel ... 36

1. Populasi ... 36

2. Sampel ... 37

G. Teknik Pengambilan Sampling ... 38

H. Sumber Data ... 38

1. Data Primer ... 38

2. Data Sekunder ... 38

I. Teknik Pengumpulan Data ... 39

1. Metode Kuesioner ... 39

2. Library Research ... 39

J. Teknik Pengujian Instrumen ... 39

1. Pengujian Validitas ... 39

2. Pengujian Reliabilitas... 40

K. Teknik Analisis Data ... 41

1. Uji Asumsi Klasik ... 41

2. Analisis Regresi Linier Berganda ... 45

3. Analisis Deskriptif ... 49

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ... 51

A. Sejarah ... 51

B. Visi dan Misi ... 52

1. Visi ... 52

(14)

xiii

C. Driver Go-jek ... 53

D. Macam-macam Layanan Go-jek Indonesia ... 53

BAB V ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN ... 57

A. Uji Validitas dan Reliabilitas Data ... 57

1. Hasil Uji Validitas ... 57

2. Hasil Uji Reliabilitas ... 62

B. Profil Responden ... 63

1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 63

2. Profil Responden Berdasarkan Usia... 63

3. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 64

4. Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 65

C. Analisis Deskriptif ... 65

D. Uji Asumsi Klasik ... 69

1. Uji Normalitas ... 69

2. Uji Multikolinearitas ... 70

3. Uji Heteroskedastisitas ... 71

E. Analisis Data ... 72

1. Analisis Regresi Linier Berganda ... 72

2. Uji F ... 73

3. Uji t ... 74

4. Koefisien Determinasi (R2) ... 77

F. Pembahsan ... 78

1. Profil Konsumen Go-ride di Kota Yogyakarta ... 78

2. Kualitas Pelayanan Go-ride di Kota Yogyakarta ... 79

3. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Nilai Pelanggan Terhadap Kepuasan Konsumen ... 81

4. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen ... 82

5. Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Kepuasan Konsumen ... 83

(15)

xiv

B. Kesimpulan ... 84

C. Saran ... 84

D. Keterbatasan Penelitian ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 89

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

V.1 Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan ... 58

V.2 Butir-butir Pernyataan Kualitas Pelayanan yang Lolos Uji Validitas ... 59

V.3 Hasil Uji Validitas Nilai Pelanggan ... 60

V.4 Butir-butir pernyataan Nilai Pelanggan yang Lolos Uji Validitas ... 60

V.5 Hasil Uji Validitas Kepuasan Konsumen ... 61

V.6 Butir-butir Pernyataan Kepuasan Konsumen yang Lolos Uji Validitas ... 62

V.7 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas ... 62

V.8 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 63

V.9 Profil Responden Berdasarkan Usia ... 64

V.10 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 64

V.11 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 65

V.12 Hasil Analisis Deskriptif Kualitas Pelayanan ... 66

V.13 Hasil Analisis Deskriptif Nilai Pelanggan ... 67

V.14 Hasil Analisis Deskriptif Kepuasan Konsumen ... 68

V.15 Hasil Uji Normalitas ... 69

V.16 Hasil Uji Multikolinearitas ... 70

V.17 Hasil Uji Regresi Berganda ... 72

V.18 Hasil Uji F ... 73

V.19 Hasil Uji t ... 75

(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

II.1 Manfaat Kepuasan Pelanggan ... 23

II.2 Kerangka Konsetual Penelitian ... 26

III.1 Ilustrasi Hasil Uji Scatterplot ... 44

III.2 Uji t dua sisi ... 49

(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lam Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 91

Lampiran 2 Hasil Uji Statistik ... 98

Lampiran 3 Tabel r ... 105

Lampiran 4 Tabel F ... 107

Lampiran 5 Tabel t ... 111

Lampiran 6 Tabulasi Data Kuesioner Validitas dan Reliabilitas ... 115

(19)

xviii

ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN NILAI PELANGGAN

TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN GO-JEK

Studi Kasus pada Konsumen Go-jek Pengguna Layanan Go-ride di Kota Yogyakarta

Ricky Fauji

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) profil konsumen Go-ride di Kota Yogyakarta, 2) kualitas pelayanan Go-ride menurut konsumen di Kota Yogyakarta, 3) apakah kualitas pelayanan dan nilai pelanggan mempengaruhi kepuasan konsumen secara simultan, 4) apakah kualitas pelayanan dan nilai pelanggan mempengaruhi kepuasan konsumen secara parsial. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive sampling dengan kriteria konsumen yang pernah menggunakan layanan Go-ride minimal dua kali di Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan sampel 100 (seratus) responden. Teknik pengujian instrumen dalam penelitian ini yaitu uji validitas dan reliabilitas, sedangkan teknik analisis data menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, dan analisis deskriptif. Hasil penelitian

menunjukan bahwa: 1) mayoritas profil konsumen Go-ride di Kota Yogyakarta adalah perempuan, usia 21-30 tahun, pendidikan terakhir SMA/sederajat, dan memiliki pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa, 2) kualitas pelayanan Go-ride menurut konsumen termasuk dalam kategori tinggi/baik 3) kualitas pelayanan dan nilai pelanggan secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen 4) kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, sementara nilai pelanggan tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

(20)

xix ABSTRACT

THE INFLUENCE OF SERVICE QUALITIES AND CUSTOMER VALUE TOWARDS THE CUSTOMER SATISFACTION OF GO-JEK A Case Go-jek’s Customer who used Go-ride service in Kota Yogyakarta

Ricky Fauji customer satisfaction simultaneously, 4) whether the service qualities and customer value have an influence to customer satisfaction partially. Quantitative descriptive is the method which is used to do this research. The sampling technique used purposive sampling with the criteria of consumers in Yogyakarta who have used Go-ride service at least twice. The researcher took 100 (one hundred) respondents as sample. The researcher used validity and reliability test for the technique of instrument testing, while for data analysis used classic assumption test, multiple linear regression and descriptive analysis. The result shows: 1) Mostly customer profile who is using Go-ride in Yogyakarta are woman around 21-30 years old, last education high school/equivalent, and work as student/university student 2) service qualities of Go-ride according to customer’s opinion is in high / good category 3) service quality and customer value simultaneously effects on customer satisfaction 4) service qualities took effect to customer satisfying, while customer value did not took any effect of customer satisfaction.

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman sekarang perkembangan teknologi informasi sangatlah cepat. Seiring dengan berjalannya waktu perkembangan teknologi menjadi penting karena mempermudah manusia dalam melakukan berbagai kegiatan. Salah satu teknologi yang sudah menjadi megatrend adalah penggunaan internet. Dengan internet kita dapat memperoleh dan menyampaikan informasi apapun dengan mudah di mana saja. Media internet juga tidak luput dari sasaran para pelaku bisnis. Selain menjadi media komunikasi media internet juga dapat dimanfaatkan demi menunjang aktivitas bisnis perusahaan tertentu.

Dengan melihat peluang bisnis berbasis internet yang sangat menjanjikan membuat pelaku bisnis menggabungkan internet dan transportasi, seperti ojek online dan juga taksi online. Salah satu perusahaan pencetus layanan transportasi berbasis aplikasi online adalah Go-jek yang menyediakan layanan ojek online. Ojek online adalah salah satu solusi dari kemacetan yang terjadi di berbagai kota besar di Indonesia.

