• Tidak ada hasil yang ditemukan

bangunan asli peninggalan Kesultanan Palembang yang berarsitektur Melayu Cina

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "bangunan asli peninggalan Kesultanan Palembang yang berarsitektur Melayu Cina"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Penulisan Tugas Akhir

BAB III

ANALISIS PERMASALAHAN

MUSEUM BAHARI PADA TAMAN WISATA BUDAYA DI KAWASAN BENTENG KUTO BESAK

Museum Baliari adalah wadah untuk menyimpan, melestarikan .menampilkan dan mempelajari benda-benda kelautan dan kebaharian pada masa Kesultanan

Palembang dan perkembangannya Untuk mendapatkan nilai rekreatif pada museum ini

menekankan pada kontektual lingkungan dan budaya di Kawsan Benteng Kuto Besak

tersebut sebagai penentu bentuk dan penampilan bangunan.

Kawasan Benteng Kuto Besak adalah kawasan cagar budaya yang sebagian

besar adalah bangunan pada masa kesultanan palembang damssalam. Bangunan pada

masa ini telah mengakar dan dapat kita jumpai pada setiap kehidupan masyarakat

Palembang dan menyalu serta menjadi bagian adat istiadat masyarakat Palembang.

3.1 Analisis Arsitektur Bangunan konservasi di Kawasan Benteng Kuto Besak Salah satu aspek yang mencerminkan adat istiadat dan tata cara kehidupan

masyarakat Palembang dapat dilihat dari bangunan bangunan yang ada pada Kawasan

Benteng Kuto Besak. Bangunan bangunan itu antara lain adalah 3.1.1 Bangunan yang berada didalam Benteng Kuto Besak

Bangunan bangunan didalam Benteng Kuto Besak umumnya adalah bangunan

bangunan asli peninggalan Kesultanan Palembang yang berarsitektur Melayu Cina

Bangunan konservasi yang berada didalam Benteng Kuto Besak tersebut adalah :

(2)

r r < < O N O N < z o N CO CD < < z Z o o M Nl oo o3 rsj "--<r < < < Z Z Z o o o Nl 1 N 1 N l OS 0 pq

(3)

a Bangunan pada zona 1

TAMPAK DEPAN

MLCONY

ENTRANCr

TAMPAK. S AMPINS

Gambar 3.1: Bangunan Konservasi pada Zona 1

BABEI

Penulisan Tugas Akhi

(4)

ex

II

i: ! is •:>' i ; SP } '.:<•). y\v I'M i \ i Cl. XL o ca

OrnanienI'ecinan

OrnamenHecinan

OmamenSilanu

P P P >. >. > r: x rc •^ ^ ^ -o cc E 5 « £. H ffl £

(5)

_Penulisan Tugas Akhir

b. Bangunan pada zona 2

E<r' TAMPAK DEP AN DENAH

fci

'I :*

1

H4—J* "• f •- ''• •-•

Gambar 3.2 : Bangunan konservasi pada zona 2

(6)

5 -J <I 5. g 6 t; o g Oi2So ?, 1 ^ -3 •* 111 : o. z h II o j; :2-j !>-6 3 5 P5

(7)

c. Bangunan pada zona 3 TAMPAK DEPAN ! I r T

n

'•:

J v L -•M-"i::i!!!l|l

Penulisan Tugas Akhir

ll-DENAH

.. i ...

21 ' I

Gambar 3.3 : Bangunan konservasi pada zona 3

(8)

TAMPAK SAMPING

KUW ATAP UMM

BABEI LiSPLANG K4YU

otip

ORNAMfKI

USPLANG

5AHAN KAYO (Sr*7r7vc DETAIL D i Z/j/j^vu;

(CANOPY)

Element Atap Lisplane Material Bentuk/Finishing

Gentcng Coklat Limas/Melayu

Kavu | Omamen Mclnyti

<wo.-s*:

(9)

_Penulisaii Tugas Akhir

3.1.2 Bangunan yang berada di tepi sungai Sekanak

r~

'Trrr^ o w n (Ccwemg i'

