• Tidak ada hasil yang ditemukan

pedoman standar operasional pelaksanaan satuan paud file

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "pedoman standar operasional pelaksanaan satuan paud file"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

PEDOMAN PENYUSUNAN

(2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

TAHUN 2015

PEDOMAN PENYUSUNAN

(3)

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL

Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program pendidikan. Kurikulum juga sebagai strategi dan cara yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyadari betapa pentingnya kedudukan dan peran kurikulum untuk memberi arah pada program pendidikan dalam pembentukan kompetensi output pendidikan yang diharapkan. Kompetensi yang selaras dengan tuntutan zaman dimana anak menjalani kehidupannya.

Kurikulum 2013 mencakup pengembangan pada aspek struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian yang bersifat otentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan pembelajaran konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel dalam pelaksanaan sehingga memberi ruang pada anak untuk mengembangkan potensi dan bakatnya. Model pendekatan kurikulum tersebut berlaku dan ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak Pendidikan Anak Usia Dini hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan disemua jenjang ditujukan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang lebih konsisten sejak awal, sehingga diharapkan peserta didik mampu berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sikap beragama, kreatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih luas.

(4)

perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama antara pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua dan masyarakat.

Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan program PAUD, maka perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai rujukan para pendidik menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di satuan pendidikannya.

Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum 2013 PAUD merupakan suatu keniscayaan jika diusung oleh semua komponen. Terima kasih

Jakarta, Juli 2015

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat,

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberkahi kita semua sehingga Penyusun Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini terselesaikan sesuai waktu yang ditetapkan. Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini sebagai jembatan penghubung dari kajian yuridis, filosofis, sosiologis, teoretis, dan pedagogis yang menjadi landasan pengembangan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini menjadi langkah praktis dalam menerapkan kurikulum 2013 kepada peserta didik di satuan PAUD masing-masing.

Pedoman-pedoman disusun sesederhana mungkin agar mampu dipahami oleh seluruh pendidik Pendidikan Anak Usia Dini yang sangat beragam dan tersebar dengan tetap merujuk pada kajian-kajian yang melandasinya. Pedoman-pedoman implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini bersifat terbuka dan fleksibel, artinya sangat memungkinkan pada penerapannya disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan budaya setempat. Hal penting yang diusung dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini adalah keterbukaan kita menerima perubahan baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan, sikap, dan cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.

Untuk semua usaha yang telah dilakukan, kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun, Tim Penelaah, Tim Reviewer yang telah bekerja keras memfinalkan pedoman implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Terima kasih.

Jakarta, Juli 2015

Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini,

(6)

DAFTAR ISI

Sambutan Direktur Jenderal ... i

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... iv

Bab I. Pendahuluan .……… 1

A. Latar Belakang ...………. 1

B. Dasar Hukum .……… 2

C. Tujuan .……… 3

D. Sasaran ………. 3

Bab II. Penyusunan Kegiatan Harian .……….. 4

A. Kegiatan Harian ……….. 4

B. Manfaat ……….... 4

C. Unsur Yang Perlu Diperhatikan ……… 5

D. Cara Penyusunan ……….... 5

Bab III. Penyusunan Standar Operasional Prosedur ………. 13

A. Pengertian ………..…..………. 13

B. Fungsi ……….. 14

C. Manfaat ……….. 14

D. Syarat …………..……… 14

E. Cara Penyusunan SOP ………. 15

F. Daftar SOP Minimal Di Satuan PAUD ….…….………..……….. 15

(7)

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan anak usia dini menekankan pada pembentukan sikap sebagai dasar bagi pengembangan karakter yang kuat. Pembentukan sikap memerlukan waktu yang jauh lebih panjang dari pada pengembangan pengetahuan dan keterampilan. Proses pembentukan sikap dilalui melalui pembiasaaan yang konsisten diterapkan oleh semua unsur di satuan PAUD secara berkelanjutan sepanjang hari dan sepanjang tahun sepanjang anak mengikuti program pendidikan anak usia dini.

Seperti halnya proses pengembangan pengetahuan yang disampaikan dengan cara menyenangkan, maka pembentukan sikap pun harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Guru dituntut memahami bagaimana proses pembentukan sikap pada anak usia dini diterapkan secara menyenangkan dan terbebas dari doktrin dan pemaksaan. Krathwohl mengemukakan bahwa pembentukan sikap dimulai dari menerima, merespon, hingga melaksanakan secara terus menerus hingga terinternalisasi dalam perilaku anak.

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini memuat 16 sikap yang diharapkan menjadi kompetensi anak, yakni; (1) mempercayai adanya Tuhan, (2) menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan, (3) perilaku hidup sehat, (4) sikap ingin tahu, (5) kreatif, (6) estetis, (7) percaya diri, (8) disipilin, (9) sabar, (10) mandiri, (11) peduli, (12) toleran, (13) jujur, (14) tanggung jawab, (15) menyesuaikan diri, (16) rendah hati dan santun.

(8)

Sesuai dengan cara belajar anak yang peniru, maka pembentukan sikap harus dimulai dari guru sebagai model perilaku. Keajegan perilaku guru dalam membentuk sikap membantu anak memahami lebih mudah apa dan bagaimana berperilaku sesuai dengan sikap yang diharapkan. Untuk keperluan tersebut seharusnya satuan PAUD membuat atau menyusun Standar Operasinal Prosedur (SOP) kegiatan yang didalamnya memuat nilai-nilai sikap yang ingin terbentuk pada anak. Dalam upaya memudahkan guru menyusun SOP di satuan PAUDnya, maka disusunlah Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Satuan Pendidikan Anak Usia Dini yang diterapkan dalam kegiatan harian satuan PAUD masing-masing.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;

4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

(9)

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini sebagai pengganti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009;

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini;

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013.

