• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jika faktor ini diterapkan dalam teknologi layanan mobile banking dimana artinya seseorang percaya dan yakin dengan menggunakan suatu sistem informasi dapat meningkatkan performa mereka dalam bekerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Jika faktor ini diterapkan dalam teknologi layanan mobile banking dimana artinya seseorang percaya dan yakin dengan menggunakan suatu sistem informasi dapat meningkatkan performa mereka dalam bekerja"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

9 2.1 Landasan Teor i

2.1.1 Penger tian Technology Acceptance Model (TAM)

Technology Acceptance Model (TAM) adalah salah satu teori model yang digunakan untuk menjelaskan tingkat penerimaan pengguna terhadap teknologi informasi yang diperkenalkan oleh Davis pada tahun 1989. Model TAM ini merupakan adaptasi dari Theory Reasoned Action (TRA) atau Teori Tindakan Beralasan yang dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen pada tahun 1975 model TRA ini digunakan untuk mempelajari psikologi sosial terhadap perilaku seseorang dalam menanggapi sesuatu yang dilakukan secara sadar sehingga dapat memutuskan tindakan apa yang akan diambil dengan mempertimbangkan informasi yang tersedia sehingga dapat menentukan sikap dan perilaku orang tersebut dalam penerimaan terhadap suatu teknologi.

Technology Acceptance Model (TAM) dikembangkan dari teori psikologis yang menggambarkan perilaku penggunaan komputer yaitu kepercayaan (belive), sikap (attitude), niat (intention), dan hubungan perilaku pengguna (user behaviour relationship) (Dewi dan Santika, 2018). Model TAM ini menempatkan faktor kepercayaan dari tiap perilaku pengguna dengan dua variabel yaitu persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan pengguna (perceived ease of use) dimana kedua variabel tersebut paling dipengaruhi oleh niat perilaku untuk menggunakan (behavioral intentions toward usage) (Anggraeni, 2015).

(2)

Menurut Napitupulu (2017) model TAM sering digunakan untuk memprediksi penerimaan pengguna terhadap penggunaan teknologi baru, biasanya model ini banyak digunakan dalam penelitian sistem informasi contohnya dalam bidang pendidikan seperti e-learning, teknologi multimedia pembelajaran, perpustakaan digital,e-journal dan lain sebagainya. Pada penelitian ini penulis menggunakan model TAM dengan menambahkan variabel persepsi risiko. Model TAM ini diasumsikan bahwa, disaat pengguna ditawarkan untuk menggunakan suatu sistem yang baru, maka akan timbul faktor yang dapat mempengaruhi pengguna untuk memutuskan menerima dan menggunakan sistem baru tersebut, dalam hal ini dipengaruhi oleh usefulness (kegunaan) dan ease of use (mudah digunakan).

Technology Acceptance Model (TAM) memiliki dua faktor yang dapat mempengaruhi pengguna untuk menerima suatu teknologi yaitu Persepsi Kegunaan (Perceived usefulness) dan Persepsi Kemudahan (Perceived ease of use). Menurut Davis (1989) dalam bukunya menyatakan bahwa Persepsi Kegunaan (Perceived usefulness) di definisikan sebagai "sejauh mana seorang individu percaya bahwa menggunakam sistem tertentu dapat memberikan banyak manfaat sehingga akan meningkatkan kinerjanya". Jika faktor ini diterapkan dalam teknologi layanan mobile banking dimana artinya seseorang percaya dan yakin dengan menggunakan suatu sistem informasi dapat meningkatkan performa mereka dalam bekerja.

Faktor kedua yaitu Persepsi Kemudahan (Perceived ease of use) di definisikan sebagai "sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu dapat bebas dari usaha" (Obaid dan Aldammagh, 2021). Dimana dalam hal ini jika fakor persepsi kemudahan diterapkan dalam teknologi layanan mobile banking maka artinya seseorang percaya dan yakin dengan menggunakan suatu sistem informasi dapat digunakan dengan mudah sehingga dalam penggunaanya tidak perlu usaha yang lebih.

