• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of EFESIENSI METODE PEMBELAJARAN DARING BAGI PELAJAR DIMASA PANDEMI COVID 19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of EFESIENSI METODE PEMBELAJARAN DARING BAGI PELAJAR DIMASA PANDEMI COVID 19"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

25

EFESIENSI METODE PEMBELAJARAN DARING BAGI PELAJAR DIMASA PANDEMI COVID 19

Firdausih1

1 Dosen STAI At-Taqwa Bondowoso Email: [email protected].

Naskah diterima: 07 Oktober 2021, direvisi: 05 Maret 2022, diterbitkan: 16 Juni 2022 ABSTRACT

The study is aimed at getting a general idea of the effectiveness of the use of online / e-learning methods during the covid pandemic prevention period of 19. The study uses literacy studies of several good scientific works of articles, journals, and books thah discuss online study in several educational agencies by visiting a few good page of pdf, word, wide, and website. The exposure from out analysis will be carried out a narrative. As for research that we have done, it provides at least an overview of the implementation of online learning methods during the pandemic, among other things, as follows : 1) the use of the online learning method at the covid 19 of the day, learners can still follow the study in order to do their education studies everywhere and at any time, when our state is limiting the mobility of the masses in the contagion of the covid 19. 2) learners gain new experiences in terms of how they get learning through these online learning methods. 3) learners are indirectly thained to make use of existing technological developments, to make them a medium in order to gain learning and knowledge. 4) the implementation of the online learning method at the covid 19 of this is said to be sufficient to address the effects of covid 19, which allows students to receive regular home education while performing it requires the active role of parents to provide needed facilities and to participate in obtaining the learning materials given by teachers/educators.

Keywords: learning methods, during, student, Covid Pandemic.

ABSTRAK

Kajian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai efektifitas penggunaan metode online/e-learning pada masa pencegahan pandemi covid 19. Kajian ini menggunakan kajian literasi terhadap beberapa karya ilmiah baik artikel, jurnal, maupun buku yang dibahas belajar online di beberapa lembaga pendidikan dengan mengunjungi beberapa halaman baik pdf, word, wide, dan website. Pemaparan dari luar analisis akan dilakukan secara naratif. Adapun penelitian yang telah kami lakukan setidaknya memberikan gambaran tentang penerapan metode pembelajaran daring pada masa pandemi antara lain sebagai berikut : tetap dapat mengikuti pembelajaran dalam rangka melakukan studi pendidikannya dimana saja dan kapan saja, ketika keadaan kita membatasi mobilitas massa dalam penularan covid 19. 2) peserta didik mendapatkan pengalaman baru dalam hal bagaimana mereka mendapatkan pembelajaran melalui metode pembelajaran online ini. 3) peserta didik secara tidak langsung diarahkan untuk memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada, menjadikannya sebagai media untuk memperoleh pembelajaran dan pengetahuan. 4) penerapan metode pembelajaran daring pada masa covid 19 ini dikatakan cukup untuk mengatasi dampak covid 19, yaitu memungkinkan siswa untuk mendapatkan pendidikan di rumah secara teratur sambil melaksanakannya membutuhkan peran aktif orang tua untuk menyediakan fasilitas yang dibutuhkan dan berpartisipasi dalam memperoleh bahan pelajaran yang diberikan oleh guru/pendidik.

(2)

26 Kata Kunci: metode pembelajaran, selama, siswa, Pandemi Covid..

PENDAHULUAN

Akhir-akhir ini dunia digemparkan dengan munculnya virus corona atau juga sering dikenal dengan sebutan covid 19, dimana dalam penyebarannya sangat cepat dan tak terkendalikan.Tak hanya di Indonesia hampir semua Negara di dunia disibukkan dengan penyebaran virus corona ini.Tentu akibat dari adanya virus corona ini sangat nampak beberapa dampak yang disebabkannya, baik dari segi kesehatan, ekonomi, pendidikan, sosial, agama, dan lain sebagainya, ikut andil dalam merasakan dampak dari adanya covid 19 ini. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah, salah satu peran pemerintah dalam menangani masalah ini dengan diberlakukannya kebijakan sosial distancing, membatasi mobilitas kegiatan yang menyebabkan adanya kerumusan massa. Terhitung sejak bulan maret tahun 2020 kemarin dampak yang diberikan oleh adanya covid 19 ini pada kegiatan belajar mengajar yang semestinya dilakukan langsung atau tatap muka dan sekarang hanya dapat dilakukan secara mandiri di rumah masing-masing.