T

TAMPAK DEPAiN it- •!.' DETAIL C JENDELA

BUkAAN

'•! '• I ^ j i ;;t ~ K, ^

Gambar 3.4 : Bangunan konservasi pada zona 4

BABm "ajJWinxx;-i i *-"-- -=i- -L'-lK><.<3il_l l • Wi t^j L.J! lTZ. rr-j ^ L . W.WO J AMU N A ia>i** , 4. "M Mr I S«' l::3" ISA X/1 46

(10)

BALCONY BSS^IS

KHAMPA T.AMP.AK SAMP IN G

DjENTUK ATAP

b a b m liilli'.illlliliniiriiiiri ^

Element Mnlcrinl ttcntuk/Kinisliing

Atap Gcntcny wnrna

coklal

Limas/Mclayu

Dinding Tcmbok muif Polos

Pintu Kayu kaca Omamen Pecinan

Jcndcla Kayu Kepryalc Raillint; ICavu MotifTradisional

&UNUN&AN

(11)

Penulisan Tugas Akhir

3.1.3. Bangunan yang berada di tepi sungai Musi

KACA v

Gambar 3.5 : Bangunan konservasi pada zona 5

BABE!

(12)

TAMPAK DEPAN

HI 0<^

TAMPAK SAMPTjNG

Gambar 3.6 : Bangunan pada zona 6

BABLTI

_Penulis3n Tugas Akhir

i 1

^ DMDIN& PAPAN KAVU MAtfiF

(13)

^^s®fit

x _o u i) "0 13 O y-n >^ c c <g q. « « EtEE o £ o o 3 3 *E CO ex c to u «2 a. H O c CX ^5 =2:2 O 5Z ca cd ret) V. S 9 U c/l t/1 -O 3 c ex, ij ca u o

(14)

_Penulisan Tugas Akhir

TAMPAK SAMPING J—WDjn&kavu ^masip

sot ioo 100 100 100 ^ * n Ivl " M ~ -r l JO c . - n r -l'-f ^ ~ " ~ " = DEN AH z

Gambar 3.7 : Bangunan pada zona 7

BABUI

» ^

(15)

MOTIP UlASANj^TAP.

DETAIL S U MOTIF ORNAMEN DINDING b a b u i '^KAYU ^ TIM6UL

# I? if #

rzi •

)f DETAIL T • JCNDELA

Element Material DcnluU/nnuliiii£

Bubungan Atap Dinding Balustrade Bcton Kavu . Kavu Ornamen Pccinan Ornamen Pccinan Ornamen Mclavu 52

(16)

_Penulisan Tugas Akhir

3.1.4. Bangunan yang berada di jalan Merdeka

$$$!'-I

.f/.^irns,j.

- 1

- 1

|

1 11 i-.A !• A U-1 1- J v i WA 1 L i \ _.* -f 7 i — 11 i

i-

j 1 1 - I - l " J ' !• J I -J 1 • J i ' -1 ' 3 * 1 i Lit

1

1 1 1

l

• ;• ! 1 'I'J 1N i M Y> d i

|

. . DENAH

Gambar 3.8 : Bangunan pada zona 8

(17)

TAMPAK DEP AN K

TAMPAK SAMP IN G L-) PIND1N& PAWNKAYU

ATAP um

esij TnAui

BABE!

H ^TLMeOKMAS IF — TANGGAENTFANCE

bW\H\

&ALKD1

Element Material Bcntii k/Finiv

Atap Konsol Gcntcng CokJat Bcsi Limas/Mclayi Omnmen Mel 54

(18)

TAMPAK DEP AN —IP i^i Kd Lvi !—b—L_4 3 B _l,o. _fc*dl IE

Gambar 3.9 : Bangunan pada zona 9

BABm

U __ ,

nr~r

Penulisan Tugas Akhir

v P1ND1N& rAASIF J_") TlNlSHlNG- WWW* PUT1H •PANDA r -BALKOW •'-!v . TAMPAK SAMPTNG 55

(19)

|J>id}l)»-hliii't[Ti)|'i.n.Mniii:i»'T'i'ii->1J| Mj,

D g°J- TANGfr/*

BAB in

/-^GENTENG-n.B£NTTUK_^IAP

A -^ A^"* DETAIL A L./wvw.PiP'W pAft-YJ mv«. PAHWJ a/

•«;