(3)

2.1.2 Per sepsi

a. Pengertian Persepsi

Slameto (2015) menyatakan bahwa persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia, melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa, dan pencium. Istilah persepsi biasanya digunakan seseorang untuk mengungkapkan pengalamannya terhadap sesuatu kejadian. Dengan kata lain persepsi merupakan gambaran atau cara pandang ketika melihat suatu informasi yang masuk pada diri seseorang melalui pengalaman dengan menggunakan panca indera yang dimiliki sehingga individu tersebut memperoleh makna baik bersifat positif atau negatif.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Menurut Sunaryo (2014), faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi ialah sebagai berikut:

1) Faktor internal yang berasal dari dalam diri seseorang yaitu:

perhatian (fokus), proses belajar, keadaan fisik, sikap, gangguan kejiwaan, perasaan, dan kepribadian individu, keinginan atau harapan, prasangka, minat dan motivasi juga nilai dan kebutuhan.

2) Faktor eksternal yang berasal dari lingkungan luar seseorang yaitu:

latar belakang keluarga, informasi yang diperoleh, pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran, keberlawanan, pengulangan gerak, hal-hal baru dan familiar atau ketidak asingan suatu objek.

Menurut David Krech dan Richard S. Cruthfield faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi ialah sebagai berikut:

1) Faktor fungsional, berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan lain hal.

2) Faktor struktural, berasal dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu.

(4)

1. Per sepsi Kegunaan (Perceived of usefulness)

Menurut Jogiyanto (2017) persepsi kegunaan didefinisikan sebagai tingkatan dimana pengguna percaya bahwa penggunaan teknologi atau sistem dapat meningkatkan kinerjanya. Dengan kata lain, penggunaan teknologi ini berasal dari kepercayaan seseorang dalam memutuskan untuk menerima dan menggunakan tekonolgi, dengan keyakinan bahwa suatu teknologi mampu memberikan dampak positif dalam pekerjaannya.

Menurut Jogiyanto (2009) dalam Wibowo et al., (2015) menyatakan bahwa terdapat empat item dimensi persepsi kegunaan : 1) Produktivitas

Suatu kondisi dimana dalam penggunaan suatu sistem baru akan memberikan peningkatan pada produktivitas suatu usaha dibandingkan dengan sebelum penggunaan sesuatu yang baru.

2) Kinerja pekerjaan atau efektivitas

Suatu kondisi dimana pengguna akan mengalami peningkatan kinerja pekerjaan dan usahanya menjadi lebih efektiv setelah menggunakan suatu sistem yang baru.

3) Pentingnya bagi tugas

Sesuatu yang baru akan bermanfaat bagi penggunanya jika dalam penggunaan sistem baru menjadi lebih penting untuk berjalannya suatu usaha.

4) Kebermanfaatan secara keseluruhan

Suatu kondisi dimana dalam penggunaan suatu sistem baru akan memberikan dampak positif pada perkembangan suatu usaha yang dijalani.

Menurut Davis et al., (1989) dalam Yoganda (2017) mengemukakan bahwa persepsi kegunaan dapat diukur dari beberapa indikator-indikator sebagai berikut :

1) Mempermudah transaksi pembayaran.

2) Mempercepat transaksi pembayaran.

(5)

3) Memberikan keuntungan tambahan saat menyelesaikan transaksi.

4) Memberikan rasa aman ketika melakukan transaksi pembayaran.

5) Meningkatkan efisiensi dalam melakukan transaksi pembayaran.

Berdasarkan penjelasan persepsi kegunaan di atas maka dalam penelitian ini menjelaskan bahwa disaat jumlah pengguna layanan Mobile banking meningkat yang disebabkan oleh persepsi dari nasabah itu sendiri mengenai banyaknya manfaat yang di rasakan setelah menggunakan layanan Mobile banking maka akan menimbulkan sikap positif karena nasabah yakin dengan menggunakan Mobile banking dapat meningkatkan kinerja, produktifitas dan efektifitas kinerja. Sebaliknya, jika suatu teknologi yaitu Mobile banking dirasa kurang berguna maka nasabah tidak akan menggunakannya. Oleh karena itu diharapkan dengan hadirnya suatu teknologi dapat memberikan banyak manfaat kepada penggunanya sehingga bisa merasakan berbagai manfaat yang disediakan.

Menurut riset-riset empiris yang dilakukan oleh Febrima dan Zulkarnain (2016) dan Indriyani (2018) menunjukkan bahwa persepsi kegunaan merupakan faktor yang cukup kuat mempengaruhi penerimaan, adopsi dan penggunaan sistem informasi oleh pengguna.