C. TUJUAN

Tujuan pedoman ini adalah sebagai acuan dalam menyusun: 1. Jadwal harian yang lebih bermakna, efektif, dan efisien. 2. Standar operasional prosedur yang baku untuk satuan PAUD. 3. Tata tertib di setiap satuan PAUD.

D. SASARAN

Pedoman ini digunakan oleh: 1. Guru

2. Pendidik Satuan atau Program PAUD 3. Pengawas atau Penilik PAUD

(10)

A. KEGIATAN HARIAN

Kegiatan harian mewadahi seluruh kegiatan yang dilaksanakan setiap hari oleh satuan PAUD. Kegiatan harian disusun untuk mewujudkan visi, misi, dan karakteristik atau keunggulan satuan PAUD. Kegiatan harian berisi kegiatan yang dirancang secara rutin dan kegiatan di sentra/area/kelompok.

Kegiatan harian yang bersifat rutin ditujukan untuk pembentukan karakter anak. Penentuan kegiatan harian sebuah lembaga menunjukkan program pengembangan potensi anak dan kualitas keluaran layanan lembaga PAUD. Karena itulah maka penyusunan kegiatan harian harus dilakukan secara teliti dan menyeluruh.

B. MANFAAT

1. Layanan PAUD lebih terarah

2. Acuan bagi guru dalam melaksanakan pembinaan dan pengelolaan kegiatan pembelajaran.

3. Petunjuk bagi orang tua dalam mengetahui dan memahami kegiatan yang diikuti anaknya selama di lembaga PAUD.

C. UNSUR YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Visi, misi, dan tujuan satuan PAUD: cita-cita yang ingin diwujudkan dalam visi dan tujuan harus dimasukkan ke dalam jadwal. Misalnya, menjadikan anak yang sehat, berarti ada kegiatan membiasakan untuk

BAB II

(11)

makan, membiasakan untuk kebersihan diri dan lingkungan yang menunjang anak sehat, dan sebagainya

2. Sikap-sikap karakter yang diharapkan terbangun pada anak didik sesuai dengan visi dan misi lembaga, dan muatan pembelajaran yang sudah tertuang dalam KTSP.

3. Keruntutan: jadwal harian memperhatikan keruntutan kegiatan yang diikuti anak sejak datang hingga pulang.

4. Waktu: Alokasi waktu disesuaikan dengan kebutuhan anak untuk mengembangkan kemampuannya. Misalnya untuk bermain inti anak memerlukan waktu selama 1 jam, sedangkan main motorik kasar memerlukan waktu 20 menit, dan waktu makan 20 menit.

5. Kesiapan pendidik: Pendidiksebagai penggerak utama dalam proses pembelajaran. Pendidik juga mengkoordinir kegiatan sejak kedatangan hingga kepulangan. Pendidik harus menjadi tim yang kompak, jadi siapapun yang bertugas harus konsisten dalam melaksanakan kegiatan harian.

6. Komitmen: jadwal harian tidak hanya diperuntukan bagi anak-anak tetapi juga untuk pendidik, pengelola, termasuk tenaga lain yang ada di satuan PAUD, misalnya tenaga kebersihan, tenaga administratif, dan lainnya.

D. CARA PENYUSUNAN

1. Tetapkan kompetensi yang ingin dicapai dan karakter yang ingin dibentuk dari visi, misi, dan tujuan satuan PAUD yang sudah ditetapkan sebelumnya dan disesuaikan dengan indikatornya.

2. Perhatikan berapa lama anak akan berada di lembaga PAUD dalam setiap harinya.

(12)

4. Menetapkan lama waktu yang dibutuhkan setiap aktivitas itu dilaksanakan.

Contoh: Berdasarkan Tujuan yang sudah ditetapkan oleh Taman Kanak-Kanak Kenanga:

1.Tujuan Taman Kanak-Kanak Kenanga

a. Terwujudnya anak yang sehat, jujur, senang belajar, dan mandiri

b. Terwujudnya anak yang mampu merawat dan peduli terhadap diri sendiri, dan teman.

c. Menjadikan anak yang mampu berfikir, berkomunikasi, bertindak produktif dan kreatif melalui bahasa, musik, karya,

dan gerakan sederhana.

d. Menjadikan anak beragama sejak dini. e. Terciptanya iklim belajar yang kondusif bagi

penyelenggaraan pendidikan, perawatan, pengasuhan, dan

perlindungan anak.

f. Menjadi lembaga rujukan PAUD tingkat nasional.

2. Program yang akan dikembangkan di Taman Kanak-Kanak

Kenanga:

a. Mengenalkan lingkungan sekitar sejak dini

b. Memelihara kebersihan diri dan lingkungan

c. Bermain di sentra

d. Makan bersama

e. Bermain dalam kelompok besar

f. Bermain di luar ruangan

(13)

Contoh:

JADWAL HARIAN TAMAN KANAK-KANAK KENANGA

JAM KEGIATAN

07.00 Penataan Lingkungan Main

07.30 – 08.00 Proses penyambutan kedatangan anak 07.30 – 08.00 Jurnal pagi

08.00 – 08.20 Materi pagi (memelihara lingkungan dan tanaman) 08.20 – 08.45 Bermain Motorik Kasar

08.45 – 09.00 Transisi sebelum masuk kelompok

(menyanyi/membacakan cerita terkait dengan penanaman ahlak, ikrar, berbaris, minum) 09.00 – 09.15 Snack pagi

09.15 – 10.45:

09.15 – 09. 30

09.30 – 10.30

10.30 – 10.45

Main di sentra

 Pijakan sebelum main  Pijakan selama main  Pijakan setelah main

10.45 – 11.15 Makan Sehat + Membiasakan untuk kebersihan diri 11.15 –11.30 Jurnal siang (kegiatan individu)

11.30 – 11.45 Penutupan 11.45 – 12.00 Penjemputan

Keterangan:

(14)

apa yang akan dikenalkan, dan keterampilan apa yang ingin dikuasai anak. Misalnya: Untuk mengenalkan bentuk lingkaran, jumlah bilangan, ukuran besar-kecil, kemampuan berbahasa, saling berbagi, latihan motorik halus, guru dapat menata kegiatan main di luar dengan bahan pasir seperti gambar di bawah ini.