Dalam menghadapi situasi seperti ini peserta didik secara tidak langsung diwajibkan untuk melakukan kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dengan sistem pembelajaran secara daring yang dirasa cukup efektif.Kegiatan demikian dimaksudkan untuk mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah dalam rangka memerangi penyebaran adanya covid 19 di Indonesia. Adanya dampak yang dirasakan didalam dunia pendidikan terhadap penyebaran wabah covid 19 yang belum usai, menjadi sebuah problem yang cukup serius untuk ditangani, sebab pembelajaran dirasa sangat tidak efesien apabila dilakukan secara tatap muka di sekolah. oleh karena itu dengan adanya covid 19 ini peserta didik diminta belajar di rumah dengan menggunakan daring media sosial.

Kemajuan di era teknologi saat ini memungkinkan peserta didik untuk belajar sepenuhnya secara daring. Sementara itu ada sebagian pihak yang menganggap pembelajaran daring membutuhkan tingkat motivasi diri lebih tinggi, lembaga menganggap dukungan pendidikan sama pentingnya dengan umpan balik pendidik, yang sangat berhati-hati memastikan peserta didik dalam menerima materi pembelajaran sebagaimana halnya yang mereka terima di sekolah (Ali sadikin dan afreni Hamidah : 2020).

Covid 19 telah memberikan dampak yang serius tidak hanya bagi kesehatan namun juga mempengaruhi sector pendidikan, termasuk perguruan tinggi, perguruan tinggi diliburkan untuk mengantisipasi penyebaran covid 19. Sebagai solusinya maka proses pembelajaran diganti dengan pembelajaran dalam jaringan (daring), atau seing disebut online. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) At-Taqwa sendiri menjalankan proses belajar daring selama masa covid 19 belum berakhir. Pembelajaran daring dilakukan dalam rangka untuk mengubah porsi mobilitas kerumunan massa secara tatap muka di dalam kelas, dan diganti dengan pertemuan daring di internet.

Pembelajaran daring merupakan suatu jenis belajar mengajar yang mana proses tersampainya bahan ajaran kepada mahasiswa dengan menggunakan internet.

Pembelajaran daring menekankan pada proses belajar dengan menggunakan teknologi internet untuk mengirim berbagai hal yang dapat meningkatkan pengetahuan secara terampil ( H. A. Elyas : 2018). Yunianto (2015) menambahkan bahwa belajar dengan menggunakan teknologi internet dapat memberikan banyak informasi dan sumber belajar, serta fasilitas yang dapat menunjang proses belajar seperti video tutorial, seminar, bahan ajaran dapat didownload dan diupload, dan bahkan tes soal untuk evaluasi dapat dilakukan.

(3)

27 Dampak dari belum meredahnya wabah covid 19 ini, pembelajaran masih akan terus dilakukan dari rumah masing-masing (study from home). Salah satu alternative agar pembelajaran tetap berjalan yaitu dengan melakukan pembelajaran dalam jaringan secara online.Moore et al menyebutkan bahwa pembelajaran online merupakan suatu kegiatan belajar yang membutuhkan internet dengan konektivitas, aksebilitas, fleksibilitas, serta kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran (Firman & Sari : 2020).

Zhang (2004) menunjukkan bahwa penggunaan internet dan teknologi multimedia mampu merombak cara penyampaian pengetahuan dan dapat menjadi alternatif pembelajaran yang dilakukan dalam kelas. Pelaksanaan pembelajaran daring membutuhkan adanya fasilitas penunjang, yaitu seperti smartphone, laptop, tablet yang dapat digunakan untuk mengakses informasi dimanapun dan kapanpun (Gikas, J., & Grant, M. M. : 2013). Santoso (2009) juga menyebutkan bahwa proses belajar secara online dapat meningkatkan prestasi belajar. Sejalan juga dengan yang diungkapkan oleh Maudiarti bahwa pembelajaran daring atau e-learning dapat dilakukan untuk setiap orang, kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan atribut-atribut dan sumber belajar dari teknologi digital.

