• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN DENGAN METODE FORWARD CHAINING.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN DENGAN METODE FORWARD CHAINING."

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

METODE FORWARD CHAINING

SKRIPSI

Diajukan Oleh

:

M. ALI CINDRA BUMI

NPM : 0634010207

PROGDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI - FTI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN “

JAWA TIMUR

(2)

Penyusun : M. Ali Cindra Bumi

Pembimbing I : Moh. Irwan Afandi, ST. MSc Pembimbing II: Doddy Ridwandono, S.Kom

ABSTRAK

Kulit adalah salah satu organ terpenting pada manusia, karena melalui kulit kita dapat merasakan rasa dan permukaan sebuah benda. Apabila kulit terserang penyakit maka akan banyak akibat yang akan ditimbulkannya, mulai dari yang ringan yaitu terasa gatal atau sampai yang berat yakni kulit tidak dapat merasakan apapun. Oleh karena hal tersebut kita harus rajin menjaga kebersihan kulit. Tetapi walaupun begitu, terkadang kita dapat terkena penyakit kulit yang dapat diakibatkan berbagai sebab. Untuk itu kita perlu datang ke dokter yang ahli dibidangnya untuk memeriksa kondisi dan keadaan kulit. Akan tetapi terkadang masyarakat lebih bersifat pasif dalam menangani masalah penyakit kulit atau kelamin yang diderita, hal tersebut bisa disebabkan karena rasa malu untuk berterus terang dan himpitan ekonomi untuk merujuk ke dokter.

Berdasarkan permasalahan yang ada didalam lingkungan masyarakat diciptakan suatu aplikasi yang dapat membantu masyarakat untuk dapat mengenali penyakit kulit dan kelamin yang diderita, sehingga tingkat kesadaran akan menjaga kebersihan makin tinggi, yakni aplikasi sistem pakar penyakit kulit dan kelamin. Perancangan sistem pakar ini menggunakan pemrograman PHP dan menggunakan database My SQL sebagai penyimpanan data. Sistem pakar ini menggunakan metode penalaran forward chaining. Sistem pakar ini nantinya dapat menghasilkan diagnosa penyakit kulit dan kelamin serta pengobatan dan solusi pencegahan yang perlu dilakukan.

Dengan adanya aplikasi ini tentunya sangat membantu masyarakat mengenali penyakit yang dideritanya sehingga tersadar untuk merujuknya ke dokter ahli. Selain aplikasi ini dapat menyimpan banyak data, sistem pakar ini dapat melakukan diagnosa pada penyakit yang nantinya akan dapat diketahui panyakit apakah yang diderita oleh pasien serta bagaimana pengobatannya. Dengan adanya sistem pakar ini seorang pakar (dokter) akan terbantu sebagian tugasnya karena tidak perlu lagi mengira-ngira penyakit yang diderita pasien sehingga pada nantinya akan terjadi kesalahan perkiraan karena daya ingat.

(3)

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, sebagai prasyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika pada Progdi Sistem Informasi (S1), Fakultas Tegnologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional ”VETERAN” Jawa Timur.

Dalam menyusun skripsi ini penulis banyak menerima bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr.Ir Teguh soedarto,MP. selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Ir. Sutiyono,MT. selaku Dekan Fakultas Tegnologi Industri, Universitas Pembagunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Basuki Rahmat, SSi, MT selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika, Universitas Pembagunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.

(4)

membimbing penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Ibu Dosen Fakultas Tegnologi Industri Jurusan Teknik Informatika yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.

7. Kedua Orang Tua saya tercinta yang telah membiayai dan memberi semangat kepada saya dalam menempuh dan menyelesaikan studi S1 di Universitas Pembagunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur, Jurusan Teknik Informatika.

8. Kedua adik saya Mega dan ’Alam yang terus memberi semangat terimakasih dan sukses untuk kalian.

9. Untuk Ervin Desi Ariani terimakasih banyak atas dukunganmu selama ini, dan semoga kuliahnya lancar & sukses.

10.Terimakasih buat temanku yang ada di Bandung Sandi Anjar Maulana, Gigih Prasetiawan, Erika Susilo, dan Fauzi.

11.Semua teman-teman mahasiswa ’06 khususnya dan teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuan kalian semua.

12.Semua teman – teman kos jl.medokan sawah 135 yang selalu memberi masukan, semangat, dan mengingatkan disaat malas menghampiri.

(5)

pembaca pada umumnya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surabaya, ………. 2010

(6)
(7)

2.2 Artificial Intelligence ………... 9

(8)
(9)

5.1 Ujicoba ……….. 64 5.1.1 Ujicoba pada Menu Pakar ………. 64 5.1.2 Ujicoba pada Menu Pengguna ……….. 79

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan ………... 84 6.2 Saran ………. 84

DAFTAR PUSTAKA

(10)

Gambar 2.1 Hubungan komponen sistem pakar……… 16

Gambar 3.1 Perancangan Block Diagram penyakit kulit pada tubuh manusia……… 34

Gambar 3.2 Dependency Diagram penyakit kulit pada tubuh manusia… 36

Gambar 3.3 Aliran data mesin inferensi……… 39

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kulit adalah salah satu penunjang hidup manusia yang merupakan indra peraba dan sebagai penunjang penampilan pada manusia. Oleh karena itu sangatlah penting untuk dijaga keadaan ataupun keberadaannya. Pada manusia kulit dapat terjangkit berbagai macam penyakit, mulai dari penyakit ringan yang berakibat gatal-gatal ataupun yang lebih berat yang dapat berakibat kematian. Terkadang kulit juga digunakan sebagai salah satu bentuk interaksi antar manusia (salaman, bersetuhan, berciuman, dan sebagainya) sedangkan beberapa penyakit dapat tertular hanya dengan melalui sentuhan, atau interaksi kulit dengan kulit, atau penggunaan media (handuk, baju, jaket, sapu tangan, dsb) bekas digunakan oleh orang yang mempunyai penyakit kulit menular.

(16)

tetapi terkadang masyarakat lebih cenderung bersifat pasif dalam menangani penyakit kulit dan kelamin yang diderita, hal itu dikarenakan rasa malu untuk berterus terang dan keterbatasan biaya untuk konsultasi ke dokter.

Meskipun seorang pakar adalah orang yang ahli dibidangnya, namun dalam kenyataannya seorang pakar mempunyai keterbatasan daya ingat dan stamina kerja yang salah satu faktornya mungkin disebabkan karena usia dari seorang pakar. Sehingga seorang pakar dalam hal ini seorang dokter spesialis kulit pada suatu ketika bisa saja melakukan kesalahan yang mungkin salah satunya melakukan kesalahan pada hasil diagnosa yang bisa berlanjut pada kesalahan solusi yang diambil.

Untuk mengatasi pemecahan masalah tersebut ditawarkan pemanfaatan tegnologi canggih. Seperti diketahui, saat ini telah berkembang bidang studi Artificial Intelegence (AI) atau kecerdasan buatan yang mempelajari serta mampu meniru kecerdasan manusia. Salah satu cakupan AI adalah sistem pakar (Expert System) yang diperuntukkan seorang pakar guna membantu masyarakat awam.

(17)

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan Skripsi Tugas Akhir disini dapat didefinisikan sebagai berikut :

a. Bagaimana merancang dan membangun sebuah aplikasi berbasis web yang dapat digunakan untuk membantu masyarakat awam untuk mengenali penyakit kulit apa yang sedang di deritanya.

b. Bagaimana sistem dan mekanisme aplikasi agar dapat melakukan diagnosa penyakit kulit dengan cepat dan tepat.

1.3 Tujuan

Ditinjau dari latar belakang tersebut diatas maka, tujuan penulisan skripsi ini adalah mengimplementasikan sistem pakar untuk membantu seorang masyarakat awam dalam mengenali penyakit kulit yang dideritanya dengan cepat dan tepat. Serta kemudian di tindak lanjuti untuk berobat ke seorang dokter.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari dibuatnya skripsi ini adalah :

a. Dengan dibuatnya aplikasi sistem pakar ini maka diharapkan dapat membantu dalam mengenali jenis-jenis penyakit kulit yang ada, mengetahui gejala-gejala yang ditimbulkan, solusi untuk pengobatan penyakit kulit serta bagaimanakah tindakan pencegahan agar tidak terkena penyakit kulit.

b. Aplikasi sistem pakar ini dapat digunakan oleh semua orang sebagai kamus tentang penyakit kulit dan pencegahannya.

