IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI SEKOLAH MENENGAH ATAS
NEGERI 2 SINGINGI HILIR
Skripsi
Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar Sarjana S1 pada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Disusun Oleh:
ALFIAN SUJAYONO NIM. 11810314426
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU
1444 H / 2023 M
No: skrps/mpi/ftk/Uin.345/23
i
PERSETUJUAN
Skripsi ini dengan judul Implementasi Manajemen Peserta Didik di SMA Negeri 2 Singingi Hilir, yang disusun oleh Alfian Sujayono, NIM. 11810314426 dapat diterima dan disetujui untuk diajukan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Pekanbaru, 7 Rabiul Akhir 1444 H 1 November 2022
Menyetujui,
Ketua Jurusan
Manajemen Pendidikan Islam
Pembimbing
iii
PENGHARGAAN
Alhamdulillahirabbil’alamiin, rasa syukur penulis ucapkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat taufik dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam tidak lupa penulis kirimkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW (Allahummasholli’alasayyidina Muhammad wa’alla’allisayyidina Muhammad) yang telah membawa manusia dari alam jahiliyah kepada alam yang penuh pengetahuan.
Maha Suci Allah SWT karena izin, rahmat serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Implementasi Manajemen Peserta Didik di SMA Negeri 2 Singingi Hilir”. Merupakan hasil karya ilmiah yang ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada program studi Manajemen Pendidikan Islam Konsentrasi Administrasi Pendidikan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada keluarga tercinta dan teristimewa untuk kedua orang tua penulis yaitu Ayahanda Kamilan dan Ibunda Siti Juwariya yang telah memberikan penulis doa, semangat, materi dan kasih sayang yang tak terhingga serta abang penulis Romli Susanto, S.T dan adik penulis Putri Arafah yang selalu dengan tulus menyayangi, mendukung dengan penuh semangat dan senantiasa menunggu keberhasilan penulis. Oleh sebab itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
v
pihak yang telah membantu penulis, perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Khairunnas, M.Ag., selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Bapak Dr. Hj. Helmiati, M.Ag., selaku Wakil Rektor I, Bapak Dr. H. Mas‟ud Zein, M.Pd., selaku Wakil Rektor II dan Bapak Edi Erwan, S.Pt, M.Sc, Ph.D., selaku Wakil Rektor III Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang telah memfasilitasi penulis dalam proses perkuliahan.
2. Bapak Dr. Kadar M. Yusuf, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Bapak Dr. H. Zarkasih, M.Ag., selaku Wakil Dekan I, Ibu Dr.
Zubaidah Amir, MZ, M.Pd., selaku Wakil Dekan II dan Ibu Dr. Amirah Diniaty, M.Pd., selaku Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Dr. Hj. Yuliharti, M.Ag., selaku Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Islam dan Bapak Drs. H. Mudasir, M.Pd., selaku Sekretaris jurusan beserta Staf jurusan yang telah memberikan motivasi dan kemudahan kepada penulis dalam penyelenggaraan dan penyelesaian skripsi ini.
4. Ibu Rini Setyaningsih, M.Pd., selaku Pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bantuan, arahan, saran, bimbingan serta motivasi yang bermanfaat bagi penulis dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini.
5. Ibu Irawati, S.Pd.I., M.Pd.I selaku Penasehat Akademik (PA) penulis yang telah memberikan bimbingan dan dukungan kepada penulis selama belajar di
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh civitas akademik yang telah mendidik dan membantu penulis dalam menyelesaikan studi pada Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Konsentrasi Administrasi Pendidikan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
7. Staf dan karyawan/karyawati pustakawan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
8. Kepada kedua orang tua, Bapak (Kamilan) dan Ibu (Siti Juwaria) serta keluarga besar dan seluruh sanak famili yang telah memberikan dukungan, semangat, motivasi dan do‟a yang tidak putus-putusnya kepada penulis hingga selesainya skripsi ini.
9. Bapak Sholihin, S.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Negeri 2 Singingi Hilir yang telah memberikan izin untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyelesaian skripsi ini, serta peserta didik SMP SMA Negeri 2 Singingi Hilir yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu penulis memperoleh data yang dibutuhkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Semua teman-teman penulis di Jurusan Manajemen Pendidikan Islam angkatan 2018, khususya Aisyah Nurhuda Suci dan konsentrasi Administrasi Pendidikan kelas B yang telah bersama-sama menghabiskan waktu selama tiga setengah tahun untuk belajar dan memberikan semangat kepada penulis.
vii
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang diberikan dan selalu membimbing kita menuju jalan yang di ridhoi-Nya. Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini memiliki banyak kekurangan, baik dari segi penulisan maupun isinya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pihak yang membangun dan memperbaiki kekurangan dari skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis. Aamiin.
Pekanbaru, 12 Oktober 2022 Penulis
Alfian Sujayono NIM. 11810314426
PERSEMBAHAN Alhamdulillah, Yaa Allah
Sujud syukur ku persembahkan kepada Tuhan yang Maha Tinggi, Maha Adil, Maha Penyayang, Tuhan yang menjadikan kesulitan menjadi kemudahan bagi hamba-Mu. Engkau berikan aku kesempatan untuk bisa sampai di penghujung
awal perjuanganku.
Segala puji bagi-Mu Yaa Allah
Lantunan shalawat dan salam istimewa ku persembahkan kepada Baginda Besar Muhammad S.A.W sang Musthafa dalam ilmu-Nya yang Maha Luas Skripsi ini adalah bagian dari ibadahku kepada Allah SWT, karena kepada-Nya
lah kami menyembah dan memohon pertolongan.
Ku persembahkan karya sederhana ini kepada orang-orang yang sangat ku sayangi: Ayahanda tercinta Kamilan dan Ibunda tercinta Siti Juwariya,
sebagai tanda bukti, hormat dan rasa terima kasih yang tiada terhingga, ku persembahkan karya sederhana ini kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta
yang telah memberikan segala cinta dan kasih sayang yang tiada terhingga, segala dukungan yang tiada mungkin dapat ku balas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kepada Abang dan Adikku
(Romli Susanto, S.T dan Putri Arafah) penyemangatku dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Terimakasih atas segala dukungan serta do’a yang telah kalian
berikan.
Untuk semua sahabat yang begitu tulus, semoga ukhuwah persahabatan diantara kita berkepanjangan. Terimakasih banyak atas dukungan, tangan yang selalu
terulur, hati yang selalu berbagi, serta do’a yang selalu terurai indah.
~ Alfian Sujayono ~
ix MOTTO
~ LELAH BOLEH, MENYERAH JANGAN ~
ABSTRAK
Alfian Sujayono (2022): Implementasi Manajemen Peserta Didik di SMA Negeri 2 Singingi Hilir
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perencanaan PPDB di SMA Negeri 2 Singingi Hilir, 2) Pengorganisasian PPDB di SMA Negeri 2 Singingi Hilir, 3) Pelaksanaan PPDB di SMA Negeri 2 Singingi Hilir, dan 4) Evaluasi PPDB di SMA Negeri 2 Singingi Hilir. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian yaitu Wakil Kesiswaan, 3 orang panitia PPDB (seksi humas, seksi pendataan, dan seksi layanan pengaduan) dan 3 orang peserta didik. Objek penelitian ini adalah implementasi manajemen peserta didik di SMA Negeri 2 Singingi Hilir. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan tahapan pengumpulan data, penyaringan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Perencanaan PPDB di SMA Negeri 2 Singingi Hilir sudah dilakukan dengan baik, yaitu dilakukan penetapan daya tampung dan system PPDB serta membuat pengumuman mengenai tata cara dan jadwal PPDB. 2) Pengorganisasian PPDB di SMA Negeri 2 Singingi Hilir sudah dilakukan dengan baik, yaitu Kepala Sekolah membuat SK panitia PPDB yang meliputi semua unsur guru, tenaga TU dan dewan/komite sekolah yang memiliki tugas pokok dan fungsi masing-masing sesuai dengan jabatan yang dimiliki. 3) Pelaksanaan PPDB di SMA Negeri 2 Singingi Hilir sudah dilakukan dengan cukup baik, yaitu pendaftaran dilakukan secara online melalui website dengan pilihan 4 jalur seperti zonasi, afirmasi, prestasi, dan perpindahan orang tua.
