• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelatihan Public Speaking Bagi Anggota Pramuka Smpn 46 Desa Cipadung Kecamatan Cibiru Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelatihan Public Speaking Bagi Anggota Pramuka Smpn 46 Desa Cipadung Kecamatan Cibiru Kota Bandung."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI ANGGOTA PRAMUKA SMPN 46 DESA CIPADUNG

KECAMATAN CIBIRU KOTA BANDUNG

LAPORAN AKHIR

KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Oleh:

Susie Perbawasari, Dra., M.Si. Iriana Bakti, Drs., M.Si. Evi Novianti, S.Sos., M.Si.

Dilaksanakan atas biaya DIPA PNBP Universitas Padjadjaran Tahun Anggaran 2008

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PADJADJARAN

(2)

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Judul : Pelatihan ”Public Speaking” bagi Anggota Pramuka SMPN 46 Desa Cipadung Kecamatan Cibiru Kota Bandung.

2. Ketua Pelaksana :

a. Nama : Susie Perbawasari, Dra., M.Si.

b. NIP : 132096022

c. Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk I/IIIb

d. Jabatan : Asisten Ahli

e. Fakultas : Ilmu Komunikasi

f. Jurusan : Hubungan Masyarakat

3. Personalia Kegiatan :

a. Jumlah Anggota Pelaks. : 3 orang b. Jumlah Pembt. Pelaks. : 1 orang 4 Jangka waktu Kegiatan : Empat bulan

5 Sumber Dana : PNBP Unpad Tahun 2008

6 Biaya Kegiatan : Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah)

Bandung, 13 November 2008

Mengetahui, Ketua Pelaksana,

Dekan Fak. Ilmu Komunikasi

Prof. H. Deddy Mulyana, Ph.D Susie Perbawasari, Dra., M.Si.

NIP NIP 132 096 022

Menyetujui

Plh Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran,

(3)

ABSTRAK

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilaksanakan oleh Tim dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran ini berjudul Pelatihan ”Public Speaking” bagi Anggota Pramuka SMPN 46 Desa Cipadung, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 1-2 November 2008

Peserta dari kegiatan ini merupakan perwakilan dari kelas tujuh dan delapan yang menjadi anggota Pramuka. Dipilih anggota Pramuka karena mereka sering melaksanakan berbagai kegiatan yang menuntut mereka untuk berbicara di depan publik.

Dalam pengelolaan sekolah yang menerapkan metode Manajemen Berbasis Kompetensi, sekolah tidak semata-mata membekali siswanya dengan kemampuan kognitif saja tetapi juga membekali siswanya dengan kemampuan konatif dalam bentuk keterampilan praktis yang dapat dijadikan bekal siswa ketika melaksanakan suatu kegiatan ekstrakurikuler.

Manajemen Berbasis Kompetensi mensyaratkan pihak sekolah untuk menyediakan sarana dan prasarana yang dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk mengembangkan potensi diri yang dimilikinya. Kemampuan potensi diri menjadi tolok ukur dalam sekolah yang menerapkan metode Manajemen Berbasis Kompetensi ini.

Di lain pihak, bagi Universitas Padjadjaran sebagai lembaga pendidikan tinggi, pengabdian ini merupakan wujud kepedulian lembaga ini kepada masyarakat khususnya siswa-siswi SMPN 46 Cipadung dan umumnya kepada dunia pendidikan. Kontribusi yang diberikan paling tidak sebagai upaya memberikan pengetahuan, motivasi dan keterampilan praktis tentang Public Speaking untuk mengembangkan potensi diri serta memberikan keterampilan praktis sebagai bekal mereka ketika melakukan suatu kegiatan yang mengharuskan mereka untuk berbicara di muka publik.

Dari hasil kegiatan ini diperoleh tanggapan positif dari pihak sekolah umumnya dan khususnya dari pihak peserta/siswa dan mereka merasakan bahwa kegiatan ini menambah wawasan dan keterampilan tentang Public Speaking.

Secara informal, baik melalui apa yang disampaikan para peserta maupun yang disampaikan oleh pihak wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, mereka berharap bahwa kegiatan sejenis dapat dilakukan di waktu yang akan datang dengan sasaran yang berbeda, tidak hanya anggota Pramuka saja.