(18)

1.5 Batasan Masalah

a. Aplikasi sistem pakar ini dirancang dengan menggunakan pemrograman PHP dan dapat bekerja pada platform Windows serta mendukung sistem operasi lain seperti linux, macintosh, solaris, dan sebagainya.

b. Untuk dapat menambah data atau mengubah data hanya bisa dilakukan oleh admin atau pakar.

c. Aplikasi sistem pakar ini hanya sebatas mengidentifikasi gejala dan diagnosa penyakit.

d. Metode penalaran yang digunakan adalah metode Forward Chaining.

1.6 Metodologi Penelitian

Langkah-langkah yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir disini menggunakan metode penelitian berikut :

a. Studi Literatur

Pada tahap ini dipelajari literature dan perencanaan serta konsep awal untuk membentuk program yang akan dibuat yaitu didapat dari referensi buku, internet, maupun sumber-sumber yang lain.

b. Pengumpulan data dan analisis

Pada tahap ini adalah proses pengumpulan data yang dibutuhkan untuk pembuatan program, serta melakukan analisa atau pengamatan pada data yang sudah terkumpul untuk selanjutnya diolah lebih lanjut.

c. Analisa dan perancangan sistem

(19)

tahap ini adalah proses perancangan dari sistem yang akan dibuat untuk selanjutnya akan diproses lebih lanjut.

d. Pembuatan program

Setelah tahap perancangan sistem maka tahap selanjutnya adalah pembuatan program. Pada tahap ini sistem yang sebelumnya telah dibuat akan diterapkan pada program yang akan dibuat. Pembuatan program ini menggunakan pemrograman PHP dan menggunakan metode forward chaining sebagai metode penalaran pada program ini.

e. Uji Coba Program

Setelah program selesai dibuat maka dilakukan pengujian program untuk mengetahui apakah program tersebut telah bekerja dengan benar dan sesuai dengan sistem yang dibuat.

f. Pembuatan Kesimpulan

Pada tahap akhir ini adalah pembuatan kesimpulan atau ringkasan dari makalah skripsi ini dan kesimpulan tentang program yang telah dibuat.

1.7 Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terdiri dari 6 bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

(20)

BAB II : LANDASAN TEORI

Berisi teori-teori yang didapat dari studi literatur dan konsep-konsep yang terkait dengan judul Tugas Akhir ini, beserta dengan penyelesaian masalah yang diambil dalam penyusunan Tugas Akhir.

BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Berisi tentang analisa dan perancangan dari sistem yang akan dibangun meliputi analisa data, analisa masalah, analisa pemecahan masalah dan perancangan sistem yang meliputi penyusunan desain antarmuka (interface) yang nantinya akan dipakai pada sistem.

BAB IV : IMPLEMENTASI PROGRAM

Berisi tentang implementasi sistem secara keseluruhan mulai dari implementasi data yang diperlukan oleh sistem hingga coding (tidak mutlak) program untuk implementasi aplikasi.

BAB V : UJI COBA DAN EVALUASI

Bab ini membahas tentang cara menjalankan aplikasi serta uji coba dari program yang telah dibuat tersebut.

BAB VI : PENUTUP

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Pengenalan

Teknik kecerdasan buatan merupakan sebuah keajaiban dari dunia komputer, bisa kita bayangkan sebuah komputer dapat menggantikan tugas manusia, walaupun sampai saat ini hal itu masih merupakan perdebatan sengit dan terus dikembangkan keberadaanya.

Teknik kecerdasan buatan (artificial intelligence) adalah teknik untuk membuat komputer mampu mengola pengetahuan tertentu. Bagaimana membuat komputer bias cerdas seperti manusia. Sehingga manusia mencoba membuat komputer dapat berpikir seperti cara yang dilakukan oleh manusia ketika menyelesaikan suatu masalah yang sedang dihadapi. Bidang teknik kecerdasan buatan yang paling popular saat ini adalah sistem pakar, disamping juga bidang-bidang lain di ala intelegensi buatan yaitu: pengolahan bahasa alami (natural language) dan robotika (robotics). Sistem pakar biasanya diterapkan di dalam bidang seperti kedokteran, perekonomian, dan masih banyak bidang lainnya termasuk dalam bidang bisnis yang sering kali digunakan untuk pengambilan keputusan atau prediksi bursa saham.

Tujuan intelegensi buatan :

a) Simulator untuk mengerti mekanisme intelegensi manusia.

(22)

2.2 Artificial Intelligence

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasaan buatan adalah suatu ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdasarkan pada disiplin ilmu seperti ilmu komputer, biologi, psikologi, ilmu bahasa, matematika dan teknik.

Artificial Intelligence (AI) memiliki tujuan untuk menciptakan komputer-komputer yang dapat berfikir (dan juga) dapat melihat, mendengar, berjalan, berbicara, dan merasakan. Dorongan utama dari artificial intelligence (AI) adalah pengembangan fungsi normal komputer yang digabungkan dengan kecerdasan manusia, seperti memberi alasan, menarik kesimpulan, belajar dan memecahkan masalah. (http://www.informatika.org/~renaldi/makalahstmik2006)

Artificial intelligence (AI) dapat dikelompokkan ke dalam empat bagian utama yaitu ilmu falsafat, ilmu komputer, aplikasi robotic, dan bahasa alami yang di jelaskan sebagai berikut :

1. Aplikasi Ilmu Filsafat

Untuk aplikasi ini, Artificial Intelligence (AI) berbasis pada penelitian di bidang biologi, neurologi, psikologi, matematika, dan berbagai disiplin ilmu terkait lainnya. Fokus penelitian dari aplikasi ini adalah meneliti bagaimana otak manusia dapat bekerja, dan bagaimana manusia dapat berfikir dan belajar.

2. Aplikasi Ilmu Komputer

(23)

pengembangan generasi kelima komputer, pemrosesan parallel, pemrosesan simbolik, dan jaringan neural.

3. Aplikasi Robotic

Robotic berbasis pada bidang Artificial Intelligence (AI), teknik, dan psikologi. Teknologi inlah yang menghasilkan robot. Robot diartikan sebagai mesin dengan kecerdasan komputer, dikontrol oleh komputer, dan memiliki kemampuan fisik seperti manusia. Aplikasi dari robotic ini mencakup pemberian kemampuan untuk melihat atau persepsi visual, menyentuh atau kemampuan meraba, decterity atau kemampuan untuk memegang dan memanipulasi, pengangkutan atau kemampuan fisik untuk bergerak, dan navigasi atau kecerdasan untuk menemukan atau mencapai jalan keluar.

4. Aplikasi Bahasa Alami

Pengembangn aplikasi ini berhubungan dengan lingkungan atau bagian utama dari Artificial Inteliigence (AI) dan merupakan inti dari ilmu falsafat serta robotic. Dapat berkomunikasi atau berbicara kepada komputer dan robot dalam bahasa percakapan manusia dan dapat membuat komputer “mengerti” kita, seperti kita saling mengerti satu sama lain yang merupakan tujuan dari Artificial Intelligence (AI). (Gunawan,2005)

2.3 Sistem Pakar atau Expert System

(24)

dalam menangkap dan memadukan pengetahuan pada suatu perangkat komputer. Kekuatannya terletak pada kemampuan dalam memecahkan sebuah persoalan-persoalan taktis dan praktis pada saat seorang pakar berhalangan ataupun tidak bisa menemui sang pakar secara langsung. Pengetahuan yang terdapat dari sistem pakar diperoleh dari seorang pakar yang ahli dibidangnya dari pengalamannya bekerja selama bertahun-tahun pada suatu bidang keahlian tertentu yang telah ditekuni.