Namun, terdapat kendala seperti gangguan internet dan gangguan pada website pendaftaran PPDB online sehingga siswa mengulang kembali mengisi data dari halaman pertama. Selanjutnya terdapat penyaringan dan pengumuman hasil seleksi PPDB serta kegiatan pendaftaran ulang dan pencatatan data siswa baru ke dalam buku klapper dan buku induk. 4) Evaluasi PPDB di SMA Negeri 2 Singingi Hilir sudah dilakukan dengan baik, yaitu panitia melaksanakan evaluasi dalam bentuk Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) yang dibahas dalam rapat panitia untuk mengetahui tingkat ketercapaian program PPDB, serta tindak lanjut dari evaluasi PPDB ini adalah diharapkan akan adanya perbaikan dan inovasi baru di masa penerimaan yang akan datang oleh dinas pendidikan yang lebih efektif dan efisien dari sebelumnya untuk meminimlisir kendala yang sudah pernah terjadi pada pelaksanaan PPDB sebelumnya.
Kata Kunci: Implementasi, Manajemen, Peserta Didik, PPDB
xi ABSTRACT
Alfian Sujayono (2022): Implementation of Learner Management in State Senior High Schools 2 Singingi Hilir
This study aims to find out: 1) Planning for new student recruitment at 2 Singingi Hilir State Senior High School, 2) Organizing new student recruitment at 2 Singingi Hilir State High School, 3) Implementation of new student recruitment at 2 Singingi Hilir State Senior High School, and 4) Evaluation of the recruitment of new students at State Senior High School 2 Singingi Hilir. This type of research is a qualitative research with descriptive method. The research subjects were Student Representatives, 3 new student recruitment committees (public relations section, data collection section, and complaint service section) and 3 students. The object of this research is the implementation of student management at State Senior High School 2 Singingi Hilir. Data collection techniques used in this study are observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques in this study used the stages of data collection, data filtering, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicate that: 1) Planning for the recruitment of new students at State Senior High School 2 Singingi Hilir has been carried out properly, namely determining the capacity and system for recruiting new students and making announcements regarding procedures and schedules for recruiting new students. 2) The organization of the recruitment of new students at Singingi Hilir State Senior High School has been carried out well, namely the Head of School makes a Decree of the new student recruitment committee which includes all elements of teachers, administrative staff and school boards/committees which have the main tasks and functions of each each according to the position held. 3) The recruitment of new students at State Senior High School 2 Singingi Hilir has been carried out quite well, namely registration is done online through the website with a choice of 4 pathways such as zoning, affirmation, achievement, and transfer of parents. However, there are obstacles such as internet disturbances and disruptions to the online new student recruitment registration website so that students repeat filling in data from the first page.
Furthermore, there is screening and announcement of the results of the selection of new student recruitment as well as re-registration activities and recording of new student data into the Klapper book and master book. 4) The evaluation of the recruitment of new students at Singingi Hilir 2 State Senior High School has been carried out well, namely the committee carried out an evaluation in the form of an Accountability Report (LPJ) which was discussed at the committee meeting to find out the level of achievement of the new student recruitment program, as well as follow-up of the evaluation It is hoped that the recruitment of new students will have new improvements and innovations in the future acceptance by the education office that will be more effective and efficient than before to minimize the obstacles that have occurred in the implementation of the recruitment of new students before.
Keywords : Implementation, Management, Students, Recruitment
صّخلم
( ،ونوياجوس نايفلأ ٢٢٢٢
:) ةيوناثلا ةسردلما في ذيملاتلا ةرادإ ذيفنت ةيموكلحا
٢
… يرليه يجنيجنيس
:يلي ام ةفرعم لىإ فدهي ثحبلا اذى ١
نوؤش لالمج ةسردلما سيئر بئنا فئاظو )
ةيموكلحا ةيوناثلا ةسردلما في ولمعب مايقلا في ذيملاتلا ٢
،يرليى يجنيجنيس ٢
ددلجا ذيملاتلا دينتج )
ةيموكلحا ةيوناثلا ةسردلما في ٢
،يرليى يجنيجنيس ٣
ةيوناثلا ةسردلما في ذيملاتلا ءانب ةطشنأ )
ةيموكلحا ٢
هدارفأو .ةيفصو ةقيرطب يفيك ثبح وى ثحبلا اذى عونو .مىريوطتو يرليى يجنيجنيس
و ذيملاتلا نوؤش لالمج ةسردلما سيئر بئنا ٣
ةسردلما في ذيملاتلا ةرادإ ذيفنت وعوضومو .ذيملات
ةيموكلحا ةيوناثلا ٢
ةلباقمو ةظحلام تناايبلا عملج ةمدختسم تاينقتو .يرليى يجنيجنيس .قيثوتو
تناايبلا ضرعو تناايبلا ةيفصتو تناايبلا عجم لحاربم تناايبلا ليلحتل ةمدختسم ةينقتو :يلي ام ىلع تلد ثحبلا ةجيتنو .جاتنتسلااو ١
في ذيملاتلا نوؤش لالمج ةسردلما سيئر بئنا )
ةيموكلحا ةيوناثلا ةسردلما ٢
دق ونأ يأ ،ديج لكشب وفئاظوب ماق دق يرليى يجنيجنيس ذفن
هتابجاو
في لامج نوؤش ذيملاتلا في
عيمتج جمارب لمعلا لوادجو ةطشنلأا
ةيذيملاتلا كلذكو
قيسنتلا
فارشلإاو ىلع
اهذيفنت لثم طيطتخ و ددلجا ذيملاتلا لوبقو ذيملاتلا هيجوت
و ذيملاتلا عيمتج
ذيملاتلا
و ةرادإ جئاتن مييقت ملعت و ذيملاتلا ةرادإ
ذيملاتلا نيذلا
ليوحتلا نولمعي وأ
عاطقنلاا نع
ةساردلا
ميظنتو روضح طابضناو .ذيملاتلا
٢ ةيموكلحا ةيوناثلا ةسردلما في ددلجا ذيملاتلا دينجتب مايقلا تم )
٢ تم يأ ،ديج لكشب يرليى يجنيجنيس ذيفنت
ددلجا ذيملاتلا لوبق جمنارب اقفو
قفدتلل لومعلما هب
ةسردلماو اضيأ
ئشنت جمنابرلا اذى اقيقد
افافشو يرغو يزييتم . عمو
،كلذ كانه تابقع لثم
تباارطضا تنترنلإا
تباارطضلااو ىلع
عقوم ليجست ددلجا ذيملاتلا لوبق جمنابرل
برع تنترنلإا
يذلا ههجاوي مظعم .ذيملاتلا ٣
ةيموكلحا ةيوناثلا ةسردلما في ذيملاتلا ءانب ةطشنبأ مايقلا تم دق ) ٢
،ديج لكشب مىريوطتو يرليى يجنيجنيس موقي
ذيملاتلا نوؤش لالمج ةسردلما سيئر بئنا ريوطتلبا
بييدأتلا ريوطتو
سلمج ذيملاتلا ريوطتلاو
يجهنملالا .
