• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL P (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL P (1)"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan anak usia dini menekankan pada pembentukan sikap

sebagai dasar bagi pengembangan karakter yang kuat. Pembentukan

sikap memerlukan waktu yang jauh lebih panjang dari pada

pengembangan pengetahuan dan keterampilan. Proses pembentukan

sikap dilalui melalui pembiasaaan yang konsisten diterapkan oleh semua

unsur di satuan PAUD secara berkelanjutan sepanjang hari dan sepanjang

tahun sepanjang anak mengikuti program pendidikan anak usia dini.

Seperti halnya proses pengembangan pengetahuan yang disampaikan

dengan cara menyenangkan, maka pembentukan sikap pun harus

dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Guru dituntut memahami

bagaimana proses pembentukan sikap pada anak usia dini diterapkan

secara menyenangkan dan terbebas dari doktrin dan pemaksaan.

Krathwohl mengemukakan bahwa pembentukan sikap dimulai dari

menerima, merespon, hingga melaksanakan secara terus menerus hingga

terinternalisasi dalam perilaku anak.

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini memuat 16 sikap yang

diharapkan menjadi kompetensi anak, yakni; (1) mempercayai adanya

Tuhan, (2) menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan, (3)

perilaku hidup sehat, (4) sikap ingin tahu, (5) kreatif, (6) estetis, (7)

percaya diri, (8) disipilin, (9) sabar, (10) mandiri, (11) peduli, (12) toleran,

(13) jujur, (14) tanggung jawab, (15) menyesuaikan diri, (16) rendah hati

(2)

Sesuai dengan cara belajar anak yang peniru, maka pembentukan

sikap harus dimulai dari guru sebagai model perilaku. Keajegan perilaku

guru dalam membentuk sikap membantu anak memahami lebih mudah

apa dan bagaimana berperilaku sesuai dengan sikap yang diharapkan.

Untuk keperluan tersebut seharusnya satuan PAUD membuat atau

menyusun Standar Operasinal Prosedur (SOP) kegiatan yang didalamnya

memuat nilai-nilai sikap yang ingin terbentuk pada anak. Dalam upaya

memudahkan guru menyusun SOP di satuan PAUDnya, maka disusunlah

Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Satuan Pendidikan

Anak Usia Dini yang diterapkan dalam kegiatan harian satuan PAUD

masing-masing.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak;

4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan

atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan

Kedua atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan;

6. Peraturan Presiden RI Nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan

(3)

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 63 Tahun 2009

tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 137 Tahun

2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini sebagai

pengganti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun

2009;

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 146 Tahun

2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini;

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 160 Tahun

2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum

2013.

C. TUJUAN

Tujuan pedoman ini adalah sebagai acuan dalam menyusun:

1. Jadwal harian yang lebih bermakna, efektif, dan efisien.

2. Standar operasional prosedur yang baku untuk satuan PAUD.

3. Tata tertib di setiap satuan PAUD.

D. SASARAN

Pedoman ini digunakan oleh:

1. Guru

2. Pendidik Satuan atau Program PAUD

3. Pengawas atau Penilik PAUD

(4)

A. KEGIATAN HARIAN

Kegiatan harian mewadahi seluruh kegiatan yang dilaksanakan setiap hari

oleh satuan PAUD. Kegiatan harian disusun untuk mewujudkan visi, misi,

dan karakteristik atau keunggulan satuan PAUD. Kegiatan harian berisi

kegiatan yang dirancang secara rutin dan kegiatan di

sentra/area/kelompok.

Kegiatan harian yang bersifat rutin ditujukan untuk pembentukan karakter

anak. Penentuan kegiatan harian sebuah lembaga menunjukkan program

pengembangan potensi anak dan kualitas keluaran layanan lembaga PAUD.

Karena itulah maka penyusunan kegiatan harian harus dilakukan secara

teliti dan menyeluruh.

B. MANFAAT

1. Layanan PAUD lebih terarah

2. Acuan bagi guru dalam melaksanakan pembinaan dan pengelolaan

kegiatan pembelajaran.

3. Petunjuk bagi orang tua dalam mengetahui dan memahami kegiatan

yang diikuti anaknya selama di lembaga PAUD.

C. UNSUR YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Visi, misi, dan tujuan satuan PAUD: cita-cita yang ingin diwujudkan

dalam visi dan tujuan harus dimasukkan ke dalam jadwal. Misalnya,

menjadikan anak yang sehat, berarti ada kegiatan membiasakan untuk BAB II

(5)

makan, membiasakan untuk kebersihan diri dan lingkungan yang

menunjang anak sehat, dan sebagainya

2. Sikap-sikap karakter yang diharapkan terbangun pada anak didik sesuai

dengan visi dan misi lembaga, dan muatan pembelajaran yang sudah

tertuang dalam KTSP.

3. Keruntutan: jadwal harian memperhatikan keruntutan kegiatan yang

diikuti anak sejak datang hingga pulang.

4. Waktu: Alokasi waktu disesuaikan dengan kebutuhan anak untuk

mengembangkan kemampuannya. Misalnya untuk bermain inti anak

memerlukan waktu selama 1 jam, sedangkan main motorik kasar

memerlukan waktu 20 menit, dan waktu makan 20 menit.

5. Kesiapan pendidik: Pendidiksebagai penggerak utama dalam proses

pembelajaran. Pendidik juga mengkoordinir kegiatan sejak kedatangan

hingga kepulangan. Pendidik harus menjadi tim yang kompak, jadi

siapapun yang bertugas harus konsisten dalam melaksanakan kegiatan

harian.

6. Komitmen: jadwal harian tidak hanya diperuntukan bagi anak-anak

tetapi juga untuk pendidik, pengelola, termasuk tenaga lain yang ada di

satuan PAUD, misalnya tenaga kebersihan, tenaga administratif, dan

lainnya.

