Profit: Jurnal Administrasi Bisnis| Volume. 15 No. 2 2021 https://profit.ub.ac.id
40
IMPLEMENTASI PENGENDALIAN BAHAN BAKU PRODUK OLAHAN IKAN PADA USAHA DAGANG PERMATA INDAH
SITUBONDO
Sri Zafridha Noerieana1, Sasongko2, Hari Karyadi3 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember
Email: [email protected]
ABSTRAK
Availability of raw materials provides smooth production so as to create products. Companies are required to provide raw materials with due regard to quality and quantity aspects. This study aims to describe the implementation of raw material control for processed fish products in the Usaha Dagang Permata Indah Situbondo. This type of research uses a descriptive method with a qualitative approach. The data collection techniques used were interviews, observation, and documentation. There are 5 informants in this study. The data analysis method used in this research is using domain and taxonomic analysis techniques. The results of this study indicate that the Usaha Dagang Permata Indah controls the supply of raw materials in quantity and quality by controlling and purchasing raw materials, raw material supplies, raw material use, ordering costs, and storage costs.
Keyword: Control, Inventory, Raw Materials
ABSTRAK
Tersedianya bahan baku memberikan kelancaran produksi sehingga dapat menciptakan produk.
Perusahaan dituntut untuk menyediakan bahan baku dengan memperhatikan segi kualitas dan kuantitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang implementasi pengendalian bahan baku produk olahan ikan pada Usaha Dagang Permata Indah Situbondo. Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis domain dan taksonomi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Usaha Dagang Permata Indah melakukan pengendalian persediaan bahan baku secara kuantitas dan kualitas dengan melakukan pengendalian dan pembelian bahan baku, persediaan bahan baku, penggunaan bahan baku, biaya pemesanan, serta biaya penyimpanan.
Kata Kunci: Pengendalian, Persediaan, Bahan Baku
Profit: Jurnal Administrasi Bisnis| Volume. 15 No. 2 2021 https://profit.ub.ac.id
41 PENDAHULUAN
Dunia bisnis selalu bersaing untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan manusia.
Sebagian besar masyarakat menjadikan bisnis sebagai wadah untuk menyalurkan kreatifitas mereka, hal ini dikarenakan semakin cerdasnya manusia dalam memilih produk dalam memenuhi kebutuhannya. Meningkatnya permintaan karena keinginan dan kebutuhan manusia menuntut perusahaan untuk bersaing dengan membuat strategi secara kreatif guna mengantisipasi adanya jumlah permintaan yang tidak sesuai. Semakin pesat kreativitas yang dimiliki perusahaan dalam menciptakan suatu produk maka dapat menimbulkan persaingan bisnis yang ketat untuk mencapai keunggulan kompetitif. Seperti pernyataan Hubeis (2012), bahwa perusahaan memerlukan inovasi agar tetap bertahan atau menjadi lebih kompetitif.
Salah satu tujuan perusahaan adalah memperoleh keuntungan secara optimal.
Keuntungan menjadi elemen terpenting dalam bisnis, karena jika keuntungan yang diperoleh maksimal akan berdampak pada kelangsungan usaha. Kelangsungan usaha dapat berjalan dengan lancar ketika proses produksi berjalan stabil. Salah satu yang terpenting dalam suatu usaha adalah produksi, karena berpengaruh terhadap keuntungan yang didapatkan, apabila proses produksi berjalan dengan lancar dan baik, maka tujuan untuk memperoleh keuntungan akan lebih mudah tercapai, sebaliknya jika proses produksi tidak berjalan dengan baik maka proses mencapai tujuan juga dapat terganggu.
Salah satu strategi yang harus dimiliki perusahaan adalah pengelolaan persedian bahan baku yang baik dan tepat.
Pengendalian persediaan ini guna mencapai tingkat yang optimal dengan melakukan penghematan persediaan. Pengendalian persediaan dilakukan agar sesuai dengan kebutuhan dan menjaga kelangsungan proses produksi dengan biaya yang ekonomis dan perlu mengantisipasi untuk melihat keadaan maupun tantangan yang ada dalam manajemen persediaan untuk mencapai
sasaran akhir dengan meminimalisir total biaya persediaan. Tujuan dari pengendalian persediaan adalah untuk menekan biaya- biaya operasional seminimal mungkin sehingga kinerja dan keuntungan dapat seoptimal mungkin.
Usaha Dagang Permata Indah merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak dalam bidang industri pengolahan ikan yang berdiri sejak tahun 2015, dengan mengembangkan dan menciptakan produk unggulan hasil perikanan sehingga beraneka ragam produk olahan ikan yang telah dihasilkan.
