U l ) | l l i c r kapal k c r n l s rr)r irri rrtasuk ,rer ke
ak i bat cltuin - I J S S ; c t c l a l r
I :
. ,-l . . r u i , l . t i
:i -: t,
| ; , .
) " .
"
l . f . i
J . :
Model Stoikiometri
untuk Perkiraan
Jumhh iYutrient
prdl Bioremedissi
Tumpahan
Minyak dengan
Metode
Biostimurasi
di Lingkungan
pantai
(r) S.uf
pengajar
Universiras
"-H"dffIu,1!iu'3*?:ll;**,n
Si reknik
Manajemen
panrai
(:,
**"l*lH{:ffi
[:[:H.'S*.,,,
tt b well *nown thd oi! pollutioa in the marine
"*i::::: ,y b: causet!.try many dllerent .rource.r. inctuding Eq"sporl accidenls' Ieaklse of oil tanlrs and pipes, oil waste dkcharge, oil cbilling fio4uction refinries, am! transponafio4 and port laading and untoading activities- lrithou proper trcctrme;t,-oil pollution in marine ond terrestrial pollution mry resull in uncontrollqble erwironnental io ogo- ysions methods hwe becn dstoted in the pant for remediating the oil spill in mwine and coastal erwironient. conparcd to /fusicol and chemical nethods. bioremediation have been prwed ac most efective methad to cleatru,p o'i! spilts jti nininal or wirhout problems' Eioremediation corcbts of bioaugmenafion ond biostimulation Bioougmenration (by adding niqttbial produa n the polluted erwironment), in marry bcnch scale ond /ietd ,nrii, ioue been failed to r-enedlate oil spills- Furlherngre, it is upersive and nieds specrfic technique. ln othei hand biartinulation have'been $ective to degrode petroleum tlulrly
:ddlrs ty iins orgonic fertilEers (biostimuluion) is a promising method to cleanup oil spill thot should be devetoped. This )aper present an approach in modeling the quantity of rulrient required for in situ treatment. The iodeling j'ar estimating the moterial needed for the bioremediatian b based on t-he some principles usedfor all cheiiat reactions,"i.e. rhe ratio of reactants. The ratia is dictated by the s-a-ichiometric equarton: Bosetl on t_le equatio4 and a lry.potherical case sndy presented here slwws tha the modeling approach night be potentially *"d to esrimate tt iiine and mttrients required for the bioremediation
frclnords: Bioremediaio4 Biostimulotion Mafine pollutio4 Stoichiometry, Nutrienrs,Oil Spilk l. Pendahuluar
Perairan Indonesia merupakanjahn bansportasi yang stategis yang menglrubungkan negara-negafir dari benua Amerika' Afrilq maupun Eropa yang akan menuiJkg Alia r"ng;"ra maupun Australia araupun sebalikny4 serta terletak di antara n€gara-negara produsen di bagian barat dai-negara-negar:r konsumen di bagian Timur. Meningkarrya eksplorasiminyak blmi dan gas di lepas panrai dan lali lintasLpa ;i;;"n memperbesar risiko pencemaran min-r$ bumi di perairan tndonesia Perairan Indonesia yang rawan akan terjadi tumpahan minyak yaitu selat Malak4 selat Lomboh selat Sunda dan s€tat Makassr(Kiorri;, 2004). s€bacai conroh,
s€lat Malaka dilalui oleh !€litar200 hingga 3ry k"ryl pengangkut micas Rer uur*nii t"#"suk di antaranya
supertanker
de 90 et"IT
ry
3o tanker gns alam i"ir. rep"sirrr ranker tersebut berkisr Entars jgo n'bu ton
hingga 5 juta ton. Selain itujup beroperasi sekitar-80 anjrmg"n lepas panrai. I-alu linras hnkcr yang padat dan
tingginya
"k
i!*
eksplorasi
di lepas
pantai membuta pefuang
terjadinya
rumpahan
minyak- Dipc*irakan 7 jura
!*l
p". hari minyak mentah metewati Selat Malaka 0,3 jut" -l*"i p"r hari melalui p.-ion setatan pulau
Sumatera'
dan sebanyak
5 sampai
6 kapal tanker raksasa
y*-g b".ruutan lebih dari 250.000 ton melewati Selat
Lombok
dan Selat
Makassar'
Di samping
itu, sebanyak
roilrSo tanker
domestik
yang membawa
minyak
menrah
dan produk
minyak
lain melalui
Selat
Makassar
(www.kompas.co.id
dalam
Khomsin]zoOa;.
Iut$T
minyak yang terjadi di laut dapat menyeb,abkan
pencemamn
minyak di daerah panrai dan pesisir.
Seperti
diketahui' pesisir adalah daerah darat di tepi laut yang masih mendaiat pengaruh liut, seperri pasang
surut angin laut' dan perembesan
air laut. Sed"ng
pantai
adalah
daerah
al repi perairanlang dipengaruhi
oleh air
pasang
tertinggi dan air surut lerendah
(Triatrnodjo, 1999). Selain itq adanya xuera{instalasi pengolahan
minyak yang terletak di daerah
pesisir
juga tunrt memperbesar
risfto terjadinya
p"n..r--
minyak di pesisir
maupun
pantai.
Untuk itu pertu ditakukan langkah-langkah
untuk menangani
p€rlc€maftn
minyak tersebut Ada banyak metode
lang-
dapat ditempuh untuk menanggutangi
tumpahan
minyak- Metode-melode
tersebut
secara
garis Lsar dapat
digolongkan
menjadi metode fisik4 metode kirnia dan metode bioremediasi.
Mstod€ fisika menanggulangi
tumpahan minyak dcngan mcnghilangkan
atau mcmbuang minyak yang tertumpah sccara manual atau
menggunakan
alat-alat tertentu, tanpa melibatkan pemakaian zat kimia
-atau
penguraian
oleh organisme.
Meqblang minyak dengan
menggunakan
tangan
(Hozumi dkk., 2000), mer:galirkan
mlnyak ke dalam Lb*".p"
kanaf
-lalu
merecovery_minyak
tersebut dengan menggunakan
,o*r.
truck .xlprti yang ditakukan paia
rumpahan
minyak
Seo Empress
(Prince,2003),
men.uci-dan
mengalirkan
kembali
minyai ke-lauran
bebas
latu
mengumpulkannya
dengan menggunakan
skimmer s€perti yang Oltufutan setetah t..;uai t *p ahan Eson
."0.