(4)

TIM PELAKSANA

1. Ketua Pelaksana

a. Nama lengkap : Dra. Susie Perbawasari,M.Si b. Pangkat/NIP : III B / 132096022

c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli d. Bidang Keahlian : Komunikasi Bisnis

e. Fakultas : Ilmu Komunikasi

f. Waktu untuk keggiatan : - Pada hari Pelaksanaan kegiatan

- Evaluasi pada bulan pertama dan keempat. 2. Anggota Pelaksana

a. Nama lengkap : Drs. Iriana Bakti M.Si b. Pangkat/NIP : III D / 131832 041 c. Jabatan Fungsional : Lektor

d. Bidang Keahlian : Media Public Relations

e. Fakultas : Ilmu Komunikasi

f. Waktu untuk kegiatan : - Persiapan Kegiatan

- Pada hari Pelaksanaan kegiatan

- Evaluasi pada bulan kedua dan keempat 3. Anggota Pelaksana

a. Nama lengkap : Evi Novianti, S.Sos.,M.Si b. Pangkat/NIP : III B / 132 306 085 c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

d. Bidang Keahlian : Event of Public Relations

e. Fakultas : Ilmu Komunikasi

f. Waktu untuk kegiatan ini : - Persiapan Kegiatan

(5)

PRAKATA

Puji syukur Penyusun panjatkan ke khadirat Illahi robbi berkat rahmat-Nya, taufik dan hidayah-Nya kegiatan Pelatihan ”Public Speaking” bagi Anggota Pramuka SMPN 46 Desa Cipadung, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung ini telah

berjalan dengan lancar dan laporan ini berhasil diselesaikan.

Laporan ini barjudul ” Pelatihan Public Speaking bagi Anggota Pramuka SMPN 46 Desa Cipadung, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung”. Untuk mencapai

pendidikan yang ideal diperlukan penerapan pendidikan yang tepat. Artinya disamping pendidikan formal harus diikuti pula pendidikan nonformal. Keterampilan dan peningkatan kepribadian jelas tidak bisa dicapai hanya dengan mengikuti pendidikan nonformal, tetapi harus dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler sekolah seperti Pramuka yang merupakan wahana latihan bagi siswa untuk berorganisasi sejak dini dalam bidang sosial kemanusiaan khususnya.

Melalui Pramuka berbagai kreativitas dari para siswa dapat disalurkan dengan bimbingan guru mereka dalam melaksanakan berbagai kegiatan disekolah maupun luar sekolah. Oleh karena itu seorang pengurus Pramuka perlu memiliki kecakapan/ keterampilan (Soft-Skill), kesiapan mental, disiplin, tanggung jawab, dan lain-lain. Maka dari itu pemahaman dan keterampilan tentang Public Speaking maupun keterampilan komunikasi lainnya, seyogianya diberikan kepada siswa sejak awal sehingga mereka mempunyai bekal ketika mereka harus berbicaara di muka umum.

Pada kesempatan ini izinkanlah kami kengucapkan terima kasih kepada Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat yang telah memberi kesempatan pada Tim untuk melaksanakan kegiatan ini, kepada Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah SMPN 46 Cipadung serta para guru yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini, juga kepada seluruh peserta yang telah mengikuti kegiatan ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua dan mendapat balasan yang setimpal dari Allah s.w.t.

Bandung, November 2008

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK...ii

TIM PELAKSANA...iv

PRAKATA...v

DAFTAR TABEL...vi

DAFTAR GAMBAR...vii

DAFTAR LAMPIRAN...viii

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...4

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah...6

1.3 Tujuan Kegiatan...6

1.4 Manfaat Penelitian...7

II TINJAUAN PUSTAKA...8

III MATERI DAN METODE PELAKSANAAN 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah...11

3.2 Khalayak Sasaran Antara yang Strategis...11

3.3 Keterkaitan...11

3.4 Rancangan Evaluasi...12

3.5 Rencana dan Jadwal Kegiatan...13

IV HASIL DAN PEMBAHASAN...14

V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...17

5.2 Saran...17

(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan sudah lama menjadi agenda strategis dalam pembangunan nasional karena ia memainkan peranan penting dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Menyadari akan penting peran pendidikan itu, pemerintah telah menjadikannya sebagai prioritas utama dalam pembangunan nasional. Pendidikan merupakan salah satu hal dasar yang wajib dipenuhi penyelenggara negara, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.