2. Penyambutan kedatangan anak: dilakukan oleh guru piket atau masing-masing guru kelompok. Penyambutan kedatangan anak membangun sikap percaya diri, ramah, sopan, menyesuaikan diri dengan suasana baru, dsb. Guru piket harus memahami apa yang akan dibangun melalui proses penyambutan. Hal yang diperhatikan pada saat penyambutan adalah reaksi anak saat datang; apakah riang, murung, lesu, atau lainnya. Kondisi ini harus diperhatikan agar kondisi tersebut tidak terbawa sampai anak mengikuti kegiatan selanjutnya, karena akan mempengaruhi emosi anak.

Sedapat mungkin guru piket penyambutan anak menunjukkan sikap ramah, riang, dan bersikap seperti perilaku yang diharapkan dari anak.

(15)

termasuk mengenalkan lagu Indonesia Raya, yel-yel satuan PAUD, tepuk PAUD, puisi, cerita pendek, dll.

Jurnal pagi untuk membiasakan anak dalam kelompok besar, mengkondisikan anak siap belajar, mendisiplinkan anak, sekaligus menunggu kehadiran

semua anak.

Jurnal pagi juga dapat

diisi dengan

mengenalkan upacara bendera sederhana. Membiasakan anak mengenal lambang negara.

4. Materi pagi: Materi pagi disesuaikan dengan kegiatan yang ingin dibiasakan di satuan PAUD. Materi pagi bisa diisi dengan pembiasaan sholat dhuha, membaca iqro, dapat juga diisi dengan pembiasaan merawat lingkungan, misalnya: menyiram tanaman, memberi makan binatang peliharaan, membersihkan lingkungan, dll.

(16)

Bermain motorik kasar dapat dilakukan secara terpimpin oleh guru misalnya dengan membuat permainan tradisional, atau dapat pula atas inisiatif anak tetapi dengan

pengawasan guru.

6. Snack Pagi: snack pagi dimaksudkan pemberian makanan ringan, jika lembaga PAUD tidak menyediakan makanan ringan dapat juga hanya memberikan waktu anak untuk minum. Karena anak telah melakukan kegiatan motorik kasar yang mengeluarkan banyak energi dan air, maka harus dikembalikan cairan tubuhnya agar tidak terjadi dehidrasi.

7. Kegiatan Inti: Kegiatan inti adalah kegiatan yang dirancang sesuai RPPH. Dalam kegiatan inti terdapat:

a. Kegiatan pembuka (pijakan sebelum main). Pijakan sebelum bermain minimal membiasakan:

- membaca buku,

- menyampaikan aturan bermain - berdoa sebelum belajar

b. Setelah bermain: pembiasaan yang dilakukan setelah bermain minimal:

- Membereskan mainan - Berdoa setelah bermain

(17)

8. Makan Sehat: Makan sehat ditekankan untuk dikonsumsi anak, sekalipun makanan tersebut dibawa anak sebagai bekal dari rumah. Hal penting yang harus dilakukan guru adalah mengontrol apakah makanan bekal yang di bawa anak memenuhi kebutuhan gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.

Pembiasaan yang dilakukan pada kegiatan makan setidaknya: Sebelum makan:

- Mencuci tangan

- Saling berbagi dengan teman

- Mengenalkan ciri makanan yang baik untuk dimakan - Berdoa

Setelah makan: - Berdoa

- Membereskan alat makan

- Membersihkan ruangan dari sisa-sisa makanan

(18)

apa yang dia pikirkan walaupun tulisannya belum dapat dipahami. Setiap hasil karya anak di jurnal makan siang harus diberi tanggal untuk mengetahui perkembangan kemampuan anak.

10. Penutupan. Penutupan dimaksudkan kegiatan akhir di hari itu. Kegiatan penutupan untuk mereview keseluruhan kegiatan yang dilakukan anak pada hari tersebut.

Pembiasaan penutupan minimal membiasakan: - Bercerita

- Pesan-pesan untuk dikerjakan di rumah - Informasi kegiatan besok

- Berdoa sebelum pulang.

11. Penjemputan: kegiatan anak menunggu orang tua atau yang ditunjuk keluarga untuk kembali ke rumah.

Penjemputan membentuk pembiasaan: - Bersabar

(19)

A. PENGERTIAN

Setiap satuan PAUD diwajibkan membuat SOP sebagai pengendali pelaksanaan kurikulum. SOP ini ditujukan agar keseluruhan praktek pembelajaran di setiap satuan PAUD dapat dilaksanakan secara optimal dan berkualitas.

SOP Pembelajaran merupakan langkah-langkah untuk menjalankan pembelajaran PAUD dalam mencapai semua kompetensi inti (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan) dan standar tingkat pencapaian perkembangan anak. SOP menjadi sistem yang memberikan pedoman kerja, kapan, dimana, oleh siapa dan cara bagaimana pembelajaran dijalankan terutama dalam mengatur program pembelajaran yang bersifat rutin dan habituasi. Kegiatan rutin dan terus berulang dilakukan guru biasanya kegiatan pembiasaan dan keteladanan dalam mencapai sikap spiritual dan sikap sosial.

SOP Pembelajaran PAUD terutama ditujukan untuk mewujudkan pencapaian kompetensi yang terkait dengan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial. SOP memandu pembelajaran mulai dari awal pembelajaran hingga akhir pembelajaran, sehingga proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dari awal hingga akhir dapat dijalankan secara runut, teratur dan produktif.

Tatacara penyusunan SOP Pembelajaran yang diperlukan oleh setiap satuan PAUD dipaparkan dalam pedoman khusus.