Pembelajaran e-learning menjadi sebua motivasi untuk mendistribusikan model yang baik, interaktif serta berpusat pada peserta didik. Khan (2005) juga menambahkan bahwa ada beberapa aspek yang harus dipahami oleh lembaga yang ingin menerapkan pembelajaran daring antara lain : 1) desain pembelajaran, 2) peralatan pendukung internet, 3) computer dan penyimpanan data, 4) layanan dan penyambungan provider, 5) program manajemen, merencanakan sumber perangkat lunak dan standar-standarnya, sert 6) layanan dan aplikasi sambungan. Dari beberapa pendapat para ahli maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring merupakan sebuah model pembelajaran secara online yang mampu mendistribusikan alat- alat pedagogik untuk menfasilitasi pembelajaran dan membangun ilmu pengetahuan dimana saja dan kapan saja. Penelitian ini mencoba merekam berbagai jenis pembelajaran daring yang digunakan ole tenaga pendidik diberbagai instansi pendidikan, lalu kami jadikan sebagai acuan untuk mengetahui seberapa efektif penerapan metode pembelajaran daring ini laksanakan.

TINJAUAN TEORETIK

Penerapan Metode Pembelajaran Daring Dimasa Pandemi Covid 19 1. Study From Home

Status darurat kesehatan dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah diterapkan pemerintah.Dengan keluarnya aturan tersebut, diminta kepada seluruh kepala daerah tidak membuat kebijakan sendiri yang tidak terkoordinasi.Pembatasan sosial ini merupakan salah satu upaya untuk menghadapi wabah covid 19 dalam memutus mata rantai penyebarannya. Pembatasan sosial berskala besar tersebut tertuang dalam UU Kekarantinaan Kesehatan Pasal 59 Ayat 2 pada tahun 2020 yang menyebutkan tujuan dari peraturan ini adalah untuk mencegah meluasnya penyebaran penyakit, kedaruratan kesehatan masyarakat yang sedang terjadi antar orang di suatu wilayah tertentu. Selanjutnya UU Kekarantinaan Kesehatan Pasal 59 Ayat 3 pada tahun 2020 menjelaskan bahwa “pembatasan sosial berskala besar ini paling sedikit meliputi peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, dan atau pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umu.” Hal tersebut mengakibatkan untuk sementara waktu pembelajaran harus dilakukan di rumah masing-masing (study from home).

(4)

28 Salah satu cara yang bisa dilakukan dalam menghadapi situasi sulit seperti saat ini ialah dengan melakukan pembelajaran secara daring, agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan sebagaimana mestinya. Penggunaan sistem pembelajaran daring dalam proses pembelajaran jarak jauh diyakini dapat membuat peserta didik lebih mudah dalam menerima materi pembelajaran,serta dapat membuat peserta didik berkomunikasi secara langsung sehingga materi mudah untuk diterima. Namun untuk melakukan pembelajaran daring diperlukan beberapa sarana dan prasarana yang cukup mamadai, seperti jaringan internet, smartphone, laptop dan lain-lain. Hal terpenting lainnya yang dapat mempengaruhi terlaksananya pembelajaran daring secara efektif dan efesien adalah pengertian orang tua, dukungan, serta bantuannya.

2. Daring/ E-learning

Daring/e-learning merupakan singkatan dari kata “e” yang berarti “eletronik”

dan “learning” yang berarti “pembelajaran”. E-learning merupakan pembelajaran yang berbasis media elektronik. Adapun menurut Sukmadinata e pada e-learning tidak anya singkatan dari elektronik saja, akan tetapi merupakan singkatan dari experience (pengalaman), extended, (perpanjang), dan expended (perluasan) (Nana Syaodih. S, 2012 : 206-207).

Effendi dan Hartono (2005 : 6) menjelaskan bahwa e-learning merupakan semua kegiatan yang menggunakan media komputer dan atau internet. Chandrawati (2020) menyatakan baawa, e-learning (elektronik learning) merupakan proses belajar yang dilakukan secara jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dengan menggunakan teknologi. Brown dan Feasey juga menjelaskan bahwa e-learning merupakan kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan jaringan internet sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitas serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar (D. Darmawan, 2012:26).

