• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERATAI SEBAGAI IDE PENCIPTAAN PADA KARYA PANEL KRIYA KULIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TERATAI SEBAGAI IDE PENCIPTAAN PADA KARYA PANEL KRIYA KULIT"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

TERATAI SEBAGAI IDE PENCIPTAAN PADA KARYA PANEL KRIYA KULIT

PENCIPTAAN

Safa San Akhra NIM 1812095022

PROGRAM STUDI S-1 KRIYA

JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2023

(2)

i

TERATAI SEBAGAI IDE PENCIPTAAN PADA KARYA PANEL KRIYA KULIT

PENCIPTAAN

Oleh:

Safa San Akhra NIM 1812095022

Tugas Akhir Ini Diajukan Kepada Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1 dalam Bidang Kriya

2023

(3)

ii

(4)

iii

PERSEMBAHAN

Laporan Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk diri sendiri, orang tua, keluarga, teman-teman terdekat dan semua support system yang telah memberikan semangat, dukungan, doa, masukan dan saran sehingga dapat terciptanya karya Tugas Akhir ini.

(5)

iv MOTTO

“Be the only one and the best one”.

(6)

v

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam Laporan Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak ada karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam Laporan Tugas Akhir ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka.

Yogyakarta, 3 Januari 2023

Safa San Akhra

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis tujukan kepada Allah S.WT. atas rahmat, karunia, kasih sayang dan pertolongan-Nya sehingga laporan Tugas Akhir penciptaan yang berjudul “Teratai Sebagai Ide Penciptaan Pada Karya Panel Kriya Kulit” yang dijadikan konsep penciptaan karya seni ini dapat diselesaikan. Penulisan laporan Tugas Akhir ini ditujukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana di Program Studi S-1 Kriya, Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Laporan dan karya Tugas Akhir ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu diharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun agar nantinya dalam pembuatan karya selanjutnya akan menjadi lebih baik. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan laporan ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu diucapkan terima kasih banyak atas segala keikhlasannya dalam memberikan banyak kemudahan, ajaran dan motivasi yang tak ternilai sehingga penciptaan karya dan penyelesaian laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

Dengan segala hormat dan rendah hati penulis ingin memberikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum., Rektor Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

2. Dr. Timbul Raharjo, M.Hum., Dekan Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

3. Dr. Alvi Lufiani,S.Sn., M.FA., Ketua Jurusan Kriya Fakultas Seni Indonesia Yogyakarta.

4. Agung Wicaksono, S.Sn., M.Sn., Dosen Pembimbing I atas semua pengarahan, saran dan kritiknya yang membangun bagi keberlangsungan penyusunan Tugas Akhir Penciptaan ini.

5. Drs. Otok Herum Marwoto, M.Sn., Dosen Pembimbing II atas semua pengarahan, saran dan kritiknya yang membangun bagi keberlangsungan penyusunan Tugas Akhir Penciptaan ini.

(8)

vii

6. Toyibah Kusumawati, M.Sn., Selaku Cognate yang telah memberikan arahan dan masukan pada Tugas Akhir ini.

7. Dr. Suryo Tri Widodo, S.Sn., M.Hum., Dosen Wali atas semua ilmu pengetahuan, bantuan, dan bimbingannya.

8. Dosen Jurusan Kriya Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta atas ilmu, dukungan dan bantuannya selama perkuliahan.

9. Seluruh staf pengajar dan karyawan Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta atas bantuan dan dukungannya selama perkuliahan.

10. Keluarga tercinta Ibu, Kakak, Nenek Dan Alm. Kakek, Om Dan Tante, serta saudara yang selalu mendukung dan mendoakan dengan sepenuh hati.

11. Teman-teman terdekat Fransiska, Ana, Zainal, Tama, Dessy, Mas Hilal, Vinda, Mayang, Fansal, Winda, Rona dan Yevvi yang selalu memberikan bantuan dan dukungan.