Perusahaan memiliki cara untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen dengan memproduksi secara terus-menerus menggunakan bahan baku ikan yang berkualitas dengan memiliki karakteristik tersediri dibanding pesaing. Contohnya seperti pada saat perusahaan menghadapi permasalahan yaitu kesulitan memperoleh bahan baku ikan, perusahaan tetap melakukan produksi hal ini karena perusahaan melakukan persediaan terhadap bahan baku ikan tersebut, namun terdapat jenis ikan yang tersedia pada saat musiman dan perusahaan harus melakukan proses produksi untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan konsumen, maka dibutuhkan pengendalian terhadap persediaan bahan baku ikan tersebut. Pengendalian yang dilakukan perusahaan untuk mengatasi bahan baku ikan yang musiman yaitu dengan mengawetkan persediaan ikan dengan dibekukan di cool strorage atau pada saat musim ikan perusahaan melakukan produksi dengan jumlah yang banyak. Pengendalian terhadap bahan baku sangat dibutuhkan oleh usaha ini karena untuk melakukan pengawasan agar sesuai dengan jumlah dan kualitas bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi.
Usaha Dagang Permata Indah merupakan perusahaan yang mempunyai kapasitas produksi di atas 50kg. Besarnya tingkat produksi tersebut membuat persediaan harus benar-benar dikendalikan dengan menyusun
Profit: Jurnal Administrasi Bisnis| Volume. 15 No. 2 2021 https://profit.ub.ac.id
42 kebijakan-kebijakan yang tepat terhadap
kondisi perusahaan.
Tabel 1 Data Bahan Baku Utama dan Bahan
Baku Pendukung
Sumber : Usaha Dagang Permata Indah (2020)
Perusahaan mengolah produk-produk tersebut dengan menggunakan bahan baku utama dan bahan baku pendukung. Bahan baku utama merupakan bahan yang utama yang dibutuhkan dalam proses produksi, sedangkan bahan baku pendukung merupakan bahan yang digunakan sebagai pendukung dalam proses produksi guna meningkatkan efisiensi. Setiap produk yang dihasilkan berbahan baku berbeda-beda.
Kualitas dan kuantitas bahan baku ikan menjadi faktor penting pada saat akan melakukan proses produksi. Perusahaan dalam menghasilkan produknya tentunya memilih kualitas ikan yang segar dan dengan jumlah yang optimal.
Tabel 2 Data Persediaan Bahan Baku dan Realisasi Penggunaan Bahan Baku
Tahun
Persediaan Bahan Baku (kg)
Realisasi penggunaan Bahan Baku (kg)
Bahan Baku Rusak (kg)
2017 2.800 2.290 510
2018 3.000 2.900 100
2019 4.500 4.450 50
Sumber : Usaha Dagang Permata Indah (2020)
Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa rencana yang telah ditetapkan tidak terealisasi
dengan baik, karena jumlah persediaan bahan baku tidak sesuai dengan realisasi penggunaan bahan baku. Setiap tahunnya perusahaan mengalami peningkatan persediaan karena adanya peningkatan permintaan konsumen, sehingga perusahaan melakukan persediaan bahan baku lebih banyak setiap tahunnya untuk kelancaran proses produksi. Besarnya realisasi penggunaan bahan baku berdasarkan kapasitas produksi dan sifat dari bahan baku.
Sifat bahan baku ikan yang mudah basi atau tak layak pakai sehingga tidak bertahan lama.
Realisasi penggunaan bahan baku tertinggi pada tahun 2019 yaitu 4.450kg ikan terolah dengan baik dan pada tahun tersebut mengalami peningkatan penggunaan bahan baku. Bahan baku rusak tertinggi pada tahun 2017, yaitu 510kg disebabkan karena bahan baku tidak sesuai dengan standar perusahaan.
Perusahaan membutuhkan pengendalian terhadap kualitas bahan baku guna memaksimalkan proses produksi untuk mengurangi risiko kerusakan. Banyaknya kerusakan bahan baku sangat merugikan perusahaan karena berpengaruh atas biaya operasional yang dikeluarkan.
Tabel 3 Data Produksi Produk pada Usaha Dagang Permata Indah
Jumlah Produk (pcs)
Sumber : Usaha Dagang Permata Indah (2020) Tabel 3 merupakan data produksi dari tahun 2017 hingga 2019. Melalui data diatas penjualan pada Usaha Dagang Permata Indah terus meningkat setiap tahunnya dengan penjualan tertinggi pada tahun 2019 yaitu terjual 4.328 pcs.
