• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

V. 1

Bab V

KETERPADUAN STRATEGIS

PENGEMBANGAN KABUPATEN / KOTA

5.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara yang selanjutnya disingkat RTRW Kabupaten Lampung Utara dengan nomor 4 tahun 2014 adalah arahan kebijakan strategi pemanfaatan ruang wilayah kabupaten Lampung Utara.

Rencana struktur ruang wilayah kabupaten Lampung Utara adalah rencana yang mencakup sistem perkotaan wilayah kabupaten yang berkaitan dengan kawasan perdesaan dalam wilayah pelayanannya dan jaringan prasarana wilayah kabupaten yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah kabupaten selain untuk melayani kegiatan skala kabupaten yang meliputi sistem jaringan transportasi, sistem jaringan energi dan kelistrikan, sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumber daya air, termasuk seluruh daerah hulu bendungan atau waduk dari daerah aliran sungai, dan sistem jaringan prasarana Iainnya.

Kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Lampung Utara adalah arahan pengembangan wilayah yang ditetapkan oleh pemerintah daerah kabupaten guna mencapai tujuan penataan ruang wilayah kabupaten dalam kurun waktu 20 (dua puluh) tahun.

Penataan Ruang Wilayah Kabupaten bertujuan mewujudkan Kabupaten Lampung Utara sebagai wilayah sentra komoditas pertanian tanaman

(2)

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

V. 2

pangan, perkebunan dan industri pengolahan yang berdaya saing dengan mengembangkan infrastruktur wilayah dalam upaya pengembangan kawasan Agropolitan yang berkelanjutan.

5.2 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lampung Utara selanjutnya disingkat RPJMD Nomor 01 Tahun 2015 adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun.

RPJMD Kabupaten Lampung Utara bertujuan untuk:

1. Menjabarkan visi dan misi Bupati terpilih kedalam bentuk strategi, kebijakan, program , dan kegiatan.

2. Menjamin keterkaitan dokumen RPJMD dengan dokumen perencanaan pembangunan lainnya, baik secara vertikal maupun horizontal, sekaligus juga sebagai pedoman dalam melihat dan memelihara konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan.

3. Mengoptimalkan penggunaan sumber secara efektif, efisien, berkeadilan, dan berkelanjutan.

4. Mengidentifikasikan isu-isu pembangunan dan kebijakan perencanaan pembangunan daerah, sehingga benar-benar dapat berorientasi pada pemberdayaan masyarakat, dalam rangka mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

5. Membagi pencapaian sasaran setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam rangka mewujudkan visi dan misi kepla daerah, sehingga tercipta sinkronisasi dan sinergitas pemahaman pihak terkait di Kabupaten Lampung Utara.

6. Sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah, serta penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

(3)

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

V. 3

5.3 Arahan Perda Bangunan Gedung

Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.

Pengaturan bangunan gedung dimaksudkan sebagai instrumen untuk mengatur dan mengendalikan penyelenggaraan bangunan gedung sejak dari perizinan, perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pemanfaatan, kelaikan bangunan gedung agar sesuai dengan peraturan perundang - undangan.

Pengaturan bangunan gedung bertujuan untuk:

a. mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan sesuai dengan tata bangunan gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya;

b. mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan gedung yang menjamin keandalan teknis bangunan gedung dari keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan; dan

c. mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan bangunan gedung.

Pemerintah Daerah menyelenggarakan pendataan bangunan gedung sesuai dengan kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pendataan bangunan gedung sebagaimana dimaksud dilakukan terhadap kepemilikan, fungsi, klasifikasi, dan peruntukan bangunan gedung, serta sarana dan prasarana bangunan gedung.Peraturan Daerah ( PERDA ) Bangunan Gedung Kabupaten Lampung Utara Nomor 9 Tahun 2012, Tanggal 28 Desember 2012.

(4)

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

V. 4

5.4 Arahan Rencana Induk Sistem PAM Kabupaten/Kota ( RI - SPAM )

Sistem penyediaan air minum yang selanjutnya disebut SPAM merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non-fisik dari prasarana dan sarana air minum.

Pengembangan SPAM adalah kegiatan yang bertujuan membangun, memperluas dan/atau meningkatkan sistem fisik (teknik) dan non fisik (kelembagaan, manajemen, keuangan, peran masyarakat, dan hukum) dalam kesatuan yang utuh untuk melaksanakan penyediaan air minum kepada masyarakat menuju keadaan yang lebih baik.

