• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

94 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai perilaku organisasi dalam penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang dapat diambil kesimpulam sebagai berikut:

1. Motivasi, perilaku organisasi dalam penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang dapat disimpulkan bahwa cukup optimal, karena dapat dilihat dari para pegawai/petugas dalam penyaluran BPNT ini sangat semangat serta memiliki motivasi yang tinggi dikarenakan untuk kepentingan masyarkat agar lebih makmur dan sejahtera. Karena sebagai petugas atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.

2. Perilaku dan Kekuasaan Pemimpin, para pelaksana yang terlibat dalam program ini khususnya di Kecamatan Cijambe sudah menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Hanya saja terdapat beberapa pelaksana yang kurang ramah dalam melayani masyarakat. Sehingga masyarakat merasa tidak nyaman atas sikap pelaksana tersebut. Semua pelaksana yang terlibat sebenarnya sudah menjalankan tupoksinya

(2)

95

masing-masing hanya saja ada pihak pelaksana enggan melakukan tugas yang diembannya.

3. Komunikasi Interpersonal, yaitu koordinasi dan komunikasi. Sosialisasi yang dilakukan oleh para pihak aktor pelaksana sudah dilaksanakan dengan baik dan berkelanjutan yaitu sebelum diluncurkannya program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) melalui e-Warong di Kecamatan Cijambe, pada awalnya terjadinya miskomunikasi antar aktor dari tingkat Desa maupun Kecamatan, karena masih ada kekurang pahaman antar pegawai dengan petugas lainnya dalam program BPNT. Tetapi dengan dilakukan sosialisasi lagi, hasil sosialisasi antar petugas dan disampaikan kepada masyarakat Keluarga Penerima Manfaat di Kecamatan Cijambe agar masyarakat mengetahui secara rinci isi dari program Bantuan Pangan Non Tunai(BPNT) melaui e-Warong dan sosialisasi setiap bulan oleh pihak pendamping kepada kelompok sasaran. Sehingga komunikasi dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di semua pihak sudah berjalan dengan baik.

4. Struktur dan Proses Kelompok. Perilaku Organisasi dalam penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai melalui Elektronik Warung Gotong Royong (e-Warong) di Kecamatan Cijambe belum optimal dan dirasakan oleh masyarakat. Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat penerima bantuan sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Akan tetapi perilaku agen pelaksana dalam pelayanan belum ramah dan masih harus diperbaiki serta Pendamping KPM tersebut dalam melakukan

(3)

96

pendampingan ia mengarahkan KPM untuk mencairkan bantuannya kepada selain Agen yang telah direkomendasikan oleh Pemerintah Desa dan Pihak BRI, ini membuktikan bahwa pendamping tersebut telah melanggar aturan yang ada dan tidak mengikuti apa yang tercantum pada Pedoman Umum BPNT.

5. Pengembangan dan Persepsi Sikap, menyatakan bahwa dalam pendataan program penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) belum tepat sasaran dan akan menyebabkan terjadinya kecemburuan sosial serta akan menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat, petugas/pegawani harus meningkatkan kesadarannya dalam hal tersebut. Pemerintah membuat program BPNT berarti merangkul masyarakat dalam mengembangkan kemampuan berwirausaha dengan membuka e-Warong BPNT, tidak adanya penyalahgunaan dana bantuan yang diberikan pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Hanya saja ada beberapa pelaksana yang harus membangkitkan kesadarannya, karena masih adanya dalam pemilihan penerima program BPNT tidak melihat kualifikasi tergolong masyarakat miskin. Serta persepsi individu terhadap sesuatu yang berbeda-beda berdasarkan persepsi masing – masing pelaksana yang kurang baik dalam hal berpendapat dalam menentukan penerima BPNT.

6. Proses Perubahan, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) ini berjalan dengan baik mengurangi beban pengeluaran masyarakat adanya Program BPNT dan kualitas bahan pangan BPNT di tahun ini cukup

(4)

97

baik. Perilaku organisasi dalam proses perubahan setiap bulannya mengalami peningkatan yang baik untuk memperbaiki dari bulan atau tahun sebelumnya dalam hal menangani masalah, melayani masyarakat KPM, dan sangat mempengaruhi bagi masyarakat dan harus di tingkatkan lagi untuk kedepannya.

7. Konflik dan Negosiasi, sejauh ini berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat yang menerima, mereka cukup memahami mekanisme penyaluran program BPNT selama ini mereka terima, dimana pemerintah sebagai penyelenggara program BPNT dapat memberikan informasi yang jelas kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM), begitupun masyarakat sebagai penerima program BPNT bisa menerima informasi terkait mekanisme program tersebut. Serta para perilaku organisasi dalam hal konflik dan negosianya dapat terpecahkan dengan baik karena mengadakan musyawarah atau rapat terlebih dahulu.

