dan hidayah-Nya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : “FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR”. dapat terselesaikan dengan baik.
Adapun maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian persyaratan agar memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur di Surabaya.
Sejak adanya ide sampai tahap penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Ir. H. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. H. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, MSi, sebagai Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
4. Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi, selaku Dosen Pembimbing Utama dan Ibu Dra.Ec.Anik Yuliati, MAks, selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang telah banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan dan saran untuk penulis.
5. Para dosen dan staff karyawan Fakultas Ekonomi Uneversitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
dorongan semangat baik material maupun spiritual, dan memberikan curahan kasih sayangnya sampai skripsi ini selesai.
Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya atas semua bantuan yang telah mereka berikan selama penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dengan terbatasnya pengalaman serta kemampuan, memungkinkan sekali bahwa bentuk maupun isi skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang mengarah kepada kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini.
Sebagai penutup penulis mengharapkan skripsi ini dapat memberikan sumbangan kecil yang berguna bagi masyarakat, almamater, dan ilmu pengetahuan.
Surabaya, Febuari 2010
Penulis
DAFTAR ISI... iii
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR... viii
ABSTRAKSI ... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah... 6
1.3. Tujuan Penelitian... 6
1.4. Manfaat Penelitian... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu ... 8
2.2. Landasan Teori ... 12
2.2.1. Penghargaan ... 12
2.2.1.1. Pengertian Penghargaan... 12
2.2.1.2. Kriteria Penghargaan Finansial... 14
2.2.1.3. Manfaat Penghargaan ... 15
2.2.1.4. Jenis – Jenis Penghargaan... 15
2.2.1.5. Penghargaan Finansial ... 17
2.2.1.6. Teori Yang Melandasi Pengaruh Penghargaan Finansial Terhadap Pemilihan Karir ... 17
2.2.2. Pengakuan Profesional... 18
2.2.2.1. Teori Yang Melandasi Pengaruh Pengakuan Profesional Terhadap Pemilihan Karir ... 19
2.3. Kerangka Pikir ... 22
2.4. Hipotesis ... 23
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel... 24
3.1.1. Definisi Operasional ... 24
3.1.2. Pengukuran Variabel... 25
3.2. Teknik Penentuan Populasi Dan Sampel ... 27
3.2.1. Populasi... 27
3.2.2. Sampel... 28
3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 29
3.3.1. Jenis Data ... 29
3.3.2. Sumber Data... 29
3.4. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis ... 29
3.4.1. Uji Kualitas Data... 29
3.4.1.1. Uji Validitas ... 29
3.4.1.2. Uji Reliabilitas ... 30
3.4.1.3. Uji Normalitas ... 30
3.4.1.4. Uji Multikolinieritas ... 30
3.4.1.5. Uji Heteroskedastisitas ... 31
3.4.2. Teknik Analisis ... 31
3.4.3. Uji Hipotesis ... 32
Jawa Timur... 33
4.1.2. Gambaran Umum Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur... 35
4.1.3. Falsafah, Visi, Misi, Dan Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur... 36
4.1.4. Lokasi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur ... 38
4.2. Diskripsi Hasil Penelitian ... 38
4.3. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis ... 42
4.3.1. Uji Analisis Data... 42
4.3.1.1. Uji Validitas, Dan Reliabilitas ... 42
4.3.1.1.1. Uji Validitas... 42
4.3.1.1.2. Uji Reliabilitas ... 43
4.3.1.1.3. Uji Normalitas ... 44
4.3.1.1.4. Uji Multikolinieritas ... 45
4.3.1.1.5. Uji Heteroskedastisitas ... 46
4.3.2. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis ... 47
4.3.2.1. Analisis Deskriminan... 47
4.3.2.2. Uji Hipotesis ... 54
4.4. Pembahasan ... 56
4.4.1. Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya... 59
4.4.2. Konfirmasi Hasil Penelitian Dengan Tujuan Dan Manfaat ... 61
4.4.3. Keterbatasan Penelitian... 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Tabel. 1 Matrik Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian
Sebelumnya ... 12
Tabel. 2 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Penghargaan Finansial (X1)... 39
Tabel. 3 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Pengakuan Profesional (X2) ... 40
Tabel. 4 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Lingkungan Kerja (X3) 41 Tabel. 5 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Pemilihan Karir (Y) 42 Tabel. 6 Hasil Uji Validitas Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows... 43
Tabel. 7 Hasil Uji Reliabilitas Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows... 44
Tabel. 8 Hasil Uji Normalitas Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows... 45
Tabel. 9 Hasil Uji Multikolinieritas Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows... 46
Tabel. 10 Hasil Uji Heteroskedastisitas Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows... 47
Tabel. 11 Analisis Perbedaan Antar Group Pemilihan Karir ... 48
Tabel. 12 Test Of Equality Of Group Mean... 50
Tabel. 13 Canonical Discriminant Function Coeficients ... 52
Tabel. 14 Eigenvalue... 53
Tabel. 15 Standardized Canonical Discriminant Function Coeficients ... 54
Tabel. 16 Hasil Pengujian Hipotesis ... 55
Tabel. 17 Matrik Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Sebelumnya... 60
Gambar. 1. Bagan Kerangka Pikir... 23
ix Oleh :
DENI RETNO K
Abstrak
Perkembangan lingkungan bisnis yang sangat ketat menjadi suatu tantangan yang harus dihadapi setiap pelaku bisnis. Pesatnya perkembangan dunia bisnis ini memberikan lapangan kerja yang beragam untuk angkatan kerja. Salah satu yang tergolong dalam angkatan kerja adalah sarjana ekonomi khususnya dari jurusan akuntansi. Dalam memilih karir yang akan dijalaninya, mahasiswa akuntansi memiliki berbagai pertimbangan untuk memilih karir apa yang akan dijalaninya, misalnya penghargaan finansial, pengakuan profesional dan lingkungan kerja (Wijayanti dan andrianti (2001), dalam Sudaryono, R.Eko, Sri Rahayu dan Dody Setiawan (2003). Proses karir seseorang dalam suatu organisasi berbeda-beda tergantung pada apakah organisasi mendapatkan suplai individu dan sumber internal atau eksternal, selain itu juga apakah organisasi memberikan tugas kepada karyawannya berdasarkan kontribusi individual atau kelompok. (Dino, 2006). Terdapat beberapa jenis karir yang dapat dijalankan oleh mahasiswa akuntansi yang telah menjadi sarjana, yaitu menjadi akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintahaan..(Rahayu, dkk, 2003). Peneliti yang pernah dilakukan oleh Wijayanti (2001), dalam Rahayu, dkk (2003), menunjukkan bahwa adanya perbedaan presepsi mahasiswa dalam memilih karir sebagai salah satu akuntan dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 66 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Angkatan 2006, Sedangkan sumber data yang digunakan berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 66 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Angkatan 2006, Dan Kuisioner tersebut terdiri dari 12 item pertanyaan yang terbagi menjadi 4 bagian. Data yang diperoleh dianalisis dengan Uji Determinan dengan alat bantu komputer, yang menggunakan program SPSS. 16.0 For Windows
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan diduga ada pengaruh penghargaan finansial, pengakuan profesional dan lingkungan kerja terhadap pemilihan karir, teruji kebenarannya.
Keyword : Penghargaan finansial, Pengakuan profesional, Lingkungan kerja
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehidupan manusia di dunia ini pada dasarnya selalu dihadapkan pada permasalahan, dan sebagai mahluk yang mempunyai akal pikiran, manusia akan berusaha memecahkan masalah tersebut.