Harus diakui, pelayanan pendidikan selama ini memang belum sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Banyak masalah yang dihadapi dalam proses pembangunan pendidikan antara lain sarana dan prasarana belum memadai, mayoritas guru tak memenuhi standar kualifikasi dan kurang profesional, mutu masih rendah, anggaran belum mencukupi dan disparitas partisipasi pendidikan antara kelompok masyarakat relatif tinggi.

Program wajib belajar 9 tahun, misalnya, merupakan salah satu upaya pemerintah dalam upaya memperluas akses dan pemerataan pendidikan, terutama pada jenjang menengah dan tinggi. Untuk itu pemerintah berkonsentrasi penuh dalam mewujudkan program wajib belajar tersebut karena mencakup populasi yang cukup besar, lebih dari 40 juta penduduk.

Berkaitan dengan hal di atas, pendidikan menengah penting dibenahi baik tingkat sekolah mengengah pertama (SMP) maupun tingkatan sekolah menengah atas (SMA). Pemerintah melalui dukungan dengan penyediaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang salah satu tujuannya adalah meningkatkan mutu pendidikan dasar dan meningkatkan kualitas pembelajaran..

(8)

Namun, pendidikan formal sering dikritik sebagai pendidikan yang tidak memberikan kontribusi nyata dalam proses pembangunan masyarakat, hal ini tentu terlalu naif dan menyederhanakan masalah karena sebenarnya pendidikan formal tidak mempersiapkan anak didiknya untuk siap bekerja tetapi lebih pada siap latih. Pendidikan nonformal sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di dalam mencapai tujuan belajarnya.

Adapun tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasaran, pengetahuan, kepribadian akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Keterampilan dan peningkatan kepribadian jelas tidak bisa dicapai hanya dengan mengikuti pendidikan nonformal yang terencana dengan tepat sesuai kebutuhan mereka.

Hal ini harus dilaksanakan melalui kerjasama dengan berbagai pihak khususnya lembaga-lembaga yang ada disetiap sekolah seperti Pramuka yang merupakan wahana latihan bagi siswa untuk berorganisasi sejak dini dalam bidang sosial kemanusiaan khususnya.

Melalui Pramuka berbagai kreativitas dari para siswa dapat disalurkan dengan bimbingan guru mereka dalam melaksanakan berbagai kegiatan disekolah maupun luar sekolah, dimana keahlian Public Speaking diperlukan.

Setiap anggota Pramuka merupakan siswa pilihan yang telah melalui tahap seleksi yang panjang. Mereka yang telah terpilih merupakan siswa terbaik yang diharapkan mampu melaksanakan agenda kegiatan disamping tugas akademik yang padat. Oleh karena itu seorang pengurus Pramuka perlu memiliki kecakapan/ keterampilan (Soft-Skill), kesiapan mental, disiplin, tanggung jawab, dan lain-lain.

Untuk memantapkan perannya, maka siswa yang tergabung dalam Pramuka harus mendapatkan bekal keterampilan seperti Public Speaking maupun keterampilan komunikasi lainnya. Dan dengan latar belakang tersebut maka kami Tim Pengabdian Masyarakat Unpad akan melaksanakan Pelatihan Public Speaking bagi Siswa SMPN 46 yang tergabung dalam kepengurusan Pramuka periode 2007-2008.

(9)

SMPN 46 Bandung berlokasi di Jalan Cigagak Cibiru Desa Cipadung Kecamatan Cibiru Kota Bandung, berdiri sejak 1 Desember 1994. Berdiri di atas tanah seluas 6000 m2 memungkinkan sekolah ini dapat menampung siswa semaksimal mungkin dengan fasilitas lengkap.

Saat ini SMPN 46 Bandung ini memiliki sekitar 700 siswa dari kelas VII dan kelas VIII.

Dalam prakteknya Pramuka sering harus melaksanakan berbagai acara baik inter maupun ekstern dengan membawa nama sekolah. Bahkan para pengurus Pramuka berkewajiban membina siswa yang akan melaksanakan berbagai program yang relevan dengan program-program sosial-kemanusiaan yang kreatif dan inovatif.