BAB III

(20)

B. FUNGSI

1. Memperlancar petugas di lingkungan satuan PAUD dalam melaksanakan tugasnya.

2. Mempermudah penemuan hambatan yang mungkin muncul dalam pelaksanaan tugas baik hambatan tersebut datangnya dari dalam maupun dari luar.

3. Mendisiplinkan semua pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan aturan yang disepakati bersama.

4. Membangun cara kerja yang lebih tertata dan disiplin.

5. Membangun konsistensi atau keajegan perilaku pendidk yang diperlukan dalam mengembangkan karakter anak.

C. MANFAAT

1. Semua orang yang ada di satuan PAUD memiliki standar yang sama dalam melayani dan memfasilitasi anak belajar.

2. Memudahkan dalam pengkaderan bagi pendidik baru untuk mengenal cara memberikan layanan di satuan PAUD tersebut.

3. Sebagai informasi terbuka bagi tenaga pendidik, kependidikan dan orang tua tentang layanan yang baik dan sistematis.

D. SYARAT

1. Mudah dilaksanakan oleh seluruh pendidik

2. Memuat pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan 3. Memuat langkah-langkah jelas yang harus dilakukan.

E. CARA PENYUSUNAN SOP

(21)

2. Identifikasi kemampuan yang ingin dibangun pada saat kegiatan ini dilakukan.

3. Susunlah ke dalam langkah-langkah kegiatan yang teratur dan jelas.

F. DAFTAR SOP MINIMAL DI SATUAN PAUD

SOP dapat terus dikembangkan sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan. Semakin banyak program yang dijalankan satuan pendidikan semakin banyak SOP yang harus disiapkan.

1 SOP Penataan Alat Bermain 8 SOP Pijakan Sebelum Bermain

2 SOP Penyambutan Kedatangan Anak

9 SOP Pijakan Selama Bermain

3 SOP Jurnal Pagi 10 SOP Pijakan Setelah Bermain 4 SOP Materi Pagi 11 SOP Makan Sehat dan

Pembiasaan Kebersihan Diri 5 SOP Bermain Motorik Kasar 12 SOP Jurnal Siang

6 SOP Kegiatan Transisi Sebelum Sentra

13 SOP Kegiatan Penutup

(22)

Contoh Tujuan dari setiap kegiatan dalam jadwal harian “TK Kenanga”

Kegiatan harian Tujuan (sejalan dengan PROGRAM MENGEMBANGKAN)

Penataan Lingkungan Main

 Menumbuhkan minat anak bermain dan

mengembangkan pengalamannya dengan alat yang disediakan

 Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan yang tertuang dan RPPH

Proses penyambutan kedatangan anak

 Membangun kemampuan berkomunikasi, sikap sopan, ramah, dan membangun kenyamanan anak dengan guru dan lingkungan PAUD Jurnal pagi  Membangun minat anak dan mampu

beradaptasi dengan lingkungan PAUD, mengenalkan symbol negara dan lagu kebangsaan serta kecintaan pada tanah air Memelihara

lingkungan dan tanaman

 Mengenal benda ciptaan Tuhan

 Mengembangkan kesadaran lingkungan

 Membiasakan memelihara berbagai ciptaan Tuhan

 Membiasakan berperilaku hidup bersih sehat

 Membiasakan bekerjasama

 Membiasakan bertanggung jawab Bermain motorik

kasar

(23)

Kegiatan harian Tujuan (sejalan dengan PROGRAM MENGEMBANGKAN)

 Mengembangkan sensorik motorik (koordinasi tangan, mata, kaki)

 Membiasakan untuk bekerjasama

 Mengembangkan sikap sosial- emosional

 Mengembangkansikap berani melakukan hal baru dan mau mengambil resiko

Transisi sebelum masuk kelompok (menyanyi/membaca kan cerita tentang penanaman ahlak yang akan dibangun, ikrar, berbaris, minum)

 Membiasakan untuk bersabar dalam berbagai kegiatan

 Membiasakan mengikuti aturan sederhana

 Membiasakan perilaku hidup bersih sehat

 Membiasakan memahami orang lain

 Membiasakan sikap berdisiplin

 Mengenal ahlak-ahlak baik

Snack pagi  Membiasakan bersyukur pada Tuhan (doa)

 Membiasakan menahan diri

 membiasakan tertib mengantri

 Membiasakan toleran, peduli

 Membiasakan berbagi

 Membiasakan menghargai orang lain

 Mengenalkan makanan sehat Main di sentra sesuai

dengan RPPH yang sudah disusun.

 Mengembangkan kemampuan mengamati, menanya, mencobakan untuk mencari tahu

(24)

Kegiatan harian Tujuan (sejalan dengan PROGRAM MENGEMBANGKAN)

 Pijakan sebelum main

 Pijakan selama main

 Pijakan setelah main

 Mengembangkan kemampuan fokus

 Membiasakan bekerja tuntas (awal dan akhir)

 Membiasakan melakukan kegiatan secara mandiri dan bekerjasama

 Membiasakan saling membantu dengan guru dan teman

 Membiasakan untuk berbagi alat main

 Mengenalkan berbagai konsep pengetahuan (matematika, sosial, alam, sains, bahasa, alat/teknologi).

 Mengembangkan keterampilan membuat karya dengan berbagai alat dengan ide sendiri

 Membiasakan berkata santun (menggunakan kata terima kasih, maaf, tolong).