Krisis moneter yang telah melanda perekonomian dunia sejak awal tahun 1998 dan ditambah krisis global yang melanda Eropa dan Amerika pada saat ini dampaknya sangat dirasakan khususnya oleh Bangsa Indonesia. Kondisi Indonesia mengalami kemerosotan secara dratis. Banyak perusahaan yang gulung tikar akibat tak mampu mengatasi peristiwa ini. Hal ini menyebabkan ribuan bahkan jutaan tenaga kerja harus kehilangan pekerjaannya akibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), sehingga perusahaan tidak dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Untuk mengatasi hal ini dunia bisnis semakin membutuhkan informasi yang cepat dan akurat.
lingkungan bisnis tetapi di kalangan masyarakat. Profesi akuntan tidak bisa lepas dari lingkungan bisnis yang terjadi di negeri ini, karena profesi akuntan menjadi salah satu pelaku aktif dalam dunia bisnis dan ekonomi. Profesi akuntan dituntut untuk dapat menjawab tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan.(Oetomo : 2006)
Pesatnya perkembangan dunia bisnis memberikan lapangan kerja yang beragam untuk angkatan kerja. Salah satu yang tergolong dalam angkatan kerja adalah sarjana ekonomi khususnya dari jurusan akutansi. Perkembangan dalam dunia bisnis harus direspon oleh sistem pendidikan akuntansi agar dapat menghasilakan sarjana akuntansi yang berkualitas dan siap pakai dalam dunia kerja. Agar dapat mancapai tujuan tersebut maka desain pendidikan akuntansi harus relevan terhadap dunia kerja, dalam hal ini dunia kerja bagi lulusan sarjana akuntansi (Rahayu, dkk : 2003)
Saat ini perguruan tinggi sebagai wahana proses pencetak calon profesional menghadapi tantangan yang berat selain mengemban tri dharma perguruan tinggi terutama proses pembelajaran, yakni agar para lulusannya lebih mampu menjawab tantangan jaman yang semakin canggaih. Untuk itu, perlu difikirkan solusi yang tepat agar mereka bisa mengimbangi tantangan itu (Atmono, 2004)
perubahan-perubahan yang terjadi. Agar arah pendidikan itu dapat sesuai dengan yang diinginkan maka perlu suatu kondisi yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan yaitu menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang baik, keterampilan, profesionalisme dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Kondisi yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan antara lain : orentasi profesional, kesempatan pembelajaran organisasi, kualitas pengajaran dan partisipasi dari semua personil yang ada dalam lingkungan pendidikan tersebut.
Mahasiwa pada suatu perguruan tinggi swasta terdiri dari berbagai ragam sikap dan nilai sebagai pengalaman individu yang juga merupakan refleksi keberadaan keluarga dan budaya. Selanjutnya lembaga berupaya memberi stimulasi untuk menggali dan menumbuhkan serta mengembangkan potensi yang dimiliki untuk mewujudkan prestasi mahasiswa secara optimal. Dalam penyampaian materi, setiap dosen menggunakan teknik dan metode yang berbeda, namun demikian satu hal yang tidak dapat dipungkiri, bahwa motede tersebut diharapkan mampu memberikan pemahaman optimal pada mahasiswa. Sehingga mahasiswa mampu berkarir dan menjawab semua tantangan dalam dunia pekerjaan. Proses karir seseorang dalam suatu organisasi berbeda-beda tergantung pada apakah organisasi mendapatkan suplai individu dan sumber internal atau eksternal, selain itu juga apakah organisasi memberikan tugas kepada karyawannya berdasarkan kontribusi individual atau kelompok (Dino, 2006).
organisasi atau dalam beberapa organisasi. Dari sudut pandangan pegawai, jabatan merupakan suatu hal yang sesuai dengan keinginannya dan mengiginkan jabatan setinggi mungkin sesuai dengan kemampuannya. Jabatan yang lebih tinggi biasannya mengakibatkan gaji yang lebih besar, tanggung jawab yang lebih besar, dan pengetahuan yang lebih baik, yang biasannya diharapkan pegawai. Oleh karena itu, ketika seseorang memasuki dunia kerja, orang tersebut mungkin akan bertanya apakah tujuan karirnya (sebagai jabatan tertinggi yang diharapkan) akan dapat dicapai di organisasi di tempat dia bekerja. Bilamana di organisasi tersebut, orang mungkin tidak akan mempunynai semangat kerja yang tinggi atau tidak termotivasi untuk bekerja atau bahkan akan meninggalkan organisasinnya.
Menurut Rahayu, dkk (2003) terdapat beberapa jenis karir yang dapat dijalankan oleh mahasiswa akuntansi yang telah menjadi sarjana, yaitu menjadi akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintahaan.berdasarkan dari berbagai jenis karir tersebut menunjukan bahwa setiap sarjana akuntansi bebas milih karir apa yang dijalaninya.
Untuk memilih karir yang akan dijalaninya, mahasiswa akuntansi memiliki berbagai pertimbangan untuk memilih karir apa yang akan dijalaninya, faktor-faktor yang mempengaruhinya terdiri dari penghargaan finasial, pelatihan profesional, dan lingkungan kerja. Namun juga tidak sedikit mahasiswa akuntansi yang berkarir tidak sesuai dengan bidangnya yang juga dikarenakan faktor-faktor tersebut.
penghasilan atau gaji yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagaian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya. Pelatihan profesional yaitu meliputi hal – hal yang berhubungan dengan peningkatan keahlian. Sedangkan, lingkungan kerja adalah sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan kerja merupakan faktor lingkungan pekerjaan.
Peneliti yang pernah dilakukan oleh Wijayanti (2001), dalam Rahayu, dkk (2003), menunjukkan bahwa mahasiswa akuntansi akan memilih satu diantara empat karir, yaitu sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintahan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahayu, (2003), ditemukan adanya perbedaan presepsi mahasiswa dalam memilih karir sebagai salah satu akuntan dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Jawa Timur dipilih sebagai subjek penelitian ini dan diharapkan akan memberi pilihan kepada mahasiswa akuntansi yang sudah lulus strata-1 dalam memilih karir yang akan dijalaninya nanti dengan mempertimbangkan beberapa faktor – faktor yang mempengaruhinya
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : ”FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR”.
1.2. Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah, yaitu apakah ada pengaruh penghargaan finansial, pengakuan profesional dan lingkungan kerja terhadap pemilihan karir ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris, serta mengetahui apakah ada pengaruh penghargaan finansial, pengakuan profesional dan lingkungan kerja terhadap pemilihan karir.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, yaitu antara lain :
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Penulis
Sebagai masukan dalam memperoleh pengalaman yang nyata, sehingga dapat membandingkan teori yang telah diperoleh selama kuliah dengan keadaan sebenarnya yang ada dilapangan.
3. Bagi Akademis
Dapat memberikan nilai tambah dalam upaya meningkatkan kualitas pengajaran dalam rangka menambah mutu lulusan sebagi pekerjaan intelektual yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan pasar dan membantu membuat kurikulum dalam sistem pendidikan akuntansi yang relevan dalam dunia kerja.
4. Bagi Praktisi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang
dapat dipakai sebagai bahan pengkajian yang berkaitan dengan faktor –
faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan karir, juga pernah dilakukan
oleh :
1. Wijayanti (2001) a. Judul
”Faktor – Faktor Yang mempengaruhi Pilihan Karir Mahasiswa
Akuntansi”
b. Permasalahan
Apakah ada perbedaan pandangan mengenai penghargaan
finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, pengakuan
profesional lingkungan kerja, keamanan kerja dan kemudahan
mengakses lowongan kerja antara mahasiswa yang memilih karir
sebagai akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan pemerintah, dan
akuntan perusahaan.
c. Hipotesis
Diduga ada perbedaan finansial/gaji, pelatihan profesional,
pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja dan
tersedianya lapangan kerja di antara mahasiswa yang memilih karir
sebagai akutan publik, akuntan pendidik, akuntan pemerintah dan
d. Kesimpulan
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan pandangan mengenai penghargaan finansial, pelatihan
profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja, dan
pertimbangan pasar kerja dalam pemilihan karir, sedangkan untuk
faktor nilai – nilai sosial dan personalitas tidak terdapat perbedaan
pandangan.