D. CARA PENYUSUNAN

1. Tetapkan kompetensi yang ingin dicapai dan karakter yang ingin

dibentuk dari visi, misi, dan tujuan satuan PAUD yang sudah ditetapkan

sebelumnya dan disesuaikan dengan indikatornya.

2. Perhatikan berapa lama anak akan berada di lembaga PAUD dalam

(6)

4. Menetapkan lama waktu yang dibutuhkan setiap aktivitas itu

dilaksanakan.

Contoh: Berdasarkan Tujuan yang sudah ditetapkan oleh Taman

Kanak-Kanak Kenanga:

1.Tujuan Taman Kanak-Kanak Kenanga

a. Terwujudnya anak yang sehat, jujur, senang belajar, dan

mandiri

b. Terwujudnya anak yang mampu merawat dan peduli

terhadap diri sendiri, dan teman.

c. Menjadikan anak yang mampu berfikir, berkomunikasi,

bertindak produktif dan kreatif melalui bahasa, musik, karya,

dan gerakan sederhana.

d. Menjadikan anak beragama sejak dini.

e. Terciptanya iklim belajar yang kondusif bagi

penyelenggaraan pendidikan, perawatan, pengasuhan, dan

perlindungan anak.

2. Program yang akan dikembangkan di Taman Kanak-Kanak

Kenanga:

a. Mengenalkan lingkungan sekitar sejak dini

b. Memelihara kebersihan diri dan lingkungan

c. Bermain di sentra

d. Makan bersama

e. Bermain dalam kelompok besar

(7)

Contoh:

JADWAL HARIAN TAMAN KANAK-KANAK KENANGA

JAM KEGIATAN

07.00 Penataan Lingkungan Main

07.30 – 08.00 Proses penyambutan kedatangan anak

07.30 – 08.00 Jurnal pagi

08.00 – 08.20 Materi pagi (memelihara lingkungan dan tanaman)

08.20 – 08.45 Bermain Motorik Kasar

08.45 – 09.00 Transisi sebelum masuk kelompok

(menyanyi/membacakan cerita terkait dengan

penanaman ahlak, ikrar, berbaris, minum)

09.00 – 09.15 Snack pagi

09.15 – 10.45:

09.15 – 09. 30

09.30 – 10.30

10.30 – 10.45

Main di sentra

 Pijakan sebelum main

 Pijakan selama main

 Pijakan setelah main

10.45 – 11.15 Makan Sehat + Membiasakan untuk kebersihan diri

11.15 –11.30 Jurnal siang (kegiatan individu)

11.30 – 11.45 Penutupan

11.45 – 12.00 Penjemputan

Keterangan:

1. Penataan lingkungan main: dilakukan oleh guru sebelum anak datang.

Penataan lingkungan main dimaksudkan untuk menyiapkan tempat, alat

dan bahan yang akan dgunakan anak untuk bermain sesuai dengan

(8)

apa yang akan dikenalkan, dan keterampilan apa yang ingin dikuasai

anak. Misalnya: Untuk mengenalkan bentuk lingkaran, jumlah bilangan,

ukuran besar-kecil, kemampuan berbahasa, saling berbagi, latihan

motorik halus, guru dapat menata kegiatan main di luar dengan bahan

pasir seperti gambar di bawah ini.

2. Penyambutan kedatangan anak: dilakukan oleh guru piket atau

masing-masing guru kelompok. Penyambutan kedatangan anak membangun

sikap percaya diri, ramah, sopan, menyesuaikan diri dengan suasana

baru, dsb. Guru piket harus memahami apa yang akan dibangun melalui

proses penyambutan. Hal yang diperhatikan pada saat penyambutan

adalah reaksi anak saat datang; apakah riang, murung, lesu, atau

lainnya. Kondisi ini harus diperhatikan agar kondisi tersebut tidak

terbawa sampai anak mengikuti kegiatan selanjutnya, karena akan

mempengaruhi emosi anak.

Sedapat mungkin guru piket penyambutan anak menunjukkan sikap

ramah, riang, dan bersikap seperti perilaku yang diharapkan dari anak.

(9)

termasuk mengenalkan lagu Indonesia Raya, yel-yel satuan PAUD, tepuk

PAUD, puisi, cerita pendek, dll.

Jurnal pagi untuk membiasakan anak dalam kelompok besar,

mengkondisikan anak siap belajar, mendisiplinkan anak, sekaligus

menunggu kehadiran

semua anak.

Jurnal pagi juga dapat

diisi dengan

mengenalkan upacara

bendera sederhana.

Membiasakan anak

mengenal lambang

negara.

4. Materi pagi: Materi pagi disesuaikan dengan kegiatan yang ingin

dibiasakan di satuan PAUD. Materi pagi bisa diisi dengan pembiasaan

sholat dhuha, membaca iqro, dapat juga diisi dengan pembiasaan

merawat lingkungan, misalnya: menyiram tanaman, memberi makan

binatang peliharaan, membersihkan lingkungan, dll.

5. Bermain Motorik Kasar: Bermain motorik kasar merupakan bagian

penting untuk melatih kekuatan otot, koordinasi gerakan, kelenturan,

(10)

Bermain motorik kasar

dapat dilakukan secara

terpimpin oleh guru

misalnya dengan

membuat permainan

tradisional, atau dapat

pula atas inisiatif anak

tetapi dengan

pengawasan guru.

6. Snack Pagi: snack pagi dimaksudkan pemberian makanan ringan, jika

lembaga PAUD tidak menyediakan makanan ringan dapat juga hanya

memberikan waktu anak untuk minum. Karena anak telah melakukan

kegiatan motorik kasar yang mengeluarkan banyak energi dan air, maka

harus dikembalikan cairan tubuhnya agar tidak terjadi dehidrasi.