عمو
،كلذ في ريوطتلا
،يجهنملالا لا
لازي
كانه ذيملات نورقتفي لىإ
ةقثلا في ريوطت
،مهبهاوم نإف
قفارلما ةينبلاو ةيتحتلا ةمعادلا ةطشنلأل
ةيجهنملالا يرغ
ةلمتكم يرغو ةيفاك ثيبح نوكي اهمادختسا ادودمح
اضيأ .
ةيساسلأا تاملكلا :
فيظوتلا ، بلاطلا ، ةرادلإا ، ذيفنتلا
xiii DAFTAR ISI
PERSETUJUAN ... i
PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
PENGHARGAAN ... iv
PERSEMBAHAN ... viii
MOTTO ... ix
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Alasan Memilih Judul ... 5
C. Penegasan Istilah ... 6
D. Permasalahan Penelitian ... 8
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN TEORI ... 11
A. Kerangka Teoritis... 11
1. Manajemen Peserta Didik ... 11
2. Penerimaan Peserta Didik Baru ... 15
a. Pengertian PPDB ... 15
b. Tujuan dan Prinsip PPDB ... 17
c. Asas PPDB ... 18
d. Kriteria PPDB ... 20
e. Prosedur dalam Pelaksanaan PPDB ... 23
f. Kendala dalam PPDB ... 41
B. Proposisi ... 42
C. Tinjauan Penelitian Yang Relevan... 43
BAB III METODE PENELITIAN ... 47
A. Jenis Penelitian... 47
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 47
C. Informan dan Objek Penelitian ... 48
D. Teknik Pengumpulan Data ... 48
E. Teknik Analisis Data... 50
F. Ttriangulasi Data ... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 54
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 54
1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 2 Singingi Hilir ... 54
2. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 2 Singingi Hilir ... 57
3. Struktur Organisasi Sekolah ... 60
4. Kurikulum ... 60
5. Sumber Daya Manusia ... 61
6. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 2 Singingi Hilir ... 63
B. Penyajian Data ... 64
1. Perencanaan PPDB ... 65
2. Pengorganisasian PPDB ... 68
3. Pelaksanaan PPDB ... 68
4. Evaluasi PPDB ... 74
C. Pembahasan Temuan Hasil Penelitian ... 75
1. Perencanaan PPDB ... 75
2. Pengorganisasian PPDB ... 78
3. Pelaksanaan PPDB ... 79
4. Evaluasi PPDB ... 84
BAB V PENUTUP ... 86
A. Kesimpulan ... 86
B. Saran ... 87
DAFTAR PUSTAKA ... 89 LAMPIRAN
BIOGRAFI PENULIS
xv
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 Data Guru dan Karyawan ... 62 Tabel IV.2 Data Kelas dan Murid ... 62 Tabel IV.3 Data Sarana dan Prasarana ... 63
DAFTAR GAMBAR
Gambar III.1 Proses Analisis Data Skema Miles dan Huberman ... 52
Gambar IV.1 Struktur Organisasi Sekolah ... 60
Gambar IV.2 Rapat Persiapan PPDB ... 66
Gambar IV.3 Brosur PPDB ... 67
Gambar IV.4 Website Sekolah ... 67
Gambar IV.5 Pendaftaran Secara Online dan Offline ... 69
Gambar IV.6 Narahubung Saat Kegiatan PPDB... 71
Gambar IV.7 Pendaftaran Ulang ... 74
xvii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Lampiran 2 : Pedoman dan Hasil Observasi
Lampiran 3 : Transkrip Wawancara Wakil Kesiswaan Lampiran 4 : Transkrip Wawancara Peserta Didik Lampiran 5 : Lembar Disposisi
Lampiran 6 : Lembar ACC Proposal Lampiran 7 : Surat Pra Riset
Lampiran 8 : Balasan Surat Pra Riset
Lampiran 9 : Lembar Pengesahan Perbaikan Ujian Proposal Lampiran 10 : Surat Rekomendasi Riset dari DPMPTSP
Lampiran 11 : Surat Izin Riset dari Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Pekanbaru Lampiran 12 : Screenshoot Wawancara via Whatsaapp dengan Wakil Kesiswaan Lampiran 13 : Dokumentasi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah yang memiliki tujuan yang lebih berkembang dengan menerapkan pelayanan belajar dalam proses pendidikan bisa dikatakan sekolah yang baik. Agar tercapainya tujuan sekolah yang dinginkan maka yang harus dilakukan dalam melaksanakan berbagai macam sebuah pelayanan pembelajaran yang baik, melaksanakan pekerjaan sesuai dengan keahlian masing-masing.1
Setiap sekolah harus memiliki struktur organisasi kepengurusan sekolah dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Wakil kepala sekolah bertugas untuk membantu pekerjaan kepala sekolah. Bagian kesiswaan adalah salah satu tugas wakil kepala sekolah. Sebagai bahan pertimbangan untuk melaksanakan pembinaan peserta didik, wakil kepala sekolah dibidang kesiswaan memiliki tugas dalam mengelola peserta didik dilihat dari aspek- aspek bakat, minat, kecerdasan, kemampuan dan memiliki catatan yang sesuai dengan kebijaksanaan umum penerimaan peserta didik baru, disiplin dan aturan perilaku, standar moral yang diharapkan dari peserta didik, prestasi dan lain-lain.2
1 Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), h.
49
2 Saiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan (Bandung:
Alfabeta, 2009), h. 205
Seluruh tugas dibidang kesiswaan merupakan tanggung jawab yang dimiliki oleh wakil kepala sekolah dibidang kesiswaan. Seorang kesiswaan dapat dikatakan sebagai guru atau orang tua di sekolah yang paling dekat dengan peserta didik karena tugas kesiswaan adalah mengatur/mengelola peserta didik di sekolah.3 Sebagai middle managemet di bawah tugas kepala sekolah, yaitu wakil kepala sekolah dibidang kesiswaan, manajemen sekolah memiliki salah satu sub yaitu manajemen peserta didik.
Agar tujuan pendidikan bisa tercapai, salah satu usahanya yaitu dengan adanya manajemen peserta didik. Menurut Mulyasa mengemukakan di dalam jurnal Metha Falmalia Amal bahwa manajemen peserta didik merupakan keseluruhan proses penyelenggaraan usaha peserta dalam bidang kesiswaan dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran di sekolah.4 Maka manajemen peserta didik itu sendiri merupakan usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan pengaturan terhadap peserta didik mulai dari masuk sekolah sampai dengan lulus sekolah yang berkaitan dengan pengurusan siswa atau peserta didik. Kegiatan mengelola peserta didik harus dilakukan untuk mendapatkan informasi-informasi mengenai peserta didik tersebut, oleh sebab itu kegiatan yang harus dilaksanakan adalah mendata seluruh peserta didik. Pendataan peserta didik dilakukan untuk mendapatkan jumlah peserta didik dan mengetahui riawayat hidup mereka. Kegiatan tersebut dilaksanakan
3 Sulistia Paudi dan Arifin Suking, „Kinerja Wakil Kepala Sekolah Menengah Pertama Dilihat Dari Tugas Pokok Dan Fungsinya Performance of The Vice Principals of Junior High Schools Viewed from Their Main Duties‟ Jurnal Manajemen Pendidikan, vol. 2, no. 2 (2020), h.
192-205
4 Metha Falmalia Arnal, Happy Fitria, dan Alfroki Martha, „Manajemen Kesiswaan Dalam Meningkatkan Mutu Organisasi‟, Jurnal Pendidikan Tambusai, vol. 4, no. 2 (2020), h.
1821 (Diakses pada 03-03-22, 19.50 Wib)
3
untuk memudahkan sekolah menyiapkan sarana prasarana di kelas dan kebutuhan para peserta didik.