2. Per sepsi Kemudahan (Perceived of ease)

Menurut Widjana (2010) dalam Mukhtisar et al., (2021) mengungkapkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan berarti keyakinan individu disaat menggunakan sistem teknologi informasi tidak membutuhkan usaha yang besar atau tidak akan merepotkan pada saat digunakan. Menurut Jogiyanto (2017) persepsi kemudahan ialah suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan.

Dimana jika seseorang percaya bahwa suatu teknologi atau sistem informasi mudah digunakan dan tidak sulit untuk dipahami maka dia

(6)

akan menggunakannya. Sebaliknya, jika orang tersebut merasa bahwa sistem informasi sulit dipahami maka dia tidak akan menggunakannya.

Menurut Venkatesh dan Davis (2000) membagi dimensi persepsi kemudahan penggunaan menjadi berikut :

1) Interaksi individu dengan sistem jelas dan mudah dimengerti.

2) Tidak dibutuhkan banyak usaha untuk berinteraksi dengan sistem tersebut.

3) Sistem mudah digunakan.

4) Mudah mengoperasikan sistem sesuai dengan apa yang ingin individu kerjakan.

Menurut Davis et al., (1989) dalam Fatmawati (2015) mengungkapkan indikator yang dapat mengukur kemudahan penggunaan, yaitu :

1) Mudah dipelajari(Easy to learn).

2) Dapat dikontrol (Controllable).

3) Fleksibel (Flexible).

4) Mudah digunakan (Easy to use)

5) Jelas dan dapat dipahami (Clear and understandable).

Persepsi kemudahan ini akan terbentuk disaat pengguna sampai pada titik dimana mereka percaya bahwa teknologi yang digunakan itu mudah dan bebas dari usaha. Meskipun usaha setiap orang berbeda-beda dalam menggunakan teknologi, tetapi untuk menghindari penolakan dari masyarakat terhadap layanan yang diberikan, maka layanan tersebut harus mudah diaplikasikan tanpa mengeluarkan usaha yang memberatkan dalam hal ini layanan yang dimaksud ialahMobile banking.

Konsep persepsi kemudahan pengguna dalam Mobile banking berarti nasabah percaya bahwa bertransaksi melalui Mobile banking mudah untuk dipahami. Mobile banking merupakan layanan pendukung terpercaya dimana akan membuat orang yang

(7)

menggunakanannya yakin bahwa di dalam layanan Mobile banking ini terdapat mekanisme handal yang dapat mempermudah penggunaan dimana dapat mengurangi usaha (baik tenaga mupun waktu) dalam mempelajari layanan ini. Karena semakin mudah suatu sistem digunakan maka akan lebih sedikit usaha yang harus dilakukan dimana nanti dalam penggunaanya dapat meningkatkan kinerja seseorang.

3. Per sepsi Risiko (Perceived of risk)

Menurut Fatherman dan Pavlou (2002) persepsi risiko ialah suatu persepsi-persepsi mengenai ketidakpastian dan konsekuensi- konsekuensi yang tidak diinginkan dari menggunakan produk dan layanan. Menurut Alalwan et al.,(2016) dalam Yoganda (2017) menyatakan bahwa persepsi risiko didefinisikan sebagai hasil yang tidak menguntungkan atau ketidakpastian dari keputusan pembelian.

Menurut Cunninghamet al., (2004) risiko terdiri dari dua dimensi yaitu ketidakpastian dan konsekuensi. Pada dua dimensi ini menegaskan bahwa konsumen dipengaruhi oleh risiko yang mereka persepsikan tanpa memperdulikan apakah risiko itu ada atau tidak.

MenurutKim et al., (2008) indikator persepsi risiko ada lima yaitu:

1) Risiko keuangan

Risiko yang berkaitan dengan kekhawatiran akan menghadapi kesulitan dalam hal dana.

2) Risiko kinerja

Risiko yang mencerminkan tentang ketidakpastian tentang apakah produk atau jasa akan melakukan seperti apa yang diharapkan.

3) Risiko privasi

Risiko privasi didefinisikan sebagai potensi kehilangan kendali atas informasi pribadi.

(8)

4) Risiko waktu

Risiko waktu didefinisikan sebagai kemungkinan hilangnya waktu saat mempelajari cara menggunakan produk.

5) Risiko psikologis

Risiko psikologis didefinisikan sebagai terjadinya dampak negatif akan melekat pada dirinya apabila ia membeli dan mengkonsumsi barang tersebut.