Melalui data di atas produk yang paling digemari oleh konsumen adalah keripik, karena jumlah penjualan tertinggi dibandingkan produk
Jenis Produk
Bahan Baku Utama Pendukung
Abon Ikan Tuna Garam,gula,rempah-
rempah, minyak goreng Teri Crispy Ikan Teri Tepung,
garam,rempahrempah, minyak goreng Kerupuk Ikan Bloso
Tepung terigu,tepung tapioka, garam, rempah-rempah Rengginang Ikan Bloso
Beras ketan, rempah- rempah
Keripik Ikan
Kapasan Ikan Jamrong
Tepung beras,tepung tapioka,
garam,
rempahrempah,minyak goreng
Jenis Produk
Tahun 2017
Tahun 2018 Tahun 2019
1. Abon 528 640 792
2. Teri Crispy 160 200 240
3. Kerupuk 776 832 920
4.Rengginang 760 768 776
5. Keripik 1.440 1.520 1.600
Total 3.664 3.960 4.328
Profit: Jurnal Administrasi Bisnis| Volume. 15 No. 2 2021 https://profit.ub.ac.id
43 lainnya. Perusahaan melakukan pemasaran ke
area lokal dan pasar modern. Area lokal seperti pusat oleh-oleh dan Rest Area Utama Raya, sedangkan untuk pasar modern seperti alfamart dan indomaret. Pengemasan produk juga diperhatikan oleh perusahaan agar konsumen memiliki daya tarik yang lebih pada produk yang dimiliki perusahaan. Pengendalian bahan baku perlu dilakukan di Usaha Dagang Permata Indah agar pada saat perusahaan melakukan pengadaan dan penggunaan bahan baku sesuai dengan standar bahan baku di perusahaan. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui mengenai penggunaan bahan baku yang digunakan oleh perusahaan dan pentingnya bahan baku guna memperlancar proses produksi. Pelitian ini menjadi menarik bagi peneliti mengenai implementasi pengendalian bahan baku produk olahan ikan pada usaha dagang permata indah Situbondo.
Rumusan Masalah
Usaha Dagang Permata Indah merupakan industri yang bergerak dibidang pengolahan ikan. Dalam proses produksi tentunya membutuhkan bahan baku. Bahan baku sangat penting atas kelangsungan usaha untuk memperlancar proses produksi.
Berdasarkan uraian latar belakang peneliti merumuskan masalah yang akan dibahas yaitu “Bagaimana implementasi pengendalian bahan baku produk olahan ikan pada Usaha Dagang Permata Indah Situbondo?”
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi pengendalian bahan baku produk olahan ikan pada Usaha Dagang Permata Indah Situbondo.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Usaha Dagang Permata Indah, untuk memberikan masukan dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pengendalian bahan baku
yang berkaitan dengan peningkatan kelancaran proses produksi.
2. Bagi Peneliti, untuk menambah pengalaman, wawasan, dan pengetahuan mengenai implementasi pengendalian bahan baku produk olahan ikan pada Usaha Dagang Permata Indah Situbondo.
3. Bagi Akademik, untuk memberikan informasi dan menambah wawasan mengenai penerapan teori-teori pengendalian bahan baku yang didapatkan dengan praktek yang sebenarnya terjadi di lapangan khususnya mengenai implementasi pengendalian bahan baku yang di laksanakan oleh perusahaan.
KAJIAN PUSTAKA
Manajemen Produksi dan Operasi
Ahyari (2003), mendefinisikan manajemen produksi sebagai suatu proses manajemen yang diterapkan dalam suatu bidang produksi di dalam suatu perusahaan.
Pengertian mengenai manajemen operasi menurut Heizer dan Render (2006), adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai berupa bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Kegiatan untuk menambah nilai guna suatu barang atau jasa melalui input, proses, sehingga menjadi output. Assauri (2004), menyatakan bahwa manajemen produksi dan operasi adalah suatu proses pencapaian dan pengutilisasian sumber-sumber daya yang digunakan untuk memproduksi dan/atau menghasilkan barang atau jasa guna mencapai suatu tujuan dan sasaran organisasi.
Proses Produksi
Assauri (2008), mendefinisikan proses produksi sebagai serangkaian kegiatan atau aktivitas suatu usaha dengan menggunakan peralatan, sehingga input dapat diolah menjadi output dengan menghasilkan berupa barang atau jasa untuk dapat dijual kepada pelanggan dengan memperoleh keuntungan yang sesuai dengan harapan perusahaan.
Assauri (2008) juga mendefinisikan, sistem
Profit: Jurnal Administrasi Bisnis| Volume. 15 No. 2 2021 https://profit.ub.ac.id
44 produksi merupakan keterkaitan unsur-unsur
dengan terpadu, menyatu serta menyeluruh dalam pertransformasian masukan (input) menjadi keluaran (output).