Namun kenyataannya berbagai acara yang dilakukan Pramuka dan peran siswa SMP 46 sering terkesan kurang teratur dan terorganisasikan dengan baik sehingga hasil yang diharapkan jauh dari sempurna. Kegagalan dalam penyelenggaraan acara disebabkan penyelenggaraan kurang paham tentang Konsep Public Speaking sesuai acara yang mereka hadapi.

Karena itu kenyataann diatas siswa-siswa pengurus Pramuka perlu memiliki pengetahuan yang cukup mengenai tatacara dan tata tertib pelaksanaan program maupun acara. Diharapkan dengan pengetahuan yang cukup akan diperoleh hasil yang lenih maksimal.

Berdasarkan hal tersebut kami Tim Pengabdian Masyarakat Unpad berusaha membantu melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan khususnya bagi Tim Anggota Pramuka SMPN 46 Bandung, agar dapat mengatasi berbagai masalah khususnya dalam bidang Public Speaking sehingga memberikan daya dukung bagi mereka dalam merancang sebuah acara.

Adapun materi pelatihan yang akan disampaikan dari tata acara dan tata tempat serta berbagai aspek mengenai Public Speaking berdasarkan aturan yang berlaku.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

(10)

lebih profesional dalam menjalankan aktivitasnya, untuk itu diperlukan Pelathan yang dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka lebih maksimal sebagai bekal ketika mereka melaksanakan tugas-tugas dan kewajiban dimasa yang akan datang.

Adapun Identifikasi masalahnya :

1. Terbatasnya pemahaman dan pengetahuan para Anggota Pramuka SMPN 46 Bandung (khususnya Para Pengurus Pramuka) tentang Public Speaking. 2. Terbatasnya kemampuan dan keterampilan para anggota Pramuka SMAN 46

Bandung (khususnya Para Pengurus Pramuka) dalam praktek dan aktivitas Public Speaking.

3. Kurangnya kemampuan para anggota Pramuka SMPN 46 Bandung dalam membangun apresiasi mereka berkaitan dengan strategi berbicara didepan publik / public speaking,

1.3 Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan pelatihan Public Speaking bagi Pengurus Pramuka SMPN 46 Bandung adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pemahaman dan pengetahuan mengenai bentuk, aturan, dan berbagai hal yang melatarbelakangi tampil di depan publik dengan Public Speaking..

2. Memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis tentang konsep berbicara di depan publik berkaitan dengan kegiatan yang rutin dilakukan (sesuai kebutuhan mereka).

3. Memberikan pengetahuan tentang cara mengatasi kendala yang dihadapi ketika berbicara di depan publik/ public speaking yang disajikan dalam bentuk Diskusi.

1.4 Manfaat Kegiatan

(11)
(12)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Organisasi Sosial yang kita masuki apakah formal atau informal mempengaruhi kita dalam mempersepsi dunia dan kehidupan ini, juga mempengaruhi perilaku kita. Berbagai perangkat aturan yang ditetapkan mempengaruhi cara kita berkomunikasi begitupun perangkat aturan yang ditetapkan pemerintah kita serta berbagai lembaga antara lain lembaga pendidikan atau sekolah.

Aturan-aturan tersebut menetapkan norma komunikasi warga masyarakat. Menurut Everett M.Rogers, komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Aturan dibuat untuk mengatur dan mengarahkan serta mengubah tingkah laku agar lebih serasi dan lebih baik.

Salah satu bentuk komunikasi yang dibuat dengan melibatkan konsep yang benar adalah Public Speaking. Public Speaking adalah keahlian berbicara di depan publik. Speaker and Speech are important tool in business communications (ahli pidato dan mengucapkan pidato adalah dua alat penting dalam public relations atau komunikasi bisnis). Selama karir anda diminta menjadi pembicara, memberikan pidato dan menulis pidato bagi orang lain (Wilcox dan Nalte 1997 :384, dalam buku Public Relations Writing dan Media Techniques). Terdapat banyak dimensi yang

penting diperhatikan dan bermanfaat dalam berbicara di depan publik baik itu saat presentasi, menjadi MC, Pidato, dll.