2.3.1 Ciri dan Karakteristik Sistem Pakar

Ada beberapa ciri dan karakteristik yang membedakan pada sistem pakar dengan sistem yang lain. Ciri dan karakteristik ini menjadi pedoman utama dalam pengembangan sistem pakar. Ciri dan karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Pengetahuan sistem pakar merupakan suatu konsep, bukan berbentuk numeris. Hal ini dikarenakan komputer melakukan proses pengolahan data secara numerik sedangkan keahlian seorang pakar adalah fakta dan aturan-aturan, bukan numerik.

b. Informasi dalam sistem pakar tidak selalu lengkap, tidak subyektif, tidak konsisten subyek terus berubah dan tergantung pada kondisi lingkungan sehingga keputusan yang diambil bersifat tidak pasti dan tidak mutlak “ya” atau “tidak” menurut ukuran kebenaran tertentu.

(25)

pasti. Oleh karena itu diperlukan fleksibilitas sistem dalam menangani kemungkinan solusi dari berbagai permasalahan.

d. Perubahan atau pengembangan pengetahuan dalam sistem pakar dapat terjadi setiap saat bahkan sepanjang waktu sehingga diperlukan kemudahan dalam modifikasi sistem untuk menampung jumlah pengetahuan yang semakin besar dan semakin berfariasi.

e. Pandangan dan pendapat sistem pakar tidak selalu sama oleh karena itu tidak ada jaminan bahwa solusi sistem pakar merupakan jawaban yang pasti benar. Setiap pakar akan memberikan pertimbangan-pertimbangan berdasarkan factor subyektif.

f. Keputusan merupakan bagian terpenting dari sistem pakar. Sistem pakar harus memberikan solusi yang akurat berdasarkan masukan pengetahuan meskipun solusinya sulit sehingga fasilitas informasi sistem harus selalu diperlukan. (Gunawan,2005)

2.3.2 Keuntungan Penerapan Sistem Pakar

Sistem pakar juga mempunyai beberapa keuntungan dalam penerapannya, yakni sebagai berikut :

a. Pekerjaan menjadi lebih mudah karena dengan hanya menginputkan permasalahan pada komputer maka solusi akan ditemukan (selama permasalahan ada dalam daftar yang ada di dalam basis data).

b. Menyediakan lebih banyak waktu untuk mengevaluasi hasil keputusan. c. Menjadikan seseorang yang masih awam bekerja layaknya seorang

(26)

d. Bahan atau data yang didapat memang merupakan dari seorang pakar sehingga tidak perlu diragukan “informasi” nya.

e. Keputusan yang didapat menjadi lebih konsisten karena keputusan yang didapat memang berasal dari olahan data yang ada di dalam komputer. f. Bisa dipakai dimana saja, karena asal ada sarana (komputer) untuk

penggunaannya maka sistem pakar dapat dipakai (asal diawasi oleh seorang pakar).

2.3.3 Bidang –bidang Pengembang Sistem Pakar

Ada beberapa kategori pengembangan sistem pakar, antara lain :

a. Kontrol

Contoh pengembangan banyak ditemukan dalam kasus pasien dirumah sakit, dimana dengan kemampuan sistem pakar dapat dilakukan kontrol terhadap cara pengobatan dan perawatan melalui sensor data atau kode alarm dan memberikan solusi terapi pengobatan yang tepat bagi pasien.

b. Desain

Contoh sistem pakar dibidang ini adalah peace yang dibuat oleh Dincbas pada tahun 1980 untuk membantu desain pengembangan sirkuit elektronik. Contoh lain adalah sistem pakar untuk membantu desain komputer dengan komponen-komponennya.

c. Diagnosis

(27)

d. Instruksi

Instruksi merupakan pengembangan sistem pakar yang sangat berguna dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan, dimana sistem pakar dapat memberikan instruksi dan pengajaran tertentu terhadap topic suatu permasalahan. Contoh pengembangan sistem pakar di bidang ini adalah sistem pakar untuk pengajaran bahasa inggris, sistem pakar untuk pengajaran astronomi dan lain-lain.

e. Interprestasi

Sistem pakar yang dikembangkan dalam bidang interprestasi melakukan proses pemahaman akan situasi dari beberapa informasi yang direkam. Contoh sistem yang dikembangkan dewasa ini adalah sistem untuk melakukan sensor gambar dan suara kemudian menganalisisnya dan kemudian membuat suatu rekomendasi berdasarkan rekaman tersebut.

f. Monitor

Sistem pakar di bidang ini banyak digunakan dimiliter, yaitu menggunakan sensor radar kemudian menganalisisnya dan menentukan posisi obyek berdasar posisi radar tersebut.

g. Perencanaan

(28)

h. Prediksi

Sistem pakar ini mampu memprediksi kejadian masa mendatang berdasarkan informasi dan model permasalahan yang dihadapi. Biasanya sistem memberikan simulasi kejadian masa mendatang tersebut, misalnya memprediksi tingkat kerusakan tanaman apabila terserang hama dalam jangka waktu tertentu. Program ini dibuat pada tahun 1983 oleh Boulanger dengan nama PLANT.

i. Seleksi

Sistem pakar dengan seleksi mengidentifikasikan pilihan terbaik dari beberapa daftar pilihan kemungkinan solusi. Biasanya sistem mengidentifikasi permasalahan secara spesifik, kemudian mencoba untuk menemukan solusi yang mendekati kebenaran.

j. Simulasi

Sistem ini memproses operasi dari beberapa variasi kondisi yang ada dan menampilkannya dalam bentuk simulasi. Contoh adalah program PLANT yang sudah menggabungkan antara prediksi dan simulasi, dimana program tersebut mampu menganalisis hama dengan kondisi suhu dan cuaca. (Gunawan,2005)

2.3.4 Komponen Sistem Pakar

(29)

a. Basis Pengetahuan

Basis pengetahuan merupakan inti dari program sistem pakar dimana basis pengetahuan merupakan representasi pengetahuan dari seorang pakar yang telah ahli dibidangnya. Basis aturan sering diimplementasikan dalam IF THEN. Basis pengetahuan tersusun atas fakta-fakta berupa objek. Dan kaidah yang merupakan informasi tentang cara menemukan fakta baru atas fakta yang telah ditemukan sebalumnya. b. Basis Data

(30)

c. Mesin Inferensi

Merupakan bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola penerapan sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme akan menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban, kesimpulan atau keputusan yang terbaik.

Tekni Inferensi ada dua macam yaitu :

1. Pelacakan ke belakang (Backward Chaining) adalah pendekatan yang dimotori oleh tujuan (goaldriven), memulai penalarannya dari keputusan menuju pada sekumpulan hipotesa yang mendukungnya. Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya. Selanjutnya proses pelacakan menggunakan premis untuk aturan tersebut sebagai tujuan baru dan mencari aturan lain dengan tujuan baru sebagai kesimpulannya. Proses berlanjut sampai semua kemungkinan ditemukan (Kusumadewi, 2003). Gambar 4 menunjukan proses backward chaining.

Gambar 2.2 Proses Backward Chaining

(31)

Pelacakan ke depan, mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari aturan IF-THEN. Gambar 5 menunjukkan proses forward chaining.

Gambar 2.3 Proses Forward Chainig

Sebenarnya metode tersebut dipengaruhi oleh tiga macam teknik penelusuran yaitu :

a. Depth-first search (melakukan penelusuran kaidah secara mendalam dari simpul akar bergerak menuju ke tingkat dalam yang berurutan). b. Breadth-first search (bergerak dari simpul akar, simpul yang ada

pada setiap tingkat diuji sebelum pindah ke tingkat selanjutnya). c. Best-first search (bekerja berdasarkan kombinasi dari kedua teknik

tersebut).

d. Antarmuka Pemakai

Merupakan bagian penghubung antara program aplikasi sistem pakar dengan pemakai. Biasanya pada bagian ini akan terjadi dialog atau menu-menu pilihan yang nantinya harus dijawab oleh pemakai agar sistem pakar dapat mengambil keputusan berdasarkan jawaban dari pemakai tersebut. Agar sistem pakar lebih baik dalam mengambil keputusan diperlukan komponen-komponen tambahan lain yaitu :

(32)

2.4 PHP

Situs web pada dasarnya dibangun menggunakan script HTML ( Hiper Text Markup Language ), yakni sebuah intruksi pemrograman yang dituliskan

dalam bentuk baris-baris kode, yang dikenal dengan istilah tag [1].