8. Rancangan Kerja. Rancangan kerja dalam perilaku organisasi sudah optimal. Dapat di lihat dalam pembagian tugas sesuai dengan tupoksi masing-masing dan sudah mengatur penugasan kerja supaya dapat memenuhi kebutuhan organisasi dan mengikuti aturan kerja yang sudah di arahkan.

(5)

98

5.2.Saran

1. Perilaku dan Kekuasaan Pemimpin, seharusnya para pelaksana yang terlibat dalam program ini harus ramah dalam melayani masyarakat serta para pelaksana harus bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing.

2. Struktur dan Proses Kelompok, seharusnya agen pelaksana menerapkan sikap pelayanan publik yang baik serta pendamping KPM dalam melakukan pendampingan seharusnya mengarahkan KPM untuk mencairkan bantuannya kepada Agen yang telah direkomendasikan oleh Pemerintah Desa dan Pihak BRI, ini membuktikan bahwa pendamping tersebut harus mematuhi aturan yang ada dan mengikuti apa yang tercantum pada Pedoman Umum BPNT.

3. Pengembangan dan Persepsi Sikap, dalam pendataan penerima program BPNT harus sesuai denga kriteria masyarakat miskin serta perlu adanya transparansi dan pangawasan yang lebih ketat agar tidak terjadi penyimpangan.

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Adi, I. R. (2003). Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas (Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis) (Cet. I).

Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.

Ahdiyana, M. (2011). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Administrasi Negara UNY.

Budiman, A. (2000). Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta: Gramedia.

Hidayati, D. S. (2018). Family functioning dan loneliness pada remaja dengan orang tua tunggal. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 6(1).

Mahyuddin, dkk. (2021). Teori Organisasi. Yayasan Kita Menulis.

Mariyaningsih, dan Mista Hidayati. 2018. Bukan Kelas Biasa Teori dan Praktik Berbagai Model dan Metode Pembelajaran Menerapkan Inovasi Pembelajaran di Kelas-kelas Inovatif. Surakarta: CV Kekata Group.

Nurhayati, T, dan Darwansyah, A. (2013). Peran Struktur Organisasi Dan Sistem Remunerasi Dalam Meningkatkan Kinerja, EKOBIS Vol.14, No.2, Januari 2013: 1 – 16.

Nugraha, Ugi. 2015 “Hubungan Persepsi, Sikap Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Mahasiswa Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan Universitas Jambi”, Jurnal Cerdas Sifa. Edisi 1 No.1.

Nisrima, Siti. dkk. 2016. Pembinaan Perilaku Sosial Remaja Penghuni Yayasan Islam Media Kasih Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Vol. 1 No. 1. Hal. 203 Patriana, Eva. (2014). Komunikasi Interpersonal yang berlangsung Antara Pembimbing Kemasyarakatan dan Keluarga Anak Pelaku Pidana DiBapas Surakarta. Jurnal, 2014

Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2019 Tentang Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai.

Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 25 Tahun 2016 Tentang Bantuan Pengembangan Sarana Usaha Melalui Elektronik Warung Pada Pasal 1 Ayat 1

Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2017 Tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai.

Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

(7)

Robbins, S.P dan Judge T.A. 2015. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

Robbins, Stephen P., Timothy A. Judge. (2016). Perilaku Organisasi Edisi 16.

Jakarta: Salemba Empat.

Rosana, Ellya. (2011). Modernisasi Dan Perubahan Sosial. Jurnal TAPIs Vol.7 No.12 Januari-Juni 2011.

Setiawan. (2015). Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan level pelaksana di divisi operasi PT. Pusri Palembang. Jurnal PSIKIS, 48.

Sobirin, Achmad (2015) Perilaku Organisasi. In: Organisasi dan Perilaku Organisasi. Universitas Terbuka, Jakarta, pp. 1-69. ISBN 9789790119550 Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta:

Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metodelogi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Surono, 2011. Letusan Merapi 2010 Sebuah Catatan Jurnalistik. 2010.

Triatna, Cepi, 2015. Perilaku Organisasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Utaminingsih, Aliflulahtin. 2014. Perilaku Organisasi. Malang: CV. UB Press.

Wijaya, Candra. 2017. Perilaku Organisasi. Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI) Jl. Seser Komplek Citra Mulia Blok D. 14 Medan

Wijono, Sutarto. (2010). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Fajar Interpratama Offset.