2. Sri Rahayu, Eko Arief Sudaryono dan Doddy Setiawan (2003) a. Judul
”Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pemilihan Karir”.
b. Permasalahan
Apakah ada perbedaan pandangan antara mahasiswa
akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan
perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah, secara
keseluruhan dan menurut perbedaan gender mengenai peghargaan
finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai
sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas
dan untuk mengetahui jenis karir apa yang paling diminati dan yang
kurang diminati oleh mahasiswa akuntansi secara keseluruhan dan
berdasarkan gender-nya.
c. Hipotesis
Diduga ada perbedaan pandangan antara mahasiswa
perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintahan ditinjau
dari penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan
profesional. nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar
kerja, dan personalitas.
d. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai gender-nya,
maka perbedaan persepsi atau pendapat mahasiswa akuntansi
terlihat pada faktor pelatihan.
3. Prayogo (2006) a. Judul
”Faktor – faktor yang mempengaruhi pemilihan atas karir
oleh mahasiswa akuntansi UPN ”Veteran ” Jawa Timur”.
b. Permasalahan
1) Apakah terdapat perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi yang
memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan,
akuntan pendidik, akuntan pemerintahan ditinjau dari
penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai – nilai
sosial, dan lingkungan kerja.
2) Apakah terdapat perbedaan persepsi diantara mahasiswa dan
mahasiswi (Gender) akuntansi yang memilih karir sebagai
akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan
akuntan pemerintah di tinjau dari penghargaan finansial,
pengakuan profesional, nilai – nilai sosial dan lingkungan
c. Hipotesis
1) Diduga terdapat perbedaan persepsi diantara mahasiswa
akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan
perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah ditinjau
dari penghargaan finansial, Pengakuan profesional, nilai–nilai
sosial, dan lingkungan kerja.
2) Diduga terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa dan
mamasiswi akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan
publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan
pemerintah
d. Kesimpulan
1) Terdapat perbedaan persepsi akuntansin yang memilih karir
sebagai akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan perushaan,
akuntan pemerintah ditinjau dari Pengakuan profesional dan
nilai – nilai sosial, tetapi tidak terdapat perbedaan persepsi
akuntansi yang memilih karir akuntansi sebagai akuntan publik,
akuntan pendidik, akuntam perusahaan, dan akuntan pemerintah
ditinjau dari penghargan financial dan lingkungan kerja.
2) Terdapat perbedaan persepsi diantara mahasiswa dan mahasiswi
(Gender) akuntansi yanng memilih karir sebagai akuntan
publik, akuntan pendidik, akuntan perusahaan, akuntan
pemerintah ditinjau dari penghargaan finansial, pangakuan
Untuk memperjelas uraian di atas, maka berikut ini, merupakan
perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya, yang disajikan
dalam bentuk tabel matrik dan dapat dilihat pada tabel 1, sebagai berikut :
Tabel 1. Matrik Perbedaan
Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Sebelumnya
Peneliti Judul Variabel Teknik Analisis
1. Wijayanti
Faktor – faktor yang mempengaruhi 2.2. Landasan Teori 2.2.1. Penghargaan
2.2.1.1. Pengertian Penghargaan
Bergabungnya manusia ke dalam perusahaan atau organisasi
sebagai anggota tentu disertai dengan berbagai harapan bahwa
Sebagai balas jasa atas keikutsertaannya dalam pencapaian
sebagian tujuan perusahaan. Seperti yang telah diuraikan bahwa
perusahaan memungkinkan untuk membayar para anggotanya lebih dari
sekedar gaji atau upah pokok saja, tetapi dimungkinkan pula untuk
memberikan berbagai tunjangan, serta penghargaan baik yang material
maupun non material sesuai dengan prestasi masing-masing. Adanya
berbagai kemungkinan untuk memperoleh penghargaan disamping balas
jasa dasarnya yang sangat diharapkan merupakan perangsang untuk
berprestasi lebih tinggi.
Menurut Mulyadi dan setyawan (2001 : 227) sistem penghargaan
merupakan salah satu alat pengendali penting yang digunakan oleh
perusahaan untuk memotivasi personelnya agar mencapai tujuan
perusahaan (bukan tujuan personel secara individu) dengan perilaku
sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan (bukan perilakau yang
disukai oleh personel secara probadi).
Menurut Kurnianingsih dalam I Made dan Rani (2003 : 22) sistem
penghargaan adalah pemberian kompensasi kepada para manajer yang
terdiri dari atas pembayaran tetap saja dan pembayaran tetap ditambah
variable yang jumlahnya ditentukan berdasarkan kinerja manajerial.
Berdasarkan dari bebrapa pengertian di atas, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa penghargaan merupakan alat penting yang digunkan
oleh organisasi untuk membangkitkan motivasi dalam diri personel dalam
bertindak demi mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh
2.2.1.2. Kriteria Penghargaan
Supaya penghargaan dapat bermanfaat dan sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai, maka perlu diperhatikan kriteria-kriteria dalam
pemberian penghargaan. Menurut Mulyadi dan Setyawan (2001:239)
kriteria penghargaan adalah :
1 Penghargaan harus dihargai oleh penerima
Penghargaan yang tidak bernilai dimata penerima tidak akan
memotivasi penerima untuk berprestasi.
2 Penghargaan harus cukup besar untuk dapat memiliki dampak.
Jika penghargaan yang disediakan jumlahnya tidak signifikan,
dampaknya dapat berlawanan dengan usaha untuk meningkatkan
produktivitas. Penghargaan harus diumumkan secara luas agar
memiliki dampak terhadap penerima.
3 Penghargaan harus dapat dimengerti oleh penerima
Personel harus memahami dengan baik mengenai alasan pemberian
penghargaan maupun nilai penghargaan yang meraka terima.
4 Penghargaan harus diberikan pada waktu yang tepat
Penghargaan harus diberikan setelah personel menghasilkan kinerja
seharusnya mendapatkan penghargaan. Jika tidak diberikan segera,
penghargaan akan kehilangan dampak sebagai motivasi.
5 Dampak penghargaan harus dirasakan dalam jangka panjang
Penghargaan dapat menghasilkan nilai lebih jika perasaan bahagia
yang dihasilkan oleh penghargaan tersebut bertahan lama dalam
6 Penghargaan harus dapat diubah
Pemberian penghargaan sering kali salah dalam menetapkan
penghargaan dan beberapa keputusan pemberian penghargaan lebih
sulit untuk diubah jika dibandingkan dengan yang lain.
7 Penghargaan harus memerlukan biaya yang efesien
Penghargaan yang terletak adalah penghargaan yang mampu
memotivasi personel sesuai dengan yang diharapkan perusahaan
dengan biaya minimum.
2.2.1.3. Manfaat Penghargaan
Menurut mulyadi dan Setyawan (2001:356), penghargaan
menghasilkan dua macam manfaat, antara lain :
1 Memberikan Informasi
Penghargaan dapat menarik perhatian personil dan memberi
informasi atau meningkatkan mereka tentang pentingnya sesuatu
yang diberikan penghargaan dibandingkan dengan hal yang lain.
2 Memberikan Motivasi
Penghargaan juga meningkatkan motivasi personil terhadap ukuran
kinerja, sehingga membantu personil dalam memutuskan bagaimana
mereka mengalokasikan waktu dan usaha mereka.