Maka pada penelitian ini berdasarkan penjabaran mengenai persepsi risiko diatas ialah dimana ketika nasabah melakukan transaksi secara online melalui layanan Mobile baking, maka nasabah akan mempertimbangkan risiko yang di alami dikarenakan adanya ketidakpastian yang mungkin dapat diterima atas penggunaan Mobile banking. Persepsi risiko ini sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan, semakin kecil persepsi risiko dari seseorang maka semakin besar tingkat kepercayaan yang dimilikinya, sebaliknya jika persepsi risiko dari seseorang semakin besar maka semakin kecil tingkat kepercayaannya (Wibidila, 2016).

2.1.3Mobile Banking

Mobile banking merupakan sebuah layanan inovatif perbankan yang memanfaatkan teknologi digital dengan tujuan agar dapat membantu nasabah dalam melakukan berbagai transaksi perbankan melalui ponsel atausmartphone tanpa harus pergi ke ATM yang dapat dilakukan selama 24 jam tanpa batas ruang dan waktu. Mobile banking ini dikemas dalam bentuk aplikasi dan dapat diunduh dan diinstal oleh nasabah. Seperti namanya Mobile Banking, maka layanan ini bersifat mobile atau dapat digunakan kapanpun dan dimanapun sesuai dengan kebutuhan.

(9)

Adapun beberapa fungsiMobile banking yaitu:

1) Mempermudah nasabah untuk melakukan cek saldo dan riwayat transaksi perbankan.

2) Mempermudah nasabah untuk transfer uang dari orang ke orang.

3) Menyediakan fitur informasi letak ATM dan kantor cabang terdekat.

4) Memberikan pemberitahuan mengenai aktivitas penggunaan transaksi keuangan.

5) Memberikan layanan pembayaran tagihan secara elektronik atau multipayment lainnya.

2.1.4 Minat Menggunakan Mobile Banking a. Pengertian Minat

Minat merupakan kencenderungan individu untuk memberikan perhatian kepada sesuatu yang dianggap menarik. Menurut Mukhtisar et al., (2021), minat sebagai salah satu sudut pandang yang mempengaruhi jiwa manusia untuk mencapai sebuah target, apabila orang tersebut mempunyai tujuan terhadap suatu benda maka dia akan cenderung memperhatikan dan merasa bahagia untuk mendapatkan benda tersebut.

Minat biasanya digambarkan sebagai situasi seseorang sebelum melakukan suatu tindakan yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakan (Priambodo dan Prabawani, 2016). Menurut Slameto (2015) bahwa minat adalah suatu rasa suka atau rasa ketertarikan terhadap suatu hal tanpa ada desakan yang dapat diwujudkan melalui partisipasi terhadap suatu aktivitas.

Adapun beberapa karakteristik minat, yaitu:

1) Menimbulkan sikap positif terhadap suatu objek

2) Adanya rasa menyenangkan yang timbul dari suatu objek.

3) Bermakna suatu pengharapan yang nantinya dapat menimbulkan gairah atau keinginan untuk melakukan sesuatu.

(10)

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat

Menurut Reber (2005) dalam Soraya (2015) mengungkapkan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi minat antara lain : 1) Faktor internal adalah sesuatu yang datang dari dalam diri

seseorang yang membuat orang berminat. Faktor internal ini ialah pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.

2) Faktor eksternal adalah sesuatu yang datang dari luar diri yang membuat orang berminat seperti keluarga, rekan, adanya sarana dan prasarana atau fasilitas dan keadaan.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa minat adalah rasa suka atau rasa ketertarikan dimana seseorang menaruh perhatian terhadap sesuatu yang disertai dengan dorongan untuk mengetahui, mempelajari dan memiliki tanpa ada desakan.

Menurut Ferdinand (2014) indikator minat ada empat yaitu:

1) Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.

2) Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.

3) Minat preferensial, yaitu minat yang menunjukkan perilaku individu yang menjadikan suatu produk sebagai pilihan utama.

Pilihan utama ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu pada produk tersebut.

4) Minat eksploratif, yaitu minat yang menunjukkan perilaku individu yang selalu mencari informasi seputar produk yang diminati untuk mendukung sifat-sifat positif yang ada pada produk tersebut.

c. Minat MenggunakanMobile banking

Minat perilaku ialah suatu dorongan individu untuk melakukan suatu perilaku dimana individu tersebut mempunyai keinginan untuk melakukannya. Minat perilaku mempunyai konsep bahwa motivasi individu dipengaruhi oleh sikap individu tersebut (Harahap, 2021).