Penyusunan rencana induk pengembangan SPAM merupakan turunan dari Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM dimaksudkan untuk merencanakan pengembangan SPAM secara umum, baik sistem dengan jaringan perpipaan maupun bukan jaringan perpipaan serta menjadi pedoman bagi penyelenggara dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam mengembangkan SPAM di daerah masing-masing.

Sedangkan tujuan penyusunan rencana induk pengembangan SPAM adalah untuk memperoleh gambaran terhadap kebutuhan air baku, kelembagaan, rencana pembiayaan, rencana jaringan pipa utama, dan rencana perlindungan terhadap air baku untuk jangka panjang. Selain itu adanya rencana induk pengembangan SPAM bertujuan untuk mendapatkan izin prinsip hak guna air oleh Pemerintah.

DOKUMEN RENCANA INDUK SISTEM PENGEMBANGAN AIR MINUM ( RI SPAM ) KABUPATEN LAMPUNG UTARA PADA TAHUN ANGGARAN 2015 PEMBUATANNYA DIKERJAKAN OLEH DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN LAMPUNG UTARA BIDANG CIPTA KARYA

(5)

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

V. 5

5.5 Arahan Strategi Sanitasi Kota ( SSK )

Mengingat pentingnya peningkatan kondisi sanitasi dan dalam rangka mendukung program Pemerintah serta dalam rangka pelaksanaan misi keenam dalam RPJMD Kabupaten Lampung Utara, maka Pemerintah Kabupaten Lampung Utara memiliki komitmen untuk ikut serta dalam Program Percepatan Sanitasi Permukiman ( PPSP ).

Komimen Pemerintah Kabupaten Lampung Utara tersebut telah ditindak lanjuti oleh Pemerintah Pusat dengan ditetapkannya Kabupaten Lampung Utara sebagai pelaksana Program PPSP Tahun 2015 melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 648 - 565 / Kep / Bangda / 2014 tanggal 17 Desember 2014 tentang Penetapan Kabupaten / Kota Sebagai Pelaksana Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman ( PPSP ) Tahun 2015.

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman ( PPSP ) tersebut tertuang dalam Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lampung Utara Tahun 2015 yang berisi hasil pengkajian dan pemetaan sanitasi.

Buku Putih merupakan informasi awal yang diperlukan sebagai langkah menyusun Strategi Sanitasi Kabupaten Jangka Menengah.

Tujuan dari penyusunan dokumen Buku Putih Sanitasi ini adalah : 1. Melakukan analisis dari kondisi dan potensi yang ada di Kabupaten

Lampung Utara serta melakukan identifikasi strategi dan langkah pelaksanaan kebijakan dalam sektor sanitasi .

2. Menghasilkan kebijakan daerah terkait sanitasi yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan Pemerintah Daerah berdasarkan kesepakatan seluruh lintas pelaku (stakeholder) Pokja PPSP Kabupaten Lampung Utara.

(6)

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

V. 6

3. Sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan dan pengorganisasian pelaksanaan pembangunan sanitasi secara efektif, efisien, sistematis, terpadu dan berkelanjutan.

4. Dasar bagi penyusunan dokumen Strategi Sanitasi Kota ( SSK ) dan Memorandum Program Sanitasi (MPS) di Kabupaten

Lampung Utara.

Ruang lingkup penanganan Sanitasi dalam program PPSP adalah sebagai berikut:

1. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga ( domistic waster water ) yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk yang terbagi atas :

a. Blacwater adalah limbah rumah tangga yang bersumber dari WC dan urinoir.

b. Grey water adalah limbah rumah tangga non kakus yaitu buangan yang berasal dari kamar mandi, dapur (sisa makanan) dan tempat cuci.

2. Air buangan industri (industrial wastes water) yang berasal dari berbagai jenis industri akibat dari sebuat proses industri. Zat-zat yang terkandung di dalamnya sangat bervariasi antara lain : nitrogen, logam berat, zat pelarut dan sebagainya.

3. Air buangan (municipal waster water) yaitu buangan yang berasal dari kawasan perkantoran, perdagangan, hotel dan restoran serta tempat-tempat ibadah dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga. Karakteristik air limbah yang perlu dikenali, karena hal ini akan menentukan cara pengolahan yang tepat sehingga tidak mencemari lingkungan.