(22)

layanan transportasi ojek Go-ride, Go-jek sendiri juga melayani jasa transportasi penumpang menggunakan mobil, jasa pengiriman barang, jasa pesan antar makanan, jasa berbelanja, jasa pindahan barang besar, jasa pijat, jasa bersih-bersih, jasa perawatan salon, jasa pemesanan tiket event, dan jasa pengantaran ke halte busway.

Go-jek sendiri hingga tahun 2016 sudah memiliki 200.000 armada yang tersebar di seluruh Indonesia untuk melayani setiap kebutuhan konsumennya. Media Director Consumen Choices GfK Indonesia, Robin Muliady mengungkapkan, jasa transportasi yang paling banyak dipakai adalah Go-jek (http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/748464-survei-gojek-ungguli-grab, yang diunduh pada 16 Oktober 2016).

Kesuksesan Go-jek sebagai market leader transportasi berbasis aplikasi di Indonesia memancing munculnya para pelaku usaha sejenis. Beberapa perusahaan yang menjadi pesaing Go-jek di Indonesia adalah Blu-jek, Grabbike, dan Uber. Untuk menjaga posisinya sebagai market leader tentu Go-jek harus menerapkan strategi-strategi yang tepat.

(23)

konsumen sendiri dilakukan dengan memberikan jasa sesuai atau bahkan melebihi ekspektasi konsumen. Konsumen yang puas mengindikasikan kinerja dari jasa yang diberikan oleh Go-jek sesuai atau bahkan melebihi ekspektasi dari konsumen sendiri. Beberapa indikator yang menentukan kepuasan konsumen antara lain kualitas pelayanan, harga, promosi, dan nilai pelanggan.

Sebelum pelanggan memutuskan untuk memilih layanan Go-jek dibandingkan layanan dari pesaing sejenis, pelanggan terlebih dahulu akan memperkirakan tawaran mana yang akan menghantarkan nilai pelanggan yang tertinggi. Artinya bahwa pelanggan akan memperkirakan seberapa besar manfaat yang akan didapatkan seorang pelanggan dari mengkonsumsi layanan Go-jek dan juga seberapa besar biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan layanan tersebut. Setelah itu pelanggan akan membandingkan dengan nilai pelanggan yang akan didapatkan jika pelanggan tersebut memilih layanan transportasi dari perusahaan lain. Hal ini tentu saja masuk akal karena setiap pelanggan pasti ingin mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari suatu produk ataupun jasa yang akan dikonsumsinya.

(24)

menarik juga dapat memberikan kesan positif dari konsumen bagi perusahaan. Selain itu yang tidak kalah penting adalah kemampuan pengendara Go-jek menjemput dan mengantar konsumennya ke tempat tujuan dengan tepat juga merupakan kunci dari pelayanan yang berkualitas.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini penulis

mengambil judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Nilai Pelanggan

Terhadap Kepuasan Konsumen Go-jek” studi kasus pada konsumen Go-jek pengguna layanan Go-ride di Kota Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Go-jek adalah salah satu perusahaan yang menggabungkan internet dengan transportasi. Mulai bermunculannya para pesaing menjadi tantangan tersendiri bagi Go-jek untuk terus mempertahankan posisinya sebagai market leader di Indonesia. Kepuasan konsumen menjadi hal yang paling penting guna mempertahankan konsumen. Beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen adalah kualitas pelayanan dan nilai pelanggan.

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana profil konsumen Go-ride di Kota Yogyakarta?

(25)

3. Apakah ada pengaruh kualitas pelayanan dan nilai pelanggan secara simultan terhadap kepuasan konsumen?

4. Apakah ada pengaruh kualitas pelayanan dan nilai pelanggan secara parsial terhadap kepuasan konsumen?

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian lebih terfokus dan pembahasan masalah tidak terlalu luas, berikut ini adalah pembatasan masalah yang dimaksud:

1. Penulis membatasi faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dengan memilih variabel kualitas pelayanan dan nilai pelanggan.

2. Batasan pada sampel yang digunakan adalah konsumen yang pernah menggunakan layanan Go-ride minimal dua kali di Kota Yogyakarta. 3. Kualitas pelayanan yang diukur meliputi keandalan, responsivitas, jaminan,

empati, dan bukti fisik.

4. Nilai pelanggan yang diukur meliputi emotional value, social value, price/value of money, dan quality/performance value.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui profil konsumen Go-ride di Kota Yogyakarta.

2. Untuk mengetahui kualitas pelayanan Go-ride dalam pikiran konsumen di Kota Yogyakarta.

(26)

4. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan dan nilai pelanggan secara parsial terhadap kepuasan konsumen.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan menerapkan ilmu pengetahuan serta berbagai teori pemasaran yang telah penulis pelajari ke dalam dunia nyata.

2. Bagi perusahaan

Hasil penelitian diharapkan menjadi pertimbangan tersendiri bagi manajemen perusahaan dalam rangka meningkatkan kepuasan konsumen melalui aspek nilai pelanggan dan kualitas pelayanan.

3. Bagi penelitian selanjutnya

(27)

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pemasaran

a. Pengertian pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2012:5) “Marketing is about identifying and meeting human social needs yang dapat diartikan pemasaran itu mengenai mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan sosial manusia. Menurut Willian J. Stanton (dalam Dharmmesta dan Irawan, 2001:5) pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran bukan hanya tentang menjual barang ataupun jasa kepada konsumen, tetapi lebih kepada pemenuhan kebutuhan konsumen dengan menciptakan barang atau jasa yang memuaskan baik kepada konsumen aktual maupun potensial.

“Good marketing is no accident, but a result of careful,

(28)

Pemasaran yang baik bukanlah sebuah kebetulan, melainkan hasil dari kehati-hatian, perencanaan dan eksekusi menggunakan alat dan teknik dari intuisi (Kotler dan Keller, 2012:3).

b. Manajemen pemasaran

Untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tentu dibutuhkan suatu usaha tertentu agar perusahaan dapat menjual produk ataupun jasanya kepada konsumen dan memperoleh laba. Pemasaran merupakan salah satu pilar dalam manajemen yang fungsinya sangatlah penting. Dengan adanya pemasaran perusahaan dapat berhubungan dengan konsumen baik potensial maupun aktual demi memenuhi kebutuhan konsumen.

Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong, serta melayani pasar (Dharmmesta dan Irawan, 2001:7).

Dari pemaparan tersebut, maka manajemen pemasaran lebih mengarah ke proses perencanaan dan pelaksanaan demi memuaskan kebutuhan pihak tertentu.

Kotler dan Keller (2012:5-7) mengungkapkan dalam ruang lingkup pemasaran terdapat 10 jenis produk, yaitu:

(29)

2) Services: jasa atau pelayanan yang bersifat non-fisik baik menyertai suatu produk ataupun tidak.

3) Events: kegiatan atau peristiwa yang dibutuhkan oleh orang banyak.

4) Experiences: pengalaman kegiatan seseorang yang dapat dinikmati orang lain.

5) Persons: keahlian atau ketenaran seseorang.

6) Places: tempat yang memiliki keunggulan atau keindahan. 7) Properties: hak kepemilikan berupa benda nyata atau

finansial

8) Organizations: Organisasi atau wadah yang dapat memberikan citra atau nilai jual dari suatu produk.

9) Information: informasi yang dapat diproduksi dan dipasarkan.