7. Kegiatan Inti: Kegiatan inti adalah kegiatan yang dirancang sesuai RPPH.

Dalam kegiatan inti terdapat:

a. Kegiatan pembuka (pijakan sebelum main). Pijakan sebelum bermain

minimal membiasakan:

- membaca buku,

- menyampaikan aturan bermain

- berdoa sebelum belajar

b. Setelah bermain: pembiasaan yang dilakukan setelah bermain

minimal:

- Membereskan mainan

- Berdoa setelah bermain

(11)

8. Makan Sehat: Makan sehat ditekankan untuk dikonsumsi anak, sekalipun

makanan tersebut dibawa anak sebagai bekal dari rumah. Hal penting

yang harus dilakukan guru adalah mengontrol apakah makanan bekal

yang di bawa anak memenuhi kebutuhan gizi untuk pertumbuhan dan

perkembangan anak.

Pembiasaan yang dilakukan pada kegiatan makan setidaknya:

Sebelum makan:

- Mencuci tangan

- Saling berbagi dengan teman

- Mengenalkan ciri makanan yang baik untuk dimakan

- Berdoa

Setelah makan:

- Berdoa

- Membereskan alat makan

- Membersihkan ruangan dari sisa-sisa makanan

9. Jurnal Siang: Jurnal siang lebih ditekankan pada kemampuan motorik

halus anak yang mendukung kemampuan mengenal keaksaraan awal. Di

(12)

apa yang dia pikirkan walaupun tulisannya belum dapat dipahami. Setiap

hasil karya anak di jurnal makan siang harus diberi tanggal untuk

mengetahui perkembangan kemampuan anak.

10. Penutupan. Penutupan dimaksudkan kegiatan akhir di hari itu. Kegiatan

penutupan untuk mereview keseluruhan kegiatan yang dilakukan anak

pada hari tersebut.

Pembiasaan penutupan minimal membiasakan:

- Bercerita

- Pesan-pesan untuk dikerjakan di rumah

- Informasi kegiatan besok

- Berdoa sebelum pulang.

11. Penjemputan: kegiatan anak menunggu orang tua atau yang ditunjuk

keluarga untuk kembali ke rumah.

Penjemputan membentuk pembiasaan:

- Bersabar

- Sopan santun

(13)

A. PENGERTIAN

Setiap satuan PAUD diwajibkan membuat SOP sebagai pengendali

pelaksanaan kurikulum. SOP ini ditujukan agar keseluruhan praktek

pembelajaran di setiap satuan PAUD dapat dilaksanakan secara optimal dan

berkualitas.

SOP Pembelajaran merupakan langkah-langkah untuk menjalankan

pembelajaran PAUD dalam mencapai semua kompetensi inti (sikap spiritual,

sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan) dan standar tingkat

pencapaian perkembangan anak. SOP menjadi sistem yang memberikan

pedoman kerja, kapan, dimana, oleh siapa dan cara bagaimana

pembelajaran dijalankan terutama dalam mengatur program pembelajaran

yang bersifat rutin dan habituasi. Kegiatan rutin dan terus berulang

dilakukan guru biasanya kegiatan pembiasaan dan keteladanan dalam

mencapai sikap spiritual dan sikap sosial.

SOP Pembelajaran PAUD terutama ditujukan untuk mewujudkan

pencapaian kompetensi yang terkait dengan kompetensi sikap spiritual dan

sikap sosial. SOP memandu pembelajaran mulai dari awal pembelajaran

hingga akhir pembelajaran, sehingga proses pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru dari awal hingga akhir dapat dijalankan secara

runut, teratur dan produktif.

Tatacara penyusunan SOP Pembelajaran yang diperlukan oleh setiap

satuan PAUD dipaparkan dalam pedoman khusus. BAB III

(14)

B. FUNGSI

1. Memperlancar petugas di lingkungan satuan PAUD dalam melaksanakan

tugasnya.

2. Mempermudah penemuan hambatan yang mungkin muncul dalam

pelaksanaan tugas baik hambatan tersebut datangnya dari dalam

maupun dari luar.

3. Mendisiplinkan semua pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan

aturan yang disepakati bersama.

4. Membangun cara kerja yang lebih tertata dan disiplin.

5. Membangun konsistensi atau keajegan perilaku pendidk yang

diperlukan dalam mengembangkan karakter anak.

C. MANFAAT

1. Semua orang yang ada di satuan PAUD memiliki standar yang sama

dalam melayani dan memfasilitasi anak belajar.

2. Memudahkan dalam pengkaderan bagi pendidik baru untuk mengenal

cara memberikan layanan di satuan PAUD tersebut.

3. Sebagai informasi terbuka bagi tenaga pendidik, kependidikan dan

orang tua tentang layanan yang baik dan sistematis.

D. SYARAT

1. Mudah dilaksanakan oleh seluruh pendidik

2. Memuat pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan

3. Memuat langkah-langkah jelas yang harus dilakukan.

E. CARA PENYUSUNAN SOP

(15)

2. Identifikasi kemampuan yang ingin dibangun pada saat kegiatan ini

dilakukan.

3. Susunlah ke dalam langkah-langkah kegiatan yang teratur dan jelas.

F. DAFTAR SOP MINIMAL DI SATUAN PAUD

SOP dapat terus dikembangkan sesuai dengan kemampuan satuan

pendidikan. Semakin banyak program yang dijalankan satuan pendidikan

semakin banyak SOP yang harus disiapkan.