Ketika seseorang berbicara di hadapan pemirsa (audiens) tentunya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai. Untuk tujuan tujuan tersebut, perlu mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, baik yang berkaitan dengan persiapan mental, pemahaman materi yang ingin disampaikan, alat bantu yang digunakan, dan pemahaman yang baik terhadap audiens. Untuk itu diperlukan pemahaman dan pelatihan Public Speaking, baik ketika menjadi MC, pidato, maupun ketika mempresentasikan sesuatu.

(13)

dikutip Deddy Mulyana (1998) bahwa ada 7 langkah yang menentukan keberhasilan dalam pelatihan yaitu :

1. Kenali dan Buatlah Garis Besar, menemukan fakta yang dibuktikan. 2. Buat Daftar aktivitas

3. Tentukan Tujuan (yang spesifik) 4. Tentukan metode yang sesuai

5. Urutkan dalam langkah-langkah yang tepat 6. Rencanakan agenda yang tepat

7. Siapkan bahan-bahan pelatihan

Tiga faktor yang diperhitungkan untuk keberhasilan suatu pelatihan adalah : 1. Memenuhi Pemahaman (Koginisi), berupa Ceramah.

2. Mengembangkan kemampuan Psikomotor, berupa Praktek secara teknis 3. Membangun Apresiasi, berupa tanya jawab (Dyer : 1978)

Salah satu faktor yang menyebabkan keberhasilan presentasi adalah adanya faktor percaya diri yang kuat akan berdampak pada penyampaian presentasi yang asal-asalan hingga tidak mencapai sasaran yang diinginkan.

Ketidak percayaan diri seorang pembicara diekspresikan dalam berbagai macam sikap atau perilaku, seperti: gemetar, bicara terputus-putus, tangan berkeringat dingin, mulut kering, terlalu banyak liur, tersenggal-senggal, tegang wajah, dan tenggorokan tersumbat.

Berdasarkan hal tersebut, ada beberapa tips untuk mengatasi hal tersebut, yaitu:

a. Gemetar.

(14)

b. Bicara terputus-putus

Jika saat presentasi seorang pembicara kehilangan urutan pemikiran atau terputus-putus, sebaiknya lepaskan kontak mata dengan audiens, ambil nafas dalam-dalam, hembuskan nafas secara perlahan-lahan, sambil melihat catatan-catatan kecil. Selanjutnya fokuskan perhatian pada apa yang sedang disampaikan, dan bukan apa yang terlupakan.

c. Mulut Kering

Jika saat pembicara melakukan presentasi dan terasa mulut kering, sebaiknya menta segera disediakan segelas air minum dengan cara langsung atau tidak langsung. Kalau air minum sedah tersedia, pembicara dapat langsung minum secukupnya. Hindari mengunyah permen karet dan sejenisnya, karena hal itu dapat mengganggu artikulasi (pengucapan kata) dan dapat tertelan tanpa sengaja.

d. Tenggorokan Tersumbat

Apabila seorang pembicara tiba-tiba terasa tenggorokannya tersumbat, sebaiknya belajarlah menguap diam-diam sambil tundukkan kepala, katupkan bibir, buka bagian belakang tenggorokkan, dan tarik udara masuk lewat hidung. Cara tersebut merupakan salah satu bentuk latihan untuk melepaskan ketegangan yang terbentuk dalam tenggorokan.

e. Tersenggal-senggal

Apa yang perlu dilakukan bila saat melakukan presentasi tiba-tiba terganggu pernafasan atau nafas tersenggal-senggal? Jangan cemas, tundukkan kepala dan alihkan fokus Anda dari audiens. Lipatkan lengan kiri menyilang bagian bawah perut, kendurkan bahu, tarik nafas dalam-dalam ke bagian bawah perut, dan hembuskan nafas perlahan-lahan lewat bibir. Latihan pernafasan tersebut akan dapat membuat Anda lebih santai. (Purwanto.2003:259-260)

(15)

a. Saat Anda diperkenalkan, tersenyumlah dan pandanglah sekilas semua hadirin (audiens) dan kemudian kepada orang yang mengatakan segala yang baik dari Anda (yang memperkenalkan Anda). Jangan menunduk malu. Berbanggalah! b. Mulailah perlahan-lahan, dengan punggung dan dagu tegak. Kemudian

percepatlah secara bertahap.

c. Bukalah presentasi Anda dengan mengatakan sesuatu dengan sungguh-sungguh.

d. Mengakui bahwa Anda lebih tahu tentang topik tersebut daripada para pendengar Anda. Anda seorang pakar.

e. Pakailah pakaian Anda yang terbaik.