Selain itu, dengan hadirnya manajemen peserta didik di sekolah, usaha mengelola berjalan dengan baik seperti usaha manajemen pembelajaran, sarana prasarana, tenaga kependidikan dan lain-lainnya yang ditujukan kepada peserta didik untuk menghasilkan layanan andalan yang berkualitas dan bermutu. Keberadaan manajemen peserta didik sangat penting, karena subjek dan objek dalam proses memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan membutuhkan peserta didik. Oleh sebab itu, kehadiran peserta didik tidak hanya untuk melengkapi kebutuhan sekolah saja, namun peserta didik merupakan salah satu hal penting untuk mewujudkan sekolah yang bermutu serta dapat menumbuhkembangkan peserta didik sesuai kemampuan, potensi fisik, sosial, kecerdasan intelektual, emosional dan kejiwaan peserta didik.5
Dalam perkembangannya, peserta didik tentu memiliki berbagai macam kebutuhan contohnya ialah para peserta didik ingin berhasil dalam bidang prestasi akademiknya, namun mereka menginginkan keberhasilan juga dalam bidang sosialisasi dengan teman setingkatnya. Oleh sebab itu pengelolaan peserta didik membutuhkan pelayanan yang baik. Manajemen peserta didik berusaha memberikan kebutuhan untuk layanan yang baik tersebut, mulai dari proses penerimaan peserta didik hingga peserta didik itu lulus dari instansi pendidikan. Manajemen peserta didik juga bertugas melaksanakan pekerjaan-
5 Hamidah Darma, „Manajemen Peseta Didik‟, Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan, vol. 6, no. 2 (2018), h. 1-10
pekerjaan atau kegiatan-kegiatan pencatatan peserta didik mulai dari proses pendaftaran dan penerimaan hingga peserta didik lulus dari sekolah karena sudah selesai dalam mengikuti pendidikan di sekolah tersebut.
Pada akhirnya semua aktivitas di sekolah bertujuan untuk memberikan dukungan kepada peserta didik dalam mengembangkan potensinya. Usaha ini akan maksimal jika peserta didik juga berusaha aktif dalam mengembangkan potensi pada dirinya sehingga selaras dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah. Oleh karena itu, yang utama ialah menghasilkan kondisi agar peserta didik mampu mengembangkan dirinya secara maksimal.
Dengan begitu, program manajemen peserta didik bukan hanya sekedar mendata peserta didik saja, namun mencangkup aspek yang lebih luas, yang secara operasional mampu menggunakan dalam membantu kelancaran usaha pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melewati proses pendidikan.
Penelitian ini penting unuk dilakukan, karena seorang wakil kepala sekolah di bidang kesiswaan harus mampu mengelola manajemen peserta didik dengan baik melalui tugas dan kewajiban yang diperankan. Berdasarkan pengamatan awal (studi pendahuluan) yang penulis lakukan pada bulan Februari 2021 di SMA Negeri 2 Singingi Hilir yang dilakukan dengan wawancara secara sederhana, penulis menemukan gejala-gejala sebagai berikut:6
1. Permasalahan jaringan internet yang tidak stabil ketika calon peserta didik melakukan pendaftaran online.
6 Wawancara dengan Bapak Sholihin, S.Pd selaku Wakil Kesiswaan, tanggal 30 Juni 2021 di via whatsapp
5
2. Calon peserta didik kesulitan mengunggah berkas yang diperlukan untuk mendaftar
3. Masih terdapat beberapa calon peserta didik yang kebingungan dalam mengisi formulir pendaftaran.
4. Kurangnya pemahaman calon peserta didik atas sosialisai PPDB berbasis online yang sudah diberikan pihak sekolah
5. PPDB dengan sistem zonasi berdampak pada terbatasnya sekolah favorit
Berdasarkan gejala-gejala yang dipaparkan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Implementasi Manajemen Peserta Didik di SMA Negeri 2 Singingi Hilir”
B. Alasan Memilih Judul
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan sebelumnya, ada beberapa alasan mendasar bagi penulis memilih judul penelitian tersebut.
Alasan-alasan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Persoalan-persoalan yang dikaji dalam judul sesuai dengan bidang ilmu yang penulis pelajari, yaitu tentang manajemen sarana dan prasarana pendidikan.
2. Masalah-masalah yang dikaji dalam judul, penulis mampu untuk menelitinya.
3. Lokasi penelitian dari segi waktu, kemampuan dan biaya dapat dijangkau oleh penulis, serta permasalahan yang akan diteliti ada di SMA Negeri 2 Singingi Hilir.
4. Sepengetahuan penulis judul ini belum pernah diteliti oleh mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
C. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahan dan kekeliruan dalam memahami judul penelitian ini, maka perlu adanya penegasan terhadap istilah yang berkaitan dengan judul adalah sebagai berikut:
1. Implementasi
Implementasi adalah proses dalam menerapkan suatu ide, konsep, inovasi atau kebijakan dalam tindakan praktis yang dapat memberikan berbagai dampak, baik itu perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap. Dengan kata lain implementasi adalah pelaksanaan atau operasional suatu kegiatan yang sudah direncanakan guna mencapai suatu tujuan atau sasaran yang diinginkan.7
2. Manajemen
Menurut J.A., R.E. Freeman dan D.R. Gilbert Jr. mengemukakan di dalam buku Dian Wijayanto bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap upaya-upaya para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber
7 Ardian Fridianti, Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah, (Yogyakarta: CV. Gre Publishing, 2018), h. 19
7
daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang sudah direncanakan.8 Dengan kata lain manajemen adalah pengelolaan.
3. Rekrutmen
Menurut Singidimejo dalam buku Ajabar, menyatakan bahwa rekrutmen merupakan suatu proses mecari, mengadakan, menemukan dan menarik pelamar untuk dipekerjakan dalam suatu organisasi.
Sedangkan menurut Malthis dalam Ajabar, bahwa rekrutmen adalah suatu proses pengumpulan sejumlah pelamar yang memiliki kualifikasi yang sesu ai dengan yang dibutuhkan perusahaan untuk dipekerjakan di perusahan tersebut. Menurutnya, dengan adanya rekrutmen maka dapat berfungsi meletakkan karyawan pada posisi yang tepat. Jadi dapat disimpulkan bahwa rekrutmen adalah menarik sebanyak-banyaknya calon pegawai atau karyawan untuk melamar satu atau beberapa posisi pekerjaan.9
4. Peserta Didik
Hurlock berpendapat di dalam buku Nora Agustin bahwa peserta didik adalah makhluk individu yang memiliki kepribadian dengan ciri- ciri yang khas dan berbeda satu sama lainnya sesuai dengan pertumbuhan dan perekmbangannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah individu yang mempunyai kemampuan untuk
8 Dian Wijayanto, Pengantar Manajemen, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012), h. 1
9 Ajabar, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: CV. Budi Utama, 2020), h.
18
berkembang, dan mereka berupaya untuk mengembangkan kemampuannya itu melalui proses pendidikan pada jenis dan jalur pendidikan tertentu.10
D. Permasalahan Penelitian 1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dan gejala yang telah dikemukakan di atas, bahwa yang menjadi pokok permaslahan kajian ini pada implementasi manajemen peserta didik, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
a. Penerapan seleksi penerimaan peserta didik baru berbasis online b. Keuntungan penggunaan system seleksi penerimaan peserta didik
baru secara online disbanding offline
c. Dampak dari seleksi penerimaan peserta didik baru dengan system zonasi terhadap terbatasnya sekolah favorit
d. Alternatif dalam penanganan permasalahan seleksi penerimaan peserta didik baru berbasis online
2. Batasan Masalah
Untuk mempermudah penelitian agar lebih terarah dan mencapai sasaran dari segi waktu dan biaya, maka penulis membatasi masalah yang berfokus pada implementasi manajemen peserta didik di SMA Negeri 2 Singingi Hilir dalam penerimaan peserta didik baru.