Pengendalian
Pengendalian dapat diartikan dengan pengawasan dengan dapat mengambil beberapa tindakan yang diperlukan.
Diperlukannya pengawasan agar sesuai dengan rencana dan target di dalam perusahaan. Ahyari (2002), mengatakan bahwa pengendalian adalah pengawasan sekaligus dapat mengambil beberapa tindakan dengan melakukan perbaikan yang diperlukan.
Pengendalian Persediaan
Mukhtiaji dan Hidayat (2006), menyatakan pengendalian persediaan terdiri dari pengendalian kualitas dan pengendalian fisik sebagai pengaman bahan baku terhadap gangguan yang ada. Perusahaan dalam melakukan proses produksi menyesuaikan dengan bahan baku yang tersedia dengan kualitas dan standar yang ditentukan.
Bahan Baku
Pengertian bahan baku di nyatakan oleh Apriyantono dalam Suhartanti (2009), bahwa bahan baku dapat diartikan sebagai bahan baku utama yang dapat digunakan dalam proses produksi. Sedangkan bahan tambahkan merupakan bahan yang ditambahkan dalam proses proses produksi dengan jumlah sedikit, dan bahan penolong bahan-bahan yang tidak termasuk dalam ingredient atau bahan-bahan produk akan tetapi masuk dalam proses produksi. Baroto (2002), mendefinisikan mengenai bahan baku adalah barang-barang berwujud seperti halnya tembakau, kertas, plastik, atau bahan- bahan lainnya yang diperoleh melalui sumber-sumber alam ataupun dibeli dari pemasok dan atau diolah sendiri oleh perusahaan dan untuk digunakan dalam proses produksinya sendiri, sedangkan Assauri (1998), mendefinisikan bahwa bahan baku merupakan bahan yang harus
diperhitungkan dalam kelangsungan proses produksi.
Pengendalian Persediaan Bahan Baku Handoko (2000), mendefinisikan pengendalian persediaan bahan baku adalah fungsi manajerial yang sangat penting di dalam perusahaan, karena persediaan fisik pada perusahaan dapat menimbulkan investasi besar pada pos aktiva lancar.
Assauri (1993), menyebutkan bahwa tujuan dari pengendalian persediaan bahan baku yaitu:
a. Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan bahan baku yang mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi.
b. Menjaga agar pembentukan persediaan bahan baku pada perusahaan tidak terlalu besar sehingga sehingga dapat menekan biaya.
c. Menjaga agar pembelian kecil-kecilan dihindari karena dapat mengakibatkan biaya pemesanan menjadi besar
METODE PENELITIAN Tipe Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif karena sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang memiliki maksud yaitu ingin menggambarkan atau mendeskripsikan mengenai implementasi pengendalian bahan baku produk olahan ikan pada Usaha Dagang Permata Indah Situbondo. Penelitian kualitatif dalam pelaksanaannya peneliti harus mampu memperhatikan dan fokus terhadap setiap kejadian yang terjadi di lapangan, pada setiap kejadian tersebut mampu menghasilkan penjelasan dan deskripsi data yang berbeda sehingga terdapat perbedaan konteks di setiap waktu, karena kualitatif ini memahami fenomena tentang yang dialami oleh subjek penelitian, sedangkan menggunakan penelitian deskriptif karena penelitian ini menggunakan observasi,wawancara, atau angket mengenai keadaan sekarang terkait subjek yang diteliti dan data-data bertujuan untuk membuat
Profit: Jurnal Administrasi Bisnis| Volume. 15 No. 2 2021 https://profit.ub.ac.id
45 deskripsi, gambaran, atau lukisan secara
sistematis mengenai fenomena yang diselidiki.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Usaha Dagang Permata Indah yang terletak di jalan pelabuhan, susun pesisir tengah, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo. Kegiatan penelitian dilaksanakan kurang lebih dua bulan terhitung sejak tanggal 01 November 2020 hingga 31 Januari 2021. Alasan peneliti memilih objek penelitian di Usaha Dagang Permata Indah adalah karena Usaha Dagang Permata Indah merupakan industri pengolahan ikan yang sudah menerapkan pengendalian bahan baku dengan memperhatikan kualitas dan kuantitas untuk kelancaran proses produksi.