PHP merupakan singkatan dari Hipertext Processor, yaitu intruksi atau perintah pemrograman berbasis web yang biasa disisipkan dalam dokumen HTML, sebagai script pendukung yang ada dilingkungan server (server side HTML embedded scripting). Dengan PHP, anda dapat membuat berbagai macam

aplikasi web yang sederhana sampai dengan aplikasi kompleks yang membutuhkan koneksi ke database.

Pada dasarnya PHP dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh program CGI (Common Gateway Interface), seperti menyimpan data yang diinputkan melalui sebuah form dalam website, menampilkan isi website yang dinamis, serta menerima cookies. Selain itu, kemampuan PHP yang menonjol adalah dukungan ke banyak database. Adapun daftar database yang dapat diakses melalui script PHP, antara lain :

- dBase - ODBC - Oracle - DBM - Postgree - FilePro - Sybase - mSQL - Velocis - MySQL

(33)

2.5 Wamp Server

Webserver merupakan inti dari sebuah website. Setiap website yang kita lihat di internet, pastilah berjalan di atas sebuah webserver. Webserver ini bermacam-macam diantaranya adalah Xampp, Apache, IIS, Tomcat, dll. Pada Windows, default dari webserver adalah IIS sedangkan Wamp biasanya sudah terintegrasi dengan Windows dan di install pada Windows. Saat ini, webserver Wamp merupakan webserver yang paling banyak digunakan.

Pada awalnya, sebuah webserver hanya bisa menjalankan file HTML namun karena perkembangan jaman dan kebutuhan akan informasi yang dinamis, web server ditambahkan komponen agar bisa menjalankan format-format lainnya seperti asp, aspx, pop, js, dll.

Webserver IIS misalnya, secara default tidak mengerti bagaimana menjalankan file dengan extension *.php. Agar IIS mengerti bagaimana menjalankan file PHP maka dibutuhkan instalasi komponen di dalamnya.

Untuk webserver apache sendiri adalah merupakan webserver yang paling kompatibel dengan PHP dan MySQL.

2.6 My SQL

(34)

2.7 Penyakit Kulit pada Manusia

Pada tugas akhir ini penyakit kulit manusia dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yakni badan dan kelamin.

2.7.1 Penyakit Kulit pada Manusia Bagian Tubuh

Penyakit pada bagian badan ini meliputi tangan, badan, dan kaki. Beberapa penyakit tersebut antara lain :

1. Patek

Pada saat sekarang ini penyakit kulit patek sudah sangat jarang ditemukan. Meski demikian penyakit ini sangat berbahaya.

Gejala :

a. Tumbuh bintil-bintil bergerombol dan berkerak

b. Ukurannya sebesar uang logam dan menarik kulit sekitarnya Pengobatan :

a. Kuman disuntik dengan antikuman sebelum penyakit menyebar 2. Cacar air

Penyakit cacar air bukan cacar, penyakit cacar air lebih ringan dari pada cacar. Penyebab penyakit ini adalah virus

Gejala :

a. Terdapat benjolan-benjolan pada kulit b. Benjolan muncul di seluruh tubuh c. Benjolan berisi air

d. Terasa gatal Pengobatan :

(35)

b. Berikan bedak untuk mengurangi rasa gatal 3. Cacar

Penyakit cacar juga disebabkan oleh virus namun virus pada penyakit ini lebih berbahaya daripada cacar air. Virus cacar lebih ganas dan kebanyakan apabila terkena penyakit ini bisa meninggal, dan apabila sembuh akan meninggalkan bekas-bekas bopeng luka.

4. Harpes Simplek (harpes kulit)

Harpes masih sekerabat dengan cacar air. Seorang yang pernah terkena cacar air waktu kecil, setelah besar atau dewasa kemungkinan akan terkena harpes kulit.

Gejala :

a. Badan terasa demam

b. Muncul lepuhan seperti gelembung-gelembung bergerombol dan berwarna kemerahan

c. Gelembung berisi cairan d. Luka terasa panas dan nyeri e. Terasa gatal

Pengobatan :

a. Diberikan suntikan anti virus dan kuman. 5. Kusta atau lepra

Penyakit ini disebabkan oleh kuman, dan dan kuman ini masih sekerabat dengan TBC.

Gejala :

(36)

b. Kulit didaerah sekitar benjolan tidak ditumbuhi rambut dan tak berkeringat

Pengobatan :

a. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan memberikan obat pembasmi kuman lepra.

6. Nevus

Nevus atau tahi lalat adalah poliferasi jinak unsur kulit normal. Umumnya setiap orang mempunyai nobus sedikitnya sebuah nevus. Namun terkadang tahi lalat ini akan menjadi ganas dan diperlukan pengobatan. Penyakit ini dapat menyerang tubuh bagian mana saja. Gejala :

a. Terdapat bercak noda berwarna hitam, kecoklatan, atau kemerahan. b. Bentuknya oval, lingkaran, tak teratur

Pengobatan :

a. Diagnosis dibuat berdasarkan gambaran klinis. Displasia akan dipastikan pada pemeriksaan histopalogis.

b. Bila ditemukan pada anak-anak, nevus ini tidak memerlukan pengobatan

c. Bila ditemukan pada orang dewasa diperlukan pemeriksaan lebih lanjut

7. Campak

(37)

Gejala :

a. Badan terasa demam

b. Kemudian demam kembali disertai dengan timbulnya eksantem

c. 2 minggu setelah demam masih berlangsung timbul macula eritematosa

Pengobatan :

a. Obati dengan antibiotik yang sesuai

b. Immunoglobulin dalam 5 hari setelah terpapar untuk individu yang beresiko tinggi dapat memperlemah infeksi, terutama pada anak-anak berusia kurang dari 1 tahun.

c. Epidemi : vaksinasi dalam 72 jam 8. Acne (jerawat)

Jerawat tergolong penyakit kulit usia remaja. Hal ini disebabkan karena produksi minyak pada kulit bertambah ditambah dengan kuman kulit yang kotor dan menyebabkan saluran minyak kulit tersumbat sehingga terbentuk jerawat.

Gejala :

a. Terbentuk bisul pada wajah

b. Terdapat nanah pada yang terinfeksi Pengobatan :

a. Teratur buang air besar

b. Memakan sayuran dan mengurangi makanan yang mengandung lemak dan gula.

(38)

d. Basuh wajah setelah melakukan aktivitas

2.7.2 Penyakit Kulit pada Manusia Bagian Kelamin

Penyakit pada bagian ini hanya meliputi daerah kelamin saja. Beberapa penyakit tersebut antara lain :

1. Gonorrhea & Chlamydia

Disebabkan oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari sampai beberapa minggu setelah hubungan intim dengan orang yang terjangkit penyakit. Gejala :

a. Badan terasa demam

b. Keluar cairan kotor dari kemaluan berupa nanah c. Terasa desakan untuk berkemih

d. Terasa nyeri ketika berkemih Pengobatan :

a. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan antibiotik bila ditangani secara dini

b. diobati dengan suntikan tunggal seftriakson intramuskuler (melalui otot) atau dengan pemberian antibiotik per-oral (melalui mulut) selama satu minggu

2. Harpes genitalis

(39)

Gejala :

a. Badan terasa demam

b. Muncul lepuhan seperti gelembung-gelembung bergerombol dan berwarna kemerahan di derah sekitar kemaluan

c. Gelembung berisi cairan

d. Luka terasa panas dan nyeri

e. Terasa gatal Pengobatan :

a. Tidak ada obat untuk penyakit herpes genital

b. Akan tetapi dokter dapat memberikan kepada penderita pengobatan untuk mencegah timbulnya outbreaks

3. Syphilis

Syphilis merupakan infeksi bakteri yang dapat menjalar ke seluruh bagian tubuh. Tidak hanya menginfeksi sekitar alat kelamin, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum ini sangat mudah menular melalui kontak seksual langsung vaginal, oral maupun anal. Bahkan syphilis juga dapat menular dari berciuman mulut ke mulut dengan penderita sebelumnya.