10)Ideas: produk dan jasa menjadi wahana untuk menyampaikan gagasan.

c. Konsep pemasaran

(30)

bisnis yang mengatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Menurut Kotler (dalam Susanto 2000:21) terdapat 5 konsep pemasaran yang mendasari cara organisasi melakukan kegiatan pemasarannya.

1) Konsep berwawasan produksi

Konsep berwawasan produksi berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya. Manajer organisasi yang berwawasan produksi memusatkan perhatiannya untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi serta cakupan distribusi yang luas.

2) Konsep berwawasan produk

Konsep berwawasan produk berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik, atau hal-hal inovatif lainnya. Manajer dalam organisasi berwawasan produk memusatkan perhatian untuk membuat produk yang lebih baik dan terus menyempurnakannya.

(31)

Konsep berwawasan menjual berpendapat bahwa kalau konsumen dibiarkan saja, konsumen tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah cukup. Organisasi harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. 4) Konsep berwawasan pemasaran

Konsep berwawasan pemasaran berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari saingannya.

5) Konsep berwawasan pemasaran bermasyarakat

Konsep berwawasan pemasaran bermasyarakat berpendapat bahwa pemasaran dilakukan dengan menghindari konflik yang mungkin terjadi antara keinginan konsumen, kepentingan konsumen, dan kesejahteraan sosial jangka panjang.

d. Komponen manajemen pemasaran jasa terpadu

(32)

unsur strategis tambahan lainnya. Menurut Lovelock dan Wright (2007:18-20) terdapat delapan komponen manajemen jasa terpadu, yaitu:

1) Elemen produk

Elemen produk mencakup semua komponen kinerja jasa yang menciptakan nilai bagi pelanggan.

2) Tempat dan waktu

Keputusan manajemen tentang kapan, dimana, dan bagaimana menyampaikan jasa pada pelanggan.

3) Proses

Metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu, yang umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu urutan yang telah ditetapkan.

4) Produktivitas dan kualitas

Produktivitas mencakup seberapa efisien pengubahan input jasa menjadi output yang menambah nilai bagi pelanggan. Sementara kualitas mencakup sejauh mana suatu jasa memuaskan pelanggan dengan memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan mereka.

5) Orang

(33)

6) Promosi dan edukasi

Promosi dan edukasi mencakup semua aktivitas dan alat yang menggugah komunikasi yang dirancang untuk membangun preferensi pelanggan terhadap jasa dan penyedia jasa tertentu.

7) Bukti fisik

Petunjuk visual atau berwujud yang memberi bukti atas kualitas jasa.

8) Harga dan biaya jasa lainnya

Pengeluaran uang, waktu dan usaha oleh pelanggan untuk membeli dan mengkonsumsi jasa.

2. Kualitas pelayanan

a. Pengertian pelayanan

Menurut Laksana (2008:85) pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Sementara menurut Lovelock dan Wright (2007:5) pelayanan adalah tindakan atau kinerja yang menciptakan manfaat bagi pelanggan dengan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas nama penerima.

(34)

Lewis dan Booms (dalam Tjiptono dan Chandra, 2008:85) mendefinisikan kualitas pelayanan sebagai ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi (harapan) pelanggan.

c. Karakteristik jasa atau pelayanan

Menurut Kotler dan Keller (2009:39-42) terdapat empat karakteristik dari jasa, yaitu:

1) Tak berwujud berarti bahwa jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, diraba, didengar, atau dibaui sebelum jasa itu dibeli. Jadi konsumen tidak dapat mengetahui hasil dari suatu jasa sebelum dia mengkonsumsi jasa tersebut. 2) Tak terpisahkan berarti bahwa jasa umumnya diproduksi

dan dikonsumsi sekaligus. Jadi jasa dijual terlebih dahulu barulah diproduksi dan langsung dikonsumsi. Hal ini tentu berbeda dengan produk dimana produk diproduksi terlebih dahulu barulah dijual dan dapat dikonsumsi.

(35)

4) Dapat musnah berarti bahwa jasa tidak dapat disimpan. Jadi sekalipun tidak ada konsumen yang menggunakan jasa tetap saja penyedia jasa tidak dapat menyimpan jasa yang ditawarkan pada hari itu untuk keesokan harinya. d. Kesenjangan jasa atau pelayanan

Menurut Kotler dan Keller (2009: 51-52) terdapat lima kesenjangan yang menyebabkan kegagalan pengiriman jasa, yaitu:

1) Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen, yaitu manajemen tidak selalu memiliki anggapan yang benar tentang apa yang konsumen inginkan.

2) Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa, yaitu manajemen mungkin memiliki anggapan yang benar mengenai apa yang diinginkan pelanggan tetapi tidak menetapkan standar kinerja.

3) Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penghantaran jasa, yaitu personel perusahaan tidak terlatih atau tidak mampu bahkan mungkin tidak bersedia menghantarkan standar spesifikasi jasa yang ditetapkan. 4) Kesenjangan antara penghantaran jasa dan komunikasi

(36)

pernyataan dari iklan maupun perwakilan dari perusahaan namun yang didapatkan konsumen tidak sesuai.

5) Kesenjangan antara jasa anggapan dan jasa yang diharapkan, yaitu konsumen memiliki anggapan yang salah mengenai kualitas suatu jasa.

e. Dimensi-dimensi kualitas pelayanan

Menurut Kotler dan Keller (2009:52) terdapat 5 dimensi kualitas jasa, yaitu:

1) Keandalan: kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan andal dan akurat. Artinya perusahaan memberikan pelayanan yang sesuai dengan janjinya kepada konsumen.

(37)

4) Empati: suatu usaha untuk memperhatikan dan memberikan perhatian pribadi kepada pelanggan. Artinya perusahaan mudah dihubungi, adanya layanan customer care, dan usaha perusahaan memahami pelanggan.

5) Bukti fisik: penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, dan bahan komunikasi, seperti gedung office, atribut yang dikenakan karyawan, peralatan untuk menyalurkan jasa. 3. Nilai Pelanggan

a. Pengertian nilai pelanggan

Menurut Kotler dan Keller (2009:136) nilai yang dipersepsikan pelanggan adalah selisih antara penilaian pelanggan perspektif atas semua manfaat dan biaya dari suatu penawaran terhadap alternatifnya. Sementara menurut Lovelock dan Wright (2007:244) nilai pelanggan adalah jumlah seluruh manfaat yang dipahami atau dipersepsikan (nilai kotor) dikurangi jumlah semua biaya yang dipahami. Makin besar perbedaan positif diantara keduanya, makin besar nilai pelanggannya.

(38)

b. Dimensi-dimensi nilai pelanggan

Menurut Sweeney dan Soutar (dalam Prastiwi, 2016:10) dimensi nilai pelanggan terdiri dari:

1) Emotional value

Emotional value adalah utilitas yang berasal dari perasaan atau emosi positif yang berasal dari mengkonsumsi produk tertentu.

2) Social value

Social value adalah utilitas yang didapat dari kemampuan produk untuk meningkatkan konsep diri-sosial konsumen. 3) Price/value of money

Price/value of money adalah utilitas yang didapat dari produk karena penurunan biaya jangka pendek dan jangka panjang.

4) Quality/performance value

Quality/performance value adalah utilitas yang diperoleh dari persepsi terhadap kinerja yang diharapkan dari suatu produk atau jasa.