Sejalan dengan Rusman, Kurniawan & Riyana (2012 : 263) yang menyatakan bahwa pembelajaran berbasis internet merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website) yang bisa diakses melalui jaringan internet.

Pembelajaran berbasis web atau yang dikenal dengan sebutan “web based learning”

merupakan salah satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik (e-learning).

Menururt Romli (2012 : 34) pengertian media daring secara umum adalah segala jenis atau format media yang hanya bisa diakses melalui internet berisikan teks, foto, video dan suara, sebagai sarana komunikasi secara daring. Sedangkan pengertian khusus media daring dimaknai sebagai media dalam konteks komunikasi massa.

3. Model Pembelajaran

Menurutb Trianto (2010 : 51), model pembelajaran adala suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasi sistem belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas (Saefuddin, Aziz, Ika Berdiati, 2014 : 48).

Model pembelajaran pada dasarnya merupakan suatuproses belajar mengajar yang tergambar dari awal sampai akhir dan disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran (kokom Komalasari, 2010 : 57). Model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang digunakan, termasuk didalam tujuan- tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, dan pengelolahan kelas.Model pembelajaran juga dapat didefinisikan sebagai sebuah kerangka

(5)

29 konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar (Agus Suprijono, 2010 : 54-55).

Berkenaan dengan model pembelajaran, Brunce Joyce dan Marsa Weil mengetengahkan empat kelompok model pembelajaran, yaitu : a) model interaksi sosial, b) model pengelolahan informasi, c) model personal humanistic, dan d) model mlodifikasi tingkah laku (Asnawir dan Basyiruddin Usman, 2002 : 16). Kendati demikian, sering kali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.

Dari beberapa penjelasan para ahli yang telah kita ulas bersama diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu pola atau rencana yang digunakan untuk mencapai sebuah tujuan belajar yang diinginkan.

METODE

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan, dimana penelitian ini dalam pengumpulan informasi serta datanya menggunakan berbagai macam bahan dan materi yang ada, yaitu berupa buku, jurnal, artikel, serta beberapa sumber terpercaya lainnya yang memiliki relevansi (Wahyu Aji Fatma Dewi, 2020).

Sedangkan menurut sugiyono kepustakaan adalah referensi, kajian teoritis, literature ilmiah, serta norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti (sugiono, 2012).

Objek dalam penelitian ini adalah efesiensi metode pembelajaran daring bagi pelajar dimasa pandemi covid 19. Dengan metode ini diharapkan dapat mengindentifikasi kegiatan pembelajaran daring di rumah peserta didik sebagai upaya mendukung program pemerintah yaitu study from home selama adanya pandemi covid 19.

Dengan mengumpulkan beberapa data yang telah diteliti sebelumnya diharapkan akan membawa pemahaman yang luas dan mendapat informasi yang relevan dengan kondisi dan situasi di lapangan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Adanya virus corona yang semakin luas penyebarannya di Indonesia, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk pencegahan terhadap penularan virus corona yang semakin paran dan meluas. Masyarakat dihimbau untuk menjalankan physical distancing dan juga tidak melakukan aktivitas diluar rumah yang menyebabkan kerumunan massa. Dan akhir-akhir ini beberapa instansi pendidikan telah menjalankan pembelajaran daring dari rumah masing-masing, yang tentunya dalam penerapannya banyak sekali ditemukan beberapa tantangan tersendiri.Karena dari pihak pendidik, peserta didik, maupun orang tua peserta didik harus mampu melakukan adaptasi dengan sistem daring ini.Berikut penjelasan beberapa hal terkait efesiensi penggunaan metode pembelajaran daring bagi peserta didik selama pandemi covid 19.

1. Efesiensi Metode Pembelajaran Daring

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh kuntarto (2017) memberikan gambaran bahwa model pembelajaran daring telah memberikan pengalaman baru yang lebih menantang dari pada model pembelajaran konvensional (tatap muka). Tak terbatas waktu dan tempat belajar, memberikan peserta didik kebebasan untuk memilih saat yang tepat dalam melakukan proses pembelajaran berdasarkan kepentingan mereka, sehingga kemampuan untuk dapat menyerap materi pembelajaran menjadi lebih tinggi dari pada belajar didalam kelas. Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan oleh Wardani dan kawan-kawan (2018) mengungkapkan bahwa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan

(6)

30 sistem e-learning dapat membuat peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran di kelas online, apabila seorang tenaga pendidik dapat membuat proses pembelajaran dalam kemasan yang lebih menyenangkan. Apabila seorang guru dapat membuat proses pembelajaran tersebut menyenangkan, maka peserta didik akan merasa senang dan nyaman serta tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran yang akan dilakukan.