Element Material Bentuk/Finishing

Atap Dinding Balustrade Railling Genieng warna coklal Papan kayu Tembok masif Kayu Kayu Limas/Melayu Polos Omamen 1'ccinan MotifTradisional 56

(20)

S? Tabel 3.1 : Kontekstual Bangunan Konservasi di Kawasan Benteng Kuto Besak Pola

m3mMm

ii^u^iijrnimrrT]igj2it Tp^P^ST^r^HfS^rf ..,.jT^£itiTnT-ri'rmTiT J!jU(liaj

alii

1

Zona 1

ada ada ada ada tidak

Zona

2

ada ada ada ada ada ada

Zona Zona Zona ada ada tidak ada ada ada ada ada tidak ada ada ada ada ada tidak tidak tidak tidak Zona 6

ada ada tidak ada tidak ada

Zona

7

ada ada tidak tidak ada ada

Zona

8

ada ada ada ada ada ada

Zona 9 Kesimpulan tidak mendominasi ada mendominasi tidak mendominasi ada mendominasi tidak mendominasi ada mendominasi

(21)

Penjajaran == Ukuran 1 -1 " Ivl "

3

•ffi E )enah Persegi dm.mmmBh Zona 1

ada ada ada

Zona

2

ada ada ada

Zona

3

ada ada ada

Zona

4

ada ada ada

Zona

5

ada ada ada

Zona

6

ada ada ada

Zona

7

ada ada ada

Zona

8

ada ada ada

Zona

9

ada ada ada

Kesimpulan

(22)

mw atap um atap limasan jendela hiasan atap so Bentuk

#

./?

'•^mSsT

$

"7/ // / •' / jrWv* Zona 1

ada ada ada

Zona

2

ada ada ada

Zona 3 ada ada Zona 4 ada tidak ada ada Zona Zona ada ada ada tidak ada ada Zona 7 tidak tidak Zona 8 ada ada ada ada j L Zona 9

ada tidak tda

Kesimpulan

(23)

r

ada ada ada ada ada ada ada ada ada mendominasi lisplang ada ada ada ada ada ada ada ada ada mendominasi beranda balkon ada ada ada ada ada ada ada ada ada mendominasi bentuk panggung OS

(24)

Ornamen

dinding lantai balustrade

puni-t

Z.0113

1

ada ada ada

Zona

2

ada ada ada

Zona 3 ada Zona 4 ada ada ada ada ada Zona Zona 5 6 ada ada ada ada ada ada Zona 7

ada ada ada

Zona

8

ada ada ada

Zona

9

ada ada ada

Kesimpulan

(25)

OS Tabel 3.2 : Ukiran pada bagunan konservasi di Kawasan Benteng Kuto Besak NO Nama Bentuk Letak 1

Motif bunga Motif daun

\-*m&&0*-l 1.

ur-//l^^iC|?ig|

Pertemuan balok Pada lis atap Pada bagian atas pintu Makna Melambangkan suatu harapan cerah pada masa mendatang Melambangkan kesuburan yang diidam idamkan

(26)

Os

Motif buah Motif Rupa Motif Kalig rafi

',%>> / ^T^Ti -^ Pada riling taugga Pada lis atap Pada puncak pintu Melambangkan penghavatan pada alam sekitar Melambangkan kereligiusan kehidupan masyarakat

(27)

_Penu!isan Tugas Akhir

b.Penjajaran

Pada kawasan ini terlihat adanya penjajaran polagaris yang jelas dari bangunan

yang ada di kawasan Benteng Kuto Besak.

c. Ukuran dan Bentuk

Bentuk yang dapat ditangkap dari bangunan-bangunan yang berada dikawasan

ini adalah bentuk-bentuk dasar dan ukuran-ukuran ruang yang bertingkat-tingkat sesuai dengan stniktur adat istiadat masyarakat Sumatera Selatan yang tak lepas dari kehidupan sungai. Denah Tampak BABm -t-( t*-m 64

(28)

_Penulisan Tugas Akhir

3.2 *Analisis kontektual Lingkungan Kawasan Benteng Kuto Besak Terhadap Museum Bahari Pada Taman Wisata Budaya Di Kawasan Benteng Kuto

Besak.