(11)

Dalam penelitian ini perilaku yang dimakasud yaitu perilaku menggunakan mobile banking. Minat menggunakan mobile banking ini diartikan sebagai keinginan seseorang untuk menggunakan teknologi berupa layanan mobile banking yang digunakan untuk melakukan berbagai transaksi perbankan. Minat dapat berubah-ubah sesuai dengan keinginan individu, jika dia menilai bahwa seseuatu itu bermanfaat, maka dia akan berminat sehingga hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Namun ketika kepuasan menurun, maka minat juga akan menurun, artinya minat ini tidak bersifat permanen.

(12)

Penelitian ini menggunakan penelitian terdahulu sebagai studi pustaka atau literatur untuk menjadi acuan penulis dan menambah wawasan mengenai teori terkait variabel dalam menyusun penelitian ini. Berikut penulis mengangkat beberapa penelitian terdahulu berupa jurnal sebagai referensi terkait dengan penelitian yang penulis lakukan.

Tabel 2.1 Penelitian Ter dahulu

No Nama

Penelitian

J udul Tulisan Var iabel Teknik Analisis Teknik Pengumpulan Data

Hasil

1 Sakinah Maulidiyah (2017)

Pengaruh Persepsi Maanfaat,

Kemudahan

Penggunaan dan Kesesuaian Terhadap Keputusan

MenggunakanMobile

Banking Bank

Mandiri di Surabaya

Var iabel Independen 1. Persepsi

Manfaat (X1) 2. Kemudahan

Penggunaan (X2) 3.Kesesuaian

(X3)

Var iabel Dependen Y = Keputusan

Menggunakan Mobile Banking Bank Mandiri di Surabaya

Analisis deskriptif dan menggunakan metode analisis regresi linier berganda

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik penyebaran kuesioner dalam bentuk angket

(1) Persepsi Manfaat dengan keputusan memiliki hubungan yang signifikan.

(2) Persepsi Kemudahan Penggunaan dengan Keputusan memiliki hubungan yang signifikan.

(3) Kesesuaian dengan keputusan memiliki hubungan yang tidak signifikan.

(13)

(2019) Kemudahan

Pengunaan Terhadap Minat dan Adopsi Internet Banking pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Cabang Pangkalan Kerinci

1. Persepsi Manfaat (X1)

2. Kemudahan Penggunaan (X2)

Var iabel Dependen Y =Minat dan Adopsi

Internet Banking

linier berganda dan analisis parsial least square (PLS)

adalah data primer berupa kuesioner dan observasi

berpengaruh positif signifikan terhadap niat tetapi tidak terhadap adopsi.

Sementara niat penggunaan pelanggan memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap adopsi internet banking.

3 Rizky Ninggar S.A (2016)

Pengaruh Persepsi Kemudahan,

Manfaat, dan

Kredibilitas Terhadap Adopsi Internet Banking CIMB Niaga di Surabaya

Var iabel Independen 1. Persepsi

Kemudahan (X1) 2. Manfaat (X2) 3. Kredibilitas (X3) Var iabel Dependen Y = AdopsiInternet

Banking

Regresi Linear Berganda

Teknik sampel

menggunakan non- probability sampling

Hasil penelitian menunjukkan persepsi kemudahan, manfaat dan kredibilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap adopsi internet banking.

4 Singgih

Priambodo dan Bulan

Prabawani (2016)

Pengaruh Persepsi Manfaat dan Persepsi Kemudahan dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Menggunakan

Layanan Uang

Elektronik (Studi

Kasus pada

Masyarakat di Kota Semarang)

Var iabel Independen 1. Persepsi Manfaat

(X1) 2. Persepsi

Kemudahan Penggunaaan (X2) 3.Persepsi Risiko

(X3)

Menggunakan software SmartPLS 2.0 M3

Metode pengumpulan data melalui kuesioner dengan cara converence sampling dengan jumlah sampel 100 responden

(1)Persepsi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

minat menggunakan layanan uang elektronik.

(2) Persepsi kemudahaan Penggunaan memiliki pengaruh

yang positif dan signifikan terhadap minat

menggunakan layanan uang elektronik.