4. Kepuasan konsumen

a. Pengertian kepuasan

(39)

hasil) yang dia rasakan dibandingkan dengan harapannya, sedangkan menurut Sangadji dan Sophia (dalam Andrieani, 2016:28) kepuasan diartikan sebagai adanya kesamaan antara kinerja produk dan pelayanan yang diterima dengan kinerja produk dan pelayanan yang diharapkan konsumen. Faktor utama penentu kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas jasa.

(40)

yang diberikan oleh perusahaan haruslah sesuai atau lebih tinggi dari ekspektasi pelanggan.

b.Dimensi-dimensi kepuasan konsumen

Menurut Kotler dan Armstrong (dalam Andrieani, 2016:31-32) secara keseluruhan dimensi-dimensi kepuasan konsumen, yaitu:

1) Kualitas yang dirasakan

Penentu utama kepuasan konsumen yaitu kualitas atau kinerja. Kualitas sangat mendasar bagi seluruh kegiatan ekonomi karena dapat menggambarkan dua komponen yaitu pengalaman dan konsumsi.

2) Nilai yang dirasakan

Nilai yang dirasakan adalah suatu tingkat manfaat yang dirasakan oleh konsumen terhadap harga yang dibayar dengan membandingkan manfaat yang dirasakan setelah konsumen melakukan transaksi dengan penawaran yang diberikan oleh perusahaan berupa produk atau jasa. Dengan ini konsumen dapat menggunakan perimbangan untuk membandingkan produk atau jasa yang dirasa memberi nilai tinggi dan yang rendah.

3) Harapan pelanggan

(41)

perusahaan. Konsumen memiliki harapan sejauh mana penawaran perusahaan dalam produk ataupun jasa. Konsumen mendapat informasi-informasi dari berbagai sumber, selanjutnya memperkirakan perusahaan memiliki kemampuan untuk terus memberikan kreatifitas di masa depan.

c.Mengukur kepuasan konsumen

Pengukuran kepuasan pelanggan sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk mengetahui posisi dari perusahaan dibandingkan pesaing dan pelanggan itu sendiri. Selain itu pengukuran kepuasan pelanggan juga berguna untuk mengetahui letak dari kekurangan perusahaan di persepsi pelanggan yang perlu untuk ditingkatkan. Menurut Lovelock dan Wright (2007:102) pelanggan mengalami berbagai tingkat kepuasan atau ketidakpuasan setelah mengalami masing-masing jasa sesuai dengan sejauh mana harapan mereka terpenuhi atau terlampaui. Menurut Kotler (dalam Susanto, 2000:54) terdapat empat metode yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan, yaitu:

1) Sistem keluh dan saran

(42)

berupa kotak saran ataupun layanan telepon customer care.

2) Survei kepuasan pelanggan

Metode survei merupakan salah satu metode yang umum dilakukan terutama dalam penelitian. Metode survei bisa dilakukan dengan telepon ataupun melakukan wawancara langsung dengan pelanggan.

3) Ghost shopping

Metode ghost shopping ini dilakukan dengan cara mempekerjakan beberapa orang untuk berperan sebagai pembeli di perusahaan maupun pesaing. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan yang dirasakan si ghost shopper sehingga dapat memprediksi kepuasan pelanggan yang sebenarnya.

4) Lost customer analysis

(43)

d.Manfaat kepuasan konsumen

Gambar II.1

Manfaat Kepuasan Konsumen Sumber: Lovelock dan Wright (2007:104)

Menurut Lovelock dan Wright (2007:104) kepuasan pelanggan

memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, dan tingkat kepuasan pelanggan yang makin tinggi akan menghasilkan loyalitas pelanggan yang semakin besar. Dalam jangka panjang, akan lebih menguntungkan mempertahankan pelanggan yang baik daripada terus-menerus menarik dan membina pelanggan baru untuk menggantikan pelanggan yang pergi. Pelanggan yang puas akan menyebarkan cerita positif dari mulut ke mulut dan malah akan menjadi iklan berjalan bagi suatu perusahaan, yang kemudian akan menurunkan biaya untuk menarik pelanggan baru.

e.Faktor utama kepuasan konsumen

Menurut Lupiyoadi (2013:158) dalam menentukan tingkat kepuasan, terdapat lima faktor utama yang harus diperhatikan perusahaan, yaitu:

(44)

Konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka mununjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.

2) Kualitas pelayanan

Terutama untuk industri jasa, konsumen akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan.

3) Emosional

Konsumen akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi nilai sosial yang membuat konsumen merasa puas terhadap merek tertentu.

4) Harga

Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang lebih murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada konsumennya.

5) Biaya

(45)

suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa itu.

B. Penelitian-penelitian sebelumnya

1. Elisabet Endah Natalia Prastiwi, (2016) meneliti tentang pengaruh nilai,

harga, kualitas produk, dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan

konsumen dan loyalitas konsumen. Studi kasus pada konsumen

Waroeng Spesial Sambal Yogyakarta. Populasi dalam penelitian

tersebut adalah seluruh konsumen Waroeng Spesial Sambal

Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket.

Analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dan

regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai,

harga, kualitas produk, dan kualitas pelayanan secara bersama-sama

berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, dan secara parsial variabel

nilai tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, sedangkan

variabel harga, kualitas produk, dan kualitas pelayanan berpengaruh

terhadap kepuasan konsumen, serta kepuasan konsumen berpengaruh

terhadap loyalitas.

2. Feliks Ivan Thambun, (2014) meneliti tentang pengaruh nilai

pelanggan, kualitas pelayanan, dan kedekatan emosional terhadap

loyalitas nasabah. Studi kasus pada Bank CIMB Niaga Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Populasi dalam penelitian tersebut ialah

(46)

Yogyakarta. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden dengan

menggunakan metode convenience sampling. Teknik pengumpulan

data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji asumsi

klasik dan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan ada

pengaruh positif signifikan antara nilai pelanggan, kualitas pelayanan,

dan kedekatan emosional terhadap loyalitas nasabah baik secara

simultan maupun parsial.

C. Kerangka konspetual penelitian

Berdasarkan kajian pustaka di atas mengenai kualitas layanan dan nilai

pelanggan terhadap kepuasan konsumen, maka kerangka konseptual dapat

digambarkan seperti di bawah ini:

Gambar II.1.

Kerangka Konseptual Penelitian

: Menunjukkan pengaruh secara parsial antara kualitas

(47)

: Menunjukkan pengaruh secara simultan antara kualitas

pelayanan dan nilai pelanggan terhadap kepuasan konsumen.

D. Hipotesis

1. Kualitas pelayanan dan nilai pelanggan

Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa mutlak harus

memperhatikan kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen.

Hal ini tidak terlepas dari pelayanan itu sendiri yang menjadi produk

utama dari perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa. Selain itu, nilai

pelanggan juga menjadi hal yang tidak kalah penting. Perusahaan juga

harus memperhatikan seberapa tinggi nilai pelanggan yang dirasakan

oleh konsumennya. Karena selain manfaat dari jasa yang diberikan oleh

perusahaan, konsumen juga akan menilai seberapa banyak biaya yang

harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan jasa perusahaan.