 Membiasakan untuk menghargai hasil karya diri dan teman

 Mengembangkan keterampilan berkomunikasi

 Mengembangkan sikap percaya diri

 Membiasakan untuk bertanggung jawab

 Membiasakan untuk berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan

 Mengembangkan kemampuan berbahasa (Kosa kata baru, mengungkapkan bahasa)

 Membiasakan anak disiplin mengikuti aturan

(25)

Kegiatan harian Tujuan (sejalan dengan PROGRAM MENGEMBANGKAN)

Makan Sehat + Membiasakan untuk Kebersihan Diri

 Membiasakan mencuci tangan, sikat gigi dan kekamar mandi

 Mengenalkan berbagai jenis makanan dan kegunaannya untuk tubuh

 Mengenal matematika (berhitung, konsep satu ke satu, bentuk, warna, rasa, dll)

 Membiasakan untuk bersyukur pada Tuhan (doa)

 Membiasakan untuk berbagi

 Membiasakan untuk tertib

 Membiasakan untuk bertanggung jawab dengan makanan

 Membiasakan untuk menjaga kebersihan lingkungan

 Membiasakan untuk bertanggung jawab terhadap alat makan

Jurnal siang

(kegiatan individual)

 Membiasakan untuk menentukan keinginan sendiri (memahami keinginan diri sendiri)

 Melatih motorik halus

 Mengembangkan keaksaraan awal

 Mengembangkan kemampuan menyalurkan ide/gagasan dan emosi melalui tulisan

Penutupan  Membiasakan untuk bersabar dalam berbagai kegiatan

(26)

Kegiatan harian Tujuan (sejalan dengan PROGRAM MENGEMBANGKAN)

perubahan situasi

 Mengembangkan kemampuan mengkaitkan dengan kegiatan yang akan datang

 Mengembangkan motivasi belajar anak Penjemputan  Membangun kesinambungan kegiatan PAUD

dengan rumah.

(27)

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)

PENATAAN ALAT MAIN TK KENANGA

Nama

1 Judul Penataan Alat Bermain

2

Tujuan

 Menumbuhkan sikap taat terhadap aturan sehari-hari agar bisa menjadi disiplin (2.6)

 Menumbuhkan perilaku yang mencerminkan kemandirian (2.8)

 Mengembangkan perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab (2.12)

 Menumbuhkan minat anak bermain dan mengembangkan pengalamannya dengan alat yang disediakan (3.9)

 Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan yang

tertuang dan RPPH 3

(28)

4 Pihak-pihak

 Lingkungan belajar yang akan digunakan di dalam ruang (indoor) dan di luar ruang (outdoor) harus bersih, aman, nyaman, dan menyenangkan.

 RPPH yang sudah dibuat harus menjadi acuan untuk penataan alat main

 Penataan alat bermain harus mewakili 3 jenis main yaitu main sensorimotor, main peran, dan main pembangunan, untuk memberikan pengalaman bermain yang beragam serta harus mendukung perkembangan bahasa, kognitif, sosial-emosional anak

 Peletakan alat main harus tepat sehingga anak bisa memusatkan perhatian pada kegiatan yang dilakukannya

(29)

 Alat main yang disediakan harus bisa digunakan dengan berbagai cara sehingga menumbuhkan kreativitas anak.

 Alat main yang disiapkan harus dalam kondisi baik, lengkap jumlahnya, tidak retak/membahayakan.

 Alat dan bahan main serta buku ditata pada tempat yang mudah dijangkau oleh anak.

 Disiapkan celemek tidak tembus air untuk digunakan saat anak bermain air

(30)

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)

PENYAMBUTAN KEDATANGAN ANAK TK KENANGA

Nama Lembaga

TK KENANGA Kode Dok. SOP /pros-002

Unit Program TAMAN KANAK-KANAK

Standar Proses

Tgl disahkan 10 Juli 2014 Tgl revisi ...

1 Judul Penyambutan Kedatangan Anak

2

Tujuan

Membangun kenyamanan anak dengan guru dan lingkungan (2.11)

Membangun kemampuan berkomunikasi (3.11)

Membiasakan berkata dan bersikap sopan dan ramah(2.14)

3

Referensi • Permendiknas no. 146 tahun 2014 • Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga 4

Pihak-pihak Terkait Guru piket, Kepala PAUD, pengantar anak, Anak

5

Dokumen

Buku kehadiran guru, buku kehadiran anak, jadwal piket, catatan

perkembangan anak 6

Prosedur Kerja

15 menit sebelum anak datang, guru piket sudah siap dan berdiri didepan pintu masuk sekolah

(31)

senyuman ramah

Guru piket menyapa (mengucapkan salam) dan berkomunikasi dengan anak (menanyakan kabar dan

perasaan anak hari ini) dengan posisi tubuh sejajar dengan anak.

Guru piket menanyakan kepada orang tua/pengantar mengenai kondisi fisik dan perasaan anak termasuk obat yang harus diminum bila diperlukan.

Bila anak tidak diantar, guru piket secara langsung menanyakan dan mengecek keadaan anak.

Catat seluruh informasi mengenai kondisi anak dan segera ambil tindakan sesuai prosedur

(32)

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)

KEGIATAN CUCI TANGAN DI TK KENANGA

Nama

 Membiasakan untuk mencuci tangan (2.1)

 Membiasakan untuk tertib (2.6)

 Membiasakan untuk bertanggung jawab dengan kebersihan diri (2.1)

 Membiasakan untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan tubuh (2.12)

3

Referensi

•Permendiknas no. 146 tahun 2014 •Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga

•Kostelnik J. Marjorie et all (2007). Developmentally Appropriate Curriculum Best Practices in Early Childhood Education (4th ed.). USA: New Jersey.

(33)

4 Pihak-pihak Terkait

Guru kelompok/wali kelas

5 Dokumen Catatan perkembangan anak

6

Prosedur Kerja

1. Basahilah kedua telapak

tangan setinggi

pertengahan lengan memakai air yang

mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut.