12. Support system penulis, Tomorrow x Together dan Moa yang telah menghibur dan memberikan banyak semangat.

13. Semua teman-teman angkatan 2018 yang selalu memberi dukungan dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan dan semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 3 Januari 2023

Safa San Akhra

(9)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL LUAR...

HALAMAN JUDUL DALAM ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

INTISARI ... xiv

ABSTRACT ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penciptaan ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penciptaan ... 3

D. Metode Pendekatan dan Metode Penciptaan... 4

BAB II KONSEP PENCIPTAAN ... 6

A. Sumber Penciptaan ... 6

B. Landasan Teori ... 15

BAB III PROSES PENCIPTAAN ... 20

A. Data Acuan ... 20

B. Analisis Data Acuan ... 24

C. Rancangan Karya ... 26

D. Proses Perwujudan ... 33

1. Bahan ... 33

2. Alat ... 39

3. Teknik Pengerjaan ... 41

4. Tahap Perwujudan ... 42

E. Kalkulasi Biaya ... 53

(10)

ix

BAB IV TINJAUAN KARYA ... 56

A. Tinjauan Umum ... 56

B. Tinjauan Khusus ... 57

BAB V PENUTUP ... 65

A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67

DAFTAR LAMAN ... 68

LAMPIRAN ... 69

(11)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Alat Pembuatan Karya ... 39

Tabel 3. 2 Kalkulasi Karya 1 “Blooming Process” ... 53

Tabel 3. 3 Kalkulasi Karya 2 “Pure Beauty” ... 53

Tabel 3. 4 Kalkulasi Karya 3 “Waterlily’s Life” ... 54

Tabel 3. 5 Kalkulasi Karya 4 “Togetherness” ... 54

Tabel 3. 6 Biaya Keseluruhan Karya ... 55

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Tumbuhan Teratai ... 7

Gambar 2. 2 Morfologi Tumbuhan Teratai ... 8

Gambar 2. 3 Bunga Teratai Putih ... 11

Gambar 2. 4 Bunga Teratai Biru ... 12

Gambar 2. 5 Bunga Teratai Merah ... 12

Gambar 3. 1 Bunga Teratai Merah Muda (Nymphaea Alba Rubra) ... 20

Gambar 3. 2 Daun dan Tangkai Teratai ... 21

Gambar 3. 3 Kuncup Bunga Teratai ... 21

Gambar 3. 4 Lilik Istria, Utpala Necklace ... 22

Gambar 3. 5 Reza Alfin Syah, My Green Soul ... 22

Gambar 3. 6 Marble Painting ... 23

Gambar 3. 7 Marble Painting ... 23

Gambar 3. 8 Sketsa Alternatif 1 - 5 ... 26

Gambar 3. 9 Sketsa Alternatif 6 - 12 ... 27

Gambar 3. 10 Sketsa Terpilih 1 - 7 ... 28

Gambar 3. 11 Desain Karya 1 ... 29

Gambar 3. 12 Desain Karya 2 ... 30

Gambar 3. 13 Desain Karya 3 ... 31

Gambar 3. 14 Desain Karya 4 ... 32

Gambar 3. 15 Kulit Nabati ... 33

Gambar 3. 16 Lem G ... 33

Gambar 3. 17 Lem Kuning... 34

Gambar 3. 18 Kawat ... 34

Gambar 3. 19 Cat Kulit ... 35

Gambar 3. 20 Amplas ... 35

Gambar 3. 21 Benang Jahit ... 36

Gambar 3. 22 Resin Epoxy ... 36

Gambar 3. 23 Pigment Resin ... 37

Gambar 3. 24 Coating ... 37

Gambar 3. 25 Cat Clear ... 38

(13)