Gejala :

a. Muncul benjolan di sekitar alat kelamin

b. Disertai luka yang terlihat seperti lubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi

(40)

a. Syphilis dapat diterapi dengan pemberian injkesi antibiotika Penicilin sebagai antibiotic of choice

b. Bila ia alergi terhadap Penicilin dapat diberikan antibiotika jenis lain seperti Kapsul Erythromycin, Spectinomycin injeksi atau kanamycin injeksi 2 gram satu kali suntikan

4. Vaginitis

Merupakan salah satu penyakit kelamin yang disebabkan infeksi Bakteri (misalnya klamidia, gonokokus), Jamur (misalnya kandida), Protozoa (misalnya Trichomonas vaginalis)yang menyebabkan keluarnya cairan abnormal dari vagina

Gejala :

a. Keluarnya cairan abnormal (jumlahnya sangat banyak dan tampak lebih kental) dari vagina dan berbau tidak sedap (amis).

b. Vulva terasa agak gatal dan mengalami iritasi

c. Akibat bakteri (cairan berwarna putih, abu-abu atau keruh kekuningan)

d. Akibat infeksi jamur (Dari vagina keluar cairan kental berwarna seperti keju)

e. Akibat infeksi protozoa (Cairan berwarna putih, hijau keabuan atau kekuningan)

Pengobatan :

(41)

b. Akibat infeksi bakteri Biasanya metronidazole atau clindamycin (tablet vagina), jika penyebabnya gonokokus diberikan suntikan ceftriaxon & tablet doxicyclin

c. Akibat infeksi protozoa Metronidazole (tablet) 5. Bisul pada alat kelamin

Disebabkan oleh virus (Virus Human Papilloma atau HPV) Muncul berupa satu atau banyak bisul atau benjolan antara sebulan sampai setahun setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit tersebut. Pada umumnya tidak dapat terlihat dan dapat diuji dengan lapisan cuka. Gejala :

a. Terdapat bisul pada kulit

b. Muncul didaerah kelamin dan berukuran kecil-kecil Pengobatan :

a. Bisul pada kelamin ini dapat disembuhkan, pada wanita harus menjalankan pap smear setiap kali berganti pasangan intim

6. Kutu kelamin

Sangat kecil (lebih kecil atau sama dengan 1/8 inch), berwana kelabu kecoklatan, menetap pada rambut kemaluan.

Gejala :

a. Terasa getal didaerah rambut kemaluan Pengobatan :

(42)

7. Kutu dibawah kulit

Mirip dengan kutu kelamin, tetapi ukurannya lebih kecil dan menetap di bawah kulit

Gejala :

a. Menyebabkan luka-luka kecil dan terasa panas b. Terasa gatal diseluruh tubuh

Pengobatan :

a. Diobati dengan obat cair yang diusapkan ke seluruh tubuh

8. AIDS (ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME)/HIV DISEASE

(43)

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan dibahas tentang perancangan sistem dari aplikasi sistem pakar yang akan dibuat. Desain aplikasi itu sendiri digunakan untuk penggambaran umum terhadap aplikasi yang akan dibuat sehingga kebutuhan akan konsep aplikasi dapat diketahui sebelum pembuatan aplikasi. Dengan desain aplikasi juga akan mempermudah untuk pembangunan lebih lanjut terhadap aplikasi yang akan dibuat.

3.1 Analisa Sistem

Sebelum kita menentukan apakah permasalahan yang ada bagaimana kita menentukan bagaimana permasalahan itu ada, maka kita perlu melakukan adanya analisa atau pengamatan dengan prioritas permasalahan yang ada untuk menentukan bagaimana solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Pada analisa sistem, kita akan mempelajari bagaimana suatu sistem bekerja dan bagaimana proses yang terjadi pada saat system tersebut bekerja. Disini kita dapat menentukan permasalahan yang ada dengan melakukan pengamatan terlebih dahulu pada sistem, dan pengamatan atau analisa pada data-data yang terdapat pada sistem. Setelah kita menentukan permasalahan tersebut kita juga dapat memikirkan solusi untuk pemacahan masalah yang ada.

(44)

3.1.1 Analisa Informasi

Sebelum kita menentukan permasalahan yang ada maka perlu dilakukan

analisa informasi. Analisa informasi ini dilakukan dengan berbagai cara, yakni dengan mengumpullkan atau mendapatkan sumber informasi dari orang atau manusia (dalam hal ini adalah seorang dokter), dokumen (penyimpanan informasi tertulis), sarana dan infrasruktur.

Pada penulisan tugas akhir ini, penulis mendapatkan sumber informasi dari orang dan dokumen. Pencarian sumber informasi pada orang atau manusia (pada hal ini adalah seorang dokter) dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai kesulitan yang ada, sehingga dari hal itu penulis dapat menentukan permasalahan yang ada serta menentukan solusi yang tepat untuk permasalahan yang ada. Sedangkan pencarian sumber informasi di dapat dari dokumen (penyimpanan informasi tertulis) dilakukan dengan tujuan mencari catalog yang berisi tentang kumpulan penyakit kulit yang ada. Setelah

mendapatkan catalog atau ensliopedia tersebut maka perlu dilakukan konfirmasi pada seorang dokter untuk mempertanyakan kebenaran dari isi dokumen yang didapat.

3.1.2 Analisa Permasalahan

(45)

1. Dengan banyaknya jenis-jenis penyakit maka dokter kesulitan untuk mengingat satu persatu nama-nama penyakit serta pengobatan dan pencegahannya.

2. Untuk dapat melakukan diagnosa dengan cepat terhadap suatu penyakit dokter kadang terasa kesulitan, karena tidak semua penyakit kulit hanya mempunyai 2-4 gejala.

3.1.3 Analisa Solusi

Setelah penulis mengetahui permasalahan yang ada melalui analisa

permasalahan maka yang perlu dilakukan adalah berfikir bagaimana dapat menyelesaikan masalah tersebut maka penulis kembali ke konsep awal , yaitu dibuatnya satu aplikasi atau program komputer yang dapat menyeleseikan permasalahan yang ada, yakni dengan dibuatnya aplikasi sistem pakar untuk menentukan diagnosa secara cepat dan tepat pada pengidap penyakit kulit serta menentukan solusi pengobatan dan pencegahan. Sistem pakar ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemograman PHP, menggunakan basis data MySQL sebagai penyimpanan data. Untuk penalaran atau cara berfikir program, penulis menerapkan penalaran forward chaining pada program yang dibuat.

3.2 Perancangan Program

(46)

ini akan dibuat beberapa komponen rancangan yang menyusun agar program dapat menjadi satu program yang utuh sehingga dapat digunakan dengan baik.

Perancangan program ini meliputi beberapa hal yang akan menyusun program ini menjadi program yang utuh dan dapat digunakan, yakni : perancangan aturan (terdiri perancangan block diagram, perancangan dependency diagram, decision table dan table reduksi), basis aturan (rule base), mesin infersi (inference engine) dan perancangan desain antarmuka pemakai (userinterface)

Pembuatan program sistem pakar ini akan disusun menggunakan pemrograman PHP dan menggunakan MySQL sebagai Penyimpanan data.

3.3 Perancangan aturan penyakit kulit pada tubuh manusia

3.3.1 Perancangan Block Diagram

Perancangan Block Diagram ini dimasudkan untuk mengetahui dan

membatasi ruang lingkup permasalahan. Selain hal tersebut penyusunan block diagram bertujuan untuk mengetahui urutan kerja sistem dalam mencari suatu keputusan. Perancangan rule penyakit kulit pada tubuh manusia sebagai knowledge base system diambil dari parameter gejala-gejala penyakit kulit yang

sebelumnya sudah di inputkan pada basis data berdasarkan penyakit kulit.