Sari, P. (2005:20-35) mengungkapkan bahwa untuk memotivasi peserta didik baik secara intrinsic maupun ekstrinsik, penggunaan e-learning dalam proses pembelajaran harus memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan e-learning. Proses pembelajaran dengan mengguanakan e-learning hendaknya tidak menempatkan peserta didik hanya sebagai “pendengar” atau “penonton” saja, melainkan juga mendorong para peserta didik agar dapat berpartisipasi aktif untuk berinteraksi, dalam membangun pengetahuan bersama. Selain itu, dalam menggunakan e-learning tenaga pendidik harus kreatif dan inovatif serta memiliki sikap kritis dalam memilih bahan pembelajaran, beretika baik dalam memanfaatkan bahan tersebut, menghindari penggunaan gambar-gambar atau audio yang kurang relevan dengan materi pembelajaran, mendorong partisipasi aktif dari peserta didik, memberi perhatian dan menyediakan waktu lebih terhadap peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mengguanakan e-learning, bersikap profesional serta memiliki motivasi untuk terus serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hanum (2013) mengungkapkan bahwa interaksi pembelajaran dapat berjalan apabila terdapat pengelolah pembelajaran (tenaga pendidik), sumber belajar, subyek pembelajaran, interaksi antara peserta didik dan tenaga pendidik.Pengelolahan pembelajaran dapat dilakukan oleh guru, sehingga guru memiliki peran aktif dalam pelaksanaan pembelajaran e-learning tersebut. Yazdi (2012) menunjukkan bahwa melalui metode diskusi/forum, guru dan peserta didik dapat melakukan interaksi secara virtual sehingga memudahkan peserta didik dalam proses pembelajaran ketika daring.

Dari hasil pengamatan dan pengumpulan data informasi yang telah kami teliti baik dilapangan maupun dalam lingkup pengamatan hasil penelitian dari beberapa tokoh, maka dapat memunculkan beberapa kesimpulan diantaranya: 1) penggunaan metode pembelajaran daring dimasa pandemi covid 19 saat ini peserta didik masih bisa mengikut kegiatan belajar dalam rangka melakukan studi pendidikannya dimana saja dan kapan saja, disaat kondisi Negara kita membatasi mobilitas kerumunan massa dalam pencegahan penularan wabah virus covid 19. 2) peserta didik mendapatkan pengalaman baru dari segi cara mereka mendapatkan pembelajaran melalui metode pembelajaran daring ini. 3) peserta didik secara tidak langsung dilatih agar terbiasa memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada, untuk menjadikannya sebagai media dalam rangka mendapatkan pembelajaran dan pengetahuan. 4) pemakaian metode pembelajaran daring dimasa pandemi covid 19 ini terbilang cukup efesien dalam mengatasi dampak dari adanya penyebaran covid 19, yang menjadikan siswa tetap menerima pendidikan di rumah masing-masing walaupun dalam pelaksanaannya memerlukan peran aktif orang tua untuk memberikan fasilitas yang dibutukan dan senantiasa mengawasi anak-anaknya agar tetap dan ikut serta mendapatkan materi pembelajaran yang diberikan oleh guru/tenaga pendidik.

2. Macam-macam metode pembelajaran daring a) Metode E-learning

Metode e-learning yaitu sebuah metode pembelajaran yang berbasis elektronik.Salah satu media yang digunakan adalah jaringan computer.E-learning sendiri juga dapat diartikan sebagai suatu sistem pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan computer yang memerlukan akses internet dalam penggunaannya. E-

(7)

31 learning merupakan suatu proses instruksi pembelajaran dengan melibatkan penggunaan peralatan elektronik dalam menciptakan, membantu perkembangan, menyampaikan, menilai dan memudahkan suatu proses belajar mengajar dimana peserta didik sebagai pusatnya serta dilakukan secara interaktif dimanapun dan kapanpun (Ratna Tiharita Setiawardhani : 2013).