10 Nora Agustin, Perkembangan Peserta Didik, (Yogyakarta: CV. Budi Utama, 2018), h.
13
9
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana perencanaan PPDB di SMA Negeri 2 Singingi Hilir?
b. Bagaimana pengorganisasian PPDB di SMA Negeri 2 Singingi Hilir?
c. Bagaimana pelaksanaan PPDB di SMA Negeri 2 Singingi Hilir?
d. Bagaimana evaluasi PPDB di SMA Negeri 2 Singingi Hilir?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui:
a. Perencanaan PPDB di SMA Negeri 2 Singingi Hilir.
b. Pengorganisasian PPDB di SMA Negeri 2 Ssingingi Hilir.
c. Pelaksanaan PPDB di SMA Negeri 2 Singingi Hilir.
d. Evaluasi PPDB di SMA Negeri 2 Singingi Hilir.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
1) Bagi sekolah: sebagai informasi bagi SMA Negeri 2 Singingi Hilir tentang implementasi manajemen peserta didik.
2) Bagi peneliti: sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program sarjana strata satu (S1) untuk mendapatkan gelar S.
Pd. pada jurusan Manajemen Pendidikan Islam konsentrasi Administrasi Pendidikan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
3) Bagi peneliti lain: sebagai acuan dan masukan untuk penelitian selanjutnya tentang penerimaan peserta didik baru.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi sekolah: diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi kepala sekolah, guru, dan pihak sekolah dalam penerimaan peserta didik baru di SMA Negeri 2 Singingi Hilir.
2) Bagi peneliti: dapat menambah pengembangan wawasan keilmuan penulis dalam bidang penerimaan peserta didik baru di SMA Negeri 2 Singingi Hilir.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kerangka Teoritis
Dalam menuliskan sesuatu yang ilmiah, sangat penting untuk menjelaskan teori-teori yang terkait dengan penelitian. Kerangka teoritis merupakan kemampuan penulis dalam mengaplikasikan pola berpikirnya dalam menyusun teori-teori yang mendukung permasalahan penelitian secara sistematis. Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menuliskan teori, maka perlu adanya kerangka agar isi teori dapat tersusun secara terstruktur.
1. Manajemen Peserta Didik
Manajemen peserta didik merupakan gabungan dari dua kata yang terpisah dari kata manajemen dan peserta didik. Dua kata ini memiliki makna yang berbeda namun saling terintegrasi satu dengan yang lain.
Apabila dua kata ini disatukan menjadi satu kesatuan yang memiliki makna sebuah aktivitas yang dilakukan oleh sekolmpok orang
“organisasi” dalam mengelola peserta didik mulai dari perencanaan dan pendaftaran sampai kepada menetapkan peserta didik lulus dari lembaga tempat mereka mendapatkan ilmu pengetahuan.11
Eiji Ogawa menjelaskan di dalam buku Habibie Yusuf bahwa manajemen adalah perencanaan, pengimplementasian dan pengendalian kegiatan-kegiatan termsuk sistem pembuatan barang yang dilakukan oleh
11 Iwan Aprianto, Manajemen Peserta Didik, (Jawa Tengah: Lakeisha, 2020), h. 4-6
organisasi dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.12
Manajemen merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kemudian yang dimaksud peserta didik jika merujuk kepada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Sedangkan peserta didik, menurut kamus besar bahasa Indonesia peserta didik berarti; orang, anak didik, siswa atau anak sekolah yang sedang mengikuti proses pendidikan.
Peserta didik merupakan orang atau anak didik yang sedang menuntut ilmu pengetahuan yang berusaha untuk mengembangkan diri dalam sebuah jenjang pendidikan non formal. Menurut Mulyasa mengemukakan di dalam jurnal Metha Falmalia Amal bahwa manajemen kesiswaan merupakan keseluruhan proses penyelenggaraan usaha peserta dalam bidang kesiswaan dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran di sekolah.13 Maka manajemen peserta didik itu sendiri merupakan usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan pengaturan terhadap peserta didik mulai dari masuk sekolah sampai dengan lulus sekolah yang berkaitan dengan pengurusan siswa atau peserta didik.
12 Habibie Yusuf, Pokonya Administrasi Pendidikan, (Tulungagung: Cahaya Abadi, 2019), h. 2
13 Metha Falmalia Arnal, Happy Fitria, dan Alfroki Martha, Loc.Cit.
13
Dalam proses penerimaan peserta didik, perlu diterapkan fungsi pokok dari manajemen seperti berikut ini:
a) Perencanaan Penerimaan Peserta Didik Baru
Menurut Usman perencanaan adalah kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan.
Selain itu, Sagala juga menyatakan bahwa “perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapainya, berapa lama, berapa orang yang diperlukan, dan berapa banyak biaya yang dibutuhkan”.
Dengan demikian maka perencanaan dalam penerimaan peserta didik baru dapat melalui beberapa tahap antara lain: 1) penetapan tujuan penerimaan peserta didik baru, 2) penetapan sasaran jenjang yang pelaksana PPDB, 3) pembuatan juknis dan juklak PPDB yang memuat ketentuan umum, persyaratan penerimaan peserta didik baru, tata cara pendaftaran,penetapan jadwal pelaksanaan, biaya pendaftaran, penetapan daya tampung, mutasi siswa, 4) sarana yang digunakan dalam proses penerimaan peserta didik baru.
b) Pengorganisasian Penerimaan Peserta Didik Baru
Aryad menyatakan bahwa “menggorganisasikan adalah memilih tugas-tugas yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, bagaimana tugas itu dikelompokkan, siapa yang melapor, kapan dan di mana keputusan dibuat”. Handoko
mengemukakan “pengorganisasian sebagai proses pengaturan kerja bersama sumber daya keuangan, fisik, dan manusia dalam organisasi”. Dapat disimpulkan pengorganisasian dalam penerimaan peserta didik baru ialah pembentukan panitia penerimaan peserta didik baru dan tugas/ wewenang panitia penerimaan peserta didik baru.
c) Pelaksanaan/penggerakan Penerimaan Peserta Didik Baru Siagian mengemukakan “pelaksanaan/ penggerakan sebagai keseluruhan usaha, cara, teknik dan metode untuk mendorong para anggota organisasi agar mau dan ikhlas untuk bekerja dengan sebaik-baiknya demi tercapainya tujuan secara efektif dan efisien”. Pelaksanaan dalam penerimaan peserta didik baru bila dilihat dari pengertian tersebut terdiri dari tahap pendaftaran calon siswa, tahap seleksi, pengumuman hasil seleksi, daftar ulang, dan laporan hasil penerimaan peserta didik baru.
d) Evaluasi/pengawasan Penerimaan Peserta Didik Baru
Terry pengawasan adalah mengevaluasi pelaksanaan kerja. Jika perlu memperbaiki apa yang sedang dikerjakan untuk menjamin tercapainya hasil sesuai rencana. Manullang menjelaskan “pengawasan merupakan suatu proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya, dan bila perlu mengoreksi dengan maksud supaya
15
pelaksanaan sesuai dengan rencana semula”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa evaluasi dalam penerimaan peserta didik baru meliputi evaluasi pelaksanaan penerimaan peserta didik baru dan tindak lanjut evaluasi tersebut.