Salah satu aspek yang mencerminkan kehidupan bahari dan adat istiadat

kesultanan palembang yang dapat ditangkap dengan jelas pada kawasan Benteng kuto

Besak ini adalah bentuk bangunan konservasi di daerah ini terutama bangunan melayu cina Hal ini berdasarkan sejarah masa Kesultanan Palembang dimana tukangbatu di

masa itu dipercayakan kepada orang-orang cina, sehingga bangunan dimasa itu didominasi oleh bangunan melayu cina.

Dari bangunan-bangunan di kawasan tersebut (terutama pada bangunan melayu cina) dapat dilihat adanyahal-hal yang mendominasi bangunan tersebut yaitu :

a. Pola

Dari bangunan-bangunan konservasi dikawasan Benteng Kuto Besak tersebut memiliki satu pola yang samayaang mengikat satu bentuk ke bentuk lain sehingga menjadiciri khas bagi bangunan di kawaasan tersebut:

_i ' ff^jjg IS1 • ^guixn.TT' i \; ijjxcr,

ED PI

t o H ID

ft

rrrr BABDI 65

(29)

JPenulisan Tugas Akhir

Atap BerbentukLimas Melayu

hfo^

JJ

Jendela

MotifHiasan Atap

Beranda Balkon

(30)

Penulisan Tugas Akhir

d. Motif Ornamen Ruang

Ruangg-ruang pada bangunan dikawasan ini memiliki ornamen yang mencirikan

arsitekturkhas asli Palembang yang memiliki motif-motiftertentu.

MotifOrnamen Dinding MotifLantai

i^Fi^FW^

Motif

Balustrade

Selain itu ruang-ruang pada bangunan dikawasan ini memiliki serangkaian

ornamen yang berupa ukiran yang umumnya dalam bentuk relief, seperti pada bagian atap bubungan, ambang atas pintu, riling tangga, kolom, dan Iain-lain.

Yang secara garis besarnya terdiri dari :

• Motif bunga, melambangkan suatu harapan cerali pada masa meudatang (gb. a &d).

• Motifdaun, bermakna kesuburan yang diidam-idamkan (gb. b &f).

• Motif buah, (gambar e)

• Motif rupa naga, bermakna dari pengliayatan dari kehidupan alam sekitar (gb. c) • Motif kaligrafi, bermakna kereligiusan kehidupan masyarakatnya (gb. g)

(31)

Penulisan Tuaas Akhir S I

& C Q

0 P-n iir;1 £L

cilk^

e UJ g (b^^P^r^ BABffi 68

(32)

_Penulisan Tugas Aldiir

3.3 . ANALISIS EKSPRESI PENAMPILAN BANGUNAN

Pendekatan Kepada Arsitektur Pasca-modem.

Pengertian pasca adalah menunjukkan apa yang telah ditinggalkan atau dilalui,

tetapi belum menerangkan dimana akan tiba Jadi arsitektur pasca modern belum

sampai pada tujuannya yang baru tetapi juga belum melepaskan semua makna

modern-nya.16

Sejarah Arsitektur Pasca Modern.

Sejarah timbulnya arsitektur pasca modem dimulai dari kegagalan arsitektur modem yang disebabkan karena dalam konsepnya terlalu logis dan rasionaJ, juga

kurang memperhatikan nilai-nilai sosial masyarakat, faktor lingkungan dan emosiseita

bersifat sepihak (artinya arsitektur modem lebih cenderung untuk memperhatikan

bagaimana caranyamanusia harus hidup dan kurang perhatiannya kepada manusia

sebenamya). Adapun awal mula timbulnya arsitektur pasca modem adalah sebagai

berikut:

a) Pasca modem dimulai akhir 1950-an secara sedikit demi sedikifada yang terns terang dan ada juga yang masih tersamar. Perkembangan ini banyak menimbulkan

perdebatan diantarapara arsitek.

b) Bermula dari penggunaan bentuk-bentuk lama, elemen-elemen tradisional, historis

dipadu dengan penyederhanaan elemen-elemen modem. Komposisi unsur-unsur

bangunan menyampaikan makna tertentu yang dapat dibaca

16 Persepsi Bentuk dan Konsep Arsitektur, Team UI.

(33)

_Penulisan Tug-as Akhir

c) Sebenamya gejala pasca modem sudah ditunjukkan pada pertengahan 1950-an yaitu

pada karya Le Corbusier pada sebuah bangunan gereja di Ronchamp yang sangat

menyimpang dari gayalntemasional. Percobaan dilakukan terns dan diharapkan ada

suatu timbal balik dari arsitek, pemakai, masyarakat awam dan lingkungan alam.