xii

Gambar 3. 26 Clay ... 38

Gambar 3. 27 Pembuatan Pola ... 42

Gambar 3. 28 Pola Karya ... 42

Gambar 3. 29 Pemindahan Pola ... 43

Gambar 3. 30 Pemotongan Kulit ... 43

Gambar 3. 31 Pembuatan Cetakan Clay ... 44

Gambar 3. 32 Pengeringan Cetakan ... 44

Gambar 3. 33 Perendaman Kulit ... 45

Gambar 3. 34 Pembentukan Kulit ... 45

Gambar 3. 35 Pengeringan Kulit ... 45

Gambar 3. 36 Pengeleman Daun ... 46

Gambar 3. 37 Pembentukan Daun ... 46

Gambar 3. 38 Pemotongan bagian Putik ... 47

Gambar 3. 39 Pengeleman Putik ... 47

Gambar 3. 40 Pewarnaan Kulit pada Bagian Kelopak Bunga ... 48

Gambar 3. 41 Pewarnaan Kulit pada Bagian Daun... 48

Gambar 3. 42 Pewarnaan Kulit pada Bagian Putik ... 48

Gambar 3. 43 Penghalusan Kulit ... 49

Gambar 3. 44 Pelubangan Kulit ... 49

Gambar 3. 45 Penjahitan Kulit ... 50

Gambar 3. 46 Pencampuran Resin ... 50

Gambar 3. 47 Pelapisan Kulit dan Resin ... 51

Gambar 3. 48 Finishing Bunga dan Daun Teratai... 51

Gambar 3. 49 Finishing Resin ... 52

Gambar 3. 50 Perakitan Kulit ... 52

Gambar 4. 1 Karya Tugas Akhir 1 ... 57

Gambar 4. 2 Karya Tugas Akhir 2 ... 59

Gambar 4. 3 Karya Tugas Akhir 3 ... 61

Gambar 4. 4 Karya Tugas Akhir 4 ... 63

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Foto Diri ... 69

Biodata ... 69

Poster Pameran ... 71

Katalog ... 72

(15)

xiv INTISARI

Penciptaan Karya Tugas Akhir yang berjudul “Teratai Sebagai Ide Penciptaan Pada Karya Panel Kriya Kulit” adalah sebuah wujud gagasan individu yang terinspirasi dari tumbuhan teratai yang merupakan salah satu jenis tanaman hias air yang cantik dan indah serta memiliki makna dan nilai filosofi yang positif.

Berawal dari pengalaman empiris penulis yang menyukai bercocok tanaman di halaman rumah, hingga akhirnya penulis sangat tertarik dengan keunikan tumbuhan teratai yang hidup di kolam yang penuh dengan air. Karya ini bertujuan untuk menciptakan karya panel berbahan kulit nabati dengan tema tumbuhan teratai sebagai konsep penciptaan.

Pada karya penciptaan ini, metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan estetika milik Monroe Beardsley dengan tiga unsur yaitu kesatuan (unity), kerumitan (complexity) dan kesungguhan (intensity). Metode penciptaan yang digunakan adalah metode penciptaan milik SP. Gustami dengan 3 (tiga) tahap dan 6 (langkah). Teknik yang digunakan dalam penciptaan karya ini yaitu teknik lilit, cutting, tempel dan jahit.

Pencapaian dari karya ini adalah menciptakan karya panel kriya kulit dengan memvisualisasikan tumbuhan teratai sebagai objek acuannya. Dalam karya ini penulis juga menggunakan bahan tambahan resin sebagai perekat sekaligus pelapis kulit untuk menambah nilai estetika karya. Karya Tugas Akhir ini menitikberatkan pada fungsi estetis sebagai benda hias berbentuk panel.

Kata Kunci: Teratai, Karya Seni Kulit, Resin

(16)

xv ABSTRACT

The Final Project creation entitled "Waterlily as a Creation Idea of Leather Artwork Panel Work" is an individual idea inspired by the waterlily, a type of aquatic ornamental plant with beautiful and positive philosophical meaning and value.Inspired by the empirical gardening experience, the inspiration was based on interest in the uniqueness of the waterlily in a pond. The final project aimed to create panel work made of plant-based leather with as a creative concept.