2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih

4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan

(34)

6. Letakkan ujung jari ke

telapak tangan kemudian gosok perlahan

7. Bersihkan kedua

pergelangan tangan

(35)

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)

KEGIATAN SIKAT GIGI DI TK KENANGA

Nama Lembaga

TK KENANGA Kode Dok. SOP

/pros-005 Unit Program TAMAN

KANAK-KANAK

 Membiasakan untuk menyikat gigi (2.1)

 Membiasakan untuk tertib (2.6)

 Membiasakan untuk bertanggung jawab dengan kebersihan diri (2.1)

 Membiasakan untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan tubuh (2.12)

3

Referensi

•Permendiknas no. 146 tahun 2014 •Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga

•Kostelnik J. Marjorie et all (2007). Developmentally Appropriate Curriculum Best Practices in Early Childhood Education (4th ed.). USA: New Jersey. •Kementerian Kesehatan RI, Buku

(36)

4 Pihak-pihak Terkait

Guru kelompok/wali kelas

5 Dokumen Catatan perkembangan anak

6

Prosedur Kerja

1. Siapkan sikat gigi dan pasta gigi

berfluor

2. Kumur-kumur

3. Sikat semua permukaan gigi, maju

mundur, pendek-pendek 8 kali gerakan, rahang atas & bawah

4. Permukaan sikat gigi menghadap

langit langit & lidah

5. Sikat permukaan gigi menghadap pipi

dan bibir atas & bawah

(37)

7. Kumur 1x saja, fluor masih ada 8. Bersihkan sikat gigi, simpan posisi

(38)

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAANDI TK KENANGA

Nama

Judul Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Sekolah

2

Tujuan

Membiasakan untuk menjaga keamanan diri (2.1)

Membiasakan untuk tertib (2.6)

Membiasakan untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan tubuh (2.12)

Mengetahui cara hidup sehat (3.4)

Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat (4.4)

3

Referensi

•Permendiknas no. 146 tahun 2014 •Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga

•Kostelnik J. Marjorie et all (2007). Developmentally Appropriate Curriculum Best Practices in Early Childhood Education (4th ed.). USA: New Jersey.

4 Pihak-pihak

Terkait

(39)

5 Dokumen Catatan perkembangan anak

6 Prosedur Kerja MEMAR: merupakan kondisi akibat adanya trauma/benturan dengan benda keras. Bisa berbentuk benjolan pada bagian yang terantuk, kadang disertai warna kebiruan. Cara mengatasinya:

1. Memberikan kompres dingin pada bagian yang terbentur untuk mencegah

bertambah banyaknya darah yang merembes ke jaringan dan juga untuk mencegah pembengkakan (udema) 2. Perhatikan pada hari berikutnya bengkak

berkurang atau tidak. Untuk mengurangi/ menghilangkan pembengkakan dilakukan kompres panas selama 3-5 menit

tujuannya untuk melebarkan pembuluh darah setempat, setelah itu diganti dengan dikompres dingin selama 1 – 2 menit. Lakukan sebanyak 4 -5 kali sehari sampai bengkak menghilang. Ketika melakukan kompres panas pastikan suhu panas tidak sampai menimbulkan luka bakar. Kompres panas dilakukan dengan menggunakan kantong air panas atau salep/ krim pemanas kulit.

(40)

adanya benda keras yang merusak

permukaan kulit misal jatuh saat berlari. Cara mengatasinya:

1. Hentikan pendarahan yang terjadi dengan cara menekan bagian yang mengeluarkan darah dengan menggunakan kain kasa steril atau saputangan/kain bersih. 2. Dengan menggunakan air dan sabun

bersihkan daerah sekitar luka. Jika ada kerikil, kayu, atau benda lain di luka keluarkan. Setelah itu luka dibersihkan dengan kasa steril atau benda lain yang cukup bersih. Setelah bersih berikan anti infeksi lokal seperti povidon iodin atau kasa anti-infeksi. Bila luka yang terjadi terlalu dalam, segera rujuk ke rumah sakit.

MIMISAN ATAU PENDARAHAN HIDUNG: Diatasi dengan cara:

1. Anak yang mimisan didudukkan sambil agak menunduk, cuping hidung kiri dan kanan dipencet bersama-sama, bernafas melalui mulut. Tunggu sampai 10 menit. 2. Bila darah masih keluar, segera rujuk ke

rumah sakit.

(41)

sirih dapat menghentikan pendarahan karena daun sirih mengandung zat yang menyempitkan pemburuh darah.

KEMASUKAN BENDA ASING: adalah adanya benda yang tidak biasa di dalam tubuh misalkan duri menusuk dan tertinggal dalam kulit, hidung atau telinga kemasukan biji-bijian, telinga kemasukan serangga, saluran nafas tersumbat makanan. Cara

mengatasinya:

1. Apabila benda yang masuk tidak terlalu besar, usahakan untuk bersin, caranya dengan mencium bubuk merica. Jika tidak berhasil dibawa atau dirujuk ke rumah sakit. Jangan mengkorek atau

menyemprot dengan air karena bisa lebih berbahaya.

2. Jika ada benda asing di telinga harus dikeluarkan dengan meneteskan minyak mineral (gliserin/parafin cair) atau obat tetes telinga, kemudian miringkan dan amati benda asing tersebut keluar atau tidak. Kalau tidak keluar harus segera dirujuk ke rumah sakit.

3. Jika mata kemasukan debu, bisa

(42)

dengan mengalirkan air bersih.

4. Ada benda asing di kulit misal duri. Jika ujungnya masih teraba cabut dengan alat penjepit yang telah dibersihkan/

disucihamakan. Bila halus, duri

bambu/kaktus/ulat bulu dapat dengan menggunakan plester yang ditempelkan pada kulit yang tertancap duri halus, kemudian plester dicabut dengan cepat. Lakukan berulang-ulang sampai duri/bulu halus tercabut semua

5. Jika mendapat gigitan hewan, cuci bekas gigitan dengan air bersih dan sabun, beri antiseptik balut, dan rujuk ke rumah sakit. 6. Jika mendapat sengatan serangga, segera

lepas serangga dari tempat gigitannya dengan menggunakan minyak pelumas atau terpentin atau minyak cat kuku. Setelah terlepas luka dibersihkan dengan sabun dan diolesi calamin atau krim antihistamin. Bila tersengat lebah, ambil sengatnya dengan jarum halus, bersihkan dan oleskan krim antihistamin atau

(43)

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)