Istilah pasca modem hanya dapat dipakai bagi para arsitek yang sadar akan makna arsitektui- sebagai suatu bahasa (sarana komunikasi). Gejala timbulnya ce.rakan

ini terlihat sejak komunikasi dalam karya-karya arsitektui" modem mulai kabur dan makna-makna sosialnyamakin hilang.

Arsitektur pasca modem mengingat keadaan masa lalu, mengadakan pendekalan

positif terhadap bangunan metafor, vemakular, mang bam dan arti ganda serta nieneliti

hal-hal yang aktual.

Komunikasi dalam arsitektui- pascamodem dapat dilakukan dalam dua arah yaitu : * Orang yang mengerti pada makna-makna arsitektur.

* Masyarakat awam yang lebih mementingkan kenyamanan cara hidup dan

bangunan-bangunan tradisional.

Cara komunikasi dalam arsitektur :

* Dengan ungkapan bentuk (metafor)

- Metafor langsung, (bentuk yang terang-terangan biasanya menggambarkan fungsi

dari bangunan itu untuk maksud tertentu, misalnya untuk publikasi).

- Metafor tersamar, (diharapkan ada tanggapan dari orang yang menikmati atau

memakai karyanya), tanggapan ini akan berbeda-beda tiap orang.

BABm

(34)

_Penulisan Tugas Akhir

• Kata (unsur-unsur bangunan : jendela dan pintu) • Sintaksis (penyatuan unsur bangunan/komposisi)

• Semantik (mengembangkan makna yang ada, hubungan dari unsur-unsur bangunan

dan bentuk-bentuk yang terjadi).

Suatu bahasa terdiri dari simbol-simbol yang mempakan kata-kata, kalimat, gerakan-gerakan yang mengandung arti, mimik,dan apa saja yang dapat digunakan unhik berkomunikasi. Dalam bahasa arsitektur yang digunakan untuk berkomunikasi adalali bentuk, bentuk keseluruhan, dalam hal ini adalah bangunan.

Mengapa justru bentuk yang menjadi media komunikasi ? Betulkah yang terlebih daliulu dan langsung tampak oleh mata, yang kemudian dianalisis di dalam otak kita untuk dapat dimengerti. Pada saat mata menatap suatu bangunan, timbullah berbagai

macam pertanyaan :

• Yang pertama kali dipertanyakan , "Bangunan apakah itu ?"

• Pertanyaankedua, "Bangunan ini seperti apa rupanya ?" • Pertanyaan ketiga, "Sebesar apa bangunan tersebut ?"

• Pertanyaan keempat, <cDari apa dan bagaimana berdirinya ?" Adapun faktor-faktor yang mewujudkan bentuk adalah sebagai berikut :

• Fungsi, secara umum dalam arsitektur adalali pemenuhan terhadap aktifitas

m a n u s i a

BAB in

(35)

_Penulisan Tugas Akhir

• Simbol, merupakan suatu proses yang terjadi pada individu dan pada msyai-akat, melalui panca indra yang kemudian menjadi persepsi terhadap sebuali bentuk bangunan. Persepsi sangat ditentukan sekali oleh tingkat intelektual pengamat itu

sendir.

• Teknologi struktur dan bahan, mempakan faktor penting dalam arsitektui-. Struktur mengandung keindahan karena struktur dibuat berdasarkan hukum keindahan.

Metafor adalah kiasan atau ungkapan bentuk. Dengan diwujudkan pada bangunan, diharapkan ada tanggapan dari orang yang menikmati atau memakai karyanya Tanggapan ini akan berbeda-beda tiap orang.