1 SOP Penataan Alat Bermain 8 SOP Pijakan Sebelum Bermain

2 SOP Penyambutan

Kedatangan Anak

9 SOP Pijakan Selama Bermain

3 SOP Jurnal Pagi 10 SOP Pijakan Setelah Bermain

4 SOP Materi Pagi 11 SOP Makan Sehat dan

Pembiasaan Kebersihan Diri

5 SOP Bermain Motorik Kasar 12 SOP Jurnal Siang

6 SOP Kegiatan Transisi

Sebelum Sentra

13 SOP Kegiatan Penutup

(16)

Contoh Tujuan dari setiap kegiatan dalam jadwal harian “TK Kenanga”

Kegiatan harian Tujuan (sejalan dengan PROGRAM

MENGEMBANGKAN)

Penataan Lingkungan

Main

 Menumbuhkan minat anak bermain dan

mengembangkan pengalamannya dengan alat

yang disediakan

 Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan

keterampilan sesuai dengan yang tertuang dan

RPPH

Proses penyambutan

kedatangan anak

 Membangun kemampuan berkomunikasi, sikap

sopan, ramah, dan membangun kenyamanan

anak dengan guru dan lingkungan PAUD

Jurnal pagi  Membangun minat anak dan mampu

beradaptasi dengan lingkungan PAUD,

mengenalkan symbol negara dan lagu

kebangsaan serta kecintaan pada tanah air

Memelihara

lingkungan dan

tanaman

 Mengenal benda ciptaan Tuhan

 Mengembangkan kesadaran lingkungan  Membiasakan memelihara berbagai ciptaan

Tuhan

 Membiasakan berperilaku hidup bersih sehat  Membiasakan bekerjasama

 Membiasakan bertanggung jawab

Bermain motorik

kasar

 Melatih otot-otot kasar; (kekuatan, kelenturan,

(17)

Kegiatan harian Tujuan (sejalan dengan PROGRAM MENGEMBANGKAN)

 Mengembangkan sensorik motorik (koordinasi

tangan, mata, kaki)

 Membiasakan untuk bekerjasama

 Mengembangkan sikap sosial- emosional  Mengembangkansikap berani melakukan hal

baru dan mau mengambil resiko

Transisi sebelum

masuk kelompok

(menyanyi/membaca

kan cerita tentang

penanaman ahlak

yang akan dibangun,

ikrar, berbaris,

minum)

 Membiasakan untuk bersabar dalam berbagai

kegiatan

 Membiasakan mengikuti aturan sederhana  Membiasakan perilaku hidup bersih sehat  Membiasakan memahami orang lain  Membiasakan sikap berdisiplin  Mengenal ahlak-ahlak baik

Snack pagi  Membiasakan bersyukur pada Tuhan (doa)

 Membiasakan menahan diri  membiasakan tertib mengantri  Membiasakan toleran, peduli  Membiasakan berbagi

 Membiasakan menghargai orang lain  Mengenalkan makanan sehat

Main di sentra sesuai

dengan RPPH yang

sudah disusun.

 Mengembangkan kemampuan mengamati,

menanya, mencobakan untuk mencari tahu

 Membiasakan untuk berani melakukan

(18)

Kegiatan harian Tujuan (sejalan dengan PROGRAM MENGEMBANGKAN)

 Pijakan sebelum

main

 Pijakan selama

main

 Pijakan setelah

main

 Mengembangkan kemampuan fokus

 Membiasakan bekerja tuntas (awal dan akhir)  Membiasakan melakukan kegiatan secara

mandiri dan bekerjasama

 Membiasakan saling membantu dengan guru

dan teman

 Membiasakan untuk berbagi alat main  Mengenalkan berbagai konsep pengetahuan

(matematika, sosial, alam, sains, bahasa,

alat/teknologi).

 Mengembangkan keterampilan membuat

karya dengan berbagai alat dengan ide sendiri  Membiasakan berkata santun (menggunakan

kata terima kasih, maaf, tolong).

 Membiasakan untuk menghargai hasil karya

diri dan teman

 Mengembangkan keterampilan berkomunikasi  Mengembangkan sikap percaya diri

 Membiasakan untuk bertanggung jawab  Membiasakan untuk berdoa sebelum dan

sesudah melakukan kegiatan

 Mengembangkan kemampuan berbahasa

(Kosa kata baru, mengungkapkan bahasa)

(19)

Kegiatan harian Tujuan (sejalan dengan PROGRAM MENGEMBANGKAN)

Makan Sehat +

Membiasakan untuk

Kebersihan Diri

 Membiasakan mencuci tangan, sikat gigi dan

kekamar mandi

 Mengenalkan berbagai jenis makanan dan

kegunaannya untuk tubuh

 Mengenal matematika (berhitung, konsep

satu ke satu, bentuk, warna, rasa, dll)  Membiasakan untuk bersyukur pada Tuhan

(doa)

 Membiasakan untuk berbagi  Membiasakan untuk tertib

 Membiasakan untuk bertanggung jawab

dengan makanan

 Membiasakan untuk menjaga kebersihan

lingkungan

 Membiasakan untuk bertanggung jawab

terhadap alat makan

Jurnal siang

(kegiatan individual)

 Membiasakan untuk menentukan keinginan

sendiri (memahami keinginan diri sendiri)  Melatih motorik halus

 Mengembangkan keaksaraan awal

 Mengembangkan kemampuan menyalurkan

ide/gagasan dan emosi melalui tulisan

Penutupan  Membiasakan untuk bersabar dalam berbagai

kegiatan

(20)

Kegiatan harian Tujuan (sejalan dengan PROGRAM MENGEMBANGKAN)

perubahan situasi

 Mengembangkan kemampuan mengkaitkan

dengan kegiatan yang akan datang

 Mengembangkan motivasi belajar anak

Penjemputan  Membangun kesinambungan kegiatan PAUD

dengan rumah.

 Memberikan rasa aman dan nyaman bagi

(21)

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)

PENATAAN ALAT MAIN TK KENANGA

Nama

1 Judul Penataan Alat Bermain

2

Tujuan

 Menumbuhkan sikap taat terhadap aturan

sehari-hari agar bisa menjadi disiplin (2.6)

 Menumbuhkan perilaku yang mencerminkan kemandirian (2.8)

 Mengembangkan perilaku yang

mencerminkan sikap tanggung jawab

(2.12)

 Menumbuhkan minat anak bermain dan

mengembangkan pengalamannya dengan

alat yang disediakan (3.9)

 Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan

keterampilan sesuai dengan yang

tertuang dan RPPH

3

Referensi • Permendiknas no. 146 tahun 2014

(22)

4 Pihak-pihak

 Lingkungan belajar yang akan digunakan di dalam ruang (indoor) dan di luar ruang

(outdoor) harus bersih, aman, nyaman,

dan menyenangkan.