Berdasarkan parameter gejala penyakit kulit yang ada didalam knowledge base system maka penyusunan block diagram “penyakit kulit pada

(47)

Level 0 Level 1 Level 2

Badan

Demam

Terjadi desakan untuk berkemih dan terasa nyeri

Timbul gelembung-gelembung bergerombol sekitar kelamin

Gelembung berisi cairan dan terasa nyeri

Terasa gatal

Kemaluan keluar cairan (nanah)

Muncul benjolan di sekitar alat kelamin

Benjolan berukuran kecil-kecil

Benjolan disertai luka seperti lubang dengan tepi lebih tinggi

Kulit dibawah penis yang tidak disunat tampak kemerahan

Terdapat luka-luka kecil

Keluar cairan abnormal dari vagina

Cairan berwarna putih,abu-abu,keruh kekuningan

Cairan berwarna seperti keju

Cairan berwarna putih,hijau keabuan atau kekuningan timbul bintil‐bintil bergerombol dan berkerak

Ukuran sebesar uang logam dan menarik kulit sekitar

Demam

Timbul eksantem

2 minggu setelah demam masih timbul maluka eritematosa Timbul gelembung-gelembung bergerombol berisi cairan

Luka tersa panas dan gatal tak tertahankan

Timbul benjolan-benjolan pada kulit

Kulit yang teriritasi tidak berambut & tidak berkeringat

Benjolan muncul diseluruh tubuh

Terdapat bercak noda pada kulit berwarna hitamkecoklatan

Bentuk oval, lingkaran, tidak teratur

Terdapat bisul pada kulit bagian wajah

Terdapat nanah pada bisul

Kelamin Penyakit kulit

manusia

(48)

Keterangan Gambar 3.1 :

Pada block diagram diatas penyakit kulit pada tubuh manusia disusun atas 2 level parameter, yakni :

1. Parameter level 1 terdiri dari parameter objek. Pada perancangan ini parameter yang dijadikan sebagai objek adalah badan dan kelamin. 2. Parameter level 2 terdiri dari parameter kondisi. Pada perancangan ini

parameter kondisi terdiri dari gejala-gejala yang ditimbulkan penyakit kulit.

3.3.2 Perancangan Dependency Diagram

Setelah perancangan block diagram, maka langkah selanjutnya adalah perancangan dependency diagram. Perancangan dependency diagram ini dimaksudkan untuk menggambarkan hubungan pertanyaan, rule, nilai, dan faktor-faktor penentu yang sudah ditentukan pada perancangan block diagram. Pada gambar diatas dapat dilihat diagnosa penyakit kulit pada tubuh manusia diketahui melalui gejala-gejala, dan dari gejala tersebut menggambarkan pernyataan apakah, gejala = yes / no. setelah mengetahui gejala yang ada dan gejala tersebut sesuai dengan basis pengetahuan maka hasil diagnose penyakit akan keluar.

(49)
(50)

Keterangan Gambar 3.2 :

Pada gambar diatas dapat dilihat diagnosa penyakit kulit pada tubuh manusia diketahui melalui gejala-gejala, dan dari gejala tersebut menggambarkan pernyataan apakah, gejala = yes / no. setelah mengetahui gejala yang ada dan gejala tersebut sesuai dengan basis pengetahuan maka hasil diagnose penyakit akan keluar.

3.4 Perancangan Basis Aturan (Rule Base)

pada pengembangan rule base telah direpresentasikan dalam bentuk block diagram yang kemudian diimplementasikandalam bentuk list aturan (rule), yaitu struktur sistem pakar. Pada dasarnya rule terdiri dari dua bagian pokok, yaitu bagian premise atau kondisi dan bagian conclution atau kesimpulan. Struktur rule secara logika menghubungkan satu atau lebih kondisi (premise) pada bagian IF (yang akan menguji kebenaran dari serangkaian data) dengan satu atau lebih kesimpulan (conclusion) yang terdapat pada bagian THEN.

Pemilihan representasi pengetahuan dengan rule base didasarkan alasan sebagai berikut :

a. Pengembangan sistem pakar pada dasarnya menggunakan rule base atau basis aturan, dimana dengan adanya basis aturan tersebut akan membuat cara kerja program lebih terarah.

(51)

Contoh :

IF pasien menderita terasa gatal AND terasa pegal linu pada bagian tertentu AND kulit terasa nyeri dan berwarna kemerahan AND kulit ditumbuhi gelembung berisi cairan AND badan demam THEN pasien terkena penyakit harpes simplek (harpes kulit).

3.5 Perancangan Mesin Inferensi

Mekanisme inferensi adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi daftar aturan berdasarkan urutan dan pola tertentu. Selama proses konsultasi antar sistem pada pemakai, mekanisme inferensi menguji aturan satu demi satu sampai kondisi aturan itu benar.

Secara umum ada 2 teknik utama yang digunakan dalam mekanisme inferensi untuk pengujian aturan, yaitu penalaran maju (forward chaining) dan penalaran mudur (backward chaining). Teknik penalaran yang digunakan pada sistem pakar ini adalah teknik penalaran maju (forward chaining).

(52)

Aliran data yang terdapat pada perancangan mesin inferensi untuk mendiagosa penyakit kulit dapat digambarkan pada gambar berikut ini :

Gambar 3.3 Aliran Data Mesin Inferensi

3.6 Perancangan Database

(53)

3.6.1 DFD Level Context Diagram

Context Diagram merupakan dasar pembentukan suatu desain database dimana context diagram dapat dijabarkan menjadi DFD Level 0, Level 1, dan Level 2.

Gambar 3.4 DFD Level Context Diagram Sistem Pakar Penyakit Kulit dan Kelamin.

(54)

3.6.2 DFD Level 1

Gambar 3.5 DFD Level 1 Sistem Pakar Penyakit Kulit dan Kelamin

(55)

3.6.3 DFD Level 2 proses Manipulasi data dan proses forward chaining

Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses Manipulasi Data

Pada Gambar 3.6 merupakan DFD Level 2 dimana dari DFD Level 1 dilakukan drop down. Pada gambar diatas terlihat entitas pakar terhubung dengan tiga proses yaitu input data, edit data, hapus data. Dari ketiga proses tersebut langsung terhubung pada storage masing-masing antara lain pakar, pasien, gejala, penyakit, tips, dan istilah.

Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses Forward Chaining

(56)

3.6.4 CDM & PDM

Gambar 3.7 CDM Sistem Pakar penyakit kulit dan kelamin

(57)

Gambar 3.8 PDM Sistem Pakar penyakit kulit dan kelamin

(58)

3.6.5 Struktur Tabel

Database merupakan suatu kumpulan data yang baik dan teratur berdasarkan key tertentu yang terdiri dari beberapa tabel. Dalam pembuatan program aplikasi ini diperlukan beberapa tabel, berikut ini adalah struktur tabel dan uraian yang digunakan dalam pembuatan database :

a. Tabel pakar digunakan untuk menyimpan data parameter berdasarkan identitas dari seorang pakar yang telah dibuat, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Tabel Pakar

No  Nama Field  Type  Lebar  PK  FK  Keterangan 

b. Tabel pasien digunakan untuk menyimpan data parameter berdasarkan identitas dari pasien yang telah dibuat, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Tabel Pasien

(59)

c. Tabel diagnosa digunakan untuk menyimpan data berdasarkan diagnosa yang dilakukan pasien, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.3

Tabel 3.3 Tabel Diagnosa

No  Nama Field  Type  Lebar  PK  FK  Keterangan 

1  kd_diagnosa  Varchar  5  PK    kd_diagnosa  2  Id_pasien  Varchar  5    fk  Id_pasien 

3  Tanggal  Timestamp       Tanggal 

d. Tabel gejala digunakan untuk menyimpan data gejala dan pertanyaan yang akan ditanyakan pada pasien saat melakukan diagnosa, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.4