H0 : kualitas pelayanan dan nilai pelanggan secara

simultan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

Ha : Kualitas pelayanan dan nilai pelanggan secara simultan tidak

berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

2. Kualitas pelayanan

Dalam industri jasa kualitas pelayanan menjadi faktor yang

paling penting dalam kepuasan pelanggan. Bagi seorang konsumen

(48)

pengalaman yang negatif. Oleh karena itu, semakin cepat seorang

pelanggan mendapat pelayanan tanpa perlu menunggu waktu yang lama

maka akan semakin puas pelanggan tersebut. Kemudian kemampuan

perusahaan memberikan pelayanan yang tepat juga adalah hal yang

penting.

Untuk bisa mendapatkan jasa Go-ride konsumen cukup

melakukan pemesanan melalui aplikasi Go-jek dengan menentukan

dimana konsumen ingin dijemput serta tempat tujuan yang diinginkan.

Setelah itu seorang driver Go-ride yang berada di sekitar akan

menerima pesanan tersebut dan langsung menjemput si konsumen tanpa

waktu tunggu yang terlalu lama. Selain itu konsumen Go-ride juga dapat

memberikan penilaian terhadap driver Go-ridenya apakah pelayanan

yang diberikan baik atau tidak.

Para driver Go-ride saat beroperasi wajib mengenakan

atribut-atribut tertentu seperti jaket dan helm yang berwarna hijau dengan

tulisan Go-jek. Hal ini tentu saja menjadi daya tarik tersendiri bagi

konsumen dan sekaligus melambangkan jaminan pelayanan yang baik

kepada konsumen dari perusahaan Go-jek.

H0 : Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan

(49)

Ha : Kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap kepuasan

konsumen.

3. Nilai pelanggan

Setelah menggunakan jasa Go-ride tentu konsumen dapat menimbang-nimbang selisih antara manfaat yang didapatnya setelah mengkonsumsi jasa Go-ride dengan seluruh biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan jasa Go-ride tersebut. Penggunaan aplikasi serta berbagai testimoni yang beredar mengenai layanan Go-ride ini dapat memberikan gambaran mengenai apa manfaat yang akan konsumen dapat dan seberapa besar biaya yang harus konsumen keluarkan. Penggunaan aplikasi dapat memudahkan konsumen dalam mendapatkan layanan, banyaknya personel Go-ride juga membuat waktu tunggu untuk mendapatkan layanan semakin cepat, sementara tarif yang dipatok oleh Go-jek untuk layanan Go-ride juga cukup terjangkau.

H0 : Nilai pelanggan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

Ha : Nilai pelanggan tidak berpengaruh terhadap kepuasan

(50)

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif. Sebagai langkah awal, penulis mengumpulkan data sehubungan

dengan topik menggunakan buku-buku yang dijadikan sumber referensi dalam

memperoleh landasan teori dan cara untuk menganalisis data. Langkah

selanjutnya yaitu pendekatan penelitian dengan cara meneliti pada subyek

tertentu dan kesimpulannya hanya berlaku pada subyek tersebut.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini ialah orang-orang yang dimintai keterangannya

berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Subjek penelitian ini

adalah masyarakat umum yang pernah menggunakan layanan Go-ride

di Kota Yogyakarta.

2. Objek penelitian

Objek penelitian ini adalah variabel yang menjadi perhatian pokok

dalam penelitian. Variabel-variabel tersebut adalah kualitas pelayanan,

(51)

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2017.

2. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Kota Yogyakarta.

D. Variabel Penelitian

1. Identifikasi variabel

a.Variabel independen

Variabel independen atau biasa disebut variabel bebas

merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependen.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah

kualitas pelayanan (X1) dan nilai pelanggan (X2).

b.Variabel dependen

Variabel dependen biasa disebut variabel tergantung. Variabel

dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel

independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

dependen adalah kepuasan konsumen (Y).

2. Definisi variabel

a.Kualitas pelayanan

(52)

bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi (harapan) pelanggan.

b.Nilai pelanggan

Lovelock dan Wright (2007:244) mendefinisikan nilai

pelanggan adalah jumlah seluruh manfaat yang dipahami atau

dipersepsikan (nilai kotor) dikurangi jumlah semua biaya yang

dipahami. Makin besar perbedaan positif diantara keduanya,

makin besar nilai pelanggannya.

c.Kepuasan konsumen

Kotler (dalam Susanto, 2000:52) mendefinisikan kepuasan

adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan

kinerja (atau hasil) yang dia rasakan dibandingkan dengan

harapannya.

E. Definisi Operasional

1. Kualitas pelayanan

Dalam penelitian ini, yang dimaksud kualitas pelayanan adalah kualitas

pelayanan yang diberikan personel driver Go-ride kepada konsumen.

Indikator kualitas pelayanan sendiri adalah:

a.Keandalan meliputi kemampuan driver Go-ride dalam melayani

konsumen secara andal dan akurat.

b.Responsivitas meliputi kesediaan driver Go-ride dalam

(53)

c.Jaminan yaitu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

driver Go-ride.

d.Empati yaitu kepedulian dan perhatian Go-ride kepada

konsumen.

e.Bukti fisik meliputi penampilan dan atribut dari driver Go-ride.

2. Nilai pelanggan

Dalam penelitian ini, yang dimaksud nilai pelanggan adalah persepsi

konsumen akan selisih dari manfaat yang telah diterima oleh konsumen

Go-ride dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk

mendapatkan layanan tersebut. Indikatornya adalah

a.Emotional value

Emotional value adalah utilitas yang berasal dari emosi positif

dari mengkonsumsi layanan Go-ride.

b.Social value

Social value adalah utilitas yang didapat dari kemampuan

layanan Go-ride meningkatkan konsep diri sosial konsumennya.

c.Price/value of money

Price/value of money adalah utilitas yang didapat dari produk

karena penurunan biaya Go-ride jangka pendek dan jangka

panjang.

(54)

Quality/performance value adalah utilitas yang diperoleh dari

persepsi terhadap kinerja yang diharapkan pada layanan

Go-ride.

3. Kepuasan konsumen

Dalam penelitian ini, yang dimaksud kepuasan konsumen adalah

kepuasan konsumen Go-ride yang berarti perbedaan antara harapan

konsumen dan kenyataan yang dirasakan konsumen Go-ride.

Indikatornya adalah:

a.Kualitas yang dirasakan oleh konsumen Go-ride mengenai jasa

yang diberikan oleh perusahaan.

b.Nilai yang dirasakan oleh konsumen Go-ride terhadap biaya

yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan layanan perusahaan.

c.Harapan konsumen mengenai kualitas dari jasa layanan Go-ride.

Konsumen membuat harapan berdasarkan dari berbagai

informasi melalui internet, media cetak, ataupun dari mulut ke

mulut.