(36)

_Penulisan Tugas Akhir

Misalnya pada bangunan TWA Kennedy Airport, ada yang mengartikan sebagai burung, pesawat terbang dan Iain-lain. Bentuk yang terang-terangan biasanya menggambarkan fungsi dari bangunan itu untuk maksud tertentu, misalnya untuk

publikasi.

Kiasan-kiasan metafisik menggambarkan alam, seperti binatang, tumbuhan. Keinginan dan rasa tidak sadar diri kepada imajinasi alam dan perkembangan teknologi dipadukan dengan nilai dan perasaan.

BABTJI

(37)

_Penulisan Tugas Akhir

3.4 PENAMPILAN BANGUNAN MUSEUM BAHARI ^

A). Kriteria Penampilan Bangunan Yang Mempunyai Citra

a Bagunan bersifat simbolik.

- Simbol metafor ( kiasan atau ungkapan bentuk yang diwujudkan pada

bangunan). Dalam hal ini metafor yang dipakai adalali : Metafor

tersamar ( diharapkan ada tanggapan dari orang yang menikmati atau

memakai karyanya), tanggapan ini akan berbeda-beda tiap orang.

- Penonjolan struktur sebagai omamen.

- Penonjolan teknologi yang berlebihan dan penekanan pada logika konstruksi serta utilitas dapat menjadikan bangunan berfokus pada kekaguman akan teknologi pada arsitektur.

b. Mudah dikenal oleh masyarakat.

Hal ini berkaitan dengan lamanya waktu pandang pengamat

terhadap bangunan yang dihitung mulai dari awal hingga akhir

pengamat memandang bangunan tersebut.

Perhitungan :

pengamat datang dari arah timur dengan kecepatan max. 50 lan/jam dan

kecepatan min. 30 km/jam dengan jarak pengamat 50 m. Vt = Vo-at

at = Vo-af at = 50.000-3000

3.600 3.600

at = 5,5

(38)

Penulisan Tugas Akhir

s = Vo - 0,5 x 5 x 5,5

50 = 13,8 xt- 15,25 65,125 = 13,8 t

t = 4,7 detik

Sehingga lamanya pandangan pengamat terhadap bangunan dengan

kecepatan 30 - 50 km/jam adalah 4,7 detik ( +/- 5 detik).

Sudut pandang nomial. (sumber Architecture ofDeconstmction)

Untuk mendapatkan bangunan sclupture D/H<2

Lebar Jalan : 12 m

Gsb 6 m

Minimal tinggi bangunan : 12 m

c. Penempatan massaterhadap titik tangkap pengamat.

d. Adanya p1aza atau mang terbuka

e. Peningggian pada entrance utama bangunan.

B). Bentuk Dasar Massa

Kriteria penentuan benhik dasar massa yang mempunyai ekspresi tertentu

sesuai dengan fungsinya yaitu museum bahari.

(39)

Penulisan Tugas Akhir

- Adanya suatu bentuk yang di simbolkan sesuatu artinya bentuk bangunan

dimetaforkan agar tercipta kesan bagi pengamat Dasar pertimbangan :

Bentuk massa berhubungan dengan ekspresi bahari. Diambil dari

pola-pola dasar bangunan pada kawasan Benteng Kuto Besak dan Perpaduan dengan

bentuk Kapal Perang tradisional kesultanan Palembang yang memberi kesan

lebih mendalam dalam mengekspresikan kebaharian pada masa kesultanan

Palembang.

Gambar 3.10 : Kapal Perang Tradisional

(40)

_Penu!isanTugas Akhir

a) Analisis bentuk dasar denah bangunan museum bahari

DENAH RUMAH LIMAS

HASH. SEGITIGA ^ ^ PER3EGIEMPAT PERSEGI SEGI TIGA

+

I

BENTUK DASAR

BENTUK DASAR 3ETENGAH LDJGKARAN

1s

DENAH KAPAL

Gambar 3. 11 : Analisis bentuk denah

BAB DI

(41)

_Penulisan Tugas Akhir

Keterangan Gambar :

• Denah Rumah Limas

Rumah limas memiliki bentuk-bentuk dasar yang bertingkat-tingkal dan bila diuraikan akan terbentuk bentuk bentuk persegi, bujur sangkar dan terikat menjadi satu bagian yang saling mengikat.