Tabel 3.4 Tabel Gejala

No  Nama Field  Type  Lebar  PK  FK  Keterangan 

1  kd_gejala  Varchar  5  PK    kd_gejala 

2  nm_gejala  Varchar  300      nm_gejala 

3  L  Integer        Laki‐laki 

4  p  integer        Perempuan 

e. Tabel penyakit digunakan untuk menyimpan data penyakit yang ada beserta keterangannya, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.5

Tabel 3.5 Tabel Penyakit

No  Nama Field  Type  Lebar  PK  FK  Keterangan 

1  kd_penyakit  Varchar  5  PK    kd_penyakit  2  nm_penyakit  Varchar  30      nm_penyakit  3  Jenis_penyakit  Varchar  10      Jenis_penyakit  4  definisi  Varchar  1000      Definisi 

5  Solusi  Varchar  1000      Solusi 

(60)

f. Tabel tmp_gejala merupakan tabel yang muncul karena adanya hubungan relasi many to many antara tabel diagnosa dan tabel gejala. Tabel ini digunakan untuk menyimpan data diagnosa dan gejala yang dialami pasien, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.6

Tabel 3.6 Tabel tmp_gejala

No  Nama Field  Type  Lebar  PK  FK  Keterangan 

1  kd_diagnosa  Varchar  5  PK  fk1  kd_diagnosa  2  kd_gejala  Varchar  5  PK  fk2  kd_gejala 

g. Tabel relasi merupakan tabel yang muncul karena adanya hubungan relasi many to many antara tabel gejala dan tabel penyakit. Tabel ini digunakan untuk menyimpan data gejala yang dimiliki suatu penyakit, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.7

Tabel 3.7 Tabel Relasi

No  Nama Field  Type  Lebar  PK  FK  Keterangan 

1  Kd_gejala  Varchar  5  PK  fk1  kd_gejala  2  kd_penyakit  Varchar  5  PK    kd_penyakit 

(61)

Tabel 3.8 Tabel Hasil diagnose

No  Nama Field  Type  Lebar  PK  FK  Keterangan 

1  kd_penyakit  Varchar  5  PK    Kd_penyakit  2  Kd_diagnosa  Varchar  5  PK  fk2  kd_diagnosa 

3.7 Desain Interface

Desain interface dibuat untuk memudahkan user maupun pakar dalam penggunaan sistem. Form-form yang dirancang meliputi konsep interaksi manusia dengan komputer dimana seorang user hanya dengan melihat form, dapat mengerti langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya. Berikut form-form yang ada dalam aplikasi ini :

3.7.1 Desain untuk Pakar

Pada form ini seorang pakar akan melakukan proses maintenance, pakar bisa melakukan penambahan data, ubah data, dan hapus data seperti yang telah dibuat pada Gambar 3.9

(62)

3.7.2 Desain untuk User

Pada form dibawah ini merupakan proses konsultasi yang dapat dilakukan oleh user. Dimana user diberi pertanyaan mengenai gejala-gejala penyakit dengan pilihan jawaban Ya atau Tidak, yang dapat dilihat pada Gambar 3.11 tapi sebelum melakukan diagnosa user harus terlebih dahulu melakukan regestrasi, seperti pada Gambar 3.10

Gambar 3.10 Form Register User

(63)

3.7.3 Desain Output

Pada gambar dibawah ini merupakan desain output dari sistem pakar ini.

Gambar 3.12 Form Hasil Diagnosa

(64)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kebutuhan Sistem

Sebelum menjalankan program atau aplikasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain kebutuhan sistem akan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), serta langkah-langkah yang harus dilakukan untuk dapat melakukan instalasi aplikasi agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

4.1.1Perangkat Sistem

Peralatan yang digunakan untuk semua proses dari keseluruhan transaksi yang ada termasuk pembuatan laporan adalah menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak. Adapun perangkat keras yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah :

1. Hardisk 320 Gb

2. Monitor wide screen 12.1” 3. DVD-RW

4. Mouse 5. Keyboard 6. Memory 2 Gb 7. Speaker

(65)

2. Instalasi Wampserver 2.0 3. Instalasi MySQL

4. Instalasi Dreamweaver MX 5. IE (Internet Explorer) 6. Instalasi Mozilla

4.2 Implementasi

Pada sub Bab implementasi aplikasi desain antarmuka menjelaskan apa saja yang terlibat dalam aplikasi tersebut yang menampilkan beberapa aplikasi menu yaitu :

4.2.1 Menu Home

Tampilan menu Home merupakan tampilan awal dimana pada tampilannya berisi ucapan selamat datang dan kata-kata yang memberitahukan pentingnya menjaga kesehatan kulit.

(66)

4.2.2 Menu Pakar

Pada tampilan menu Pakar yang dapat mengakses halaman ini hanyalah seorang pakar. Pakar sangatlah berperan penting dalam sistem ini yaitu menginput dan mengupdate aturan.

Gambar 4.2 Menu Pakar

Pada menu pakar ini masih terdapat beberapa submenu antara lain :

1. Halaman submenu home pada menu pakar hanyalah memberitahukan apasaja yang bisa dilakukan pakar terhadap sistem ini.

(67)

2. Pada halaman submenu penyakit ini seorang pakar bisa melakukan insert, update, dan delete suatu penyakit.

Gambar 4.4 Submenu Penyakit didalam Menu Pakar

(68)
(69)

4. Pada submenu relasi ini seorang pakar bertugas untuk menentukan relasi gejala-gejala dari suatu penyakit yang kemudian disimpan sebagai logika penalaran yang digunakan sebagai identifikasi penyakit.

(70)

Gambar 4.7 Lanjutan Submenu Relasi didalam Menu Pakar

5. Pada submenu tips ini seorang pakar bisa memberikan beberapa tips-tips berguna bagi pasien dengan melakukan insert, update, dan delete.

Gambar 4.8 Submenu Tips didalam Menu Pakar

(71)

Gambar 4.9 Submenu Istilah didalam Menu Pakar

7. Pada submenu hasil diagnose seorang pakar bisa melihat siapa saja pasien yang pernah melakukan diagnosa dan seorang pakar juga bisa menghapus data pasien.

(72)

8. Pada submenu logout seorang pakar keluar dari dan kembali ke menu utama.

Gambar 4.11 Submenu Logout didalam Menu Pakar

4.2.3 Menu Pengguna

Pada menu pengguna ini pasien bisa melakukan diagnose dengan menginputkan gejala-gejala penyakit yang mereka alami, tapi sebelum itu dilakukan pasien harus terlebih dahulu daftar dan mengisi biodata.

(73)

Di dalam menu pengguna ini masih terdapat beberapa submenu antara lain : 1. Pada halaman submenu diagnosa ini pasien bisa melakukan proses

diagnosa dengan menjawab beberapa pertanyaan gejala yang ditanyakan sistem.

Gambar 4.13 Submenu Diagnosa di dalam Menu Pengguna

2. Pada submenu penyakit ini seorang pasien bisa melihat dan mengetahui semua penyakit yang ada di dalam sistem.

(74)

3. Pada submenu tips ini terdapat beberapa tips-tips berguna yang bisa diketahui pasien dalam mencegah atau melakukan perawatan terhadap suatu penyakit.

Gambar 4.15 Submenu Tips di dalam Menu Pengguna

(75)

Gambar 4.16 Submenu Istilah di dalam Menu Pengguna

5. Pada halaman submenu hasil diagnosa ini pasien dapat melihat hasil diagnosa yang telah dilakukan.

(76)

4.2.4 Manu Informasi

Pada menu informasi ini pengguna bisa melihat informasi tentang tool-tools yang digunakan dalam pembuatan program dan beberapa bantuan. Di dalam menu informasi ini terdapat dua submenu yaitu software dan bantuan.

Gambar 4.18 Submenu Software di dalam Menu Informasi

(77)

BAB V

UJI COBA DAN EVALUASI PROGRAM

Pada Bab ini membahas tentang ujicoba dan evaluasi program yang menerangkan bagaimana jalannya program secara detail yang akan dijelaskan pada sub bab dibawah ini :

5.1 Ujicoba

Pada pembuatan sistem diagnosa penyakit kulit dan kelamin dengan menggunakan Sistem Pakar dilakukan ujicoba program secara detail untuk mengetahui bagaimana cara proses diagnosa dan identifikasi penyakit.