 RPPH yang sudah dibuat harus menjadi

acuan untuk penataan alat main

 Penataan alat bermain harus mewakili 3

jenis main yaitu main sensorimotor, main

peran, dan main pembangunan, untuk

memberikan pengalaman bermain yang

beragam serta harus mendukung

perkembangan bahasa, kognitif,

sosial-emosional anak

 Peletakan alat main harus tepat sehingga

anak bisa memusatkan perhatian pada

kegiatan yang dilakukannya

 Pastikan alat main ditata di area yang

aman. Jika bermain menggunakan air,

pastikan bahwa lantai di area tersebut

tidak licin, sehingga tidak mudah

(23)

 Alat main yang disediakan harus bisa

digunakan dengan berbagai cara sehingga

menumbuhkan kreativitas anak.

 Alat main yang disiapkan harus dalam kondisi baik, lengkap jumlahnya, tidak

retak/membahayakan.

 Alat dan bahan main serta buku ditata

pada tempat yang mudah dijangkau oleh

anak.

 Disiapkan celemek tidak tembus air untuk

digunakan saat anak bermain air

 Saat beres-beres harus disediakan

tempat/wadah untuk menyimpan mainan

(24)

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)

PENYAMBUTAN KEDATANGAN ANAK TK KENANGA

Nama

Lembaga

TK KENANGA Kode Dok. SOP /pros-002

Unit Program TAMAN

KANAK-KANAK

Standar Proses

Tgl disahkan 10 Juli 2014 Tgl revisi ...

1 Judul Penyambutan Kedatangan Anak

2

Tujuan

Membangun kenyamanan anak

dengan guru dan lingkungan (2.11)

Membangun kemampuan

berkomunikasi (3.11)

Membiasakan berkata dan bersikap

sopan dan ramah(2.14)

3

Referensi • Permendiknas no. 146 tahun 2014

• Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga 4

Pihak-pihak Terkait Guru piket, Kepala PAUD, pengantar anak, Anak

5

Dokumen

Buku kehadiran guru, buku kehadiran

anak, jadwal piket, catatan

perkembangan anak

6

Prosedur Kerja

15 menit sebelum anak datang, guru piket sudah siap dan berdiri didepan

pintu masuk sekolah

(25)

senyuman ramah

Guru piket menyapa (mengucapkan

salam) dan berkomunikasi dengan

anak (menanyakan kabar dan

perasaan anak hari ini) dengan posisi

tubuh sejajar dengan anak.

Guru piket menanyakan kepada orang

tua/pengantar mengenai kondisi fisik

dan perasaan anak termasuk obat

yang harus diminum bila diperlukan. Bila anak tidak diantar, guru piket

secara langsung menanyakan dan

mengecek keadaan anak.

Catat seluruh informasi mengenai

kondisi anak dan segera ambil

tindakan sesuai prosedur

Guru piket mempersilahkan anak

meletakkan tas di loker, melepas

sepatu dan menaruhnya di rak sepatu

(26)

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)

KEGIATAN CUCI TANGAN DI TK KENANGA

Nama

 Membiasakan untuk mencuci tangan (2.1)  Membiasakan untuk tertib (2.6)

 Membiasakan untuk bertanggung jawab

dengan kebersihan diri (2.1)

 Membiasakan untuk bertanggung jawab

terhadap kesehatan tubuh (2.12)

3

Referensi

•Permendiknas no. 146 tahun 2014

•Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga

•Kostelnik J. Marjorie et all (2007). Developmentally Appropriate Curriculum

Best Practices in Early Childhood Education

(4th ed.). USA: New Jersey.

•http://themedicina.blogspot.com/2011/06/c ara-mencuci-tangan-yang-benar.html,

(27)

4 Pihak-pihak

Terkait

Guru kelompok/wali kelas

5 Dokumen Catatan perkembangan anak

6

Prosedur Kerja

1. Basahilah kedua telapak

tangan setinggi

pertengahan lengan

memakai air yang

mengalir, ambil sabun kemudian usap dan

gosok kedua telapak tangan secara

lembut.

2. Usap dan gosok juga

kedua punggung tangan

secara bergantian

3. Jangan lupa jari-jari

tangan, gosok sela-sela

jari hingga bersih

4. Bersihkan ujung jari

secara bergantian

dengan mengatupkan

(28)

6. Letakkan ujung jari ke

telapak tangan kemudian gosok perlahan

7. Bersihkan kedua

pergelangan tangan

secara bergantian dengan cara memutar,

kemudian diakhiri dengan membilas

seluruh bagian tangan dengan air bersih

yang mengalir lalu keringkan memakai

(29)

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)

KEGIATAN SIKAT GIGI DI TK KENANGA

Nama

Lembaga

TK KENANGA Kode Dok. SOP

/pros-005

Unit Program TAMAN

KANAK-KANAK

 Membiasakan untuk menyikat gigi (2.1)  Membiasakan untuk tertib (2.6)

 Membiasakan untuk bertanggung jawab

dengan kebersihan diri (2.1)

 Membiasakan untuk bertanggung jawab

terhadap kesehatan tubuh (2.12)

3

Referensi

•Permendiknas no. 146 tahun 2014

•Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga

•Kostelnik J. Marjorie et all (2007). Developmentally Appropriate Curriculum

Best Practices in Early Childhood

Education (4th ed.). USA: New Jersey.