(14)

Menggunakan Layanan Uang Elektronik

signifikan terhadap minat menggunakan layanan uang elektronik /5 Fahrul Rozi dan

Muhammad Ziyad (2019)

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi

Kegunaan, Persepsi Kemudahan dan Persepsi

Kenyamanan

Terhadap Minat Menggunakan Layanan Mobile Banking Bank BTN

Var iabel Independen 1. Kepercayaan (X1) 2. Persepsi

Kegunaan (X2) 3. Persepsi

Kemudahan (X3) 4. Persepsi

Kenyamanan (X4) Var iabel Dependen Y= Minat

Menggunakan LayananMobile Banking

Analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda

Jenis penelitian eksplanatori dengan teknik pengambilan sampel dengan cara purposive

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan, persepsi kegunaan, kemudahan dan kenyamanan berpengaruh signifikan secara simultan dan parsial terhadap minat menggunakan layanan mobile banking BTN.

6 Margaretha Oktavia Pranoto dan R. Gunawan Setianegara (2020)

Analisis Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan

dan Kemanan

Terhadap Minat Nasabah

MenggunakanMobile Banking (Studi Kasus pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Kantor Cabang

Var iabel Independen 1. Persepsi Manfaat

(X1) 2. Persepsi

Kemudahan (X2) 3. Keamanan (X3) Var iabel Dependen Y = Minat Nasabah

Menggunakan Mobile Banking

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif terapan kausalitas dan analisis regresi

Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder

(1) Persepsi manfaat berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah menggunakanmobile banking.

(2) Persepsi kemudahan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap minat

nasabah menggunakan mobile banking.

(3) Keamanan berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah menggunakan mobile banking.

(15)

Sastrawinata, Markoni Badri, Agung

Anggoroseto, Mohd. Fadzli bin Ahmad, Tayie Anak Ankus (2021)

Mobile Banking

Service 1.Perceive Of

Usefulness (X1) 2.Perceived Ease Of

Use (X2) 3.Perceived Of

Security (X3) 4.Trust (X4) Var iabel Dependen Y =Customer

Adoption to Mobile Banking Service

(SPSS) based on questions

submitted to respondents.

The scale that used is 4 points of likert scale

security and trust have positive effect to customer adoption mobile banking, but Perceive of ease of use has negative effect.

8 Mukhtisar, Ismail Rasyid Ridla Tarigan, Evriyenni (2021)

Pengaruh Efisiensi,

Keamanan dan

Kemudahan

Terhadap Minat Nasabah Bertransaksi MenggunakanMobile Banking (Studi pada

nasabah Bank

Syariah Mandiri Ulee Kareng Banda Aceh)

Var iabel Independen 1. Efisiensi (X1) 2. Keamanan (X2) 3. Kemudahan (X3) Var iabel Dependen

Y= Minat Nasabah Bertransaksi Menggunakan Mobile Banking

Metode analisis regresi berganda menggunakan bantuan software IBM SPSS versi 26

Metode kuantitatif

dengan teknik

pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner kepada 100 responden

Hasil pengujian secara parsial variabel efisiensi dan kemudahan berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah bertransaksi menggunakanmobile banking, Sedangkan variabel keamanan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah bertransaksi menggunakan mobile banking.

9 Nurdin Nurdin, Rukma

Ningrum, Sofyan

Bachmid, Abdul Jalil (2021)

Pengaruh Manfaat, Kepercayaan dan Kemudahan

Penggunaan

Terhadap Minat Nasabah

Menggunakan

Var iabel Independen 1. Manfaat (X1) 2. Kepercayaan (X2) 3. Kemudahan

Penggunaan (X3)

Metode analisis data menggunakan uji regresi linier berganda

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder dengan jenis penelitian kuantitatif

Secara parsial dari tiga variabel yang diuji tidak satupun mempengaruhi minat nasabah menggunakan mobile banking.

(16)

Cabang Palu Menggunakan Mobile Banking

10 Muhammad

Muhsin, Budi Santoso, Wahyu Eko

Setianingsih (2020)

Pengaruh Persepsi Manfaat dan Persepsi Kemudahan

Terhadap Minat Nasabah Dalam MenggunakanMobile

Banking Bank

Mandiri Syariah Cabang Jember

Var iabel Independen 1. Persepsi Manfaat

(X1) 2. Persepsi

Kemudahan (X2) Var iabel Dependen Y = Terhadap Minat Nasabah Dalam Menggunakan Mobile Banking

Metode analisis data yaitu analisis deskriptif

kuantitatif, uji validitas, uji reabilitas, uji mulitikonoleritas, uji asumsi klasik, dan uji hipotesti

Teknik pengambil an sampel menggunakan puposivie sampling, serta jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder

(1) Persepsi Manfaat tidak berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah dalammenggunakan mobile banking.