4. Pengukuran variabel

Pengukuran variabel kualitas pelayanan, nilai pelanggan, dan kepuasan

konsumen menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah skala yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang terhadap suatu kejadian atau keadaan sosial, di

(55)

kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item pernyataan. Satu indikator cukup diwakili dengan

satu pernyataan dan jawaban dari setiap pernyataan yang menggunakan

skala Likert mempunyai tingkatan dari sangat positif sampai sangat

negarif. Tingkatan tersebut adalah sebagai berikut (Sarjono dan

Julianita, 2011:4):

1) Sangat setuju skor 5

2) Setuju skor 4

3) Ragu-ragu skor 3

4) Tidak setuju skor 4

5) Sangat tidak setuju skor 1

Dapat dilihat bobot nilai paling tinggi adalah 5 dan bobot nilai paling

rendah adalah 1. Jumlah kelas 5 sehingga interval dapat dihitung

sebagai berikut:

� � = � � � � �− � � � �

� � = − = ,

(56)

a. Sangat Rendah (SR) bila skor variabel 1,00 s/d 1,79 yang

menunjukkan kualitas pelayanan, nilai pelanggan, dan

kepuasan konsumen Go-ride sangat rendah.

b. Rendah (R) bila skor variabel 1,80 s/d 2,59 yang menunjukkan

kualitas pelayanan, nilai pelanggan, dan kepuasan konsumen

Go-ride rendah.

c. Cukup (C) bila skor variabel 2,60 s/d 3,39 yang menunjukkan

kualitas pelayanan, nilai pelanggan, dan kepuasan konsumen

Go-ride cukup.

d. Tinggi (T) bila skor variabel 3,40 s/d 4,19 yang menunjukkan

kualitas pelayanan, nilai pelanggan, dan kepuasan konsumen

Go-ride tinggi.

e. Sangat tinggi (ST) bila skor variabel 4,20 s/d 5,00 yang

menunjukkan kualitas pelayanan, nilai pelanggan, dan

kepuasan konsumen Go-ride sangat tinggi.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan seluruh karakteristik yang menjadi obyek

penelitian, dimana karakteristik tersebut berkaitan dengan seluruh

kelompok orang, peristiwa atau benda yang menjadi pusat perhatian

bagi peneliti (Sarjono dan Julianita, 2011:21). Populasi dalam penelitian

(57)

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipercaya dapat mewakili

karakteristik populasi secara keseluruhan (Sarjono dan Julianita,

2011:21). Sampel dari penelitian ini adalah konsumen masyarakat

umum yang pernah menggunakan jasa Go-ride minimal dua kali di Kota

Yogyakarta pada saat penelitian dilakukan. Karena peneliti tidak

mengetahui jumlah pasti dari dari populasi konsumen Go-ride di Kota

Yogyakarta, maka penulis menggunakan rumus dari Rao Purba (dalam

Prastiwi, 2015:40):

=

= ,

,

=

Dimana:

n : jumlah sampel

Z : tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel

(95%=1,96)

moe : margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa

(58)

Maka dapat disimpulkan sampel dari penelitian ini sebanyak 96

responden atau dibulatkan menjadi 100 responden.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan

cara purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu (Sugiyono, 2013: 81). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

diambil dengan pertimbangan bahwa yang akan menjadi sampel adalah

konsumen yang memenuhi kriteria penelitian yang ditetapkan penulis. Kriteria

yang ditetapkan penulis adalah konsumen yang pernah menggunakan layanan

Go-ride minimal dua kali di Kota Yogyakarta pada saat penelitian dilakukan.

H. Sumber Data

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan dari

masyarakat umum konsumen Go-ride yang didapat dari hasil kuesioner

yang berkaitan dengan kepuasan konsumen.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang tersedia dari literature, web site

internet, majalah, dan data tertulis lainnya yang mendukung data

(59)

I. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode kuesioner

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan secara tertulis kepada subjek penelitian dengan

maksud untuk memperoleh data tentang tingkat kepuasan konsumen

Go-ride.

2. Library research (riset kepustakaan)

Pengumpulan data dengan cara mempelajari bahan-bahan kuliah,

literature, serta sumber lain yang dikumpulkan guna membantu

memperkuat teori dan analisis.

J. Teknik Pengujian Instrumen

Pengujian instrumen dilakukan guna mengetahui apakah alat ukur yang dipakai

layak digunakan atau tidak dalam penelitian.

1. Uji validitas

Uji validitas bertujuan untuk mengukur valid tidaknya suatu item

pertanyaan. Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur

mampu mengukur apa yang ingin diukur (Sarjono dan Julianita,

2011:35). Rumus yang bisa digunakan untuk uji validitas konstruk

dengan teknik korelasi Product Moment, yaitu (Siregar, 2013:75):

ℎ� �� = ∑ − ∑ ∑

(60)

Dimana:

r : koefisien korelasi setiap pertanyaan

n : jumlah responden

x : skor variabel (jawaban responden)

y : skor total dari variabel untuk responden ke-n

Untuk menentukan apakah instrumen valid atau tidak maka digunakan

ketentuan sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka

instrumen tersebut dikatakan valid.

b.Jika r hitung ≤ r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka

instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji reliabilitas

Menurut Sekaran (dalam Sarjono dan Julianita, 2011:35) Reliabilitas

adalah suatu pengukuran yang menunjukkan sejauh mana pengukuran

tersebut dilakukan tanpa bias (bebas kesalahan-error free). Oleh karena

itu, menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas

beragam item dalam instrumen perlu dilakukan.

Dengan pengujian ini maka kita dapat mengetahui konsistensi dari

jawaban responden. Kuesioner dapat dikatakan reliabel bila jawaban

responden terhadap pertanyaan konsisten dari waktu ke waktu. Uji

(61)

= { − }{ −∑ � }

Dimana:

r11 : reliabilitas instrumen

k : banyak butir pertanyaan

∑ � : total dari varian masing-masing variabel

� : varian total

Untuk menentukan apakah variabel reliabel atau tidak maka digunakan ketentuan sebagai berikut:

a.Jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 maka item variabel tersebut dinyatakan reliabel.

b.Jika nilai Cronbach Alpha ≤ 0,60 maka item variabel tersebut dinyatakan tidak reliabel

K. Teknik Analisis Data

1. Uji asumsi klasik

(62)

a.Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, residual memiliki distribusi normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika residualnya memiliki distribusi normal. Pedoman yang digunakan untuk mengetahui residual berdistribusi normal atau tidak dapat dilihat dari nilai signifikansi pada bagian Kolmogorov-Smirnov (Asymp.Sig), apabila nilai signifikansi (Asymp.Sig) >0,05 maka residual berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi (Asymp.Sig) ≤0,05 maka residual tidak berdistribusi normal. b.Uji multikolinearitas

Menurut Sarjono dan Julianita (2011:70) uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan di antara variabel bebas memiliki masalah multikorelasi (gejala multikolinearitas) atau tidak. Menurut Wijaya (dalam Sarjono dan Julianita, 2011:71) terdapat beberapa cara mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas, yaitu:

(63)

2) Menganalisis korelasi diantara variabel bebas. Jika diantara variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (lebih besar daripada 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas.

3) Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai VIF (variance inflating factor). Jika VIF<10 tingkat kolinearitas dapat ditoleransi.

4) Nilai Eigenvalue dari satu atau lebih variabel bebas yang mendekati nol memberikan petunjuk adanya multikolinearitas.

Dalam penelitian ini pedoman yang digunakan untuk mengetahui jika tidak terjadi masalah multikolinearitas yaitu bila nilai VIF (Variance Inflation Factor) kurang dari 10 dan mempunyai nilai tolerance lebih dari 0,1. Uji Multikolinearitas perlu dilakukan apabila variabel independennya lebih dari satu. c.Uji heteroskedastisitas

(64)

Sebuah model regresi dikatakan baik apabila terjadi homoskedastisitas dalam modelnya, atau dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji yang sering digunakan dalam heteroskedastisitas adalah uji scatterplot. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis menggunakan uji scatterplot untuk menguji terjadi atau tidaknya heteroskedastisitas, berikut adalah ilustrasinya:

Gambar III.1

(65)

1) Pada gambar (a) dapat dilihat bahwa titik-titik pada grafik Scatterplot menyebar secara merata tanpa membentuk pola tertentu yang artinya tidak adanya masalah heteroskedastisitas.