b) Mobile Learning

Mobile learning merupakan suatu media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi smartphone.Kehadiran mobile learning ditujukan sebagai alat pelengkap sistem pembelajaran dan memberikan kesempatan pada peserta didik agar dapat mempelajari materi yang kurang dikuasai dimanapun dan kapanpun.Para peserta didik masih banyak yang menggunakan laptop atau buku dalam menunjang pembelajaran yang mereka lakukan disekolah. Dengan menggunakan laptop sebagai media pembelajaran akan membuat peserta didik kesulitan untuk membawa perangkat tersebut karena terlalu berat dan repot. Melihat potensi ini, penggunaan media pembelajaran dengan memanfaatkan smartphone adalah dengan membuat mobile learning yang ditujukan untuk semua smartphone yang berplatfrom androit (Aziz dan Nana : 2020).

c) Metode Quantum Learning

Metode Quantum Learningmerupakan kiat, petunjuk strategi dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat serta membuat pembelajaran sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Quantum learning merupakan suatu pembelajaran yang mempunyai misi utama mendesain suatu proses belajar yang menyenangkan dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. Interaksi semacam ini akan mencakup unsur-unsur untuk belajar yang mempengaruhi kesuksesan peserta didik (Ahmad dan Joko : 2013).

3. Faktor pendukung dan penghambat adanya metode pembelajaran daring a) Faktor pendukung metode pembelajaran daring

Selama wabah covid 19 masuk ke Indonesia, ada beberapa peraturan pemerintah yang diterbitkan guna untuk pencegahan penyebaran wabah tersebut.Salah satu yang dilakukan adalah adanya sosial distancing.Sosial distancing merupakan upaya jaga jarak, misalnya menghindari kerumunan dan kontak fisik.Adanya sosial distancing tersebut sudah jelas sangat berpengaruh pada dunia pendidikan.Pembelajaran yang dilakukan di sekolah telah diliburkan sejak bulan maret 2020, bahkan hingga awal tahun 2021 saat ini pun pembelajaran masih dilakukan dari rumah masing-masing.

Sesuai dengan UU kekarantinaan kesehatan pasal 59 ayat 3 tahun 2020 menjelaskan bahwa “ pembatasan sosial bersekala besar ini paling sedikit meliputi peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, dan pembatasan kegiatan ditempat atau fasilitas umum.” Tantanga tersendiri untuk dunia pendidikan supaya pembelajaran dapat terus berjalan ditengah pandemi covid 19 ini.Salah satu jalan keluar untuk menangani masalah tersebut adalah melakukan kegiatan pembelajaran secara daring dirumah masing-masing dengan bantuan internet.Dalam pembelajaran daring dibutuhkan sarana dan prasarana berupa laptop, komputer, smartphone, dan bantuan jaringan internet.

Menurut Munir manfaat e-learning dapat dilihat dari dua sudut, yaitu dari sudut peserta didik dan guru:

1) Sudut peserta didik

a. Belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah miskin untuk mengikuti mata pelajaran tertentu yang tidak dapat diberikan oleh sekolahnya.

(8)

32 b. Mengikuti program pendidikan keluarga di rumah (home schoolers) untuk mempelajari materi yang tidak dapat diajarkan oleh orang tuanya, seperti bahasa asing dan keterampilan di bidang komputer.

c. Merasa phobia dengan sekolah atau peserta didik yang di rawat di rumah sakit maupun di rumah, yang putus sekolah tapi berniat melanjutkan pendidikannya, maupun peserta didik yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang berada di luar negeri, dan

d. Tidak tertampung di sekolah konvensional untuk mendapatkan pendidikan.

2) Guru

a. Lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi.

b. Mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak.

c. Mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan guru juga dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama suatu topik dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang.

d. Mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topik tertentu, dan

e. Memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik (Munir, 2009 : 171-172).

f. Faktor penghambat penggunaan metode pembelajaran daring dan solusinya Pembelajaran daring memilik tantangan tersendiri, salah satunya ialah ketersediaan jaringan internet.Beberapa pihak mengaku kesulitan untuk mengikuti pembelajaran daring karena tidak semua wilayah mendapatkan jaringan internet dengan akses lancer (Hasanah dkk : 2020). Hal ini membuat sebagian peserta didik merasa kesulitan ketika akan mengikuti pembelajaran daring. Selain tantangan mengenai layanan internet, tantangan lainnya adalah kendala biaya untuk membeli data paket internet.Untuk mengikuti pembelajaran daring, para peserta didik harus mengeluarkan biaya lebih untuk membeli kouta internet.