4. Penanganan persampahan atau limbah padat yaitu penanganan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat, baik yang berasal dari

(7)

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

V. 7

kawasan permukiman, perkantoran, perdagangan, hotel/restoran dan tempat-tempat lain sebagainya yang ditampung melalui Tempat Penampungan Sampah Sementara dan diangkut ke Tempat Pengolahan Sampah Akhir.

5. Penyediaan air minum dengan kualitas dan kuantitas serta kontinuitas dalam upaya pemerintah Kabupaten untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat baik melalui jaringan PDAM maupun non PDAM yang bersumber dari air permukaan maupun sumur dalam. DOKUMEN STRATEGIS SANITASI KOTA ( SSK ) KABUPATEN LAMPUNG UTARA PADA TAHUN ANGGARAN 2015 UNTUK PELAKSANAAN KEGIATAN TERSEBUT DILAKUKAN OLEH BAPPEDA KABUPATEN LAMPUNG UTARA BIDANG SOSBUD

5.6 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan ( RTBL )

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) adalah panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan

Dokumen RTBL adalah dokumen yang memuat materi pokok RTBL sebagai hasil proses identifikasi, perencanaan dan perancangan suatu lingkungan/kawasan, termasuk di dalamnya adalah identifikasi dan apresiasi konteks lingkungan, program peran masyarakat dan pengelolaan serta pemanfaatan aset properti kawasan.

Penyusunan Dokumen RTBL dilaksanakan pada suatu kawasan/ lingkungan bagian wilayah kabupaten/kota, kawasan perkotaan dan/atau perdesaan meliputi:

a. kawasan baru berkembang cepat; b. kawasan terbangun;

(8)

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

V. 8

c. kawasan dilestarikan;

d. kawasan rawan bencana;

e. kawasan gabungan atau campuran dari keempat jenis kawasan pada butir (a), (b), (c) dan/atau (d) ayat ini.

Penyusunan Dokumen RTBL berdasarkan pola penataan bangunan dan lingkungan yang ditetapkan pada kawasan perencanaan, meliputi: a. perbaikan kawasan, seperti penataan lingkungan permukiman

kumuh/nelayan (perbaikan kampung), perbaikan desa pusat pertumbuhan, perbaikan kawasan, serta pelestarian kawasan;

b. pengembangan kembali kawasan, seperti peremajaan kawasan, pengembangan kawasan terpadu, revitalisasi kawasan, serta rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan pascabencana;

c. pembangunan baru kawasan, seperti pembangunan kawasan permukiman (Kawasan Siap Bangun/Lingkungan Siap Bangun – Berdiri Sendiri), pembangunan kawasan terpadu, pembangunan desa agropolitan, pembangunan kawasan terpilih pusat pertumbuhan desa (KTP2D), pembangunan kawasan perbatasan, dan pembangunan kawasan pengendalian ketat (high-control zone); d. pelestarian/pelindungan kawasan, seperti pengendalian kawasan

pelestarian, revitalisasi kawasan, serta pengendalian kawasan rawan bencana.

DOKUMEN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN ( RTBL ) KABUPATEN LAMPUNG UTARA PADA TAHUN ANGGARAN 2015 PELAKSANAAN KEGIATAN TERSEBUT DILAKUKAN OLEH DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN LAMPUNG UTARA BIDANG TATA RUANG

(9)

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

V. 9

5.7 Arahan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan

Permukiman ( RP2KP ) Kabupaten/Kota

UU. No.1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman pada pasal 15, yang mengatur tentang wewenang Pemerintah kabupaten/kota, antara lain menyusun rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman, termasuk penyelenggaraan fungsi operasional dan koordinasi dalam pelaksanaannya.

Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman ( RP2KP ) ini menjadi dokumen induk dan acuan utama dalam

penyusunan program-program investasi bidang cipta karya yang terdapat dalam RPIJM.

RP2KP merupakan strategi pembangunan kawasan permukiman dan infrastruktur permukiman di perkotaan yang penyusunannya mengacu pada Rencana Tata Ruang serta menyelaraskan dan mengintegrasikan kebijakan pembangunan dan pengembangan kota secara komprehensif. RP2KP merupakan sinkronisasi kebijakan, strategi, program, dan kegiatan pembangunan sektor permukiman yang berbasis pada kawasan perkotaan sesuai dengan dokumen Rencana Tata Ruang yang

bersifat SINKRONISASI, AKOMODASI, dan ADOPSI kebijakan

pembangunan kabupaten / kota.