Rancangan Penelitian
Rancangan diperlukan dengan tujuan agar nantinya selama proses penelitian bisa lebih terstruktur, terorganisir dan terarah. Rancangan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Fokus Penelitian
Bungin (2012) menjelaskan bahwa fokus penelitian merupakan pokokpokok persoalan yang akan diteliti disertai dengan penjelasan yang mengandung dimensi- dimensi untuk kemudian akan menjadi pusat perhatian dan dibahas secara mendalam dan tuntas. Peneliti akan memfokuskan penelitian pada ruang lingkup pengendalian bahan baku, yang berkaitan dengan implementasi pengendalian bahan baku produk olahan ikan pada Usaha Dagang Permata Indah.
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan cara membaca dan mempelajari beberapa literatur, seperti buku, hasil penelitian, laporan tertulis, jurnal, skripsi, dan sumber-sumber tertulis lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian.
3. Observasi Pendahuluan
Observasi merupakan kegiatan awal yang bertujuan untuk melakukan pengamatan dan untuk memperoleh informasi dan data awal. Peneliti melakukan observasi pendahuluan sebelum melakukan penelitian yang sesungguhnya dengan berinteraksi secara langsung dengan pemilik Usaha Dagang Permata Indah Situbondo guna memperoleh informasi terkait permasalahan penelitian yaitu implementasi pengendalian bahan baku produk olahan ikan pada Usaha Dagang Permata Indah Situbondo.
4. Sumber Data
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh dari informasi secara langsung dari sumber data lokasi objek penelitian. Pengumpulan data primer melalui wawancara secara langsung dengan pihak terkait, untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti dalam observasi pada objek tersebut. Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh dengan memperoleh data secara tidak langsung dan data tersebut sebagai penunjang dalam penyusunan hasil penelitian. Data tersebut berupa dokumentasi yang bisa dijadikan sebagai bukti penelitian berupa gambar, rekaman suara, dokumen pendukung seperti jurnal, hasil penelitian terdahulu atau media lain.
5. Penentuan Informan
Penelitian kualitatif membutuhkan seorang informan sebagai alat pendukung untuk mendapatkan informasi dalam proses wawancara. Pemilihan informan sangat penting guna mengumpulkan informasi dalam mendeskripsikan tentang implementasi pengendalian bahan baku produk olahan ikan pada Usaha Dagang Permata Indah Situbondo. Penentuan informan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu penentuan informan tidak berdasarkan strata, kedudukan, pedoman ataupun wilayah akan tetapi didasarkan pada tujuan dan pertimbangan tertentu yang berhubungan dengan permasalahan penelitian.
Profit: Jurnal Administrasi Bisnis| Volume. 15 No. 2 2021 https://profit.ub.ac.id
46 Teknik dan Alat Perolehan Data
Tahap pengumpulan data merupakan tahap yang bertujuan untuk memperoleh data yang akurat dan jelas untuk pengoptimalan keberhasilan bagi peneliti. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan, (Sugiyono, 2012).Pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik sebagai berikut:
1. Observasi
Penelitian ini menggunakan metode observasi guna melihat kondisi secara nyata mengenai hal-hal yang dilakukan oleh Usaha Dagang Permata Indah Situbondo dalam menerapkan pengendalian bahan baku produk olahan ikan. Observasi bersifat nonpartisipan, yaitu peneliti melakukan penelitian secara langsung ke tempat penelitian, akan tetapi tidak ikut bagian kegiatan yang dilakukan di dalam perusahaan. Peneliti hanya melakukan pengamatan mengenai pengendalian bahan baku yang ada di Usaha Dagang Permata Indah.
2. Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini menggunakan wawancara semiterstruktur, wawancara semisterstruktur yang digunakan oleh peneliti merupakan wawancara mendalam yaitu peneliti menyusun beberapa pertanyaan pokok sebagai pedoman wawancara untuk membuka wawancara dengan informan. Peneliti menggunakan wawancara semiterstruktur agar dapat memperoleh informasi yang lebih mendalam dan mendapatkan data yang lengkap dan akurat.
3. Dokumentasi
Peneliti menggunakan dokumentasi berupa catatan lapangan selama studi riset dan menggunakan dokumentasi rekaman suara dan gambar yang berkaitan dengan pengendalian bahan baku.
Tahap Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data Domain dan Taksonomi.
Kedua analisis tersebut diuraikan lebih jelas seperti berikut:
1. Analisis Domain
Berikut ini merupakan analisis domain dalam penelitian ini:
Tabel 4 Model Analisis Domain
Domain Hubungan Semantik Pertanyaan Struktural Pengendalian bahan
baku pada Usaha Dagang Permata Indah
Analisis kebutuhan bahan baku merupakan bagian dari
pengendalian persediaan bahan baku
Bagaimana analisis kebutuhan bahan baku yang dilakukan Usaha Dagang Permata Indah?