(30)

4 Pihak-pihak

Terkait

Guru kelompok/wali kelas

5 Dokumen Catatan perkembangan anak

6

Prosedur Kerja

1. Siapkan sikat gigi dan pasta gigi

berfluor

2. Kumur-kumur

3. Sikat semua permukaan gigi, maju

mundur, pendek-pendek 8 kali

gerakan, rahang atas & bawah

4. Permukaan sikat gigi menghadap

langit langit & lidah

5. Sikat permukaan gigi menghadap pipi

dan bibir atas & bawah

(31)

7. Kumur 1x saja, fluor masih ada

8. Bersihkan sikat gigi, simpan posisi

(32)

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAANDI TK KENANGA

Nama

Judul Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Sekolah

2

Tujuan

Membiasakan untuk menjaga keamanan diri

(2.1)

Membiasakan untuk tertib (2.6)

Membiasakan untuk bertanggung jawab

terhadap kesehatan tubuh (2.12) Mengetahui cara hidup sehat (3.4)

Mampu menolong diri sendiri untuk hidup

sehat (4.4)

3

Referensi

•Permendiknas no. 146 tahun 2014

•Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga

•Kostelnik J. Marjorie et all (2007). Developmentally Appropriate Curriculum

Best Practices in Early Childhood Education

(4th ed.). USA: New Jersey.

4 Pihak-pihak

Terkait

(33)

5 Dokumen Catatan perkembangan anak

6 Prosedur Kerja MEMAR: merupakan kondisi akibat adanya

trauma/benturan dengan benda keras. Bisa

berbentuk benjolan pada bagian yang

terantuk, kadang disertai warna kebiruan.

Cara mengatasinya:

1. Memberikan kompres dingin pada bagian

yang terbentur untuk mencegah

bertambah banyaknya darah yang

merembes ke jaringan dan juga untuk

mencegah pembengkakan (udema)

2. Perhatikan pada hari berikutnya bengkak

berkurang atau tidak. Untuk mengurangi/

menghilangkan pembengkakan dilakukan

kompres panas selama 3-5 menit

tujuannya untuk melebarkan pembuluh

darah setempat, setelah itu diganti dengan

dikompres dingin selama 1 – 2 menit.

Lakukan sebanyak 4 -5 kali sehari sampai

bengkak menghilang. Ketika melakukan

kompres panas pastikan suhu panas tidak

sampai menimbulkan luka bakar. Kompres

panas dilakukan dengan menggunakan

kantong air panas atau salep/ krim

pemanas kulit.

(34)

adanya benda keras yang merusak

permukaan kulit misal jatuh saat berlari. Cara

mengatasinya:

1. Hentikan pendarahan yang terjadi dengan

cara menekan bagian yang mengeluarkan

darah dengan menggunakan kain kasa

steril atau saputangan/kain bersih.

2. Dengan menggunakan air dan sabun

bersihkan daerah sekitar luka. Jika ada

kerikil, kayu, atau benda lain di luka

keluarkan. Setelah itu luka dibersihkan

dengan kasa steril atau benda lain yang

cukup bersih. Setelah bersih berikan anti

infeksi lokal seperti povidon iodin atau

kasa anti-infeksi. Bila luka yang terjadi

terlalu dalam, segera rujuk ke rumah sakit.

MIMISAN ATAU PENDARAHAN HIDUNG:

Diatasi dengan cara:

1. Anak yang mimisan didudukkan sambil

agak menunduk, cuping hidung kiri dan

kanan dipencet bersama-sama, bernafas

melalui mulut. Tunggu sampai 10 menit.

2. Bila darah masih keluar, segera rujuk ke

rumah sakit.

3. Menggunakan daun sirih sebagai cara

(35)

sirih dapat menghentikan pendarahan

karena daun sirih mengandung zat yang

menyempitkan pemburuh darah.

KEMASUKAN BENDA ASING: adalah adanya

benda yang tidak biasa di dalam tubuh

misalkan duri menusuk dan tertinggal dalam

kulit, hidung atau telinga kemasukan

biji-bijian, telinga kemasukan serangga, saluran

nafas tersumbat makanan. Cara

mengatasinya:

1. Apabila benda yang masuk tidak terlalu

besar, usahakan untuk bersin, caranya

dengan mencium bubuk merica. Jika tidak

berhasil dibawa atau dirujuk ke rumah

sakit. Jangan mengkorek atau

menyemprot dengan air karena bisa lebih

berbahaya.

2. Jika ada benda asing di telinga harus

dikeluarkan dengan meneteskan minyak

mineral (gliserin/parafin cair) atau obat

tetes telinga, kemudian miringkan dan

amati benda asing tersebut keluar atau

tidak. Kalau tidak keluar harus segera

dirujuk ke rumah sakit.

3. Jika mata kemasukan debu, bisa

(36)

dengan mengalirkan air bersih.

4. Ada benda asing di kulit misal duri. Jika

ujungnya masih teraba cabut dengan alat

penjepit yang telah dibersihkan/

disucihamakan. Bila halus, duri

bambu/kaktus/ulat bulu dapat dengan

menggunakan plester yang ditempelkan

pada kulit yang tertancap duri halus,

kemudian plester dicabut dengan cepat.

Lakukan berulang-ulang sampai duri/bulu

halus tercabut semua

5. Jika mendapat gigitan hewan, cuci bekas

gigitan dengan air bersih dan sabun, beri

antiseptik balut, dan rujuk ke rumah sakit.

6. Jika mendapat sengatan serangga, segera

lepas serangga dari tempat gigitannya

dengan menggunakan minyak pelumas

atau terpentin atau minyak cat kuku.