(2) Persepsi Kemudahan berpengaruh positif signifikan terhadap minat nasabah dalam

mengunakanmobile banking.

11 Syamsul Hadi (2015)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Layanan Mobile Banking

Var iabel Independen 1. Kemudahan

Penggunaan (X1) 2. Manfaat (X2) 3. Risiko (X3) 4. Kemudahan Akses

(X4)

5. Keamanan (X5) Var iabel Dependen Y = Penggunaan

LayananMobile Banking

Menggunakan analisis regresi berganda SPPS 17

Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebar melalui web, jejaring sosial, dan dibagikan secara langsung

Persepsi nasabah atas kemudahan penggunaan dan manfaat tidak berpengaruh signifikan terhadap penggunaanmobile banking.

Pada Persepsi nasabah atas risiko berpengaruh negatif signifikan kuat terhadap mobile banking.

Untuk persepsi nasabah atas

kemampuan akses

berpengaruh positif signifikan moderat terhadap mobile banking. Persepsi nasabah atas

(17)

mobile banking.

12 Andrean Septa Yoganda dan I

Made Bayu

Dirgantara (2017)

Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan

Penggunaan,

Kepercayaan dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Untuk Menggunakan Instrumen Uang Elektronik

Var iabel Independen 1. Persepsi Manfaat

(X1) 2. Persepsi

Kemudahan Penggunaan (X2) 3. Kepercayaan (X3) 4. Persepsi Risiko

(X4)

Var iabel Dependen Y = Minat Untuk

Menggunakan Instrumen Uang Elektronik

Metode analisis regresi berganda dengan program SPSS versi 24

Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebar angket atau kuesioner.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan dan kepercayaan berpengaruh positif signifikan terhadap minat menggunakan instrumen uang elektronik, Sedangkan variabel persepsi risiko berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap minat untuk menggunakan instrumen uang elektronik.

13 Ewaldina Radja

More dan

Suprapti (2022)

Pengaruh Persepsi Manfaat dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Bertransaksi MenggunakanMobile Banking

Var iabel Independen 1. Persepsi Manfaat

(X1)

2. Persepsi Risiko (X2)

Var iabel Dependen Y = Minat

Bertransaksi Menggunakan Mobile Banking

Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji instrumen, uji asumsi klasik, uji analisis regresi berganda dan uji hipotesis

menggunakan SPSS 25

Teknik pengumpulan

data dengan

menyebarkan kuesioner kepada pengguna mobile banking

(1) Persepsi Manfaat berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat bertransaksi

menggunakan mobile banking.

(2) Persepsi risiko Berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat

bertransaksi menggunkan mobile banking.

(18)

dan Kualitas Layanan Terhadap Minat Nasabah Dalam MenggunakanMobile Banking

1. Kegunaan (X1) 2. Kemudahan (X2) 3. Resiko (X3) 4. Kualitas Layanan

(X4)

Var iabel Dependen Y = Minat Nasabah

Dalam Menggunakan Mobile Banking.

berganda penyebaran kuesioner kepada nasabah

yaitu kegunaan, kemudahan, resiko dan kualitas layanan berpengaruh terhadap minat untuk menggunakan layanan mobile banking.

Sumber : Studi Kepustakaan, 2022

(19)

2.3 Ker angka Pikir

Menurut Sugiyono (2018:95) menyatakan bahwa, kerangka berpikir merupakan model konseptual mengenai bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.

Kerangka ini berbentuk diagram yang menjelaskan garis besar atau alur logika berjalannya sebuah penelitian yang dilakukan.

Gambar 2.1 Ker angka Pemikir an Sumber : Data diolah, 2022

Kerangka pikir ini membahas mengenaiPersepsi Kegunaan (X1), Persepsi Kemudahan (X2) dan Persepsi Risiko (X3) yang berpengaruh secara parsial terhadap Minat Nasabah (Y) Menggunakan Mobile Banking. Kemudian Persepsi Kegunaan (X1), Persepsi Kemudahan (X2) dan Persepsi Risiko (X3) yang berpengaruh secara simultan terhadapMinat Nasabah (Y) Menggunakan Mobile Banking.