Pada ujicoba berikut dapat dilihat beberapa proses dari sistem yang dibuat dengan cara melakukan ujicoba pada masing-masing menu. Ujicoba tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

5.1.1 Ujicoba pada Menu Pakar

Di dalam menu pakar ini ada banyak ujicoba yang bisa dilakukan. Pada menu pakar ini seorang pakar bisa melakukan insert, edit, dan delete mulai dari penyakit, gejala, rule. Untuk lebih jelasnya ada beberapa ujicoba dibawah ini antara lain :

1. Ujicoba pada menu login

(78)

sudah disimpan didalam database, jika ada kesalahan dalam memasukkan password ataupun username maka akan muncul message box seperti pada Gambar 5.2

Gambar 5.1 Halaman Login Seorang Pakar

(79)

2. Ujicoba pada submenu penyakit didalam menu pakar

Pada submenu penyakit ini seorang pakar bisa melakukan insert, update, dan delete. Untuk ujicoba tambah penyakit seorang pakar harus mengisi mulai dari nama penyakit, jenis penyakit, dan keterangannya seperti pada Gambar 5.3 dibawah ini.

Gambar 5.3 Tambah Penyakit didalam Submenu Penyakit

(80)

Gambar 5.5 Detail Penyakit didalam Submenu Penyakit

Untuk ujicoba update atau ubah seorang pakar harus menganti asumsi lama yang dianggap salah dengan asumsi baru yang dianggap benar.

(81)

Gambar 5.7 Detail Penyakit Setelah di Update pada Submenu Penyakit

3. Ujicoba pada submenu gejala didalam menu pakar

Pada submenu gejala ini seorang pakar memasukkan semua kemungkinan gejala-gejala yang berhubungan dengan penyakit-penyakit yang ada pada sistem.

(82)

Gambar 5.9 Submenu Gejala (Daftar Gejala)

Untuk ujicoba update atau ubah seorang pakar melakukannya dengan mengganti asumsi lama yang dianggap salah dengan asumsi baru yang dianggap benar.

(83)

Gambar 5.11 Submenu Gejala (Daftar Gejala)

Untuk ujicoba hapus seorang pakar melakukannya jika asumsi suatu gejala dianggap salah. Sewaktu menghapus (gejala no.34) akam muncul message box yang berisi pertanyaan apakah anda yakin gejala ini akan dihapus…?

(84)

Gambar 5.13 Submenu Gejala (Daftar Gejala setelah ujicoba hapus)

4. Ujicoba untuk submenu relasi didalam menu pakar

(85)

Gambar 5.14 Submenu Relasi

5. Ujicoba pada submenu tips didalam menu pakar

(86)

Gambar 5.15 Submenu Tips (Tambah Data Tips)

Untuk ujicoba update atau ubah biasanya dilakukan jika ada kekeliruan dalam penulisan atau menganggap asumsinya kurang benar sehinggga diubah menjadi benar

(87)

Gambar 5.17 Submenu Tips (Daftar Tips Kesehatan)

Untuk ujicoba menghapus tips tinggal klik hapus dan sebelunnya akan muncul message box seperti dibawah.

(88)

Gambar 5.19 Submenu Tips (Daftar Tips setelah dihapus)

6. Ujicoba pada submenu istilah didalam menu pakar

(89)

Gambar 5.20 Submenu Istilah (Tambah Data Istilah)

(90)

Gambar 5.22 Submenu Istilah (Daftar Istilah)

Untuk ujicoba hapus istilah tinggal mengklik hapus lalu sebelum data hilang muncul message box seperti di bawah.

(91)

Gambar 5.24 Submenu Istilah (Daftar Istilah setelah dihapus)

5.1.2 Ujicoba pada Menu Pengguna

(92)

identitas terlebih dahulu separti pada Gambar 5.25, sedangkan untuk yang sudah pernah daftar bisa langsung login seperti pada Gambar 5.26 dibawah.

Gambar 5.25 Pendaftaran Pasien

Gambar 5.26 Login Pasien

(93)

Gambar 5.27 Submenu Diagnosa (pertanyaan ke-1)

(94)

Gambar 5.29 Submenu Diagnosa (pertanyaan ke-3)

(95)

Gambar 5.31 Submenu Diagnosa (pertanyaan ke-5)

(96)
(97)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan pengujian dan analisa program, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

a. Aplikasi yang telah dibuat mampu melakukan proses penalaran data dengan metode forward chaining untuk mengenali penyakit kulit dan kelamin.

b. Sistem pakar ini dapat melakukan penalaran dengan menerima inputan gejala dari pasien yang kemudian diproses dan melakukan diagnosa penyakit dengan cepat.

c. Sistem pakar ini juga dapat melakukan diagnosa serta mendeteksi apabila seorang pasien berkemungkinan terjangkit penyakit lebih dari satu.

d. Sistem pakar ini juga bisa tidak mendeteksi suatu penyakit apabila inputan gejala yang dimasukkan pasien tidak sesuai dengan prosedur penalaran sistem.

1.2 Saran

(98)

a. Perlu diadakan penambahan data untuk jenis penyakit kulit beserta gejala-gejala klinisnya sehingga informasi yang dimiliki akan semakin luas dan banyak.

(99)

DAFTAR PUSTAKA

Arhami,M. 2005. ”Konsep Dasar Sistem Pakar”.PT Andi. Yogyakarta, 210 hal. Aries, Syamsudin. 2004. Pengantar sistem Pakar. http://zulkhaery. medanlinux. Com / archive/ artikelick-source/ ATT00590.doc, 14 hal.

Gunawan. 2005. Pengantar Expert System. http://hansmichael. Com/download/ KBS1. Pdf. 7 hal.

Behta, Ir. & Husni Iskandar Pohan, Ir.M.Eng. 2001. “Pemoggraman Web

dengan HTML”. PT Informatika, Bandung.

Hakim, Lukmanul. 2008. “Membongkar Trik Rahasia Para Master PHP”. Lokomedia. Yogyakarta.

Gambar

Gambar 3.1 Perancangan Block Diagram penyakit kulit pada tubuh manusia
Gambar 4.14 Submenu Penyakit di dalam Menu Pengguna
Gambar 4.17 Submenu Hasil Diagnosa di dalam Menu Pengguna
Gambar 4.18 Submenu Software di dalam Menu Informasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Lawler (1983) menyatakan bahwa karyawan merasa tertarik kepada perusahaan yang mendasarkan penghargaan mereka pada prestasi dan apabila karyawan mempunyai prestasi yang

Alternatif solusi yang anda pilih agar angkutan kota dapat menjadi angkutan yang nyaman dari segi fasilitas yang disediakan adalah □ Perubahan kebijakan operasional.. □

Dari data yang diperoleh ternyata bahwa kebutuhan energi pakan untuk pertumbuhan dan penyimpanan protein yang optimal untuk benih patin jambal diperkirakan sebesar

Mahalnya harga untuk sebuah Electronic Control Unit pada Flap System menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi tim pengembang pesawat terbang N-219 untuk

Jika jawaban dinyatakan tidak sempurna, jawaban dinyatakan salah, dan regu yang bersangkutan nilainya dikurangi 100.. Jawaban akan diberikan kepada regu yang lebih duluan

PERUM Prasaran Perikanan Cabang Belawan selaku pihak yang memperoleh hak untuk melakukan pengelolaan atas lahan tanah di perairan perikanan Gabion Belawan tidak serta merta

Kemudian jika diperlukan dia harus berperan sebagai tenaga humas, karena mereka harus mampu menjelaskan dan meyakinkan masyarakat petani bahwa ketika berbicara mengenai

Tahapan pembuatan karya pada penciptaan busana pesta malam muslimah dengan sumber ide ornamen arabesque ini antara lain persiapan bahan (meliputi pengadaan bahan),