Dalam pembelajaran daring selama masa pandemi covid 19, banyak ditemukan beberapa tantangan yang diperhatian oleh guru sebagai pendidik dan pengajar.Pembelajaran yang semula tatap muka (luring), akibat dampak dari adanya pandemi covid 19 ini banyak dilakukan secara online (daring). Adapun kendala yang dihadapi selama pembelajaran daring diantaranya sebagai berikut :

1. Adanya lokasi rumah tidak terjangkau jaringan internet, termasuk kuota internet peserta didik minimalis,

2. Media pembelajaran yang digunakan para guru dominan monoton dan membuat para peserta didik merasa jenuh atau bosan.

3. Pembelajaran yang masih belum interaktif

4. Karakter ataupun perilaku para peserta didik sulit dipantau 5. Pembelajarannya cenderung tugas online

6. Tugas yang diberikan kepada para peserta didik menumpuk. Kendala lain, 7. Penyerapan materi pelajaran kurang tersampaikan kepada peserta didik

8. Penilaian yang dilakukan guru berupa penilaian harian/(PH), penilaian tengah semester (PTS), penilaian akhir semester (PAS) termasuk ujian sekolah (US) kurang berintegritas.

KESIMPULAN

(9)

33 Dari hasil pengamatan dan pengumpulan data informasi yang telah kami teliti baik dilapangan maupun dalam lingkup pengamatan hasil penelitian dari beberapa tokoh, maka dapat memunculkan beberapa kesimpulan gambaran umum terkait efesiensi penggunaan metode daring bagi pelajar selama masa pencegahan penularan covid 19 diantaranya:

1. Penggunaan metode pembelajaran daring dimasa pandemi covid 19 saat ini peserta didik masih bisa mengikut kegiatan belajarnya dalam rangka melakukan studi pendidikannya dimana saja dan kapan saja, disaat kondisi Negara kita membatasi mobilitas kerumunan massa dalam pencegahan penularan wabah virus covid 19.

2. Peserta didik mendapatkan pengalaman baru dari segi cara mereka mendapatkan pembelajaran melalui metode pembelajaran daring ini.

3. Peserta didik secara tidak langsung dilatih agar terbiasa memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada, untuk menjadikannya sebagai media dalam rangka mendapatkan pembelajaran dan pengetahuan.

4. Pemakaian metode pembelajaran daring dimasa pandemi covid 19 ini terbilang cukup efesien dalam mengatasi dampak dari adanya penyebaran covid 19, yang menjadikan siswa tetap menerima pendidikan di rumah masing-masing walaupun dalam pelaksanaannya memerlukan peran aktif orang tua untuk memberikan fasilitas yang dibutukan dan senantiasa mengawasi anak-anaknya agar tetap dan ikut serta mendapatkan materi pembelajaran yang diberikan oleh guru/tenaga pendidik.

BIBLIOGRAPHY

Abd Aziz dan Nana. (2020). “Mobile LearningSebagai Inovasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik Pada Pembelajaran di Sekolah”, Jurnal Of Educational Research and Riview, Vol. 3 No. 1

Ali Sadikin dan Afreni Hamidah. (2020). ” Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, Vol.6 No.2

Ahmad dan Joko. (2013). Model Belajar Mengajar, Bandung:Pustaka Setia.

Asnawir dan Basyiruddin Usman.(2002). Model Pembelajaran.jakarta: Ciputat Pers.

Darmawan, D. (2012). Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Dewi, Wahyu Aji Fatma. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol. 2 No. 1

Effendi, Empy dan Hartono Zhuang.(2005). e-Learning Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:

Andi.

Chandrawati, Sri Rahayu. (2010). Pemanfaatan E-Learning Dalam Pembelajaran.

Jurnal Cakrawala Kependidikan, Vol. 8 No. 2

Elyas, H. A. (2018). Penggunaan model pembelajaran e learning dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Jurnal Warta. Vol. 56.