X1

Persepsi Kegunaan

X2

Persepsi Kemudaha

n

X3

Persepsi Risiko

Y Minat Nasabah

(20)

2.4 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2018:99) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah dalam penelitian. Disebut sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Hipotesis ini berhubungan antara pengaruh variabel independen dengan variabel dependen dimana harus dibuktikan melalui penelitian. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menurut Jogiyanto (2017) Persepsi Kegunaan (Perceived of usefulness) didefinisikan sebagai tingkatan dimana pengguna percaya bahwa penggunaan teknologi atau sistem dapat meningkatkan kinerjanya.

Priambodo dan Prabawani (2016) dalam peneitiannya menunjukkan bahwa variabel persepsi kegunaan berpengaruh positf dan signifikan terhadap minat nasabah menggunakan Mobile banking kemudian didukung oleh penelitian Rozi dan Ziyad (2019) yang mengungkapkan variabel persepsi kegunaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah menggunakan Mobile banking. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu maka hipotesis yang di ajukan adalah :

H1 : Persepsi Kegunaan (Perceived of usefulness) berpengaruh positif secara parsial dan signifikan terhadap minat nasabah menggunakan Mobile banking pada PT Bank Mandiri, Tbk Kantor Cabang Palembang Arief.

2. Menurut Widjana (2010) dalam Mukhtisar et al., (2021) Persepsi Kemudahan (Perceived of ease) berarti keyakinan individu disaat menggunakan sistem teknologi informasi tidak membutuhkan usaha yang besar atau tidak akan merepotkan pada saat digunakan. Penelitian yang dilakukan Maulidyah (2017) dan penelitian Ninggar (2016) yang menunjukkan variabel persepsi kemudahan berpengaruh positif terhadap minat nasabah menggunakan Mobile banking.

(21)

H2: Persepsi Kemudahan (Perceived of ease) berpengaruh positif secara parsial dan signifikan terhadap minat nasabah menggunakan Mobile banking pada PT Bank Mandiri, Tbk Kantor Cabang Palembang Arief.

3. Menurut Fatherman dan Pavlou (2002) Persepsi Risiko (Perceived of risk) ialah suatu persepsi-persepsi mengenai ketidakpastian dan konsekuensi- konsekuensi yang tidak diinginkan dari menggunakan produk dan layanan.

Dalam konteks Mobile banking, persepsi risiko masih dianggap sebagai penghambat bagi sebagian besar konsumen untuk menggunakan Mobile banking, hal ini dibuktikan dari adanya fenomena penurunan minat calon nasabah dalam menggunakan layanan Mobile banking pada bank mandiri.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Syamsul Hadi, 2015 dan Yoganda dan Dirgantara, 2017) menunjukkan bahwa persepsi risiko berpengaruh negatif dan signifikan secara parsial terhadap minat nasabah dalam menggunakanMobile banking.

H3: Persepsi Risiko(Perceived of risk) berperngaruh negatif secara parsial dan signifikan terhadap minat nasabah menggunakan Mobile banking pada PT Bank Mandiri, Tbk Kantor Cabang Palembang Arief.

Referensi

Dokumen terkait

KELAS JUMLAH JP No. Bulan Jumlah minggu dalam semester Jumlah minggu tidak efektif Jumlah minggu efektif Jumlah Hari efektif 1. Ulangan Tengah Semester Ulangan

• Hasil pengukuran penurunan permukaan air dengan menggunakan double ring infiltrometer pada lahan kering dikawasan technopark pelalawan dalam selang waktu 140 menit adalah 407

Deputi Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan serta

Sesi ini bertujuan untuk memfasilitasi konseli agar mampu mengembangkan keterampilan menjadi self-counselor atau konselor bagi diri sendiri terutama ketika

Bilamana sulit memperoleh sifat kelecakan beton dengan proporsi yang semula dirancang oleh Direksi Pekerjaan, maka Kontraktor akan melakukan perubahan pada berat agregat

Hal ini menunjukkan bahwa pengguna mobile banking BCA mobile merasakan kemudahan dalam menggunakan mobile banking BCA mobile, pengguna juga merasa tingkat keamanan

Dari hasil wawancara dengan Bapak Baihaqi interaksi yang terjalin antara Etnis Cina dengan masyarakat Desa Pasar terjalin dengan sangat baik dan konflik-konflik yang di

Adapun dengan belum disahkan atau dicatatkannya akta perjanjian perkawinan tersebut oleh pegawai pencatatan perkawinan hingga saat perkawinan dilangsungkan, tidak