Setelah terlepas luka dibersihkan dengan

sabun dan diolesi calamin atau krim

antihistamin. Bila tersengat lebah, ambil

sengatnya dengan jarum halus, bersihkan

dan oleskan krim antihistamin atau

kompres es bagian yang tersengat. Jika

muncul tanda-tanda seperti mual dan

mutah, pucat apalagi sampai sesak nafas

(37)

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)

KEGIATAN MAKAN DI TK KENANGA

Nama

Lembaga

TK KENANGA Kode Dok. SOP /pros-005

Unit Program TAMAN

KANAK-KANAK

Membiasakan untuk mencuci tangan

(2.1)

Pengenalan berbagai jenis makanan

dan kegunaannya untuk tubuh (2.1) Pengenalan matematika (berhitung,

konsep satu ke satu, bentuk, warna,

rasa, dll) (3.6)

Membiasakan untuk bersyukur pada

Tuhan (doa) (1.2)

Membiasakan untuk berbagi (2.9) Membiasakan untuk tertib (2.6) Membiasakan untuk bertanggung

jawab dengan makanan (2.1)

Membiasakan untuk bersih lingkungan

(2.1) (2.6)

(38)

jawab terhadap alat makan (2.12)

3

Referensi • Permendiknas no. 146 tahun 2014

• Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga

4 Pihak-pihak

Terkait

Guru kelompok

5 Dokumen Catatan perkembangan anak

6

Prosedur Kerja

1. Pastikan semua anak dalam kelompok

sudah mencuci tangan dengan bersih

dan benar

2. Pastikan semua anak sudah ada

dalam kelompoknya

3. Anak menghitung jumlah orang dalam

kelompok dan pastikan jumlah alat

makan yang diperlukan

4. Anak secara bergiliran menyiapkan

alat makan sesuai dengan jumlah

tempat yang tersedia.

5. Pastikan semua anak sudah duduk di

tempatnya, saat guru mengenalkan

menu makan dan kandungan gizi

yang dibutuhkan tubuh.

6. Apabila anak membawa makanan dari

rumah, ceklah apakah makanan

sudah memenuhi aturan yang

ditetapkan lembaga

7. Anak dibiasakan untuk berbagi bekal

(39)

8. Membiasakan anak bersyukur atas

makanan yang tersedia.

9. Berdoa sebelum makan dipimpin oleh

anak secara bergantian setiap

harinya. Makan dengan tertib dan

tidak berceceran

10.Anak mengambil makanan sesuai

dengan kebutuhan dan tidak

menyisakan makanan yang

diambilnya

11.Kenalkan pada anak cara

menggunakan alat makan yang benar

dan sopan santun saat makan.

12.Berdoa setelah selesai makan, dan

mengucapkan syukur.

13.Selesai makan anak menyimpan

kembali alat makan ke tempat

semula. Jika memungkinkan anak

diajak mencucinya.

14.Sehabis makan anak harus

membersihkan kembali tempat yang

sudah digunakan agar tidak ada sisa

makanan yang tercecer.

15.Setelah makan anak mencuci tangan

dan menggosok gigi dengan tertib.

16.Ajaklah anak untuk mengikuti

(40)

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)

KEGIATAN PIJAKAN SEBELUM MAIN DI TK KENANGA

Nama

Membiasakan untuk berdoa sebelum

melakukan kegiatan (4.1)

Mengembangkan kemampuan berbahasa (kosakata baru,

mengungkapkan bahasa) (3.11) Mengembangkan sikap percaya diri

(2.5)

Mengembangkan sikap menghargai

orang lain yang berbicara (2.10) Mengembangkan kemampuan

mengamati, menanya, mencobakan

untuk mencari tahu

Mengenalkan konsep pengetahuan

sesuai dengan tema dan RPPH yang

(41)

Mengembangkan kemampuan focus

pada tema dan kegiatan yang dilakukan

(2.12, 3.13)

Membiasakan anak disiplin mengikuti aturan (2.6)

Membiasakan berani melakukan

tantangan baru(2.2, 2.5)

Membiasakan untuk berkata santun

(menggunakan kata terima kasih, maaf,

tolong). (2.14, 3.2)

Mengembangkan kemampuan

menentukan pilihan sendiri (2.5, 2.8)

3

Referensi • Permendiknas no. 146 tahun 2014

• Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga

4 Pihak-pihak

Terkait

Guru sentra

5 Dokumen Catatan perkembangan anak

6

Prosedur Kerja

1. Anak duduk dalam bentuk lingkaran

atau duduk merapat tetapi dalam

suasana tidak berdesakan, posisi guru

di depan menghadap ke

anak.Menyapa anak untuk memulai

kegiatan

2. Anak berdoa sebelum melakukan

kegiatan

3. Bertanya kepada anak tentang hal-hal

(42)

4. Menanyakan perasaan anak hari ini

untuk mengenal perasaan anak

5. Memberitahukan bila ada sesuatu

yang tidak biasa terjadi hari ini,

misalnya ada tamu, ada guru yang

tidak masuk sehingga digantikan oleh

guru lainnya

6. Mengenalkan tema dan konsep hari ini

dan mempersilakan anak mengamati,

bertanya tentang tema yang

dikenalkan.

7. Siapkan buku yang sesuai dengan

tema agar anak bisa mencari informasi

dan bertanya yang terkait dengan

tema.

8. Membacakan buku sesuai tema untuk

membangun ide bermain.

9. Mengembangkan kosa kata dan

menanyakan pendapat anak tentang

arti kata yang dimaksud.

10.Mendiskusikan ide bermain apa yang

akan dibuat anak dengan alat dan

bahan yang tersedia.

11.Memberikan contoh secara tepat untuk

kegiatan baru yang belum dimengerti

anak.

(43)

anak

13.Mengulang kembali aturan di sentra:  pilih kegiatan

 selesaikan kegiatan

 perlihatkan hasil karya pada

pendidik

 merapikan alat yang sudah

digunakan

 pilih kegiatan lainnya.