Yudiatmaja, F. 2013. Analisis Regresi dengan Menggunakan Aplikasi Komputer Statistika SPSS. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sumber lain:

https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/10471

https://katadata.co.id/safrezi/berita/61e8000dee36c/motivasi-adalah-hasrat-atau- dorongan-berikut-penjelasannya

https://www.bola.com/ragam/read/4718203/pengertian-negara-unsur-fungsi- tujuan-dan-bentuk-bentuknya

https://www.gramedia.com/literasi/administrasi-negara/

https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-organisasi/

http://www.definisi-pengertian.com/2015/07/definisi-pengertian-perilaku- menurut-ahli.html

https://accurate.id/marketing-manajemen/perilaku-organisasi-adalah/

(8)

PEDOMAN WAWANCARA

PERILAKU ORGANISASI DALAM PENYALURAN BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT) DI KECAMATAN CIJAMBE KABUPATEN

SUBANG

Daftar pertanyaan yang diajukan kepada informan dalam proses wawancara di Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang.

Informan: Camat dan Sekmat Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang 1. Apa saja tugas bapak dalam program BPNT?

2. Siapa saja yang mengawas jalannya program BPNT?

3. Motivasi apa saja yang dapat mempengaruhi pegawai dalam penyaluran BPNT?

4. Untuk pegawai dalam penyaluran BPNT apakah ditunjuk atau sukarelawa?

5. Bagaimana jika terjadi konflik antar anggota dalam organisasi, dalam penyaluran BPNT? Dan bagaimana negosiasinya?

6. Apakah ada strategi yang dilakukan tim dan anggota dalam penyaluran BPNT. Jika ada, bagaimana?

7. Bagaimana rancangan kerja dalam penyaluran BPNT?

8. Bagaimana perilaku para pegawai yang bertugas dalam program BPNT?

9. Apa saja yang menjadi kekuasaan pemimpin dalam program BPNT?

Dan bagaimana pemimpin memberikan contoh yang baik kepada pegawainya?

(9)

10. Apakah menurut bapak dalam tim penyaluran BPNT sudah terjalin komunikasi interpersonal yang baik? Bagaimana?

11. Apakah ada perubahan struktur yang bertugas dalam program BPNT?

12. Apakah ada perilaku yang menyimpang dalam penyaluran BPNT? Dan bagaimana bapak sebagai seorang pemimpin mengembangkan sikap seseorang berarti membangkitkan kesadaran orang tersebut?

13. Bagaimana persepsi sikap bapak dalam program penyaluran BPNT?

14. Bagaimana proses perubahan dalam program BPNT?

Informan: Kasi Kesos kantor Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang 1. Apa saja tugas bapak dalam program BPNT?

2. Siapa saja yang mengawas jalannya program BPNT?

3. Motivasi apa saja yang dapat mempengaruhi pegawai dalam penyaluran BPNT?

4. Untuk pegawai dalam penyaluran BPNT apakah ditunjuk atau sukarelawa?

5. Bagaimana jika terjadi konflik antar anggota dalam organisasi, dalam penyaluran BPNT? Dan bagaimana negosiasinya?

6. Apakah ada strategi yang dilakukan tim dan anggota dalam penyaluran BPNT. Jika ada, bagaimana?

7. Bagaimana rancangan kerja dalam penyaluran BPNT?

8. Apakah menurut bapak dalam tim penyaluran BPNT sudah terjalin komunikasi interpersonal yang baik? Bagaimana?

(10)

9. Apakah ada perubahan struktur yang bertugas dalam program BPNT?

10. Apakah ada perilaku yang menyimpang dalam penyaluran BPNT? Dan bagaimana bapak sebagai seorang pemimpin mengembangkan sikap seseorang berarti membangkitkan kesadaran orang tersebut?

11. Bagaimana persepsi sikap bapak dalam program penyaluran BPNT?

12. Bagaimana proses perubahan dalam program BPNT?

13. Bagaimana tim berdiskusi dalam penyaluran BPNT, agar mencapai tujuan yang diharapkan?

14. Apakah jumlah bantuan yang diberikan kepada masyarakat penerima KPM sesuai dengan jumlah yang tertera pada PEDUM program BPNT?

15. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program BPNT ini?

16. Bagaimana sikap pemimpin dalam penyaluran program BPNT?

Informan: TKSK Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang 1. Apa saja tugas bapak dalam program BPNT ini?

2. Bagaimana mekanisme dalam program BPNT?

3. Bagaimana rancangan kerja dalam penyaluran BPNT?

4. Apakah sebelumnya ada pembinaan dari pemerintah dalam penyaluran program BPNT ini?

5. Bagaimana komunikasi interpersonal antar pergawai dan antar kelompok?

6. Bagaimana pembagian tugas dalam penyaluran program BPNT?

(11)

7. Motivasi apa saja yang dapat mempengaruhi pegawai dalam penyaluran program BPNT?

8. Bagaiman jika terjadi konflik antar anggota dalam program penyaluran BPNT? Dan bagaimana negosiasinya?

9. Apakah ada strategi yang dilakukan tim dan anggota dalam program penyaluran BPNT?

10. Apakah ada perubahan struktur yang bertugas dalam program BPNT?

11. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program BPNT?