(16)

BAB III

MATERI DAN METODE PELAKSANAAN

3.1 Kerangka Pemecahan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan tersebut di atas maka Tim merencanakan tiga tahap kerangka pemecahan masalah. Pada tahap perrtama untuk pemecahan masalah terbatasnya pemahaman dan pengetahuan para anggota Pengurus PRAMUKA SMPN 46 Bandung tentang Konsep dan implementasi ublic Speaking maka Tim merencanakan pendekatan berupa Ceramah di kelas. Tahap kedua untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan pemberian praktek langsung serta Simulasi. Tahap ketiga, membangun sikap apresiatif mereka dengan diskusi, tanya jawab dan problem solving berbagai kendala yang sering mereka alami berkaitan juga dengan perencanaan berbicara didepan publik.

3.2 Khalayak Sasaran Antara yang Strategis

Adapun khalayak sasaran antara yang strategis dalam pengabddian kepada masyarakat ini :

1. Lembaga Pendidikan

Lembaga Pendidikan merupakan sasaran antara yang strategis kkarena menurut kami pihak sekolah dan aparatnya dapat mendorong sisswa-siswi SMPN 46 Bandung untuk turut mengembangkan potensi diri dalam bidang Public Speaking. Bekal pengetahuan ini akan dapat mempengaruhi pula perilaku seluruh siswa terutama dalam hal disiplin, tatakrama, dan etika.

2.. Pembina Pramuka

Tim Pembina Pramuka sebagai jembatan antara pihak sekolah dengan Pramuka merupakan sasaran strategis karena berkaitan dengan adanya berbagai kebiijakan yang dapat mendorong kemampuan dan keterampilan siswa dilingkungan SMPN 46 Bandung.

(17)

Kegiatan ini memiliki keterkaitan dengan instansi-instansi terkait lainnya khususnya lembaga yang menangani langsung masalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengurus Pramuka SMPN 46 Bandung yang pada saatnya nanti akan diaplikasikan dan dimanfaatkan oleh semua siswa SMPN 46 Bandung. Pelatihan Public Speaking ini merupakan sasaran yang tepat bagi para anggota pengurus

Pramuka SMPN 46 Bandung untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan dirinya.

Di lain pihak pengabdian masyarakat ini bagi Universitas Padjadjaran sebagai lembaga pendidikan tinggi merupakan wujud kepedulian lembaga ini kepada masyarakat khususnya kepada para anggota/ pengurus Pramuka SMPN 46 Bandung, sehingga hal ini merupakan upaya memberikan motivasi dan aspirasi serta keterampilan praktis berupa keterampilan keahlian Public Speaking dalam rangka mengembangkan potensi diri, mengembangkan kreatifitas serta memberikan keterampilan praktis yang bermanfaat dalam menjalankan aktivitas berorganisasi.

3.4 Rancangan Evaluasi

Adapun rancangan evaluasi dan indikator pekalsanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1. Rancangan Evaluasi:

Evaluasi pasca kegiatan rencananya akan dilaksanakan setiap bulan selama empat bulan bertutur-turut dengan jadwal sebagai berikut:

a. Bulan kesatu: Peninjauan ke lokasi sebagai tahap awal melihat potensi individual dalam pengenalan dasar Public Speaking.

b. Bulan kedua: Peninjauan ke lokasi dan wawancara serta penerapan dasar-dasar Public Speaking.

c. Bulan ketiga: Peninjauan ke lokasi dan wawancara serta penerapan berbagai bentuk Public Speaking: MC, Pidato, Presentasi Bisnis berdasarkan aturan yang berlaku.

(18)

2. Indikator Pencapaian Tujuan

Yang menjadi indikator pencapaian tujuan dari kegiatan ini adalah:

a. Secara kuantitatif bertambahnya jumlah pengurus Pramuka SMPN 46 yang menguasai aktivitas Public Speaking.

b. Secara kualitatif meningkatnya keterampilan pengurus Pramuka SMPN 46 dan para anggotanya dalam aktifitas Public Speaking.

c. Secara kualitatif kemampuan para pengurus Pramuka SMPN 46 meningkat dalam berbagai aktifitas dan program acara yang dilaksanakan.