Kegiatan pengendalian persediaan bahan baku yang dilakukan Usaha Dagang Permata Indah dalam upaya mencapai target produksi yang berkualitas dan kuantitas
Bagaimana pengendalian persediaan bahan baku yang dilakukan Usaha Dagang Permata Indah dalam upaya mencapai target produksi yang berkualitas dan kuantitas?
Pembelian bahan baku merupakan bagian dari pengendalian persediaan bahan baku
Bagaimana kegiatan pembelian bahan baku yang dilakukan oleh Usaha Dagang Permata Indah
Penyimpanan bahan baku merupakan bagian dari pengendalian persediaan bahan baku
Bagaimana kegiatan penyimpanan bahan baku yang dilakukan oleh Usaha Dagang Permata Indah
Sumber : Data Diolah Peneliti (2021)
Profit: Jurnal Administrasi Bisnis| Volume. 15 No. 2 2021 https://profit.ub.ac.id
47 1. Analisis Taksonomi
Berikut merupakan analisis taksonomi dalam penelitian ini :
Tabel 5 Model Analisis Taksonomi Bidang Bentuk Pertanyaan Deskripsi Penggunaan
bahan baku
Pengendalian penggunn bahan baku
Bagaimana pengendalian yang dilakukan perusahaan pada penggunaan bahan baku?
Mendeskripsikan tentang pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan pada penggunaan bahan baku
Pembelian bahan baku
a .
b .
a. Alur pembelian bahan baku b. Supplier bahan baku
Bagaimana pembelian bahan baku yang dilakukan oleh
perusahaan?
Mendeskripsikan tentang pembelian bahan baku yang dilakukan oleh perusahaan dengan penentuan kualitas dan kuantitas serta menekan biaya pembelian
Penyimpanan bahan baku
a .
b .
a. Tahap penyimpanan b. Safety stock
Bagaimana tahap penyimpanan yang dilakukan perusahaan terhadap bahan baku?
Mendeskripsikan tentang tahapan atau cara penyimpanan yang dilakukan oleh perusahaan terhadap bahan baku
Sumber : Data Diolah Peneliti (2021)
Keabsahan Data
Tahap Penarikan Kesimpulan Tahap penarikan kesimpulan dalam penelitian ini didasarkan pada data dan informasi yang telah diperoleh selama penelitian dan kemudian ditarik kesimpulan.
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara menganalisis data-data yang telah diperoleh baik data primer maupun data sekunder guna menjawab permasalahan pada penelitian.
Peneliti menggunakan metode induktif sebagai alat untuk menarik kesimpulan yaitu metode ini bersifat khusus ke umum mengenai implementasi pengendalian bahan baku.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Usaha Dagang Permata Indah
Usaha Dagang Permata Indah merupakan industri makanan olahan ikan yang berada di tepatnya di Jalan Pelabuhan,
Susun Pesisir Tengah, RT.02 RW.01, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo. Pemilik dari industri makanan ini adalah Bapak Yusamma TH. Awalnya pemilik merintis usaha dengan menciptakan kerajinan kulit kerang, namun karena terjadi krisis global finansial yang disebabkan oleh bom Bali 1 dan bom Bali 2, sehingga pemilik berfikir bahwa kerang bukan idola lagi dikalangan masyarakat. Kerajinan kulit kerang ini merupakan hasil laut dari perikanan, akan tetapi karena daya tarik masyarakat bukan pada kerajinan kulit kerang lagi, maka usaha tersebut berganti berupa produk makanan olahan ikan yaitu pada tanggal 1 Januari 2014 dan mulai terbentuk Usaha Dagang pada tanggal 7 Januari 2016.
Melihat banyaknya potensi yang belum dikembangkan dengan maksimal maka pemilik mencoba membuat terobosan dengan mengolah ikan menjadi olahan makanan dalam rangka memanfaatkan potensi di wilayah tersebut. Lokasi perusahaan dinilai cukup strategis karena lokasi produksi tersebut berada di daerah pesisir dimana tempat tersedianya bahan baku. Lokasi produksi lebih tepatnya berada di samping rumah pemilik akan tetapi masih dalam satu halaman, dimana rumah pemilik dan lokasi produksi saling berhadapan. Perusahaan memiliki beberapa ruangan seperti ruangan untuk kegiatan produksi, ruang penyimpanan, dan juga terdapat aula.