2.2.1.4. Jenis - Jenis Penghargaan
Menurut Mulyadi dan Setyawan (2001:355) menyatakan bahwa
penghargaan dapat digolongkan dalam dua kelompok :
1 Penghargaan Intrinsik
Penghargaan intrinsik berupa rasa puas diri yang diperoleh seseorang
telah mencapai sasaran tertentu. Untuk meningkatkan penghargaan
intrinsik manajemen dapat menggunakan sebagai teknik seperti
penambahan tanggung jawab, partisipai dalam pengambilan
keputusan, dan usaha lain yang meningkatkan harga diri seseorang
dan yang mendorong orang untuk menjadi yang terbaik.
2 Penghargaan Ekstrinsik
Penghargaan ekstrinsik terdiri dari kompensasi yang diberikan kepada
personil, baik yang berupa kompensasi langsung, tidak langsung,
maupun berupa kompensasi non moneter. Kompensasi langsung
adalah pembayaran langsung berupa gaji atau upah pokok,
honorarium lembur atau harian libur, pembagian laba, pembagian
saham, dan berbagai bonus lain yang didasarkan atas kinerja personil.
Penghargaan tidak langsung adalah semua pembayaran untuk
kesejahteraan personil seperti asuransi kecelakaan, asuransi harian
tua, honorarium libur, tunjangan masa sakit. Penghargaan non
moneter dapat berupa sesuatu yang secara ekstra diberikan oleh
perusahaan kepada personilnya, seperti ruang kerja yang memiliki
fasilitas istimewa, tempat parkir khusus, dan sekretaris pribadi.
Menurut Atkinson,dkk, (1995 : 540), penghargaan terbagi menjadi
dua jenis, antara lain :
1 Penghargaan Intrisik
Penghargaan intrisik adalah penghargaan yang berkaitan dengan sifat
organisasi dan desain dari pekerjaan yang dilakukan seseorang. Hal
tersebut berasal dari dalam diri individu sendiri menggambarkan
kepuasan seseorang terhadap pekerjaan yang dilakukannya serta
2 Penghargaan Ekstrisik
Penghargaan ekstrisik adalah pennghargaan yang dibenarkan atas
kinerja dan penghargaan ini adalah penghargaan yanng diberikan
seeorang sebagai pengkuan atas pekerjaan yang dilakukannya dengan
baik
2.2.1.5. Penghargaan Finansial
Penghasilan atau gaji merupakan hal yang diperoleh sebagai
kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi
sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan
kepuasan kepada karyawannya. (Wijayanti dan Andrianti, 2000)
Penghargaan finansial dapat berupa penghargaan ekstrinsik yang
terdiri dari kompenasi yang diberikan kepada personel, baik yang berupa
kompensasi langsung, tidak langsung, maupun yang berupa kompensasi
nonmoneter. Kompensasi langsung adalah pembayaran langsung berupa
gaji atau upah pokok honorarium lembur dan hari libur, pembagian laba,
pembagian saham, dan berbagai bonus lain yang didasarkan atas kinerja
personel. (Mulyadi dan Setyawan, 2001)
2.2.1.6. Teori Yang Melandasi Pengaruh Penghargaan Finansial Terhadap Pemilihan Karier
Penghasilan atau gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai
kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi
sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan
Menurut Reha dan Lu, 1985 dalam Wijayanti, (2001 : 365)
menyatakan bahwa pemilihan karir mahasiswa akuntansi dipengaruhi
oleh penghargaan finansial. Dalam karir sebagai akuntan, semua akuntan
menganggap gaji awal dalam karir menentukan sebagai daya tarik utama
untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya. (Reha dan Lu, 1985
dalam Wijayanti, 2001 : 365). Hal ini sesuai dengan Teori Ekspektasi
yang menyatakan bahwa kekuatan dari kecendrungan untuk bertindak
dengan cara tertentu tergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa
tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil tertentu serta pada daya tarik
hasil tersebut bagi individu. Oleh karena itu, teori ini mengemukakan tiga
variabel berikut ini (Robbins, 2002 : 67):
1. Daya tarik pentingnya individu mengharapkan outcome dan
penghargaan yang mungkin dapat dicapai dalam pekerjaan.
2. Kaitan kinerja-penghargaan keyakinan individu bahwa dengan
menunjukan kinerja pada tingkat tertentu akan mencapai outcome
yang diinginkan.
3. Kaitan upaya-kinerja probabilitas yang diperkirakan oleh individu
bahwa dengan menggunakan sejumlah upaya tertentu akan
menghasilkan kinerja.
Berdasarkan dari uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
penghargaan finansial berpengaruh terhadap pemilihan karir,
2.2.2. Pengakuan Profesional
Pengakuan professional meliputi hal – hal yang berhubungan
dikategorikan juga sebagai penghargaan yang tidak terwujud financial
misalnya, pangkat atau jabatan dan keahlian khusus untuk mencapai sukses.
(Stolle, 1976). Dalam Sudaryono, R.Eko, Sri Rahayu dan Dody Setiawan
(2003). Hal ini berarti dalam memilih karir, tidak hanya bertujuan mencari
penghargaan finansial, tapi juga ada keinginan untuk berprestasi
mengembangkan diri.
Elemen – elemen dalam pengakuan professional ini diantarannya
adalah pernyataan mengenai kemungkinan bekerja dengan ahli lain atau
diluar bidangnnya, kesempatan untuk berkembang, dan pengakuan prestasi.
Insetif dalam istilah pisikologi tidak harus berupa kenaikan gaji dan upah
tapi ada juga penghargaan yang tidak bersifat keuangan yang amat berperan
menentukan suatu perilaku, seperti kenaikan pangkat istimewa, bintang
jasa, dll.
Sikap atau keinginan dari seseorag untuk mendapatkan pengakuan
terhadap hasil kerja yang diperbuat, maka akan dapat memacu seseorang
untuk terus mengembangkan diri dan kemampuannya. Kesimpulanya
pengakuan profesional adalah pengakuan terhadap prestasi dan kerja keras
seseorang tetapi tidak berwujudkan finansial, dan penghargaan tersebut
sangat dapat mempengaruhi perilaku dari seseorang tersebut.
2.2.2.1. Teori Yang Melandasi Pengaruh Pengakuan Profesional Terhadap Pemilihan Karir
Teori motivasi, Teori ini dikemukakanleh Abraham A.Maslow
kebutuhan yang melekat pada diri setiap manusia yang cenderung
bersifaat bawaan. Manusia pada dasarnya pertama kali akan berusaha
memenuhi kebutuhan tingkat pertama, kemudian kebutuhan tingkat kedua
dan seterusnya, dan pemenuhan semua kebutuhan inilah yang
menimbulkan motivasi seseorang.
Kebutuhan yang berkaitan tidak hanya menjadi bagian dari orang
lain (masyarakat), tetapi lebih jauh dari itu, yaitu diakui, dihormati dan
dihargai orang lain karena kemampuannya atau kekuatannya. Kebutuhan
ini ditandai dengan keinginan untuk mengembangkan diri, meningkatkan
kemandirian, dan kebebasan (Hariandja, 2002 : 324)
Pengakuan profesioanl ini juga merupakan faktor yang
dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih karir. Hal ini berarti
bahwa dalam memilih karir, tidak hanya bertujuan mencari penghargaan
finansial, tapi juga ada keinginan untuk berprestasi (Stolle, 1976 dalam
Wijayanti, 2001).
2.2.3. Lingkungan Kerja
Sifat pekerja, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan kerja
merupakan faktor lingkungan pekerjaan. Lingkungan kerja diuji dengan
tujuh pertanyaan mengenai sifat pekerjaan (rutin, atraktif,sering lembur)
Kepuasan kerja (Robbins, 1996 : 26 ) adalah suatu sikap umum
terhadap pekerjaan seseorang, selisih antara banyaknya ganjaran yang
diterima seorang pekerja dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
kepuasan kerja adalah mencerminkan perasaan seseorang terhadap
pekerjaannya mengenai selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima
dan benyaknya yang diyakini seharusnya diterima, serta segala sesuatu
yang dihadapi dalam lingkungan kerja.