In the work creation, the approach method used was Monroe Beardsley's aesthetic with three elements: unity, complexity and intensity. The creation method used was SP. Gustami's creation method with 3 (three) stages and 6 (steps). The creation techniques used were knitting, cutting, pasting, sewing, and forming.

The work creation achievement was leather artwork panel work by visualizing a waterlily as the reference object. In the work creation, resin additives as an adhesive and a skin coating were added as the work's aesthetic value. The final project focused on the aesthetic function of a decorative object.

Keywords: Waterlily, Leather Artwork, Resin

(17)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penciptaan

Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang ada di alam semesta. Tumbuhan berperan penting bagi kelangsungan hidup manusia karena tumbuhan memberikan bahan makanan serta manfaat yang melimpah.

Muhammad Soegeng Toekie (1987: 74) berpendapat tumbuh-tumbuhan sebagai faktor yang menentukan kelanjutan hidup makhluk lain juga besar perannya didalam mengisi perjalanan budaya manusia. Selain menjadi sumber kehidupan, tumbuhan juga dapat menunjang kebutuhan fisik. Karena itu tumbuh-tumbuhan sebagai suatu karunia yang tak dapat dinilai dan betapa tinggi nilainya dalam kaitannya dengan hidup manusia. Indonesia sendiri kaya akan berbagai keanekaragaman jenis tumbuhan yang mana mencapai 20.000 macam spesies (Cecep dan Agus, 2015: 188). Salah satu jenis tumbuhan yang sangat populer di Indonesia adalah tumbuhan teratai.

Teratai merupakan tumbuhan yang hidup dipermukaan air atau sering disebut sebagai tanaman air. Bunga dan daun pada tumbuhan teratai terdapat di permukaan air, sedangkan tangkainya berada di tengah-tengah daun. Daun tumbuhan teratai berbentuk oval dan lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai. Akar teratai tumbuh dibawah permukaan air, sehingga tidak terlihat. Teratai adalah salah satu bunga yang penuh dengan makna dan filosofi.

Tumbuhan teratai melambangkan cinta, kehidupan, kedamaian, kemakmuran dan kebahagian. Tak jarang bunga teratai sering digunakan dalam upacara keagamaan Hindu dan Budha. Selain digunakan sebagai sarana upacara keagamaan, tanaman teratai juga dapat digunakan sebagai obat untuk berbagai macam penyakit, hal ini dikarenakan pada setiap bagian pada tumbuhan teratai memiliki khasiat dan dapat dijadikan sebagai obat untuk berbagai macam penyakit, salah satu manfaat bunga teratai adalah untuk mengobati diabetes (Laili, 2017:49).

Teratai merupakan tumbuhan yang hidup di air yang berlumpur atau kotor akan tetapi bunga teratai menjulang ke atas permukaan air dan sedikitpun

(18)

2

tidak terkena lumpur yang kotor. Hal ini memotivasi penulis bahwa untuk menjalani hidup yang baik sebagai manusia harus memiliki pendirian atau komitmen dan tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan buruk yang ada di sekitarnya. Tumbuhan teratai memiliki bentuk bunga dan daun yang indah, selain itu makna dan nilai filosofi yang positif dari tumbuhan teratai membuat penulis berkeinginan untuk menghadirkan wujud tumbuhan teratai kedalam karya seni kriya kulit. Alasan penulis memilih sumber ide tumbuhan teratai ialah berawal dari kebiasaan penulis dan keluarga yang menyukai bercocok tanam di halaman rumah. Pada saat usia lima tahun untuk pertama kalinya penulis melihat tumbuhan teratai, saat itu penulis terheran karena teratai hidup di kolam yang penuh dengan air tidak seperti tumbuhan yang lainnya. Karena keunikan tersebut penulis menjadi sangat tertarik dengan tumbuhan teratai.

Karya seni kriya kulit pada umumnya menghasilkan barang produk pakai seperti sepatu, tas, jaket dan lainnya. Semakin berkembangnya zaman, semakin banyak pula produk-produk yang muncul di pasaran, untuk menciptakan sebuah karya diperlukan proses eksperimen serta pola pikir kreatif dan inovatif.