14.Anak memilih mainan sesuai dengan

minatnya

15.Mengelola kegiatan pemilihan mainan

dengan menerapkan permainan yang

menarik

(44)

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)

KEGIATAN PIJAKAN SELAMA MAIN DI TK KENANGA

Nama

 Mengembangkan kemampuan

mencobakan untuk mencari tahu (2.2)

 Membiasakan untuk berani melakukan tantangan baru (2.5)

 Mengembangkan kemampuan focus

(3.13,3.14)

 Membiasakan untuk bekerja tuntas

(awal sampai akhir) (2.12)  Membiasakan untuk melakukan

kegiatan secara mandiri dan

bekerjasama (2.8, 2.10)

 Membiasakan untuk saling membantu

dengan guru dan teman (2.9)

(45)

 Mengenal berbagai konsep

pengetahuan (matematika, sosial, alam,

sains, bahasa, alat/teknologi). (3.6, 3.7,

3.8, 3.9)

 Mengembangkan keterampilan

membuat karya dengan berbagai alat

dengan ide sendiri (4.15)

 Membiasakan untuk berkata santun

(menggunakan kata terima kasih, maaf,

tolong). (2.14)

 Membiasakan untuk menghargai hasil

karya diri dan teman (2.10)  Mengembangkan keterampilan

berkomunikasi (4.11)

 Mengembangkan sikap percaya diri

(2.5)

 Membiasakan untuk bertanggung jawab

(2.12)

3

Referensi • Permendiknas no. 146 tahun 2014

• Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga

4 Pihak-pihak

Terkait

Guru sentra

5 Dokumen Catatan perkembangan anak

6

Prosedur Kerja

1. Melakukan (pengamatan) dan

membuat catatan perkembangan

anak.

(46)

(45 menit – 1 jam)

3. Memberikan pijakan dengan

menggunakan kalimat bertanya yang

terbuka secara tepat Misal:

bagaimana caramu menemukan

warna ini?, Bangunan apa yang

sedang dibangun nak?

4. Pijakan yang diberikan harus sesuai

dengan perkembangan anak

5. Dorong anak untuk bermain dalam

kelompok kecil selain bermain secara

mandiri.

6. Anak diberi kesempatan untuk

membuat karya dengan idenya sendiri

7. Anak diberi kesempatan untuk

mencoba alat dan bahan main

dengan caranya sendiri

8. Anak didukung untuk bekerja sampai

tuntas

9. Anak didukung untuk saling berbagi

alat main

10. Anak didukung untuk mau membantu

(47)

11. Anak didukung menemukan konsep

pengetahuan (matematika, sosial,

alam, sains, bahasa, alat/teknologi)

melalui alat dan bahan yang

dimainkannya.

12. Membangun kepercayaan diri anak

dengan memberikan kesempatan

untuk mengemukakan gagasannya

melalui alat dan bahan main yang

digunakannya.

13. Mengingatkan pada anak sisa waktu

bermain.

14. Mengajak anak untuk membereskan

(48)

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP)

KEGIATAN PIJAKAN SETELAH MAIN DI TK KENANGA

Nama

Membiasakan untuk berdoa sesudah

melakukan kegiatan (4.1)

Mengembangkan kemampuan berbahasa

(kosakata baru, mengungkapkan

bahasa) (4.11)

Mengembangkan sikap percaya diri (2.5) Mengembangkan sikap menghargai

orang lain yang berbicara (2.7)

Menguatkan konsep pengetahuan sesuai

dengan tema dan RPPH yang disusun Membiasakan untuk berkata santun

(menggunakan kata terima kasih, maaf,

tolong). (2.14)

Mengembangkan kemampuan behasa

ekspresif

3

Referensi • Permendiknas no. 146 tahun 2014

(49)

4 Pihak-pihak

Terkait

Guru sentra

5 Dokumen Catatan perkembangan anak

6

Prosedur Kerja

1. Mengajak anak untuk duduk melingkar

dan menanyakan perasaan setelah

bermain

2. Menanyakan kegiatan bermain yang

sudah dilakukan anak (recalling).

3. Anak diberi kesempatan untuk

menunjukkan hasil karya, bisa dalam

bentuk gambar, tulisan, bercerita.

4. Memperkuat kembali konsep

pengetahuan yang sudah didapat anak

selama bermain (sesuai dengan RPPH)

5. Memberikan penghargaan seperti

ucapan terima kasih terhadap perilaku

anak yang sudah sesuai dengan aturan

dan

6. Membahas apa yang seharusnya

dilakukan bila ada anak yang belum

mematuhi aturan.

7. Menyampaikan kegiatan berikutnya dan

perilaku yang diharapkan pada anak

(50)

Pedoman ini merupakan rangkaian dari dokumen penerapan Kurikulum

2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Penyusunan jadwal harian dan standar

operasional prosedur penting dilaksanakan untuk membangun layanan PAUD

yang lebih berkualitas, terstruktur dan transparan. Terlebih lagi program PAUD

lebih menekankan pada pengembangan sikap, maka pembiasaan yang

dilakukan dengan konsisten menjadi suatu keharusan. Oleh karena itu penting

di setiap satuan PAUD harus memiliki jadwal harian dan standar operasional

prosedur dan menerapkannya di satuan masing-masing.

Jika semua pihak dapat berpartisipasi dengan optimal, maka diyakini

bahwa penerapan Kurikulum 2013 PAUD di setiap satuan pendidikan PAUD akan

memberi dampak yang positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak

yang dititipkan di satuan pendidikan PAUD bersangkutan. Akumulasi dari

dampak tersebut akan mengantarkan anak-anak Indonesia kelak menjadi anak

yang cerdas secara komprehenshif.

Semoga bermanfaat. Aamiin

Salam,

Penyusun

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukoharjo, (2) Mengetahui

Round sawing yielded more timber of quality class I than other methods, but the most favorable structure was reached by cant sawing (production of more

4 Penelitian ini menguji sikap mahasiswa kesejahteraan sosial mengenai definisi berbagai bentuk tindak kekerasan terhadap istri oleh suami serta faktor-faktor yang

54 tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah, apabila jumlah peserta yang memasukan Dokumen Penawaran kurang dari 3 (tiga) peserta maka dinyatakan

BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH JAWA BARAT : berisikan mengenai sejarah pembentukan Provinsi Jawa Barat, Luas Provinsi Jawa Barat, Administratif serta data-data yang berkaitan

Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan rencana aksi program strategis untuk penanganan permasalahan permukiman dan pembangunan

Serat Wedhatama, yang merupakan karya besar Sri Mangkunegara IV dapat dijadikan rujukan utama dalam pembelajaran muatan lokal Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa,

MANDIRI TATA SARANA CONSULTANT Rp 149.446.000,00 1 1 1 1 1 Memenuhi