2. Penerimaan Peserta Didik Baru
a. Pengertian Penerimaan Peserta Didik Baru
Penerimaan peserta didik baru merupakan langkah awal manajemen peserta didik dalam mengelola dan memilih calon peserta didik yang unggul, mempunyai potensi dan berkualitas untuk dijadikan input sekolah melalui syarat dan seleksi yang telah di rancang oleh sekolah tersebut. Penerimaan peserta didik menurut Mustari merupakan proses pendataan dan pelayanan kepada peserta didik yang baru masuk sekolah, setelah mereka memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan sekolah menjelang tahun ajaran baru.14
Menurut Rohiat, penerimaan siswa merupakan proses pelayanan dan pencatatan siswa dalam penerimaan siswa baru, setelah melalui seleksi masuk siswa baru dengan persyaratan- persyaratan yang telah ditentukan dan terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan seperti penetapan daya tampung, penetapan persyaratan siswa yang akan di terima, dan pembentukan panitia
14 Muhammad Rifa‟I, Manajemen Peserta Didik (Pengelolaan Peserta Didik Untuk Efektivitas Pembelajaran), (Medan: CV. Widya Puspita, 2018), h. 34
penerimaan siswa baru.15 Jadi definisi penerimaan peserta didik baru adalah suatu proses pencarian atau penarikan peserta didik sebagai input sekolah dengan melihat potensi yang dimilikinya melalui seleksi yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah maupun pemerintah.
Dengan adanya seleksi sekolah dapat menentukkan peserta didik mana yang dapat masuk di sekolah tersebut sesuai dengan hasil seleksi. Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Bab III pasal 7 yaitu penerimaan seseorang sebagai peserta didik dalam suatu satuan pendidikan harus di selenggarakan dengan tidak membedakan jenis kelamin, agama, suku, ras, kedudukan sosial dan tingkat kemampuan ekonomi dan dengan tetap mengindahkan kekhususan satu pendidikan yang bersangkutan.16
Sedangkan menurut permendiknas nomor 19 tahun 2007, penerimaan peserta didik sekolah atau madrasah dilakukan :17
1) Secara objektif, transparan dan akuntabel sebagaimana tertuang dalam aturan sekolah atau madrasah
2) Tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, status sosial, kemampuan ekonomi bagi SD/MII,
15 Rohiat, Manajemen Sekolah: Teori Dasar dan Praktik, (Bandung: PT. Refika Aditma, 2012), h. 25
16 Departemen Agama RI, Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional Dan Peraturan Pelaksanaannya
17 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
17
SMP/MTS penerima subsidi dari pemerintah dan/atau pemerintah daerah
3) Berdasarkan kriteria hasil ujian nasional bagi SMA/SMK, MA/MAK dan kriteria tambahan bagi SMK/MAK
4) Sesuai dengan daya tampung sekolah atau madrasah
Dengan kata lain penerimaan peserta didik baru harus dilakukan tanpa adanya diskriminasi dalam hal apapun, karena setiap warga negara mempunyai hak yang sama dalam memperoleh pendidikan yang bermutu. Maka dari itu pihak sekolah memberikan kesempatan semua peserta didik untuk mendaftar dan mengikuti proses seleksi. Dengan diberikannya kesempatan kepada semua orang untuk mengikuti seleksi, maka akan memberikan peluang yang besar untuk sekolah dalam mendapatkan peserta didik yang bermutu sesuai dengan harapan sekolah.
b. Tujuan dan Prinsip Penerimaan Peserta Didik Baru
Penerimaan peserta didik diadakan untuk memberi peluang yang seluas-luasnya kepada warga negara usia sekolah agar dapat memperoleh layanan pendidikan yang sebaik-baiknya. Tujuan penerimaan peserta didik baru adalah memberikan layanan bagi anak usia sekolah atau lulusan untuk memasuki satuan pendidikan yang lebih tinggi secara tertib, terarah dan berkualitas.18 Penerimaan peserta didik ini juga bertujuan untuk mendapatkan peserta didik
18 Rifa‟I, Loc.Cit
sesuai dengan syarat yang sudah ditetapkan oleh sekolah agar calon peserta didik dapat diterima dan ditempatkan ditempat yang cocok sesuai dengan kemampuan yang dimiliki agar peserta didik dapat mengembangkan potensi tersebut di sekolah.
Adapun prinsip penerimaan peserta didik baru meliputi:
1) Semua anak usia sekolah memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan pada satuan pendidikan yang lebih tinggi
2) Tidak ada penolakan penerimaan peserta didik baru bagi yang memenuhi syarat, kecuali jika daya tampung di sekolah yang bersangkutan tidak mencukupi dan ketentuan waktu proses penerimaan peserta didik baru telah berakhir
3) Sejak awal pendaftaran calon peserta didik dapat menentukan pilihannya ke sekolah negeri atau sekolah swasta
c. Asas Penerimaan Peserta Didik Baru
Dalam penerimaan siswa baru, sekolah juga dituntut untuk memahami dan menjunjung asas-asas dalam pelaksanaan penerimaan siswa baru. Asas-asas yang harus diperhatikan oleh sekolah antara lain:19
19 Nizarman, “Manajemen Penerimaan Siswa Baru”, Manajer Pendidikan, Vol. 9, No. 2, (2015), h. 225
19
1) Objektif, artinya bahwa penerimaan peserta didik baik siswa baru maupun pindahan harus memenuhi ketentuan umum yang telah ditetapkan.
2) Transparan, artinya penerimaan peserta didik baru bersifat terbuka dan dapat diketahui oleh masyarakat termasuk orang tua siswa untuk menghindarkan penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi.
3) Akuntabel, artinya penerimaan peserta didik baru dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat baik prosedur maupun hasilnya.
4) Tidak diskriminatif, artinya penerimaan peserta didik baru dilaksanakan tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan, kecuali sekolah dengan karakteristik yang tersendiri misalnya MI, MTs dan MA yang siswanya harus beragama Islam.
5) Kompetitif, artinya penerimaan peserta didik baru dilakukan melalui seleksi berdasarkan nilai-nilai yang diperoleh calon siswa dari setiap tahapan seleksi sesuai dengan pembobotan yang sudah ditetapkan.
Sejalan dengan Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 7292 Tahun 2020 Tentang Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru pada Raudhatul Athfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah dan Madrasah Aliyah
Kejuruan Tahun Pelajaran 2021/2022, bahwa dalam penerimaan peserta didik baru pada madrasah harus memenuhi asas: 20o bjektivitas, transparansi, akuntabilitas, tidak diskriminatif dan kompetitif.
d. Kriteria Penerimaan Peserta Didik Baru
Dalam penerimaan peserta didik baru terdapat kriteria untuk menentukan bisa atau tidaknya seseorang diterima sebagai peserta didik. Kriteria penerimaan peserta didik baru tersebut terdapat tiga macam yaitu: 21
1) Kriteria acuan patokan (standard criterian referenced) yaitu suatu penerimaan peserta didik yang didasarkan atas patokan- patokan yang ditentukan sebelumnya. Dalam hal ini sekolah membuat patokan terlebih dahulu yang sudah disepakati dalam rapat penerimaan peserta didik baru untuk calon peserta didik dengan kemampuan minimal setingkat dengan sekolah yang menerima peserta didik. Patokan yang dibuat pihak sekolah untuk memperoleh peserta didik yang mengacu pada tujuan dan harapan sekolah. Konsekuensi dari penerimaan peserta didik yang didasarkan pada kriteria acuan patokan adalah jika seluruh calon peserta didik yang mengikuti seleksi memenuhi
20 Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 7292 Tahun 2020 Tentang Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru pada Raudhatul Athfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah dan Madrasah Aliyah Kejuruan Tahun Pelajaran 2021/2022
21 Ali imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2016), h. 46
21
patokan minimal yang ditentukan maka peserta didik harus diterima semua. Sebaliknya jika calon peserta didik yang mendaftar kurang memenuhi patokan minimal yang telah ditentukan, maka peserta didik akan tidak diterima.
2) Kriteria acuan norma (norm criterian referenced) yaitu penerimaan calon peserta didik yang didasarkan atas keseluruhan prestasi calon peserta didik yang mengikuti seleksi. Dalam hal ini sekolah menetapkan kriteria penerimaan berdasarkan prestasi keseluruhan peserta didik. Keseluruhan prestasi peserta didik dijumlah, kemudian dicari rata-ratanya.