Dengan bereksperimen dan berpikir kreatif munculah kemungkinan ditemukannya hal-hal baru yang dapat dikembangkan. Selain menjadi bahan untuk produk pakai, kulit juga dapat dijadikan sebagai karya seni benda hias dalam bentuk panel. Terdapat berbagai macam karya seni panel seperti lukisan, batik lukis dan karya 3 dimensi panel berbahan gypsum, keramik, fiber, kaca, logam dan lain-lainnya. Penulis ingin menerapkan kulit sebagai bahan pembuatan karya panel bernuansa alam yaitu dengan tumbuhan teratai sebagai sumber ide penciptaan, karya ini dibuat dengan tujuan untuk menghias atau sebagai karya seni kriya kulit dengan fungsi estetis.

Penulis berusaha untuk mengeksplorasi visual dari tumbuhan teratai terutama pada bagian bunga, daun dan tangkai teratai sehingga dapat diterapkan pada karya panel dengan bahan kulit. Pembuatan karya seni kriya kulit ini penulis bereksperimen menggunakan resin sebagai bahan perekat, tak hanya sebagai bahan perekat resin juga digunakan sebagai bahan pelapis kulit untuk memperindah karya. Menurut penulis bahan resin tersebut akan sangat cocok untuk di aplikasikan dalam karya, karena belum banyak karya seni kulit

(19)

3

yang menggunakan bahan tambahan resin sehingga penulis ingin menciptakan inovasi baru dalam karya Tugas Akhir ini. Penciptaan karya memperhitungkan kesesuaian bentuk dan komposisi, sehingga diharapkan menghasilkan karya yang dapat diapresiasi oleh penikmat dan dapat menjadi karya seni yang memiliki nilai keindahan baik secara visual maupun kontekstual.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penciptaan yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan masalah penciptaannya yaitu :

1. Bagaimana konsep karya dengan sumber ide tumbuhan teratai dalam karya panel kriya kulit ?

2. Bagaimana proses penciptaan karya panel kriya kulit dengan sumber ide tumbuhan teratai ?

3. Apa hasil pewujudan karya panel kriya kulit dengan sumber ide tumbuhan teratai ?

C. Tujuan dan Manfaat Penciptaan 1. Tujuan

a. Menjelaskan konsep karya dengan sumber ide tumbuhan teratai dalam karya panel kriya kulit.

b. Mengetahui proses penciptaan karya panel kriya kulit dengan sumber ide tumbuhan teratai.

c. Mewujudkan karya panel kriya kulit dengan sumber ide tumbuhan teratai.

2. Manfaat

a. Karya yang dihasilkan diharapkan memberikan kemungkinan baru dalam bidang produk kulit khususnya dari segi ide, konsep, maupun karya.

b. Karya yang dihasilkan dapat dinikmati oleh masyarakat.

c. Menambahkan referensi bagi peminat seni ataupun pihak pemerhati seni karya seni kriya kulit yang mengambil ide tumbuhan teratai.

d. Menambah pengetahuan dibidang karya kriya kulit dengan bentuk dan ide yang lebih kreatif.

(20)

4

D. Metode Pendekatan dan Metode Penciptaan 1. Metode Pendekatan

Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan estetika.

Pendekatan penciptaan ini menguraikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kajian dan proses penciptaan. Pendekatan ini berperan penting untuk mewujudkan ide, gagasan dan imajinasi agar karya dapat diwujudkan. Estetika merupakan suatu cabang filsafat yang memperhatikan atau berhubungan dengan gejala yang indah pada alam dan seni. Pendekatan estetika mengutamakan keindahan pada karya yang tercipta. Keindahan yang ditampilkan terdiri dari tumbuhan teratai yang melambangkan kehidupan, kedamaian, cinta, kemakmuran dan kebahagiaan. Landasan teori untuk pendekatan ini menggunakan teori dari Monroe C. Beardsley yaitu terdapat tiga ciri yang menjadikan sifat-sifat menjadi indah dari benda-benda estetika yaitu (1) Unity (kesatuan), (2) Complexity (kerumitan) dan (3) Intensity (kesungguhan).

