• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII MTs MIFTAHUL ULUM LAMPUNG BARAT (Studi Kasus pada Mata Pelajaran Bahasa Arab)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII MTs MIFTAHUL ULUM LAMPUNG BARAT (Studi Kasus pada Mata Pelajaran Bahasa Arab)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

43

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA KELAS VII MTs MIFTAHUL ULUM LAMPUNG

BARAT (Studi Kasus pada Mata Pelajaran Bahasa Arab)

Rendy Rinaldy Saputra1, Hendra Laksono2, Helda Rina3 1,2,3

Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, STIT Al Multazam, Lampung Jalan Jendral Sudirman Kota Baru Wates, Kec. Balik Bukit Lampung Barat

Email : rendyrinaldy96@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi siswa kelas VII MTs Miftahul Ulum Lampung Barat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode regresi guna melihat pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain. Berdasarkan perhitungan antara indeks motivasi belajar dengan prestasi belajar menggunakan metode regresi linier sederhana diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar pada siswa Kelas VII MTs Miftahul Ulum Lampung Barat, hal ini dapat dilihat dari nilai R pada hasil tersebut 0,850 yang artinya variabel motivasi memiliki pengaruh yang kuat terhadap prestasi siswa. Sedangkan nilai KD yang diperoleh dalam perhitungan tersebut sebesar 85% yang dapat diartikan bahwa variabel motivasi memiliki kontribusi pengarih sebesar 75,3% terhadap variabel prestasi siswa sedangkan 13% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Kata Kunci : Motivasi Belajar, Prestasi Belajar

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu upaya yang dilakukan guna mencerdaskan kehidupan

bangsa dan ketercapaian hasil pendidikan yang baik tentu akan sangat dipengaruhi oleh

mutu pendidikan itu senidiri. Karenanya, diperlukan suatu upaya peningkatan mutu

pendidikan yang dilakukan secara terus menerus. Keberhasilan peningkatan mutu

pendidikan dapat dilihat dalam sberbagai aspek yang salah satunya adalah dengan adanya

peningkatan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat dari nilai penguasaan materi pelajaran

dan kemampuan memecahkan masalah. Prestasi siswa merupakan suatu bagian yang tidak

dapat terpisahkan dengan kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan prestasi belajar

merupakan tolak ukur keberhasilan seseorang dalam menjalani proses pembelajaran.

Keberhasilan seseorang dalam menjalani proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh

(2)

44

juga yang berasal dari luar diri siwa (faktor eksternal). Faktor yang berasal dari luar diri

siswa (faktor eksternal) yang mempengaruhi prestasi belajar siswa salah satunya adalah

pemanfaatan sarana belajar disekolah, dengan pemanfaatan sarana belajar yang tepat dapat

memberikan hasil yang optimal bagi siswa dalam menyerap materi yang disampaikan dan

akan mampengaruhi prestasi belajar siswa. Sarana belajar disekolah sebagai penunjang

proses pembelajaran terdiri dari ruang belajar yang mendukung kegiatan pembelajaran.

Dalam beberapa penelitian, dinyatakan bahwa Salah satu faktor yang mempengaruhi

prestasi siswa adalah motivasi. Dengan adanya motivasi, siswa akan belajar lebih keras,

ulet, tekun dan memiliki dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses belajar

pembelajaran. Dorongan motivasi dalam belajar merupakan salah satu hal yang perlu

dibangkitkan dalam upaya pembelajaran di sekolahl ini diperkuat dengan pernyataan

Soemanto, W (2003) yang menyatakan bahwa pengenalan seseorang terhadap prestasi

belajarnya adalah penting, karena dengan mengetahui hasil-hasil yang sudah dicapai maka

siswa akan lebih berusaha meningkatkan prestasi belajarnya. Dengan demikian

peningkatan prestasi belajar dapat lebih optimal karena siswa tersebut merasa termotivasi

untuk meningkatkan prestasi belajar yang telah diraih sebelumnya. Selain itu, dalam

penelitian lain diketakan juga bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

motivasi belajar terhadap prestasi belajar pada siswa. Hal ini senada dengan pernyataan

Rizkiyana, A. (2014) yang menyatakan bahwa Terdapat pengaruh signifikan motivasi

belajar terhadap prestasi belajar di SMK Barunawati Surabaya. Hal ini berarti semakin

tinggi motivasi belajar maka akan semakin tinggi pula prestasi belajar siswa.