3.5 Rencana dan Jadwal Kegiatan

Jadwal kerja kegiatan ini terdiri dari beberapa tahap yaitu: 1. Persiapan

Tahap ini dilakukan setelah persetujuan kegiatan ini direalisasikan yang menyangkut: waktu, tempat, dan keperluan yang dibutuhkan.

2. Pelaksanaan pelatihan Public Speaking. Tahap ini adalah kegiatan utama berupa ceramah, diskusi, serta pelatihan tentang Public Speaking khususnya tentang berbagai aspek di dalamnya seperti tatacara, tata tempat, dll berdasarkan aturan yang berlaku bagi para pengurus Pramuka SMPN 46 Bandung.

3. Evaluasi Kegiatan

Tahap ketiga ini merupakan rangkaian kegiatan berupa evaluasi terhadap kegiatan tahap kedua dan persiapan laporan.

(19)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

SMPN 46 Bandung berlokasi di jalan Cigagak Cibiru, Desa Cipadung, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, berdiri sejak i Desember 1994. Berdiri di atas tanah seluas 6.000 m2 memungkinkan sekolah ini dapat menampung siswa semaksimal mungkin dengan fasilitas lengkap.

Saat ini SMPN 46 Bandung ini memiliki sekitar 700 siswa dari kelas VII, VIII, dan kelas IX. Dalam prakteknya para pengurus Pramuka sering harus melaksanakan berbagai acara baik intern maupun eksterndengan membawa nama sekolah. Bahkan para pengurus Pramuka berkewajiban membina siswa yang akan melaksanakan berbagai program yang relevan dengan program-program yang menuntut siswa untuk mampu berbicara di muka umum.

Namun, kenyataannya berbagai acara yang dilakukan pengurus Pramuka dan peran siswa SMPN 46 sering terkesan kurang teratur dan terorganisasikan dengan baik khususnya saat para siswa berkomunikasi dengan semua elemen yang beraktivitas dalam sebuah kegiatan, sehingga hasil yang diharapkan jauh dari sempurna. Kegagalan dalam penyelengaraan sebuah acara disebabkan penyelenggara kurang paham tentangkonsep Public Speaking sesuai cara yang mereka hadapi.

Karena kenyataan di atas siswa-siswa pengurus Pramuka perlu memiliki pengetahuan yang cukup mengenai berbagai aspek keahlian Public Speaking. Diharapkan dengan pengetahuan yang cukup akan diperoleh hasil yang lebih meksimal.

Berdasarkan hal tersebut kami Tim Pengabdian Masyarakat Unpad berusaha membantu melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan khususnya bagi para pengurus Pramuka SMPN 46 Bandung, agar dapat mengatasi berbagai masalah khususnya dalam bidang Public Speaking sehingga memberikan daya dukung bagi mereka dalam berkomunikasi dengan khalayak, baik publik internal maupun publik eksternal.

(20)

Pada aktivis Pramuka SMPN 46, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat LPM Unpad menyampaikan materi Public Speaking. Public Speaking diartikan sebagai sebuah keterampilan berbicara di hadapan publik selayaknya mendapat porsi perhatian yang signifikan. Siswa-siswa harus memahami bahwa Public Speaking mesti dipahami dan dikuasai dengan benar, sehingga informasi yang disampaikan kepada publik adalah informasi yang benar, akurat, dan terpercaya.

Kami juga menekankan pentingnya latihan tersebut bisa dilakukan dengan berbagai macam cara seperti yang sudah umum, yakni belajar olah vokal dihadapan cermin sambil menghafalkan huruf A,I,U,E,O secara rutin dan berulang-ulang, latihan berdiri tegap sambil fokus menatap sebuah titik pada cermin, belajar menggunakan tangan sebagai bagian meyakinkan publik, belajar menatap lawan bicara dalam waktu lama saat ngobrol, latihan pernafasan, hingga latihan berteriak menantang alam seperti air terjun dan ombak lautan. Banyak cara lain untuk menggali teknik vokalisasi suara.