KABUPATEN LAMPUNG UTARA BELUM MEMILIKI DOKUMEN RENCANA

PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN ( RP2KP )

5.8 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK)

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) adalah panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk

(10)

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

V. 10

mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/ kawasan.

RTBL KSK Sebagai dokumen pengendali pembangunan dalam penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan untuk suatu lingkungan/kawasan tertentu supaya memenuhi kriteria perencanaan tata bangunan dan lingkungan yang berkelanjutan meliputi:

a. Pemenuhan persyaratan tata bangunan dan lingkungan;

b. Peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan kualitas lingkungan dan ruang publik;

c. Perwujudan pelindungan lingkungan, serta; d. Peningkatan vitalitas ekonomi lingkungan.

Manfaat Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK) adalah :

a. Mengarahkan jalannya pembangunan sejak dini;

b. Mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna, spesifik setempat dan konkret sesuai dengan rencana tata ruang wilayah; c. Melengkapi peraturan daerah tentang bangunan gedung;

d. Mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas bangunan gedung dan lingkungan/kawasan;

e. Mengendalikan pertumbuhan fisik suatu lingkungan/kawasan;

f. Menjamin implementasi pembangunan agar sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat dalam pengembangan lingkungan/kawasan yang berkelanjutan;

g. Menjamin terpeliharanya hasil pembangunan pascapelaksanaan, karena adanya rasa memiliki dari masyarakat terhadap semua hasil pembangunan.

(11)

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

V. 11

KABUPATEN LAMPUNG UTARA BELUM MEMILIKI DOKUMEN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN DIKAWASAN STRATEGIS KABUPATEN / KOTA ( RTBL KSK )

5.9 Integrasi Strategi Pembangunan Kab / Kota dan Sektor

Kebijakan Integrasi seluruh perencanaan pembangunan ke dalam Sistem perencanaan pembangunan regular, menjadi jawaban atas keterasingan perencanaan pembangunan regular dengan masyarakat, karena telah kehilangan kepercayaan dan makna strategis bagi sebagaian besar masyarakat, akibat tidak terakomodasinya hasil-hasil Prioritas usulan perencanaan desa dan kecamatan secara signifikan ke dalam penganggaran APBD selama ini.

Kebijakan Pelibatan seluruh stockholder perencana dan program untuk duduk bersama menyusun sebuah perencanaan strategis mulai dari desa, memang dirasakan memberi kehangatan hubungan masyarakat dengan pemerintah khususnya tingkat Kabupaten, karena melalui Musrembang, dengan komitmen seluruh steholder perencana khususnya SKPD, tentu diharapkan akan memberi dampak yang akan lebih besar.

Di Kabupaten Lampung Utara, Tahapan persiapan proses kegiatan integrasi perencanaan, setelah Dokumen perencanaan selesai, langkah strategis yang dilakukan adalah, membangun persepsi yang sama dari seluruh stekholder, baik Bappeda, DPRD, Aktivis LSM, BPMD, Kades dan BPD dll, tentang tujuan strategis Integrasi Perencanaan.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil usaha dari Badan Usaha Milik Desa merupakan pendapatan asli desa, yang selanjutnya digunakan untuk pembangunan dan kesejahteraan warga Desa Ponggok yang

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa terdapat terdapat perbedaan kemampuan disposisi matematis peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol, hal ini menunjukkan

Tujuan dari perhitungan ini adalah untuk mengetahui efek yang terjadi pada sistem perpipaan apabila dikenakan gaya reaksi akibat beroperasinya safety valve apakah

Bapak Rudy Susanto, S.kom, selaku Kepala Bengkel Universitas Bina Nusantara dan pengurus Lab LitBang Sistem Komputer (BENGKEL) yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang

Hasil analisis pada uji homogenitas ditemukan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna dalam karakteristik responden pada kedua kelompok sehingga membantu

Variasi Geotextil (Tanah Terganggu Wopt = 32.5%) Pemodelan 1 Perbaikan Tanah Dengan Geotextil Dari hasil hubungan pembebanan, faktor keamanan dan penurunan maka di ambil

Untuk membuat permainan semakin menarik dan seru, aplikasi permainan kartu King and Slave Capsa ini akan memiliki 3 mode permainan, yaitu mode Normal, mode King &

1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan model pembelajaran yang akan di gunakan yaitu Model Pembelajaran Menyenangkan secara Islami melalui Strategi