Berdasarkan penyataan yang telah diungkapkan dalam beberapa penelitian terdahulu,

dapat disumpulkan bahwa motivasi belajar merupakan salahsatu faktor yang dapat

menunjang prestasi siswa. Karenanya, penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian

yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi siswa

di MTs Miftahul Ullum Lampung Barat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, indetifikasi masalah serta pembatasan masalah, maka

dibentuk rumusan masalah yang menjadi dasar dilakukannya penelitian yaitu seberapa

besar pengruh motivasi belajar terhadap presatasi siswa di MTs Miftahul Ullum Lampung

(3)

45 1.3 Tujuan Penelitian

1. Secara teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu menambah khasanah pengetahuan bagi mahsiswa

STIT Al Multazam Lampung Barat Khususnya terkait dengan konsep motivasi belajar

dan prestasi belajar siswa.

2. Secara praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan atau tambahan wawasan bagi

para pendidik terkait dengan upaya meningkatkan mutu pembelajaran.

2. LANDASAN TEORI 2.1 Belajar dan Pembelajaran

Morgan (dalam Purwanto, 2007 : 84 ) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu

aktifitas kearah perubahan tingkah laku melalui interaksi individu terhadap lingkungan.

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi belajar siswa baik secara internal,

eksternal maupun melalui pendekatan belajar seperti yang dikatakan Muhibin (2006 : 132)

bahwa faktor yang memperngaruhi belajar siswa dibedakan menjadi 3 macam yaitu :

a) Faktor internal yakni keadaan kondisi jasmani dan rohani dalam diri siswa meliputi

:

 Aspek psiologis yakni kondisi umum jasmani dantonus (tegangan otot)

menandai tingkat kebugaran tubuh dan sendi – sendinya, dapat mempengarhui

semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran

 Aspek psikologis uakni kondisi kejiwaan siswa yang dapat mempengaruhi

kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa.

b) Faktor eksternal yakni kondisi lingkungan disektira siswa yang meliputi :

 Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, staff administrasi, dan teman teman

sekelas yang dapat mempengaruhi semangat belajar siswa.

 Lingkunan non-sosial seperti gedung sekolah, rumah tempat tinggal siswa, dan

alat alat belajar yang digunakan.

c) Faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi

dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan belajar.

Winaputra (2007:1), mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu kegiatan yang

dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas

(4)

46

belajar merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh individu guna memperoleh perubahan

sedangkan pembelajaran merupakan suatu proses yang dilaksanakan guna memaksimalkan

kegiatan belajar. Hal ini senada dengan pendaat Aqib ( 2013 : 66) yang menyatakan bahwa

proses pembelajaran adalah upaya sistematis yang dilakukan guru untuk mewujudkan

proses pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi.

2.2Motivasi

Zainun (2000 : 95) menjelaskan motivasi ialah proses atau faktor yang mendorong

orang untuk bertindak atau berperilaku dengan cara tertentu, dengan dasar manusia mudah

diberikan motivasi karena jika kebutuhannya terpenuhi maka seseorang akan mempunyai

motivasi yang tinggi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Sedangkan Sartain

(dalam Purwanto,2007:61) mengatakan bahwa motivasi adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan.

Tujuan adalah yang membatasi atau menentukan tingkah laku organisme itu.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat dikatakan bahwa motivasi merupakan suatu aspek

dalam diri manusia yang mampu memberikan dorongan guna melaksanakan sesuatu. Jika

dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran, motivasi merupakan suatu faktor yang terbilang

penting bagi para siswa karena dengna adanya motivasi yang tinggi akan mempengaruhi

semangat belajar yang tentunya akan meningkatkan prestasi siswa itu sendiri. Hal ini

senada dengan pernyataan Sardiman (2001:85) yang menyatakan bahwa Intensitas

motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

Sardiman (2001 : 89) mengelompokkan motivasi kedalam dua kategori yaitu motivasi

intrisik yang merupakan motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu

dirangsang dari luar, karena dari dalam diri seseorang sudah ada dorongan untuk

melakukan sesuatu, dan motivasi ekstrinsik yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsinya

karena adanya perangsang dari luar. Adapun indikator motivasi belajar siswa menurut

Aritonang (2008 : 14) adalah :

a) Ketekunan dalam belajar

b) Ulet dalam menghadapi kesulitan

(5)

47 d) Berprestasi dalam belajar

e) Mandiri dalam belajar

2.3Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan suatu hasil penilaian guru terhadap murid-muridnya setelah

melakukan kegiatan belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu. Prestasi belajar sebagai

suatu hasil yang dapat dicapai tentunya mengacu kepada tujuan dari pelaksanaan

pendidikan tersebut. Hal ini senada dengan pernyataan Poerwanto (1987 : 28) yang

mendefinisikan prestasi belajar sebagai hasil-hasil belajar yang telah diberikan oleh guru

kepada murid dosen kepada mahasiswa dalam waktu tertentu.

Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan suatu proses pembelajaran, perlu

dilakukan kegiatan pengukuran (evaluasi). Pengukuran hasil belajar siswa merupakan

tingkatan nilai yang menunjukkan pada taraf dimana siswa itu menguasai materi yang

dipelajarinya. Hal ini sesuai dengan pendapat Etek dan Yusuf (1994 : 116) yang

mendefinisikan evaluasi sebagai usaha mengetahui tingkat (kadar) kemampuan

murid-murid, dan sampai taraf mana mereka menyerap pelajaran yang diberikan. Setelah diukur

melalui evaluasi maka hasil pengukurannya tersebut dinyatakan dalam bentuk nilai yang

memiliki tingkatan tertentu dengan kriteria yang pada umumnya digunakan. Dengan kata

lain, prestasi siswa akan dikatakan baik apabila telah melewati batas kriteria kelulusan.

3 METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian regresi

yang merupakan suatu metode statistik yang dilakukan untuk melihat pengaruh suatu

variabel dengna variabel yang lain. Dan dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

pengaruh variabel motivasi terhadap prestasi belajar siswa.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Miftahul Ullum

Lampung Barat yang berjumlah 18 orang. berdasarkan pendapat Arikunto (1989 : 56) yang

menyatakan bahwa untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100

lebih baik diambil semua, dan jika jumlah populasinya besar dapat diambil antara 10-15%

atau 20-25% atau lebih. Dengan demikian, dikarenakan jumlah populasi dalam objek

penelitan adalah dibawah 100 (18) siswa, maka penulis menggunakan sampel total dalam

penelitian (penelitian populasi)

Variabel independen dalam penelitian ini yaitu motivasi belajar siswa dengan 5

(6)

48

dalam bentuk instrumen angket (skala likert) dengan jumlah 10 soal. Angket ini terlebih

dahulu diuji validitas dan reliabilitas sebelum dipakai di lapangan. Sedangkan variabel

dependen yaitu nilai tes formatif mata pelajaran Bahasa Arab yang berasal dari data

dokumentasi rata-rata prestasi belajar siswa dalam pembelajaran.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik analisis regersi. Menurut Mas’ud (2004 : 96) analisis regresi ialah analisis yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh hubungan (asoisasi) antara dua variabel yakni variabel X

(independen) dan variabel Y (dependen) dengan persamaan :

Y = α + β X + et

Dimana:

Y = Variabel dependen (Prestasi Belajar)

X = Variabel independen (motivasi)

α = Konstanta

β = Koefisien regresi

e = Variabel lain yang tidak diteliti atau dimasukkan dalam model

Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah :

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan sginifikan antara variabel motivasi (X)

terhadap variabel prestasi siswa (Y)

Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan sginifikan antara variabel motivasi (X) terhadap

variabel prestasi siswa (Y)

4 PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang diperoleh dengan menyebarkan kuisioner (angket), tahapan analisis

dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan alat bantu SPSS 16 For Windows dengan

hasil sebagai berikut : Sumber : data primer diolah

Berdasarkan tabel 4.1, diperoleh nilai koefisisen korelasi (R) sebesar 0,922. Nilai R

(7)

49

pada Somantri dan Muhidin ( 2006 : 214) nilai R pada penleitian ini berada dikisaran 0.90 – 1.00 yang dapat diartikan bahwa hubungan antar ke dua variable dalam kategori “sangat kuat”. Berdasarkan tabel 4.1 juga diperoleh nilai koefisien determinasi R^2 sebesar 0.850 yang berarti bahwa 85% prestasi siswa dipengaruhi motivasi, dan sisanya (15%)

Sumber : Data Primer diolah

Tabel 4.2 merupakan analisis yang digunakan untuk menentukan taraf signifikansi dan

linearitas dari regresi. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000

yang berarti lebih kecil dari kriteria signifikansi (0.05). Dengan demikian, model

persamaan regresi data penelitian signifikan yang artinya model regresi memenuhi kriteria

linearitas.

Tabel 4.3 : Analisis Regresi Linear Sederhana Coefficientsa

Tabel 4.3 digunakan untuk melakukan uji hipotesis serta membangun model regresi.