KEGIATAN MAKAN DI TK KENANGA

Nama Lembaga

TK KENANGA Kode Dok. SOP /pros-005

Unit Program TAMAN KANAK-KANAK

Membiasakan untuk mencuci tangan (2.1)

Pengenalan berbagai jenis makanan dan kegunaannya untuk tubuh (2.1)

Pengenalan matematika (berhitung, konsep satu ke satu, bentuk, warna, rasa, dll) (3.6)

Membiasakan untuk bersyukur pada Tuhan (doa) (1.2)

Membiasakan untuk berbagi (2.9)

Membiasakan untuk tertib (2.6)

Membiasakan untuk bertanggung jawab dengan makanan (2.1)

Membiasakan untuk bersih lingkungan (2.1) (2.6)

(44)

jawab terhadap alat makan (2.12) 3

Referensi • Permendiknas no. 146 tahun 2014 • Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga

4 Pihak-pihak

Terkait

Guru kelompok

5 Dokumen Catatan perkembangan anak

6

Prosedur Kerja

1. Pastikan semua anak dalam kelompok

sudah mencuci tangan dengan bersih dan benar

2. Pastikan semua anak sudah ada

dalam kelompoknya

3. Anak menghitung jumlah orang dalam

kelompok dan pastikan jumlah alat makan yang diperlukan

4. Anak secara bergiliran menyiapkan

alat makan sesuai dengan jumlah tempat yang tersedia.

5. Pastikan semua anak sudah duduk di

tempatnya, saat guru mengenalkan menu makan dan kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh.

6. Apabila anak membawa makanan dari

rumah, ceklah apakah makanan sudah memenuhi aturan yang ditetapkan lembaga

7. Anak dibiasakan untuk berbagi bekal

(45)

8. Membiasakan anak bersyukur atas

makanan yang tersedia.

9. Berdoa sebelum makan dipimpin oleh

anak secara bergantian setiap harinya. Makan dengan tertib dan tidak berceceran

10.Anak mengambil makanan sesuai

dengan kebutuhan dan tidak

menyisakan makanan yang

diambilnya

11.Kenalkan pada anak cara

menggunakan alat makan yang benar dan sopan santun saat makan.

12.Berdoa setelah selesai makan, dan

mengucapkan syukur.

13.Selesai makan anak menyimpan

kembali alat makan ke tempat semula. Jika memungkinkan anak diajak mencucinya.

14.Sehabis makan anak harus

membersihkan kembali tempat yang sudah digunakan agar tidak ada sisa makanan yang tercecer.

15.Setelah makan anak mencuci tangan

dan menggosok gigi dengan tertib.

16.Ajaklah anak untuk mengikuti

(46)

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)

KEGIATAN PIJAKAN SEBELUM MAIN DI TK KENANGA

Nama

Membiasakan untuk berdoa sebelum melakukan kegiatan (4.1)

Mengembangkan kemampuan berbahasa (kosakata baru, mengungkapkan bahasa) (3.11)

Mengembangkan sikap percaya diri (2.5)

Mengembangkan sikap menghargai orang lain yang berbicara (2.10)

Mengembangkan kemampuan mengamati, menanya, mencobakan untuk mencari tahu

(47)

Mengembangkan kemampuan focus pada tema dan kegiatan yang dilakukan (2.12, 3.13)

Membiasakan anak disiplin mengikuti aturan (2.6)

Membiasakan berani melakukan tantangan baru(2.2, 2.5)

Membiasakan untuk berkata santun (menggunakan kata terima kasih, maaf, tolong). (2.14, 3.2)

Mengembangkan kemampuan

menentukan pilihan sendiri (2.5, 2.8) 3

Referensi • Permendiknas no. 146 tahun 2014 • Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga

4 Pihak-pihak

Terkait

Guru sentra

5 Dokumen Catatan perkembangan anak

6

Prosedur Kerja

1. Anak duduk dalam bentuk lingkaran atau duduk merapat tetapi dalam suasana tidak berdesakan, posisi guru

di depan menghadap ke

anak.Menyapa anak untuk memulai kegiatan

2. Anak berdoa sebelum melakukan kegiatan

(48)

4. Menanyakan perasaan anak hari ini untuk mengenal perasaan anak

5. Memberitahukan bila ada sesuatu yang tidak biasa terjadi hari ini, misalnya ada tamu, ada guru yang tidak masuk sehingga digantikan oleh guru lainnya

6. Mengenalkan tema dan konsep hari ini dan mempersilakan anak mengamati, bertanya tentang tema yang dikenalkan.

7. Siapkan buku yang sesuai dengan tema agar anak bisa mencari informasi dan bertanya yang terkait dengan tema.

8. Membacakan buku sesuai tema untuk membangun ide bermain.

9. Mengembangkan kosa kata dan menanyakan pendapat anak tentang arti kata yang dimaksud.

10.Mendiskusikan ide bermain apa yang akan dibuat anak dengan alat dan bahan yang tersedia.

11.Memberikan contoh secara tepat untuk kegiatan baru yang belum dimengerti anak.

(49)

anak

13.Mengulang kembali aturan di sentra:

 pilih kegiatan

 selesaikan kegiatan

 perlihatkan hasil karya pada pendidik

 merapikan alat yang sudah digunakan

 pilih kegiatan lainnya.