Implementasi Pengendalian Bahan Baku Produk Olahan Ikan pada Usaha Dagang Permata Indah Situbondo
1. Bahan Baku
Setiap perusahaan memiliki cara yang berbeda-beda untuk mengelola persediaan bahan baku, mulai dari jumlah unit bahan baku yang akan digunakan, kapan waktu penggunaan, maupun berapa jumlah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku, namun setiap perusahaan pasti membutuhkan pengendalian persediaan bahan baku yang tepat, tanpa adanya pengendalian persediaan bahan baku yang tepat maka perusahaan tidak akan dapat melakukan kegiatan produksi
Profit: Jurnal Administrasi Bisnis| Volume. 15 No. 2 2021 https://profit.ub.ac.id
48 dengan baik, seperti halnya pada Usaha
Dagang Permata Indah Kabupaten Situbondo yang bergerak dibidang perikanan. Bahan baku yang digunakan oleh perusahaan seperti ikan bloso, ikan tuna, ikan teri, ikan kapasan, dan ikan jamrong.
Gambar 1 Jenis Bahan Baku Ikan yang Digunakan oleh Usaha Dagang Permata Indah Sumber : Usaha Dagang Permata Indah (2021)
Bahan baku yang didapat oleh perusahaan berasal dari TPI Situbondo dan nelayan-nelayan ikan yang ada disekitar laut Situbondo. Penentuan pembelian bahan baku ikan yang dilakukan oleh pemilik Usaha Dagang Permata Indah berdasarkan pada pengalaman pada periode lalu, kemudian disesuaikan dengan produksi yang akan dilakukan pada periode selanjutnya.
Pembeliaan bahan baku bergantung pada tersedianya bahan baku tersebut. Perusahaan menyisiati agar bahan baku tersebut selalu tersedia di perusahaan dengan cara menandon bahan baku ikan tersebut, karena ikan tersebut tidak selalu ada dan terkadang terdapat orderan atau pesanan yang mendesak. Cuaca dan musim sangat mempengaruhi dalam memperoleh ikan.
Cuaca dan musim sangat mempengaruhi dalam memperoleh ikan.
2. Standar Bahan Baku
Perusahaan menentukan standar bahan baku berdasarkan konsep pengolahan
perikanan. Sebelum perusahaan melakukan produksi maka perlu memilih ikan yang bagus sehingga menghasilkan produk yang bagus. Standar bahan baku ikan yang dipilih harus masih segar, karena semakin segar ikan makan hasil produksi dan kualitas produk akan semakin bagus. Ikan yang baru datang langsung dilakukan penyortiran dan dipisah ikan yang segar dan tidak cacat dengan ikan segar yang cacat. Ikan yang segar langsung dilakukan proses produksi, sedangkan ikan segar yang belum masuk waktu produksi disimpan pada cool box dan cold storage untuk menjaga kualitas bahan baku ikan, akan tetapi ikan tidak boleh lama-lama didalam cool box atau cold storage dikarenakan ketahanan bahan baku ikan hanya selama 4 hari.
Pengendalian persediaan bahan baku menjadi aspek terpenting karena sangat mempengaruhi seluruh bagian dalam perusahaan khususnya pada Usaha Dagang Permata Indah Kabupaten Situbondo, dengan adanya pengawasan ataupun pengadaan bahan baku yang dibutuhkan berdasarkan kuantitas dan waktu yang dibutuhkan, sehingga besar kecilnya persediaan bahan baku disesuaikan dengan kebutuhan bahan baku yang digunakan pada proses produksi.
Usaha Dagang Permata Indah melakukan pengendalian persediaan bahan baku secara kuantitas dan kualitas dengan melakukan pengendalian dan pembelian bahan baku, persediaan bahan baku, penggunaan bahan baku, biaya pemesanan, serta biaya penyimpanan. Pembelian bahan baku melalui pemesanan atau langsung diantar ke perusahaan oleh nelayan sesuai dengan jadwal kesepakatan antara perusahaan dan supplier. Pembelian bahan baku haruslah sesuai dengan permintaan perusahaan dengan kualitas bahan baku yang baik. Sistem penyimpanan bahan baku menggunakan cool box dan cold storage, agar bahan baku terjaga kualitasnya. Usaha Dagang Permata Indah menentukan jadwal pembelian bahan baku, pembelian bahan baku tidak dari luar Kabupaten Situbondo, melainkan dari TPI dan nelayan sekitar yang sudah melakukan
Ikan Tuna jenis Skipjack Tuna
Ikan Teri jenis Teri Nasi
Ikan Bloso Ikan Jamrong Ikan Kapasan
Profit: Jurnal Administrasi Bisnis| Volume. 15 No. 2 2021 https://profit.ub.ac.id
49 kerjasama dengan Usaha Dagang Permata
Indah.