Adapun kriteria uji hipotesis adalah :

(8)

50

Berdasarkan tabel 4.3 diperoleh nilai t hitung sebesar 9.257 yang jika dibandingkan dengan

nilai t tabel pada db 16 dan taraf nyata 0.025 (2.119) diperolah hasil t hitung (9.257) > t

tabel (2.119). hal ini menunjukkan bahwa kita tidak memiliki cukup bukti untuk menerima

H0 (Ha diterima) yang dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan

sginifikan antara variabel motivasi (X) terhadap variabel prestasi siswa (Y).

Bedasarkan tabel 4.3 juga diperoleh persamaan regresi

Dari persamaan regresi siatas dapat simpulkan beberapa hal diantaranya :

 α = 47,681 memiliki makna jika motivasi dianggap konstan maka prestasi siswa adalah

sebesar 47,681%

 β = 0,896 memilik makna jika motivasi ditingkatkan 1%, maka prestasi siswa akan

meningkat sebesar 0,896%

 Nilai koefisien regresi pada tabel 4.3 bernilai positif (+) memilik makna bahwa motivasi

berpengaruh positif terhadap prestasi siswa. Dengan demikian dapat kita simpulkan

bahwa peningkatan motivasi belajar siswa akan berpengaruh langsung terhadap

peningkatan prestasi siswa.

5 PENUTUP

Berdasarkan latar belakang serta hasil analisis yang telah diperoleh dalam penelitian,

dapati disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Motivasi berpengaruh signifikan terhadap prestasi siswa kelas VII MTs Miftahul Ullum

Lampung Barat.

2. Koefisien regresi bernilai positif (+) memilik makna bahwa motivasi berpengaruh

positif terhadap prestasi siswa. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa

peningkatan motivasi belajar

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Bumi Aksara

Aritonang, Keke T. 2008. Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur –No.10/Tahun ke-7/Juni 2008

Aqib, Zainal. 2013. Model – Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung : Yrama Widya

(9)

51

Ghullam, H., dan Agustina, L. 2012. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Presatsi Belajar IPA di Sekolah Dasar( Studi Kasus terhadap Siswa Kelas IV SDN Tarumanagara Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya). Bandung : Jurnal penelitian pendidikan. Vol 12, No 1.

Mas’ud, Fuad. 2004. Survai Diagnosis Operasional, konsep dan aplikasi. Semarang : BP Undip

Poerwanto, Ngalim. 1987. Teknik – Teknik Evaluasi. Remadja Karya : Jakarta

Purwanto. 2007. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Riyanto. 2012. Pemanfaatan Internet dan Motivasi Belajar Terhadap Presatsi Belajar Siswa Kelas X ( studi Kasus pada Kompetensi Keahlian Elektronika Industri di SMK Muda PatriaKalasan ). Skripsi, Fakultas Tekhnik Universitas Negeri Yogyakarta.

Rizkiana, Atya. 2014. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Motivasi Belajar, Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pada Siswa Smk Barunawati Surabaya. Surabaya : Jurnal Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan, Vol 02. No 2.

Sardiman. A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Grafindo Persada

Soemanto, Wasty. 2003. Psikologi Pendidikan. Malang : Rineka Cipta.

Somantri, A. dan Muhidih. A. Sambas. 2006. Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung : Pustaka Setia Bandung

Syah, Muhibin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Grafindo Persada

Udin S. Winaputra, dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka

Gambar

Tabel 4.1 : Model Sumary
Tabel 4.2 : Anova

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui tingkat keandalan komponen masing-masing mesin, akan dilakukan perhitungan dari data mesin menggunakan fungsi keandalan yang sudah didapatkan pada

Yustinus Andi Un adalah mahasiswa Pasca Sarjana (S2) Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarka.. Menurutnya, dalam hubungannya

In general, the results of this study proves that the motivating language is consciously used by the leadership to motivate the National Library’s staff, both the direction

Sehubungan dengan hal tersebut diatas agar calon penyedia tersebut dapat hadir dan menyerahkan dokumen asli penawaran yang diupload pada alamat website :

Rambang sudah memiliki strategi bisnis yang didukung dengan teknologi informasi, untuk mencapai tujuan visi misi.. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi

Kajian terhadap UU dan peraturan berkaitan dengan guru menghasilkan berbagai rumusan yang intinya menunjukkan urgensi dan perlunya terobosan untuk menerjemahkan

[r]

When that anti-polygamy minority converted to Christianity, it clamped the traditional polygamy ban dow n on the rest of Christians. As time passed by, Christianity w