14.Anak memilih mainan sesuai dengan minatnya

15.Mengelola kegiatan pemilihan mainan dengan menerapkan permainan yang menarik

(50)

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)

KEGIATAN PIJAKAN SELAMA MAIN DI TK KENANGA

Nama

 Mengembangkan kemampuan

mencobakan untuk mencari tahu (2.2)

 Membiasakan untuk berani melakukan tantangan baru (2.5)

 Mengembangkan kemampuan focus (3.13,3.14)

 Membiasakan untuk bekerja tuntas (awal sampai akhir) (2.12)

 Membiasakan untuk melakukan kegiatan secara mandiri dan bekerjasama (2.8, 2.10)

 Membiasakan untuk saling membantu dengan guru dan teman (2.9)

(51)

 Mengenal berbagai konsep

pengetahuan (matematika, sosial, alam, sains, bahasa, alat/teknologi). (3.6, 3.7, 3.8, 3.9)

 Mengembangkan keterampilan

membuat karya dengan berbagai alat dengan ide sendiri (4.15)

 Membiasakan untuk berkata santun (menggunakan kata terima kasih, maaf, tolong). (2.14)

 Membiasakan untuk menghargai hasil karya diri dan teman (2.10)

 Mengembangkan keterampilan berkomunikasi (4.11)

 Mengembangkan sikap percaya diri (2.5)

 Membiasakan untuk bertanggung jawab (2.12)

3

Referensi • Permendiknas no. 146 tahun 2014 • Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga

4 Pihak-pihak

Terkait

Guru sentra

5 Dokumen Catatan perkembangan anak

6

Prosedur Kerja

1. Melakukan (pengamatan) dan membuat catatan perkembangan anak.

(52)

(45 menit – 1 jam)

3. Memberikan pijakan dengan menggunakan kalimat bertanya yang terbuka secara tepat Misal: bagaimana caramu menemukan warna ini?, Bangunan apa yang sedang dibangun nak?

4. Pijakan yang diberikan harus sesuai dengan perkembangan anak

5. Dorong anak untuk bermain dalam kelompok kecil selain bermain secara mandiri.

6. Anak diberi kesempatan untuk membuat karya dengan idenya sendiri

7. Anak diberi kesempatan untuk mencoba alat dan bahan main dengan caranya sendiri

8. Anak didukung untuk bekerja sampai tuntas

9. Anak didukung untuk saling berbagi alat main

(53)

11. Anak didukung menemukan konsep pengetahuan (matematika, sosial, alam, sains, bahasa, alat/teknologi) melalui alat dan bahan yang dimainkannya.

12. Membangun kepercayaan diri anak dengan memberikan kesempatan untuk mengemukakan gagasannya melalui alat dan bahan main yang digunakannya.

13. Mengingatkan pada anak sisa waktu bermain.

(54)

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)

KEGIATAN PIJAKAN SETELAH MAIN DI TK KENANGA

Nama

Membiasakan untuk berdoa sesudah melakukan kegiatan (4.1)

Mengembangkan kemampuan berbahasa (kosakata baru, mengungkapkan

bahasa) (4.11)

Mengembangkan sikap percaya diri (2.5)

Mengembangkan sikap menghargai orang lain yang berbicara (2.7)

Menguatkan konsep pengetahuan sesuai dengan tema dan RPPH yang disusun

Membiasakan untuk berkata santun (menggunakan kata terima kasih, maaf, tolong). (2.14)

Mengembangkan kemampuan behasa ekspresif

3

(55)

4 Pihak-pihak Terkait

Guru sentra

5 Dokumen Catatan perkembangan anak

6

Prosedur Kerja

1. Mengajak anak untuk duduk melingkar dan menanyakan perasaan setelah bermain

2. Menanyakan kegiatan bermain yang sudah dilakukan anak (recalling). 3. Anak diberi kesempatan untuk

menunjukkan hasil karya, bisa dalam bentuk gambar, tulisan, bercerita. 4. Memperkuat kembali konsep

pengetahuan yang sudah didapat anak selama bermain (sesuai dengan RPPH) 5. Memberikan penghargaan seperti

ucapan terima kasih terhadap perilaku anak yang sudah sesuai dengan aturan dan

6. Membahas apa yang seharusnya dilakukan bila ada anak yang belum mematuhi aturan.

(56)

Pedoman ini merupakan rangkaian dari dokumen penerapan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Penyusunan jadwal harian dan standar operasional prosedur penting dilaksanakan untuk membangun layanan PAUD yang lebih berkualitas, terstruktur dan transparan. Terlebih lagi program PAUD lebih menekankan pada pengembangan sikap, maka pembiasaan yang dilakukan dengan konsisten menjadi suatu keharusan. Oleh karena itu penting di setiap satuan PAUD harus memiliki jadwal harian dan standar operasional prosedur dan menerapkannya di satuan masing-masing.

Jika semua pihak dapat berpartisipasi dengan optimal, maka diyakini bahwa penerapan Kurikulum 2013 PAUD di setiap satuan pendidikan PAUD akan memberi dampak yang positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak yang dititipkan di satuan pendidikan PAUD bersangkutan. Akumulasi dari dampak tersebut akan mengantarkan anak-anak Indonesia kelak menjadi anak yang cerdas secara komprehenshif.

Semoga bermanfaat. Aamiin

Salam,

Penyusun

(57)

Dicetak oleh:

Referensi

Dokumen terkait

Judul yang dipilih adalah “Karakteristik Pasien Bakterial Vaginosis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan Periode 2009 – 2012”, yang merupakan salah satu syarat untuk

Hasil dari perbandingan tersebut akan diukur berupa persentase keberhasilan dan juga waktu yang dibutuhkan untuk mendeteksi hingga mengirimkan data dari sumber

Populasi pada penelitian ini adalah anggota komunitas Orang Muda.. Katolik (OMK) IKMK

Asecara terminologi kata Islam mengandung pengertian tunduk dan berserah diri kepada Allah secara lahir maupun batin dalam melaksanakan perintah-perintahNya dan

Cantrang walaupun nantinya akan dilarang oleh pemerintah dan mengharuskan nelayan untuk memakai alat yang lain, jika nanti alat yang sebagai ganti dari cantrang tidak

yang berbeda, dan menjelaskan sejarah dan asal-usul, konsep dasar, aplikasi, kelebihan dan kekurangan, dan situasi di mana bahwa pendekatan untuk perencanaan strategis

Penyuluhan produksi jenang labu di Desa Bumijawa, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, memberikan inovasi kepada masyarakat supaya mampu mengolah labu

Round sawing yielded more timber of quality class I than other methods, but the most favorable structure was reached by cant sawing (production of more