Calon peserta didik yang nilainya diatas rata-rata, digolongkan sebagai calon yang dapat diterima sebagai calon peserta didik.
Sementara yang berada dibawah rata-rata termasuk peserta didik yang tidak diterima. Biasanya dalam hal ini kriteria ini dipakai oleh sekolah-sekolah unggulan yang menggunakan proses seleksi ketat untuk dapat menyaring input-input yang berkualitas.
3) Kriteria yang didasarkan atas daya tampung sekolah. Dalam hal ini sekolah terlebih dahulu menentukan berapa jumlah daya tampungnya atau berapa jumlah calon peserta didik baru yang akan diterima. Kriteria yang berdasarkan daya tampung ini disesuaikan kemampuan sekolah untuk menampung calon peserta didik. Biasanya penentuan daya tampung calon peserta
didik dilakukan oleh panitia penerimaan calon peserta didik dengan melakukan analisa kebutuhan melalui analisa sarana prasarana yang tersedia, analisa guru yang ada dan rasio kelas yang tersedia. Setelah sekolah menentukan, kemudian merangking prestasi peserta didik mulai dari yang berprestasi paling tinggi sampai dengan prestasi yang paling rendah sampai daya tampung tersebut terpenuhi. Jika ditemukan kesamaan rangking pada calon peserta didik sedangkan mereka sama-sama berada dirangking kritis penerimaan, sekolah dapat mengambil kebijakan lain melalui tes ulang atas peserta didik yang rangkingnya sama tersebut atau dapat pula menangguhkan penerimaan mereka dengan menempatkan dalam cadangan, dengan catatan jika sewaktu-waktu ada calon peserta didik yang rangkingnya berada diatasnya mengundurkan diri yang bersangkutan dipanggil untuk mengisi formasi tersebut. Alternatif yang akan dipilih tentunya harus disepakati bersama dengan tenaga kependidikan di sekolah sejak awal perencanaan, sebab dengan penetapan demikian terlebih dahulu telah terdapat kesepakatan bersama antara para personalia sekolah yang lainnya. Disinilah pentingnya rapat penerimaan peserta didik baru.
23
e. Prosedur dalam Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru Penerimaan peserta didik termasuk salah satu aktivitas penting dalam proses belajar mengajar disekolah karena penerimaan ini menentukan beberapa kualitas input yang dapat diterima oleh sekolah tersebut. Maka perlu adanya prosedur dalam pelaksanaan penerimaan peserta didik baru disekolah. Adapun kebijakan penerimaan siswa baru berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 51 Tahun 2018 penerimaan peserta didik baru pada taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan. Pada Bab II Pasal 4 bahwa kebijakan dalam pelaksanaan penerimaan siswa baru di mulai dari tahap, pengumuman pendaftaran penerimaan calon peserta didik baru pada sekolah yang bersangkutan yang dilakukan secara terbuka, pendaftaran, seleksi sesuai dengan jalur pendaftaran, pengumuman penetapan siswa baru dan daftar ulang.22
Secara umum alur seleksi penerimaan peserta didik baru yang ideal berlangsung sebagai berikut:23 (a) Pada tahap awal pihak sekolah atau lebih khusus panitia yang telah ditunjuk, menentukan banyaknya murid yang akan diterima, baik untuk kelas 1 maupun
22 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2018 Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Dan Sekolah Menengah Kejuruan Pada Bab II Pasal 4
23Adri Efferi, “Strategi Rekrutmen Peserta Didik Baru Untuk Meningkatkan Keunggulan Kompetitif di MA Nahdlotul Muslimin Undaan Kudus”, Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, Vol.
14, No. 1, (2019), h. 35
kelas lainnya kalau memang dimungkinkan oleh peraturan yang berlaku, dan yang tidak kalah pentingnya ketersediaan kelas dan sarana penunjang proses pembelajaran. (b) Menentukan syarat-syarat penerimaan. (c) Mengadakan pengumuman, menyiapkan soal-soal tes untuk seleksi dan menyiapkan tempat seleksi. (d) Melaksanakan penyaringan melalui tes tertulis maupun lisan. (e) Mengadakan pengumuman penerimaan. (f) Mendaftar kembali calon siswa yang diterima. (g) Melaporkan hasil pekerjaan kepada pimpinan sekolah.
Proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) dalam buku Juhaeti Yusuf dan Yetri secara sistematis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:24
1) Pembentukan panitia penerimaan peserta didik baru (PPDB) atau penerimaan siswa baru (PSB) yang juga sering disebut penermiaan murid baru (PMB).
Menurut Mulyasa, kepala sekolah atau pihak yang diberi wewenang, setelah menganalisis daya tampung peserta didik membentuk satuan panitia yang bertugas menerima peserta didik baru mulai proses awal pendaftaran hingga teradaptasinya peserta didik baru yang diterima di lingkungan sekolah. Panitia bertugas membantu kepala sekolah dalam segala urusan yang berkenaan dengan proses penerimaan peserta didik baru, seperti membuat kebijakan sistem
24 Juhaeti Yusuf & Yetri, Himmah Spiritual Sebagai Alternatif Penegakan Disiplin dalam Program Manajemen Peserta Didik, (Lampung: CV. Gre Publishing, 2019), h. 59-61
25
penerimaan murid baru, yang meliputi kuota, kriteria, prosedur, dan menyiapkan perangkat tes untuk menyaring peserta didik baru. Karenanya, panitia sepenuhnya bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan melaporkan kinerjanya kepada kepala sekolah. Untuk itu kepala sekolah menerbitkan surat keputusan (SK) yang berisikan penetapan dan pengangkatan panitia PPDB. Susunan kepanitiaan lazimnya jabatan ketua diserahkan kepada wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.
2) Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru
Kegiatan pendaftaran peserta didik baru dimulai dengan sosialisasi atau pengumuman yang dikeluarkan oleh panitia PPDB tentang segala informasi berkenaan akan pendaftaran peserta didik baru. Pengumuman tersebut meliputi profil lembaga, tawaran program yang disediakan, biaya pendidikan, syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon peserta didik baru, tempat pendaftaran, waktu pendaftaran, waktu ujian seleksi masuk, pengumuman hasil ujian, dan waktu pengumuman penetapan calon peserta didik yang diterima.
3) Penyaringan Calon Peserta Didik Baru
Penyeleksian peserta didik baru sering juga disebut dengan penyaringan peserta didik baru. Hal ini penting dilakukan untuk memberi batasan jumlah peserta didik yang
dapat ditampung berdasarkan analisis daya tampung yang sudah dilakukan sebelumnya. Selain itu penyaringan juga dilakukan untuk menyaring peserta didik yang secara kemampuan akademis adalah calon terbaik untuk belajar di suatu lembaga pendidikan. Kedua pertimbangan tersebut saling terkait. Pada sekolah-sekolah favorit hal ini benar-benar dilaksanakan secara konsekuen. Akan tetapi pada sekolah yang kurang mendapat apresiasi dari masyarakat, umumnya tidak membatasi nilai kemampuan akademis calon peserta didik baru. Pada kasus sekolah semacam ini pertimbangan utama penyaringan peserta didik baru adalah daya tampung lembaga, meskipun pertimbangan di bidang ini juga sering kali di kesampingkan. Seleksi calon peserta didik baru dilakukan dalam dua tahap yaitu, tahap pertama adalah sekelsi administratif yang meliputi standar Nilai Ujian Akhir Sekolah atau Madrasah (NUAS/M) yang didapatkan pada jenjang lembaga pendidika sebelumnya dan berkas persyaratan lain yang diperlukan sesuai dengan ketentuan masing-masing lembaga. Sedangkan tahap kedua adalah tahap pelaksanaan ujian masuk. Ditahap ini kebijakan masing-masing lembaga sangat bervariatif sesuai kondisi dan kebijakan lembaga yang terkait. Pada kebanyakan lembaga pendidikan yang kurang favorit pelaksanaan ujian masuk cenderung tidak diadakan
27
mengingat jumlah peminat calon peserta didik baru sering tidak memenuhi kuota yang disediakan.