2) Pada gambar (b-d) dapat dilihat bahwa titik-titik pada Scatterplot membentuk pola tertentu, artinya grafik tersebut mengalami masalah heteroskedastisitas.

3) Pada gambar (e-f) dapat dilihat bahwa titik-titik pada scatterplot membentuk pola dan beberapa diantaranya mengumpul pada titik tertentu. Bentuk tersebut mengindikasikan model yang digunakan tidaklah linier dan terdapat masalah heteroskedastisitas.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda sendiri sebenarnya adalah pengembangan dari regresi linier sederhana yang sama-sama alat yang dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel tidak bebas. Perbedaan dari metode ini hanya pada jumlah variabel bebas yang digunakan. Pada metode regresi berganda jumlah vaariabel bebas yang digunakan lebih dari satu yang mempengaruhi variabel tidak bebas. Untuk mencari persamaan regresi linier berganda dapat menggunakan persamaan (Siregar, 2013:405):

(66)

Dimana:

Y : kepuasan konsumen

X1 : kualitas pelayanan

X2 : nilai pelanggan

a : nilai konstanta b1, b2 : koefisien regresi

a. Uji F atau Uji Simultan

Uji F dilakukan untuk menguji apakah mode regresi atas pengaruh kualitas pelayanan dan nilai pelanggan bersama-sama terhadap kepuasan konsumen. Langkah-langkah uji F adalah sebagai berikut:

1) Menentukan rumus hipotesis:

H0: b1= b2= 0, maka tidak terdapat pengaruh secara simultan dari kualitas pelayanan dan nilai pelanggan terhadap kepuasan konsumen Go-ride.

Ha tidak semua b = 0, maka terdapat pengaruh secara simultan dari kualitas pelayanan dan nilai pelanggan terhadap kepuasan konsumen Go-ride.

2) Menentukan level of significance (α) : 5%

(67)

3) Menentukan Fhitung dengan menggunakan alat analisis atau

rumus Fhitung

�ℎ� �� = � / − � / −

Dimana:

R2 : koefisien determinasi n : banyaknya sampel

k : jumlah variabel independen

4) Kriteria pengujian

H0 ditolak dan Ha diterima jika Fhitung > Ftabel

H0 diterima dan Ha ditolak jika Fhitung≤ Ftabel

5) Menarik kesimpulan

Jika H0 diterima dan Ha ditolak berarti kualitas pelayanan dan nilai pelanggan secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen Go-ride. Jika H0 ditolak dan Ha diterima berarti kualitas pelayanan dan nilai pelanggan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan konsumen Go-ride.

(68)

Uji t atau yang biasa dikenal dengan uji signifikansi terhadap masing-masing koefisien regresi untuk mengetahui signifikansi atau setidaknya pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat (Y). Langkah-langkah uji t adalah sebagai berikut: 1) Menentukan H0 dan Ha

H0 : bi = 0, artinya kualitas pelayanan dan nilai pelanggan (X1

dan X2) secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen Go-ride (Y).

Ha : bi ≠ 0, artinya kualitas pelayanan dan nilai pelanggan (X1

dan X2) secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan konsumen Go-ride (Y).

2) Menentukan level of significance (α) : 5%

Dalam penelitian ini tingkat signikansi menggunakan α = 5% dengan df= n-k-1 (k adalah jumlah variabel independen). 3) Menentukan thitung dengan menggunakan alat analisis atau rumus

thitung

� = �

Dimana:

ti = t hitung koefisien variabel i

(69)

sbi = standard error dari variabel

4) Menentukan daerah penerimaan dan penolakan H0

Gambar III.2

Uji t Dua Sisi

H0 diterima, jika t hitung ≤ t tabel atau t hitung ≥ -t tabel

H0 ditolak, jika t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel

5) Menarik kesimpulan

Jika H0 diterima dan Ha ditolak maka kualitas pelayanan dan nilai pelanggan tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen Go-ride.

Jika H0 ditolak dan Ha diterima maka kualitas pelayanan dan nilai pelanggan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen Go-ride.

3. Deskriptif

(70)

banyak responden yang menyatakan hal yang sama terhadap suatu objek pertanyaan.

(71)

51

BAB IV

GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

A. Sejarah

Bermula dari obrolan Nadiem Makarim dengan sopir ojek, ia mengetahui bahwa mayoritas waktu kerja ojek itu dihabiskan untuk menunggu penumpang sehingga tidak produktif. Dari situ Nadiem lantas berkeinginan menjalankan misi sosial utk membantu sopir ojek supaya dapat lebih produktif.

(72)

menghubungi para pengendara Go-jek satu per satu membutuhkan waktu yang lama. Hingga pada akhirnya perusahaan Go-jek meluncurkan aplikasi Go-jek untuk platform smartphone berbasiskan android dan ios pada Januari 2015 lalu. Peluncuran aplikasi ini adalah wujud dari inovasi perusahaan demi memberi kemudahan pada konsumen. Dari peluncuran aplikasi itulah perusahaan Go-jek berkembang pesat. Mulai dari menjalankan usahanya di wilayah Jabodetabek saja, kini perusahaan Go-jek sudah berekspansi ke kota-kota besar lainnya di Indonesia antara lain Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Medan, Semarang, Palembang, dan Balikpapan dengan rencana pengembangan di kota-kota lainnya pada tahun mendatang.

B. Visi dan Misi

1. Visi

Membantu memperbaiki struktur transportasi di Indonesia, memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari seperti pengiriman dokumen, belanja harian dengan menggunakan fasilitas kurir, serta turut mensejahterakan kehidupan tukang ojek di Indonesia kedepannya. 2. Misi

a. Menjadi acuan pelaksana kepatuhan dan tata kelola struktur transportasi yang baik dengan menggunakan kemajuan teknologi.

(73)

d. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.

e. Menjaga hubungan baik dengan berbagai pihak yang terkait dengan usaha ojek online.

C. Driver Go-jek

Driver Go-jek adalah para tukang ojek pangkalan atau bahkan orang-orang yang bukan tukang ojek tetapi ingin mencari tambahan penghasilan yang direkrut oleh PT. Go-jek Indonesia melalui seleksi. Setiap penghasilan yang diperoleh akan dikalkulasikan untuk dibagi antara PT. Go-jek Indonesia dan driver Go-jek, yakni 20% untuk PT. Go-jek Indonesia dan 80% untuk driver Go-jek.

Driver Go-jek bertugas untuk menjemput dan mengantarkan para pengguna layanan Go-jek, baik penumpang atau barang yang akan dikirim ke tempat tujuan dengan selamat dan dalam keadaan baik. Selain itu, driver Go-jek juga berkewajiban memberikan helm serta masker penutup mulut dan rambut kepada penumpang selama berkendara.

D. Macam-macam layanan Go-jek Indonesia

1. Go-ride

Layanan transportasi bagi penumpang menggunakan motor untuk mengantar penumpang ke tempat yang dituju.