Firman & Sari.(2020). Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19. Indonesian Journal Of Educational Science (IJES), Vol. 2 No. 2.

(10)

34 Gikas, J., & Grant, M. M. (2013). Mobile computing devices in higher education:

Student perspectives on learning with cellphones, smartphones & social media.

Internet and Higher Education.Vol. 19.

Hanum, N. S. (2013). Keefetifan e-learning sebagai media pembelajaran (studi evaluasi model pembelajaran e-learning SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto). Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol.3 No.1 https://doi.org/10.21831/jpv.v3i1.1584.

Hasanah, dkk.(2020). Analisis Aktivitas Belajar Daring Mahasiswa Pada Pandemi

COVID-19. Jurnal Pendidikan. Vol. 1 No.1.

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpap

Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung:

Refika Adiatama.

Khan, B. (2005). Managing e-learning strategies: Design, delivery, implementation, and evaluasi. USA: Ideal Group, Inc.

Kuntarto, E. (2017). Keefektifan Model Pembelajaran Daring dalam Perkuliahan Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Journal Indonesian Language Education and Literature, Vol. 3 No. 1.

Maudiarti, S. (2018).Penerapan e- learning di perguruan tinggi. Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan. Vol 32 No. 1.

Munir.(2009). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Bandung: Alfabeta.

M. Romli, Asep Syamsul. (2012). Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media Online. Bandung: Nuansa Cendekia.

Ratna TiharitaSetiawardhani. (2013). ” Pembelajaran Elektronik (E-Learning) Dan Internet Dalam Rangka Mengoptimalkan Kreativitas Belajar Peserta didik”, Jurnal Edunomic, Vol. 1 No.2.

Rusman., Kurniawan D, dan Riyana C. (2012). Pembelajaran Berbasis Komputer:

Mengembangkan Profesionalisme Abad 21. Bandung: Alfabeta.

Saefuddin, Aziz, Ika Berdiati. (2014). Pembelajaran Efektif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Santoso.E. (2009). Pengaruh pembelajaran online terhadap prestasi belajar kimi ditinjau dari kemampuan awal siswa.Tesis.Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Sari, P. (2015). Memotivasi Belajar Dengan Menggunakan E-Learning. Ummul Quro, Vol. 6 No. 2.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suprijono, Agus. (2010). Cooperative Learning Teori & Aplikasinya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Trianto.(2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

(11)

35 Wardani, D. N., Toenlioe, A. J. E., & Wedi, A. (2018). Daya Tarik Pembelajaran di Era 21 Dengan Blended Learning. Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan (JKTP), Vol. 1 No. 1.

Yazdi, M. (2012).E-learning sebagai Media Pembelajaran Interaktif Berbasis teknologi Informasi. Jurnal Ilmiah Foristek, Vol. 2 No. 1.

Yunianto. A. R. (2015). Implementasi e learning berbasis kelase sebagai sumber belajar. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dari rumah atau online (dalam jaringan) tidak memberikan siswa waktu untuk bertemu langsung dengan teman dan guru, maka

Penggunaan media sosial Arsip UGM masa pandemi covid-19 ini memiliki peluang antara lain: sosialisasi layanan kearsipan masa pandemi covid-19; kerjasama antara akun

Efektifitas Implementasi Pembelajaran Daring (Full Online) Dimasa Pandemi Covid- 19 Pada Jenjang Sekolah Dasar Di Kabupaten Subang.. Rancangan Pengembangan Instrumen

Sebagai komitmen FORCLIME FC dalam mendukung pengembangan usaha perhutanan sosial, pada Juni dan September 2019 dilakukan kunjungan belajar, bimbingan belajar,

dominan adalah Rhizopora apicula dengan nilai INP 89,654% hal ini dikarenakan jumlah individu yang lebih banyak dibandingan dengan jenis yang lain, selain itu

Berdasarkan uraian diatas dan rekomendasi dari Andrian maka, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel atribut produk,

Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi dampak pandemi Covid -19 terhadap sektor perbankan, mengidentifikasi apakah pandemi Covid -19 dapat digolongkan

Tujuan penelitian ini diarahkan untuk mengetahui sejauhmana persepsi mahasiswa terkait efektivitas penggunaan media pembelajaran online di masa pandemi covid-19