Bukan itu saja, dalam pelatihan tersebut kami juga memberikan motivasi agar para siswa banyak belajar dan rajin bertanya kepada mereka yang sudah berpengalaman dalam dunianya, tidak pernah puas dengan pengetahuan yang didapat, terus menggali berbagai bidang, serta menjadi pendengar dan pemerhati yang baik di lingkungan sekitar. Point-point ini merupakan penunjang yang baik dalam memantapkan kemampuan diri berhadapan dengan publik.

Dari Pelatihan yang dilaksanakan para siswa juga dikenalkan pada teknik-teknik dasar Public Speaking agar bermanfaat dalam aktivitas organisasi mereka.

Para siswa memberikan respon terhadap materi yang diberikan dan terlihat antusias. Mereka menjadi paham bagaimana dasar-dasar Public Speaking yang baik, serta mereka menyadari bahwa kemampuan Public Speaking bermanfaat dalam mengembangkan potensi diri mereka khususnya dalam menjalankan aktivitas organisasi.

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Siswa-siswa pengurus Pramuka SMPN 46 Desa Cipadung Kota Bandung secara umum telah mengenal aktivitas Public Speaking seperti MC, Pidato, dan Presentasi di kelas. Namun, mereka masih menghadapi kendala yang umum, seperti: malu, nervous/gugup, dll. Para pengurus Pramuka memahami betapa kemampuan Public Speaking bermanfaat dalam kegiatan berorganisasi mereka dan berpengaruh

dalam pengembangan potensi diri mereka. Pelatihan tersebut memberikan pengetahuan bagi mereka dan keinginan untuk mengaplikasikan materi yang didapat dalam aktivitas berorganisasi mereka serta terus mengasah kemampuan Public Speaking.

B. Saran

a. Aktivitas pelatihan ini sangat penting ditindaklanjuti dan dilakukan secara berkala di SMPN 46 Desa Cipadung.

b. Peningkatan keterampilan anak dalam berbagai aspek Public Speaking akan semakin baik manakala dalam aktivitas ekstrakurikuler, keahlian Public Speaking dimasukkan secara sistematis dalam materi-materi yang diberikan.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrachman, Oemi. 1989. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Penerbit Alumni.

Curtis, Dan B. 1999. Komunikasi Bisnis dan Profesional. Bandung: PT.Rosda Karya. Depdiknas, 2006, PP Keprotokolan, Depdiknas,Jakarta

Grant, Valerie. 1993. Protokol Perusahaan. Jakarta : PT. Dabara Bengawan.

Moore, Frazier. 2004. HUMAS Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung: PT.Rosda Karya.

Mulyana, Deddy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Rosda Karya. Purwanto, Djoko.2003. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.

Ruslan,Rosady.1997. Praktek dan Solusi Public Relations. Jakarta: PT.Ghalia Indonesia.

(23)

Referensi

Dokumen terkait

barat, sehingga mereka berusaha untuk merebut kemajuan iptek dari umat islam. 2) Orang barat yang pada umumnya beragama Nasrani, ingin menunjukan pula bahwa

Data yang didapat merupakan data kualitatif berupa grafik viabilitas aktivator kompos, tabel kemiringan kurva sebagai indikator pertumbuhan aktivator kompos dengan masa simpan

Sebelum metamorfosis, berudu katak merupakan hewan akuatik yang memiliki insang, ekor pipih yang panjang dan mata tanpa kelopak, bersifat herbivora, memiliki gigi

12 Perubahan Lingkungan Eksternal Toko Sepeda Rodalink dari Masa Sekarang (Tahun 2011) ke Masa Akan Datang (Tahun 2012-2016) 13 Tabulasi Pembobotan Variabel Strategis

Topik yang dipilih dalam karya tulis ini adalah kejadian efek samping obat yang dialami oleh penderita tuberkulosis dan penyakit komorbid yang mungkin mempengaruhinya

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan, dari 67 sampel perusahaan yang digunakan sebagai responden dalam penelitian tentang Pengaruh Kompetensi

pelaksana, lokasi, target, sasaran, waktu pelaksanaan dan sebagainya harus seijin LPM. Rektor Undiksha dapat memberikan sanksi apabila terjadi pelanggaran terhadap

Kemudian rumuskan (formulasikan) masalah tersebut kedalam masalah P2M yang akan dilaksanakan. Rumusan masalah tidak harus dengan kalimat tanya, melainkan boleh