Usaha Dagang Permata Indah mengalami kesulitan dalam melakukan proses produksi dikarenakan sumber daya manusia yang berkerja masih belum tercukupi. Selain itu kendala yang utama Usaha Dagang Permata Indah disamping keterbatasan sumber daya manusia atau tenaga kerja produksi, bahan baku yang didapat kurang mencukupi untuk melakukan proses produksi produk olahan ikan.
Kurangnya bahan baku ikan karena faktor cuaca dan musim yang sangat mempengaruhi perolehan ikan serta adanya kebijakan pembatasan penangkapan ikan oleh pemerintah yang membuat hasil tangkapan berkurang. Kendala ini berkenaan dengan kurangnya sumber daya manusia yang tangguh untuk menangkap ikan dilaut, maka harus ada peran penting dari pemerintah dalam mengarahkan para nelayan untuk menangkap ikan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Usaha Dagang Permata Indah melakukan penekanan seminimal mungkin terhadap pembelian bahan baku untuk menghasilkan keuntungan yang besar. Dalam proses produksi dilakukan pencatatan produk yang dihasilkan oleh perusahaan dan menganalisis biaya pengeluaran produksi dan keuntungan yang didapat oleh perusahaan.
Usaha Dagang Permata Indah melakukan pengembangan jangkauan pasar produk olahan ikan, dan melalukan promosi kepada konsumen.Usaha Dagang Permata Indah melakukannya dengan cara face to face, dor to dor dan social media, akan tetapi jika ada pemesanan di luar Kabupaten Situbondo Usaha Dagang Permata Indah menggunakan via telepon. Pemasaran produk olahan ikan Usaha Dagang Permata Indah sudah meluas ke luar Kabupaten Situbondo, seperti Kabuparen Bondowoso, Banyuwangi, Malang, Jember dan Surabaya.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap implementasi pengendalian bahan baku produk olahan ikan pada Usaha Dagang Permata Indah, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Bahan baku yang diperoleh oleh Usaha Dagang Permata Indah berasal dari nelayan-nelayan sekitar dan TPI Situbondo yang sudah melakukan kerjasama dengan Usaha Dagang Permata Indah. Bahan baku ikan tidaklah setiap waktu ada dikarenakan sifat ikan yang musiman. Cara perusahaan menyiasati ketersediaan bahan baku ikan yang menyesuaikan cuaca dan musim, Usaha Dagang Permata Indah menerapkan sistem penandonan. Ikan-ikan tersebut disimpan dalam coolbox dan cold storage, untuk menjaga standar kualitas bahan baku. Daya simpan bahan baku hanya berlaku selama 4 hari saja. Adapun bahan baku yang digunakan oleh Usaha Dagang Permata Indah yaitu jenis ikan bloso, ikan teri, ikan kapasan dan ikan lainnya.
2. Usaha Dagang Permata Indah melakukan pengendalian persediaan bahan baku secara kuantitas dan kualitas dengan melakukan pengendalian dan pembelian bahan baku, persediaan bahan baku, penggunaan bahan baku, biaya pemesanan, serta biaya penyimpanan.
Pembelian bahan baku haruslah sesuai dengan permintaan perusahaan dengan kualitas bahan baku yang baik.
Saran
Berikut terdapat saran yang diberikan oleh penulis untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan oleh Usaha Dagang Permata Indah dalam implementasi pengendalian bahan baku produk olahan ikan:
Usaha Dagang Permata Indah perlu melakukan evaluasi terhadap kualitas dan kuantitas bahan baku agar bahan baku yang digunakan dapat efektif dan efisien, guna
Profit: Jurnal Administrasi Bisnis| Volume. 15 No. 2 2021 https://profit.ub.ac.id
50 menjaga kelancaran ketersediaan bahan baku
untuk memenuhi permintaan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, Agus. 2002. Manajemen Pengendalian Produksi. Edisi keempat.Yogyakarta:
BPFE.
Ahyari, Agus. 2003. Efisiensi Persediaan Bahan. Yogyakarta: BPFE.
Assauri, Sofjan. 1993. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Assauri, Sofjan. 1998. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi . Cetakan Keempat.
Jakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Baroto, T. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Handoko , T. Hani. 2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi.
Yogyakarta: BPFE.
Heizer, J., B. Render. 2006. Operation Management. Edisi Ketujuh. Jakarta:
Salemba Empat.
Hubies, Musa. 2012. Manajemen Kreativitas dan Inovasi Dalam Bisnis. Jakarta: PT.
Hecca Mitra Utama.
Muktiadji danHidayat. 2006. Peranan Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku.
6(2):2
Suhartanti, R. E. 2009. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Minuman
Bandrek pada CV, Cihanjuang Ini Teknik.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstrem/
123456789/14337/1/REIN%20ELLY 20%SUHARTANTI-FST.pdf