2.2.3.1. Teori Yang Melandasi Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Pemilihan Karier
Bila kita mengamati fenomena yang ada bahwa seseorang
mahasiswa yang memiliki prestasi yang bagus namun belum mempunyai
karier yang akan dipilihnya. Ternyata ada aspek lain yang turut masuk
dalam pemilihan karier tersebut, yaitu aspek moral atau perilaku
karyawan yang bersangkutan.
Menurut Carpenter dan Strawser (1970) Ryan dan Hise, (1976)
dalam Wijayanti (2001 : 368) menyatakan bahwa pemilihan karir
mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh factor lingkungan kerja, sifat
pekerja, tingkat persaingan dan banyak tekanan
Untuk itu, bila ingin karir berjalan dengan mulus, seseorang harus
menjaga diri, menjaga hubungan baik kepada semua orang yang ada di
organisasi atau perusahaan tersebut, baik menjalin hubungan kepada
atasan, bawahan dan juga rekan-rekan sekerja. Stolle (1976) dalam
Wijayanti (2001 : 368) menyatakan bahwa pemilihan karir mahasiswa
akuntansi dipengaruhi oleh lingkungannya..Hal ini sesusi dengan Teori
Dua-Faktor Hezberg menyatakan bahwa orang yang puas dalam
pekerjaan yang berhubungan dengan kepuasan kerja dan bahwa orang
Hezberg berhubungan dekat dengan hierarki kebutuhan Maslow. Faktor
higenis bersifat pencegahan dan berhubungan dengan lingkungan alamiah
dan faktor tersebut ekuivalen dengan kebutuhan tingkat rendah Maslow.
(Lurthan,2006 : 283), Hal ini berarti lingkungan kerja tempat bekerja
dapat mempengaruhi efektifitas kerja orang yang bekerja di dalamnya.
Pekerjaan akan berjalan dengan lancar dengan hasil yang memuaskan,
apabila lingkungan kerja juga mendukung untuk terciptanya suasana yang
kondusif bagi karyawan yang bekerja di dalamnya, sehingga dapat
disimpulkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap pemilihan
karir
2.3. Kerangka Pikir
Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu yang telah dijelaskan di
atas maka dapat di buat premis-premis sebagai berikut :
Premis 1 : Pemilihan karir mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh
Penghargaan finansial. Dalam karir sebagai akuntan, semua
akuntan menganggap gaji awal dalam karir menentukan sebagai
daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada
karyawannya. (Reha dan Lu, 1985 dalam Wijayanti, 2001 : 365)
Premis 2 : Pemilihan karir mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh
lingkungannya (Stolle, (1976) dalam Wijayanti, 2001 : 368).
Premis 3 : Pemilihan karir mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh faktor
lingkungan kerja, sifat pekerja, tingkat persaingan dan banyak
tekanan (Carpenter dan Strawser, (1970); Ryan dan Hise,
Premis 4 : Dalam memilih karir tidak hanya bertujuan mencari
penghargaan finansial, tapi juga ada keinginan untuk berprestasi
(Stolle, 1976 dalam Wijayanti, 2001).
Berdasarkan perumusan masalah serta fakta-fakta pendukung yang
telah diuraikan sebelumnya maka dapat disusun sebuah diagram kerangka pikir
seperti ini ditunjukkan pada gambar 1, sebagai berikut :
Gambar. 1 : Diagram Kerangka Pikir
2.4. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka hipotesis yang diajukan
bahwa ada pengaruh penghargaan finansial, pengakuan profesional dan
lingkungan kerja terhadap pemilihan karir. Penghargaan Finansial
(X1)
Pengakuan Profesional (X2)
Pemilihan Karir (Y)
Uji Statistik Uji Deskriminan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1. Definisi Operasional
Penelitian ini penulis menggunakan Penghargaan Finansial (X1),
Pengakuan Profesional (X2), dan Lingkungan Kerja (X3) sebagai variabel
bebas (X) dan Pemilihan Karir sebagai variabel terikat (Y)
Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Variabel Bebas (X)
1. Penghargaan finansial (X1)
Penghargaan finansial adalah merupakan kontraprestasi dari
pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar
perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan
kepada karyawannya .
2. Pengakuan Profesional (X2)
Pengakuan professional meliputi hal-hal yang berhubungan
dengan pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan profesional diuji
dengan pertanyaan mengenai kemungkinan bekerja dengan ahli lain,
kesempatan untuk berkembang, dan pengakuan prestasi.
3. Lingkungan Kerja (X3)
Lingkungan kerja adalah merupakan sifat pekerjaan, tingkat
persaingan dan banyaknya tenaga kerja merupakan faktor lingkungan
Variabel Terikat (Y) Pemilihan Karir
Pemilihan karir adalah beberapa karir yang akan dipilih oleh
mahasiswa, dimana mahasiswa dapat memilih salah satu diantara beberapa
karir diantara karir sebagai akuntan public, akuntan pendidik, akuntan
perusahaan dan akuntan pemerintahan .
3.1.2. Pengukuran Variabel
1. Penghargaan finansial (X1)
Variabel penghargaan finansial ini diukur dengan instrumen
yang dikembangkan Rahayu Sri (2003) yang terdiri dari 3 (tiga) butir
pertanyaan (indikator) yaitu gaji awal yang tinggi, potensi kenaikkan
gaji, dan tersedianya dana pensiun.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval,
Menurut Indriantoro dan Supomo (1999 : 99), skala interval
merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan
jarak construct yang diukur, sedangkan teknik pengukuran yang
digunakan adalah semantik deferensial dengan menggunakan
klasifikasi sebagai berikut :
Rendah 1 2 3 4 5 Tinggi
Skala 1 (satu) menunjukkan penghargaan finansial yang
diberikan oleh perusahaan rendah. Skala 3 (tiga) merupakan nilai
tengah yang berarti penghargaan finansial yang diberikan oleh
perusahaan cukup. Skala 5 (lima) menunjukkan penghargaan finansial
2. Pengakuan profesional (X2)
Variabel pengakuan profesional diukur dengan instrumen yang
dikembangkan Rahayu Sri (2003) yang terdiri dari 4 (empat) butir
pertanyaan (indikator) mengenai kesempatan untuk berkembang,
pengakuan prestasi, cara untuk naik pangkat dan keahlian tertentu
untuk mencapai sukses.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval,
Menurut Indriantoro dan Supomo (1999 : 99), skala interval
merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan
jarak construct yang diukur, sedangkan teknik pengukuran yang
digunakan adalah semantik deferensial dengan menggunakan
klasifikasi sebagai berikut :
Rendah 1 2 3 4 5 Tinggi
Skala 1 (satu) menunjukkan pengakuan profesional yang
diberikan oleh perusahaan rendah. Skala 3 (tiga) merupakan nilai
tengah yang berarti pengakuan profesional yang diberikan oleh
perusahaan cukup. Skala 5 (lima) menunjukkan pengakuan profesional
yang diberikan oleh perusahaan tinggi.
3. Lingkungan kerja (X3)
Variabel lingkungan kerja diukur dengan instrumen yang
dikembangkan Rahayu Sri (2003) yang terdiri dari 4 (empat) butir
pertanyaan mengenai sifat pekerjaan (rutin, atraktif, sering lembur).
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval,
Menurut Indriantoro dan Supomo (1999 : 99), skala interval
jarak construct yang diukur, sedangkan teknik pengukuran yang
digunakan adalah semantik deferensial dengan menggunakan
klasifikasi sebagai berikut :
Buruk 1 2 3 4 5 Baik
Skala 1 (satu) menunjukkan lingkungan kerja rendah. Skala 3
(tiga) merupakan nilai tengah yang berarti lingkungan kerja cukup.
Skala 5 (lima) menunjukkan lingkungan kerja tinggi.