2. Metode Penciptaan

Metode penciptaan merupakan proses dalam merealisasikan gagasan atau ide ke dalam sebuah karya seni. Dalam karya ini penulis menggunakan teori SP.Gustami. Menurut Gustami (2007:329), melahirkan sebuah karya seni khususnya seni kriya secara metodologis melalui tiga tahapan utama yaitu eksplorasi, perancangan dan pewujudan.

Tahapan-tahapan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Tahap Eksplorasi

Langkap pertama yaitu pengembaraan jiwa, pengamatan lapangan, dan penggalian sumber informasi terkait tema yang digunakan. Langkah kedua berupa penggalian landasan teori dan acuan visual yang berkaitan dengan tema baik melalui studi pustaka, observasi, artikel, maupun media online lainnya. hasil dari penjelasan atau analisis data yang nantinya akan dijadikan dasar untuk membuat rancangan atau desain. Dalam tahap ini penulis melakukan pemahaman yang mengeksplorasi semua data yang berkaitan dengan

(21)

5

tema tumbuhan teratai yang diambil dari beberapa referensi yang telah didapat.

b. Tahap Perancangan

Langkah ketiga melakukan perancangan karya dengan menuangkan ide ke dalam sketsa alternatif. Langkah keempat dengan memvisualisasikan hasil dari analisis ke dalam desain sketsa terpilih dan dijadikan acuan dalam pewujudan karya. Pada tahap ini penulis mulai membuat beberapa sketsa alternatif yang berkaitan dengan tema tersebut dan melakukan konsultasi kepada dosen pembimbing untuk memilih sketsa terbaik dari beberapa sketsa yang telah dibuat.

c. Tahap Pewujudan

Langkah ke lima yaitu proses pewujudan, diawali dengan pengolahan pola gambar kerja yang telah disetujui untuk bahan penciptaan pola, model atau langsung diterapkan pada material karya.

Dengan teknik pengerjaan yang didukung oleh beberapa alat dan bahan, sketsa yang terpilih diaplikasikan dalam bentuk karya seni kriya kulit menggunakan teknik tempel, lilit, cutting, jahit dan pembentukan. Tahap ini merupakan proses final dari seluruh rangkaian karya seni. Langkah ke enam yaitu dengan melakukan evaluasi terhadap hasil pewujudan, hal ini dapat dilakukan dalam bentuk pameran atau respon dari masyarakat dengan maksud untuk mengkritisi pencapaian kualitas karya.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah diamati lebih rinci, diketahui bahwa puru yang ditemukan pada tanaman wortel sakit pada umumnya terdapat pada akar rambut, akar, dan umbi (Gambar 3).. Identifikasi

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana penerimaan khalayak terhadap tayangan infotainment

Efektivitas Jejaring Sosial Wikipedia sebagai Media Belajar Pengetahuan Islam bagi Mahasiswa Jurusan PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Hal ini disampaikan oleh Dian Anggareny sebagai alumni di Jurusan Akuntansi UIN Maliki Malang dalam wawancara yang dilaksanakan pada hari Kamis 18 Oktober 2018 pukul 09.00 WIB:

Pha se III study com pa ring stan dard ra diot he rapy with or wit hout weekly oxa li pla tin in treat ment of lo co re gio nally ad van ced na sop haryn geal car ci no ma: pre li

UMKM merupakan bagian penting yang sangat mempengaruhi kekuataan dalam perekonomian nasional di Indonesia. Hal itu dibuktikan berdasarkan data Kementrian Koperasi

Kuesioner ini dibuat dalam rangka menunjang kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti selaku Mahasiswa Program Manajemen S1, Universitas Widyatama tentang

Secara jelas terlihat bahwa respons imun yang terjadi adalah timbulnya interferon dan sel natural killler (NK) dan antibodi yang spesifik terhadap virus