• Denali Kapal

terdiri dari bentuk dasar persegi dan setengah lingkaran

HASIL PENGGABUNGAN

Mengliasilkan bentuk-bentuk yang memadukan denah rumah limas dan denah kapal menjadi bentuk denali yang lebih mengekspresikan kebaharian pada lingkungan kawasan

benteng kuto besak.

(42)

Ph .a 3 C ^ •s OS -a e < <-j i—i r«-i 0 k pq jo < cq o

(43)

Penulisan Tugas Akhir

Keterangan Gambar :

• Kapal Naga Palembang

Mempakan kapal tradisional daerali Sumatera Selatan yang menjadi simbol pada

masa Kesultanan Palembang yang banyak dipenganihi oleh arsitektur Cina dan nuansa

bahari dalam kehidupan sehari-hari. • Kapal Perang Kesultanan Palembang

Mempakan kapal perang Sultan Mahmud Badaruddin Uyang digunakan dalam

peperangan melawan Portugis serta Belanda.

Hasil Metafor Dari Kedua Bentuk Dasar Tersebut

Mempakan bangunan berbentuk kapal yang mencoba mengekspresikan dari

kebaliarian.

BABm

(44)

Penulisan Tugas Akhir

c) Penampilan Museum Bahari Terhadap Kontekstual Kawasan Benteng Kuto

Besak

(45)

_Peiuilisan Tugas Akhir

C). Gubahan Massa

Macam pola massa:

a Pola massa tunggal, yaitu hanya terdiri dari satu unit massa yang diubah

susunannya.

b. Polamassamajemuk, yaitu terdiri dari beberapaunit massayang diubali susunannya

Pendekatan pemilihan pola massamuseum bahari :

Kejelasan keberadaan museum bahari yang mengekpresikan

kebaharian Kesultanan Palembang.

Hubungan antar aktifitas dalam museum yang cukup erat dan saling

berinteraksi.

Kemungkinan pengembangan.

Berdasarkan pendekatan diatas maka cenderung pola massa yang dipilih adalah polamassa yang majemuk untuk museum bahari.

Pola susunan massa:

(46)

BABm

--> 3ANGUNAN EKSPRESI' 3AHARI

(bentuk kapal)

Gambar

Gambar 3.1: Bangunan Konservasi pada Zona 1
Gambar 3.2 : Bangunan konservasi pada zona 2
Gambar 3.3 : Bangunan konservasi pada zona 3
Gambar 3.4 : Bangunan konservasi pada zona 4
+7

Referensi

Dokumen terkait

LP3ES, 1982), 90-91; Ahmad Muhibbin Zuhri, Pemikiran KH. 40 Amirul Ulum, Ulama-ulama Aswaja Nusantara, 83.. Pengasuh saat itu KH. Dimyathi, yang merupakan adik kandung Syaikh

Hasil penelitian ini menunjukkan ada korelasi yang signifikan antara perhatian orang tua dan pelaksanaan jam belajar masyarakat secara bersama-sama dengan prestasi belajar

Hasan Sadikin Bandung, dapat diduga masih terdapat beberapa permasalahan yang terkait dengan kualitas pelayanan di unit rawat inap rumah sakit tersebut, seperti

PRINSIP REKAM COMPACT CASSETTE RECORDER Compact Cassette, sering disebut sebagai kaset audio, kaset, kaset, atau hanya tape, adalah pita suara format perekaman magnetik..

(sumber:www.jababeka.com). Jababeka merupakan brand yang digunakan oleh PT Jababeka, Tbk. Brand “Jababeka” sendiri merupakan easy name yang menggambarkan tentang

Keempat, proses terjadinya transformasi Islam berawal dari hancurnya kerajaan Demak yang memiliki dasar Islam putihan dan digantikan oleh kerajaan Pajang

di dalam persil atau lahan bangunan cagar budaya dimungkinkan adanya bangunan tambahan yang menjadi satu kesatuan yang utuh dengan bangunan utama. Konservasi

penyelesaian konflik sengketa pertanahan yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Padang Lawas pada konflik sengketa lahan antara PT Sumatera Riang Lestari (SRL)