4) Pengumuman Calon Peserta Didik Baru yang Diterima Guna melegalkan pengumuman calon peserta didik baru yang diterima di sebuah lembaga pendidikan, pemimpin lembaga tersebut menerbitkan pengumuman secara resmi dan sah secara yuridis. Pada pengumuman itu dicantumkan daftar para calon peserta didik yang diterima sebagai peserta didik tetap serta daftar calon peserta didik cadangan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya calon peserta didik tetap yang mengundurkan diri atau tidak jadi meneruskan studinya di lembaga pendidikan terebut.
5) Pencatatan Data Peserta Didik Baru dalam Buku Klapper dan Buku Induk
Buku klapper berisi data lengkap peserta didik dalam satu tahun pelajaran berdasarkan huruf abjad nama peserta didik pada masing-masing tingkatan kelas. Sedangkan buku induk berisi data lengkap peserta didik secara keseluruhan sejak awal pendirian sebuah lembaga pendidikan.
Adapun langkah-langkah rekrutmen atau penerimaan peserta didik baru dalam buku Rifa‟i adalah sebagai berikut:25
25 Rifa‟I,Op.Cit., h. 38-40
1) Pembetukan panitia penerimaan siswa baru
Kegiatan pertama yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam penerimaan peserta didik baru adalah pembentukan panitia. Panitia ini dibentuk, dengan maksud agar secepat mungkin melaksanakan pekerjaanya. Panitia yang sudah dibentuk, umumnya di formalkan dengan menggunakan Surat Keputusan (SK) Kepala Sekolah. Susunan panitia penerimaan peserta didik baru dapat mengambil alternatif sebagai berikut:
a) Ketua umum. Bertanggung jawab secara umum atas pelaksanan peserta didik baru, baik yang sifatnya ke dalam, maupun keluar
b) Ketua Pelaksana. Bertanggung jawab atas terselenggaranya penerimaan peserta didik baru sejak awal perencanaan sampai dengan yang di inginkan c) Sekretaris. Bertanggung jawab atas tersusunnya konsep
menyeluruh mengenai penerimaan peserta didik baru.
d) Bendahara. Bertanggung jawab atas pemasukan dan pengeluaran anggaran penerimaan peserta didik baru dengan sepengetahuan ketua pelaksana
e) Seksi Kesekretariatan. Membantu sekretaris dalam hal pencatatan, penyimpanan, pengadahan, pencarian kembali dan mengirim konsepkonsep, keterangan-
29
keterangan dan data-data yang diperlukan dalam penerimaan peserta didik baru.
f) Seksi Pengumuman/Publikasi. Mengumumkan penerimaan peserta didik baru sehingga dapat diketahui oleh sebanyak mungkin calon peserta didik yang dapat memasuki sekolah
g) Seksi Pendaftaran. Melakukan pendaftaran calon peserta didik baru berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah di tentukan. Melakukan pendaftaran ulang atas peserta didik yang telah dinyatakan diterima
h) Seksi Seleksi. Mengadakan seleksi atas peserta didik berdasarkan ketentuan yang telah dibuat bersama.
i) Seksi Kepengawasan. Mengatur pada pengawas sehingga mereka melaksanakan tugas kepengawasan ujian secara tertib dan disiplin
2) Rapat Penerimaan Peserta didik
Rapat penerimaan peserta didik dipimpin oleh kepala sekolah atau wakil kepala sekolah urusan kesiswaan. Hal yang dibicarakan dalam rapat ini adalah keseluruhan ketentuan penerimaan peserta didik baru. Walaupun penerimaan peserta didik merupakan pekerjaan rutin yang dilakukan setiap tahun, tetapi ketentuan-ketentuan yang berkenan dengan penerimaan
harus senantiasa dibicarakan agar tidak dilupakan oleh mereka yang terlibat.
Hal ini dilakukan agar konsep penerimaan dari tahun ke tahun memiliki peningkatan yang lebih baik. Hasil rapat penerimaan peserta didik baru tersebut, dicatat dalam buku notulen rapat. Adapun hal-hal yang tercantum dalam buku notulen rapat adalah:26
a) Tanggal rapat b) Waktu rapat c) Tempat rapat d) Agenda rapat
e) Daftar hadir peserta rapat
f) Hal-hal yang menjadi keputusan rapat 3) Pembuatan Pengumuman
Pengiriman atau pemasangan pengumuman. Setelah rapat mengenai penerimaan peserta didik baru selesai selanjutnya seksi pengumuman membuat pengumuman yang berisi hal-hal sebagai berikut:27
a) Gambaran singkat mengenai sekolah
b) Persyaratan pendaftaran peserta didik baru meliputi surat keterangan tanda tamat belajar (STTB) atau surat keterangan kepala sekolah yang dinyatakan lulus,
26 Ali Imron, Op.Cit, h. 52
27 Ibid, h. 54
31
berkelakuan baik yang diperoleh dari polisi/polri atau kepala sekolah, berbadan sehat atau surat keterangan dari dokter, salinan STTB dengan daftar nilai yang dimiliki, salinan Raport Peserta didik, Membayar uang pendaftaran, melampirkan pas foto ukuran 4 x 6, batasan umur (akta kelahiran)
c) Cara pendaftaran, dalam melakukan pendaftaran peserta didik baru dapat dilakukan dengann dua cara yaitu kolektif yang dilakukan oleh kepala sekolah dan secara individual yang dilakukan oleh masing-masing calon peserta didik.
d) Waktu pendaftaran, dalam kegiatan pendaftaran waktu sangat penting dimana memuat keterangan kapan waktu diselenggarakan pendaftaran dan kapan dilakukan penutupan pendaftaran agar peserta didik dapat mendaftarkan tepat pada waktunya. Waktu pendaftaran ini meliputi hari, tanggal dan juga waktu pelayanan yang di berikan oleh panitia agar calon peserta didik mendapatkan pelayanan yang baik ketika melakukan pendaftaran.
e) Tempat pendaftaran, biasanya berada di sekolah atau ditempat yang dapat dijangkau oleh calon peserta didik.
Tempat pendaftaran ini merupakan tempat untuk calon
peserta didik untuk dapat memperoleh informasi mengenai pendaftaran, formulir dan hal-hal yang menyangkut pendaftaran.
f) Biaya pendaftaran, memuat mengenai informasi berapa yang harus di bayarkan dan juga kepada siapa pembayaran dilakukan dan bagaimana cara pembayaran dilakukan.
g) Waktu dan tempat seleksi dilakukan
h) Pengumuman hasil seleksi, dimana sekolah melakukan pengumuman hasil seleksi yang dilakukan. Biasanya sekolah memberikan pengumuman melalui pengumaman melalui surat atau di tempat pada madding sekolah.
4) Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru
Setelah pembuatan dan pemasangan pengumuman tentang penerimaan peserta didik baru maka langkah selanjutnya adalah pendaftaran calon peserta didik baru. Dalam hal ini panitia menyiapkan perlengkapan yang harus disediakan pada saat pendaftaran penerimaan peserta didik baru adalah Loket pendaftaran, loket informasi dan formulir pendaftaran. Loket pendaftaran harus dibuka secukupnya agar para calon pendaftar tidak terlalu lama mengantri. Dan hal yang harus disiapkan diloket pendaftaran yaitu seorang petugas yang mengatur antrian calon pendaftar agar tidak terjadi hal