4. Pemilihan Karir (Y)
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Ordinal.
Menurut Ghozali (2002 : 2) data berskala ordinal adalah data yang
diperoleh dengan cara kategorisasi, tetapi diantara data tersebut
terdapat hubungan.
Kategori yang digunakan adalah angka 1 untuk Profesi
Akuntansi Publik, angka 2 untuk Profesi Akuntansi Pendidik, angka 3
untuk Profesi Akuntansi Perusahaan, dan angka 4 untuk Profesi
Akuntansi Pemerintahan.
3.2. Teknik Penentuan Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi
Populasi adalah merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2003 : 72). Populasi dalam penelitian ini adalah
angkatan 2006, dengan alasan bahwa mereka sekarang berada pada
semester akhir sehingga dihadapkan dalam menentukan karier mereka lebih
lanjut, maka populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester
delapan yang berjumlah 195 (ADMIK FE. 2008/2009).
3.2.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2003 : 73). Teknik penarikan sampel
yang digunakan adalah probability sampling dengan teknik Simple random
Sampling yaitu teknik pengambilan sampel anggotan populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu
(Sugiono: 2003 : 57).
Untuk mengetahui jumlah responden yang akan dijadikan sampel
digunakan rumus slovin, yaitu sebagai berikut :
n = 2
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sample yang masih dapat ditolelir atau diinginkan
(e = 10%).
Berdasarkan dari perhitungan di atas, maka jumlah anggota sampel
yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 66 responden (Mahasiswa
3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data
Data penelitian ini yang diperlukan adalah data yang primer yaitu
data utama yang diambil langsung dari angket yang diisi oleh responden.
Hasil pengukuran data yang bersifat langsung dari sumber data ini
selanjutnya akan menjadi dasar analisis data untuk keperluan pengujian
hipotesis penelitian pada variabel bebas dan variabel terikat sebelumnya
(Nazir, 2005: 212).
3.3.2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yaitu
dengan cara membagikan kuesioer ini di Fakultas Ekonomi jurusan
akuntansi UPN ”Veteran” Jawa Timur. Kemudian dikumpulkan setelah
diisi. Semua kuesioner yang diisi dengan lengkap dijadikan sampel untuk
bahan penelitian
3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.4.1. Uji Kualitas Data
3.4.1.1. Uji Validitas
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Ghozali, 2002 : 135)
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai rhitung > rtabel dan nilai
r positif, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah valid (Ghozali,
3.4.1.2. Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu (Ghozali, 2002 : 132).
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Cronbach Alpha >
0,60, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah reliabel (Ghozali,
2002 : 133)
3.4.1.3. Uji Normalitas
Uji Normalitas merupakan suatu alat uji yang digunakan untuk
menguji apakah dari variabel – variabel yang digunakan dalam model
regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah
data tersebut berdistribusi normal, dapat diuji dengan metode Kolmogorov
Smirnov
Dasar analisis yang digunakan yaitu nilai signifikansi atau nilai
probabilitasnya (Asymp sig (2-tailed) > 5%, maka butir atau item
pertanyaan tersebut adalah berdistribusi normal(Sumarono, 2004 :40)
3.4.1.4. Uji Multikolieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Salah
satu cara untuk mengetahui adanya multikoliniaritas adalah dengan
melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor).
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF (Variance
Inflation Factor) < 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas
3.4.1.5. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada
atau tidak adanya heteroskedastisitas adalah dengan uji korelasi rank
spearman
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Sig (2-tailed) >
0,05, maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas
Heteroskedastisitas (Santoso, 2001 : 161)
3.4.2. Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis Uji Determinan, dengan model persamaan yang digunakan, yaitu
sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan :
Y : Pemilihan Karir
a : Konstanta
b1;2;3 : Koefisien Regresi Untuk Variabel X1, X2, X3
X1 : Variabel Penghargaan Finansial
X2 : Variabel Pengakuan Profesional
X3 : Variabel Lingkungan Kerja
3.4.3. Uji Hipotesis
Untuk menguji secara empiris, serta mengetahui apakah ada
pengaruh penghargaan finansial, pengakuan profesional dan lingkungan
kerja terhadap pemilihan karir, digunakan Uji Tests of Group Means ”Wilks
Lambda”
Hipotesis Statistik
1. Ho : β1 = 0, menunjukkan tidak ada pengaruh penghargaan finansial,
pengakuan profesional dan lingkungan kerja terhadap
pemilihan karir
H1 : β1≠ 0, menunjukkan ada pengaruh penghargaan finansial,
pengakuan profesional dan lingkungan kerja terhadap
pemilihan karir
2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05
3. Kriteria keputusan
i. Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang
berarti tidak ada pengaruh penghargaan finansial, pengakuan
profesional dan lingkungan kerja terhadap pemilihan karir.
ii. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang
berarti ada pengaruh penghargaan finansial, pengakuan profesional
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1. Sejarah Singkat Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur didirikan oleh para veteran pejuang kemerdekaan pada tanggal 5 Juli 1959. Pada awalnya merupakan perguruan tinggi kedinasan yang bernama Akademi Adminitrasi Perusahaan Veteran (AAPV) surabaya,dengan keputusan Menteri Urusan Veteran Dimobilisasi Nomor 133/KPTS/1996. Mulai tanggal 1 April 1966 oleh Departemen Pertahanan dan Keamanan disatukan dalam Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan dan selanjutnya pada tanggal 30 Juni 1978 menjadi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.
Berdasarkan surat keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor Kep/01/1993 tanggal 27 Februari 1993 tentang perataan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” cabang Jawa Timur yang semula di awah Universitas Penbangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta menjadi mandiri menjadi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
pengabdian Universitas Pembangunan Nasional melalui pelaksanaan keterkaitan dan kewaspadaan terhitung mulai tanggal 1 April 1995 beralih status dari Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) di bawah Departemen Pertahanan dan Keamanan menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah Yayasan Kejuangan Panglima Sudirman (YKPBS) meliputi lima (5) Fakultas (Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Ilmu Administrasi dan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan) dengan 16 jurusan atau program studi (Progdi), yang terakreditasi sebanyak 9 program studi dan sedang dalam proses akreditasi sebanyak 7 program studi.
Berdasarkan indtruksi Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor Ins/01/II 1996 tanggal 6 Februari 1996 tentang pelimpahan wewenang tanggung jawab pembina Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” telah diserahkan pembinaannya kepada Yayasan Kejuangan Panglima Besar Sudirman (YKPBS). Yayasan Kejuang Panglima Besar Sudirman didirikan oleh Menteri Pertahanan Keamanan dan Pangab dengan Akte Notaris Koesbiono Sarmanhadi,SH., Nomor 58 tanggal 26 Januari 1990 yang telah disempurnakan dengan akte Notaris Koesbino Sarmanhadi,SH., Nomor 14 tanggal 6 Maret 1996.
Saat ini Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur mempunyai 7 (tujuh) Fakultas yaitu :
1. Fakultas Ekonomi dengan 3 jurusan yaitu Ilmu Ekonomi (Akerditasi B), Manajemen (Akreditasi B), dan Akuntansi (Akreditasi A).
2. Fakultas Pertanian dengan 2 jurusan yaitu Argeteknologi (Akreditasi B) dan Argibisnis (Akreditasi B).
3. Fakultas Teknologi Industri dengan 6 jurusan yaitu Teknik Kimia (Akreditasi B), Teknik Industri (Akreditasi A), Teknologo Pangan (Akreditasi A), Teknik Informatika (Akreditasi B), Sistem Informasi (Proses Akreditasi) dan Ilmu Komputer (Proses Akreditasi).
4. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan 3 Jurusan yaitu Adminitrasi Publik (Akreditasi B), Adminitrasi Bisnis (Akreditasi A) dan Ilmu Komunikasi (Akreditasi B).
5. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan dengan 3 jurusan yaitu Teknik Arsitek (Akreditasi B), Teknik Lingkungan (Akreditasi B) dan Teknik Sipil (Akreditasi B).
6. Fakultas Hukum dengan jurusan Ilmu Hukum (Proses Akreditasi). 7. Program Pasca Sarjana dengan 3 Jurusan yaitu Magister Manajemen
Argibisnis (Akreditasi B), Magister Manajemen (Akreditasi B), dan Magister Akuntansi (Akerditasi B).
4.1.2. Gambaran Umum Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran “ Jawa Timur
reformasi.Program pendidikan Stara I Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa timur dimaksudkan untuk mengasilkan Sarjana Ekonomi yang mampu memenuhi tuntutan pembangunan nasional, mandiri, peka terhadap oerubahan sosial dan IPTEK yang berkaitan dengan pembangunan ilmu ekonomi. Disamping itu Sarjan Ekonomi harus mampu memelihara persatuan dan kesatuan bangsa, serta mengembangkan Demokrasi Pancasila dan UUD 1945.
Dengan bekal pengalaman Fakultas Ekonomi yang didirikan sejak 21 Maret 1966,yang semula bernama Akademik Adminitrasi Perusahaan Veteran (AAPV),Fakultas Ekonomi UPN “Veteran”Jawa Timur selalu berupaya untuk meningkatkan kinerja dengan mencetak Sarjana Ekonomi yang berkualitas dan mampu bersaing secara global.
Berdasarkan SK Dirjen Dikti Nomor : 390/DIKTI/KEP/1999 telah di buka program Magister Manajemen Agribisnis (MAA),dan disusul kemudian dengan program Magister Manajemen Ekonomi (MM) dan Magister Akuntansi (Mak) dengan ijin penyelenggara Nomor 230/JD/T/2001 tanggal 4 Juli 2001.
4.1.3. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa Timur
Falsafah
Visi
UPN “Veteran“ Jawa Timur mempunyai cita – cita ke depan yang dituangkan dalam visi yaitu, sebagai Perguruan Tinggi terdepan, modern dan mandiri dalam mengembagkan Tri Darama Penguruan Tinggi, untuk menghasilkan lulusan pionir Pembangunan yang profesional, inovatif, produktif, dilandasi moral pancasila, mempunyai jiwa kejuangan yang tinggi dan wawasan kebangsaan dalam rangka menunjang Pembangunan Nasional.
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat dengan senantiasa mengedepankan mutu hasil didik yang didukung oleh tenaga pengajar yang berkualitas dan berpengalaman di bidang manajemen, akutanis dan moneter perbankan.
2. Menghasilkan lulusan yang cakap, profesional, inovatif dan produktif yang mampu bersaing dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja di dunia usaha serta mampu menciptakan lapangan kerja.
3. Membekali dan menetapkan setiap mahasiswa agarmenjadi manusia yang bertawa kepada Tuhan Yang maha Esa, memiliki jiwa pengabdian dan tanggung jawab serta disiplin tinggi, cinta kepada Tanah Air dan Bangsa dalam rangka menunjang Pembangunan Nasional.
Tujuan
terciptanya sarjana yang cakap, profesional, beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki tanggung jawab dan pengabdian yang tinggi serta rasa kepedulian te[rhadap Pembangunan Nasional di dalam nilai-nilai sesanti “Widya Mwat Yasa”.
4.1.4. Lokasi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Lokasi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur berada di lingkungan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya Jawa Timur, Yaitu di jalan raya Rungkut Madya, Gunung Anyar, Surabaya 60294.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari jawaban kuesioner yang disebar pada 66 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Angkatan 2006, Dan Kuesioner tersebut terdiri dari 12 item pertanyaan yang terbagi menjadi 4 bagian, yaitu sebagai berikut:
1 Bagian I berkaitan dengan pernyataan mengenai “Penghargaan Finansial (X1)”.
Variabel penghargaan finansial diukur dengan instrumen yang dikembangkan Rahayu Sri (2003) yang terdiri dati tiga butir pertanyaan (indicator) yaitu gaji awal yang tinggi, potensi kenaikkan gaji, dan tersedianya dana pensiun.
Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Penghargaan Finansial, dapat dilihat pada tabel 2, yaitu sebagai berikut :
Tabel. 2 : Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Penghargaan Finansial (X1)
Jawaban Quisioner
1 2 3 4 5
Item Pertanyaan
Resp % Resp % Resp % Resp % Resp %
1 29 43.94 18 27.27 7 10.61 4 6.06 8 12.12 2 29 43.94 20 30.30 4 6.06 4 6.06 9 13.64 3 29 43.94 18 27.27 6 9.09 4 6.06 9 13.64
Mean 43.94 28.28 8.59 6.06 13.13
Sumber : Lampiran. 1
Berdasarkan dari tabel 2 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (mean) tertinggi berada pada skor 1 atau jawaban sangat tidak setuju yaitu sebesar 43,94% yang artinya bahwa Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi“Angkatan 2006” sangat tidak setuju, kalau dalam hal pemilihan karir ditinjau dari Penghargaan Finansial.
2 Bagian II berkaitan dengan pernyataan mengenai “Pengakuan Profesional (X2)”.
pertanyaan mengenai kemungkinan bekerja dengan ahli lain, kesempatan untuk berkembang, dan pengakuan prestasi .
Variabel pengakuan profesional diukur dengan instrumen yang dikembangkan Rahayu Sri (2003) yang terdiri dari empat butir pertanyaan (indicator)mengenai kesempatan untuk berkembang, pengakuan prestasi, cara untuk naik pangkat dan keahlian tertentu untuk mencapai sukses.
Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Pengakuan Profesional, dapat dilihat pada tabel 3, yaitu sebagai berikut :
Tabel. 3 : Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Pengakuan Profesional (X2)
Jawaban Quisioner
1 2 3 4 5
Item Pertanyaan
Resp % Resp % Resp % Resp % Resp % 1 27 40.91 22 33.33 4 6.06 4 6.06 9 13.64 2 32 48.48 14 21.21 5 7.58 5 7.58 10 15.15 3 31 46.97 16 24.24 7 10.61 3 4.55 9 13.64 4 28 42.42 22 33.33 2 3.03 3 4.55 11 16.67 Mean 44.70 28.03 6.82 5.68 14.77
Sumber : Lampiran. 2
3 Bagian III berkaitan dengan pernyataan mengenai “Lingkungan Kerja (X3)”.
Lingkungan kerja adalah merupakan sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tenaga kerja merupakan faktor lingkungan pekerjaan.
Variabel lingkungan kerja diukur dengan instrumen yang dikembangkan Rahayu Sri (2003) yang terdiri dari 4 (empat) butir pertanyaan (indicator) mengenai sifat pekerjaan (rutin, atraktif, sering lembur).
Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai lingkungan kerja, dapat dilihat pada tabel 4, yaitu sebagai berikut :
Tabel. 4 : Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Lingkungan Kerja (X3)
Jawaban Quisioner
1 2 3 4 5
Item Pertanyaan
Resp % Resp % Resp % Resp % Resp % 1 35 53.03 16 24.24 6 9.09 5 7.58 4 6.06 2 36 54.55 14 21.21 4 6.06 2 3.03 10 15.15 3 24 36.36 17 25.76 4 6.06 6 9.09 15 22.73 4 22 33.33 20 30.30 4 6.06 4 6.06 16 24.24 Mean 44.32 25.38 6.82 6.44 17.05
Sumber : Lampiran. 3
4 Bagian IV berkaitan dengan pernyataan mengenai “Pemilihan Karir (Y)”.
Pemilihan karir adalah beberapa karir yang akan dipilih oleh mahasiswa, dimana mahasiswa dapat memilih salah satu diantara beberapa karir diantara karir sebagai akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintahan.
Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai pemilihan karir, dapat dilihat pada tabel 5, yaitu sebagai berikut :
Tabel. 5 : Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Pemilihan Karir (Y)
Jawaban Quisioner
1 2 3 4 5
Item Pertanyaan
Resp % Resp % Resp % Resp % Resp % 1 16 24.24 21 31.82 6 9.09 23 34.85 0 -
Sumber : Lampiran. 4
Berdasarkan dari tabel 5 di atas, dapat diketahui bahwa dari 66 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi“Angkatan 2006, 16 orang atau 24,24% memilih karir sebagai akuntan publik, 21 orang atau 31,82% memilih karir sebagai akuntan pendidik, 6 orang atau 9,09% memilih karir sebagai akuntan perusahaan, dan 23 orang atau 34,85% memilih karir sebagai akuntan pemerintah, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi“Angkatan 2006, memilih karir sebagai akuntan pemerintah.
4.3.1.1. Uji Validitas, dan Reliabilitas 4.3.1.1.1. Uji Validitas
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2002 : 135)
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai rhitung > rtabel dan
nilai r positif, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah valid (Ghozali, 2002 : 135)
Berdasarkan dari hasil Uji Validitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, untuk masing – masing variabel, dapat dilihat pada tabel 6, yaitu sebagai berikut :
Tabel. 6 : Hasil Uji Validitas
Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows Nilai r hitung
Variabel Item
( Corrected Item - Total Correlation )
Nilai r tabel Keterangan
Penghargaan Finansial (X1) Butir_1 0,812 Valid
Butir_2 0,858 Valid
Butir_3 0,829 Valid
Pengakuan Profesional (X2) Butir_1 0,858 Valid
Butir_2 0,882 Valid
Butir_3 0,854 Valid
Butir_4 0,804 Valid
Lingkungan Kerja (X3) Butir_1 0,666 Valid
Butir_2 0,726 Valid
tabel, dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti
bahwa seluruh butir atau item pertanyaan kuisioner tersebut seluruhnya valid dan dapat digunakan dalam penelitian
4.3.1.1.2. Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2002 : 132).
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Cronbach Alpha > 0,60, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah reliabel (Ghozali, 2002 : 133)
Berdasarkan dari hasil Uji Reliabilitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, untuk masing – masing variabel, dapat dilihat pada tabel 7, yaitu sebagai berikut :
Tabel. 7 : Hasil Uji Reliabilitas
Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows
Variabel Nilai Cronbach
Alpha Ket.
Penghargaan Finansial (X1) 0,917 Reliabel
Pengakuan Profesional (X2) 0,936 Reliabel
Lingkungan Kerja (X3) 0,873
0,60
Reliabel
Sumber : Lampiran 5 - 7
Berdasarkan pada tabel 7 di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai Cronbach Alpha pada seluruh variabel baik X1, X2, dan X3, lebih
4.3.1.2. Uji Normalitas
Uji Normalitas merupakan suatu alat uji yang digunakan untuk menguji apakah dari variabel – variabel yang digunakan dalam model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, dapat diuji dengan metode Kolmogorov Smirnov
Dasar analisis yang digunakan yaitu nilai signifikansi atau nilai probabilitasnya (Asymp sig (2-tailed) > 5%, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah berdistribusi normal (Sumarono, 2004 :40)
Berdasarkan dari hasil Uji Normalitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 8, yaitu sebagai berikut ::
Tabel. 8 : Hasil Uji Normalitas
Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows
4.3.1.3. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Salah satu cara untuk mengetahui adanya multikoliniaritas adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor).
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF (Variance
Inflation Factor) < 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas (Ghozali, 2002 : 57-59)
Berdasarkan hasil Uji Multikolinieritas dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0., dapat dilihat pada tabel 9, yaitu sebagai berikut
Tabel 9 : Hasil Uji Multkolinieritas
Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows
Dependent Variable: Pemilihan Karir (Y) a.
Sumber : Lampiran 9
Berdasarkan pada tabel 9 di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas (X) yang digunakan dalam penelitian ini baik X1, X2, dan
X3, mempunyai nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10, maka hal ini
4.3.1.4. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya heteroskedastisitas digunakan uji korelasi rank
spearman
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Sig (2-tailed) > 0,05, maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas (Santoso, 2001 : 161)
Berdasarkan hasil Uji Heteroskedastisitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0, dapat dilihat pada tabel 10, yaitu sebagai berikut
Tabel 10 : Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan pada tabel 10 di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas (X) yang digunakan dalam penelitian ini baik X1, X2, dan
X3, mempunyai nilai nilai Sig (2-tailed) > 0,05, dan sesuai dengan dasar
pengambilan keputusan, hal ini berarti bahwa dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas
4.3.2. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 4.3.2.1. Analisis Diskriminan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji secara empiris pengaruh penghargaan finansial, pengakuan profesional dan lingkungan kerja terhadap pemilihan karir.
Sumber data yang digunakan berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 66 responden Dan teknik analisis yang digunakan adalah Analisis Diskriminan, dengan alasan variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemilihan karir, dan variabel ini diukur dengan skala nominal (Kategori) yaitu Akuntan Publik, Akuntan Pendidik, Akuntan Perusahaan dan Akuntan Pemerintahan.
1 Analisis Perbedaan Antar Group Pemilihan Karir
Berdasarkan hasil dari “olah data” dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, mengenai Analisis Perbedaan Antar Group Pemilihan Karir, dapat dilihat pada tabel 11, yaitu sebagai berikut
Group Statistics
Mean Std. Deviation Unweighted Weighted Valid N (listwise)
Sumber : Lampiran. 11
Berdasarkan pada tabel 11 di atas dapat diketahui bahwa dari 66 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi“Angkatan 2006, 16 orang memilih karir sebagai akuntan publik, 21 orang memilih karir sebagai akuntan pendidik, 6 orang memilih karir sebagai akuntan perusahaan, dan 23 orang memilih karir sebagai akuntan pemerintahan, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi“Angkatan 2006, memilih karir sebagai akuntan pemerintahan.
Berdasarkan tabel 11 di atas juga dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (Mean) untuk variabel Penghargaan Finansial (X1) untuk
dengan ketiga karir akuntan lainnya, dan karir Akuntan Publik memberikan Penghargaan Finansial yang paling rendah dibandingkan dengan ketiga karir akuntan lainnya.
Selanjutnya nilai rata – rata (Mean) untuk variabel Pengakuan Profesional (X2) untuk group Akuntan Pendidik yaitu sebesar 11,33
lebih tinggi daripada group Akuntan Publik yaitu sebesar 7,19, group Akuntan Perusahaan yaitu sebesar 6,67 dan group Akuntan Pemerintahan yaitu sebesar 7,91, hal ini menunjukkan bahwa karir Akuntan Pendidik memberikan Pengakuan Profesional yang paling tinggi dibandingkan dengan ketiga karir akuntan lainnya, dan karir Akuntan Perusahaan memberikan Pengakuan Profesional yang paling rendah dibandingkan dengan ketiga karir akuntan lainnya.
Selanjutnya nilai rata – rata (Mean) untuk variabel Lingkungan Kerja (X3) untuk group Akuntan Pendidik yaitu sebesar
11,57 lebih tinggi daripada group Akuntan Publik yaitu sebesar 10,13, group Akuntan Perusahaan yaitu sebesar 9,33 dan group Akuntan Pemerintahan yaitu sebesar 5,96, hal ini menunjukkan bahwa karir Akuntan Pendidik memberikan Lingkungan Kerja yang paling tinggi dibandingkan dengan ketiga karir akuntan lainnya, dan karir Akuntan Pemerintahan memberikan Lingkungan Kerja yang paling rendah dibandingkan dengan ketiga karir akuntan lainnya,
2 Pengujian Perbedaan Antar Group Pemilihan Karir