i
ABSTRAK
Berdasarkan data rata-rata tahun 2010 sampai 2011 pada RSUD Kabupaten Bekasi, didapatkan data pelaksanaan tindakan keperawatan sesuai SOP 22%, pendokumentasian askep 58,56%, keterlambatan perawat 91,20% . Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis pada tanggal 22 Oktober 2011 terhadap 10 orang perawat mengenai kepuasan kerja, 8 orang mengeluh tidak puas. Kegiatan promosi untuk perawat berprestasi pun belum ada. Kondisi tersebut menyebabkan masalah peningkatan kepuasan kerja menjadi skala prioritas pada RSUD Kabupaten Bekasi untuk meningkatkan kinerja perawat disana.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Kabupaten Bekasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuesioner dengan pendekatan korelasional. Populasi penelitian adalah perawat di Ruang Rawat Inap Kabupaten Bekasi sebanyak 86 orang sedangkan sampel penelitian dipilih secara acak sederhana sebanyak 71 orang. Instrumen pengumpul data disusun dalam bentuk kuesioner yang sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya.
Proses analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu mendeskripsikan data variabel penelitian, menguji persyaratan analisis, menguji hipotesis untuk mengungkapkan hubungan antar variabel penelitian menggunakan teknik analisis korelasi yaitu uji-t. Perawat yang merasa puas dalam bekerja hanya 7,04 %, tidak puas sebesar 92, 96%. Untuk kinerja didapatkan skor minimal 180 dan maksimal 315 dengan rata-rata kinerja 239,634. Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui: Terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan kinerja perawat.
Berdasarkan temuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Kabupaten Bekasi dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan kepuasan kerja.
▸ Baca selengkapnya: program kerja perawat rawat inap
(2)ii
ABSTRACT
Based on the average data of 2010 to 2011 at the Regional General Hospital Kabupaten Bekasi,based on data of hospital an implementation that consist of SOP is 22%, documentation of askep is 58,56%, late attendance is 91,20% . Based on the results of interviews conducted by the author on October 22, 2011 against the 10 people about a job satisfaction, eight of them complained that they are not satisfied. There was not a promotion for a nurse with a good performance. These conditions lead to the improvement of job satisfaction on a scale of priorities at the Regional General Hospital Kabupaten Bekasi to improve their performance.
The purpose of this research was to determine the relationship between job satisfaction with the performance of nurses in Hospital Inpatient Kabupaten Bekasi. The method used in this research is survey method with the correlational approach. The research population was nurses in inpatient Kabupaten Bekasi, while as many as 86 people were randomly selected sample of 71 people is simple. Structured data collection instrument in the form of questionnaires that have previously tested the validity and reliability.
The process of data analysis performed using a quantitative approach to research variables that describe data, test requirements analysis, testing hypotheses to reveal the relationship between research variables using correlation analysis techniques, namely the t-test. Nurses who were satisfied on job just 7,04%, not satisfied is 92,96%. For a job performance minimum score 180 and maximum score is 315 with average of performance is 239,634. There is a significant relationship between job satisfaction with the performance of nurses.
Based on research findings, it can be concluded that the performance of nurses in Hospital Inpatient Kabupaten Bekasi can be improved by increasing job satisfaction.