2. Go-car

(74)

3. Go-food

Layanan pesan antar makanan bagi konsumen yang ingin menikmati makanan tertentu dari restoran atau gerai yang tidak memiliki layanan pesan antar makanan yang menjadi mitra Go-jek.

4. Go-send

Layanan antar jemput barang untuk mengantarkan barang tersebut kepada orang yang dituju hanya dalam waktu 90 menit, dan bahkan lebih cepat lagi jika jarak lebih dekat.

5. Go-mart

Layanan belanja instan yang digunakan untuk membeli ribuan jenis barang dari berbagai macam toko di area sekitar. Driver Go-jek akan mengantarkan barang belanjaan dalam waktu 60 menit.

6. Go-box

Layanan pindahan dan kirim barang dengan menggunakan angkutan barang seperti mobil pick-up, mobil boks, truk engkel, dan truk engkel boks dengan muatan maksimal 2 ton.

7. Go-massage

(75)

8. Go-clean

Layanan jasa membersihkan secara panggilan untuk bersih-bersih rumah. Layanan ini terdiri dari vacuum sweep, dish washing, bathroom sanitizing, dan floor mapping.

9. Go-glam

Layanan jasa kecantikan panggilan bagi konsumen yang ingin melakukan perawatan kecantikan di rumah. Layanan ini terdiri dari haircare, nailcare, make up, waxing, hair-stytling, hijab-styling, facial, dan advance hair services.

10.Go-tix

Layanan mobile ticketing dan penyedia informasi mengenai berbagai acara-acara mulai dari musik, olahraga, atraksi, workshop, seni dan budaya. Konsumen dapat membeli tiket acara tertentu dan di antarkan ke rumah. 11.Go-busway

Layanan transportasi ojek untuk mengantar penumpang ke halte bus Transjakarta yang diinginkan.

12.Go-med

Layanan kolaborasi antara Go-jek dengan HaloDoc. Layanan ini memungkinkan konsumen untuk membeli obat-obatan, vitamin dan kebutuhan medis lainnya dari apotek berlisensi.

(76)

Layanan perawatan mobil yang bisa dipanggil. Layanan ini terbagi dalam 3 kategori. Auto care adalah layanan perawatan mobil, mulai dari cuci mobil, body wax, pembersihan jamur kaca, cuci mesin, dan poles mobil. . Auto service adalah layanan yang terkait dengan mesin kendaraan, mencakup tune-up, ganti oli, dan ganti aki. Kemudian Towing and emergency adalah layanan berupa derek, bantuan jumper aki, dan ganti ban. 14.Go-pay

(77)

57

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada 30 responden untuk uji validitas dan reliabilitas. Butir-butir pernyataan yang tidak lolos uji validitas dihapus, kemudian peneliti menguji lagi butir-butir pernyataan yang lolos uji validitas tersebut sampai semua butir pernyataan yang tersisa adalah butir pernyataan yang telah lulus uji validitas, kemudian penulis melakukan uji reliabilitas pada butir-butir pernyataan tersebut untuk mengetahui apakah butir pernyataan yang telah lolos uji validitas reliabel. Kemudian penulis memberikan kuesioner yang telah lolos uji validitas dan reliabilitas kepada 100 responden. Kriteria responden yang mengisi kuesioner adalah konsumen yang telah menggunakan layanan Go-ride minimal dua kali di Kota Yogyakarta. Kuesioner dibagikan dan diisi pada bulan Maret 2017. Kuesioner diisi oleh responden dengan cara memberikan tanda centang (√) pada pernyataan yang telah penulis susun. Setiap butir pernyataan dicantumkan 5 pilihan

yaitu “SS” sangat setuju, “S” setuju, “N” netral, “TS” tidak setuju, dan “STS” sangat

tidak setuju. Responden hanya diperbolehkan memilih satu jawaban untuk setiap butir pernyataan yang diberikan.

A. Uji Validitas dan Reliabilitas Data

1. Hasil Uji Validitas

(78)

besar dari r tabel. Untuk mengetahui nilai r tabel bisa dilakukan dengan

menggunakan rumus: r tabel(α, n-2) dari tabel product moment. Pada uji validitas ini diketahui bahwa n adalah 30, dan α=5%, maka: r tabel(5%, 30-2)= 0,374. Setiap item pertanyaan dapat dikatakan valid jika r hitung lebih besar dari 0,374. Berikut adalah hasil uji validitas yang penulis dapatkan:

Tabel V.1

Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan

Sumber: Data Primer yang diolah, Maret 2017

Berdasarkan tabel V.1 dapat dilihat bahwa butir pernyataan nomor 2, 4, 12, 16, dan 17 dinyatakan tidak valid karena nilai r hitungnya lebih kecil dari 0,374.

Butir

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

(79)

Oleh karena itu, penulis menghapus butir pernyataan tersebut kemudian butir-butir yang tersisa diuji lagi sehingga butir-butir-butir-butir pernyataan yang digunakan selanjutnya sebagai berikut:

Tabel V.2

Butir-butir Pernyataan Kualitas Pelayanan yang Lolos Uji

Validitas

Sumber: Data Primer yang diolah, Maret 2017

Tabel V.2 menunjukkan butir-butir pernyataan yang telah disaring sehingga hanya tersisa butir-butir pernyataan yang lolos uji validitas. Artinya setiap item pernyataan di atas benar-benar bisa mengukur variabel yang dimaksudkan.

Berdasarkan tabel V.3 (halaman berikutnya) dapat dilihat bahwa butir pernyataan nomor 1 dan 9 dinyatakan tidak valid karena nilai r hitungnya lebih kecil dari 0,374. Oleh karena itu, penulis menghapus butir-butir pernyataan tersebut

Butir

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

Gambar

Gambar        Judul                                                                                                          Halaman
Gambar II.1.
Gambar III.1
grafik Scatterplot menyebar secara merata tanpa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jenis pala Tidore pada dasarnya memag berbeda dari pala yang secara umum ada di Maluku Utara karena buah dan biji pala ukuran lebih besar dengan daun yang lebih

1. Prosedur Revisi Safety Analysis Report Reaktor Serba Guna G.A. Peraturan BAPETEN dan Pedoman Pembuatan Laporan Analisis Keselamatan. Reaktor Penelitian Surat Keputusan

Perilaku hygienis pada saat menstruasi tidak akan terjadi begitu saja, namun merupakan proses yang dipelajari karena individu mengerti dampak positif atau negatif

Sementara AIK pada peserta didik yang non muslim mengenalkan Islam dan nilai-nilai universal yang terkandung didalamnya (Islam Rahmatan Lil Alamin). Di wilayah

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelumas sintetik mempunyai kesetabilan viskositas paling baik, pada temperatur kerja maupun kamar, pelumas mineral paling rendah

ma'ruf adalah kebaikan yang bersifat lokal. Sebab, jika akal dijadikan sebagai dasar pertimbangan dari setiap kebaikan yang muncul, maka tidak akan sama antara satu dengan lainnya,

model probabilistik Q (metode Hadley-Whitin ) biaya yang jauh lebih tinggi karena adanya biaya kekurangan persediaan, terjadinya kekurangan persediaan dengan jumlah

Nilai spiritual lain dari Oray-orayan adalah pada inti permainan, yakni ular menangkap ekornya sendiri... d ij elaskan sebelumnya, momentum ular menangkap ekornya sendiri