12. Bagaimana sikap pemimpin dalam program penyaluran BPNT?

13. Bagaimana persepsi sikap bapak dalam program penyaluran BPNT?

14. Bagaimana proses perubahan dalam program BPNT?

15. Dalam pembagian pelaksanaan program BPNT apakah tepat waktu atau tidak?

Informan: Pemilik e-Warong di Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang 1. Apa saja peran e-warong dalam pelaksanaan dan penyaluran BPNT?

Bagaimana tupoksinya?

2. Motivasi apa yang bapak/ibu jalani dalam program BPNT?

3. Apa hal yang paling penting untuk dipersiapkan dalam proses pelaksanaan dan penyaluran?

4. Bagaimana pelaksanaan BPNT sejauh ini di Kecamatan Cijambe?

5. Dana membeli sembako diperoleh dari mana? Pemerintah atau bank yang bekerjasama?

(12)

Informan: Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kecamatan Cijambe 1. Apakah KPM dapat terbantu dalam mendapatkan kebutuhan pangan

melalui Program BPNT?

2. Sejauh ini apakah program BPNT tersebut membantu warga setempat?

3. Koordinasi dengan pihak Kecamatan Cijambe bagaimana?

4. Bagaimana proses sosialisasi BPNT?

5. Bagaimana perasaan masyarakat selama menerima program BPNT ini?

Puas atau tidak?

6. Apakah ada yang kurang dari program BPNT ini?

7. Bagaimana sikap pelaksana dalam memberikan pelayanan penyaluran BPNT kepada masyarakat?

8. Adakah perubahan sikap pegawai dari setiap bulan atau setiap tahunnya?

(13)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(14)

DOKUMENTASI

(KANTOR KECAMATAN CIJAMBE KABUPATEN SUBANG)

(15)

(WAWANCARA DENGAN BAPAK CAMAT KECAMATAN CIJAMBE

KABUPATEN SUBANG)

(WAWANCARA DENGAN BAPAK SEKMAT KECAMATAN CIJAMBE

KABUPATEN SUBANG)

(16)

(WAWANCARA DENGAN BAPAK KASI KESOS KECAMATAN CIJAMBE KABUPATEN SUBANG)

(WAWANCARA DENGAN BAPAK TKSK KECAMATAN CIJAMBE KABUPATEN SUBANG)

(17)

(WAWANCARA DENGAN PEMILIK E-WARONG DI

DESA CIRANGKONG KECAMATAN CIJAMBE

KABUPATEN SUBANG)

(WAWANCARA DENGAN PEMILIK E-WARONG DI

DESA GUNUNGTUA KECAMATAN CIJAMBE

KABUPATEN SUBANG)

(18)

(WAWANCARA DENGAN MASYARAKAT PENERIMA BPNT DI DESA TANJUNGWANGI KECAMATAN CIJAMBE KABUPATEN SUBANG)

(WAWANCARA DENGAN MASYARAKAT PENERIMA BPNT DI DESA CIRANGKONG KECAMATAN CIJAMBE KABUPATEN SUBANG)

(19)

(WAWANCARA DENGAN OPERATOR DESA DI KECAMATAN CIJAMBE KABUPATEN SUBANG)

(WAWANCARA DENGAN MASYARAKAT NON KPM DI

KECAMATAN CIJAMBE KABUPATEN SUBANG)

(20)
(21)
(22)
(23)
(24)

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana telah dijelaskan di depan, ilmu pengetahuan merupakan suatu rangkaian kegiatan (atau proses) yang dilakukan manusia, terutama dengan meng- gunakan akal

Perubahan nilai dari positif ke negatif (kecepatan radial sama dengan nol) terlihat miring, yang menunjukkan adanya arah angin tegak lurus dengan pancaran

Penugasan Klinis tersebut berupa daftar Kewenangan Klinis yang diberikan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat Cimahi kepada tenaga

Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Yakesma Medan tidak mengungkapkan persentase pembagian dana sedekah yang akan di salurkan kepada amil dan non amil. Penyusunan

– Sumber daya-sumber daya yang dipakai dikembalikan – Proses dihancurkan dari senarai atau tabel sistem.. – PCB dihapus (ruang memori PCB dikembalikan ke

Dengan mengucap puji syukur pada ALLAH SWT atas rahmat dan anugerah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH

Peneliti hanya membahas literasi informasi dalam kaitannya dengan perpustakaan serta membahas literasi informasi pustakawan di Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta

Cilacap 15030122010749 595 EKO WIDIHARTONO SMP KRISTEN GANDRUNGMANGU Pendidikan Jasmani dan Kesehatan PENJAS.02 MENGULANG KE-1 URAIAN 90 Kab.. Gunung Kidul 15040322010431 369